Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang. Sunat telah dilakukan sejak zaman prasejarah, diamati dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba,Alasan tindakan ini masih belum jelas pada masa itu tetapi teoriteori memperkirakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau persembahan, tanda penyerahan pada Yang Maha Kuasa, langkah menuju kedewasaan, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah estetika atau seksualitas. Sunat pada laki-laki diwajibkan pada agama Islam dan Yahudi. Praktik ini juga terdapat di kalangan mayoritas penduduk Korea Selatan, Amerika, Filipina dan Indonesia. Dari praktik tersebut menimbulkan perbedaan pandangan tentang sirkumsisi, yaitu adanya tentang larangan mengkomsusi makanan yang mengandung protein ( daging,ikan,telur), pada saat selesai melakukan sirkumsisi.namun hal ini hanyalah mitos, dan bertantangan dengan bidang kesehatan.sebaiknya makanan yang mengandung protein sangat baik

dikonsumsi oleh seorang yang baru melakukan sirkumsisi, untuk mempercepat proses penyembuhan luka akibat sirkumsisi tersebut.

1.2 Rumusan masalah. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis mengambil beberapa rumusan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan, antara lain: 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan sirkumsisi/khitan/sunat?

1.2.2

Apa sajakah keyakinan yang berkembang di masyarakat

mengenai sirkumsisi? 1.2.3 Bagaimana sirkumsisi menurut bidang kesehatan terkait

dengan persepsi masyarakat?

1.3 Batasan masalah. Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis memberikan batasan masalah untuk makalah ini. Agar pembaca tidak terlalu jauh memprediksi atau menanggapi tentang makalah ini. Batasan masalah dalam makalah ini sebagai berikut : 1.3.1 Pengertian sirkumsisi dan tehnisi sirkumsisi (metode, paska pelaksanaan, dan manfaat). 1.3.2 1.3.3 Beberapa keyakinan masyarakat mengenai sirkumsisi. Pandangan kesehatan/medis mengenai persepsi masyarakat

terhadap sirkumsisi.

1.4 Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wasasan kepada pembaca terutama anak, ramaja dan orang tua mengenai hal hal yang berkaitan dengan sirkumsisi baik mengenai metode yang telah berkembang mengenai sirkumsisi, tatalaksana paska sirkumsisi, dan manfaat sirkumsisi. Penelitian ini akan menjabarkan dan membahas mengenai hal hal tersebut agar anak, remaja atau orang tua yang lainnya dapat mengetahui, memahami dan berhati hati dalam memelihara kesehataan mereka serta kepercayaan diri mereka.

1.5

Hipotesis penelitian.

Mengkonsumsi makanan tinggi protein (daging, ikan, telur) dapat memperlambat penyembuhan luka post operasi sirkumsisi.

1.6

Manfaat penelitian.

Memberikan edukasi atau wawasan dan juga pandangan terhadap masyarakat serta pasien post operasi khitan tentang hal hal yang berkaitan dengan khitan, mengenai proses pra-intra-post operasi hingga penyembuhan khitan yang ditunjang dengan makanan (tinggi protein).

1.7

Definisi istilah atau definisi operasional.

Sirkumsisi berasal dari bahasa latincircum (memutar) dan caedere (memotong).Sunat atau khitan atau sirkumsisi(circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi penis. 2.1.1 Alat reproduksi pria Organ reproduksi pria dibagi menjadi dua bidang kaji, yang meliputi organ reproduksi bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi pria bagian luar yaitu penis dan skrotum atau kantung pelir, sedangkan organ reproduksi pria bagian dalam meliputi testis atau buah zakar, saluran pengeluaran, epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Penis sebagai alat kopulasi yaitu alat untuk memasukkan sperma yang dikeluarkan melalui lubang uretra yang terletak diujung penis,terdiri dari foreskin/prepuce/kulup yaitu kulit yang menutupi penis (sebelum di kitan) dan pada foreskin ini banyak terdapat timbunan bakteri, sisa urine dan tempat virus mudah berkembang biak. Kepala penis/glans merupakanstruktur bulat sensitif pada ujung distal dari penis. bagian penis yang paling sensitif karena terdapat banyak ujung ujung saraf perasa dan pembuluh darah. Glans penis secara anatomis homolog dengan kelenjar klitoris perempuan. Ketika penis lembek, kadang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh kulup / preptium / foreskin, kecuali pada pria disunat sepenuhnya. Batang penis dan Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). yang telah

Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos ber fungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.Disekitarnya skrotum terdapat rambut-rambut yang ber fungsi menjaga kelembaban agar suhu relatif tetap. Organ reproduksi pria bagian dalam meliputi testis atau buah zakar yang berfungsi sebagai pemproduksi sperma dan hormone testosterone. Saluran pengeluaran, vas deferens/saluran sperma merupakan saluran tempat jalannya sperma dari testis menuju vesikula seminalis, bagian ujung vas deferens terdapat didalam kelenjar prostat. Vesikula seminalis merupakan kantung semen yang terletak dibelakang kantung kemih. Kelenjarprostat terdapat dibagian atas uretra dibawah kantung kemih yang berfungsi menghasilkan getah atau cairan untuk mempertahankan sperma agar tetap hidup. Kelenjar cowper merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Dan uretra merupakan saluran akhir reproduksi dan merupakan untuk saluran pembuangan urine.

2.1.2

Anatomi alat reproduksi pria

a. Anatomi reproduksi pria

b.

Anatomi penis

2.2 Khitan/sirkumsisi. 2.2.1 Pengertian sirkumsisi Sirkumsisi atau khitan atau sunat adalah salah satu tindakan bedah minor (bedah kecil) yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Sunat atau khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis, pembukaan kulup sehingga kepala penis berada dalam keadaan terbuka.Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi, selain itu sirkumsisi diperuntukkan bagi penderita fimosis atau keadaan dimana ulit pada kepala penis atau kulup mempunyai lubang yang terlalu sempit sehingga tidak dapat tertarik ke belakang atau membuka dan menyebabkan kencing terasa sakit. Sirkumsisi merupakan tindakan yang bertujuan untuk

membersihkan kuman, bakteri atau kotoran yang terkumpul didalam foreskin yang dapat berindikasi menimbulkan infeksi atau penyakit kelamin dan reproduksi.

2.2.2

Metode sirkumsisi Ada beberapa metode sirkumsisi yang telah diketahui atau dipakai

oleh pekerja medis untuk melakukan praktik sirkumsisi, antara lain : a. Klasik atau dorsumsisi Metode ini sebenarnya sudah lama ditinggalkan, namun prakteknya masih dapat dilihat di sekitar pedesaan. Alat yang umumnya digunakan dalam metode ini adalah bambu yang telah ditajamkan, skalpel atau pisau bedah, dan silet. Peralatan yang akan dipakai ini sebelumnya disterilkan dengan alkohol tepat sebelum penggunaan. Tata cara yang umunya dilakukan oleh para ahli sunat dengan metode ini adalah: 1. Membersihkan peralatan yang akan dipakai 2. Mengukur atau memperkirakan panjang kulit yang akan dipotong, relatif terhadap ukuran penis 3. Menarik bagian depan dari kulit dan meregangkannya dengan semacam penjepit 4. Memotong kulit yang sudah diregangkan dengan sekali iris 5. Mengaplikasikan obat anti-infeksi atau betadine Bekas luka yang ditinggalkan dari metode ini tidak dijahit dan langsung dibalut (secara agak longgar tergantung kenyamanan) dengan kain kassa. Dengan cara sekali iris, metode ini memang menjadi metode tercepat dari semua metode yang ada. Namun, metode ini memberikan dampak yang sangat luas. Dampak tersebut adalah:

Terpotongnya pembuluh darah yang berperan mengalirkan darah ke sebagian kepala penis

Terpotongnya susunan syaraf yang diduga memengaruhi kenikmatan saat hubungan seksual

Pendarahan yang hebat jika pasien mengalami hemofilia yang belum terdeteksi

Lecet yang disebabkan karena masih adanya perlengketan kulit dengan kepala penis saat pemotongan

Rasa sakit yang amat sangat bisa menyebabkan pasien bergerak dan menyebabkan alur pemotongan tidak rata Metode ini kemudian disempurnakan seiring dengan perkembangan

medis di dunia internasional menggunakan obat bius lokal dan sedikit jahitan untuk memperbagus hasil yang didapat dan mengurangi rasa sakit, yang umumnya membuat pasien menjadi trauma. b. Kovensional atau umum Metode ini telah berevolusi dari metode sebelumnya, yaitu metode klasik. Pada metode ini, semua prosedur telah mengacu kepada aturan atau standar medis, sehingga meningkatkan keberhasilan sirkumsisi. Hal yang umumnya ada atau dilakukan saat melaksanakan metode ini adalah:

Pembiusan lokal Penggunaan pisau bedah yang lebih akurat Tenaga medis yang professional Teknologi benang jahit yang bisa menyatu dengan jaringan disekitarnya, sehingga meniadakan keperluan untuk melepas benang jahit. Dengan adanya kelengkapan ini, kemungkinan terjadinya infeksi pasca

operasi dapat diminimalkan sampai tidak ada infeksi. c. Sirkumsisi Metode ini merupakan teknik yang dijadikan sebagai standar pelaksanaan Khitan. Pada teknik ini mengecilkan kemungkinan glans penis ikut terpotong pada saat melakukan sayatan, dan lebih baik dalam menentukan panjang potongan yang dibutuhkan sehingga tidak ada potongan yang terlalu panjang atau pendek seperti yang sering terjadi pada metoda konvensional.

Prosedur aseptik, anestesi dan alat-bahan (jumlah klem yang dibutuhkan lebih banyak) yang digunakan sama seperti pada metoda konvensional. Sebelum melakukan tindakan pembedahahn pastikan sudah dilakukan pembiusan pada jaringan saraf penis. Teknik pelaksanaan :

Kulit luar penis ditarik / diregang ke atas melewati glans penis, kemudian diklem dan diregang pada 3 (tiga) lokasi ; jam 10, jam 2, dan jam 6.

Pemotongan dilakukan pada lokasi jam 12, yang dipotong lurus sampai batas yang sesuai/ tepat.

Ujung potongan tersebut kemudian difiksasi dengan hecting/ jahitan.

Kemudian lakukan potongan melingkar yang merata dengan panjang sesuai dengan panjang potongan kulit luar pertama yang telah difiksir tadi. kontrol perdarahan dengan dep-tekan, klem, ataupun jahitan.

10

Setelah semua kulit luar lepas, klem ujung dari kulit luar yang dipotong tadi mengelilingi batang penis untuk melapangkan area jahitan sekaligus menandai tempat yang akan dijahit.

Lakukan penjahitan (sama seperti metoda konvensional).

d. Lonceng atau ikat Metode ini pada dasarnya unik. Pada metode ini, tidak ada sama sekali pemotongan atau operasi, sehingga dimungkinkan sirkumsisi tanpa operasi dan tanpa rasa sakit. Namun, metode ini memerlukan waktu yang relatif lama, maksimal selama 2 minggu. Banyak kontroversi terjadi atas metode ini, karena kemungkinan terjadi infeksi tinggi sekali. Dibawah ini adalah proses sirkumsisi dengan metode lonceng: 1. Seluruh bagian penis dibersihkan 2. Bagian kulit yang akan dihilangkan diukur 3. Kulit yang telah diukur kemudian diikat menggunakan seutas benang operasi 4. Ikatan dibiarkan hingga menjadi nekrosis 5. Nekrosis kemudian menjadi lunak sehingga mudah dilepaskan

11

6. Proses sirkumsisi selesai dengan mengaplikasikan obat anti-infeksi Dapat dilihat bahwa pada metode ini terdapat langkah nekrosis, dimana kulit menjadi mati karena tidak mendapat aliran darah sama sekali. Hal ini sangat dikecam dan dilarang di dunia kedokteran karena nekrosis mengandung bakteri yang mematikan, yaitu Clostridium perfringens. e. Clamp atau klamp Metode ini prinsipnya adalah kulit yang akan dihilangkan dijepit kemudia dipotong saat itu juga. Secara sekilas, proses penjepitan terlihat seperti metode lonceng, namun, sangat berbeda di tahap selanjutnya, yaitu pemotongan. Pada metode ini, penjepitan hanya dilakukan sebentar saja selama operasi berlangsung dan segera dilepas lalu penjepit kemudian langsung dibuang (sekali pakai) sehingga tidak terjadi nekrosis. kulit yang akan dihilangkan dilebarkan, kemudian ditahan dengan Tara Clamp itu sendiri. Setelah 3-5 menit, kulit akan terlepas dengan sendirinya dikarenakan tekanan.Walaupun metode ini menggunakan tekanan, nyatanya metode ini tidak menimbulkan rasa sakit, tanpa pendarahan, tanpa jahitan, dan bisa langsung melakukan aktivitas yang relatif ringan.

f. Electrocautery Metode ini menggunakan tekhnik yang berbeda sekali dengan metode yang lainnya, dimana umumnya menggunakan pemotongan dengan pisau bedah atau alat lain, sementara metode ini menggunakan panas yang tinggi tetapi dalam waktu yang sangat singkat.Metode ini memiliki kelebihan dalam hal mengatur pendarahan, dimana umum terjadi pada anak berumur dibawah 8 tahun, yang dimana memiliki pembuluh darah yang kecil dan halus. g. Flash cutter Metode ini merupakan pengembangan secara tidak langsung dari metode electrocautery yang dimana perbedaan mendasarnya adalah

12

menggunakan sebilah logam yang sangat tipis dan diregangkan sehingga terlihat seperti benang logam. Logam tersebut kemudian dipanaskan sedikit menggunakan battery. Hal ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang kemungkinan masih ada, dan juga untuk mempercepat pemotongan. Karena alat ini menggunakan battery, alat ini cenderung lebih mudah dibawa sehingga beberapa dokter yang memiliki alat ini bisa melakukan proses sirkumsisi dirumah pasien sampai selesai. h. Laser carbon dioxide Metode inilah yang menggunakan murni laser selama proses sirkumsisi. Metode ini adalah metode tercepat selain menggunakan metode klasik karena didukung oleh tekhnologi medis yang telah maju. Berikut ini adalah urutan proses sirkumsisi pada umumnya menggunakan laser: 1. Pasien diberikan anethesi lokal disekitar pangkal penis 2. Kulit yang akan dipotong kemudian diukur dan ditahan dengan menggunakan klem sekali pakai 3. Laser kemudian disinarkan persis di klem tersebut 4. Langsung setelah pemotongan selesai, klem dibuka, dan hasil sirkuksisi diberi obat anti-infeksi dan di perban 5. Tim dokter juga menyarankan untuk diberikan sedikit jahitan agar hasil potongannya tidak terlalu terlihat setelah sembuh, dan juga untuk mencegah luka berpindah posisi. Semua proses ini memakan waktu maksimal 15 menit jika tanpa hambatan. Pemotongannya sendiri memerlukan waktu kurang dari 1 menit karena laser yang digunakan. Metode ini bisanya disarankan dokter jika yang akan di sirkumsisi masih berusia dibawah 12 tahun. Namun, pada dasarnya, usia berapa saja diperbolehkan untuk menggunakan metode ini.

13

2.2.3

Proses penyembuhan atau perawatan paska sirkumsisi

Cepat atau lambat proses penyembuhan paska operasi ringan sirkumsisi dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya : 1. Mengkonsumsi obat analgesic. Mengkonsumsi obat analgesik (penghilang nyeri) yang diberikan dokter untuk menghindarkan rasa sakit setelah obat anestesi lokal yang disuntikkan habis diserap tubuh, selain itu agar tidak terjadi infeksi yang pada akhirnya akan menghambat penyembuhan luka khitan. 2. Menjaga kebersihan dan keringnya penis. Penggunaan celana yang lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah kencing, bersihkan ujung lubang kencingecara perlahan, usahakan jangan mengenai luka khitan. 3. Bengkak pada alat kelamin merupakan kejadian normal. Bekas suntikan obat anestesi/bius di pangkal penis (terutama bagian atas) terkadang dapat menimbulkan bengkak yang sebenarnya akan diserap sendiri oleh tubuh dengan kompensasi waktu 1-2 minggu. 4. Mengatur makanan Kandunganvitamin dan protein yang tinggi yang terkandung dalam makanan diperlukan tubuh untuk membantu proses penyembuhan luka agar lebih cepat kering. Selain itu menghindari makanan pedas, mie dan minuman bersoda atau softdrink karena dapat mengganggu kesehatan dan menghambat proses penyembuhan luka khitan karena konsentrasi kekebalan tubuh jadi terpecah untuk menyembuhkan luka sekaligus mengobati masalah kesehatan yang lain. 5. Tidak perlu penangannan yang berlebihan Penggunaan salep atau obat penyembuhan luka pasca khitan menggunakan secara berlebihan dianggap cara efektif untuk

mempercepat penyembuhan tetapi hal ini justru sangat tidak dianjurkan karena bisa menjadi kotoran yang berdampak pada infeksi bila tidak rajin dibersihkan. 6. Usahakan tidak bergerak terlalu aktif

14

Istirahat untuk beberapa hari sangat diperlukan untuk menghindari bengkak (oedem) yang berlebihan diarea sekitar jahitan. 7. Kontrol dan melepas perban Penggantian perban dapat dilakukan setiap 2-3 hari tergantung perkembangan luka khitan. Lakukan kontrol rutin ke dokter yang mengkhitan pada hari ketiga dan pada hari kelima-ketujuh apabila luka khitan sudah betul-betul kering maka perban bisa dilepaskan secara total.

2.2.4

Manfaat sirkumsisi

Ada banyak manfaat yang ditimbulkan dari sirkumsisi pada pria, antara lain : a. Infeksi saluran kemih. Manfaat yang paling penting adalah penurunan risiko infeksi saluran kemih pada masa bayi. Studi awal melaporkan bahwa bayi laki-laki disunat adalah 10-20 kali lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi saluran kemih dari masih bayi disunat, walaupun studi terbaru menemukan manfaat kurang , mereka masih melaporkan bahwa bayi laki-laki disunat adalah 3-9 kali lebih besar neresiko terjadi infeksi saluran kemih. Sekitar 7-18 dari setiap 1.000 bayi laki-laki tidak disunat akan beresiko terjadi infeksi saluran kemih selama tahun pertama kehidupan dibandingkan dengan 1-2 dari setiap 1.000 bayi laki-laki disunat. b. Kanker penis. Dapat mencegah timbulnya kanker penis Pada orang yang tidak disunat, smegma (kotoran) yang keluar dari pangkal kepala penis akan tertimbun di bawah preputium. Jika ada kotoran pada kulit kepala penis dikhawatirkan mengakibatkan iritasi kronik sehingga perilaku sel di sekitarnya akan berubah menjadi ganas (karsinogenik) yang pada akhirnya memicu timbulnya kanker penis.

15

c. Gangguan penis. Phimosis adalah ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup, biasanya karena peradangan atau infeksi atau karena itu konfigurasi alami bahwa penis: banyak pria yang sangat senang tidak pernah menarik kembali kulit khatan mereka. Kondisi ini biasanya ringan, tetapi dapat menghasilkan ereksi menyakitkan dan gejala lainnya. Karena khitan menghilangkan kulup, mencegah phimosis. Tapi kebersihan yang baik juga pelindung, dan ketika gangguan tersebut segera diobati biasanya membaik dengan cepat, beberapa pria, meskipun, membutuhkan sunat sebagai orang dewasa untuk mengoreksi kasus yang luar biasa parah dari phimosis. d. Posthitis. Sunat juga mencegah posthitis, radang kulup, Dan tampaknya mengurangi risiko balanitis, radang kelenjar. Namun, kondisi ini umumnya ringan merespon dengan baik terhadap pengobatan sederhana. e. Penyakit menular seksual (PMS). Studi baru menunjukkan bahwa sunat mengurangi risiko pria terinfeksi oleh HIV, virus penyebab AIDS. Sebaliknya, sebuah studi menunjukkan bahkan dapat meningkatkan risiko dari PMS yang paling umum, klamidia.

2.3 Keyakinan masyarakat mengenai khitan/sirkumsisi. Ada beberapa keyakinan atau mitos mengenai khitan atau sunat yang beredar di masyarakat dan masih dipercaya hingga saat ini, antara lain kepercayaan yang masih berkembang dan dipercaya adalah : 1. Sebelum melakukan khitan sebaiknya pasien tidak berakifitas yang berlebihan agar tidak terjadi pendarahan yang banyak saat dilakukan sirkumsisi.

16

2. Setelah dilakukan sirkumsisi menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak protein seperti telur, daging ayam, dan kacang kacangan, karena makanan ini menyebabkan luka gatal, tetap basah dan lema sembuhnya. 3. Diusahakan mengkonsumsi makanan kering atau tidak berkuah santan, agar cepat mongering pada luka sirkumsisinya. 4. Banyak mengkonsumsi tahu dan ikan lele, agar luka isrkumsisi cepat kering dan sembuh . 5. Dilarang untuk mandi selama luka khitan belum sembuh dan kering, sebab kalau pasien mandi proses penyembuhan dan pengeringan luka akan lama.

2.4 Pandangan kesehatan/medis mengenai keyakinan masyarakat. 2.4.1 Bantahan dan kebenaran terhadap keyakinan masyarakat di tinjau

dari pandangan kesehatan/medis Sirkumsisi memang menimbulkan banyak mitos atau keyakinan yang berkembang dan masih dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini, baik yang berkaitan dengan pola makan maupun pola aktifitas pasien sirkumsisi. Meskipun sebagai mitos atau hanya keyakinan masyarakat namun tidak semua mitos itu salah, ada beberapa mitos yang sesuai atau erat kaitannya dengan pandangan kesehatan/medis. 1. Sebelum melakukan khitan sebaiknya pasien tidak berakifitas yang berlebihan agar tidak terjadi pendarahan yang banyak saat dilakukan sirkumsisi. Mitos ini benar atau sesuai dengan saran kesehatan/medis, sebab aktifitas yang tinggi atau berlebihan dapat memperlancar peredaran darah di seluruh tubuh, baik peredaran darah besar maupun peredaran darah kecil, maka dari itu setiap pasien sebelum melakukan bedah medis baik bedah ringan atau pun bedah berat disarankan tidak melakukan aktifitas yang berlebihan untuk menghindari pendarahan yang banyak dimeja operasi.

17

2. Setelah dilakukan sirkumsisi menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak protein seperti telur, daging ayam, dan kacang kacangan, karena makanan ini menyebabkan luka gatal, tetap basah dan lama sembuhnya . Mitos ini merupakan keyakinan yang salah atau berseberangan dengan pandangan medis/kesehatan sebab protein memiliki peranan penting dalam proses penyembuhan luka, agar lebih cepat kering. Dan makanan ini tidak dianjurkan pada pasien yang menderita alergi pada telur, daging ayam, dan kacang kacangan sebab meskipun tidak luka khitan alergi gatal gatal, panas, bentol dan lain lain. Kandungan gizi pada telur. Zat gizi Kalori (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr) Vitamin A (SI) Thiamin (mg) Vitamin C Telur ayam 162 12,8 11,5 0,7 900 0,10 0 Telur bebek 189 13,1 14,3 0,8 1230 0,18 0 Telur penyu 144 12 10 0 600 0,11 0 dapat

menimbulkan reaksi yang berlebihan pada luka dengan ciri alergi seperti

Kandungan gizi pada daging ayam. Zat Gizi/100 gr Kalori (Kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Hidrat arang (gr) Kolesterol (gr) Vitamin A (mcg) Telur 173 13 13 0,1 550 660 Daging ayam 404 18,2 25 60 243 Susu 6,1 3,2 3,5 4,3 130

18

Vitamin D (mcg) Vitamin E (mg) Vitamin B (mg) Vitamin B12 (mcg) Riboflavin (mg) Asam (mg) Cholin (mg) Pyrodorin (mg) Asam Folat (mg) Inositol (mcg) Biotin (mcg) MINERAL Ca (mg) P (mg) Fe (mg) Mg (mg) K (mg) Na (mg) Zn (mg) Nicotenat

1,3 2,1 0,4 1,8 0,3 0,1 504 0,25 70 33 22,8

0,8 0,16 0,12 -

0,03 1 -

60 240 2,2 12 149 177 1,3

14 200 1,5 -

143 60 1,7 -

Sumber : Anggorodi, Ilmu makan ternak umum, 1987

Kandungan gizi kacang Informasi Gizi Energi per 133 porsi kacang 372 kj 89 kkal Lemak Lemak Jenuh Lemak tak Jenuh Ganda Lemak tak Jenuh Tunggal 6,16 g 0,855 g 1,948 g 3,058 g

19

Kolesterol Protein Karbohidrat Serat Gula Sodium Kalium

0 mg 3,78 g 5,95 g 2,5 g 0,69 g 210 mg 50 mg

Sumber : Anggorodi, Ilmu makan ternak umum, 1987

3. Diusahakan mengkonsumsi makanan kering atau tidak berkuah santan. Mengkonsumsi makanan bersantan dapat memperlambat pengeringan luka sebab makanan bersantan mengenduk banyak kolesterol dan lemak yang dapat mengganggu sirkulasi darah yang membawa banyak mineral dan protein penyembuhan luka. Kandungan gizi pada santan kelapa. kelapa untuk penyajian 107 gram (200 kalori) % daily value 17,41 g 12,44 g 0g 0g 0g Lemak monounsaturated Kalori lemak dari 149,27 kalori 26,8 62,2

Kandungan nutrisi santan Berat Total lemak Lemak jenuh Lemak trans Lemak polyunsaturated

20

Kolesterol Natrium Total Karbohidrat Total serat diet Total gula Protein

0 mg 18,66 mg 2,49 g 0g 0,62 g 2,49 g

0 0 0 0

Vitamin A Vitamin C Kalsium Besi Energi = 781.22 KJ

0 IU 0 mg 0 mg 0,9 mg

0,7 0,8 0 0

4. Banyak mengkonsumsi tahu dan ikan lele. Banyak mengkonsumsi tahu dan lele ini juga baik sekali untuk penyembuhan pasien menderita luka baik pasca operasi maupun luka yang lainnya. Sebab tahu dan ikan lele banyak mengandung protein dan sedikit lemak yang baik untuk regenerasi jaringan kulit dan pengeringan luka. Kandungan gizi tahu. Kandungan Gizi Energi Karbohidrat Lemak Lemak jenuh Protein Kalsium Besi Magnesium Jumlah 318 kJ (76 kcal) 1,9 g 4,8 g 0,7 g 8.1 g 350 mg (35%) 5.4 mg (43%) 30 mg (8%)

21

Sodium

7 mg (0%)

Sumber: USDA Nutrient database

Kandungan gizi ikan lele. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jenis Zat Gizi Kadar air (%) Sumber Energi (cal) Protein (gr) Lemak (gr) Kalsium (Ca) (mgr) Posfor (P) (mgr) Zat besi( Fe) (mgr) Natrium (mgr) Tiamin ( Vit B1) Riboflavin (Vit B2) (mgr) NiaSin (mgr) Bagian ikan yang dapat dimakan 78.5 90 18.7 1.1 15 260 2 150 0.1 0.05 2.0 Ikan segar utuh 47.1 54 11.2 0.7 9 156 1.2 90 0.06 0.03 1.2

5. Dilarang untuk mandi selama luka khitan belum sembuh dan kering. Mitos ini tidaklah benar sebab jika kita tidak mandi maka akan banyak bakteri dan virus berkembang biak pada tubuh kita, semakin kotor tubuh kita maka kuman penimbul penyakit akan cepat berkembang biak. Mandi tidak selalu dengan guyuran air, di kamar mandi dengan kran atau sower, mandi bisa dilakukan dengan cara membasuhnya dengan bantuan kain atau wash lap, dengan begitu tubuh menjadi bersih. Selain itu bagian penis setelah sirkumsisi kecuali pada luka, membersihkan penis paska sirkumsisi bisa menggunakan cotton bath yang dibasahi dengan cairan revanol pada bagian batang penis, skrotum dan glans penis.

2.4.2

Pandangan kesehatan/medis pada pasien sirkumsisi.

Sirkumsisi merupakan tindakan yang baik untuk mengurangi terjadinya infeksi penyakit menular seksual, gangguan kencing dan

22

reproduksi pria karena sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih di glans penis yang ditutupi preputium. Sirkumsisi yang baik dilakukan pada usia anak anak dan remaja muda sekitar umur 8 15 tahun, sebab pada usia tersebut regenerasi kulit masih dalam kondisi optimal atau lebih cepat dalam penyembuhan luka dan pasien sudah mengerti tentang perawatan luka, sedangkan pada bayi umur 1 (satu) tahun keatas bisa dilakukan juga namun pada usia ini bayi atau pasien lebih aktif bergerak dan belum mengerti tentang perawatan luka jadi sangat rawan pada metode penyembuhannya. Sedangkan pada usia dewasa ini sebaiknya tidak dilakukan sebab pada usia ini regenerasi kulit tergolong lama dan kondisi penis dewasa lebih sering ejakulasi hal ini menyebabkan terkandalanya penyembuhan luka secara biologis. Paska sirkumsisi asupan makanan tinggi protein sangat baik untuk penyembuhan luka karena protein mempercepat proses regenerasi kulit, namun tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki riwayat alergi pada makanan tinggi protein tertentu yang sebaiknya dihindari untuk di konsumsi.

23

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sirkumsisi Sirkumsisi atau khitan atau sunat adalah salah satu tindakan bedah minor (bedah kecil) yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Sunat atau khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis, pembukaan kulup sehingga kepala penis berada dalam keadaan terbuka. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi, selain itu sirkumsisi diperuntukkan bagi penderita fimosis atau keadaan dimana ulit pada kepala penis atau kulup mempunyai lubang yang terlalu sempit sehingga tidak dapat tertarik ke belakang atau membuka dan menyebabkan kencing terasa sakit. Sirkumsisi merupakan tindakan yang bertujuan untuk membersihkan kuman, bakteri atau kotoran yang terkumpul didalam foreskin yang dapat berindikasi menimbulkan infeksi atau penyakit kelamin dan reproduksi.

3.2 Pandangan/mitos masyarakat tentang sirkumsisi/khitan Ada beberapa keyakinan atau mitos mengenai khitan atau sunat yang beredar di masyarakat dan masih dipercaya hingga saat ini, antara lain kepercayaan yang masih berkembang dan dipercaya adalah : 1. Sebelum melakukan khitan sebaiknya pasien tidak berakifitas yang berlebihan agar tidak terjadi pendarahan yang banyak saat dilakukan sirkumsisi. 2. Setelah dilakukan sirkumsisi menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak protein seperti telur, daging ayam, dan kacang kacangan,

24

karena makanan ini menyebabkan luka gatal, tetap basah dan lema sembuhnya. 3. Diusahakan mengkonsumsi makanan kering atau tidak berkuah santan, agar cepat mongering pada luka sirkumsisinya. 4. Banyak mengkonsumsi tahu dan ikan lele, agar luka isrkumsisi cepat kering dan sembuh . 5. Dilarang untuk mandi selama luka khitan belum sembuh dan kering, sebab kalau pasien mandi proses penyembuhan dan pengeringan luka akan lama.

3.3 Pandangan bidang kesehatan tentang sirkumsisi Sirkumsisi merupakan tindakan yang baik untuk mengurangi terjadinya infeksi penyakit menular seksual, gangguan kencing dan reproduksi pria karena sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih di glans penis yang ditutupi preputium. Sirkumsisi yang baik dilakukan pada usia anak anak dan remaja muda sekitar umur 8 15 tahun, sebab pada usia tersebut regenerasi kulit masih dalam kondisi optimal atau lebih cepat dalam penyembuhan luka dan pasien sudah mengerti tentang perawatan luka, sedangkan pada bayi umur 1 (satu) tahun keatas bisa dilakukan juga namun pada usia ini bayi atau pasien lebih aktif bergerak dan belum mengerti tentang perawatan luka jadi sangat rawan pada metode penyembuhannya. Sedangkan pada usia dewasa ini sebaiknya tidak dilakukan sebab pada usia ini regenerasi kulit tergolong lama dan kondisi penis dewasa lebih sering ejakulasi hal ini menyebabkan terkandalanya penyembuhan luka secara biologis. Paska sirkumsisi asupan makanan tinggi protein sangat baik untuk penyembuhan luka karena protein mempercepat proses regenerasi kulit, namun tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki riwayat alergi pada makanan tinggi protein tertentu yang sebaiknya dihindari untuk di konsumsi.

25

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dibahas diatas,dapat diamnbil kesimpulan bahwa,sirkumsisi Secara medis dikatakan bahwa sangat menguntungkan bagi kesehatan,dan pandangan masayarakat tentang pantangan makanan tertentuSebenarnya tidak ada pantangan makanan tertentu yang khusus untuk pasien khitan. Ikan, telur dan daging bukan suatu larangan untuk dimakan karena hal tersebut hanyalah mitos yang salah dan banyak berkembang di masyarakat. Sebaliknya kandungan vitamin dan protein yang terkandung dalam makanan tersebut diperlukan tubuh untuk membantu proses penyembuhan luka agar lebih cepat kering.

4.2 Saran Sebaiknya bagi masyarakat khususnya pembaca,jangan terlalu meyakini tentang mitos,sebaiknya dicari kebenarannyadan bila pra maupun pasca operasi sebaiknya melakukan konsultasi dengan para medis (dokter,ahli gizi,dll).

26

Anda mungkin juga menyukai