Anda di halaman 1dari 26

FIBER OPTIC

(Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic)

PENYUSUN

USWATUN RODHOTUL LUKLUK

19051852310263

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) i


KATAPENGANTAR

Modul dengan judul “fiber optic” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan
praktikum peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Sunan ampel Poncokusumo
untuk membentuk salah satu bagian dari bidang studi Teknik Informatika dan Komputer pada
paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Modul ini menguraikan tentang bagaimana
kita memahami konsep fungsi alat kerja fiber optic. Modul ini terkait dengan modul lain yang
membahas tentang teknologi jaringan fiber optic. Oleh karena itu, sebelum menggunakan
modul ini peserta diklat telah memahami tentang dasar jaringan fiber optic.

Malang, Juli 2019

Penulis

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) ii


DAFTAR I SI

Halaman Judul ............................................................................................................. i

Kata pengantar .............................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................................... iii

Mekanisme Pemelajaran........................................... ......................................................... vi

BAB.I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

Deskripsi ...................................................................................................... 1

Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................ 1

1. Petunjuk Bagi Peserta Didik ................................................................ 1

2. Peran/Instruktur Guru ...................................................................... 1

Tujuan Akhir ................................................................................................ 2

Kompetensi .................................................................................................. 2

BAB.II PEMBELAJARAN ............................................................................... 4

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT .................................. 4

B. KEGIATAN BELAJAR .................................................................. 4

Kegiatan Belajar 1. Konsep Dasar Jaringan WAN ............................ 4

a. Tujuan Kegiatan Belajar ............................................................................ 4

b. Uraian Materi ....................................................................................... 4

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) iii


BAB.III PENUTUP ........................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) iv


MEKANISME PEMELAJARAN

Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme


pemelajaran sebagai berikut:

START

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kegiatan belajar 1

Kegiatan belajar 2

FINISH

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) v


BAB. I PENDAHULUAN

DESKRIPSI JUDUL

Fiber optic merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang konsep
fungsi alat kerja fiber optic. Modul ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar, kegiatan belajar 1
konsep K3 penggunaaan peralatan kerja fiber optic, dan kegiatan belajar 2 Menjelaskan fungsi
dan jenis alat kerja fiber optic.

Dengan modul ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep K3 penggunaaan
peralatan kerja fiber optic dan menjelaskan fungsi dan jenis alat kerja fiber optic.
.

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk bagi Peserta Didik

Peserta didik diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber
belajar yang mendukung, karena itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Langkah- langkah belajar yang ditempuh

1) Persiapkan alat dan bahan!

2) Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar,


sehingga konsep menerapkan fungsi alat kerja fiber optic dapat dipahami
dengan baik. Bila ada yang belum jelas tanyakan pada guru/instruktur!

b. Hasil Pembelajaran

Peserta didik memahami dan mampu menjelaskan tentang K3 penggunaaan


peralatan kerja fiber optic dan menjelaskan fungsi dan jenis alat kerja fiber optic
dengan benar dan baik.

2. Peran Guru

Instruktur/guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri


sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi Pemelajaran, penguasaan materi,
pemilihan metode, alat bantu media Pemelajaran dan perangkat evaluasi.

Instruktur/guru harus menyiapkan rancangan strategi Pemelajaran yang mampu

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 1


mewujudkan peserta diklat terlibat aktif dalam proses pencapaian/penguasaan
kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan rancangan strategi Pemelajaran
mengacu pada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) pada setiap subkompetensi yang ada
dalam GBPP.

TUJUAN AKHIR
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang konsep dasar K3 penggunaaan
peralatan kerja fiber optic
2. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan jenis alat kerja fiber optic
3. Peserta didik mampu menunjukkan masing-masing jenis alat kerja fiber optic
4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan penggunaaan alat kerja fiber optic

KOMPETENSI
Silabus Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi


Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu (JP)
1 2 3 4 5 6

3.6 Menerapk 3.6.1 Menjelaskan  Konsep K3 12  Mengamati Pengetahuan :


an fungsi K3 penggunaaan untuk
 Tes tertulis
alat kerja penggunaan peralatan mengidentifikas
fiber optic alat kerja Keterampilan :
kerjafiber optic i dan
fiber optic merumuskan  Penilaian
 Fungsi splicer
masalah tentang unjuk kerja
3.6.2 Menjelaskan
 Fungsi OTDR
fungsi dan
alat kerjafiber  Obervasi

jenis alat  Fungsi OPM optic

4.6 Mengguna
kerja fiber  Fungsi Cleaver  Mengumpulkan
optic data tentang alat
kan alat  Fungsi Stripper
kerja fiber 4.6.1 Menunjukka kerjafiber optic

optic n masing-  Mengolah data


masing jenis tentang alat
alat kerja kerjafiber optic
fiber optic  Mengomunikasi

4.6.2 Mendemonst kan tentangalat

rasikan kerjafiber optic

penggunaaa

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 2


n alat kerja
fiber optic

Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 3


BAB II. PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK

TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan fungsi alat kerja fiber optic

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menjelaskan K3 penggunaan alat kerja fiber optic
3.6.2 Menjelaskan fungsi dan jenis alat kerja fiber optic
4.6.1 Menunjukkan masing-masing jenis alat kerja fiber optic
4.6.2 Mendemonstrasikan penggunaaan alat kerja fiber optic

Tujuan pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:


1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang alat kerjafiber optic
2. Memahami fungsi tentang alat kerjafiber optic
3. Mengetahui dan menggunakan alat kerja fiber optic

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1. K3 penggunaan alat kerja fiber optic

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta didik mampu menjelaskan K3
penggunaan alat kerja fiber optic

b. Uraian Materi
Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik.
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)

Page 4
2) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.

3) Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan
seperti potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
2. Kelengkapan keselamatan kerja

Pekerjaan penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung
maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja
yaitu:

1) Sarung tangan.
2) Isolasi / Lak ban.
3) Kacamata pelindung.
3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel
a. Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
b. Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel,
pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.
c. Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending
kabel.
2) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optic
a. Gunakanlah sarung tangan.
b. Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada).
c. Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan
cara diambil dengan lack band dan dibungkus kembali dengan lack band,
kemudian dibuang ke tempat sampah.
d. Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan
tangan telanjang.
e. Jangan meniup potongan fiber optik.

Keselamatan kerja di jalan

Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:

1. Perijinan
2. Kewajiban penanggung jawab lapangan
a. Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk.

Page 5
b. Mencegah masuknya pihak ketiga.
c. Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
3. Penempatan material dan peralatan kerja
a. Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas.
b. Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.
4. Cara parker
a. Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
b. Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur.
c. Ganjal roda bagian depan maupun belakang.
d. Menyediakan jalur bagi pejalan kaki.
e. Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.
5. Pemasangan rambu pengaman
1) Tujuan
a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya
kegiatan.
b. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
2) Jenis rambu-rambu
a. Papan peringatan.
b. Lampu (flashing light).
c. Safety cone, safety bar, pagar/ tali pembatas, bendera dll.
3) Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar.
b. Harus jelas dan nampak dari kejauhan.
c. Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan
sebaliknya pada saat pengambilan.
d. Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
4) Penempatan rambu-rambu pengaman

Page 6
Keselamatan kerja di manhole
1. Didalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya
oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum melakukan
kegiatan didalam MH harus dilakukan:
1) Ventilisasi, pengukuran gas, dan mengeluarkan air dari dalam MH, dll.
2. Hal-hal harus diperhatikan:
1) Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH
2) Gunakan tali atau kantong untuk me- nurunkan/menaikkan material &
peralatan.
3) Bekerja di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus berada
diluar MH)
4) Jangan menyalakan api di dalam MH
Ventilisasi :
Tujuan : menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen. Hal-
hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan ventilator MH
2) Tempatkan pada posisi yang menguntungkan
3) Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm
4) Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH.
5) Selama bekerja, sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan.
Pengukuran udara di dalam MH
Tujuan : untuk mengetahui kandungan udara di dalam manhole.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Pastikan bahwa kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik
2) Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan
vertikal.

Page 7
Gejala pada tubuh akibat kekurangan oksigen

Kadar Oksigen Gejala

16 % Sesak nafas, detak jantungbertambah


cepat,Sakit kepala, muntah
Sakit kepala, lemas (bisa pingsan atau
12 % Meninggal dalam MH)

10 % Muka pucat, sulit bernafas, pingsan

8% Pingsan (bisa meninggal dalam7-8


menit)Jika terus berlanjut
Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas
6% ber-Henti dan akan meninggal dalam 6
menit

Keselamatan kerja di atas tiang


Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1) Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.

2) Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.

3) Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang.

4) Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.

5) Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir.

Page 8
Kegiatan Belajar 2. Menjelaskan fungsi dan jenis alat kerja fiber optic

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan
jenis alat kerja fiber optic

b. Uraian Materi

Fusion Splicer

Yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core Serat Optik yang berbasis kaca
yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar
berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga
terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi
sehingga pada saat penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses
terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu
media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media
yang memiliki senyawa yang sama. Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak
mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila hal ini terjadi maka proses
penyambungan harus diulangi lagi, hingga mendekati redaman yg sekecil-kesilnya
(dibawah 0.2 dB)

Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus mengikuti peraturan-peraturan


dan kebersihan yang ketat yang harus dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi
pelanggaran-pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses penyambungan maka
akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna karena akan menghasilkan suatu nilai dari
alat sambung yang menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan
dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan tidak sempurna karena
memiliki resistansi.

Page 9
Alat ukur Serat Optik (OTDR)
OTDR (Optical Time-Domain Reflektometer) merupakan alat untuk mendeteksi
kontinuitas suatu kabel Serat Optik dalam jarak tertentu sehingga bisa menghasilkan jarak
dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi sehingga troubleshooting dapat
dilaksanakan dengan baik karena akan dengan mudah menentukan letak lokasi gangguan
yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR. Atau dengan
kata lain OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat
optik pada domain waktu.

Mekanisme Kerja OTDR


Umumnya mekanisme kerja OTDR adalah sebagai berikut :

1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.

2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.

3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.

4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.

Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat
diukur pada OTDR salah satunya yaitu :

1. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

2. Loss Loss untuk masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.

3. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi Besar refleksi (return loss)
dari suatu event.

Fungsi OTDR
Beberap fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :

Page 10
1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik
mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR
dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa
adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

X [dBW] = A [dB] – α . L [dB}

X = Besarnya daya untuk jarak

L A = Daya awal yang diberikan OTDR ke serat optik untuk OTDR mini,

Amax adalah 31

dBW α = Redaman (dB/km)

L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat α (redaman), dan
dengan membandingkannya dengan loss budget akan dapat disimpulkan apakah telah
terjadi ketidaknormalan.

2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan
apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang
diperbolehkan.

3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada
saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau
ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end
of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi
kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiberpada OTDR ditandai
dengan adanya daya dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR,
pulse width, disperse, rise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth,
merupakan domain frekuensi.

Istilah Pada OTDR


Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui dalam pengukuran yaitu :

a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier,
dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik
yang ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan
daya sesaat pada awal serat optik.

Page 11
b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR
pada sumbu horizontal.

c. Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian

d. End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik.

Stripper Atau Miller


Tang Pengupas ini digunakan untuk mengupas kabel FO.Ada beberapa ukuran lubang yang
menyesuaikan dengan lapisan-lapisan pelindung kaca fiber. Alat pemotong ini jarang dijual
di pasaran, biasanya alat ini include menjadi satu tool kit.
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel
fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan
mengupas kulit dan daging kabel.

Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya
sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan
alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini
berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap
Jointing.

Page 12
Optical Power Meter (OPM)
Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal
cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung
berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang
digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya (TX – RX =…dB dibagi
jarak (Km)

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)


OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau
himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat
ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan
yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik,
karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi.
Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack,
Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan
bending.

Page 13
Light Source
Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal untuk
jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end to end
dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya.

Optical Fiber Identifier


Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan
besar daya yang di laluinya.

Visual Fault Locator


Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk
melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel
Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan
sampai pada titik tujuan.

Page 14
Bit Error Rate Test
Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi)
yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di
uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau
RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup.

Mengukur Loss dengan menggunakan OLS dan OPM

Mengukur Loss suatu peralatan pasive pada sistem komunkasi serat optik, sangat
diperlukan. Karena untuk mengetahui karateristik dari alat tersebut, kegunaan mengukur
loss pada peralatan pasive pada sistem komunikasi serat optik adalah, untuk:
1. Mengetahui apakah peralatan tersebut sesuai standard teknis untuk operasional.

Page 15
2. Mengetahui apakah peralatan tersebut mengalami gangguan teknis.

Alat yang digunakan adalah:


Optical Light Source
Yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik. Alat ini adalah
memancarkan sinar LASER, dengan Class yang sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya,
pada umum nya menggunakan Laser Class-1 = -4 dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS
terdapat simbol radiasi LASER, yang menandakan bahwa dilarang menatap langsung
sumber sinar LASER (adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata.
Pada OLS terdapat beberapa setting yaitu ; Lambda/ atau panjang gelombang :

1. 850 nm digunakan untuk mengukur multimode

2. 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang relatif pendek (10
km).

3. 1550 nm digunakan untuk mengukur single mode dengan jarak jauh backbone (diatas
10 km)

Setting Mode :
Untuk mengukur fiber optic jenis singlemode gunakan CW = Continous Wave, sedangkan
jenis Multimode guakan 270 Hz

Optical Power Meter (OPM)


Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima sinyal optik, Kegunaan dari OPM adalah untuk:

1. Menerima Sinyal Optik.

2. Merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm.

Page 16
3. Menampilkan hasil pengukuran pada display

Proses Mengukur Loss


Dalam hal ini contoh mengukur loss suatu patchcord.

1. Siapkan patchcord yang akan diukur

2. Siapkan OLS yang sudah diketahui class Laser pemancar,misal class-1

3. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM.

4. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar.

5. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS

Page 17
6. Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode =
CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm.

7. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)

8. Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus PRx = PTx – Loss atau

Loss = PTx – PRx

Loss = (class-1) - (-6,99 dBm)

Loss = -4 dBm + 6,99 dBm

Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB

9. Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB.

Page 18
BAB. III PENUTUP

Demikianlah modul Pemelajaran Fiber Optic (Menerapkan fungsi alat kerja


fiber optic). Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit.
Hanya sebagai dasar saja bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut.
Diharapkan peserta didik memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk
menguasai teknologi perangkat jaringan Berbasis Luas lebih jauh, sehingga
dapat memahami sistem jaringan yang lebih besar lagi.

Page 19
DAFTAR PUSTAKA

ITU-T Manual Book, Optical Fibers, Cables and Systems, 2009

UE-Telcom Commite , FTTH Handbook, 2012

Govin P.Agrawal, Fiber Optic Communication, Wiley Interscience 2010

Fungsi Alat Kerja Fiber Optic (https://gangsarfo.blogspot.com/2019/01/fungsi-alat-kerja-


fiber-optik-1.html), Juli 2019

Pengertian Fiber Optic, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Komponennya


(https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-fiber-optik.html), Juli 2019

Sukhendro Ir, Dasar Teknik Sistem Komunikasi Serat Optik


(https://drive.google.com/file/d/0BzDChh5mqndvVlYxUy1yT1BmXzA/view) Juli 2019

K3 Dalam Penyambungan Fiber Optic


(http://topjaringanakses.blogspot.com/2016/05/menerapkanprosedur-kesehatan.html) Juli
2019

Page 20

Anda mungkin juga menyukai