BAB 2 RSu
BAB 2 RSu
2.1 Profil Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang
2.1.1 Gambaran Umum
Rumah sakit daerah (RSD) Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang merupakan
rumah sakit rujukan tipe B non pendidikan. RSD Dr. Haryoto ini juga merupakan
lembaga teknis daerah yang secara struktural berada langsung di bawah Bupati sejajar
dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Susunan struktural ini berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) no. 41 tahun 2004 tentang struktur organisasi rumah sakit di
kabupaten/ kota.
RSD Dr. Haryoto telah memiliki status Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Hal ini berkaitan dengan kredibilitas pengelolaan pendapatan rumah sakit.
Sebelum berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pengelolaan pendapatan
RSD Dr. Haryoto di pegang oleh pemerintah daerah (Pemda). Setiap pendapatan yang
dihasilkan oleh RSD Dr. Haryoto harus di setorkan ke kas daerah Pemda. Sehingga,
setiap rumah sakit memerlukan dana untuk keperluan rumah sakit harus mengajukan
terlebih dahulu ke Pemda. Dan untuk selanjutnya tergantung keputusan Pemda
apakah permintaan dana tersebut di setujui atau tidak, dan tentu itu memerlukan
waktu yang cukup lama. Sehingga hal ini tentu saja akan menjadi faktor penghambat
bagi pihak rumah sakit.
Setelah RSD Dr. Haryoto menyandang status Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), pendapatan yang dihasilkan oleh rumah sakit tidak lagi disetorkan ke kas
Pemda melainkan masuk ke kas rumah sakit itu sendiri. Jadi dengan adanya status
BLUD ini, Pemda memberikan kepercayaan kepada RSD Dr. Haryoto untuk
mengelola keuangannya sendiri. Dengan adanya status BLUD ini, RSD Dr. Haryoto
tidak perlu lagi menunggu keputusan dari Pemda terkait dengan pengeluaran dana.
2.1.2 Sejarah
Rumah sakit Haryoto Lumajang ini didirikan pertama kali oleh Dr. Haryoto,
seorang dokter yang terpandang. Dahulu nama RSD Haryoto ini adalah RS Nararia
6
- Perkantoran
- Komunikasi (telp, fax, radio medik)
- Instalasi Pengolahan air limbah
2.1.6 Sumber Daya Manusia di RSD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang
1. Dokter umum : 17 orang
2. Dokter spesialis : 15 orang
3. Tenaga keperawatan : 240 orang
4. Tenaga farmasi : 25 orang
5. Tenaga kesehatan lain : 42 orang
6. Tenaga keteknisan medis : 3 orang
7. Tenaga sarjana lain : 10 orang
8. Tenaga umum : 153 orang
9. PNS : 420 orang
10. Kontrak/magang : 90 orang
Jumlah total : 510 orang
2.1.7 Kebijakan RSD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang
Rumah sakit Haryoto Lumajang ini sudah memiliki target pendapatan dan sudah
mempunyai planning untuk memajukan pelayanan rumah sakit. Contohnya pada 2014
nanti tim RSD Dr. Haryoto mempunyai planning sebuah unit tambahan STRUKTUR
ORGANISASI RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG
DIREKTUR DEWAN
KOMITE SPI
WADIR MEDIS & WADIR UMUM &
KEPERAWATAN KEUANGAN
SUB
SUB BAGIAN
BAGIAN
SUB BIDANG SUB BAGIAN&
AKUNTANSI
SUB BIDANG SUB BAGIAN ANGGARAN & SUBBAGIAN
SUB BAGIAN
PALAYANAN SUB BAGIAN PENGELOLAAN
VERIFIKASI BAGIAN
PELAYANAN RUMAH PERBENDAHAR DIKLAT &
PENGELOLAAN
SUB
SUBMEDIS
BIDANG
BIDANG SUB BIDANG TATABAGIAN
USAHA PENDAPATAN REMBANG
SUB TANGGA PENELITIAN
DATA
PELAYANAN
REKAM MEDIS KEPERAWATAN
MUTU AAN
INSTALASI KJF KEPERAWATAN
INSTALASI KJF ELEKTRONIK
KEPERAWATAN LAYANAN
8
9. Instalasi
10. Dewan Penyantun
11. Komite Medis
Wakil Direktur Medis dan Keperawatan membawahi dua bidang dan semua
instalasi, yaitu bidang pelayanan medis, bidang keperawatan, dan semua instalasi.
Berikut ini merupakan berbagai jenis sub-bidang dan instalasi yang dibawahi oleh
Wakil Direktur Medis dan Keperawatan:
1. Bidang Pelayanan Medis
a. Sub bidang pelayanan medis
b. Sub bidang penunjang medis
2. Bidang Keperawatan
a. Sub bidang bina keperawatan dan kebidanan
b. Sub bidang pengawasan dan pengendalian
3. Instalasi
a. Instalasi Rawat Inap
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Perawatan Instensif
e. Instalasi Kamar Operasi
f. Instalasi Patologi Klinik
g. Instalasi Radiologi
h. Instalasi Farmasi
i. Instalasi Pamulasaraan Jenazah
j. Instalasi Gizi
k. Instalasi Penyehatan lingkungan
l. Instalasi Pemeliharaan Sarana
Wakil Direktur Keuangan dan Pengembangan membawahi dua bidang dan
empat sub-bidang, seperti sebagai berikut:
1. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Rekam Medik
a. Sub bidang penyusunan program
b. Sub bidang rekam medis
2. Bidang Keuangan
a. Sub bidang penyusunan anggaran dan mobilisasi dana
b. Sub bidang akutansi dan verifikasi
Sekretaris RSD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang membawahi tiga sub-bagian,
diantaranya:
10
2.4 Unit - Unit Pelayanan atau Kerja di Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto
Kabupaten Lumajang
Unit Pelayanan Non Kesehatan
Bagian-bagian yang tergabung dalam Unit Pelayanan Non Kesehatan
berada di bawah tanggung jawab Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD
dr.Haryoto Kabupaten Lumajang, yang kemudian terbagi lagi menjadi tiga
subunit bagian dalam pelaksanaannya. Berikut adalah pemagian dalam unit
pelayanan non kesehatan RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang:
i. Bagian Umum
1) Sub bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Rumah Tangga
3) Sub Bagian Kepegawaian.
ii. Bagian Keuangan
1) Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
2) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
3) Sub Bagian Pengelolaan Pendapatan
11
tahun 2010. Di dalam Instalasi bedah sentral terdapat Kamar Operasi dan
Recovery Room (RR).
6. Instalasi Penyelenggaraan Sarana
Merupakan instalasi yang bertugas untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh rumah sakit selama kegiatan operasional
rumah sakit berlangsung.
7. Instalasi Penyehatan Lingkungan
Instalasi ini dilengkapi dengan fasilitas incinerator dan IPAL
(Instalasi Pengelolaan Air Limbah).
8. Unit Hemodialisa
Merupakan unit baru dalam pelayanan di RSD dr. Haryoto ini.
9. Instalasi Pemulasaraan Jenasah
Dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai dengan tiga tenaga
yang terampil dan ahli dibidangnya. Terdapat dua lemari es untuk
menempatkan dan menyimpan jenazah.
10. Instalasi Farmasi
Bertugas untuk mengendalikan obat dengan pelayanan cepat dan
tepat dengan ruang tunggu yang nyaman. Terdapat juga penggunaan obat
generik guna meringankan beban pasien serta melakukan konseling obat-
obat TBC. Instalasi farmasi juga melakukan penetapan formularium rumah
sakit oleh tim farmakoterapi secara periodik. Pelayanan dalam farmasi
buka selama 24 jam.
11. Instalasi Laboratorium
Pelayanan dilakukan oleh tenaga terlatih dengan pengawasan dokter
Spesialis Pathologi Klinik. Instalasi laboratorium melayani berbagai
pemeriksaan fungsi sumsum tulang, pemeriksaan BMP, analisa sperma, dll.
Serta dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman.
12. Instalasi Radiologi
Melakukan pembacaan hasil foto yang dilakukan oleh dokter
spesialis Radiologi. Instalasi radiologi juga melayani pemeriksaan USG,
mammografi, rontgen, Hysterosalphingography (HSG), IVP dan Colon
Inloop.
13. Instalasi Gizi
15
rujuk ke rumah sakit lain atau masuk ICU (Intensive Care Unit). Surat
rujukan dikeluarkan jika rumah sakit belum mempunyai fasilitas
pengobatan yang dibutuhkan oleh pasien tersebut;
- Setelah pasien dinyatakan sudah dapat meninggalkan rumah sakit,
maka pasien dapat meninggalkan rumah sakit setelah melunasi
kewajiban-kewajibannya.
b. Pasien IGD
Pada pasien IGD dapat dilakukan observasi atau pemeriksaan
menyeluruh terhadap keadaan kesehatan pasien karena kondisi pasien
yang bermacam-macam saat memasuki ruang IGD. Terdapat beberapa
keadaan pasien setelah dilakukan observasi dan tindakan yang perlu
dilakukan terkait hasil observasi tersebut, antara lain :
- Jika setelah dilakukan observasi diperoleh hasil bahwa pasien berada
dalam kondisi kesehatan yang stabil, maka pasien hanya memerlukan
rawat jalan saja;
- Jika hasil observasi mengindikasikan bahwa pasien berada dalam
keadaan stabil tetapi membutuhkan tindak lanjut, maka pasien
dirujuk ke ICU atau ruang rawat inap sesuai dengan fasilitas yang
dipilih oleh pasien atau keluarganya;
- Jika rumah sakit mengalami keterbatasan dalam menangani pasien,
maka pasien tersebut dapat dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih
mampu menangani kondisi pasien tersebut dengan menggunakan
ambulan 118 atau ambulan transportasi;
- Setelah pasien dinyatakan sehat dan boleh meninggalkan rumah sakit,
maka pasien dapat segera meninggalkan rumah sakit setelah melunasi
semua kewajibannya;
- Jika pasien ternyata meninggal maka pasien di bawa ke instalasi
pemulasaran jenazah.
b. Indikator :
Terpenuhinya kebutuhan barang habis pakai dan jasa untuk pendukung
pelayanan sebesar 100%
c. Uraian :
RSD dr. Haryoto pun memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan yang bersumber dari pendapatan langsung fungsional untuk
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit. Dilaksanakannya
akreditasi pun dilakukan meskipun masih dalam proses. penyelenggaraan
pelayanan medik rawat jalan, dan rawat darurat yang prima,
penyelenggaraan pelayanan medik rawat inap yang prima,
penyelenggaraan pelayanan penunjang medik yang prima,
penyelenggaraan pelayanan administrasi yang prima.
Pada setiap unit telah melaksanakan berbagai kegiatan yang
mendukung pelayanan rumah sakit. Seperti pada unit gizi menyediakan
berbagai kebutuhan gizi sesuai penyakit pasien kemudia layanan laundry,
layanan radiologi yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti ct scan;
rontgen menggunakan teknologi baru, penyedian instalasi pengolahan
limbah sendiri dan pengolahan sampah rumah sakit yang dikelola secara
mandiri yang mendukung peningkatan mutu pelayanan rumah sakit,
adanya layanan farmasi serta fasilitas gedung yang memadai.
unit endoscopy, ct scan, instalasi bedah sentral, IPL, IPS serta fasilitas
penunjang lain seperti kendaraan (ambulance). Dibeberapa unit kerja yang
memiliki barang-barang yang memerlukan pemeliharaan pun telah
dilakukan pemeliharan dengan baik seperti bagian radiologi, IPS-IPL,
inventaris rumah sakit pun telah memiliki tempat khusus yang
menyediakan keperluan rumahsakit termasuk didalamnya penyimpanan
alat kesehatan.
tak lupa karyawan rumah sakit itu sendiri). Sejauh ini dalam rangka
mencapai hasil baik dalam program ini melalui kegiatan penyuluhan
mengenai KTR, pada kegiatan diabetes mellitus adanya penyuluhan gizi
melalui kegiatan healthy classdan kegiatan persadia (persatuan diabetes
mellitus), kegiatan sosial terkait hari peringatan tentang kesehatan,
kegiatan survei PHBS (sampah dan rokok), serta bimbingan rohani kepada
pasien.
Sejauh ini belum ada evaluasi spesifik dari program dikarenakan
kegiatan yang berjalan hanya dilaksanakan oleh sedikit orang meskipun
memiliki jumlah cukup tenaga di unit kerja PKRS. Salah satu kegiatan
yang berjalan dengan baik adalah kegiatan kolaborasi dari PKRS dengan
instalasi gizi yang memiliki keteraturan pelaksanaan kegiatan.
e. Evaluasi Kinerja
Berdasarkan data pada Tabel 2.2 di atas, dapat dilihat adanya
perubahan secara signifikan yang terjadi pada tiap-tiap kriteria yang
ditetapkan. Perubahan ini tidak luput dari ketersediaan sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh rumah sakit. Keterbatasan sarana dan
prasarana yang ada menyebabkan tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit
menjadi berkurang. Kenaikan tarif rumah sakit di tahun 2010 juga
25
sakit, RSUD Dr. Haryoto juga perlu meneliti pada aspek kepuasan pasien
dan kinerja layanan rumah sakit, sehingga diperoleh gambaran yang lebih
baik mengenai kinerja rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum.
b.7 Evaluasi Program dalam Instansi Rumah Sakit Daerah Dr. Haryoto
Kabupaten Lumajang
Evaluasi di RSUD dr. Haryoto Lumajang dilakukan oleh Satuan Pengawas
Internal dan Badan Pengawas Daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lumajang Nomor 13 Tahun 2013, Satuan Pengawas Internal bertugas membantu
dalam pengawasan internal terhadap pengelolaan sumber daya Rumah sakit,
sedangkan Badan Pengawas adalah Badan Layanan Umum yang bertugas melakukan
pengawasan terhadap pengurusan Badan Layanan Umum yang mana Susunan
keanggotaan Dewan Pengawas ditetapkan oleh Bupati yang terdiri dari unsur-unsur
pejabat SKPD dan unsur-unsur Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, serta tenaga ahli
yang sesuai dengan kegiatan Badan Layanan Umum. Jadi, untuk evaluasi program
dalam RSUD dr. Haryoto Lumajang dilakukan melalui audit kinerja rumah sakit yang
dilakukan oleh Badan Pengawas Daerah dan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
setiap 6 bulan sekali.
Adapun program kerja RSUD dr. Haryoto Lumajang sesuai dengan Rencana
Stretgis Bisnis RSUD dr. Haryoto Lumajang tahun 2015-2019, antara lain yaitu:
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD; Program Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit; Program Pembinaan
Sosial; dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
ini disebabkan karena sampai saat ini masih belum ada pekerja rumah sakit yang
secara fungsional khusus dalam K3. RSUD dr. Haryoto juga masih terus berusaha
untuk meningkatkan K3RS di RSUD dr. Haryoto. Untuk sementara ini RSUD dr.
Haryoto dalam mengevaluasi K3RS melakukan internal audit K3 .
Selain itu, RSUD dr. Haryoto Lumajang dalam evaluasi kinerja keuangan
rumah sakit yaitu diukur melalui SGR (Sales Growth Rate) dan CRR (Cost Recovery
Rate). Dengan melihat tingkat pendapatan Rumah Sakit dan kemampuan rumah sakit
untuk menutup biaya (cost) dibandingkan dengan penerimaan retribusi pasien
(revenue), RSUD dr. Haryoto dapat mengevaluasi kinerja keuangan rumah sakit
dalam mengelola keungan rumah sakit apakah sudah berjalan dengan baik. Dari hasil
kinerja keuangan rumah sakit pada tahun 2016, untuk SGR mencapai 5% dan untuk
CRR sebesar 95,37% yang mana artinya dalam pengelolaan keuangan, kinerja dari
keuang RSUD dr. Haryoto sudah berjalan cukup baik.
30
DAFTAR PUSTAKA
Direktur RSUD Dr. Haryoto. 2015. Rencana Kerja (RENJA) RSUD Dr. Haryoto
Lumajang Tahun 2015. Lumajang: RSUD Dr. Haryoto.
Surya, Sherly Kartika. 2015. Analisis Kinerja Keuangan dan Non Keuangan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto Lumajang Sebelum dan Sesudah
Implementasi Badan Layanan Umum. Jember: Digital Repository
Universitas Jember.