Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER

SERVIKS DENGAN PENDEKATAN NILAI-NILAI BUDAYA


DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
Rita Benya Adriani, S.Kp., M.Kes
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
188

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai pembahasan hasil

penelitian ini, maka dapat ditarik simpulan dari penelitian yang telah dilakukan

seperti penjelasan berikut ini.

1. Pelatihan asuhan keperawatan paliatif “Trisna” yang diberikan bagi perawat

pada kelompok intervensi lebih efektif dalam meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan pada pasien kanker serviks dibandingkan dengan perawat yang

berada pada kelompok kontrol, dengan ditunjukkan adanya perbedaan statistik

yang signifikan. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan pasien bahwa

perawat memberi pelayanan keperawatan dengan baik dan dukungan penuh pada

pasien dalam menghadapi penyakit.

2. Model asuhan keperawatan paliatif “Trisna” pada pasien kanker serviks yang

diterapkan oleh perawat pada kelompok intervensi lebih efektif meningkatkan

kualitas hidup pasien dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan model

asuhan keperawatan paliatif “Trisna”, dengan ditunjukkan adanya perbedaan

statistik yang signifikan. Hasil penelitian ini didukung oleh kondisi pasien yang

dapat menjalankan kegiatan sehari-hari, dapat menerima keadaannya dan dapat

berpasrah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Model asuhan keperawatan paliatif “Trisna” pada pasien kanker serviks yang

diterapkan oleh perawat pada kelompok intervensi lebih efektif meningkatkan

kepuasan pasien dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan model


ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER
SERVIKS DENGAN PENDEKATAN NILAI-NILAI BUDAYA
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
Rita Benya Adriani, S.Kp., M.Kes
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
189

asuhan keperawatan paliatif “Trisna”, dengan ditunjukkan adanya perbedaan

statistik yang signifikan. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan pasien

bahwa perawat memberi pelayanan keperawatan dengan baik pada pasien.

B. Saran

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk

meningkatkan kualitas asuhan keperawatan paliatif, sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup pasien dan kepuasan pasien.

1. Bidang Ilmu

Keberhasilan penerapan model asuhan keperawatan paliatif “Trisna”

merupakan pembuktian nyata bahwa dengan pendekatan nilai-nilai budaya Jawa

dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, kualitas hidup pasien, serta

kepuasan pasien.

2. Perawat.

Hasil penelitian tentang asuhan keperawatan paliatif “Trisna” diharapkan

dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam memberikan asuhan

keperawatan dengan pendekatan nilai-nilai budaya pada pasien kanker serviks di

Rumah Sakit.

3. Institusi Pendidikan

Mengembangan model asuhan keperawatan paliatif berbasis nilai-nilai budaya,

pada kurikulum pendidikan sehingga asuhan keperawatan paliatif “Trisna” dapat

diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dengan budaya yang berbeda.


ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER
SERVIKS DENGAN PENDEKATAN NILAI-NILAI BUDAYA
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
Rita Benya Adriani, S.Kp., M.Kes
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
190

4. Rumah Sakit.

Pihak rumah sakit menetapkan asuhan keperawatan paliatif “Trisna” pada

sebagai salah satu program dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan paliatif, tidak hanya pada

pasien kanker serviks namun juga pada pasien dengan penyakit kronis atau

penyakit terminal.

5. Pemerintah atau Organisasi Profesi

Memberi masukan pada instansi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam menyusun kebijakan

pengelolaan asuhan keperawatan paliatif berbasis budaya pada pasien paliatif di

Indonesia.

6. Peneliti selanjutnya

Perlunya meneliti kepuasan perawat terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan

paliatif “Trisna”. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas askep dan

kepuasan pasien dapat dicobakan pada pasien dengan kasus yang berbeda.

Peneliti selanjutnya dapat meneliti askep paliatif “Trisna” dengan latar belakang

selain budaya Jawa baik bagi perawat maupun pasien.

Anda mungkin juga menyukai