Anda di halaman 1dari 44

Tugas : Individu

Mata kuliah : Penelitian Tindakan Kelas


Nama Dosen : DR. Amaluddin, M.Hum

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM BENTUK


PROGRAM MICROSOFT POWER POINT UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN TIK POKOK BAHASAN JARINGAN INTERNET
DI KELAS IX
MADRASAH TSANAWIYAH ABNAUL AMIR
MONCOBALANG GOWA

Oleh:

NAMA : ARHAM

NIM : 20910110

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE – PARE
PROGRAM STUDI AKTA IV (ANGK. XXXIX)
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan Internet adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas IX.

Pada setiap pembelajaran di ruang komputer, materi disampaikan dengan cara

membagi dua kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer yang

tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 35-37 siswa, sementara

komputer yang ada berkisar 5-7 unit dan itupun terkadang sering terjadi

gangguan saat digunakan. Karena alasan tersebut di atas, pembelajaran

komputer didilaksanakan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas

belajar bersamaan sehingga satu unit komputer digunakan enam siswa .

Pelaksanaan pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa

permasalahan, pertama, siswa belajar haya satu jam pelajaran untuk setiap

kelompok sehingga pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan

hal ini menyebabkan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan

guru berkurang, kedua, karena ruangan terasa sempit oleh jumlah siswa dan

perangkat komputer maka jika ada siswa yang menemui kesulitan akan sulit

untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil

belajar siswa dalam mengerjaan latihan tidak optimal.

Penyampaian materi dengan menggunakan media LCD Proyektor / DLP

cukup membantu guru dalam menjelaskan materi. Atas dasar kenyataan inilah,

maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan pendekatan

dalam penggunaan media pembelajaran untuk penyampaian materi ke pada


siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan

menyenangkan.

Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal

yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan pemahaman

siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Abnaul Amir Moncobalang Gowa,

dalam mempelajari materi sistem jaringan internet. Salah satu pendekatan

pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang

kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan

metode presentasi audio/visual. Menurut Sudjana ( 1989 hal.30 ) yang

termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan

alat serta penilaian“. Dengan menggunakan Media pembelajaran Presentasi

Power Point, akan merangsang siswa untuk lebih mudah memahami materi

pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah dengan menggunakan media visual dalam bentuk program microsoft

power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK

pokok bahasan jaringan internet di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Abnaul Amir

Moncobalang Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK pokok

bahasan jaringan internet di kelas IX Madrasah Tsanawiyah Abnaul Amir


Moncobalang Gowa dengan menggunakan media visual dalam bentuk program

microsoft power point dapat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1 Bagi Guru: melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran

yang interaktif dan efektif meningkatkan sistem pembelajaran serta

meminimalkan kesalahan siswa dalam mempelajari jaringan internet.

2 Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi

pembelajaran mandiri yang menarik.

3 Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran TIK

di sekolah.

E. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis sementara dari penelitian tindakan kelas ini, yaitu :

Dengan menggunakan media visual dalam bentuk program microsoft

power point dalam mata pelajaran TIK pokok bahasan jaringan internet dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.


BAB II

KAJIAN TEORI

1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet

1.2 Dasar-dasar sistem jaringan internet

Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan Kompetensi

dasar mata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelas IX diberikan materi

pelajaran dasar-dasar sistem jaringan internet.

1.2.1 Mengamati visualisasi tentang dasar-dasar sistem jaringan:

- Internet

- Intranet

1.2.2 Mengamati jenis - jenis jaringan dan topologi jaringan

1.2.3 Mengamati terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari

jaringan kecil menjadi internet.

Materi pelajaran dalam tampilan Power Point

2. Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar

a. Hakikat Belajar

Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 )

menyatakan bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama

dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa hingga

perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu

sesudah ia mengalami situasi tadi “, sementara itu Edward Thorndike (1973)


berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai

kecakapan, keterampilan, dan sikap.

Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan

nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam

diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar bukan

merupakan tingkah laku yang nampak tetapi merupakan proses yang terjadi

secara internal dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan

yang baru. Hubungan baru dapat berupa antara reaksi-reaksi, perangsangan-

perangansangan dan reaksi.

Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa

pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya

kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto

(19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian

yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat

pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut

discovery.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.


6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan intruksional yang harus dicapai.

7) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan

efektif.

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya

b. Interaksi Belajar

Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar

mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan.

Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak

mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif

dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan

pendekatan keterampilan proses, siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru

hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Inilah yang disebut

dengan interaksi edukatif sebagimana yang dikemukakan Abu Achmadi dan

Shuyadi, 1985:47), interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif

dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan

pendidikan.

Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses

interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai

interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.


1) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru

sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Guru aktif,

dan anak didik pasif. Mengajar dipandang sebagai kegiatan

menyampaikan bahan pelajaran.

2) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan

sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak

didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara

guru dan anak didik akan terjadi dialog.

3) Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi

tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih

aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber

belajar bagi anak didik lain.

Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal

ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta

untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam

mencapai tujuan.

c. Hasil Belajar

Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena

prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan

dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar

adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi

edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”.

Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan


cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru. Hasil belajar

merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan banyak Faktor

yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal

maupun faktor eksternal.

Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:

1) Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.

2) Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,

kemampuan kognitif.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar

adalah :

1) Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga .

2) Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan

fasilitas.

3. Motivasi belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu

kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi

intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk

memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi

merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa

adanya motivasi, maka proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar.

Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk

terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.


Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses

pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau

memotivasi murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad,

2003:92). Upaya menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid

untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan

memberi motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang hal ini menurut

Purwanto (2002:61) dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika

seseorang mendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa,

sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses

pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi yang tepat terhadap anak didik

agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik

memperoleh hasil yang maksimal.

4. Media Visual

a. Media yang tidak diproyeksikan

1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus

dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke

obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan

pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari

keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,

ekosistem, dan organ tanaman.

2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.

Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai


pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan,

pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.

3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui

simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik

perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu

fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan

melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:

1) Gambar / foto: paling umum digunakan.

2) Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan

bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik

perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas

pesan.

3) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis

dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu

secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi

kehidupan dari sel samapai organisme.

4) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit

sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu

memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian.

Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti:

gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

5) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik,

simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data

kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.


b. Media proyeksi

1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati,

sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap

muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat

media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy /

OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik

pembuatan media transparansi, yaitu:

1) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu.

2) Membuat sendiri secara manual

2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran

35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa

film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai

hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang

dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya

produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk

menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

5. Microsoft Power Point

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah

program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam

paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel,

Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC

berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang

menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini

berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan,
apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan

trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti

nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office

PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office

PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System

2007.

a. Sejarah Microsoft Power Point

Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh

Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan

bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi

PowerPoint.

Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang

didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih

menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan

grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian,

versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah

Macintosh berwarna muncul ke pasaran.

Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat

lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli

1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi

2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak

tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan

dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic

Edition).
Versi terbaru adalah Microsoft Office PowerPoint 2007 (PowerPoint

12), yang dirilis pada bulan November 2006, yang merupakan sebuah

lompatan yang cukup jauh dari segi antarmuka pengguna dan kemampuan

grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data

sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini

menawarkan format data XML dengan ekstensi *.pptx.

b. Operasi Microsoft Power Point

Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah

presentasi lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya

diposisikan dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan "slide".

Istilah slide dalam PowerPoint ini memiliki analogi yang sama dengan slide

dalam proyektor biasa, yang telah kuno, akibat munculnya perangkat lunak

komputer yang mampu mengolah presentasi semacam PowerPoint dan

Impress. Setiap slide dapat dicetak atau ditampilkan dalam layar dan dapat

dinavigasikan melalui perintah dari si presenter. Slide juga dapat membentuk

dasar webcast (sebuah siaran di World Wide Web).

PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom

Animations dan Transition. Properti pergerakan Entrance, Emphasis, dan

Exit objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation,

sementara Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya.

Semuanya dapat dianimaskan dalam banyak cara. Desain keseluruhan dari

sebuah presentasi dapat diatur dengan menggunakaan Master Slide, dan

struktur keseluruhan dari prsentasi dapat disunting dengan menggunakan

Primitive Outliner (Outline).


PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format,

yakni sebagai berikut:

 *.PPT (PowerPoint Presentation), yang merupakan data biner dan

tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)

 *.PPS (PowerPoint Show), yang merupakan data biner dan tersedia

dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)

 *.POT (PowerPoint Template), yang merupakan data biner dan

tersedia dalam semua versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12)

 *.PPTX (PowerPoint Presentation), yang yang merupakan data

dalam bentuk XML dan hanya tersedia dalam PowerPoint 12.

c. Manfaat dan keunggulan Microsoft Power Point

1) Membawa lebih banyak energi dan dampak visual presentasi Anda.

Hemat waktu dan uang dengan menerapkan efek foto yang canggih

tanpa menggunakan tambahan software photo-editing program.

Mengubah foto Anda menjadi menarik, bersemangat visual dengan

menggunakan gambar yang baru dan fitur pengeditan yang lebih baik

seperti saturasi warna dan suhu, kecerahan dan kontras, dan alat

potong gambar yang maju, bersama dengan filter artistik seperti kabur,

kuas, dan cat air.

2) Bekerja dengan orang lain tanpa harus menunggu giliran Anda.

PowerPoint telah mengubah cara orang dapat bekerja sama dalam

presentasi. Dengan co-authoring, Anda dapat sekaligus mengedit

presentasi yang sama dengan individu-individu di lokasi yang berbeda.

Anda juga dapat menggunakan Office Communicator atau aplikasi


pesan instan Anda untuk melihat ketersediaan orang lain yang

authoring presentasi dengan Anda dan mudah memulai percakapan

tanpa meninggalkan PowerPoint. 2

3) Menambah pengalaman video pribadi.

Embed dan mengedit file video langsung dalam PowerPoint.

Mudah memangkas video Anda untuk hanya menampilkan bagian-

bagian yang relevan. Bookmark poin kunci dalam sebuah video untuk

akses cepat atau memicu animasi untuk memulai secara otomatis

ketika mencapai orang yang ditandai. Anda juga dapat mengatur video

yang akan memudar kedalam dan keluar pada interval tertentu dan

menerapkan berbagai gaya dan efek video-seperti refleksi, bevels, dan

3-D putaran-untuk membantu Anda dengan cepat menangkap

perhatian audiens.

4) Bayangkan just-in-time show dan katakan.

Siarankan secara langsung presentasi PowerPoint Anda dengan

mengirimkan URL sehingga orang dapat melihat presentasi Anda di

Web. Audiens Anda melihat slide dalam kesetiaan tinggi, bahkan jika

mereka belum menginstal PowerPoint. Anda juga dapat mengubah

presentasi Anda ke dalam sebuah video berkualitas tinggi dengan

narasi untuk berbagi dengan siapa saja melalui e-mail, melalui Web,

atau di DVD.

5) Mengakses presentasi dari lebih banyak lokasi dan lebih banyak

perangkat.
Postingkan presentasi Anda online dan kemudian akses, lihat, dan

edit mereka dari Web3 atau Mobile-smartphone.4 Anda yang berbasis

Windows. Dengan PowerPoint, Anda dapat memperoleh hal-hal yang

dilakukan sesuai jadwal Anda di beberapa lokasi dan perangkat.

Microsoft PowerPoint Web App. Memperluas pengalaman

PowerPoint Anda ke Web dan nikmati layar penuh, presentasi dengan

kualitas tampilan tinggi kami. Simpan presentasi online dan edit

pekerjaan Anda melalui PowerPoint Web App ketika Anda berada jauh

dari kantor, rumah, atau sekolah.

6) Buat presentasi berkualitas tinggi dengan pemandangan grafis.

Anda tidak perlu menjadi seorang ahli desain untuk menciptakan

grafis yang tampak profesional. Gunakan tambahan puluhan SmartArt

layout untuk menciptakan berbagai jenis grafis seperti bagan

organisasi, daftar, dan gambar diagram. Mengubah kata ke visualisasi

yang lebih mengesankan untuk menggambarkan ide-ide Anda. Buat

diagram semudah mengetik sebuah daftar bullet atau mengkonversi

teks dan gambar untuk diagram hanya dalam beberapa klik.

7) Memikat audiens Anda dengan transisi baru dan peningkatan animasi.

PowerPoint penawaran baru, transisi slide yang dinamis dan

animasi efek yang terlihat seperti grafik yang Anda lihat di TV. Mudah

diakses, dilihat, diterapkan, disesuaikan, dan untuk mengganti animasi.

Anda juga dapat menggunakan Painter Animasi baru untuk dengan

mudah menyalin Animasi dari satu objek yang lain.


8) Mengatur dan mencetak slide Anda lebih efektif.

Mudah mengatur dan menavigasi melalui slide menggunakan

bagian slide. Membagi presentasi ke dalam slide logis kelompok-

kelompok, mengubah nama bagian untuk membantu Anda mengelola

konten seperti untuk menetapkan slide ke penulis tertentu-atau dengan

mudah mencetak hanya satu bagian dari slide.

9) Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

PowerPoint menyederhanakan bagaimana Anda mengakses fitur.

Microsoft Office Backstage yang baru menggantikan tampilan menu

file tradisional untuk membiarkan Anda menyimpan, berbagi,

mencetak, dan mempublikasikan presentasi Anda hanya dengan

beberapa klik. Dan, dengan peningkatan Ribbon, Anda dapat

mengakses perintah favorit Anda bahkan lebih cepat dengan

customizing tab atau Anda membuatnya sendiri untuk

mempersonalisasi pengalaman gaya kerja Anda.

10) Bekerja pada beberapa presentasi dan beberapa monitor.

PowerPoint memberi Anda jendela yang benar-benar terpisah

untuk setiap presentasi yang Anda buka. Jadi, Anda dapat melihat dan

mengedit beberapa presentasi secara mandiri, sisi-by-sisi, atau bahkan

pada monitor yang terpisah.

Dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point, materi

pembelajaran dapat ditampilkan dalam beentuk tampilan/visual yang lebih

menarik dan dapat pula disisipkan suara, sehingga menjadi lebih menarik dan

interaktif. Dengan menggunakan bantuan LCD Proyektor atau DLP materi


pembelajaran dalam bentuk program Power Point dapat ditayangkan pada layar

sehingga penyampaian pesan kepada siswa lebih efektif meskipun ada kendala

ruangan seperti yang disebutkan pada pendahuluan.


BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah

melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27).

Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang

sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada

penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah

mempunyai keyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.

A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX Madrasah Tsanawiyah

Abnaul Amir Moncobalang Gowa dalam mata pelajaran TIK.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan disemester II pada Tahun Pelajaran

2009/2010 dalam jangka waktu 2 bulan, terhitung mulai bulan mei – juni

2010.

B. Sasaran Penelitian

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini

yaitu semua siswa Madrasah Tsanawiyah Abnaul Amir Moncobalang

Gowa kelas IX sebanyak 35 orang, 12 Siswa Perempuan dan 23 siswa

laki-laki.
2. Target yang diharapkan

Adapun yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :

1) Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan.

2) Siswa dapat mengerjakan latihan-latihan dengan benar.

3) Terjadinya interaksi belajar.

C. Rencana Tindakan

Adapun tindakan yang diterapkan dalam PTK ini adalah Penggunaan

media visual dalam bentuk program microsoft power point untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet di kelas

IX Madrasah Tsanawiyah Abnaul Amir Moncobalang Gowa. Penelitian ini

dirancang untuk 2 siklus. Siklus I membahas materi dasar-dasar sistem

jaringan dan II membahas materi internet. Setiap siklus terdiri dari empat

tahapan, antara lain perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi (Aqib

2007:22). Skema prosedur penelitian tindakan kelas disajikan Gambar

dibawah ini,

PERENCANAAN PERENCANAAN
Belum
PELAKSANAAN Terselesaikan PELAKSANAAN

OBSERVASI OBSERVASI

REFLEKSI REFLEKSI

Terselesaikan
?

Gambar. 1 Skema Prosedur Pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas(PTK)


SIKLUS PERTAMA

1) Perencanaan :

Pada tahap ini akan dilakukan :

 Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai

dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata

pelajaran TIK Kelas IX, dan mengembangkan skenario

pembelajaran.

 Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap

tindakan.

Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan:

 Internet

 Intranet

Menjelaskan macam-macam topologi jaringan.

Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari

jaringan kecil menjadi internet.

2) Tindakan :

Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah

direncanakan, yaitu :

 Menyampaikan materi tentang pengertian internet dan intranet serta

kegunaan internet dan intranet, dasar-dasar sistem jaringan internet

dan untranet dengan menggunakan Media Visual dalam bentuk

program Microsoft Power Point.

 Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab

dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar


 Pertemuan I

Dalam pertemuan I pada siklus I ini berisi penyampaian

materi tentang pengertian internet dan intranet serta kegunaan

internet dan intranet.

Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang

internet dan intranet.

 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Menjelaskan materi tentang internet dan intranet (

pengertian dan kegunaan).

 Meminta salah satu perwakilan dari siswa untuk

mengulangi penjelasan tentang pengertian internet dan

intranet.

 Mengarahkan jawaban siswa kearah yang lebih tepat dan

mudah dimengerti.

 Melanjutkan penjelasan tentang internet dan intranet (

pengertian dan kegunaan).

 Melakukan tanya jawab

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah
2. Tanya jawab

3. Telaah pustaka

Pendekatan CTL dan life skill

Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran

yang sudah dilaksanakan.

 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran internet dan

intranet ( pengertian dan kegunaan).

 Memberikan tugas.

 Pertemuan II

Dalam pertemuan II pada siklus I ini berisi penyampaian materi

tentang dasar-dasar sistem jaringan dan internet.

Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang dasar-

dasar sistem jaringan internet dan intranet.

 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Menjelaskan materi tentang internet dan intranet dasar-dasar

sistem jaringan internet dan intranet.


 Meminta salah satu perwakilan dari siswa untuk mengulangi

penjelasan tentang dasar-dasar sistem jaringan internet dan

intranet.

 Mengarahkan jawaban siswa kearah yang lebih tepat dan

mudah dimengerti.

 Melanjutkan penjelasan tentang dasar-dasar sistem jaringan

internet dan intranet.

 Melakukan tanya jawab

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Telaah pustaka

Pendekatan CTL dan life skill

Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran

yang sudah dilaksanakan.

 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran tentang dasar-

dasar sistem jaringan internet dan intranet.

 Memberikan tugas.

3) Observasi :

Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang

berlangsung, diantaranya :
 Mengamati interaksi belajar siswa saat ditayangkan materi

pelajaran dalam media visual dalam bentuk program microsoft

power point.

 Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa. (Terlampir)

4) Refleksi

Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan

yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan.

 Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan

media visual dalam bentuk program microsoft power point yang

ditayangkan proyektor dapat dimengerti siswa.

Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar

latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan

lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama,

dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan

disampaikan materi selanjutnya)

 Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-

kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk

digunakan pada siklus kedua.

SIKLUS KEDUA

1) Perencanaan :

 Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun

alternatif pemecahannya.

 Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.


2) Tindakan :

Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah

direncanakan, yaitu :

 Menyampaikan materi tentang ukuran kecepatan akses internet ,

perangkat keras beserta fungsinya untuk keperluan akses internet

dan intranet , perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses

internet dan nama domain situs internet dengan menggunakan

Media Visual dalam bentuk program Microsoft Power Point.

 Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab

dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.

 Pertemuan I

Dalam pertemuan I pada siklus II ini berisi penyampaian materi

tentang ukuran kecepatan akses internet.

Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang ukuran

kecepatan akses internet.

 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Menjelaskan materi tentang ukuran kecepatan akses internet.

 Meminta salah satu perwakilan dari siswa untuk mengulangi

penjelasan tentang ukuran kecepatan akses internet.


 Mengarahkan jawaban siswa kearah yang lebih tepat dan

mudah dimengerti.

 Melanjutkan penjelasan tentang ukuran kecepatan akses

internet.

 Melakukan tanya jawab

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Telaah pustaka

Pendekatan CTL dan life skill

Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran ukuran kecepatan

akses internet.

 Memberikan tugas.

 Pertemuan II

Dalam pertemuan II pada siklus II ini berisi penyampaian materi

tentang perangkat keras beserta fungsinya untuk keperluan akses

internet dan intranet.

Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang perangkat

keras untuk keperluan akses internet dan intranet.


 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Menjelaskan materi tentang perangkat keras beserta fungsinya

untuk keperluan akses internet dan intranet.

 Meminta salah satu perwakilan dari siswa untuk mengulangi

penjelasan tentang perangkat keras beserta fungsinya untuk

keperluan akses internet dan intranet.

 Mengarahkan jawaban siswa kearah yang lebih tepat dan

mudah dimengerti.

 Melanjutkan penjelasan tentang perangkat keras beserta

fungsinya untuk keperluan akses internet dan intranet.

 Melakukan tanya jawab

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Telaah pustaka

Pendekatan CTL dan life skill

Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.
 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran tentang perangkat

keras beserta fungsinya untuk keperluan akses internet dan

intranet.

 Memberikan tugas.

 Pertemuan III

Dalam pertemuan III pada siklus II ini berisi penyampaian

materi tentang perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses

internet.

Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang perangkat

lunak yang digunakan untuk mengakses internet.

 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Menjelaskan materi tentang perangkat lunak yang digunakan

untuk mengakses internet.

 Meminta salah satu perwakilan dari siswa untuk mengulangi

penjelasan tentang perangkat lunak yang digunakan untuk

mengakses internet.

 Mengarahkan jawaban siswa kearah yang lebih tepat dan

mudah dimengerti.
 Melanjutkan penjelasan tentang program perangkat lunak yang

digunakan untuk mengakses internet.

 Melakukan tanya jawab

 Mengggunakan program perangkat lunak yang digunakan

untuk mengakses internet seperti :

 Opera

 Internet Explorer

 Mozilla

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Tanya jawab

Pendekatan CTL dan life skill

Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran perangkat lunak yang

digunakan untuk mengakses internet.

 Memberikan tugas.

 Pertemuan IV

Dalam pertemuan IV pada siklus II ini berisi penyampaian materi

tentang nama domain situs internet.


Pendahuluan

 Motivasi dan Apersepsi

Menjelaskan kepada siswa pentingnya belajar tentang

mengetahui nama domain situs internet.

 Mereview pokok pembahasan sebelumnya.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Kegiatan Inti

a) Penyajian Materi

 Mengidentifikasi nama – nama domain internet.

 Menjelaskan tenang nama – nama domain internet.

 Melakukan tanya jawab

 Menggunakan dan mengetik nama–nama domain internet pada

address bar, seperti :

 www.google.com

 www.yahoo.com

 www.ilmukomputer.com

 www.facebook.com

b) Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Tanya jawab

Pendekatan CTL dan life skill


Kegiatan Penutup

 Melakukan refleksi bersama siswa terhadap pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

 Menarik kesimpulan tentang pembelajaran tentang nama-nama

domain internet.

 Memberikan tugas.

3) Observasi :

Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,

diantaranya :

 Mengamati interaksi belajar ketika ditayangkan materi pelajaran

dalam media visual dalam bentuk program microsoft power point.

 Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa. (Terlampir)

4) Reflesksi :

Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan

berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian juga membuat suatu

kesimpulan dari hasil pengamatan dan penilaian tersebut.

D. Cara Pengumpulan Data

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik

pengumpulan data yang berorientasi pada observasi partisipasif

(Wolcott,1992), yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam

kegiatan yang sedang berjalan.

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah semua siswa madrasah

Tsanawiyah Abnaul Amir Moncobalang Gowa kelas IX.


2. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data

Data yang diperoleh meliputi data kualitatif yang terdiri dari:

a) Data tentang kondisi awal siswa diambil dari hasil nilai ulangan harian

pokok bahasan sebelumnya.

b) Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian evaluasi (tes

tertulis). Penilaian afektif dan psikomotorik diperoleh dari pengamatan

melalui lembar observasi.

E. Analisis Data

Untuk menganalisa data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif

dengan cara membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil

belajar siswa setelah tindakan pada siklus I dan Siklus II sehingga dapat

mengetahui persentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskripsikan

untuk diambil suatu kesimpulan. Analisis data terbagi atas 2 (dua) yaitu analisis

kuantitatif dan analisis kulitatif.

1. Analisis Kuantitatif

(1) Data dari hasil tes kognitif berupa pree tes dan post tes (hasil tes belajar),

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

(2) Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan

hasil belajar setelah tindakan pada siklus I dan siklus II untuk mengetahui

adanya peningkatan hasil belajar, dihitung menggunakan rumus :

∑𝑋
𝑀𝑒𝑎𝑛 = (Sudjana, 1999:109)
𝑁
Keterangan :

∑ 𝑋 = Nilai semua siswa

N = Jumlah semua siswa

(3) Menghitung Frekuensi (Distribusi) nilai tertinggi (Modus) dengan

mengurut nilai hasil belajar siswa dari yang paling rendah sampai

ditemukan nilai yang tertinggi.

Mo = Frekuensi tertinggi

(4) Menentukan Median hasil belajar siswa dengan melihat nilai tengah hasil

belajar siswa.

Md = Nilai tengah

(5) Untuk mengetahui data tentang ketertarikan dan tanggapan siswa

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


𝐹
%= 𝑥100% (Sudjana 1999:184)
𝑁

Keterangan :

% = persentase

F = Frekuensi nilai tertinggi (yang tuntas secara klasikal)

N = Jumlah semua siswa

(6) Penilaian hasil belajar afektif meliputi: penilaian terhadap keaktifan

mengikuti pelajaran, kerjasama, kejujuran, menghargai orang lain, dan

tanggung jawab.

(7) Penilaian hasil belajar psikomotorik meliputi: penilaian dalam

menyiapkan alat praktikum, melakukan praktikum, kecepatan dan

ketepatan menyelesaikan praktikum, dan hasil praktikum.


2. Analisis Kualitatif

Pada analisis kualitatif ini, data yang diperoleh dari lembar observasi

dianalisis dengan melihat perubahan sikap siswa pada setiap siklus, baik dari

segi perhatian, kehadiran, keaktifan dan kesungguhan siswa dalam proses

pembelajaran, sedangkan lembar observasi dari hasil belajar siswa terdiri

dari nilai score, nilai rata – rata (mean), nilai modus ( nilai tertinggi), nilai

median (nilai tengah), persentase nilai, standar minimum, dan standar

maksimum yang diperoleh setiap siswa dari tes pada akhir siklus I dan II.

Kita menganalisis dari setiap siklus, apakah ada peningkatan atau tidak ?

Apakah penelitian tindakan kelas ini berhasil atau tidak ?


Daftar Pustaka

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hidayat, Jufriady. 2008. Penggunaan Microsoft Power Point atau Camtasia

Sebagai Media Pembelajaran TIK.pdf .Diakses pada tanggal 28 April 2010

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :

CV Alfabeta.

Sudjana, N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Aglensindo.

Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitian., Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.

________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :

ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-

uuuk/. Diakses pada tanggal 9 April 2010

________. Metoda Pembelajaran. Alamat Web : www.salman-alfarisi.com

Diakses pada tanggal 9 April 2010


________. Belajar Power Point: PowerPoint 2010 (manfaat dan keunggulannya)

alamat web : www. PowerpointTemplates.com .Diakses pada tanggal 28

April 2010

________. Media Visual. alamat web : www. BloggersTemplates.com

________. Microsoft PowerPoint - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

bebas alamat web : www. Wikipedia.com .Diakses pada tanggal 28 April

2010
Lampiran I

SOAL ULANGAN HARIAN (PREE TES)


MTs Abnaul Amir Moncobalang, Gowa

No Aspek Skor
1. Sebutkan perangkat keras yang diperlukan 30
untuk internet !

2. Sebutkan perangkat keras yang diperlukan 30

untuk intranet!

3. Sebutkan persyaratan dari masing-masing 20

perangkat internet!

4. 20
Sebutkan persyaratan dari masing-masing
perangkat intranet !

Jumlah skor 100


Lampiran II

SOAL TES TERTULIS (SIKLUS I)


MTs Abnaul Amir Moncobalang, Gowa

No Aspek Skor
1. Sebutkan dan jelaskan perangkat lunak yang 40
digunakan untuk akses internet !

2. Sebutkan situs-situs yang meyediakan 20

fasilitas search engin !

3. 20
Jelaskan fungsi perangkat keras yang
digunakan untuk mengakses internet !

4. 20
Jelaskan fungsi perangkat keras yang
digunakan untuk mengakses intranet !

Jumlah skor 100


Lampiran III

SOAL TES TERTULIS (SIKLUS II)


MTs Abnaul Amir Moncobalang, Gowa

No Aspek Skor
1. Sebutkan 4 saluran komunikasi yang 20
digunakan pada internet !

2. Jelaskan tata cara menghubungkan internet 20

menggunakan Dial-up

3. 30
cara menghubungkan internet menggunakan
Dial-up, ISDN (64 Kbps), Wave Line (2 Mbps)
atau Satelit

4. 30
perbedaan saluran komunikasi menggunakan
Dial-up, ISDN (64 Kbps), Wave Line (2 Mbps)
atau Satelit
Jumlah skor 100
Lampiran IV

LEMBAR OBSERVASI I

KATEGORI PENILAIAN AFEKTIF SKOR


No. NIS Menghargai
keaktifan Kerjasama Kejujuran Tanggungjawab KESELURUHAN
orang lain
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Kategori nilai :
16,25 < x < 20 Amat baik
12,5 < x < 16,25 Baik
8,75 < x < 12,5 Kurang
5 < x < 8,75 Amat kurang
Lampiran V

LEMBAR OBSERVASI II

KATEGORI PENILIAN PSIKOMOTORIK


Kecepatan dan
Menyiapkan SKOR
NO NIS Melakukan ketepatan Hasil
alat KESELURUHAN
praktikum menyelesaikan praktikum
praktikum
praktikum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Kategori nilai
16,25 < x < 20 Sangat terampil
12,5 < x < 16,25 Terampil
8,75 < x < 12,5 Kurang terampil
5 < x < 8,75 Tidak terampil
(x = nilai yang diperoleh siswa)

Anda mungkin juga menyukai