Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sirsumsisis atau sunat sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan dilakukan
oleh orang-orang zaman dulu dengan cara tradisional atau bisa dikatakan
masih dengan teknik dan alat-alat yang sederhana. Namun semakin
berkembangnya dunia kesehatan sirkumsisi atau sunat menjadi lebih modern
dengan alat-alat yang lebih moderen dan dengan berbagai macam teknik yang
dilakukan untuk sirkumsisi ini bahkan dengan penyembuhan luka yang lebih
cepat.
Pada zaman sekarang ini, banyak sekali metode yang digunakan oleh
tenaga kesehatan dalam tindakan sirkumsisi ini salah satu tekniknya yaitu
electric cauter atau bisa dikatakan dengan metode sunat laser. Untuk itu, pada
makalah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang teknik sirkumsisi
electric cauter.

1.2 Rumusan masalah


 Apa yang dimaksud dengan sirkumsisi?
 Apa saja manfaat dilakukannya sirkumsisi?
 Teknik apa yang dilakukan dalam sirkumsisi sesuai video?
 Berapakah umur yang dianjurkan untuk dilakukan sirkumsisi?
 Apa saja komplikasi yang terjadi pada sirkumsisi?
 Bagaimana penjelasan mengenai kata-kata sulit sesuai video?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui definisi sirkumsisi
 Untuk mengetahui manfaat dilakukannya sirkumsisi
 Untuk mengetahui teknik sirkumsisi yang dilakukan sesuai video
 Untuk mengetahui umur yang dianjurkan dilakukannya sirkumsisi
 Untuk mengetahui komplikasi pada sirkumsisi
 Untuk mengetahui penjelasan mengenai kata-kata sulit sesuai video

1
2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI SIRKUMSISI

Sirkumsisi adalah nama lain dari khitan yang artinya melakukan


sayatan melingkar, yang diidentifikasikan pada pemotongan preputium yang
melingkar pada batang penis.

Sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagaik otoran


penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada
preputiumnya.

2.2 MANFAAT DILAKUKANNYA SIRKUMSISI

Dari segi kesehatan ada banyak manfaat dilakukan sunat atau


khitan antara lain:

 Berkurangnya risiko tertular infeksi penyakit seksual. Orang yang


sudah menjalani sunat umumnya lebih sedikit risikonya untuk
mengidap HPV, herpes, maupun sifilis, atau penyakit melular seksual
lain. meskipun demikian pria yang sudah menjalani sunatpun harus
tetap melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman.
 Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti peradangan pada
kepala atau kulup penis yang disebut fimosis, yaitu kondisi saat kulup
penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik.
 Berkurangnya risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada
masalah ginjal. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang
yang tidak menjalani sunat.
 Berkurangnya risiko kanker penis yang juga lebih jarang terjadi pada
pria yang sudah disunat.

3
 Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks
menurun pada wanita yang pasangannya telah menjalani sunat.
 Membuat kesehatan penis lebih terjaga. Penis yang disunat lebih mudah
dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang
tidak disunat.

2.3 TEKNIK/METODE SIRKUMSISI SESUAI VIDEO

Metode sirkumsisi yang dilakukan sesuai video adalah sunat laser


(Electric Cauter). Metode sunat ini dilakukan dengan memanfaatkan elemen
pemanas. Metode ini sering disebut oleh masyarakat sebagai “metode laser”.
Padahal, itu adalah istilah yang salah kaprah karena tidak ada laser yang
digunakan. Untuk memotong kulup, dokter dalam metode ini menggunakan
cauter atau electric cauter, alat potong yang memanfaatkan panas listrik di
ujungnya (seperti solder dalam praktik elektronika). Sebuah kawat atau
elemen panas yang dialiri alur listrik akan menjadi alat yang digunakan untuk
memotong kulit kulup tersebut. Pemanfaatan panas menyebabkan hampir
tidak ada perdarahan karena pembuluh darah tertutup oleh luka bakar presisi
yang dibuat dengan cauter. Prosesnya juga relatif lebih cepat. Namun, seperti
halnya metode konvensional, pasien masih membutuhkan jahitan dan perban
untuk menutup luka.

Keunggulan penggunaan metode ini adalah karena minim pendarahan


akibat adanya elemen panas yang membekukan pembuluh darah pada saat
pemotongan, sehingga darah yang mengalir relatif sedikit. Proses sunat pada
metode inicukup cepat, sekitar 15-30 menit. Waktu penyembuhan juga lebih
cepat dibading menggunakan metode sunat konvensional. Namun, pasien
juga tetap tidak dianjurkan untuk mandi, karena apabila luka bekas khtan
terkena air maka akan memperlambat proses penyembuhan luka. Khusus
pasien sunat dewasa dan pasien anak sunat gemuk biasanya disarankan untuk
khitan dengan menggunakan metode cauter atau laser. Karena pada pasien
dewasa rawan akan terjadinya ereksi, sehingga luka khitan rentan terbuka

4
kembali. Pada pasien sunat gemuk, harus dilakukan teknik khitan khusus oleh
dokter bedah, karena dikhawatirkan penis anak akan tertutup kembali apabila
tidak dilakukan dengan prosedur yang benar

Adapun teknik electric cauter yaitu:

 Mempersiapkan dan mengecek semua alat dan bahan yang diperlukan

 Menempatkan alat dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau

 Memepersiapkan pasien (menyapa dengan ramah dan mempersilahkan


pasien untuk berbaring)

 Melakukan anamnesis singkat

 Meminta pasien membuka celana/ sarung dan menenangkan pasien


dengan sopan

 Melakuakan cuci tangan dan furbringer

 Memakai handscoen steril

 Desinfeksi daerah operasi mulai dari preputium sampai pubis secara


sentrifugal

 Memasang duk steril dengan benar

 Melakukanan estesi blok pudendus

 Melakukan anestesi infiltrasi sub kutan pada corpus penis kearah


proximal

 Melakukan konfirmasi apakah anestesi telah berhasil

 Membuka preputium perlahan–lahan dan bersihkan penis dari smega


menggunakan kasa betadin sampai corona glandis terlihat

 Kembalikan preputium pada posisi semula

 Klem preputium pada jam 11, 1 dan jam 6

5
 Gunting preputium pada jam 12 sampai corona glandis

 Lakukan jahit kendali mukosa –kulit pada jam 12

 Gunting preputium secara melingkar kanan dan kiri dengan menyisakan


frenulum pada klem jam 6

 Observasi perdarahan (bila ada perdarahan, klemarteri/vena, ligase


dengan jahitan melingkar)

 Jahit angka 8 pada frenulum

 Lakukan pemotongan frenulum di distal jahitan

 Kontrol luka jahitan, oleskan salep antibiotic disekeliling luka jahitan

 Balut luka dengan kasa steril

 Buka duk dan hanscoen , cek alat dan rapikan kembali semua peralatan

 Pemberian obat dan edukasi pasien

2.4 UMUR YANG DIANJURKAN DILAKUKAN SIRKUMSISI

Rentang usia anak yang dilakukan sirkumsisi antara 1 bulan – 15


tahun. Usia anak saat sirkumsisi berbeda pada berbagai Negara. Anak laki-
laki di Negara islam biasanya menjalani sirkumsisi pada usia 1 tahun,
misalnya 3-13 tahun di Turki, 5-7 tahun di Maroko, dan 2-12 tahun di suku
Bedouin. Berbeda dengan penelitian di Israel yaitu umumnya sirkumsisi
dilakukan pada usia 8 hari sesuai dengan kepercayaan Yahudi.

2.5 KOMPLIKASI DILAKUKAN SIRKUMSISI

 Perdarahan

 Infeksi

6
 Sepsis

 Laserasi penis

 Stenosis meatal

 Fistula uretra

 Limfedema

2.6 KATA SULIT DALAM VIDEO

 Prepusium yaitu kulit yang menutupi bagian glans atau depan kepala penis
dan bersifat retractile (dapat ditarik). Sehingga perlu dilakukannya khitan
atau sirkumsisi. Preputium jangan dipotong terlalu banyak saat dikhitan
sebab ada kemungkinan terjadi kontraktur karena bagaimanapun elastisnya
kulit memiliki batas regangan.

 Frenulum yaitu pita jaringan elastis di bawah kepala penis yang terhubung
kekulup hingga mukosa vernal, berfungsi membantu kulup menutup
kepala penis saat mengkerut. Frenulum juga dmerupakanlipatan jaringan
yang menempel pada suatu bagian atau organ dan berfungsi untuk
menyangga atau membatasi pergerakan.

 Anestesi adalah suatu keadaan hilangnya sensari perasaan, raba, posture


dan nyeri. Anestesi pada sirkumsisi dilakukan untuk menghindari rasa
sakit saat dilakukan pengkhitanan dengan cara memblok n. Dorsalis penis
dengan menginjeksi 0,5 cc lidocain kanan kiri kelompok serabut arteri,
vena, nervus dorsalis penis, setelah menembus fascia buck. Kemudian
diikuti dengan infiltrasi dibagian ventral mengikuti huruf V. Dengan cara
ini biasanya cukup 1 ampul lidician anak merasa nyaman.

7
 Betadine / povidon-iodin adalah sebuah antiseptik yang digunakan untuk
mempersiapkan kulit sebelum operasi, karena merupakan mikrobisida
topikal kuat berspektum luas.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari video tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode yang


dilakukan dalam mengkhitan anak tersebut adalah metode electric
cauter. Medote ini dilakukan dengan bantuan kawat atau elemen panas
yang digunakan untuk memotong kulit kulup. Metode ini dikerjakan
dengan waktu yang cukup cepat karena minimal atau hampir tidak ada
perdarahan. Dengan demikian risiko infeksi berkurang.

3.2 Saran
Tenaga kesehatan seperti perawat hendaknya mengetahui berbagai
teknik atau metode dalam melakukan sirkumsisi untuk membantu
pelayanan kesehatan lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai