Anda di halaman 1dari 153

INSTALASI RADIOLOGI

PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAX PA


No. Dokumen No. Revisi : Halaman
51/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Thorax PA adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada rongga
Thorax dengan posisi Postero anterior.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Thorax PA.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr.Sismadi
Cileungsi.
1. Petugas radiologi menanyakan nama pasien, tanggal lahir pasien
(pertanyaan terbuka)
2. Petugas radiologi melakukan cuci tangan sebelum memegang pasien
3. Petugas radiologi menginstruksikan pasien untuk mengganti baju dengan
baju pemeriksaan pasien serta melepas semua aksesoris dan perhiasan yang
dipakai
Keterangan :
Untuk pasien wanita usia produktif, tanyakan apakah sedang hamil atau
tidak ?
4. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
PROSEDUR kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
5. Posisi pasien :
Pasien berdiri dengan dada menempel pada kaset, membelakangi arah
sinar. Kedua punguung tangan diletakan di atas panggul dengan kedua siku
di dorong kedepan. Jika tidak memungkinkan kedua tangan memeluk bucky
stand.
6. Posisi Objek :
MSP berada di pertengahan kaset, pastikan objek yang diperiksa tercakup
dalam kaset.
7. Central Point : Pada Vertebrae Thoracal VI.
8. Central Ray : Horizontal tegak lurus kaset, FFD : 150 cm, Ekspose saat
tahan nafas pada inspirasi penuh. Berikan aba-aba tarik nafas …. Tahan…!
9. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
10. Kriteria :
a. Tampak gambaran paru - paru dan kontur jantung.
b. Batas atas apex paru dan batas bawah kedua sinus paru tidak terpotong.
c. Trachea terlihat pada pertengahan garis tubuh
d. Scapula terlempar dari paru-paru bagian atas
e. Tulang costae bagian bawah harus terlihat dibawah lengkung diafragma

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAX PA
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
51/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAX AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
52/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS


Pemeriksaan Radiografi Thorax AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan
PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada rongga
thorax dengan posisi antero posterior.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi thorax AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Petugas radiologi menanyakan nama pasien, tanggal lahir pasien
(pertanyaan terbuka)
2. Petugas radiologi melakukan cuci tangan sebelum memegang pasien
3. Petugas radiologi menginstruksikan pasien untuk mengganti baju dengan
baju pemeriksaan pasien serta melepas semua aksesoris dan perhiasan
yang dipakai
Keterangan :
Untuk pasien wanita usia produktif, tanyakan apakah sedang hamil atau
tidak ?
4. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada
standar kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
PROSEDUR b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
5. Posisi pasien :
Pasien berdiri dengan dada menempel pada kaset, membelakangi arah
sinar. Kedua punguung tangan diletakan di atas panggul dengan kedua
siku di dorong kedepan. Jika tidak memungkinkan kedua tangan memeluk
bucky stand.
6. Posisi Objek :
MSP berada di pertengahan kaset, pastikan objek yang diperiksa tercakup
dalam kaset.
7. Central Point : Pada Vertebrae Thoracal VI.
8. Central Ray : Horizontal tegak lurus kaset, FFD : 150 cm, Ekspose saat
tahan nafas pada inspirasi penuh. Berikan aba-aba tarik nafas ….
Tahan…!
9. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
10. Kriteria :
a. Tampak gambaran paru - paru dan kontur jantung.
b. Batas atas apex paru dan batas bawah kedua sinus paru tidak
terpotong.
c. Trachea terlihat pada pertengahan garis tubuh
d. Scapula terlempar dari paru-paru bagian atas
e. Tulang costae bagian bawah harus terlihat dibawah lengkung
diafragma

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAX LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
53/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Thorax Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada rongga
thorax dengan posisi lateral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi thorax Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Petugas radiologi menanyakan nama pasien, tanggal lahir pasien
(pertanyaan terbuka)
2. Petugas radiologi melakukan cuci tangan sebelum memegang pasien
3. Petugas radiologi menginstruksikan pasien untuk mengganti baju dengan
baju pemeriksaan pasien serta melepas semua aksesoris dan perhiasan
yang dipakai
Keterangan :
Untuk pasien wanita usia produktif, tanyakan apakah sedang hamil atau
tidak ?
4. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
PROSEDUR b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
5. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
6. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
7. Posisi pasien :
Arahkan tubuh pasien pada posisi lateral. Kedua tangan berada pada sisi
samping dan diangkat keatas. Sisi yang hendak di foto ditempelkan pada
kaset.
8. Posisi Obyek :
Atur posisi pasien dengan garis tengah tubuh vertical dan bahu
disandarkan ke kaset. Garis tengah thorax sejajar dengan garis tengah kaset.
Mid axilari line disandarkan terhadap kaset. Baik posisi duduk maupun
berdiri, angkat kedua lengan keatas, siku ditekuk dengan lengan bawah
disandarkan diatas kepala. Siku dipegang untuk menahan posisi lengan.
Periksa kembali posisi tubuh pasien, garis tengah tubuh harus tegak lurus.
9. Central Point : Pada Vertebrae Thoracal IV.
10. Central Ray : Diarahkan tegak lurus pada pertengahan kaset, FFD : 150 cm,
Ekspose saat tahan nafas pada inspirasi penuh kedua.
11. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
12. Kriteria :
a. Tampak gambaran paru - paru lateral.
b. Batas atas apex paru dan batas bawah sinus paru tidak terpotong.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAX AP LORDOTIC
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
54/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Thorax AP Lordotic adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis
pada apex paru dengan posisi antero posterior lordotic.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi thorax AP Lordotic.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Petugas radiologi menanyakan nama pasien, tanggal lahir pasien
(pertanyaan terbuka)
2. Petugas radiologi melakukan cuci tangan sebelum memegang pasien
3. Petugas radiologi menginstruksikan pasien untuk mengganti baju dengan
baju pemeriksaan pasien serta melepas semua aksesoris dan perhiasan
yang dipakai
Keterangan :
Untuk pasien wanita usia produktif, tanyakan apakah sedang hamil atau
tidak ?
4. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
PROSEDUR b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
5. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
6. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
7. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dengan posisi berdiri dengan badan dicondongkan ke
belakang. Atur ketinggian kaset dengan batas atasnya kira-kira setinggi 3
cm diatas kedua bahu.
8. Posisi Obyek :
a. Atur posisi badan pasien pada posisi AP dengan mid sagital plane
sejajar dengan garis tengah kaset.
b. Kedua siku ditekuk, bagian punggung tangan diletakkan pada pinggul
dan ditarik ke depan agar clavicula tidak terlalu menutupi bagian
atas/apex paru-paru.
c. Kedua bahu bagian belakang disenderkan sehingga menempel pada
kaset.
9. Central Point : Pada pertengahan sternum
10. Central Ray : Diarahkan tegak lurus pada pertengahan kaset, FFD : 150
cm, Ekspose saat tahan nafas pada inspirasi penuh kedua.
11. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
12. Kriteria :
a. Clavicula harus tergambar keatas dari apex paru-paru.
b. Kedua apex paru-paru harus masuk kedalam cakupan gambaran

pada costae kedua.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS PA
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
55/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Manus PA adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui struktur tulang manus atau untuk
mengetahui kelainan patologis.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Manus PA.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan, Petugas radiologi melakukan pemeriksaan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Petugas radiologi menanyakan nama pasien, tanggal lahir pasien
(pertanyaan terbuka)
2. cuci tangan sebelum memegang pasien
3. Petugas radiologi menginstruksikan pasien untuk mengganti baju dengan
baju pemeriksaan pasien serta melepas semua aksesoris dan perhiasan yang
dipakai
Keterangan :
Untuk pasien wanita usia produktif, tanyakan apakah sedang hamil atau
tidak ?
4. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
PROSEDUR kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
5. Persiapan pasien : instruksikan pasien untuk melepaskan semua benda
yang berada pada daerah tangan seperti jam tangan, cincin, dan lain-lain.
6. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
7. Posisi Obyek :
Lengan dan tangan pasien diatur diatas kaset. Dan letakkan tangan yang
diperiksa diatas kaset dengan telapak tangan menempel pada permukaan
kaset. Atur jari-jari tangan agar merenggang satu sama lain.
8. Central Point : Pada Metacarpophalangeal joint III.
9. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
10. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
11. Kriteria :
a. Tidak ada rotasi pada tangan : kelengkungan metacarpal dan phalang
harus sama pada kedua sisi.
b. Soft tissue harus tampak.
c. Sendi Metacarpophalangeal dan Interphalangeal terbuka, indikasinya
adalah tangan menempel pada kaset.
d. Phalang harus tampak jelas termasuk soft tissuenya dan tidak saling
overlap.

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS PA
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
55/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
56/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Manus Oblique adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Manus Oblique.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Tangan di letakkan diatas kaset dengan sisi Ulnar menempel pada kaset.
Pertengahan kaset pada Metacarpophalangeal joint dan diatur dari posisi
lateral diputar ke arah medial sebesar 45 derajat.
PROSEDUR 5. Central Point : Pada Metacarpophalangeal joint III.
6. Central Ray : vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tangan dalam keadaan posisi oblique.
b. Metacarpal tiga-empat, empat-lima sedikit superposisi.
c. Proximal dan distal metacarpal sedikit overlaping satu sama lain.
d. Metacarpal kedua dan ketiga terpisah.
e. Interphalangeal dan Metacarpophalangeal joint membuka.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
56/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
57/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Manus Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus corpus alienum.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Manus Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
Tangan diletakkan diatas kaset dengan posisi ulnar menempel pada kaset.
Pertengahan kaset pada metacarphophalangeal joint dan diatur sedemikian
rupa sehingga tangan betul-betul dalam posisi lateral.
5. Central Point : Pada Metacarpophalangeal joint I.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Phalanx saling superposisi.
b. Metacarpal superposisi
c. Distal radius dan ulna superposisi.
d. Phalanx 1 bebas dari superposisi dan tidak mengalami kekaburan
karena pergerakan.
e. Jari-jari tangan dalam keadaan fleksi.
f. Kualitas radiograf harus mampu memperlihatkan batas-batas yang jelas
antar bagian.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
57/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
58/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Wrist Joint AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Wrist Joint AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Lengan dan tangan diatur postero anterior diatas meja pemeriksaan.
Tulang tangan diatur dalam posisi AP diatas film.
5. Central Point : Pada pertengahan midcarpal area tangan yang diperiksa.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tulang pergelangan tangan terproyeksi antero posterior.
b. Jarak antar tulang metacarpal tampak lebih renggang.
c. Tampak distal radius dan ulna.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
58/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
59/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Wrist Joint Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Wrist Joint Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan. Siku diatur flexi 90º
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Tulang pergelangan tangan diatur dengan lateral. Diletakkan diatas
pertengahan film
5. Central Point : Pada pertengahan midcarpal area tangan yang diperiksa.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Gambar radiografi lateral tulang pergelangan tangan
b. Ujung distal radius dan ulna saling tumpang tindih

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
59/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANTEBRACHI AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
60/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Saptadji, MARS
Pemeriksaan Radiografi Antebrachi AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan
PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Antebrachi AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan. Lengan bawah yang akan
difoto diletakkan full ekstensi diatas kaset.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Obyek yang difoto diletakkan dalam posisi true AP. Wrist dan elbow
masuk dalam lapangan penyinaran. Lengan tidak rotasi.
5. Central Point : Pada pertengahan Antebrachi yang diperiksa.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Wrist dan distal humerus masuk dalam lapangan penyinaran
b. Epicondylus humerus tidak mengalami elongasi
c. Densitas radiografi antara proximal dan distal harus sama.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI WRIST JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
60/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANTEBRACHI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
61/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Antebrachi Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau sebagai
informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Antebrachi Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi Cileungsi.

1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah


tangan terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan. Lengan bawah yang akan difoto
diletakkan diatas kaset.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Obyek yang akan difoto diposisikan true lateral. Elbow flexi 90º. Wrist joint
dan elbow tercakup dalam kaset. Lengan tidak rotasi.
5. Central Point : Pada pertengahan Antebrachi yang diperiksa.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Wrist dan distal humerus tampak pada gambaran
b. Radius dan ulna superposisi pada ujungnya
c. Caput radius superposisi dengan proc. Coronoid
d. Epicondylus humerus superposisi

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANTEBRACHI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
61/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ELBOW JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
62/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS


Pemeriksaan Radiografi Elbow Joint AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan
PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
struktur tulang persendian elbow joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Elbow Joint AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
elbow joint terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Lengan yang diperiksa diposisikan true AP dan atur elbow joint ditengah
PROSEDUR kaset. Atur lengan pasien benar-benar true AP sehingga permukaan
anterior elbow sejajar dengan bidang film.
5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Caput, collum dan tuberositas radius superposisi dengan proximal ulna
b. Epicondylus humerus tidak mengalami rotasi
c. Soft tissue tampak
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ELBOW JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
62/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ELBOW JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
63/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS


Pemeriksaan Radiografi Elbow Joint Lateral adalah suatu kegiatan
PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau struktur tulang persendian elbow joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Elbow Joint Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
elbow joint terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk di samping meja pemeriksaan. Elbow yang akan difoto
diletakkan flexi 90º diatas kaset.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Obyek diletakkan dipertengahan kaset dalam posisi true lateral.
5. Central Point : 4 cm ke medial dari bagian posterior olecranon.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Sendi elbow terbuka tepat dipertengahan film
b. Elbow flexi 90º
c. Epicondylus humerus superposisi
d. Tuberositas radius menghadap kearah anterior
e. Caput radius sebagian superposisi dengan pro. Coronoid
f. Pro. Olecranon terlihat jelas

- Instalasi Radilogi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ELBOW JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
63/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI HUMERUS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
64/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 Mei 2013

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Humerus AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan dalam kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Humerus AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
humerus terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau erect didepan bucky stand menghadap tabung sinar x.
4. Posisi Obyek :
Lengan bawah dan tangan diatur dalam posisi AP.
PROSEDUR 5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Keseluruhan tulang humerus tampak dalam posisi AP
b. Elbow dan shoulder joint masuk dalam lapangan penyinaran
c. Epicondylus terlihat maksimal dan tidak mengalami rotasi
d. Tuberositas mayor dan minor terlihat jelas
e. Tuberositas minor terletak antara caput humerus dan tuberositas mayor

- Instalasi Radilogi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI HUMERUS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
64/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI HUMERUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
65/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Humerus Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan dalam kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Humerus Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
humerus terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau erect didepan bucky stand menghadap tabung sinar x.
4. Posisi Obyek :
Tangan diletakkan dipinggang, sehingga sendi siku membentuk sudut.
PROSEDUR 5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.Eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran lateral humerus
b. Caput humerus menghadap ke posterior
c. Tampak elbow joint dan shoulder joint
d. Epicondylus superposisi
e. Tuberositas minor jelas
f. Tuberositas mayor superposisi

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI HUMERUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
65/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SHOULDER JOINT
AP EKSTERNAL ROTASI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
66/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Shoulder Joint AP Eksternal Rotasi adalah suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya
kelainan patologi pada daerah shoulder joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Shoulder Joint AP Eksternal Rotasi.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
shoulder terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau erect didepan bucky stand menghadap tabung sinar x.
4. Posisi obyek :
Obyek yang akan difoto diletakkan dipertengahan kaset pada posisi true
PROSEDUR AP. Posisi lengan secara anatomis. Dari posisi anatomis lengan bawah
dirotasi keluar tubuh.
5. Central Point : Pada pertengahan scapulohumeral joint.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.Eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran shoulder joint dalam posisi AP
b. Caput humeri tampak pada gambaran
c. Scapulohumeral joint tervisualisasi dan overlapping dengan caput
humeri dan glenoid cavity

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SHOULDER JOINT
AP EKSTERNAL ROTASI
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
66/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SHOULDER JOINT
AP INTERNAL ROTASI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
67/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Shoulder Joint AP Internal Rotasi adalah suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya
kelainan patologi pada daerah shoulder joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Shoulder Joint AP Internal Rotasi.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
shoulder terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau erect didepan bucky stand menghadap tabung sinar x.
4. Posisi obyek :
Obyek yang akan difoto diletakkan dipertengahan kaset pada posisi true
PROSEDUR AP. Posisi lengan secara anatomis. Dari posisi anatomis lengan bawah
dirotasi kedalam tubuh hingga epicondylus tegak lurus kaset.
5. Central Point : Pada pertengahan scapulohumeral joint.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.Eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak shoulder joint dalam posisi AP
b. Tuberculum mayor superposisi dengan caput humeri
c. Caput humeri dan glenoid cavity overlapping

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SHOULDER JOINT
AP INTERNAL ROTASI
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
67/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SCAPULA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
68/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS


Pemeriksaan Radiografi Scapula AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan
PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Scapula AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup daerah
scapula terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau tiduran supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Obyek yang akan difoto diletakkan dipertengahan kaset pada posisi true
PROSEDUR AP. Posisi lengan sesuai dengan posisi anatomi. Dari posisi anatomi lengan
diabduksi dan elbow fleksi sedangkan bagian dorsal manus menempel
dikepala atau dahi.
5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran scapula dengan proyeksi AP
b. Tampak acromioclavicular joint, clavicula, acromion, coracoid
processus, caput humeri, corpus scapula, dan inferior angulus scapula

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SCAPULA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
68/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SCAPULA PA OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
69/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Saptadji, MARS


Pemeriksaan Radiografi Scapula PA Oblique adalah suatu kegiatan
PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Scapula PA Oblique.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah scapula terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri atau tiduran supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Dari posisi lateral, tubuh rotasi 45º kearah anterior. Scapulohumeral
PROSEDUR joint pada pertengahan kaset. Lengan pada posisi yang diperiksa sedikit
abduksi sehingga bagian proximal humerus tidak superposisi dengan
costae. Lengan yang tidak diperiksa berpegangan pada sandaran untuk
mempertahankan posisi tubuh.
5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap kaset, FFD : 100 cm.
Eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran scapula dengan proyeksi PA oblique
b. Tampak acromioclavicular joint, clavicula, acromion, coracoid
processus, caput humeri, corpus scapula, dan inferior angulus
scapula.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SCAPULA PA OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
69/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CLAVICULA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
70/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 Mei 2013
Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Clavicula AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Clavicula AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah clavicula terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri menghadap tabung sinar x atau tiduran supine diatas meja
pemeriksaan. Bagian belakang shoulder yang diperiksa menempel kaset.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Posisikan clavicula yang diperiksa dipertengahan kaset. Kedua bahu
pasien sejajar dan tidak rotasi.
5. Central Point : Pada pertengahan obyek yang diperiksa.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap kaset, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran clavicula dengan proyeksi AP
b. Tampak gambaran acromion, acromioclavicular joint,
sternoclavicular joint, coracoid process.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CLAVICULA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
70/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
71/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Pedis AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Pedis AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki/pedis terutama bila ada yang terbuat dari logam dan
perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk diatas meja pemeriksaan. Kaki difleksikan dan telapak kaki
menempel pada meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Telapak kaki menempel pada kaset. Kaset horizontal diatas meja
PROSEDUR pemeriksaan.
5. Central Point : Pada Metatarsal ke 3
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran AP dari dari metatarsal
b. Tampak gambaran AP dari phalanx
c. Tampak gambaran AP dari tarsal

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
71/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS AP OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
72/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh nurwanto,MARS, MSi

Pemeriksaan Radiografi Pedis AP Oblique adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Pedis AP Oblique.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki/pedis terutama bila ada yang terbuat dari logam dan
perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk. Kaki difleksikan dan telapak kaki menghadap meja
pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Kaki diendorotasikan membentuk sudut 30º terhadap kaset pada sisi
PROSEDUR medial.
5. Central Point : Pada Metatarsal ke 3
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran AP oblique pada daerah phalanx dan metatarsal
b. Tampak persendian cuboideum dan calcaneus
c. Tampak persendian cuneiform lateral

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS AP OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
72/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
73/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 Mei 2013

Dr. Saptadji, MARS

Pemeriksaan Radiografi Pedis Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus corpus alienum.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Pedis Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki/pedis terutama bila ada yang terbuat dari logam dan
perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk. Kaki difleksikan dan telapak kaki menghadap meja
pemeriksaan. Kaki yang tidak diperiksa ditekuk kebelakang atau
diluruskan kedepan.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Atur pedis true lateral, sisi lateral pedis menempel pada kaset horizontal.
Fleksikan pedis sehingga membentuk sudut 90º terhadap cruris.
5. Central Point : Pada Metatarsal ke 3
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap obyek, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran lateral pedis
b. Tampak daerah distal tibia dan fibula
c. Tampak tibiotalar joint
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PEDIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
73/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANKLE JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
74/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Ankle Joint AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Ankle Joint AP
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Tungkai yang searah dengan obyek yang difoto, lurus diatas meja
pemeriksaan. Letakkan ankle joint ditengah kaset dalam keadaan true AP
dengan melihat malleolus lateralis dan malleolus medialis berjarak sama.
PROSEDUR Bagian plantaris dari pedis dalam keadaan vertical.
5. Central Point : Pada pertengahan ankle joint
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak ankle joint pada proyeksi AP
b. Tampak kira-kira 1/3 distal dari tibia dan fibula
c. Tampak tibia bagian lateral overlap dengan fibula
d. Pedis tidak begitu jelas terlihat, hanya talus yang jelas terlihat.
- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANKLE JOINT AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
74/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANKLE JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
75/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Ankle Joint Lateral adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Ankle Joint Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan duduk diatas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai
diluruskan.
4. Posisi Obyek :
Tungkai kaki dari ankle joint yang akan diperiksa dirotasikan lateral
sesuai dengan bagian mana yang terasa sakit. Jika bagian medial yang
PROSEDUR terasa sakit, maka rotasikan kaki sehingga bagian medial menempel pada
kaset, begitu sebaliknya.
5. Central Point : Pada malleolus medialis/malleolus lateralis
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran dari ankle joint proyeksi lateral
b. Tampak tibia dan fibula overlap pada bagian distalnya
c. Tampak calcaneus pada proyeksi lateral
d. Tampak space antara talus dengan tibia dan fibula
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ANKLE JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
75/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CALCANEUS AP AXIAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
76/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Calcaneus AP Axial adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Calcaneus AP Axial.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien supine atau duduk diatas meja pemeriksaan dengan kaki
diekstensikan.
4. Posisi Obyek :
Pedis diletakkan vertical diatas kaset horizontal. Jari-jari kaki full
ekstensi dengan ditarik kain atau tangan supaya tidak superposisi dengan
PROSEDUR calcaneus.
5. Central Point : Pada Calcaneus
6. Central Ray : Sinar diarahkan menyudut 40º cranialy terhadap film, FFD
: 100 cm. Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
Tampak gambaran axial calcaneus terutama daerah tuberositas,
sustentaculum tali dan processus trochlear.

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CALCANEUS AP AXIAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
76/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CALCANEUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
77/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Calcaneus Lateral adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan
patologi atau sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Calcaneus Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan duduk atau supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Pedis diletakkan true lateral dengan sisi lateral menempel pada kaset.
Kaset diletakkan horizontal diatas meja pemeriksaan.
5. Central Point : Pada inferior malleolus medialis
PROSEDUR 6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak calcaneus dalam posisi lateral
b. Tampak ankle joint dalam posisi lateral
c. Tampak sinus tarsi

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CALCANEUS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
77/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRURIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
78/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Cruris AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Cruris AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Letakkan kaset di bawah cruris. Tubuh pasien diatur sehingga pelvis tidak
rotasi. Cruris yang akan diperiksa diatur dalam posisi true AP.
5. Central Point : Pada pertengahan cruris
PROSEDUR 6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran cruris dalam posisi AP, kedua sendi tampak(genu
dan ankle)
b. Ankle joint dan knee joint dalam posisi true AP
c. Proximal tibia dan fibula serta distal tibia dan fibula sedikit overlap
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRURIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
78/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRURIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
79/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Cruris Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Cruris Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah kaki terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan miring kearah cruris yang diperiksa diatas meja
pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Cruris diatur true lateral dengan patella tegak lurus dengan bidag
horizontal. Kaki yang lain dapat ditekuk didepan atau dibelakang kaki
PROSEDUR yang diperiksa.
5. Central Point : Pada pertengahan cruris
6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran lateral cruris(tibia,fibula dan kedua sendi tampak)
b. Fibula distal overlap dengan setengah bagian posterior tibia
c. Caput fibula sedikit overlap dengan tibia
d. Jarak tibia dan fibula tampak terpisah kecuali pada kedua persendian
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRURIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
79/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi
DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FEMUR AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
80/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Femur AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Femur AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah femur terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Kedua tungkai lurus diatas meja pemeriksaan, tungkai yang tidak difoto
diatur sedikit menjauh dari kaset, sedangkan tungkai yang difoto lurus
diatas kaset dan diatur dalam keadaan true AP sedangkan salah satu sendi
PROSEDUR masuk didalam kaset.
5. Central Point : Pada pertengahan femur
6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak femur dalam posisi AP
b. Tampak salah satu sendi(ankle atau knee joint) pada gambaran

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FEMUR AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
80/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FEMUR LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
81/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Femur Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Femur Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah femur terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan tidur miring (lateral) diatas meja pemeriksaan dengan
bagian anterior dekat meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Articulatio genu dari tungkai yang tidak difoto sedikit flexi, dan
diletakkan silang didepan tungkai yang difoto. Femur dan cruris lurus
PROSEDUR diatas meja pemeriksaan dalam keadaan true lateral dan femur diletakkan
ditengah-tengah kaset.
5. Central Point : Pada pertengahan femur
6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak femur dalam posisi Lateral
b. Tampak salah satu sendi (ankle atau knee joint) pada gambaran
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FEMUR LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
81/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PELVIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
82/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Pelvis AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi atau
sebagai informasi tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Pelvis AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah pelvis terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan. Kedua tangan berada
disamping tubuh serta kedua kaki diluruskan.
4. Posisi Obyek :
Pusatkan mid sagital plane tubuh ditengah meja pemeriksaan.letakkan
kaset dibawah pelvis. Garis pertengahan kaset sejajar dengan garis tengah
PROSEDUR pelvis.
5. Central Point : Pada pertengahan pelvis
6. Central Ray : Sinar diarahkan tegak lurus terhadap film, FFD : 100 cm.
Eksposi pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak pelvis dalam posisi AP
b. Tampak caput, collum dan trochanters mayor dan minor dari femur.
c. Tampak proximal femur
d. Foramen obturatorium simetris
e. Tampak sacrum dan coccyx serta symphysis pubis.
- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PELVIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
82/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
83/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi BNO adalah suatu kegiatan pemeriksaan radiografi


PENGERTIAN yang digunakan untuk melihat adanya kelainan patologi pada daerah
abdomen.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi BNO.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan mengganti pakaian yang telah
disediakan diruang radiologi untuk memastikan tidak ada unsur
radioopaque.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan
meja pemeriksaan. Kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua
kaki diatur lurus.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada
sympysis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis tidak
mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua
sisinya).
5. Central Point : Pada crista iliaca
6. Central Ray : Sinar diarahkan vertical tegak lurus terhadap kaset/film,
FFD : 100 cm. Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh (aba-abanya : “buang nafas....tahan!!! atau “tahan nafas!!!” lalu
eksposi)
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk mengganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran abdomen posisi AP
b. Batas bawah tepi bawah symphysis pubis
c. Kedua dinding lateral abdomen tidak terpotong
d. Tampak musculus Soas kanan dan kiri
e. Tampak contour kedua ginjal
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
83/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI 84/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi abdomen AP


PENGERTIAN adalah suatu kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk
memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada colon yang
disebabkan karena massa atau gas pada colon itu.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi Abdomen AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan mengganti pakaian yang telah
disediakan diruang radiologi untuk memastikan tidak ada unsur
radioopaque.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan
meja pemeriksaan. Kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua
kaki diatur lurus.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada
sympysis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis tidak
mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua
sisinya).
5. Central Point : Pada crista iliaca
6. Central Ray : Sinar diarahkan vertical tegak lurus terhadap kaset/film,
FFD : 100 cm. Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh (aba-abanya : “buang nafas....tahan!!! atau “tahan nafas!!!” lalu
eksposi)
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk mengganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran abdomen posisi AP
b. Batas bawah tepi bawah symphysis pubis
c. Kedua dinding lateral abdomen tidak terpotong
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN AP
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
84/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN SETENGAH DUDUK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
85/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi abdomen setengah


PENGERTIAN duduk adalah suatu kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk
menampakkan udara bebas dibawah diafragma.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi Abdomen setengah duduk.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan mengganti pakaian yang telah
disediakan diruang radiologi untuk memastikan tidak ada unsur
radioopaque.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh
sejajar kaset. Kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki
diatur lurus.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas
proc.xypoideus dan batas bawahnya symphysis pubis, pelvis dan shoulder
tidak mengalami rotasi.
5. Central Point : Pada crista iliaca.
6. Central Ray : Sinar diarahkan horizontal tegak lurus terhadap kaset/film,
FFD : 100 cm. Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh (aba-abanya : “buang nafas....tahan!!! atau “tahan nafas!!!” lalu
eksposi)
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk mengganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak kedua diafragma
b. Dinding lateral kanan dan kiri tidak terpotong
c. Foto simetris
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN SETENGAH DUDUK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
86/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN LLD
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
87/SPO/RO/RSDS/2019 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi abdomen LLD


PENGERTIAN adalah suatu kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk
memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibat
perforasi colon.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Abdomen 3 posisi untuk proyeksi Abdomen LLD.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan mengganti pakaian yang telah
disediakan diruang radiologi untuk memastikan tidak ada unsur
radioopaque.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien tidur miring kesisi kiri, kedua genu ditekuk(fleksikan), kedua
tangan diletakkan diatas kepala.
4. Posisi Obyek :
Aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada
PROSEDUR sympysis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Kaset berada
dibelakang punggung.
5. Central Point : Pada crista iliaca
6. Central Ray : Sinar diarahkan horizontal tegak lurus terhadap kaset/film,
FFD : 100 cm. Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh (aba-abanya : “buang nafas....tahan!!! atau “tahan nafas!!!” lalu
eksposi)
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk mengganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran diafragma
b. Bila klinis diduga ada cairan didalam rongga abdomen, sisi kiri tidak
boleh terpotong
c. Bila diduga ada udara bebas didalam rongga abdomen, sisi kanan
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ABDOMEN 3 POSISI
PROYEKSI ABDOMEN LLD
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
87/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
Tidak boleh terpotong.

UNIT TERKAIT - Instalasi Radiologi


- Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS AP AXIAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
88/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Cervicalis AP Aksial suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang cervical.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Cervicalis AP Aksial.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah leher terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri didepan bucky stand dan menghadap tabung sinar x. Atur
ketinggian kaset sehingga vertebrae cervicalis masuk dalam lapangan
penyinaran
4. Posisi Obyek :
Pusatkan bidang MSP tubuh pasien ke garis tengah bucky stand.
PROSEDUR Extensikan dagu sehingga bidang oklusal tegak lurus terhadap ujung
bucky. Hal ini mencegah superimposisi tulang mandibula dan
pertengahan cervical. Kemudian pusatkan kaset pada batas cervical ke 4.
Atur kepala sehingga bidang MSP lurus dan tegak lurus terhadap kaset.
5. Central Point : Pada cervical ke 4
6. Central Ray : diarahkan melalui cervical ke 4 pada sudut 15º sampai 20º
cephalad. FFD : 150 cm. Eksposi pada saat obyek tidak bergerak dan di
instruksikan tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran ke tujuh tulang vertebrae cervicalis
b. Tampak bayangan dari tekuk mandibula dan superimposed diatas
atlas dan sebagian besar aksis
c. Terbuka ruang diskus intervertebralis
d. Spinosus processus berjarak sama pada pedikel
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS AP AXIAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
88/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
89/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Cervicalis Lateral suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang cervical.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Cervicalis Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah leher terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien berdiri didepan bucky stand dalam posisi lateral yang benar.
Sumbu panjang Vertebrae Cervical harus sejajar dengan bidang kaset.
Sesuaikan ketinggian kaset sehingga itu berpusat pada C4.
4. Posisi Obyek :
Pusatkan bidang koronal yang melewati mastoid tips ke garis tengah
PROSEDUR kaset. Hati-hati dan pastikan bahwa pasien tidak mengangkat bahu.
Tinggikan dagu sedikit dan mintalah pasien untuk melihat terus di satu
tempat di dinding. Bantuan ini mempertahankan posisi kepala. Tahan
respirasi pada akhir ekspirasi penuh.
5. Central Point : Pada cervical ke 4
6. Central Ray : diarahkan horizontal tegak lurus pada pertengahan kaset.
FFD : 150 cm. Eksposi pada saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan
tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak ketujuh Cervical dan setidaknya sepertiga dari T1
b. Gambaran Mandibula tidak tumpang tindih Atlas atau Axis.
c. C4 di tengah radiograf.
d. Tampak detil tulang dan jaringan lunak.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS LATERAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
89/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS AP AXIAL OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
90/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Cervicalis AP Axial Oblique suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan
dan struktur tulang belakang cervical.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Cervicalis AP Axial Oblique.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan melepaskan pakaian/penutup
daerah leher terutama bila ada yang terbuat dari logam dan perhiasan
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dalam posisi tegak ( berdiri atau duduk ).
4. Posisi Obyek :
Posisikan tubuh pasien dengan sudut 45 derajat dan pusatkan Cervical
ditengah kaset. Pasien diminta melihat lurus ke depan, dan jika diperlukan
angkat dan julurkan dagu sehingga mandibula tidak tumpang tindih
PROSEDUR tulang belakang. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi dengan
Cervical.
5. Central Point : Pada cervical ke 4
6. Central Ray : diarahkan horizontal dengan sudut 15-20 derajat Cephalad.
FFD : 150 cm. Eksposi pada saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan
untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Foramina intervertebralis membuka pada gambaran dari C2-C3 ke
C7-T1.
b. Terbuka discus intervertebralis space.
c. Ukuran dan kontur foramina sama.
d. Tampak keseluruhan Vertebrae C1 sampai C7 dan T1.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
CERVICALIS AP AXIAL OBLIQUE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
90/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
THORACALIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
91/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Thoracalis AP suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang thoracal
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Thoracalis AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dalam posisi supine diatas meja pemeriksaan atau
pasien dalam kondisi erect dengan tubuh menempel pada bucky.
4. Posisi Obyek :
Pertengahan MSP tubuh pada midline grid atau bucky. Letakkan kedua
PROSEDUR tangan pasien disamping tubuh dan atur kedua shoulder dalam bidang
horizontal yang sama. Jika pasien supine, fleksikan hips dan kness
secukupnya sehingga bagian belakang kontak dengan meja dan juga
untuk mengurangi dorsal kyphosis.
5. Central Point : Pada Thoracal ke 7
6. Central Ray : Diarahkan pada pertengahan film. FFD : 150 cm. Di
instruksikan kepada pasien untuk tahan nafas setelah tarik nafas dalam,
untuk mengurangi pergerakan.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak jelas ke 12 Vertebrae Thoracalis.
b. Processus spinosus.
c. Vertebrae Thoracalis ke 7 pada pertengahan film.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
THORACALIS AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
91/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise

\
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
THORACALIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
92/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Thoracalis Lateral suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang thoracal
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Thoracalis Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dalam posisi supine diatas meja pemeriksaan atau
pasien dalam kondisi erect dengan posisi true lateral.
4. Posisi Obyek :
Fleksikan hips dan kness sehingga nyaman. Pertengahan film pada
PROSEDUR Vertebrae thoracal ke 7. Lindungan gonad pasien dengan memperhatikan
proteksi radiasi, atur kolimasi sesuai obyek yang akan diperiksa.
5. Central Point : Pada Thoracal ke 7
6. Central Ray : Diarahkan pada pertengahan film. FFD : 150 cm. Di
instruksikan kepada pasien untuk tahan nafas setelah tarik nafas dalam,
untuk mengurangi pergerakan.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak jelas gambaran Thoracal lateral yang menembus ribs dan
paru-paru.
b. Tampak ke 12 Vertebrae thoracal.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
THORACALIS LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
92/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
LUMBOSACRAL AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
93/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Lumbosacral AP suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang lumbal dan sacral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Lumbosacral AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang bersifat logam yang dapat mengganggu
gambaran radiografi.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dalam posisi supine diatas meja pemeriksaan atau
pasien dalam posisi erect.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan. Letakkan kedua tangan
disamping tubuh. Tidak ada rotasi tarsal/pelvis.
5. Central Point : Pada Lumbal III
6. Central Ray : Diarahkan pada pertengahan film. FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
Tampak v.lumbal, space intervertebra, processus spinosus dalam satu
garis pada vertebra, processus transversus kanan dan kiri berjarak sama.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
LUMBOSACRAL AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
93/SPO/RO/RSDS/2019 00 3 dari 2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
LUMBOSACRAL LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
94/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Lumbosacral Lateral suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan dan
struktur tulang belakang lumbal dan sacral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Vertebrae Lumbosacral Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang bersifat logam yang dapat mengganggu
gambaran radiografi.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien dalam posisi supine diatas meja pemeriksaan atau
pasien dalam posisi erect.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan. Pelvis dan tarsal true
lateral.
5. Central Point : Pada Lumbal III
6. Central Ray : Diarahkan pada pertengahan film. FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Terbukanya inter vertebral disk space
b. Superposisinya posterior margin dari masing-masing corpus
vertebral
c. Superposisinya crista iliaca
d. Tampak lumbal bodies, inter space, processus spinosus dan
lumbosacral joint.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI VERTEBRAE
LUMBOSACRAL LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
94/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
95/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Cranium AP suatu kegiatan pemeriksaan radiografi


PENGERTIAN yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada daerah kepala
pada posisi AP
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Cranium AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysholm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Tidur terlentang diatas meja pemeriksaan dan kedua bahu berjarak sama
PROSEDUR terhadap meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
a. MSP kepala diatur pada garis tengah kaset
b. IOML diatur tegak lurus dengan film/kaset
c. Kepala difleksikan dan kedua tangan disamping tubuh
5. Central Point : Pada Glabella
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk ganti pakaian dan
menunggu hasil rontgen di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Keseluruhan cranium dengan batas atas vertex, batas bawah
simphysis menti, bagian samping kanan dan kiri kepala tidak
terpotong
b. Sinus frontalis, maxillaris dan ethmoidalis
c. Tampak crista galli
d. Tampak lingkar orbita
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
95/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
96/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Cranium Lateral suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada daerah
kepala pada posisi lateral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Cranium Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysholm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Tidur supine diatas meja pemeriksaan. Kemudian kepala dimiringkan ke
PROSEDUR kanan atau ke kiri. Usahakan kepala dalam keadaan true lateral.
4. Posisi Obyek :
a. MSP kepala diatur pada garis tengah kaset
b. IOML diatur tegak lurus dengan film/kaset
c. Pupilary Line tegak lurus kaset
5. Central Point : 5 jari diatas MAE/Sella Tursica
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran tulang-tulang wajah, occipital, parietal,
temporal, frontal dan sinus-sinus pada proyeksi lateral
b. Sella tursica tergambar sebagai suatu lengkungan
c. Kedua mandibula saling superposisi
d. Mastoid kanan dan kiri superposisi
e. Kedua MAE superposisi (berupa radiolucen yang bulat)
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
96/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SELLA TURCICA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
97/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr.Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Sella Turcica suatu kegiatan pemeriksaan radiografi


PENGERTIAN yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada daerah sella turcica
pada posisi lateral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Sella Turcica Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Tidur supine diatas meja pemeriksaan. Kemudian kepala dimiringkan ke
PROSEDUR kanan atau ke kiri. Usahakan kepala dalam keadaan true lateral.
4. Posisi Obyek :
a. Kepala diatur lateral dengan MSP kepala sejajar dengan meja
pemeriksaan
b. Interpupillary line tegak lurus dengan kaset atau meja pemeriksaan
c. Kepala difleksikan sehingga kepala true lateral
d. Pusatkan sella turcica ditengah-tengah kaset
e. Atur lapangan penyinaran pada daerah sella turcica
5. Central Point : diarahkan 2 jari diatas MAE kemudian 2 cm kearah anterior
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen di
ruang tunggu.
8. Kriteria :
Tampak sella tursica pada gambaran
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SELLA TURCICA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
97/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BASIS CRANII
PROYEKSI SUBMENTOVERTICAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
98/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Basis Cranii suatu kegiatan pemeriksaan radiografi


PENGERTIAN yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis pada daerah basis
cranii pada posisi submentovertical.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Basis Cranii proyeksi Submentovertical
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien duduk didepan bucky stand dan menghadap tabung sinar x.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
Diusahakan MSP kepala tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Kepala
full extensi sehingga Infra Orbito Meatal Line (IOML) sejajar dengan
bucky stand. Kedua tangan disamping tubuh.
5. Central Point : diarahkan kedua angulus mandibula atau tyroid cartilago
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak dan di instruksikan untuk tahan nafas.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Basis cranii terlihat simetris
b. Mandibula terproyeksi dengan jelas
c. Tampak kedua zygomaticum simetris
d. Terlihat simetris kedua petrosum terlempar dari kedua angulus
mandibula
e. Tampak foramen magnum dengan jelas dan ethmoidalis air cell
f. Tampak occipitale dan dens (odontoid proces)
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BASIS CRANII
PROYEKSI SUBMENTOVERTICAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
98/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SINUS PARANASAL
PROYEKSI WATERS
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
99/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal proyeksi Waters adalah suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan
patologis atau menilai keadaan rongga sinus.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Sinus Paranasal proyeksi Waters.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien diminta untuk menghadap ke bucky stand dalam keadaan tegak
PROSEDUR atau duduk.
4. Posisi Obyek :
a. MSP tubuh tepat pada garis tengah kaset. Kedua telapak tangan
menempel pada bucky stand.
b. Atur kepala ekstensi ke belakang dengan benar.
c. Atur kepala dan dagu sehingga MSP tegak lurus dengan kaset dengan
melihat angulus mandibula tegak lurus dengan kaset
d. Atur kepala sehingga OML membentuk sudut 37º dari bidang film.
e. Mulut dalam keadaan terbuka agar dasar maxila tidak superposisi.
5. Central Point : diarahkan 2 cm diatas POE
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran dasar kedua sinus maxillaris kanan dan kiri
b. Tampak sinus frontalis dan sinus ethmoidalis
c. Tampak kedua rongga orbita simetris dan petrous ridge
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SINUS PARANASAL
PROYEKSI WATERS
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
99/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
d. Tampak sinus phenoidalis pada posisi buka mulut
e. Tampak kedua angulus mandibula didalam lingkaran posisi waters
dengan simetris

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SINUS PARANASAL
PROYEKSI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
100/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal proyeksi Lateral adalah suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan
patologis atau menilai keadaan rongga sinus.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Sinus Paranasal proyeksi Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien diminta untuk menghadap ke bucky stand dalam keadaan tegak
PROSEDUR atau duduk. Kepala diposisikan lateral.
4. Posisi Obyek :
a. Infra Orbito Meatal Line (IOML) sejajar dengan bidang film
b. Interpupilary Line (IPL) tegak lurus dengan bidang film diusahakan
kepala pasien flexi.
5. Central Point : diarahkan 2,5 cm diposterior outher canthus tepat
dipertengahan kaset.
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran sinus frontalis, maxilaris, sphenoidalis
b. Tampak sella turcica terproyeksi tanpa rotasi
c. Tampak cekungan orbita dan ramus mandibula superposisi
d. Batas kolimasi sesuai dengan besar obyek
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SINUS PARANASAL
PROYEKSI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
100/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI NASAL LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
101/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr.Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Nasal Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologi atau informasi
tambahan dalam kasus fraktur didaerah nasal.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Nasal lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
a. Kepala pasien diposisikan kearah lateral
b. Atur IOML sejajar dengan meja pemeriksaan
c. Atur kepala diflexikan dan difiksasi sehingga tidak bergerak
d. Atur IPL tegak lurus kaset
5. Central Point : di nasal
6. Central Ray : Diarahkan tegak lurus film. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Akan tampak nasal dalam keadaan soft tissue yang true lateral
b. Tampak luas lapangan penyinaran atau batas kolomasi
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI NASAL LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
101/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA
PROYEKSI CALDWELL METHODE
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
102/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Orbita proyeksi Caldwell methode adalah suatu


PENGERTIAN kegiatan pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan
patologi atau melihat tulang-tulang orbita.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Orbita proyeksi Caldwell methode.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien dalam keadaan prone atau tegak menghadap kekaset atau bucky
PROSEDUR stand.
4. Posisi Obyek :
a. Dahi dan ujung hidung pasien menempel pada meja pemeriksaan dan
titik tengah film berada kira-kira 2 cm distal terhadap nasion.
b. MSP tegak lurus pada meja pemeriksaan dan OMBL tegak lurus
dengan meja pemeriksaan dengan mengatur kepala pasien diflexikan.
c. Pasien diusahakan tahan nafas selama eksposi dan menutup mata
tidak bergerak.
5. Central Point : kearah nasion
6. Central Ray : diarahkan 15º kearah caudal (cranio caudal) FFD : 100 cm.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran kedua rongga orbita ditengah film dan simetris
b. Tampak orbita tidak terhalangi oleh kedua petrosum ridge dan
dibawah dasar kedua orbita
c. Tampak fisura orbitalis superior dan superior orbital margin
d. Tampak sinus dan crista galli
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA
PROYEKSI CALDWELL METHODE
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
102/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA
PROYEKSI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
103/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Orbita proyeksi lateral adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologi
atau melihat tulang-tulang orbita dari posisi lateral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Orbita proyeksi Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset pada posisi horizontal diatas meja pemeriksaan
b. Letakkan lysolm/grid sesuai ukuran kaset
c. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
d. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien dalam keadaan duduk atau tegak menghadap bucky stand.
4. Posisi Obyek :
a. Kepala diposisikan ke lateral dengan menempatkan MSP kepala
PROSEDUR sejajar pada bidang film.
b. IOML sejajar dengan bidang film
c. IPL tegak lurus dengan bidang film, diusahakan kepala pasien
difleksikan
5. Central Point : diarahkan 2,5 cm diposterior outher canthus tepat
dipertengahan kaset.
6. Central Ray : diarahkan tegak lurus dengan film, FFD : 100 cm. Eksposi
pada saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Densitas dan kontras memungkinkan gambaran yang optimal dari
orbita
b. Atap orbita terlihat superposisi
c. Tidak ada rotasi dari sella turcica
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ORBITA
PROYEKSI LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
103/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO-IVP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
104/SPO/RO/RSDS/2019 00 1 dari 4
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Suatu prosedur/tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan blass (vesica


PENGERTIAN urinary) menggunakan sinar x dengan melakukan injeksi media kontas
melalui vena.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi BNO-IVP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
Indikasi :
a. Nephrolithiasis : adanya batu pada ginjal
b. Nephritis : peradangan pada ginjal
c. Vesicolithiasis : adanya batu pada vesica urinaria
d. Cystitis : adanya peradangan pada vesica urinaria
e. Tumor pada tractus urinarius
f. Carsinoma cervix uteri
g. Hypertropi prostat

Kontra Indikasi :
a. Alergi terhadap media kontras
b. Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
PROSEDUR c. Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
d. Multi myeloma
e. Neonatus
f. Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
g. Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
h. Hasil ureum dan creatinin tidak normal

Persiapan Pemeriksaan :
1. Persiapan Pasien
a. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum
pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
b. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang
berserat.
c. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur
1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas,
kemudian puasa.
d. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO-IVP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
104/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 4
RS. Dr.SISMADI
bicara guna meminimalisir udara dalam usus.
e. Jam 08.00 pasien datang ke Instalasi Radiologi untuk dilakukan
f. Jam 08.00 pasien datang ke Instalasi Radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang
air kecil untuk mengosongkan blass.
g. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
2. Persiapan Media Kontras
Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana
jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat
badan dan sesuai hasil ureum dan creatinin pasien tersebut.
3. Persiapan Alat dan Bahan
Peralatan Steril
 Wings needle no. 21 G (1 buah)
 Spuit 50 cc (1 buah)
 Kapas alkohol
 Tourniquet
Peralatan Un-Steril
 Plester
 Marker R/L dan marker waktu
 Media kontras (± 40 – 50 cc)
 Obat-obat emergency (antisipasi alergi media kontras)
 Baju pasien
4. Prosedur pemeriksaan BNO-IVP
a. Instruksikan pasien untuk mengganti pakaian yang telah tersedia
diruang radiologi untuk mencegah adanya unsur radioopaque pada
hasil gambaran.
b. Plan foto abdomen
 Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan
 MSP tubuh pada pertengahan meja pemeriksaan
 Batas atas film/kaset mencakup processus xyphoideus dan dibawah
sympysis pubis
 Posisi obyek ; kedua lengan berada disamping tubuh dan kedua
tungkai lurus
 Central ray ; vertical tegak lurus film/kaset
 Central point ; pada pertengahan film/kaset setinggi L3
 Film ukuran 30 x 40 cm
c. Foto 5 menit post injeksi kontras media, dan tubuh dikompresi
 Posisi pasien supine
 MSP tubuh pada pertengahan meja pemeriksaan
 Batas atas kaset/ film mencakup processus xyphoideus dan batas
bawah crista iliaca
 Central ray ; vertical tegak lurus kaset/film
 Central point ; pada pertengahan kaset/film
 Film ukuran 24 x 30 cm
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO-IVP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
105/SPO/RO/RSDS/2019 00 3 dari 4
RS. Dr.SISMADI

d. Foto 15 menit post kontras, dan tubuh dikompresi


 Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan
 MSP tubuh pada pertengahan meja pemeriksaan
 Batas atas film/kaset mencakup processus xyphoideus dan dibawah
sympysis pubis
 Posisi obyek ; kedua lengan berada disamping tubuh dan kedua
tungkai lurus
 Central ray ; vertical tegak lurus film/kaset
 Central point ; pada pertengahan film/kaset setinggi L3
 Film ukuran 30 x 40 cm
e. Foto 30 menit post kontras. Kompresi dilepas.
 Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan
 MSP tubuh pada pertengahan meja pemeriksaan
 Batas atas film/kaset mencakup processus xyphoideus dan dibawah
sympysis pubis
 Posisi obyek ; kedua lengan berada disamping tubuh dan kedua
tungkai lurus
 Central ray ; vertical tegak lurus film/kaset
 Central point ; pada pertengahan film/kaset setinggi L3
 Film ukuran 30 x 40 cm
f. Untuk kasus tumor dibuat foto dengan posisi lateral abdomen :
 Kaset/film ukuran 30 x 40 cm
 Posisi pasien ; tidur true lateral diatas meja pemeriksaan
 Batas kaset/film mencakup processus xyphoideus diatas dan
symphisis pubis dibawah
 Posisi obyek ; kedua scapula berada pada bidang transversal yang
sama, kedua lengan berada diatas kepala, kedua tungkai ditekuk
dengan lutut dalam keadaan fleksi
 Central ray ; vertical tegak lurus kaset/film
 Central point ; pada pertengahan kaset/film setinggi L3
Apabila kontras media sampai dengan menit ke 30 tidak mengisi salah
satu atau kedua ginjal (pelvicocalyses) maka dibuat foto pada menit ke
30 sampai dengan menit ke 120 post kontras. Posisi pasien dan lain-
lainnya sama dengan plan foto abdomen.
g. Foto full blass (vesica urinaria penuh )
 Pasien dianjurkan untuk minum air putih sebanyak mungkin
 Kaset/film ukuran 30 x 40 cm
 Posisi pasien tidur supine diatas meja pemeriksaan
 MSP tubuh pada tengah meja pemeriksaan.
 Kaset/film mencakup vesica urinaria
 Posisi obyek ; kedua lengan berada disamping tubuh
 Kedua tungkai lurus
Apabila ternyata pada foto full blass tampak adanya indentasi vesica
urinaria dibagian bawah (BHP) maka dibuat foto oblique kanan dan kiri
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI BNO-IVP

RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
106/SPO/RO/RSDS/2019 00 4 dari 4

 Central ray ; vertical tegak lurus kaset/film


 Central point ; pada pertengahan kaset/film kira-kira 5 cm diatas
sympysisi pubis
h. Foto post void (foto setelah mixi). Posisi pasien dan lain-lain sama
dengan foto full blass.
 Foto full blass gunanya untuk menilai adanya kelainan-kelainan
didalam vesica urinaria
 Foto post void gunanya untuk menilai pengosongan kandung kemih
(drainase)

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI APPENDICOGRAM
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
107/SPO/RO/RSDS/2019 00 1 dari 3
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Suatu pemeriksaan radiologi dengan menggunakan sinar x untuk


PENGERTIAN memvisualisasikan appendiks dengan menggunakan kontras media positif
barium sulfat.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Appendicogram.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
Indikasi :
a. Appendicitis Kronis
Kontra Indikasi :
a. Appendicitis akut
b. Alergi terhadap media kontras barium
c. Perforasi

Persiapan Alat:
a. Letakkan kaset dibawah meja pemeriksaan dengan menggunakan moving
grid.
b. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
c. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
PROSEDUR
Persiapan Bahan :
Bubuk barium sulfat ± 100 gr atau 3 sdk mkn diberikan kepada
pasien/perawat rawat inap

Persiapan Pasien :
1. Pasien datang ke Instalasi Radiologi RS. Dr. Sismadi pada tanggal....dan
pukul.....
2. Penjelasan kepada pasien/ keluarga pasien mengenai prosedur
pelaksanaan.
3. Prosedur pelaksanaan :
a. Pasien diberikan media kontras barium sulfat ± 100 gr
b. Pada pukul 20.00 wib pasien wajib minum barium sulfat yang telah
diberikan, dan dicampur dengan segelas air putih.
c. Setelah minum barium tersebut pasien dianjurkan untuk tidak buang
air besar dan makan makanan yang tidak berserat (bubur kecap),

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI APPENDICOGRAM
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
107/SPO/RO/RSDS/2019 00 2 dari 3
RS. Dr.SISMADI

Pedas serta asam sebelum pemeriksaan dilakukan di Instalasi


Radiologi RS. Dr. Sismadi Cileungsi.
d. Tanggal....., pukul 08.00 wib pasien kembali datang ke Instalasi
Radiologi RS. Dr. Sismadi Cileungsi untuk dilakukan pemeriksaan.
4. Penandatanganan informed consent.

Prosedur Pemeriksaan:
1. Pasien difoto polos Abdomen/BNO sehari sebelum pemeriksaan dan
sebelum pasien minum barium sulfat
2. Pukul 20.00 wib pasien meminum barium sulfat yang telah dicairkan
dengan segelas air matang.
3. Pukul 08.00 keesokan paginya pasien datang ke Instalasi Radiologi untuk
difoto I (foto 12 jam post minum barium) yaitu foto abdomen AP dan
abdomen oblique kanan.
4. Pukul 20.00 pada hari yang sama pasien datang lagi ke Instalasi Radiologi
untuk foto II (foto 24 jam post minum barium) yaitu foto abdomen AP dan
foto abdomen oblique kanan.
5. Untuk pasien anak-anak foto dilakukan lebih cepat yaitu foto I dilakukan
6-8 jam post minum barium dan foto II dilakukan 18 jam post minum
barium.
Posisi Abdomen AP

Posisi pasien :
Pasien pada posisi supine, dengan bantal dikepala

Posisi obyek :
a. MSP berada di tengah-tengah meja pemeriksaan
b. Pastikan tidak ada rotasi

Central Point : setinggi crista iliaca


Central Ray : tegak lurus terhadap kaset, FFD : 100 cm

Kriteria :
a. Colon bagian tansversum harus diutamakan terisi barium
b. Seluruh luas usus harus tampak termasuk flexure olic kiri

Posisi RPO (Right Posterior Oblique)

Posisi pasien :
Pasien diposisikan 45º menuju right dengan bantal dikepala.
Posisi obyek:
a. Letakkan bantal diatas kepala
b. Flexikan siku dan letakkan didepan tubuh pasien
c. Luruskan MSP Dengan meja pemeriksaan dengan abdominal margin kiri
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI APPENDICOGRAM
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
108/SPO/RO/RSDS/2019 00 3 dari 3
RS. Dr.SISMADI

d. dan kanan sama jauhnya dari garis tengah meja pemeriksaan.

Central Point : setinggi crista iliaca


Central Ray : tegak lurus terhadap kaset, FFD : 100 cm.

Kriteria :
RPO : colic flexure kiri dan descending portions harus terlihat terbuka
tanpa superimposisi.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MASTOID AIR CELLS
PROYEKSI SCHULLER’S
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
109/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Mastoid Air Cells adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui dan menilai
keadaan umum antrum mastoid dan meatus akustikus.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Mastoid Air Cells Proyeksi Schuller’s.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda-benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi pada daerah kepala, misalnya
anting,kalung, jepit rambut, alat bantu dengar, gigi palsu, kaca mata dll.
2. Persiapan alat :
a. Letakkan kaset sesuai ukuran didalam moving grid pada meja
pemeriksaan
b. Pasang marker R/L diujung bawah kaset
c. Atur faktor eksposi meliputi, kV, mA dan s
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan prone dengan kepala diposisikan true lateral. Sisi
PROSEDUR kepala yang akan diperiksa didekatkan pada film/kaset.
4. Posisi Obyek :
a. Kepala true lateral dengan menempatkan MSP kepala sejajar pada
bidang film.
b. IPL tegak lurus dengan bidang film
c. IOML sejajar dengan bidang film
d. Telinga pasien dilipat kedepan supaya obyek tergambar dengan jelas
5. Central Point : 2,5 cm posterior dari MAE (Meatus Acusticus Externa)
6. Central Ray : Diarahkan 25º cranio caudal. FFD : 100 cm. Eksposi pada
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak bagian mastoid dengan bagian petrosum dipertengahan film
b. Tampak mastoid air cells dibagian posterior dari petrous ridge
c. TMJ tampak dibagian anterior dari petrous ridge
d. Bagian mastoid dan petrosum yang tidak diperiksa terproyeksi
dibagian inferior. Tampak MAE radiolucent ditengah film.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MASTOID AIR CELLS
PROYEKSI SCHULLER’S
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
110/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
Catatan :
Untuk pemeriksaan mastoid air cells ini dengan metode schuller’s
harus dibuat dua pemeriksaan yaitu kanan dan kiri.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TEMPORO MANDIBULA
JOINT PROYEKSI SCHULLER’S METHOD
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
111/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Temporo Mandibula Joint adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis
atau untuk melihat struktur sendi dan tulang-tulang daerah TMJ.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Temporo Mandibula Joint Proyeksi Schuller’s method.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah TMJ.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan supine atau duduk tegak, dengan MSP tubuh tepat pada
mid line meja pemeriksaan. Bahu bertumpu sejajar pada bidang
transversal dan lengan diletakkan disamping tubuh dalam posisi yang
nyaman.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR a. Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan MSP kepala sejajar
dengan bidang film.
b. Interpupillary Line (IPL) tegak lurus bidang film.
c. Pastikan tidak terjadi perputaran pada obyek kepala.
d. Lakukan eksposi 1 dengan tutup mulut atau buka mulut maka eksposi
2 dilakukan dengan kebalikan dari buka mulut atau tutup mulut
e. Dan selama eksposi dalam buka mulut (diusahakan maximal) dengan
berkata aaa selama eksposi.
f. Jangan lupa memberi marker antara buka mulut dan tutup mulut dan
antara marker R/L
5. Central Point : diarahkan pada daerah 2,5 cm anterior dan 5 cm superior
MAE yang jauh dari kaset.
6. Central Ray : Dengan penyudutan 25º - 30º kearah caudali menuju titik
tengah TMJ. FFD : 100 cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TEMPORO MANDIBULA
JOINT PROYEKSI SCHULLER’S METHOD
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
1110/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
8. Kriteria :
a. Tampak TMJ yang diperiksa terlihat dianterior dari MAE
dipertengahan kaset.
b. Tampak TMJ yang buka mulut dan tutup mulut bila dalam keadaan
normal.
c. Tampak pula marker buka mulut (open mouth) dan tampak marker
tutup mulut (close mouth).
d. Condilus mandibula terlihat berada pada fossa mandibula

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANDIBULA
PROYEKSI PA DAN PA AXIAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
112/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Mandibula adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur tulang mandibula.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Mandibula PA dan PA Axial.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah mandibula.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
a. Pasien diposisikan prone atau tegak
b. Tempatkan kedua lengan pada posisi yang nyaman dan atur bahu
sehingga berada pada bidang transversal yang sama.
4. Posisi Obyek :
a. Letakkan kepala, dahi dan hidung menempel pada meja
PROSEDUR pemeriksaan, untuk mendapatkan ramus mandibula pusakan ujung
hidung berada pada pertengahan kaset.
b. MSP kepala tegak lurus pada bidang film
c. Pastikan tidak terjadi rotasi kepala dengan diatur OMBL tegak lurus
dengan kaset.
5. Central Point : PA, dipertengahan antara kedua angulus mandibula dan
untuk PA Axial menembus ujung hidung.
6. Central Ray : PA, tegak lurus bidang film dan untuk PA Axial diarahkan
25º cranial. FFD : 100 cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANDIBULA
PROYEKSI PA DAN PA AXIAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
112/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
8. Kriteria :
a. Kedua ramus dan bodi mandibula terproyeksi simetris
b. Keseluruhan bagian mandibula terproyeksi tidak terpotong
c. Pada proyeksi PA Axial kedua condylus mandibula terproyeksi
dengan jelas.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANDIBULA
PROYEKSI EISLER’S
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
113/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Mandibula adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur tulang mandibula.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Mandibula proyeksi Eishler’s.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah mandibula.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan prone atau semi oblique
4. Posisi Obyek :
a. Kepala diletakkan dalam true lateral untuk memperlihatkan ramus
mandibula dengan infra orbito meatal line tegak lurus dengan kaset.
b. Kemudian leher diusahakan extensi supaya tulang cervical dengan
PROSEDUR dagu superimposisi
c. Atur luas kolimasi sesuai obyek yang akan difoto, tidak terlalu luas
dan tidak terlalu kecil.
5. Central Point : diarahkan ke angulus mandibula yang tidak menempel
pada kaset.
6. Central Ray : diarahkan 25º caudo cranial, FFD : 100 cm.eksposi saat
obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Ramus mandibula kanan dan kiri tidak overlapping
b. Tampak kolimasi atau luas lapangan penyinaran sesuai dengan
ukuran obyek yang diperiksa
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI MANDIBULA
PROYEKSI EISHLER’S
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
113/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI GENU AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
114/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Genu AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur genu.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Genu AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah genu.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Letakkan kaset tepat dibawah genu. Bagian atas dan bawah harus masuk
( distal femur dan proximal cruris) Letakkan patella pada pertengahan
kaset.
PROSEDUR 5. Central Point : pada pertengahan genu
6. Central Ray : diarahkan vertical tegak lurus film, FFD : 100 cm.eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak genu dengan posisi AP
b. Patella superposisi dengan femur
c. Tidak ada rotasi dari femur
d. Tampak intercondylar eminence, caput fibula, proximal tibia dan
fibula serta distal femur.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI GENU AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
114/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI GENU LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
115/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Genu Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur genu.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Genu Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah genu.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien tidur miring kearah genu yang diperiksa.
4. Posisi Obyek :
Genu diatur lateral dengan patella tegak lurus dengan bidang horizontal.
Kaki yang lain dapat ditekuk didepan atau dibelakang kaki yang diperiksa.
5. Central Point : pada pertengahan genu
PROSEDUR 6. Central Ray : diarahkan vertical tegak lurus film, FFD : 100 cm.eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak patella dalam posisi lateral
b. Terbukanya jarak patellofemoral joint
c. Caput fibula dan tibia superposisi

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI GENU LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
115/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PATELLA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
116/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Patella AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur tulang patella.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Patella AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah patella.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Aturlah patella berada dipertengahan kaset. Posisikan kaki dimana
patella sejajar dengan kaset.
5. Central Point : pada pertengahan patella.
PROSEDUR 6. Central Ray : diarahkan vertical tegak lurus film, FFD : 100 cm.eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran patella pada posisi AP
b. Patella superposisi dengan femur

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PATELLA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
116/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PATELLA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
117/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Patella Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk mengetahui kelainan patologis atau untuk
melihat struktur tulang patella.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Patella Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah patella.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Pasien prone diatas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
Genu diatur dalam keadaan lateral, letakkan patella ditengah-tengah
PROSEDUR kaset.
5. Central Point : pada pertengahan patella.
6. Central Ray : diarahkan vertical tegak lurus film, FFD : 100 cm.eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Terbukanya jarak dari patellofemoral joint
b. Patella tampak pada posisi lateral

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PATELLA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
117/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TRACHEA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
118/SPO/RO/RSDS/2019 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Trachea AP adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan udara pada saluran trachea
sehingga dapat melihat saluran trachea apabila ada kelainan pada posisi
antero posterior.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Trachea AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah trachea seperti kalung.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
a. Pasien diposisikan tiduran terlentang (supine) atau bisa juga dengan
posisi berdiri (erect). Untuk mengurangi radiasi hambur dapat juga
digunakan grid.
PROSEDUR b. Gunakan kV secukupnya untuk dapat menembus tulang strenum
maupun vertebrae cervicalis.
4. Posisi Obyek :
a. Dongakan kepala agar dagu tidak menghalangi (overlap) dengan
cervical.
b. Garis tengah kaset sejajar dengan manubrium sterni.
c. Instruksikan pasien supaya menghirup udara (tarik nafasnya) dengan
perlahan agar udara bisa masuk ke trachea pada saat dilakukan
eksposi.
5. Central Point : pada manubrium sterni.
6. Central Ray : diarahkan tegak lurus terhadap garis tengah film , FFD :
100 cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Daerah pertengahan tulang cervical sampai dengan pertengahan
vertebrae thoracalis harus tercakup pada gambaran.
b. Udara dalam saluran trachea harus terlihat.

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TRACHEA AP
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
118/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TRACHEA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
119/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Trachea Lateral adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan udara pada saluran trachea
sehingga dapat melihat saluran trachea apabila ada kelainan pada posisi
lateral.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Trachea Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah trachea seperti kalung.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
a. Aturlah pasien pada posisi lateral dengan posisi duduk atau berdiri.
b. Atur ketinggian kaset dengan batas atas laryng setinggi vertebrae
cervicalis I dan pertengahan trachea sejajar dengan garis tengah
kaset.
4. Posisi Obyek :
a. Bahu ditarik kebelakang dengan posisi tangan kebelakang badan
saling berpegangan satu sama lain, agar tidak terlalu menghalangi
PROSEDUR (superposisi) bayangan dari mediastinum atas yang tersembunyi.
b. Atur kembali posisi tubuh agar tetap pada tempatnya sehingga posisi
obyek tetap pada garis tengah kaset.
c. Intruksikan pasien untuk menarik nafas perlahan agar udara masuk
kedalam trachea pada saat eksposi.
5. Central Point : mengenai titik pertengahan diantara manubrium streni dan
ujung bagian depan dari humerus /bahu.
6. Central Ray : diarahkan horizontal terhadap garis tengah film , FFD : 100
cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Daerah pertengahan cervical sampai pertengahan thoracal harus
tercakup.

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI TRACHEA LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
120/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI
b. Shoulder tidak boleh menutupi dari trachea maupun bagian atas
mediastinum.
c. Trachea harus terisi udara dan dapat digambarkan dengan baik dan
jelas

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI STERNUM
PROYEKSI RIGHT PA OBLIQUE (RAO)
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
121/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Strenum RAO adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan kelainan patologis pada
tulang sternum dan sebagai tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Sternum Right PA Oblique (RAO).
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
a. Apabila pasien tidak bisa diposisikan berdiri maka dilakukan dengan
posisi prone
b. Atur badan pasien pada posisi RAO, lengan kanan digunakan untuk
menahan badan.
4. Posisi Obyek :
a. Badan pasien diposisikan lurus dengan sternum berada pada
PROSEDUR pertengahan meja pemeriksaan.
b. Atur penyudutan dari bahu sebelah kiri dengan mengangkat dada
secukupnya supaya tidak terjadi overlap antara sternum dan tulang
vertebrae thoracalis.
c. Garis pertengahan kaset sejajar dengan garis tengah sternum.
d. Instruksikan pasien untuk bernafas secara perlahan dan pada saat
eksposi diminta untuk menahan nafasnya.
5. Central Point : mengenai titik pertengahan strenum
6. Central Ray : diarahkan tegak lurus terhadap garis tengah film , FFD :
100 cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
Tampak gambaran tulang sternum dalam posisi oblique
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI STERNUM
PROYEKSI RIGHT PA OBLIQUE (RAO)
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
121/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI STERNUM LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
122/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Strenum RAO adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan kelainan patologis pada
tulang sternum dan sebagai tambahan untuk kasus fraktur.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Sternum Right PA Oblique (RAO).
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk memakai baju pemeriksaan
dan melepas benda - benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi
seperti : BH, kalung, atau peniti.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Tempatkan pasien pada posisi lateral, bisa dengan berdiri maupun
duduk tegak.
4. Posisi Obyek :
a. Dengan posisi pasien duduk atau berdiri, atur ketinggian kaset kira-
kira 2,5 cm diatas manubrium sterni.
b. Tarik bahu kebelakang dan ditahan dengan kedua tangan saling
PROSEDUR berpegangan kebelakang badan.
c. Sternum sejajar dengan garis tengah kaset.
d. Tahan agar bahu tetap tertarik kebelakang sampai posisi strenum tepat
pada pertengahan kaset.
5. Central Point : mengenai titik pertengahan strenum
6. Central Ray : diarahkan tegak lurus terhadap garis tengah film , FFD :
100 cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Seluruh tulang sternum harus tercakup
b. Gambaran soft tissue dari bahu tidak boleh menghalangi gambaran
dari manubrium strerni
c. Gambaran tulang-tulang costae juga tidak boleh menghalangi
gambaran dari tulang sternum.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI STERNUM LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
122/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PROCESSUS MASTOIDEUS
PROYEKSI STENVERS METHOD
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
123/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Processus Mastoideus adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan kelainan
patologis pada daerah processus mastoideus dengan menggunakan proyeksi
Stenvers Method.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Processus Mastoideus Proyeksi Stenvers Method.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah kepala.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Posisi pasien diletakkan prone di atas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
a. Posisi kepala diarahkan 45º kearah obyek yang diperiksa.
b. Dengan menempatkan dahi, hidung dan pipi menempel pada bidang
film.
c. IOML tegak lurus dengan bidang film
5. Central Point : pertengahan antara outher canthus dan MAE.
PROSEDUR 6. Central Ray : diarahkan 12ºcranially ke pertengahan film, FFD : 100
cm.eksposi saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak petrous ridge dan mastoid air cells tervisualisasi pada
pertengahan film.
b. Processus mastoideus tampak dibagian bawah batas cranium
c. Tampak condylus mandibula terproyeksi superposisi dengan tulang
cervical
Catatan: Harus dibuat kanan kiri untuk perbandingan
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PROCESSUS MASTOIDEUS
PROYEKSI STENVERS METHOD
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
123/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FORAMEN OPTICUM
PROYEKSI PARIETOORBITAL OBLIQUE
RS. Dr.SISMADI (RHESE METHOD)

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


124/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Foramen Opticum proyeksi Parietoorbital Oblique


PENGERTIAN (Rhese Method) adalah suatu kegiatan pemeriksaan radiografi yang
digunakan untuk memperlihatkan kelainan patologis pada daerah foramen
opticum dengan menggunakan proyeksi Parietoorbal oblique.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Processus Mastoideus Proyeksi Stenvers Method.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah kepala.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Posisi pasien diletakkan prone di atas meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
a. Atur kepala dan tubuh pasien ditengah meja pemeriksaan dengan
PROSEDUR posisi prone atau tengkurap.
b. Atur tangan seperti orang berenang gaya bebas
c. Tempatkan orbita yang akan diperiksa dipertengahan kaset, dengan
pipi, hidung dan dagu menempel pada meja pemeriksaan
d. MSP kepala diposisikan 50º terhadap meja pemeriksaan
5. Central Point : pertengahan film, AML tegak lurus film
6. Central Ray : dipertengahan kaset diarahkan 2,5 cm superior dan
posterior diatas MAE diusahakan tutup mata, FFD : 100 cm.eksposi saat
obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI FORAMEN OPTICUM
PROYEKSI PARIETOORBITAL OBLIQUE
RS. Dr.SISMADI
(RHESE METHOD)

No. Dokumen No. Revisi : Halaman


124/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
8. Kriteria :
a. Tampak gambaran canalis opticum (foramen) pada quaddran inferior
lateral
b. Bagian batas lateral orbita, batas medial dan batas bawah orbita
c. Tampak bagian ala parva os sphenoidale

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ARCHUS ZYGOMATICUM
PROYEKSI AXIAL AP (TOWNE/GRASHEY)
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
125/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Archus Zygomaticum adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan klinis fraktur
pada archus zygomaticum atau pemasangan plat pada archus tersebut.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Archus Zygomaticum proyeksi Axial AP (Towne/Grashey)
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah kepala.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Posisi pasien diletakkan supine di atas meja pemeriksaan dan MSP
ditengah meja pemeriksaan.
4. Posisi Obyek :
PROSEDUR Kepala diletakkan ditengah-tengah meja. Atur dagu sehingga OML atau
IOML tegak lurus dengan bidang kaset.
5. Central Point : diarahkan 2,5 cm diatas glabella
6. Central Ray : 30º cranio caudal terhadap OML, FFD : 100 cm.eksposi
saat obyek tidak bergerak.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
di ruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Tampak kedua archus zygomaticum dengan jelas
b. Tampak pula kedua mastoid air cells dengan jelas
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ARCHUS ZYGOMATICUM
PROYEKSI AXIAL AP (TOWNE/GRASHEY)
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
125/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
STERNOCLAVICULAR JOINT PA
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
126/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Sternoclavicular Joint PA adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang digunakan untuk memperlihatkan kelainan
patologis didaerah sternoclavicular joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Strenoclavicular joint PA.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah sternoclavicular joint.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
a. Tempatkan pasien pada posisi prone dengan garis tengah tubuh sejajar
dengan garis tengah meja pemeriksaan.
b. Prosedur yang sama dilakukan apabila pasien diposisikan erect.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
a. Garis tengah kaset diatur dengan processus spinosus V. Thoracalis
III berada pada pertengahan kaset.
b. Atur kedua lengan berada disamping tubuh dengan posisi memanjang
ke bawah, kepala dimiringkan dengan dagu agak diangkat.
c. Kedua bahu kanan dan kiri membentuk garis lurus.
 Untuk pemeriksaan strenoclavicular joint bilateral, letakkan
kepala pasien dengan dagu sejajar dengan mid sagital plane (garis
tengah tubuh)
 Untuk pemeriksaan strenoclavicular joint satu sisi saja letakkan
kepala pasien dengan posisi miring pada salah satu sisi. Dengan
posisi ini akan mempengaruhi gambaran dari columna V.
Thoracalis sehingga akan lebih baik visualisasi dari bagian
lateral manubrium sterni dan strenoclavicular joint.
5. Central Point : diarahkan pada pertengahan obyek.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
STERNOCLAVICULAR JOINT PA
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
127/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
6. Central Ray : diarahkan tegak lurus pada pertengahan kaset. FFD : 100
cm. Instruksikan pasien untuk tahan nafas saat eksposi.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
diruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Kedua strenoclavicular joint dan bagian medial dari tulang clavicula
terlihat jelas.
b. Gambaran sternoclavicular joint terlihat menembus bayangan
vertebrae dan tulang-tulang costae.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
STERNOCLAVICULAR JOINT LATERAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
128/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019

Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Sternoclavicular Joint Lateral adalah suatu kegiatan


PENGERTIAN pemeriksaan radiografi yang menggambarkan secara utuh bagian lateral dari
strenoclavicular joint dan digunakan untuk memperlihatkan kelainan
patologis didaerah sternoclavicular joint.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Strenoclavicular joint AP.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah sternoclavicular joint.
2. Persiapan alat :
a. Pasang kaset yang berisi film dengan ukuran yang sesuai pada standar
kaset, marker R/L di ujung atas kaset.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Posisikan pasien dengan posisi berbaring lateral recumbent pada salah
satu sisi yang akan diperiksa, dengan bagian sternoclavicular joint berada
pada garis tengah meja pemeriksaan.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
a. Salah satu lengan pasien diatur supaya diangkat keatas, dan lengan
berpegangan pada meja pemeriksaan agar strenoclavicular joint
terbebas dari overlapping dengan lengannya.
b. Atur strenoclavicular joint agar sejajar dengan garis tengah meja
pemeriksaan.
c. Tempatkan lengan yang satunya pada sisi tubuh.
d. Atur rongga dada bagian depan sehingga manubrium streni tegak
lurus terhadap garis tengah kaset.
e. Atur posisi kaset agar garis tengahnya tepat dengan central ray.
5. Central point : pada pertengahan obyek
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
STERNOCLAVICULAR JOINT LATERAL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
128/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
6. Central Ray : diarahkan langsung menembus sternoclaclavicular joint.
Dengan arah sinar membentuk sudut 15º caudali. FFD : 100 cm.
Instruksikan pasien untuk tahan nafas saat eksposi.
7. Pemeriksaan selesai, instruksikan pasien untuk menunggu hasil rontgen
diruang tunggu.
8. Kriteria :
a. Sternoclavicular joint tergambar dengan baik.
b. Tidak terjadi overlapping antara bahu dengan sternoclavicular joint.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ATRESIA ANI
PROYEKSI AP INVERTOGRAM
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
129/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto, MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Atresia Ani adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi akut abdomen pada anak karena tidak adanya lubang anus/ dubur
yang tersumbat karena kelainan kongenital (sejak lahir).
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Atresiani Ani proyeksi AP Invertogram.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah pelvis.
2. Persiapan alat :
a. Ambil kaset ukuran 18 x 24 cm, letakkan memanjang vertical pada
bucky stand.
b. Atur faktor eksposi ( kV, mA, sec )
3. Posisi pasien :
Kepala pasien diatur dibawah (terbalik) dengan salah satu tangan
menyangga bahu dan kepala bayi, sedang tangan yang lain memegang
kedua kaki dipegang erat-erat.
PROSEDUR 4. Posisi Obyek :
a. Bayi diberi marker (tanda lempengan kecil PB) pada anusnya diplester
rapat-rapat agar tidak lepas.
b. Pasien ditahan dulu sekitar 3s/d 5 menit dalam keadaan kepala
dibawah agar udara dalam usus naik maksimal mengisi bagian atas
dubur yang buntu.
c. Eksposi dilakukan pada saat bayi kira-kira setelah ekspirasi dengan
cara melihat pernapasan bayi kemudian baru exposure.
5. Central point : pada pertengahan obyek
6. Central Ray : arah sinar horizontal setinggi L3
7. Kriteria :
a. Gambaran pasien (bayi) terbalik dengan kepala dibawah lurus pada
marker.
b. Tampak gambaran udara pada ketinnggian maksimal didalam rectum.
c. Gambaran udara bebas pada usus.
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ATRESIA ANI
PROYEKSI AP INVERTOGRAM
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
RS. Dr.SISMADI
129/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ATRESIA ANI
PROYEKSI LATERAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
130/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Atresia Ani adalah suatu kegiatan pemeriksaan


PENGERTIAN radiografi akut abdomen pada anak karena tidak adanya lubang anus/ dubur
yang tersumbat karena kelainan kongenital (sejak lahir).
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Atresiani Ani proyeksi Lateral.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien agar di instruksikan untuk melepas benda - benda yang
dapat mengganggu gambaran radiografi didaerah pelvis.
2. Persiapan alat :
a. Ambil kaset ukuran 18 x 24 cm, letakkan memanjang vertical pada
bucky stand.
b. Atur faktor eksposi (kV, mA, dan s)
3. Posisi pasien :
Posisikan bayi lateral dengan kepala terbalik/dibawah.
4. Posisi Obyek :
a. Bayi diberi marker (tanda lempengan kecil PB) pada anusnya diplester
rapat-rapat agar tidak lepas.
b. Salah satu tangan menyangga kepala dan bahu bayi yang terbalik
PROSEDUR sedang tangan yang lain memegang kedua kaki erat-erat jangan sampai
jatuh/lepas.
c. Posisikan kepala lurus dengan anus yang akan dipasang marker.
d. Kedua lutut fleksi sehingga kedua paha akan menekan perut sehingga
udara maksimal akan naik mengisi rectum , juga marker yang dipasang
tampak menonjol.
e. Pasien ditahan dulu sekitar 3s/d 5 menit dalam keadaan kepala
dibawah agar udara dalam usus naik maksimal mengisi bagian atas
dubur yang buntu.
f. Eksposi dilakukan pada saat bayi kira-kira setelah ekspirasi dengan
cara melihat pernapasan bayi kemudian baru exposure.
5. Central point : pada pertengahan obyek
6. Central Ray : arah sinar horizontal setinggi L3
7. Kriteria :
a. Gambaran pasien (bayi) terbalik lateral dengan kepala dibawah
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI ATRESIA ANI
PROYEKSI LATERAL
RS. Dr.SISMADI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
130/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
lurus pada marker, dan tampak gambaran marker menonjol keatas.
b. Tampak gambaran udara pada ketinggian maksimal didalam rectum
sehingga dapat diukur berapa jarak ke marker.
c. Gambaran udara bebas pada usus.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CYSTOGRAFI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
131/SPO/RO/RSDS/2019 00 1/2
RS. Dr.SISMADI
Ditetapkan oleh
Tanggal Direktur Rs Dr. Sismadi Cileungsi
PROSEDUR
TETAP 20 April 2019
Dr. Teguh Nurwanto,MARS,MSi

Pemeriksaan Radiografi Cystografi adalah salah satu pemeriksaan traktus


PENGERTIAN urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria dan
uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui
uretra, dengan menggunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.
Sebagai acuan bagi pelaksana radiologi dalam melaksanakan pemeriksaan
TUJUAN radiografi Cystografi.
- Permenkes RI No 780/Menkes/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Radiologi.
KEBIJAKAN - Standar Pelayanan Radiologi.
- Standar Operasional dan Prosedur Radiodiagnostik Rs Dr. Sismadi
Cileungsi.
1. Persiapan pasien:
Selama ingin dilakukan pemeriksaan cystografi, pasien tidak mempunyai
persiapan-persiapan khusus. Tetapi sebelum dilakukan pemeriksaan
cystografi pasien terlebih dahulu dipasang kateter dibagian urologi.
Sebelum dilakukan pemeriksaan cystografi alangkah baiknya vesica
urinarianya dikosongkan. Foto harus mencangkup distal ureter dan
prostate pada pasien laki-laki.
2. Teknik pemasukan kontras media
Vesica urinaria pasien terlebih dahulu dikosongkan dengan cara klem
kateter dibuka, maka urin akan keluar dan ditampung dengan alat
penampung. Setelah itu kontras media yang sudah ada didalam spuit
disuntikan melalui kateter, kemudian kateter diklem dan diletakkan pada
PROSEDUR paha pasien.
3. Teknik pemeriksaan cystografi
Posisi rutin yang biasa dilakukan untuk pemeriksaan cystografi adalah
AP, oblique kiri dan kanan, dan lateral.
A. Posisi AP
Tujuan pembuatan posisi AP pada pemeriksaan cystografi adalah
untuk melihat vesica urinaria dan proximal uretra.
B. Posisi Oblique kiri dan kanan
a. RPO 40º-60º
b. Kaki yang dekat meja fleksi pada genu
c. Kaki yang jauh kemeja diabduksikan
C. Posisi Lateral
Tujuan posisi lateral untuk menggambarkan bagian anterior,
posterior dan dasar dari vesica urinaria.
CR : vertical dengan pasien lateral atau horizontal dengan pasien
supine.

INSTALASI RADIOLOGI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI CYSTOGRAFI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
131/SPO/RO/RSDS/2019 00 2/2
RS. Dr.SISMADI
4. Kriteria :
a. Ujung distal ureter urinaria dan bagian proximal uretra pasien laki-
laki harus tercangkup
b. Pada posisi AP os pubis terproyeksi dibawah vesica urinaria
c. Pada posisi oblique paha bagian proximal tidak superposisi dengan
vesica urinaria.

- Instalasi Radiologi
- Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT - Ruang Rawat Jalan/Poliklinik
- UGD
- Administrasi Medis

- Buku registrasi pasien Instalasi Radiologi


DOKUMEN - Formulir permintaan pemeriksaan radiologi
TERKAIT - Bukti pembayaran pemeriksaan radiologi
- Arsip expertise
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT DR.SISMADI CILEUNGSI

RS. DR SISMADI CILEUNGSI


BOGOR JAWA BARAT
2019

REVISI 0

Anda mungkin juga menyukai