Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT


INAP INTERNE PRIA DAN WANITA RSUD DR.ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI TAHUN 2014

Aida Andriani, SKM1), Heru Adita Putra2)


1,2)
ProgramStudi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi

Abstract

Satisfaction is a person's feeling of pleasure or disappointment that emerged after comparing between what is
obtained with the expectations. Patient satisfaction in the installation Inpatient Hospital Dr. Achmad Mochtar
slightly below the Minimum Service Standard Installation Inpatient Hospital stipulated at about 90%. The aim
of the researcsh was to examine the factors that influence patients satisfaction, namely communication,
reliability, responsiveness and the relationship between these factors with patient satisfaction.This research is
an analytical survey using cross sectional study. The samples in this research are 85 respondents with
accidental sampling technique sampling. This research was conducted on 10th of June to July 2014 in patients
Hospitalisation Men and Women's Hospital Interne Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Data collected through
questionnaires. The results of this research, 96.5% nurse communication is good, 94.1% nurse reliability is
good, 97,6% nurse responsiveness is good and 87,1% patients get satisfaction. There is a significant
relationship between nurse communication with patient satisfaction with p value = 0.000. There is a significant
relationship between nurse reliability with patient satisfaction with p value = 0.000. There is a significant
correlation between nurse responsiveness with patient satisfaction with p value = 0.000.The conclusion of this
research, there is a significant relationship between nurse communication, reliability, and responsiveness with
patient satisfaction. As for advice for the hospital, the hospital must always give priority to patient’s satisfaction

Keywords:communication, reliability, responsiveness and patient satisfaction

1. Pendahuluan Konsumen yang kecewa tidak hanya meninggalkan


perusahaan, tetapi juga menceritakan keburukan
Rumah sakit merupakan organisasi dengan pelayanan yang diterima pada orang lain. Menurut
kompleksitas yang sangat tinggi.Sering kali rumah penelitian, mereka yang kecewa akan bercerita paling
sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, sedikit kepada 15 orang lainnya. Hal ini akan membuat
padat sumber daya manusia, padat teknologi, padat citra buruk melekat dalam jasa pelayanan rumah sakit
ilmu pengetahuan dan padat regulasi.Kondisi yang (Lupiyoadi & Hamdani, 2006).
demikian membuat rumah sakit membutuhkan sistem
manajemen dan pelayanan yang baik (Salimah, 2009). Salah satu bentuk pelayanan yang paling
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit
Buruknya manajemen dan pelayanan jasa kesehatan adalah pelayanan keperawatan. Penelitian Otani dkk di
yang diberikan rumah sakit kepada pasien sudah sejak lima rumah sakit di daerah metropolitan St. Louis mid-
lama disadari mengakibatkan banyak kerugian baik Missouri dan bagian selatan Illinois Amerika Serikat
bagi rumah sakit maupun bagi pasien.Survey menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh
membuktikan bahwa tidak setiap konsumen yang staf dan perawat adalah faktor yang paling
kecewa dengan pelayanan perusahaan dengan senang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien (Otani et al,
hati menyampaikan keluhannya.Temuan yang 2009).
didapatkan TARP (Technical Assistance Research
Program) di Washington, D.C. mendapati kenyataan Philip Kotler mengemukakan dalam bukunya
bahwa 96% konsumen yang tidak puas justru secara manajemen pemasaran bahwa kepuasan adalah
diam-diam beralih ke jasa pesaing.Itu artinya, diamnya perasaan senang atau kecewa seseorangyang muncul
pasien merupakan sinyal buruk bagi rumah sakit setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
(Lupiyoadi & Hamdani, 2006). terhadap kinerja(atau hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya (Kotler, 2000).
Pengukuran tingkat kepuasan pasien terhadap sebuah Dari survey kepuasan pelanggan rumah sakit yang
pelayanan jasa yang diberikan merupakan hal yang dilakukan oleh Liputo dan Astiena selaku pihak RSUD
penting dilakukan.karena seluruh kegiatan yang Dr. Achmad Mochtar yang bekerjasama dengan
dilakukan oleh sebuah perusahaan pelayanan jasa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAND tahun 2013
seperti Rumah Sakit, pada akhirnya akan bermuara di seluruh instalasi rumah sakit, didapatkan hasil
dalam bentuk kepuasan (Lupiyoadi, 2006 & Supranto, bahwa dari seluruh instalasi yang diteliti hanya
2011). Intsalasi Rawat Inap yang belum mencapai standar
kepuasan. Yaitu, dengan tingkat kepuasan rata-rata
Berbicara tentang kepuasan pasien, penelitian yang pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Achmad
dilakukan olehBolla di RSUD Subang tahun 2008 Moctar sebesar 88%, sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat sebesar 43,7% komunikasi perawat tidak baik, nilai kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD
dan pasien tidak puassebesar 37,5% terhadap Dr. Achmad Mochtar sedikit dibawah Standar
komunikasi perawat. Penelitian yang dilakukan Wike Pelayanan Minimum Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Diah Anjaryani pada tahun 2009 di RSUD Tugu Rejo yang ditetapkan dalam Kemenkes No 129 Tahun 2008
Semarang didapatkan hasil 28,3% tidak puas dengan yaitu sebesar 90% (data terlampir).
responsiveness pelayanan keperawatan dan 25% tidak
puas terhadap reliability pelayanan keperawatan. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti
pada tanggal 18 dan 19 Maret 2014 untuk mengetahui
Di Sumatera Barat juga dilakukan penelitian oleh Laila tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap interne
Khairina tentang faktor yang mempengaruhi kepuasan RSUD Dr. Achmad Mochtar, ditemukan bahwa dari 10
pasien rawat jalan di RSUD Pasaman Barat.Dari hasil orang pasien yang diwawancarai , terdapat 3
penelitian tersebut didapatkan 30% pasien tidak puas diantaranya merasa cukup puas dengan pelayanan yang
terhadap aspek reliability dan 24% pasien tidak puas diberikan dan 7 pasien merasa kurang puas. Pasien
terhadap aspek responsiveness perawat. yang kurang puas beranggapan bahwa ada beberapa
perawat yang cara penyampaian atau komunikasinya
Pada tahun 2010, penelitian yang dilakukan oleh yeni kurang baik, dan sebagian perawat ada yang kurang
yulianti tentang hubungan pelayanan keperawatan tanggap terhadap keluhan pasien.
dengan kepuasan pasien di RSUD DR. Achmad
Mochtar didapatkan bahwa dari 60 responden yang Berdasarkan fenomena yang didapat dari studi
diteliti, sebagian besar responden yaitu 40 orang (66,7 pendahuluan tersebut dan beberapa penelitian di atas,
%) menyatakan puas terhadap pelayanan perawat. penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Berarti masih ada pasien yang tidak puas dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan
pelayanan keperawatan, yaitu sebesar 33,3%. Jadi pasien dalam pelayanan keperawatan di Ruang Rawat
dapat disimpulkan bahwa proporsi kepuasan di RSUD Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad
DR. Achmad Mochtar Bukittinggi adalah sebesar Mochtar Bukittinggi 2014.
66,7%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-
Ada beberapa factor yang mempengaruhi kepuasan faktoryang berhubungandengan kepuasan pasien dalam
pasien terhadap pelayanan kesehatan, yaitu : pelayanan keperawatan di ruang rawat inap Interne Pria
Komunikasi, Empathy, Biaya (cost), Penampilan fisik dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
(tangibility), Jaminan (assurance), Keandalan dan 2014.
Keterampilan (reliability), Tanggapan (responsiveness)
(Muninjaya, 2004). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadisebagai
masukan serta referensi ilmiah dalam mengembangkan
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi merupakan ilmu pengetahuan bagi peserta didik khususnya pada
salah satu rumah sakit pemerintah dengan dukungan pendidikan S1 Keperawatan dan sebagai acuan bagi
sarana dan prasarana serta jenis pelayanan yang cukup peneliti selanjutnya tentang pelayanan kesehatan. Hasil
lengkap. RSUD Dr. Achmad Mochtar memiliki penelitian ini juga diharapkan dapat sebagai masukan
jangkauan pelayanan yang cukup luas, yaitu hampir dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
seluruh daerah di Provinsi Sumbar dan beberapa khususnya dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan
Provinsi di luar Sumbar, seperti Sumatera Utara , Riau keperawatan, dengan harapan RSUD Dr. Achmad
dan lain-lain. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan Mochtar Bukittinggi dapat menjadi lebih baik dan
pasien dari Provinsi Sumbar yaitu sebanyak 11.987 dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya.
orang dan dari Provinsi lain sebanyak 382 orang.
RSUD Dr. Achmad Mochtar memiliki Visi dan Misi 1. Metode Penelitian
yang sangat bagus. RSUD Dr. Achmad Mochtar juga
memiliki berbagai pelayanan unggulan, yaitu Jenis penelitian ini adalahsurvey analitik dengan
“Traumatic Center”. Meskipun demikian, RSUD Dr. menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu
Achmad Mochtar masih mengalami masalah mutu penelitian dengan melakukanpengukuran variabel
pelayanannya. Karena tidak semua dari bagian rumah independen dan variabel dependen pada saat
sakit tersebut yang memiliki pelayanan unggulan bersamaan (sekali waktu) (Notoatmodjo, 2010 &
(Profil RSUD Dr. Achmad Mochtar, 2014). Nursalam, 2003).
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi yang meliputi
Sampel penelitian sebanyak 85 orang yaitu pasien jumlah pasien satu tahun terakhir yaitu tahun 2013 dan
rawat inap interne pria dan wanita dengan teknik 2 bulan terakhir,yaitu bulan Januari dan Februari 2014,
pengambilan sampel Accidental sampling. Penelitian serta profil RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
dilakukan pada tanggal 10 Juni-Juli2014 yang tahun 2014.
bertempat di ruang rawat inap interne pria dan wanita
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik yaitu
chai square (χ2) dengan derajat kemaknaan 95%.
Data primerdidapat dari hasil pengisian kuesioner oleh Dinyatakan bermakna jika p value ≤ 0,05 dan tidak
responden (pasien rawat inap interne pria dan wanita di bermakna jika p value  0,05.
RSUD Dr. Achmaad Mochtar Bukittinggi) sebanyak
85 orang respondendan data sekunderdidapat dari

2. Hasil Dan Pembahasan

Gambar 1 : Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien


Terhadap Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi 2014

Berdasarkan gambar1 di atas didapatkan bahwa dari 85 yang diberikan kepada pasien. Pada penelitian ini
responden yang diteliti sebagian besar (87,1%) angka kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Interne
responden menyatakan puas terhadap pelayanan Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar tinggi.
keperawatan di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Ini menunjukkanbahwa pelayanankeperawatan yang
Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. diberikan di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi baik, ini
Menurut asumsi peneliti, bahwa kepuasan pasien dapat dibuktikan dengan sebagian besar pasien merasa puas
ditingkatkan dengan meningkatkan mutu pelayanan dengan pelayanan yang diberikan.

Gambar 2 :Distribusi Frekuensi Responden Menurut


Komunikasi Perawat di Ruang Rawat Inap Interne
Pria dan Wanita RSUDDr. Achmad
MochtarBukittinggi 2014
Berdasarkan gambar2 di atas didapatkan bahwa dari 85 persepsi yang berbeda-beda. Di rumah sakit terutama
responden yang diteliti sebagian besar (96,5%) di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD
menyatakan komunikasi perawat di Ruang Rawat Inap Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014, respon
Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar atau persepsi pasien terhadap pelayanan salah satunya
Bukittinggi baik. terhadapkomunikasi perawat mengatakan ada yang
baik dan tidak baik, namun sebagian besar pasien
Menurut asumsi peneliti, setiap individu mempunyai mengatakan baik. hal ini dapat dipengaruhi oleh
pikiran, perasaan, pengalaman, latar belakang budaya, kemampuan perawat itu sendiri untuk bersikap terbuka,
agama, status sosial, ekonomi, dan kebutuhan yang pehatian, sensitif, empati dan responsif pada perubahan
berbeda-beda. Tiap individu mempunyai respon atau kebutuhan klien.

Gambar 3 :Distribusi FrekuensiResponden Menurut


Reliability (Kehandalan) Perawat di Ruang
RawatInap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi 2014

Berdasarkan gambar3 di atas didapatkan bahwa dari 85 lakukan dan dari apa yang kita kerjakan. Dari sana
responden yang diteliti sebagian besar (94,1%) pasien bisa menilai apakah reliabilitas kita baik atau
menyatakan Reliability (Kehandalan) perawat di tidak. Namun, Di rumah sakit terutama di Ruang
Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi baik. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014 reliability
(Kehandalan) perawat baik, hal ini terbukti dengan
Menurut asumsi peneliti, seorang perawat harus sebagian besar pasien mengatakan reliability
memiliki reliabilitas yang baik. Karena pasien bisa (Kehandalan) perawat baik.
menilai kemampuan perawat dari tindakan yang kita

Gambar 4 :Distribusi Frekuensi Responden Menurut


Responsivenes (Daya Tanggap) Perawat di Ruang
Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi 2014

Berdasarkan gambar4 di atas didapatkan bahwa dari 85 di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD
responden yang diteliti sebagian besar (97,6%) Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi baik.
menyatakan Responsiveness (Daya Tanggap) perawat
Menurut asumsi peneliti,di rumah sakit terutama di terbukti dengan sebagian besar pasien mengatakan
Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. responsiveness (daya tanggap)perawat baik. Meskipun
Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014 masih ada sebagian kecil responden yang menyatakan
responsiveness (daya tanggap)perawat baik, hal ini tidak baik.Tapi secara keseluruhan sudah baik.
Tabel 1 :Hubungan Komunikasi dengan Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi 2014
Tingkat Kepuasan
Kepuasan
Total
Komunikasi Tidak pvalue
No Puas
Puas

n % n % n %

1 Tidak Baik 2 66,7 1 33,3 3 100,0


0,04
2 Baik 9 11,0 73 89,0 82 100,0
3
Total 11 12,9 74 87,1 85 100,0

Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa proporsi Kepuasan merupakan output dari setiap pelayanan
responden yang menyatakan tidak puas lebih banyak yang diberikan dan salah satu faktor yang
pada Komunikasi yang tidak baik (66,7%) mempengaruhi kepuasan pasien di rumah sakit yaitu
dibandingkan komunikasi yang baik (11,0%). komunikasi perawat.Komunikasi terapeutik merupakan
hal yang sangat penting bagi perawat untuk
Hasil analisa statistik dengan uji Chi- Square diperoleh mendukung proses keperawatan yang meliputi
nilai p value =0,043 dengan demikian nilai p value< pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat keperawatan, implementasi keperawatan, serta
hubungan yang bermakna antara komunikasi perawat evaluasi. Komunikasi berperan sebagai sarana untuk
dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap menggali kebutuhan pasien.
Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2014. Menurut asumsi peneliti bahwa pelaksanaan
komunikasi perawat di Ruang Rawat Inap Interne Pria
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Engki dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Misrawati (2011), dimana dari hasil uji statistik sudah baik, ini dibuktikan dengan sebagian besar
diperoleh nilai P value = 0,023. Hal ini berarti P pasien yang di rawat disana mengatakan puas terhadap
value< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi perawat yang ada.Jadi dari penjelasan di
terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi atas dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi
dengan kepuasan pasien. perawat sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien.

Tabel 2 :Hubungan Reliability (Kehandalan) dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi 2014

Tingkat Kepuasan Kepuasan


Total
Reliability pvalue
No Tidak Puas Puas
n % n % n %
1 Tidak Baik 5 100,0 0 ,0 5 100,0
2 Baik 6 7,5 74 92,5 80 100,0 0,000
Total 11 12,9 74 87,1 85 100,0

Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa proporsi Hasil analisa statistik dengan uji Chi- Square diperoleh
responden yang menyatakan tidak puas lebih banyak nilai p value = 0,000 dengan demikian nilai p value<
pada Reliability (kehandalan) yang tidak baik (100,0%) 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
dibandingkan Reliability (kehandalan) yang baik hubungan yang bermakna antara reliability
(7,5%). (kehandalan) perawat dengan tingkat kepuasan pasien
di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Menurut asumsi peneliti bahwa pelaksanaan reliability
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014. (kehandalan) perawat di Ruang Rawat Inap Interne
Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Bukittinggi sudah baik, ini dibuktikan dengan sebagian
yang dilakukan oleh Salwati (2009), dimana dari hasil
besar pasien yang di rawat disana mengatakan puas
uji statistik diperoleh nilai P value = 0,174. Hal ini
terhadap reliability (kehandalan) perawat yang ada.
berarti P value> 0,05, sehingga dapat disimpulkan
Jadi dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
bahwa reliability (kehandalan) perawat sangat
reliability (Kehandalan) perawat dengan tingkat
berpengaruh terhadap kepuasan pasien
kepuasan pasien.
Sebagai petugas kesehatan yang paling sering bertemu
dengan pasien/frekuensi pertemuan dengan pasien
yang sering dan merupakan salah satu jenis pelayanan
yang mempengaruhi kepuasan pasien, perawat harus
memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Karena setiap tindakan yang dilakukan perawat akan
dinilai oleh pasien.
Tabel 3 : Hubungan Responsiveness (daya tanggap) dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Interne Pria
dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi 2014

Tingkat Kepuasan Kepuasan


Total
Responsiveness Tidak Puas Puas pvalue
No
n % n % n %

1 Tidak Baik 2 100,0 0 ,0 2 100,0

2 Baik 9 10,8 74 89,2 83 100,0 0,015

Total 11 12,9 74 87,1 85 100,0

7. Terdapat hubungan yang bermakna antara


Berdasarkan table3 didapatkan bahwa proporsi Responsivenes
Tingkat kesigapan Perawat dengan Tingkat
dari petugas kesehatan Kepuasan
dalam
3. Kesimpulan
responden Dan Saran tidak puas lebih banyak
yangmenyatakan Pasien di Ruang Rawat Inap
memberikan pelayanan merupakan salah satu Interne Priaaspek
dan
pada Responsiveness (daya tanggap) yang tidak yang Wanita RSUD Dr.penilaian
mempengaruhi Achmad Mochtar
pasien Bukittinggi
atas mutu
Kesimpulan Tahun 2014.
baik(100,0%) dibandingkanResponsiveness (daya pelayanan yang diselenggarakan.Membiarkan
1.tanggap)
Sebagian yangbesar
baik (96,5%)
(10,8%). komunikasi perawat di konsumen
Saran menunggu merupakan persepsi yang
Ruang Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD negative dalam kualitas pelayanan. Cepat tanggap atau
Hasil analisa statistik dengan uji Chi- Square diperoleh 1. Bagi Institusi Rumahkeluhan
Sakit pasien akan sangat
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi baik. tidaknya perawat terhadap
nilai p value = 0,015 dengan demikian nilai p < 0,05, Pelayanan keperawatan yangtersebut.
telah diberikan
2. Sebagian besar (94,1%) Reliability (Kehandalan) mempengaruhi kepuasan dari pasien
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan sekarang agar dapat dipertahankan dan
perawat di Ruang Rawat Inap Interne Pria dan
yang bermakna antara responsiveness (daya tanggap) Menurut asumsi peneliti,
ditingkatkan ketanggapan
lagi sesuai denganperawat
standar dalam
yang
Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang menanggapi
telah keluhan pasien
ditetapkan, tergantung
sehingga kepada perawat
penyelenggaraannya
baik.
Rawat Inap Interne Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad tersebut.Selain
sesuai kompeten
dengan dan pasien
keinginan mempunyaidan
3. Sebagian besar (97,6%) Responsiveness (daya
Mochtar Bukittinggi Tahun 2014. kemampuan/skill yang baik, perawat
memberikan kepuasan bagi pasien. harus bekerja
tanggap) perawat di Ruang Rawat Inap Interne
dengan
2. Bagi hati yangPendidikan
Institusi ikhlas.Responsiveness(daya tanggap)
HasilPriapenelitian
dan Wanita RSUD Dr.
ini sejalan Achmad
dengan Mochtar
penelitian yang
perawatPenelitian
di Ruang ini Rawat Inap
dapat Interne Pria
digunakan dan Wanita
sebagai bahan
Bukittinggi
dilakukan oleh baik.
Salwati (2009), dimana dari hasil uji
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sudah baik,
4.statistik
Sebagian besar nilai
diperoleh (87,1%) pasien
P value di Ruang
= 0,013. Hal ini Rawat
berarti P proses pembelajaran agar pelayanan kesehatan,
ini dibuktikan dengan sebagian besar pasien yang
Inap0,05,
value< Interne Pria dan
sehingga Wanita
dapat RSUD Dr.
disimpulkan bahwaAchmad
terdapat
dirawatkhususnya
disana pelayanan keperawatan
mengatakan puas dapat lebih
terhadap
Mochtar
hubungan Bukittinggi
yang bermakna mendapatkan kepuasan. (daya
antara responsiveness baik untuk selanjutnya. Institusi pendidikan
responsiveness(daya tanggap)perawat yang ada. agar
Jadi
5.tanggap)
Terdapat hubungan
perawat yang kepuasan
dengan tingkat bermakna antara
pasien. lebih meningkatkan
dari penjelasan di atas dapat prosesdiambil
pembelajaran dan
kesimpulan
Komunikasi Perawat dengan Tingkat Kepuasan
Responsiveness(daya bahwaResponsiveness(daya
pengetahuan mahasiswatanggap) perawat
Pasien di Ruang tanggap),
Rawat Inap yaitu suatuPria
Interne kebijakan
dan tentang pelayanan
untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat mempunyai
keperawatnhubungan yang bermakna dengan
kepada pasien.
Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan kepuasan pasien.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Tahun 2014.
6.penyampaian informasi yang
Terdapat hubungan yang bermakna
jelas. Ketanggapan
antara Peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan
perawat berhubungan dengan aspek
Reliability (Kehandalan) Perawat dengan kesigapan
Tingkatdari dan melanjutkan penelitian yang lebih baik
perawat dalam
Kepuasan memenuhi
Pasien di Ruang kebutuhan
Rawat Inap pasien
Interneakan
pelayanan yang diinginkan. dengan meneliti sub variabel lainnya dari
Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Bukittinggi Tahun 2014.
Kepuasan Klien Terhadap Pelayanan Nursalam.(2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi
Keperawatan. dalam Praktek Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika
Daftar Pustaka (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis,
Ali, Zaidin. (2002). Dasar-dasar Keperawatan dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Profesional.Jakarta: Widia Medika Jakarta: Salemba Medika
Anjaryani, Wike Diah. (2009). Kepuasan Pasien (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi
Rawat Inap Terhadap Pelayanan di RSUD Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Tugu Rejo Semarang.TesisUniversitas Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Diponegoro Program Studi Magister Promosi Keperawatan (Edisi 2). Jakarta: Salemba
Kesehatan Kajian Sumber Daya Manusia, Medika
Semarang : Tidak diterbitkan
Notoatmojo, S. (2010).Metodologi Penelitian
Arwani.(2002). Komunikasi Dalam Keperawatan. Kesehatan.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jakarta: EGC
Oktavia, Prima Dini. (2010). Hubungan Penerapan
Bolla, Ibrahim. (2008). Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat
Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Klien di Ruang Rawat Inap Interne
Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat RSUD Dr. Achmad Mochtar
Inap Melati RSUD Subang. Cimahi: STIKes Bukittinggi.Skripsi Universitas Muhammadiyah
Jenderal Achmad Yani Program Studi Ilmu Keperawatan, Bukittinggi :
Misrawati, Engki. (2011). Hubungan Pelaksanaan Tidak diterbitkan
Komunikasi Terapeutik Verbal dan Nonverbal Otani, K., Brian, W., Faulkner, K. M., Boslaugh, S.,
Oleh Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Burroughs, T. E., & Dunaga. (2009). Patient
Klien di Ruang Rawat Inap Interne dan Bedah Satisfaction: Focusing on "Excellent". Journal
RSUD Lubuk Basung of Healthcare Management 54 (2).
Hidayat, A, A. (2004).Pengantar Konsep Dasar Pohan, Imbalo S. (2006). Jaminan Mutu Layanan
Keperawatan. Jakarta: Slemba medika Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan
(2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Penerapan. Jakarta: EGC
Ilmiah (Edisi Pertama).Jakarta: Salemba Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).Buku Ajar
Medika. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
(2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik dan Praktik (Edisi 4, Vol. I). Jakarta: EGC.
Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika Profil RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, (2014).
http://repository.usu.ac.idbitstream123456789173244C Bukittinggi.
hapter%20II.pdf. Diakses tanggal 30 April 2014 Salimah, S. (2009, April 22). TRAINING NEED
http://dedylondong.blogspot.com/2012/04/kepuasan- ANALYSIS (TNA) DI RUMAH
pelanggan-customer.html. Diakses tanggal 30 SAKIT.Diakses tanggal 26 Maret 2014, dari
April 2014 http://indosdm.com/training-need-analysis-tna-
di-rumah-sakit.
Kariyoso.(1994). Pengantar Komunikasi Bagi Siswa
Perawat. Jakarta: EGC Salwati.(2009). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Instalasi
Khairani, Laila. (2011). Faktor-Faktor yang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit PKU
Mempengaruhi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Muhammadiyah Bantul. SkripsiUniversitas
RSUD Pasaman Barat Ahmad Dahlan Program Studi Ilmu Kesehatan
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran Masyarakat Yogyakarta
Perspektif Asia (Buku 1).Andi and Pearson Sibagariang, Julianie, Rismalinda, &
Education Asia Pte. Ltd Nurzannah.(2010). Buku Saku Metodologi
Kozier, B. (2010). Buku Ajar Fundamental Penelitian Untuk MahasiswaDiploma
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Media
(Edisi 7, Vol. I). Jakarta: EGC. Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan
Lupiyoadi, R. & Hamdani, A. (2006).Manajemen Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar.
Pemasaran Jasa (Edisi 2). Jakarta: Salemba Jakarta: Rineka Cipta
Empat. Suryani, S. Kp, MHSe. (2005). Komunikasi
Muninjaya, A.A.Gde. (2004). Manajemen Terapeutik Teori dan Praktek. Jakarta : EGC
Kesehatan.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai