Anda di halaman 1dari 3

STATUS ASMATIKUS

No. Dokumen : 440/161/405.10.30/UKP/


S 2017
O No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 11 Januari 2107
P
Halaman :1/3

UPT
dr. PENI SAYEKTI
PUSKESMAS
19750618 200801 2 008
JAMBON
1. Pengertian Status asmatikus adalah episode perburukan gejala yang progresif dari
sesak, batuk, mengi atau rasa berat di dada atau kombinasi dari gejala –
gejala tersebut
2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam menegakkan diagnosa Status
asmatikus dan melakukan pengobatan Status asmatikus
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jambon Nomor
188.4/019/405.10.30/2017 Tentang Pengkajian Klinis
4. Referensi Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama Tahun 2016
5. Prosedur/ 1. Petugas memberikan oksigen bila pasien sesak
2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis
Langkah-
3. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat singkat serangan
langkah meliputi gejala, pengobatan yang telah digunakan, respon
pengobatan, pencetus serangan dll
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi tanda vital, RR lebih
dari 20 x/menit, nadi, tekanan darah, posisi penderita, cara bicara,
penggunaan otot – otot bantu pernafasan, sianosis, wheezing
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang seperti saturasi oksigen
dengan menggunakan pulse oxymetry
6. Petugas menegakkan diagnosa dengan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan
Klasifikasi berat serangan asma:

7. Petugas memberika KIE kepada pasien dan keluarga pasien dan


keluarga pasien tentang kondisi pasien, dan menyarankan untuk
dilakukan observasi di Klinik
8. Petugas memberikan pengobatan Status Asmatikus :
a. Terapi awal Oksigenasi, nebulisasi dengan antikolinergik dan
agonis beta 2 (combiven), Balance cairan, evaluasi 1 jam
b. Setelah re-evaluasi
 Respon baik : gejala batuk/sesak membaik dan ada perbaikan
setelah nebulisasi, maka antikolinergik dan agonis beta 2
(combiven) inhalasi dilanjutkan setiap 3 – 4 jam untuk 24 – 48
jam, atau bronkodilator oral setiap 6 – 8 jam, Kortikosteroid :
meilprednisolon : dosis dewasa 4 – 40 mg/ hari dosis tunggal
atau terbagi; dosis anak 0,25 – 2 mg/kg/bb/hari dosis tunggal
atau terbagi
 Respon buruk : gejala menetap atau bertambah berat
(kesadaran menurun, gelisah, sianosis, gagal nafas), maka bisa
diberikan antikolinergik dan agonis beta 2 (combiven) inhalasi,
dan glukokortikosteroid sistemik, dan persiapan untuk dilakukan
rujukan
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi pada rekam
medis
6. Unit terkait  Loket Pendaftaran
 Ruangan Pemeriksaan Umum
 Ruangan Pemeriksaan Lansia
 Ruangan Kefarmasian
 UGD
 Rawat Inap
 Kasir
 Ambulance
7. Diagram Alir/
Flowchart Petugas memberikan oksigenasi

Petugas mencocokkan identitas


pasien

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan Pmx Fisik

Petugas melakukan pmx


penunjang

Petugas menegakkan diagnosa

Petugas memberikan KIE

Petugas memberikan
pengobatan

Petugas mencatat pada RM

8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai