Dasar Analisis Teknik Jembatan PDF
Dasar Analisis Teknik Jembatan PDF
t
,knon Daefah
Jawa Tlnrur
DASAR analisis tegangan
Untuk
MJ Iremonger
Penerjemah
Sardy S.
MILIK Pendamping
Lamyarni tr.S.
DB(r'usre'lsA'.*Nj DAERAE
J-\wA Tl vl U fr
Tfl"'[-i;-ffitr
A. l9e{ I .lsgi,
--
(KDT)'
Perpustakaan Nasionol: Katotog Dalam Terbitan
)
L
ga seorang insinyur dapat mengatasi hambatan-hambatan perhitungan ruhi oleh fiiosofi saya (sa;'a harap demikian) dengarr lrnril vrttt |lrf
awal dan kemudian dapat memakainya pada saat-saat yang diperlu- manfaat. Saya merasa berhutang kepade ?rofessor Cordtttt Wtxrtl vnttl
kan. Program-program BASIC secara cepat dapat dikembangkan ka- sangat bersemangat membantu, kepada Chris Prowting yang telnlt ttn
rena tidak memerlukan rutin-rutin compiling, linking, dan editing (pe- layani fasititas komputer, kepada teman saya Peter Smith yurtg telnlt
nyuntingan) - suatu hal yang membantu para pemula dan ahli. Tam- memberikan banyak gagasan sebagai pendamping serta penyuntittg. lln
bahan pula, BASIC memberi kesenlpatan mahasisrva untuk meleng- nyak terimakasih terutama ditujukan kepada Mrs' Kathleen Huttt yttttg
kapi suatu latihan pemrograman dalam tempo yang yang relatif sing- telah mengetik naskah, dan kepada istri saya Helen serta putri lirlltlttl
kat (misalnya di sore hari ataupun saat helaiar) hingga menjaga per- -vang kalau ticlak dengan kesabaran mereka
berdua, pekerjaan ini ti-
hatian serta kepercayaan dalam perhitungan. daklah rnungkin akan terselesaikan.
Dasar,,ltralisis Tcgangar ditulis clengan pernikiran beriandas-
1
I'an lilosofi tL'rsebut. Tujr.rannya untuk mernbantu lara mahasisrva Michael John lremonger
supa)'a menjadi mahir membuat progrant dalanr BASIC dengan jalan
rrtenggunakannya secara aktual dalam toltik-topik teknik yang penrirrg.
Tarnbahan pula hal ini memungkinkan mahasiswa menggunakan per-
hitungan sebagai suatLl cara mempelajari analisis tegangan, karena me-
ntilis program adalah analog dengan belajar - agar perlu menge-rti per-
rnasalahan pokok. Sejunrlah program singkat yang terdapat dalam buku
ini akan meyakinkan para insinyur yang sangat enggan terhadap ke-
n-rudahan serta nilai perhitungan.
Bab I merupakan pengenalan terhadap BASIC. Bab 2 memperke-
rralkan analisis tegangan di tingkat prasarjana tahun pertarna dan ke-
clua" Bab 3 hingga 8 mengikuti urutan yang diajarkan analis tegangan. r
I\'lasing-masing bab mengandung ringkasan teori yang bersesuaian, t,
contoh-contoh pengerjaan yang memuat program komputer serta se-
jumlah soal. Kandungan teori berguna sebagai suatu ringkasan 'catat-
an rev'isi', walaupun itu bukan sebagai komprehensif. Contoh-contoh
pengerj aan ditempatkan sebagai pert anyaan-pert an).aan. Suatu /lstlrg
(cetak luaran) program diberikan, disusul oleh sebuah contoh ke-
luarannya serta beberap a' Catatan Program'. Catatan-catatan ini men-
jelaskan struktur program dan bagaimana memanfaatkan teori ana-
lisis tegangan. Program-prtgram tersebut hanya menrbutuhkan kapa-
sitas penyimpanan yang terbatas. Program-program itu mencakup mo-
difikasi atau perluasan program contoh serta penLllisan program baru
secara lengkap. Pembaca dapat belajar baik pemrogramafl BASIC mau-
pun analisis tegangan dengan memahami contoh-contoh tersebut serta
mencoba soal-soal. Secara formal, soal-soal tersebut dinilai tidaklah
terlalu sukar, tetapi dua soal pertama dari Bab 3 sampai 5 memerlu-
kan sedikit keahlian.
Ucapan terimakasih ditujukan kepada sejumlah orang termasuk pa-
ra mahasiswa di Royal Military College of Science yang telah dipenga-
r-
Daftar Isi
Pengantar
Notasi utama analisis tegangan
Pengantar BASIC 1
SOAL.SOAL 85
Geseran dan Torsi 39
Tegangan dan regangan kompleks 90
TEORI UTAMA 39
TIiORI UTAMA 90
4.1 Tegangan geser 39
4.2 Regangan geser 40
6.1 Gabungan lenturan dan pembebanan aksial 90
4.3 Hubungan tegangan-regangan 6.2 Tegangan kompleks dalam dua dimensi 90
40
4.4 Hubungan antara konstanta-konstanta elastik 40
6.3 Lingkaran (tegangan) Mohr 9l
6..tr Regangan kompleks dalam dua dimensi 92
4.5 Torsi poros melingkar 4t
6.5 Sistem tegangan tiga dimensi 93
CONTOH PENGERJAAN 42
(]ONTOH PENGERJAAN 93
4"1 Rancangan katup pengaman bejana bertekanan 42
4.2 Analisis sambungan kelingan sederhana 44 6.1 Rancangan iteratif manual sebuah batang kotak
4.3 Hubungan antara konstanta-konstanta elastik 47 berongga 93
4.4 Rancangan poros melingkar 50 6.2 Rancangan iteratif otomatis sebuah batang
4.5 Rancangan poros melingkar memakai ukuran sederhana 96
diinginkan 52 6.3 Analisis tegangan kompleks 99
4.6 Analisis kuadrat terkecil data momen-puntir 55 6..1 Tegangan-tegangan utama pada batang 102
6.:i Analisis rosetta pengukur regangan 104
SOAL-SOAL 58
S(,AL-SOAL 108
Lenturan 63 Klrgagalan tt2
TEORI UTAMA 63 T'I]ORI UTAMA tt2
5.1 Representasi batang 63 i
7. Konsep kegagalan tt2
5.2 Reaksi dan momen tumpu 64 7."2 Kriteria luluh ll3
5.3 Gaya geser dan momen lentur 64 7. ! Fraktur rapuh 114
5.4 Tegangan langsung pada batang 65 7..1 Mekanika fraktur ll5
5.5 Tegangan geser pada batang 68 7.5 Kelelahan tt7
5.6 Lendutan batang 69 7.r5 Tekukan 118
5.7 Aspek lain dari lenturan 70
CONTOH PENGERJAAN t2t
7.1 Faktor keamanan memakai kriteria luluh t2l
L
Notasi utarna analisis tegangan
7.2 Rancangan poros melingkar t22
7.3 Parameter mekanika fraktur r25
7.4 Bahaya kelelahan kumulatif 127
7.5 Kalkulasi tekukan 130
7.6 Uji kekenyalan fraktur 132
SOAL-SOAL 136
Satuan dssor*
Sistem simetri sumbu 142 k,y Koordinat kartesian m,m
fra Koordinator polar )m, rad
TEORI UTAMA 142
o (sigma) Tegangan langsung )
8.1 Pengantar 142 ol, 02 Tegangan utama )N/mz
8.2 Bejana silindris dan sferis berdinding tipis dan oy Tegangan luluh
bertekanan 142 € (epsilon) Regangan langsung
8.3 Silinder berdinding tebal dan bertekanan r43 T (tau) Tegangan geser
8.4 Silinder gabungan t45 ^Y (gamma) Regangan geser
8.5 Autofretase 147 E Modulus Young (modulus elastisitas))., , I
8.6 Silinder dan piringan berputar 148 G Modulus geser (modulus kekakuan)'iN/m'
CONTOH PENGERJAAN 149 v (nu) Rasio Poisson
ol (alpha) Koefisien linear dan pengembangan
8.1 Rar,cangan bejana bertekanan dan berdinding tipis t49 termis /"C
8.2 Rancangan bejana untuk torsi dan tekanan P Caya (tarikan dan tekanan) langsung N
internal r5l p Tekanan internal N/m2
8.3 Distribusi tekanan silinder tebal 153
M Momen Lentur Nm
8.4 Pengukuran silinder tebal eksperimental 155
Gaya geser
8.5 Distribusi tegangan pada silinder gabungan
o N
157
W Beban (titik) terkonsentrasi N
SOAL-SOAL 159 14 Pembebanan distribusi seragarx per
Indeks 163 satuan panjang N/m
L, l Panjang m
b,B Lebar m
d,D Kedalaman m
t Ketebalan m
A Luas m2
R,r Radius, radius kelengkungan m
D,d Diameter m
I Momen kedua luas m4
J Momen kedua polar luas m4
6 (delta) Perpindahan (lendutan) m
'Catatan: dalam buku ini, mm diacu terhadap m sebagai satu satuan panjang.
Awalan: k: 103 (misal I kN = 1000N), M= tO6, G: 109.
L-
F_
Bab I
Pengantar BASIC
l-
Pengantar BASIC Unsur-unsur BASIC
nyatakan bilangan yang sangat besar serta kecil (misal 3,61E6 yang sa- kan. Misalnya akar dari sebuah persamaan kuadratik
ma dengan 3,61x 106). Variabel numerik dinyatakan oleh sebuah hu-
ruf atau sebuah huruf yang diikuti oleh sebuah digit (misal E atau El). -. --b+r/$'-4ac)
Pada kebanyakan komputer, ?r secara langsung disediakan buat pema- ),
kai apakah sebagai PI atau sebuah kunci zr. Umumnya, zr senantiasa
dapat diperoleh dari suatu pernyataan seperti
dituliskan sebagai 3,14159 pada contoh dalam buku ini. Suatu peng-
operasian, seperti akar dua, dapat dilakukan dengan sebuah fungsi ter- 100 Xl = (-B + SQR (8 2 - 4*A*C)) / (2*A)
pasang (misal SQR (X). Arqumen pada tanda kurung (X) dapat se- Aclalah penting untuk disadari bahwa sebuah pernyataan penem-
buah bilangan, sebuah variabel, atau sebuah pernyataan matematik. patan 1:ukanlah sebuah persamaan itu sendiri. Ia rnerupakan sebuah
Untuk fungsi-fungsi trigonometrik (SIN(X), COS(X), dan sebagainya), instruksi untuk memberikan variabel di ruas kiri harga numerik dari
argumen tersebut diinterpretasikan, sebagai sesuatu yang diukur da- pernyataan pada ruas di sebelah kanan. Jadi adalah sesuatu hal yang
lam radian. Fungsi lainnya termasuk logaritma bilangan asli serta eks- mungkin mempunyai sebuah pernyataan
ponensial (masing-masing LOG dan EXP), ABS yang rnemilih harga
absolut argumen, dan INT yang memilih bagian integer dan argumen. 50X: X + I
Persamaan matematik mengandung pula operator seperti tambah, yang menambah harga variabel X dengan l.
kurang, dan sebagainya. Operator-operator ini memiliki suatu hierarki Setiap variabel hanya boleh memiliki satu harga pada setiap saat,
yang beberapa di antaranya dilakukan komputer sebelum yang lain- kecuali kalau ia disubskripsikan (lihat Seksi 1.2.7).
nya. Dalam urutan hierarki menurun, operator tersebut adalah Perlu dicatat bahwa semua pernyataan BASIC (yakni semua baris
palgkat (A) program) dinomori. Ini mendefinisikan urutan dalam mana mereka
perkalian (*) dan pembagian (/) dijalankan.
penambahan (+) dan pengurangan (-)
Masukqn
Jadi, misalnya perkalian dilakukan sebelum penambahan. Kompu-
ter bekerja dari kiri ke kanan bila operator-operator mempunyai hie- untuk program'bercakap interaktif' pemakai menspesifikasikan
rarki yang sama. Tanda akolade digunakan mengatasi (didahulukan) harga-harga masukan sesaatnya. pernyataan tersebut memiliki ben-
sembarang pengoperasian ini. tuk
Jadi g-:-! menjadi (A + B)/(3*C) atau (A + B)i3/C. nomor baris INPUT variabel I [, variabel 2, . . . I
3c
misalnya
1.2.2 Struktur progrsm dan penempatan 20 INPUT A, B, C
Sebuah program BASIC adalah sederetan pernyataan yang mendefi- Kapan program tersebut dijalankan, komputer akan mencetak? saat
nisikan sebuah prosedur agar diikuti komputer. Jika ia mengikuti pro- mencapai pernyataan ini dan menunggu pemakai mengetikkan harga-
sedur ini komputer mengalokasikan harga-harga untuk setiap varia- harga buat variabel tersebut, misalnya
bel. Harga-harga dari beberapa variabel ini boleh dispesifikasikan oleh
? 5, 10, 15
data yang dimasukkan ke dalam program. Yang lainnya dibangkitkan
dalam pemakaian program, misalnya, pernyataan asignment atau pe- yang rnenjadikan A:
5, B : 10, dan C : 15 pada contoh di atas.
nempatan. Ini memiliki bentuk Sebuah bentuk alternatif dari masukan data akan berguna kalau
terdapat banyak data yang tidak diubah oleh pemakai (misalnya suatu
nomor baris [LET] variabel : pernyataan rnalcrrratik
rentang ukuran yang tersedia seperti pada Contoh 3.3). Untuk mem_
di mana kata LET biasanya pelengkap dan karcna ilrr rl:rpat diabai- spesifikasikan data sejenis ini terdapat sebuah pernyataan yantl
L.
Pengantar BASIC Unsur-unsur BASIC
ulangi beberapa prosedurnya; deretan pernyataan program yang swa- 5.6). Sebagai misal, kalau sebuah program mengandung data untuk
ulang ini dinamakan sebuah belitan (pengulangan) atau loop. Pernya' beberapa bahan, ada baiknya untuk kerapatannya disebut R(l), R'(2),
taan yang termudah untuk hal demikian adalah
R(3), dan seterusnya, ketimbang Rl, R2, R3 dan seterusnya. Kemu-
dian mungkin pula sebuah pernyataan tunggal untuk melakukan kal-
nomor baris GO TO nomor baris kulasi buat semua bahan, misalnYa
Hal ini dapat digunakan misalnya dengan contoh pernyataan kondi- 50FORI = ITON
sional di atas sehingga program melanjutkan untuk meminta data A 60 M0) : v*R(I)
sampai masukan pemakai adalah nol. 70 NEXT I
cara yang paling lazim untuk melakukan belitan tersebut adalah
yang menentukan massa M(I) untuk setiap bahan dari volume (V)
clengan suatu pernyataan yang berbentuk
benda.
nomor baris FOR variabel : pernyataan I TO pernyataan 2
Sebuah variabel tak-tersubskrip memiliki sebuah harga tunggal yang
[STEP pernyataan 3] bersesuaian dengannya, dan jika sebuah variabel tersubskrip diguna-
di mana STEP dianggap berharga satu kalau diabaikan. Akhir belitan kan, perlu disediakan ruangan untuk semua harga tersebut. Hal ini
ini ditandai oleh sebuah pernyataan dilakukan dengan sebuah pernyataan berdimensi yang berbentuk
nomor baris NEXT variabel nomor baris DIM variabel I (integer l) [, variabel 2
(integerZ),...)
di mana variabel yang sama digunakan, baik untuk pernyataan FOR
maupun NEXT. Harganya tidak akan berubah pada baris-baris yang misalnya
mengapitnya. 20 DIM R (50), M (50)
Sebuah belitan digunakan misalnya jika N kumpulan data harus
di-READ dan kebalikannya dicetak, yakni yang memperbolehkan sampai 50 buah harga R dan M. Pernyataan
DIM harus terjadi sebelum variabel tersubskrip pertama kali digunakan.
IO READ N Pada beberapa komputer ada kemungkinan memakai sebuah per-
20 PRINT "NUMBER", ''RECIPROCAL'' nyataa.n berdimensi dalam suatu bentuk yang berlainan, misalnya
30FORI: lTON
40 READ A 20 DIM R(N), M(N)
50 PRINT A,I/A
di mana harga N telah didefinisikan sebelurnnya. Bentuk ini, kalau ter-
60 NEXT I
sedia memiliki keuntungan, yakni tidak memboroskan ruangan.
Belitan dapat pula dipakai untuk membangkitkan data. Misalnya
pandanglah sebuah program konversi temperatur yang sederhana 1.2.8 Subrutin
I O PRINT "CE,NTI,GRADE",''FAHRENHEIT" Kadang-kadang sederetan pernyataan perlu diakses lebih dari satu ka-
20FORC:0TOSTEP5 li pada program yang sama (lihat Contoh 3.5). Sebagai pengganti meng-
30 PRINT C,9*C/5 + 32 ulangi pernyataan-pernyataan ini adalah lebih baik untuk menempat-
40 NEXT C kannya dalam sebuah subrutin. Program tersebut kemudian mengan-
dung pernyataan yang berbentuk
1.2.7 Variabel tersubskriP
nomor baris GOSUB nomor baris
Terkadang sangat menguntungkan untuk memperbolehkan sebuah va-
Kalau mencapai pernyataan ini program tersebut akan bercabang (yakni
riabel tunggal memiliki sejumlah harga yang berbccllt sclama menja-
lankan sebuah program tunggal (lihatlah contoh-conlolt 3.5, 4.6, dan memindahkan kontrol) ke nomor baris yang kedua. Deretan pernya-
t
Pengantar BASIC Pengecekan program
taan yang diawali oleh nomor baris kedua ini berakhir dengan sebuah Kalau sebuah program mencapai salah satu dari pernyataan ini ia
pernyataan akan bercabang ke nomor baris 1, kalau harga integer dari pernya-
taan adalah l, ke norpor baris 2, kalau pernyataan ada-lah 2, dan
nomor baris RETURN
seterusnya. Suatu pesan kesalahan akan tercetak jika pernyataan
dan program tersebut mengembalikan kontrol kepada pernyataan yang memberikan sebuah harga yang lebih kecil dari I atau lebih besar
berada segera setelah panggilan GOSUB. dari jumlah nomor baris yang diacu. Program-program pada Con-
Subrutin dapat ditempatkan di mana-mana dalam program, tetapi toh 7.5 dan7.6 mengandung contoh masing-msing dari pernyataan
biasanya ada baiknya meletakkannya pada akhir, terpisah dari per- ON . . . GOSUB dan ON . . . THEN.
nyataan program utama. (4) Fungsi-fungsi selain yang dibangun ke dalam bahasa tersebut
Alasan lain untuk memakai subrutin, terjadi kalau sebuah prose- semacam SIN(X) dapat diciptakan jika fungsi-fungsi yang didefi-
dur yang ditulis memerlukan lebih dari sebuah program (lihat contoh nisikan memakai sebuah pernyataan DEF.
3.3 ian 4.5). Seringkali diinginkan agar menggunakan lebih sedikit na- Misalnya
ma variabel yang lazim (misalnya X9 ketimbang X) dalam subruiin se-
macam itu. Hal ini akan mengurangi kemungkinan nama variabel yang
l0 DEF FNA(X) : X^3 +;<nz + X + I
sama dipakai dengan arti yang berlainan pada bagian terpisah st:buah mendefinisikan sebuah fungsi kubik yang dapat dipanggil kembali
program. nanti pada program tersebut sebagai FNA (variabel) di mana har-
ga variabel ini dimasukkan sebagai X. Sebuah fungsi yang dideli-
1.2.9 Pernyataan lainnYa nisikan akan berguna kalau sebuah pernyataan aljabar dievaluasi-
(l)Catatan-catatan untuk menjelaskan atau judul yang tidak kan beberapa kali dalam sebuah prograrn (lihat Contoh 5.5).
akan dikeluarkan dapat diselipkan ke dalam program flr3n$&n
1.3 Pengecekan program
memakai
Kebanyakan komputer memberikan suatu indikasi yang jelas kalar.r
nomor baris REM komentar
terdapat kesalahan gramatika (sintaks) dalam suatu program BASIC.
SembarangpernyataanyangdiawalidenganperkataanREMakan Pernyataan program dapat dimodifikasikan dengan mengetik kembali
diabaikan oleh komputer. Pada beberapa komputer memang mung- secara betul atau dengan menggunakan prosedur penyuntingan (edit-
kin untuk mengikutsertakan catatan (remark) pada baris yang sa- ing) tertentu. Kebanyakan kesalahan sintaks mudah untuk ditemukan,
ma sebagaimana pernyataan lainnya (lihat Contoh 6'2)' tetapi jika sebuah variabel telah dipakai dengan dua (atau lebih) arti
(2)Databukan-numerik(misalnyaperkataan)dapatditanganide- yang berlainan pada bagian terpisah dari program beberapa kesalahan
ngan variabel string. Sebuah string adalah sederetan karakter di da- yang menyesatkan dapat terjadi.
lam tanda kutip, misalnya'sTRESS', dan sebuah variabel string di- Suatu program tidaklah cukup hanya betul secara gramatik. Ia tra-
ikuti oleh sebuah tanda $, yakni S$. Mereka terutama berguna se- rus memberikan jarvaban yang betul. Karena itu sebuah prograrn hen-
waktujudulyangdicetakperluuntukdiganti(lihatContolr3.5), daklah dicek (diperiksa) apakah memakai data yang mernberikan so-
(3)Pencabanganbergandadapatdilakukandenganpernyataanyang lusi yang diketahui, atau dengan kalkulasi tangan. Kalau program ter-
berbentuk sebut dipakai dengan sejumlah rentangan data yang luas atau oleh pe-
nomor baris ON pernyataan THEN nomor baris I [, nomor makai iain dari penulis program itu, perlu diperiksa apakah setiap ba-
giannya berfungsi. Perlu juga diyakinkan bahwa prograrn tersebut ti-
baris2,...]
dak memberikan kesalahan (tidak betul), tetapi jawaban yang masuk
dan akal bila dimasukkan data'tak berarti'. Memang agak susah mernbuat
nomor baris ON pernyataan GOSUB nomor baris I [, nomor program yang sempurna 'teruji pemakai' dan untuk meiaksanakan hal
baris2,...l demikian akan menjadi panjang. Program-program dalam buku ini dr-
t
l0 Pengantar BASIC Ringkasan pernyataan BASIC ll
I
12 Pengantar BASIC Bab 2
1.6 Kepustakaan
Pengantar analisis tegangan
Alcock, D., Illustrqting BASIC, Cambridge University Press, (1977).
Kemeny, J.G., dan Kurtz, T.8., BASIC Programmin& Wiley'(1968)'
Monro, D.M., Interactive Computing with BASIC, Edward Arnold,
(te74).
ll
t
14 Pengantar analisis tegangan Acuan l5
ner. Penerapan ini untuk kedua hal, yaitu terhadap benda itu se- 2.5 Cakupan buku ini
cara keseluruhan, dan terhadap bagian kecil sembarang benda ter- Bab-bab yang berikut ini meliputi aspek analisis tegangan yang diajar-
sebut. Karenanya gaya-gaya itu boleh gaya eksternal ataupun gaya kan pada dua tahun pertama suatu pendidikan teknik berijazah.
internal. Kondisi keqeimbangan dinamis dapat diterapkan tetapi ke- Bab-bab tersebut mengikuti suatu urutan yang logik. Bab 3 dan 4
banyakan analisis -ahalah untuk persoalan statik. rnenjelrrskan penentuan tegangan dan regangan pada sistem sederha-
(2) Kompatibilitos p'erpindahan: pelbagai bagian sebuah benda ha-
na. Bab 4 mencakup pula tentang torsi, dan Bab 5 menjelaskan len-
ruslah cocok satu sama lain serta terdapat hubungan antara per- turan. I(esemuanya ini adalah sistem-sistem karena tegangannya tidak-
piildahan-perpindahan pada bagian-bagian internal benda itu - se-
lah serrrgam. Bab 6 menangani keadaan yang lebih rumit di mana
rnua haruslah kompatibel. tegangan-tegangan yang berbeda digabungkan. Contoh-contoh dalam
(3'l llubttngqn tegangsn-regangoni untuk sembarang bahan terda-
bab-bab ini mengandung tujuan-tujuan yang digariskan pada Seksi 2.2
pat suatu hubungan yang erat antara regangan (yakni perpindahan) 'Ietapi pertanyaan 'Apa-
dari suriut pandangan analisis serta rancangan.
dan tegangan (yakni gaya internal). kah ia akan pecah?' ditangani lebih mendalam pada Bab 7 yang men-
Ketiga kondisi atau 'perangkat' analisis tegangan ini memungkin- jelaskan beberapa bentuk kegagalan yang 'tak-diduga' - fraktur ke-
kan pertanyaan-pertanyaan untuk dituliskan, dan darinya suatu per- lelahan, kelelahan serta tekukan. Akhirnya, Bab 8 memandang sistem-
s*alan dapat terselesaikan. Tambahan pula, untuk masalah itn perlu sistem simetri sumbu yang mencakup silinder-silinder berdinding tipis,
nemperhitungkan kondisi batas, yakni gaya-gaya dan perpindahan pa- suatu contoh analisis yang lebih rurnit.
da tratas-batas komponen. Setiap bab mengandung suatu ringkasan yang berkaitan dengan teori
Eclrerapa persoalan memerlukan suatu pertimbangan bersama an- serta aspek tambahan yang dicakup dalam beberapa contoh. Perlu di-
tara kcselmbangan dan kompatibilitas guna menentukan gaya-gaya eks- catat brhwa cakupan dari setiap topik adalah jauh dari sempurna dan
terrral. Suatu sistem semacam itu, disebut tak-tertentu secarct ststik. dibatasi oleh tempat yang tersedia, banyak rincian yang ,;Iisingkirkan.
Sistcrn-sistem untuk mana gaye-gaya dijumpai dari keseimbangan sa- Set:ap acuan pada akhir setiap bab kebairyakan mencakup 'teori'
ja, dinamakan tertentu secsro ststik. yang drkandung buku ini dalam rincian yang dipandang cukup. Pem-
baca d;rpat mengacu padanya atau pekerjaan yang serupa kalau tidak
2.4. Satuan serasi ciengan teori. Acuan [7] bukanlah suatu buku yang umum buat
analisir tegangan; ia menjelaskan secara rinci pemakaian rnekanika
Pada kebanyakan bagian, analisis tegangan hanya menggunakan fraktur untuk fraktur kelelahan statik serta pertumbuhan retakan fa-
satuan-satuan gaya dan paniang. Satuan Sl untuk gaya adalah newton tai (lihi,t Bab 7). Acuan lainnya disebutkan sedikit saja pada subjek ini.
(N) dan untuk panjang adalah meter (rn). I.azimnya dalam analisis te-
gangan digunakan satuan panjang milirneter (mm). FIal ini disebab-
2.6 Acuan
kan karena dimensi kebanyakan komponen kebanyakan dan sebaik-
nya dinyatakan clalam rnm karena satuan untuk gaya dapat N/mm2. tll Nluvdi, B.B. dan n'IcNabb, J.W., Engineering Mechanic's of Ma-
Fenggunaan N/rnm2, ketirnbang N,/m2 seringkali disukai karena ia te,'ials, Macmillan, (l 980).
menekankan bahwa suatu tegangan aclalah gaya yang bekerja pada sua- t21 plrpov, E.G., Mechonics of Mqteriqls 2nd ed., Prentice Hall,
tu luas yang kecil. Ia rnemiliki keuntungan tambahan dalam mengha- (1 e78).
silkan angka-angka yang menyenangkan - tegangan dalam metal bia- l3l Ryder, G.H, Slrength of Materials 3rd ed., MacMillan, (1969).
sanya antara 20 sampai 200 N/mm2. Catatlah bahwa l4l Benham, P.P. dan Warnock, F.Y., Mechanics of Solids and Struc-
ture, Pitman, (1973).
I N,/mm2 = 106 N,h2 : I MN./m2
t5l Megson,T.H.G., Strength of Materiols for Civil Engineers, Nel-
son, (1980).
16l Hearn, 8.J., Mechanics o.f Materials Vols I & 2, Pergamon, (1977).
L
l6 Pengantar analisis tegangan
Bab 3
TEORI UTAMA
3.1 Tegangan langsung
Tegangan adalah suatu ukuran intensitas pembebanan yang dinyata-
kan oleh gaya dan dibagi oleh luas di tempat gaya tersebut bekerja.
Komponen tegangan pada sudut yang tegak lurus pada bidang di tem-
pat bekerjanyagaya tersebut disebut tegangan langsung, dan merupa-
kan tegangan tarik atau tensile (positif), atau tegangan tekan ata:u com-
pressive (negatif). Didefinisikan bahwa:
o:P/A (3.1)
f Ii -
T.A. ley4/ree5 ll
ll
tt
l8 Tegangan dan regangan langsung
Hukum Hook dalam tiga dimensi 19
dan sebagainya). Beberapa kurva tegangan tarik tipikal, tekanan- suatu tingkat kritis (batas elastik) di saat mana terjadi 'peluluhan'. Ji-
regangan terlihat pada Gambar 3.1. Untuk kebanyakan bahan serta ka titik luluh (kekuatan luluh) tidak terdefinisi secara gamblang, pelu-
kondisi, perilaku tersebut (untuk tegangan di bawah tingkat kritis) me- luhan tersebut dinyatakan oleh tegangsn coba (yang didapatkan dari
menuhi hukum Hooke yang menyatakan bahwa deformasi adalah ber- suatu kelebihan terhadap daerah linear tegangan-regangan, sebagaima-
banding lurus terhadap beban yang ditimbulkannya, yakni tegangan na terlihat untuk bahan c pada Gambar 3.1). Tegangan tarik maksi-
adalah sebanding dengan regangan. Perubahan 'tegangan langsung di- mum yang dialami oleh suatu bahan dinamakan kekuatan tarikan
bagi oleh regangan langsung' merupakan suatu konstanta yang dina- akhir atau ultimate tensile,strength.
makan modulus Young(8, modulus elastisitas, atau modulus elastik*) Bahan-bahan yang mengalami deformasi plastik yang berarti dina-
yang dinyatakan oleh makan kenyal. Tegangan maksimum yang diizinkan pada sebuah ba-
han (tegangan kerja atau rancang) adalah kekuatan luluh tegangan ta-
E : o/e (3.3)
rikan atau coba, dibagi oleh suatu faktor keamanon.
Satuan untuk modulus ini adalah N/m2 atau kelipatannya seperti
GN/m2 atau kN,/rnm2. Sehubungan dengan hukum Hooke maka keja- 3.4 Rasio Poisson
dian ini dinamakan elastisitas, yang berarti bahwa kalau tegangan di- Jika sebuah batang bertambah panjang disebabkan suatu pembebanan
hilangkan, maka regangan akan menjadi nol. tarik ia akan berkontraksi pada setiap arah yang tegak lurus terhadap
arah pernbebanan. Dalam batas elastik, rasio dari regangan tekan la-
Tegangan teral terhadap regangan tarik aksial adalah konstan, dan dinamakan
rusio Poisson (v). Iadi suatu tegangan aksial or akan menimbulkan
suatu regangan aksial ex : ox/E dan regangan lateral ev : - ver, de-
ngan/ menyatakan arah normal terhadap x. Tanda negatif digunakan
agar regangan tarik adalah positif serta regangan tekan adalah negatif.
t
20 Tegangan dan regangan langsung Batang gabungan 2l
di mana cr adalah koefisien pengembangan termal. Hasil kali o'l"me- Jika tabung-tabung konsentris seperti pada Gambar 3.2 mengalami
nunjukkan suatu'regangan temperatur'. suatu kenaikan temperatur yang seragam T, tegangan-tegangan yang
terjadi kalau koefisien per4uaian panas masing-masing dl dan a2 ada'
3.8 Batang gabungan lah berbeda. Kalau tidak terdapat Eaya resultan pada anggota terse-
but, persamaan keseimbangan (3.8) berlaku dengan P berharga nol.
Suatu analisis yang disertakan dan banyak dibahas dalam bab ini ada- Persamaan kompatibilitas menunjukkan kesepadanan regangan
lah batang gabungan. Batang ini merupakan anggota yang terdiri dari pada setiap bahan. Regangan-regangan ini terdiri dari regangan tem-
batang atau tabung sejajar yang terbuat dari dua atau lebih bahar, yang peratur, dan tegangan-regangan terinduksi. Jadi
berlainan. Untuk menganalisis perilaku tarikan dan tekanan dari ang-
gota tersebut sewaktu mengalami pembebanan aksial atau tcrmis, me- arT + or lEr = qzT + orf E., (3. I 0)
merlukan suatu pertimbangan gabungan antara kcscinrbangan dan
kompatibilitas pada sambungan - sistemnya adalah tak-lertentu se- Karena itu, o1 dan o2 dapat ditentukan.
;\
t
\_
22 I Tegangan dan regangan langsung Contoh 3.2 Modulus Young pengujian tarikan 23
_-
L
24 Tegangan dan regangan langsung Contoh 3.3 Rancangan anggota tarikan memakai ukuran didinginkan 25
rr.x,rF'OINri 3-.jljN*[]1. l.4ioll!lli6 gunakan ukuran yang diinginkan sebagai berikut (mm)
AllAL..Yliilli OF I[::N$I{]N f[::]r$ l; 1,2; 1,6;2;2,5;3, 4; !; 6;8; l0; 12; 16:'20;25; 30; 35; 40; 451
50; 55; 60; 65; 7O;75; 80; 90; 100; ll0; 120; 130; 140; 150; 160;
,IRFA LtiNLiIl'l ltr(tll(lr: [xTIiNSiI{]N M0TULU*i E
(tlM^l)) (Ht4) (liN) (MM) (l\N'/HH^t) 180; 190; 200; 220; 240; 260; 280; 300
TU fO r,r, r'r$ . O;,t1 '-.1o3.1?o.7
pat N kumpulan data, dan jumlahnya N dibaca p.'la pernyataan data 1O Ir|i1frt .rrf:.jI{iH {ll- 1:l.rt.tArit AiJIr (jr[i!':t,tAlr IEtII;1Lr: HE.t1IiL.ril: t.J:i lllri rr:Err:i-rFjFr'].il
'lO t fr Ilr I
pertama. .!0 r'riIilI
.10 r't::T ti I . Ii{ lll : .
(3) Harga tata-rata E diperoleh dengan jalan menambahkan harga- i:;O f'liINI 'Hn{ rrl-tOUAIrl".E IIl'lt)It.f- l]'lfiE1ll; (tllHtl^:l) - O If) litOl'r''
harga dari pengujian masing-masing (Sl), yang dibagi oleh banyaknya (0 1ilFl.,T 51
70 If :i1:0 TIIEN ?0
pengujian (N). Sl diberi harga nol sebelum penjumlahan (baris 150)' 30 sr{'tF'
i'0 l'RIll f 'MAX f ENSIL.f,. t..llAlr ( l'.ll ) ' i
(4) Deviasi standar dinyatakan oleh 55. Untuk sampel yang jumlah- 1 00 r Nr'UT r'1
110 f't .,f .1f 1000
nya sedikit, harga ini besarnYa 1?0 A1,"r'1./51
130 T'RINT
,40 F[ilNI'HIuIilllM Cri0s5-5E0TION AriEA'iA1;'M]1^::'
I50 lF:INT
S5 , i u: (t
r=1 \i=l
u,)'
/
o,,'
1a0 FFiINT ':iICIIOtl 'r', 'r'ACIl.lAl.. AriEA'"AC.rUnL. 51RE9S'"0VEF{t'[SIGN'
170 FRINT '(IrItlENSiIOi'l IN i1|',{)'r'(l'ltl^?)':'(N,',f{h^f )'r'(I'ER CENI)'
180 tr-SQR{41)
190 GOSUIT 1000
di mana.El adalah harga modulus dari sebriah pengujian indrvidual. ilcro c0 r0 -10
!]1'::Ft all:lllAht. trr IIR,:tJl A11: !i[:t]lIni{si
persamaan ini dievaluasikan pada baris 260 dengan 52 sebagai iumlah tooo r(r-M !)[t.ticTIolr tlf trrfrrrrFr:rr
't.o10 REH tl0rrlFtEs vAl.l,f 0F r"'AliIArrl f Ji ln A 'r'rill'l'lililii[:lr' $r.]ti
1o:0 fit.h tll;[S UAIiIA[rl.t. llAl'llli l'fJtil'r''ll
kuadrat dari masing-masing harga E. :tO:lo f(f M 'Fr::,iI(]RfS' lATn rrt tll:f. lrl Tllrlrttr{; T{l l1A1'tl r'ri00lif1M
1o.to IrAlA 4.'1r1,1.i]"1.1.1".-'"5r.1'4"',.')'11,1()t1l!l(r!:lOr".'l.i 'iil'.!:jr40'4:,rljl)
lOl;0 Ilr,TA 5i,4n,6:l'-70'1'..flO'90,10o'11O,lll0'r.!O'1'1{r':!';0,1r:.O!l:0,t$O
contoh 3.3 Rancangan anggota tarikan memakai ukuran didinginkan l oio rrATA 194, .',!OO r 1lllo r ir40 , 111:0 ' ll{:lO r .5OO
1O70 r(FAI, Pl,
1080 rl.lli I'1 ttl p'l
Tuliskanlah sebuah program untuk merancang angti,otit tarikan dari l Or).\ l(f nli It.i
, I00 I T Ii ,,tr9 il{Ct! 111ro
penampang-lintang bujursangkar atau lingkaran paclitt dcngan meng-
t
26 Tegangan dan regangan langsung Contoh 3.4 Pembebanan mendadak 27
tr i\nY
Catatan progrom
(l) Data masukan dipakai untuk menghitung luas penampang-lintang
minimum yang diperlukan Al (baris 120).
(2) Dari Al, panjang sisi minimum D untuk penampang bujur sang-
kar ditentukan (baris 180) serta subrutin (baris 1000- ll70) diguna-
kan untuk memodifikasikan D terhadap ukuran terdekat yang diingin-
kan (tetapi lebih tinggi). Luas penampang sesungguhnya A untuk ukur-
an yang diinginkan ini kemudian dihitung (baris 200) dan keluaran yang
' Prosedur ini diulangi untuk sebuah penampang lingkaran padat (ba-
Gambar 3.3
28 Tegangan dan regangan langsung Contoh 3.4 Pembebanan mendadak 29
bahan energi regangan anggota tersebut sewaktu ia mengembang me- EXSFOINT4 3"JUN-81 13145i46
nuju pemuaian maksimum 6, tunjukkanlah bahwa gaya tarikan mak- GRAUITIONAI IHF.AC'T LOAIIINI,i STRESSEIi ANTI !:J I iAIN!;
simum P diberikan oleh:
INFTIT:
r=wltrfffi)1 (3.12) ttASS tlF FAt.l-I1.,0 t^rr.IGHr'(N{i)
IROP HEIGHT (11)? 1
- 0 T0 $rOP,r $0
jadi Petunjuk:
w(.h + PLIAE)= F LlUt (3.14)
(l) Bacalah data dari pernyataan DATA dengan memakai varia-
bel tersubskrip. Program tersebut kemudian mengandung suatu per-
Dengan menyelesaikan persamaan kuadratik ini dalarn P untuk akar nyataan sebagai berikut
positif, memberikan pernyataan yang diperlukan untuk P. Hal ini di-
perlihatkan pada baris 220" Jadi tegangan maksimum P/A dihitung
READ M$(r), R(r), E(r)
serta dicetak pada baris 230- di mana I adalah nomor bahan dengan pernyataan data yang se-
(2) Regangan maksimum 6/L : P/AE (3.15) suai untuk salah satu bahan tersebut.
Ini dihitung dan dicetak sebagai suatu persentase pada baris 230. DATA''STEEL'" 7800, 207
(3) Kalkulasi dilakukan dengan menggunakan satuan newton dan mi-
limeter. Data masukan segera diubah ke dalam satuan-satuan ini, dan (2) Gunakanlah bahan nomor I (baja) sebagai acuan dengan me-
diubah kembali ke dalam satuan semula untuk keluaran jika diperlu- nerapatkan ketebalannya menjadi satu. Kemudian hitunglah kete-
kan (baris 230). balan T(l) dari setiap bahan lainnya agar memberikan kekakuan
(4) Rentang harga untuk E, L, dan diameter D dibangkitkan secara tarikan yang sepadan.
otomatis oleh belitan DO. Perhatikanlah bahwa harga-harga E dan L Massa anggota dengan mernakai bahan nomor I harus juga di-
ditentukan secara tidak langsung (baris 170 dan 190). buat satu, sedangkan bahan lainnya memiliki harga massa yang re-
latif terhadap ini.
Contoh 3.5 Perbandingan bahan
l::.X,iIl.lINr5 .:J .il,ai til :l..ll:ri0i0
Sejumlah bahan dengan sifat-sifat tertentu untuk pembebanan jangka-
t.
.1
t
32 Tegangan dan regangan langsung Contoh 3.5 Perbandingan bahan 33
)
dan 410), tanpa kehilangan hubungan antara setiap bahan dan sifat-
atTl:.tlt
6t t.,til.Nl.!tM
;,f().)
-:r':/ri\
ilo
:1
-1
sifatnya. Subrutin akan menyusun urutan sifat-sifat bahan secara me-
I_]liAli:, Jrili)a) ll;' nalk Z(l). Karena itu, setiap ketebalan disalin ke dalam nama ini (ba-
':l['fitlr-]li 'i ll0
l!!.11. Yl!t{lf'"
,,rn rl 1,.q ris 290) yang kemudian di setiap massa (baris 400).
i,l:t:iYt ]t' ,-r.l
t',{')t. ytj,lrfilr.
11:]o
I tjl)a :,1 1
Untuk lebih mengerti tentang prosedur peringkatan (ranking) ter-
t:iTfilrr l!,'r; :1.;.rr\ sebut (baris 1000- 1150) ada baiknya kita bekerja melalui contoh se-
[1,]il['.'iil l.ilt It i!,,.ll f i.I ll']t t,i:?.:,i ( (lHt,AIilit0tt derhana yang berikut,
11,1II:IrT,:il lrl Illiul: Illfll,lll. 1'r misalnya dengan memakai 4 harga: Z(1) : 5, Z(2) : 3, Z(3) : 4,
darl Z(4) : 2.
I 1tilll I
t
34 Tegangan dan regangan langsung Soal-soal 35
A9 dipakai untuk memeriksa apakah proses penyusunan telah selesai. semua kombinasi ukuran yang diinginkan sebagai berikui (mm)
Pada permulaan setiap carian diberi harga nol (baris 1030), dan diubah
lo, 12, 16,20,25, 30, 35, 40,45, 50, 55, 60, 65,70,75, 90,
menjadi 1, kalau diperlukan suatu pertukaran (baris 1060). Kalau ti-
90, 100
dak diperlukan pertukaran, selama carian lengkap, setiap harga Z dari
.A.9didjaga nol yang menandai bahwa sortir pengurutan telah selesai. Seperti pada Contoh 3.3, program memerlukan masukan sesaat be-
(4) Pemakaian subrutin untuk menyusun hasil-hasil tersebut kemudian rupa tegangan tarik maksimum yang diizinkan (N/mm2) dan beban te-
mencetaknya adalah berguna karena prosedur ini dipanggil dua kali. gangan tarik (kN). Keluaran haruslah mencakup luas penampang lin-
Panggilan ketiga dilakukan jika program diperluas dengan menyerta- tang minimum (mm2) serta dimensi untuk suatu pemilihan rentang
kan biaya bahan (Soal 3.6). ukuran empat persegi panjang yang diinginkan. Karena pemilihan suatu
Subrutin mencetak (baris 2000 - 2080) memakai variabel P$ seba- ukuran yang diinginkan memberikan beberapa kelewat-rancang, ke-
gai bagian suatu judul. Harga yang pantas (THICKNESS atau MASS) luaran harus mencakup luas setiap penampang ukuran yang diingin-
diberikan pada program utama (baris 260 dan 370). kan, tegangan kerjanya yang sesungguhnya, dan persentase kelewat-
rancang (yaitu di bawah pemakaian tegangan yang diizinkan).
SOAL.SOAL Petunjuk: Prosedur rancangan yang mungkin untuk pemilihan terse-
(3.1) Seringkali perlu untuk membuat konversi dari suatu satuan ke but adalah sebagai berikut.
satuan lainnya. Untuk tegangan (l) Bacalah N ( : I 8) data ukuran yang diinginkan ke dalam suatu
variabel subskrip D(I) di mana 1 berubah dari I sampai N. Kese-
1N/mm2 : 10,197 kg/cmz = 145,041b/in2 muanya ini menyatakan salah satu dari dimensi anggota.
Tulislah program untuk mengubah satuan-satuan ini dengan (2) Tetapkanlah 1 : 1.
(1) mencetak harga tegangan dalam kg/cmz dan lb/inz yang se- (3) RESTORE data tersebut dan baca kembali, kali ini untuk me-
nyatakan dimensi anggota lainnya B. Karena setiap anggota B di-
suai dengan masukan sesaat berupa tegangan dalam N/mm2, dan
(2) mentabulasikan harga-harga kg/cmz dan lblin2 yang sesuai ter- ba,:a, produk B x D(I) sepadan dengan luas ukuran yang diingin-
hadap harga N/mmz dari 0 sampai 200 N/mm2 dengan step atar kae. Bandingkanlah luas ini derigan luas minimum yang diperlu-
kenaikan tiap l0 N/mm2. kal (Al seperti pada Contoh 3.3).
JikaB \ D(I) adalah lebih kecil dariAl,luas ukuran yang di-
Soal ini memberikan cakupan tugas pemrograman yang lebih rna- ing,inkan tidaklah cukup besar, hingga bacalah data berikutnya se-
ju, yakni menulis suatu program 'percakapan interaktif' untuk meng- bailai B.
ubah suatu satuan kepada satuan lainnya atau kedua-duanya. Jika B x D(I) adalah lebih besar atau sama dengan A1, suatu
(3.2) Perluaslah program pada Contoh 3.1 sehingga program tersebut perrampang cocok yang diinginkan telah ditemukan dan dimensi-
dapat menentukan moclulus Young (E dalam kN/mm2) dari masukan ny;r, tegangan kerja sesungguhnya dan persentase kelewat rancang
tambahan sesaat berupa panjang (t dalam mm) dan pertambahan pan- ha.'us dicetak.
jang (x dalam mm). (4) Naikkan harga ldengan I dan ulangi langkah (3) untuk memi-
Periksalah program anda dengan memberikan E : 200 kN,/mm2 lil'r penampang cocok Iainnya yang diinginkan. Kesemuanya ini ti-
kalau P : 8 kN, A : 200 mm2, L : 50 mrn, dar,x : 0,01 mm. daklah perlu berbeda (misalnya 20 x 40 = 40 x 20).
(3.3) Ubahlah program pada Contoh 3.1 sehingga penampang lintang Kemudian penampang yang kelewat-rancang terkecil dapat di-
anggota dapat dinyatakan oleh diameternya (kalau lingkaran), panjang pilih secara manual. Prosedur yang digariskan di atas dapat diubah
serta lebarnya (kalau bujur sangkar atau empat persegi panjang), atau untuk memilih secara otomatik penampang dengan kelewat-rancang
secara langsung oleh luasnya (kalau dalam bentuk lainnya). terkecil. Tetapi, karena ketersediaannya (avoilobility) seringkali me-
(3.4) Tuliskanlah sebuah program untuk merancang anggota tegangan rupakan pertimbangan yang penting, suatu batasan terhadap satu
tarik penampang-lintang empat persegi panjang padat yang dipilih dari pilihan tidaklah selalu menguntungkan.
t
36 Tegangan dan regangan langsung Soal-soal 37
(3.5) Pandinglah suatu anggota yang menjalani pembebanan tarik gra- di mana M(I) adalah massa anggota yang dibuat dari bahan ldan C(I)
vitasi mendadak (lihat contoh 3.4 dan Gambar 3.3). Tuliskanlah se- adalah biaya per kilogram.
buah program untuk menentukan massa maksimum yang dapat dija- Modifikasi lainnya yang mungkin untuk program tersebut meliputi
tuhkan terhadap ujung anggota dari suatu ketinggian tertentu dan ke-
tinggian jatuh maksimum untuk sebuah massa tertentu.
(l) pertukaran data, sehingga suatu bahan selain baja merupakan
data untuk perbandingan (yakni bahan nomor 1),
Data yang berikut harus ditentukan oleh masukan sesaat
(2) penambahan data untuk bahan tambahan,
(l) panjang serta diameter anggota, (3) bahan-bahan pembanding yang dinyalakan oleh kekuatan ta-
(2) modulus Young untuk bahan anggota dan tegangan tarik mak- rik yang sepadan.
simumnya yang diizinkan,
(3.7) Ubahlah prograrn pada Contoh 3.3 agar supaya dapat merancang
(3) suatu ketinggian jatuh dari mana massa maksimum (yakni ka-
suatu anggota tarikan berdasarkan deformasi maksimum yang diizin-
pasitas beban anggota) akan dihitung,
kan. Untuk melakukan hal ini perlu ditentukan panjang anggota, pe-
(4) suatu harga massa, ketinggian jatuh maksimum yang akan
muaian maksimum yang diizinkan serta modulus Young untuk bahan
ditentukan.
yang digunakan.
(3.6) Perluaslah program perbandingan bahan dari contoh 3.5 dengan Modifikasi selanjutnya memberikan rancangan suatu anggota de-
memasukkan suatu perbandingan biaya bahan untuk kekakuan te- ngan menggunakan tegangan dan batas deformasi, rancangan diatur
gangan yang sepadan. oleh batas mana saja yang pertamakali dicapai.
yang berikut ini adalah biaya tipikal tahun l98l untuk bahan-bahan
(3.8) Tuliskanlah sebuah program untuk membangkitkan regangan
yarrg digunakan Pada Contoh 3.5. langsung untuk suatu rentang harga rasio Poisson. Gunakanlah prog-
ram tersebut untuk menunjukkan bahwa perbandingan Poisson tidak
dapat melebihi 0,5 untuk bahan isotropik.
Bioya (pence/kg)
Program hendaklah memerlukan masukan sesaat berupa modulus
Baja 40 Young dan tegangan langsung oyt oyt dan or. Untuk harga-harga ra-
Aluminium 170 sio Poisson, katakanlah dari 0 hingga 0,8 in dengan step 0,05, program
Kuningan 210 harus memakai Persamaan (3.4) untuk mentabulasikan harga-harga e*,
Kayu 50
60
e, dan e. (dalam regangan-mikro) serta persentase kenaikan volume
Polipropilin
t20 untuk satu satuan kubik.
Akrilik
Polikarbonat 215 Petunjuk:
Plastik (PVC) padat 65
(l) Untuk satu satuan kubik terdapat suatu kenaikan volume dari
Catut'an, Data biaya pada hakikatnya adalah lebih bervariasi Ihingga (l + e.t) x (l + er) x (1 + e.) bila ditekan.
dan kurang dipercaya dibandingkan data perilaku fisis dan (2) Jika mengalami tegangan tekan hidrostatik (o,:ou: o?< 0)
mekanis. volume sebuah benda harus berkurang.
(3.9) Selesaikarrlah Persamaan (3.8) dan (3.10) untuk menentukan te-
petunjuk: Jika biaya bahan untuk suatu anggota yang dibuat oleh ba-
gangan langsung pada batang gabungan sebagaimana terlihat pada
han I adalah P(1), maka biaya untuk anggota yang sepadan' dibuat Gambar 3.2 jika ia mengalami suatu petnbcbanan aksial serta per-
oleh bahan l diberikan oleh ubahan temperatur.
j'it,;rlia::l:'! ,,cltl'... i);."'-:lti" r i;J l.l,ii.'l rI. .r" lir'"": ,':l':' -.'
!'ilit .lltl\/ ('(l) .,, .] i. .,. j;.. ... '-;'.!t'.' '
/'il t - *;,..I i,u;t'l[,i,;.r'i:.-.1 -,.rr.,.'.- ,
t
38 Tegangan dan regangan langsung
Bab 4
(3.10) Tuliskanlah sebuah program (serupa dengan Contoh 4.6) untuk
mencocokkan sebuah garis lurus terhadap data pemuaian beban eks-
perimental. Kemudian tentukanlah modulus Young (E). Perlu di-
Geseran dan torsi
nyatakan data yang berikut
(1) diameter benda-uji (mm),
(2) panjang pengukur (mm) terhadap mana pemuaian cliukur,
(3) jumlah pasangan data; yakni, jumlah tingkat pembebanan,
(4) tiap-tiap pasangan data, yakni beban (kN) dan pemuaian (mm)
r:Q/A (41)
l9
40 Geseran dan Torsi Torsi poros melingkar 4l
t
Contoh 4.1 Rancangan katup pengirman bejana bertekanan 43
42 Geseran dan Torsi
(eksternal) D2
Untuk sebuah poros berongga dengan diameter luar :"'() r'RlD I'R[t?ilttitt IrtAHt lF.ri. ; 4*t;*t /t' i. t1t1.
:,fio ii{) I} il,o
dan diameter dalam (internal) D1 kl n lrY
Cotoh 4.1 Rancangan katup pengaman beiana bertekanan SHEAR STRENGTH OF VALVE HATERIAL (N,/I1I1^:)? 150
REQUIREI' ELOl.l-OUT f'RESSgRE (N,/tll't^2)? 5
Sebuah katup pengaman sederhana untuk bejana bertekanan adalah F0SSIELE ITISC vALUE I!1t'IENSIONSi
t,IAhETEF (HH) THICKNESS (hN)
sebuahpiringanmelingkarkecilyangclipasangdalamsuatulubangpada
jika te-
bejana yang akan mengalami geseran di sekeliling bulatannya :;o
7i
,4t6667
.6?5
yang
kanan internal mencapai beberapa harga blow-out atau letupan 100 .833333
t,04167
ditentukan sebelumnYa. 15q
Dengan menganggap keseimbangan suatu katup piringan demikian' 1}IPIJT O(TO STOP)
'+VE VALUE(TO SF'ECIFY TIIAI.IETER)
'
piringan, kekuat- -VE VALUE(TO SF,ECIFY THICKNESS)? ..3
turunkanlah hubungan untu.u diameter dan ketebalan ftEOUIREI' I'IAHETER 6O ilH
an gesernya, dan tekanan blow-out yang dibutuhkan' INPUT O(TO STOT,)T+UE VALUE(TO SFECIFY IIIA}lETER),
kekuat-
tirtist<anlatr sebuah program, untuk masukan sesaat berupa
.VE VALUE(TO SF'ECIFY THICIiNESS)? BO
piringan IIEAUIREI' THICT(NESS ,664667 nn
an geser dan tekanan blovv-oul, yang menentukan ketebalan INFUT O(10 STOF)'+UE UALUE(TO SF.ED1FY
yan! diperlukan untuk rentang diameter piringan sebesar 25' 50' 75' TIIAI{ETEFi)r
-VE VALUE(TO SFEClFY THICKNESS)? O
100, 125, dan 150 mm. STOP AT LINE 210
da-
Perluaslah program tersebut hingga ketebalan yang dibutuhkan REAIIY
pat diperoleh unt;k sembarang ketebalan yang telah ditentukan' dan
sebaliknya.
44 Geseran dan Torsi
Contoh 4.2 Analisis sambungan keling sederhana
h*
tif pada baris 260.
LOAD CAf ACIIY ANII l)r'lIHLlH tilVtil Li.t/I:. lrllri SIHl-'l t: ..,OlNl hubungkan oleh persamaan
E=2G(1+v)
INF.UT 3
RIVET IIIAI,EiER
IIaSI
l-.0Atr cA[.ACI
(I'H) - o 70 sIoF, -uE tft cilaN(;F, t.tAIE IrtlttNtil(JN:i? 2o cl,['= ](l +v)dc +2cdv
RIVET !iHEARI ?3.56I2 hN [.I:r ICIt N{]Y 6?.8fgft z
t,LArE CRUSHI lt| Et TIDIENIJY 4fI Z
r.LAlE TEAR! 2?.5
t\N
NN EFFICIf-N(jY 60 Z
dari nlana
RIVET NIA}'ETER
LOATI CAf'ACITIES'
(t't" - O 1 () s roF, -vr- r0 cHAN(;f: r.r AIE II]ttiNliI{)Nri? ?5 dJ: 2(l +u) uu
,^ T.2G d'''
RIvET SfiEnR! 36.S1.43
rt-ATE CFUSH! t?,5 KN
hN ETFICIENCY 99,1711,
ETTICIENCY 60 Z
Z EtJE -
FLATE TEAF' T8.75 KN €,:]:ICIENI:Y:]O Z
dan
FIVEI NIAHETES (T'}I). O Ta, sr0r' -vr: IO CI|ANGF r.r_AII ITIttFNSI0N!:;" ?3.5
LOAN CAT,AC'IIESI
RMt SII:ARi ?9,9196 hN trrlct[N(]Y 79,\le 7.
dE _2(1 + u) - dG 2Cu d,v
G._+
F.LAIE CRUSHI 20.25 hN
r'LAIE TEAR! 20.6?5 hN
EFFICIENCY
ET'FICIENCY
54 Z
55 Z
EIi CED
RMT Irl,lHETER (fiHt - o I{r sr (JF., -uE 10 IiHAN(iE F.t A t.[ I'lHCNStoNt;" -l atau
48 Ceseran dan Torsi
Contoh 4.3 Hubungan antara konstanta-konstanta elastik
dE_dGt.-- v du
{4.12)
EX4F0rNr3 15-JUN-A1 10341i18
E G l+u v ELASTIC CON!iTANT CONUERSION ANN ERROR ANAI-YSIS
EX4FOINTf, 15-.rUN-81 10:40|20 SHEAR f,l0trULUS 78,8462 NN/t'tl,l^? ttAXIHUf.l [.RROR 7.i5O769 Z
1O PRIN'T'Et.A51'IC CONI;IANT CI'I{VEJKSION ANl] ERKOR AI{ALYSIS' NOTE: INPUT ZERO FOR THE UNI\NOI,'N CilN$ AN]'
fO PRIN T
30 FRINT I NPUT YOUNG 'S l.lotruLult E ( KN./Ml'l^? ) ? :lo5;
40 PRIN .YOUNG,S IIOT'UL,US (E), SHEAR IIOIiULUS; (6) ANII F.OISSON,S T(AI.IO (U) . MAXIMU}{ F-RROR IN E <Z''I 7
50 FRINT 'ARE RELAIEN TOK AN ISOTftOF.IC LINTARLY ELASTIC IlATERIAI..' INFUT SHEAR I{ONULUli G (KN/Mt,I'2) ? {}O
60 FRINT'THIS FROGIiAiI FINT'S TIIE THIRII CONSIANT ANII ITS HAXII{UH ERROF:' t,tAxr.tul.l ERR0R rN t; (7) 'l I
70 f.RINT 'FRO}I VALUES OF IHE OTHER TI.JO CONSTANTS ANTI IHEIF HAXIIIUT'I EI{RORS' INF.UT PT]ISSIJN'S RATIO I"I O
80 F.RINT
"
90 fiRINI 'NOTE: INFUT ZERO FOR THE UNTiNOI{'N CONSTANT' P0rss0N,s RATr0 .281?5 MAXll.lr.lH IRROR 9.11111 Z
1OO FRINT
110 FRINT'INFUT YOUN6'S tlOt'ULUS E (tiN,/l'il.r^2) 'i NO Tf I INFUT ZT RO F'OR 'I.I,IE IjNI\NI]I,N I]ONS IAN I
1?O II{FUT E
130 IF E=O .I HEN 160 INPUT S
HOIIULL]S
YOUNG, ) ,i O
t: ( KN,/MM^:]
140 PRINT' flAXIt{Utl ERITOR IN E (2, 'i INF.L'T $HEAR MOIIULIJS G ( KN,/MI,I^I1) ? BO
,,50 INPUT EI MAxII'llJl4 f:lltsUR IN ti (7.>',1 ?-
160 FRt.NI 'INfiUt SHE.At',t M{lt!I.'t,Uti G fl\N./tlH^:t) 'i INF.I'T F.OISSON'S RA TIO U 'i ..J
, 70 I NT.I.J I' G hAxrxt-lM FRRoR tN ll iz)'?:i
180 Ir:G=O IHEN:!lO
190 PnINr ' |rAXrHrJt{ [ri[0R lri (; (z] 'i youNti's il0trl.,r..r.,s :lot) r\N,/Mll^? l-tAxIMt,l.l [RR0R ,].ltiJtlr il
:loo INf't,I {it 'I
lll0 IRINI 'INF'Ur F0lr:ili0N'{:i liArI0 l,'i NOl E I INF'I'I ZH RO T:OR HF- UNNNOI,'N OTIN$1 ANI
:r?o r NE ul U
?30 Ir' r,.,0 r H[N ?60 INPt.'t Y0UNt;',S n0trr.il..t.,$ E. ( NN./f,ll,1^:il )
"
140 riRrNT , HAXlHr.ttl t.Rti0f( l.N il (z) 'i
15O I NF.U I I,' 1 !iTI]F. AI L,INT] 1?O
160 FririlI
::70 IF [=0't]lt,.N 3:.io RE AI.IY
280 Ir (i=0 THt N .i/,o
?9O IF L,=O IHEN 4OO
JOO FRINrYolJ r.rAU[ [ir',ICIr; IEMt"t. I]rK[[ {.i0N{irANri! '
3to Go To 80 Catotqn progrqm
320 E=2*ril ( 1 l'U )
330 t.1=tJ1tt,,/( I IlJ) lG1
340 r'RINt 'YUIJN6',S HOIrtJt"US';[';'NN,/]1],1^? ttAXrHt']1 t:I{Ii{ltt';t 1i'2'i (l) Program menginterpretasikan sebuah harga masukan nol dari sem-
J50 G0 ro 80
:160 G-,E./11,/(1tU! barang konstanta, sebagaimana ditunjukkan bahwa konstanta-
370 G,.=E1+U1*l/<1+U,
380 r'RINI 'SiltAIi H0t1t'LUli',;Gi'l\N./ttl1":l tlAXIHljt'l LFiFOti';t;1i'Z'
konstanta tersebut tidak diketahui (baris 130, 180, dan 230).
390 GO TO 00 (2) Baris 300 dicapai jika ketiga konstanta dinyatakan. Kemudian sua-
4oO ll=E /:t /L\-1
410 l,l =f:,/(E-?lG)*(t:1 ltll ) tu pesan peringatan dicetak dan data harus dimasukkan lagi (secara
4:O f RINt 'r'tj1SSUN',5 RAtIS';lli' tlAXlHtJll t [ir({lR'il,l;'z'
430 Ga, IO BO betul!) Tetapi terdapat suatu cacat dalam program sebagaimana ditu-
REAIIY
lis di atas. Ada kemungkinan untuk memasukkan nol pada kedua kons-
tanta, dengan cara demikian mengklasifikasikannya sebagai yang tak-
RI IN diketahui dan menimbulkan suatu ramalan kesalahan dari konstanta
yang ketiga. Flal itu merupakan suatu latihan yang berguna untuk
50 Geseran dan Torsi Contoh 4.4 Rancangan poros melingkar
mengubah program tersebut hingga perlu menyatakan harga-harga yang 1.60 INTUT $
170 (i=G*lOOO
bukan-nol untuk kedua konstanta tersebut. 180 F'RINT
(3) Jika .E dan v dinyatakan, kesalahan maksimum pada G (Gl pada j90 rit,.t, IrIAi,lL.l[.fi lr1 F{]R hAX $ltiE.$[i Ntll l0 trF] ExriE.tl.Ire. D
-l0O lil=( 1.6*-l/i,14l.til,u Ii)^( ltr'.1)
baris 370) diberikan oleh persamaan :,:to f(t:14 trIAl'1E.lfR Ir::' l:0F i\IAX Itr.tIiI N0T l0 FE: EXCE[.Ltf:n
;, ?O \1!."= I 3:1., t / ( $lA*.1. 1 4 1 :i$' ) ) ^ ( 1 / 4 >
410) diberikan oleh persamaan 310 FRtNI 'MAXIHIJH rL'Itil F':L.R H[IriI Lf;.N0lH'iA*1000*Il]o/3.141Ii9;'trEG'
3;,!O F.R.I NT 'REOUIREN $HAF'I IIIAMIlIiR'it'1i'11M"
:130 Gu l0 :30
du E /df dG\ (4.14) RL'ANY
u (E-2G)\E Gl RIJN
kan diameter dari) sebuah poros rnelingkar padat untuk menahan se- STFiE:SS L,IMI IfI T.IE:5IIiN I
l',tAxItil"lii TtJIST FE.r,i h[:.lRE. L..l.NG1H ,i'O9.1.77 l.tF'.l)
buah nromen yang telah ditentukan. Sebagai tambahan untuk menya- E[nuIRt.fi $l{Af I I'1At'lETE.fl 1.ii4. /2:5 l'1ll
takan momen yang dipakai (dalam kNm), harus ada masukan sesaat I NF'U1 :
berupa tekanan geser maksimum yang diizinkan (N/mm2) dan sudut AF Fl..It:lr l ORnt,t: ( l\N]1) - O I[] Si rOIrl" 4O
I'lAX AL t 0UAItt..I tiltt AR {:i rti[.$ili ( N./l,ll',|"::l )'i :.iii
puntir maksimum yang diizinkan per meter-panjang (o/m)' Modulus i'lAX ALL{lr,lAl1r..ri. lt15r
tiHf.AR |,0IrUl..l.J$ 6 (
Ft:.rr hf:.1R[. t.EN{]lll (Iit.L]./M]'i' .lj
NN./i''lM^:l )'i tlO
geser bahan (G dalam kN/mm2) harus juga dinyatakan'
rrF:F',tEUII0N ( TLIIST) t.IHII[.Ir lit.til.0Nl
Program itu haruslah rnenentukan apakah rancangan dibatasi te- MAXIT'1r'il sTRE.!:rI; 54.lil:i4 / N/l4t'1^2
f(E(II,]IRT TI :;HAF'I' II]AilE TFF I5:I.4:I9
gangan atau defleksi (lendutan), dan kemudian tentukanlah diameter MM
poros yang diperlukan. Program harus juga mencetak harga'tak di- I Ntlr-lr i
AF'Fjt...ttI' 1{.}Ftll.,E. (t\NH) - 010 si10[t" 40
batasi' dari tegangan geser maksimum atau puntiran per meter pan- ilAx AtL 0t,At!1..[ $i-rIArt 1]lti[1i!i (N/t1l'1-'-l)'i lli:i
i{AX At.t OtJAIrl...E ltJr$il f'f.R il[:IRtl t..ENOlH (lltiG,/H)'f .;i
jang pada poros yang dirancang' $H[.Ali ]rfJnUl..t.l!l G ( liN./MM^:? )'i' 8O
)
7
52 Geseran dan Torsi Contoh 4.5 Rancangan poros melingkar memakai ukuran diinginkan 53
tersebut segera akan diubah menjadi satuan newton, milimeter, dan ra- E):4f'()INI:, 15-.Jlitl".8t 10:1{,:iJ
dians (baris 90, 140, 170). Kemudian perhitungan dilakukan dalam lo f t\'1Nr '![1;j.6N i)r :ii.]t. ilt C.t.l(i.;l.rt Ari liHArIs uajnlG t-Fi[rr,riRlIi $I.z[.1];.
:]O F,RINI
satuan-satuan dasar ini secara konsisten. 30 F,RINI
40 r'kINr .INr,r-.rt:.
(2) Prosedur rancangan menggunakan Persamaan (4.7) dan (4.9). '.i0 fiiINI 'AFl-'t-1[tr r0ritll]l: (NNM) 0 Ii] SILIF'i
crO INI'IJI T
Jika rancangan telah ditentukan oleh tegangan geser maksimum 70 It: t..'o IHr:N ./o
diizinkan yang dapat menahan bahan poros, maka 80 !) rfrrl
90 t=l x, . OOOO0I.1 06
100 frRlNl 'h4xlht.,h Ai t.ouAlrl. l :;t1t.iiJi ::il1-:ifit; (N./hh^11)"i
i,.,.,rr/r,nr_* = f I J = 327 I nDa .4.1s) L 10 IN['UT S
1:.10 FAINI 'r,lAxJhl,h Arl.llr,rAi(1.1. IUI:ri |t:t.: rr lfit IIN6itt (,tit;/Fr.i
1:rl0 .tNl- tl f A
1 4(\ A:.4*.rt. 4 1 :,') 1 1.1)l),/ 1 O\t(|
di mana r,,ru, adalah tegangan geser (S) maksimum yang diizinkan dan 1
54 Geseran dan Torsi Contoh 4.6 Analisis kuadrat terkecil data momen-pur{tiran 55
EX4P0INT5 15-.ltJN-i:t1 10i17:55 kasikan oleh data masukan. Setelah program menentukan apakah ran-
ITESI6N OF SOL-ltr CItt(:trl.AK SHAf:IS tjSINt.j FRE:fEF:RtiI' SIZIg; cangan dibatasi tegangan atau puntiran (baris 290), program itu akan
menetapkan ukuran diameter yang diinginkan menjadi D (baris 300
INt- t,T i
1f Ir 1 ORtllJE ( hNf,l ) - O I tJ Sl Or"i' .q0
AF F'l- atau 330) serta menghitung harga sebenarnya dari puntiran per meter-
fiAXlHUh At r,0tJAFL.r. :it][.AR STtiESli (N/ilH":,:)-f
nAXtrluh Ar L_I)IJAFL.E TUISI I EFi 11L.tfit. t-tN6tH |\t1.1\/tl,'? |
panjang (baris 350) dan tegangan geser maksimum (baris 360).
SltE AR hOIrllr uS G |\N,/flh^f ) ? $0
SIRET;S I IIlI IIT' IIEt;lTJN: Contoh 4.6 Analisis kuadrat terkecil data momen-puntir
nAXIilUil tUlr:i1 r.tjf{ HI It(t_ tt_N{iIH ,44:,:.)6 ItLt)
SrrXIHtJH :ilfiF!;S 49.,'.:\1, N/iltl'"]
6rEotjIfil I' SltAt:t IrlArlt: rf:h (FI(t rFf([it:tr sitlF) lLO nn
Untuk pencocokan garis lurus terbaik melalui sekumpulan data ekspe-
, Nl't.r r :
rimen, prinsip kuadrat terkecil dapat dipergunakan. Prinsip ini me-
,rFf l li li lilt(Ql,t.. (l\Nlt) - O I(] 1;l{ll'1' 40 ngatakan bahwa pencocokan terbaik adalah pencocokan di mana jum-
hrrr th0t nl t tllJAFrl t :iHf r,fi liIlit.Si!) (lllhh"1,)'i
nl,rlhllh rrlIoUAirlt lUlf,l ltli nfillil t.lNti)ll lah kuadrat deviasi titik-titik eksperimen terhadap garis yang dicocok-
Shll Ai nlrl,lit.lJl; ( (|\N/htl" 'r'7 li()
kan aCalah minimum.
f,tfrEClf ON (TlJISl ) I lhl tt lr Irt,llI{iN: Misalkan garis lurus yang akan dicocokkan merupakan persamaan
t{A}:IHUfr rUIf;t I.t:R hr Trit- I t.Na;rH ,441i:'',, I'(6
rlAXltllJil l;T(E.sS 4'l,,',16 t.t,/ l,n^ )
tiE0t,IREIr SHAFI IrtAflt IIti (t kF-f:rRNLIr :-i(7[) 1 l,{) frr
! : mx + c, di mana m adalah gradien garis tersebut, dan c adalah
perpotongannya dengan sumbu y (Gambar 4.5). Jika terdapat n pa-
INT,UT i
Atr'1. It.tr 'roKQuE (t\Nr.l) - o I{.t 5r0r.'t 40 sangan (x, y) data dan jika dianggap bahwa terdapat kesalahan acak
xAxIhL,q AtL.0tiiAIil t- siltAFi f;lRF-rali (N,,hM^:t)'t
1t pada rariabel dependen y, dapat dibuktikan bahwa
r,rAxIhr.Jrl ALL r.luAtlt_[ r!t$t Ft ri hE Itsf t r]..N{iIl.1 ( ltl: ti,/ k \ r :)
:;llt A,i i'1Otrt.ll..L,:l r.j ( hN,/|.ltl^:l ) " B0
L'fFl t:llTl.{}N (II,JISI) , ItIITEIr I.rl::;lllNl
rlAXIMlJh TUJJSl t l-fi Ht-1RF- t_F-N(iItl , t$11.1;'{l ['t_{)
,L
i=
I
- I't
xLvi
i= I
Ll i=I (4.17)
dA;. t Hltl,l Ii I Rtr!;!i :,t:;. 4t,48 N/,i'lH^f
ft[QUIf([t' {iHAF I LrIAtlt.Itri (FtitiF-f,RFit_I] SIZt ) :]00 D1 =
,L -(I
t1h
L' - ,lL
n n
I{I,AIiY
.xi (4.18)
i=1 t
Cotaton progrqm
(1) Catatan program (l), (2), dan (3) pada Contoh 4.4 berkaitan juga
dengan program ini, walaupun beberapa nornor baris berlainan.
(2) Subrutin untuk memilih ukuran yang diinginkan untuk diameter
poros, telah digunakan pada Contoh 3.3 dan dijelaskan pada catatan
Program (3) untuk program tersebut. Subrutin ini mengubah harga- '.- Titik dalalx,yl
harga dimensi D menjadi ukuran yang diinginkan. Karena itu, diame-
eksperimental
ter poros yang dihitung Dl dan D2 diubah menjadi D sebelum sub-
rutin itu dipanggil, dan setelah itu diubah kembali menjadi Dl dan D2
(baris 210 sampai 230 dan 260 sampai 280).
(3) Karena diameter yang diinginkan secara langsung lebih tinggi dari
yang diperlukan, baik tegangan geser maksimum maupun puntiran per
meter-panjang bukanlah merupakan harga-harga batas yang dispesifi-
Gambar 4.5
r
Geseran dan Torsi Contoh 4.6 Analisis kuadrat terkecil data momen-puntiran 57
Suatu ukuran mengenai seberapa dekatnya garis lurus yang dipre- :t 30 Y1='t1*X(I)+C
240 PRINT X(I),Y(I),Y1,Y(I )-Yl
dikasi dalam mencocokkan data eksperimen, diberikan oleh besarnya ?90 NEXi I
260 pntlr
deviasi standar terhadap garis itu ?70 FRIiII 'STRAIGHI LINE FIT Ft,R 'TOROUE=H*Tt,iIST.lC,.
280 PRINI
'GIUES l,=' ; l'1 i 'A^ltr D:' i C
:?0 F'RINT .I.,ITH A STANTIARiI IIEVIATIDN AEOUT THE LINE.;55
300 PRINI
310 G=1 80.:L,z(t1l1 OOO*3. I 4 159* J t
3?0 F'RINT 'F'REITICTItr SiiEAIi ltlCirULL,S E IS'iGi ''\N,/HH^?.
330 SToP
l[,rl-:l_:'] , 4.1 9)
lOOO REI'I SUEROUTIITE ., (] F,i,'iFOh-'H I TASJT S]NI,ARF!I STI.]AIGHI LINE FIT
1O1O REI{ I.ISING N SETS OF IiATA I]AIT.iS X( I ) ANII Y( I )
10?0 REH l0 GIV[ SLtlFE (11)r INIF-RtiEt'I (C)r ANtr !iANlirrF(tr rrEUIAiIt]N (55)
1030 REh USING AIrnITI0llAt- UAFiIAIiLE NAIlL-S ll1,{l?rti:l'S4
104C S1=0
1050 S?,.0
Setiap suku pada pembilang dari pernyataan di atas adalah kuad- I 060 !i3..o
107O S4=O
rat deviasi titik data eksperimen yi dari garis pencocokan. 1CrSo 1;..j::O
1090 F0F l-1 IO N
Tulislah sebuah program untuk mencocokkan sebuah garis lurus r. 100 s1..s1.lx(I)
1110 S?=5:+Y( t)
terhadap data momen-puntir eksperimental untuk sebuah benda uji torsi llilo S3=S3lX(I)xY(I)
1 130 Si4=ll41X(I )*X(I )
melingkar padat. Kemudian tentukanlah modulus geser (G). Per lu di- 1.140 Nt_xt I
spesifikasikan data yang berikut: 1 150 H= ( N*S3-S1rll? ),/ ( tl*S'4 -S, *Srl
J 1 60 C.= ( S:*H*:i l. ),/N
)
::::: :i:,:::":':':l:::1" 50
3
3.5 ,64
,339?73
.628546
-9.?7?S1E-03
.O114545
J : rdt.(d/2)z (4.21)
4 ,7r78t8 ?.18171E-03
.8 ,ao709l -7.09105E-O3 di mana rdt adalah luas penampang tersebut, / ketebalan dinding, dan
i .a9a364 3.63624E-O3
d adalah diameter.
STFTAIGHT LINE rIT FOR 'IOROUE=itlrrt.,IST+C'
(iIuEs ft= .173545 ANIr C,. :1.63532E-03 Tulislah sebuah program untuk menyelidiki persentase kesalahan
UIIII A STANITARIT ITEVIAIIUU AITIUT THE LINE 7,739O0E-03 yang ditimbulkan dengan menggunakan pernyataan ini untuk
"I, kalau
F.RETIICTETT SHEAR HOTIULUS G IS 74.44S7 I\N/HT1^2 diameter d sama dengan
!;TOF,AT LlNE 3fO
(l) diameter internal,
Iif AII Y (2) diameter eksternal,
(3) diameter rata-rata (yakni rata-rata dari (l) dan (2)).
Catstan progrom Kesalahan adalah suatu fungsi dari diameter dan ketebalan dinding.
Karena itu penting bahwa program memberi kemungkinan untuk
(1) Pencocokan garis lurus kuadrat terkecil dilakukan pada sebuah sub-
mengubah-ubah harga ini.
rutin (baris 1000 sampai l2l0). Variabel Sl, 52, 53, dan 54 menyata- (4.3) Tulislah sebuah program untuk merancang tabung baja berong-
kan penjumlahan yang perlu untuk menentukan gradien (N,l) serta per- ga guna menahan momen pra-spesifikasi. Gunakanlah masukan sesaat
potongan (C). Kuadrat deviasi kemudian dijumlah sebagai 55 pada baris
untuk meyatakan momen itu, panjang tabung, dan perbandingan dia-
I 1 80. Deviasi standar kemudian ditentukan sebagai 55 pada baris 1200.
meter luar terhadap dalam. Periksalah pilihan tabung berdinding te-
(?) Harga-harga yang diprediksikan dari puntiran yang sesuai terha- bal dengan diameter yang relatif kecil dan tabung berdinding lebih ti-
dap harga-harga eksperimen, ditentukan (sebagai Yl) pada baris 230. pis dengan diameter lebih besar (tetapi berhati-hatilah dengan tekukan).
ri) Nzlodulus geser (G) dihitung pada baris 310 dari Persamaan (4.7) Cetaklah diameter yang dihasilkan, sudut puntiran, serta massa bahan
yang rnemberikan
yang dipergunakan untuk setiap pilihan. Sertakanlah ke dalam prog-
G: TL/OJ (4.20) ram perilaku baja yang berikut: tegangan geser maksimum yang di-
izinkan : 50 N/mm2, modulus geser : 80 kN/mm2 dan kerapatan
Gradien M dari garis lurus yang dicocokkan menunjukkan 0/Tdengan : 7800 kglm3.
0 diukur dalam derajat, dan T dalam kNm. Baris 310 memasukkan (4.4) I'}rogram analisis sambungan kelingan padaContoh 4.2 tidakiah
konversi dari 0 menjadi radian dan Tmenjadi kNmrn. Hal ini membe-
memperhitungkan kegagalan yang mungkin oleh gesekan pelat (mo-
rikan sebuah harga C dalam kN,/mm2.
dus ke gagalan (d)). Ubahlah program tersebut guna membolehkan ke-
Momen kedua polar luas J dihitung pada baris B0 dengan rnenggu-
adaan ini dalam salah satu dari dua cara, apakah:
nakan Persamaan (4.9).
(l) memakai masukan sesaat untuk menspesifikasikan tegangan ge-
ser maksimum pelat yang diizinkan (secara tipikal setengah tegang-
SOAL-SOAL an tarik yang diizinkan) dan jarak antara pusat kelingan dan ujung
(4.1) Contoh 4.1 adalah bertalian dengan rancangan sebuah katup pei,at (h pada Gambar 4.4). Kemudian tentukanlah kapasitas pembe-
pengaman bejana bertekanan sederhana. Ubahlah program pada ba- banan 'geseran pelat' dan efisiensi, atau
ris l0 sampai 150 sehingga rentang diameter piringan dapat diubah- (2) tentukanlah kapasitas pembebanan terkecil yang diatur oleh mo-
ubah. Besarnya diameter piringan maksimum, minimum dan jarak an- drrs kegagalan lainnya, yakni minimum R2, 82, dan P2 pada prog-
tara harus dispesifikasikan oleh masukan sesaat. ram Contoh 4.2. Kemudian tentukanlah jarak minimum yang di-
(4.2) Momen polar luas "I untuk sebuah penampang lingkar berongga perlukan dari pusat kelingan ke ujung pelat (lr pada Gambar 4.4)
diberikan oleh Persamaan (4.10). Untuk sebuah tabung berdinding sa- dengan menggunakan suatu harga tegangan geser pelat yang
ngat tipis, Persamaan (4.8) memberikan diizinkan sama dengan setengah tegangan tarik pelat yang diizinkan.
r
60 Geseran dan Torsi
(4.5) Untuk suatu bahan isotropik hanya dua dari keempat konstanta Dengan modifikasi ini prograrrr akan memberikan diameter inter_
elastik E, G, K, dan v adalah independen. Hubungan tersebut diberi- nal dan eksternal yang diperlukan untuk poros berongga. Tetapi keli-
lian oleh Persarnaan-persamaan (4.4) dan (4.6). hatannya sebuah tabung tlerdimensi ini tidak akan tersedia 'di luar rak,
Tuliskanlah sebuah program untuk menghitung kedua konstanta dan poros harus digerakl<an dari bahan paclat. Suatu program yang
lainnya jika dua harga sembarang lainnya dispesifikasikan. paling berguna untuk merancang poros nrelingkar berongga harus
(4.6) Pemakaian Persamaan (4.7) untuk torsi poros melingkar tidaklah menggunakan ukuran tsirrng berongga yang diinginkan. Tulislah se-
dibatasi terhadap keadaan di mana momen diterapkan secara statis. buah program guna melaLukdn ini dengan menggunakan program pa-
Poros berputar, digunakan untuk memindahkan daya. Daya, yang da Contoh 4.5 sebagai rnodel.
diukur ciaiam watt (W yaitu Nm,/sek), sesuai dengan momen dikali- (4.9) Pada Contoh 4.2 sebuah sambungan kelingan sederhana cliana-
kan dengan sudut, pada mana poros tersebut berputar per satuan wak- lisis serta kapasitas bebannya ditentukan. Dengan menggunakan prog-
tu. Kecepatan berputar biasanya diukur dalam perputaran menit ram pada contoh itu, dimungkinkan untuk menyetel besarnya dimensi
(revlmin). Jadi pelat dan kelingan sampai sambungan tersebut mengangkut sembarang
beban yang dispesifikasikan.
Momen (dalam Nm) : P"',' ld'f i Yilt)
revlmin x 2r/60 Dalam pral<tek, kelingan (atau baut) berganda barangkali akan di-
gunakan pada sebuah garis tunggal atau pada beberapa baris (mung-
Ubahlah program pada Contoh 4.4 dan 4.5 sehingga harga momen
yang digunakan dalam analisis (71 N mm) ditentukan oleh masukan kin dengan jumlah yang berlainan pada setiap baris). Demikian juga
sesaat berupa daya yang ditransmisikan (dalam kW) dan kecepatan kelingan (atau baut) tidaklah perlu mempunyai diameter yang diingin-
perputaran (dalam revlmin). kan. Sebuah analisis untuk kelingan (atau baut) berganda agak rumit
(4.7) Pandanglah sebuah kopling atau gandengan flens antara dua pe- untuk diprogramkan, tetapi rancangan sebuah sarnbungan dengan ke-
nampang poros yang diperlukan untuk memindahkan suatu daya yang lingan (atau baut) segaris berganda tidaklah susah. Tulislah sebuah
dispesifikasikan pada suatu kecepatan berputar tertentu. Flens dipe- program demikian pada baris-baris berikutnya.
gang bersama-sama oleh sejumlah baut-baut (N) pada suatu lebar ling- Gunakanlah masukan sesaat untuk menspesifikasikan tegangan
karan tertentu (berjari-jari R). maksimum yang diizinkan pada pelat dan kelingan serta beban maksi-
Untuk tujuan rancangan, biasanya dianggap bahwa momen (T) yang mum yang akan diangkut. Demikian juga perkiraan masukan awal dari
diterapkan terhadap poros, disokong pada gandengan flens o,eh te- diameter kelingan serta ketebalan dan lebar pelat. Kemudian program
gangan geser yang seragam pada baut-baut. Jadi harus menggunakan kriteria kegagalan yang relah dibahas pada Con-
toh 4.2 agar mendapatkan jumlah kelingan yang diperlukan -- jurn-
T : N.r.r&/4.R lah minimum untuk mencegah gesekan kelingan dan tabrakan pelat atau
di mana d adalah diameter baut dan r adalah tegangan geser ratrr-rata kelingan serta jumlah maksimum kelingan segaris untuk mencegah so-
pada setiap baut. Kalau jumlah baut atau diameter masing-rrasing bekan pelat. Kemudian sebuah prosedur iteratif dapat digunakan eli
baut dinyatakan, yang lainnya dapat ditentukan. Tuliskanlah sebuah mana dimensi pelat serta kelingan berubah sampai banyaknya kelingan
program untuk melaksanakan ini. yang diperlukan adalah sama menurut kriteria kegagalan yang
Cunakanlah sebagai masukan sesaat berupa daya (kW) darr kece- berbeda-beda.
patan (rev,/min) dari mana momen yang ditransmisikan dapat diltiti.rng. (4.10) Tuliskanlah sebuah program untuk menganalisis data pengukur
F{arga-harga lebar diameter lingkaran dan tegangan geser mak';imurn regangan ekspcrimental yahg memberikan regangan aksial dan laterai
yang diizinkan harus juga dinyatakan. untuk suatu anggota yang rnengalarni pembebanan tegangan tarik. Ke-
(4.8) Ubahlah prograrn pada Contoh 4.4 hingga selain penan,bahan mudian tentukanlah perilaku bahan yang berikut ini; modulus Yourig
ke dalam rancangan sebuah poros melingkar, program terseb:t rne- (E"), modulus Geser (G) dan rasio Poisson (v). Data yang berikut ini
rancang sebuah poros berongga dari rasio diameter eksternal rlan in- harus dispesifikasikan.
ternaX praspesifikasi. (l) luas penampang lintang benda uji (mm2),
T
62 Ceseran dan Torsi Bab 5
i r
J
I
t
:
i
Penyokong diiepit Beban titik Penyokong beroda
I
\,,,\
; rl\
'*\
\r\
I
fr -E!_
I Gombar 5.1
I
63
64 Lenturan
Tegangan langsung pada batang 65
:
t 1:i+
treban itu sendiri dapat dinyatakan sebagai sebuah pembebanan :itik G*ttt1ot'7.2
(terkonsentrasi).
bagian batang (misaln;,,ri AC alieu CII). Secara umum dinyatakan bahwa
5.2 Reaksi dan momen tumpu
gaya geser (Q) adalah penjumlahan aljabar total gaya-gaya ekster-
Agar supaya sebuah batang secara keseluruhan berada dalam keaCaan nal yang bekerja pada sembarang satu sisi penampang yang ditinjau
seimbang, harus terdapat reaksi-reaksi dan momen-momen tumpir pa-
da penyokong-penyokongnya. Pada penyokong beroda dan perijepit dan
dalam Gambar 5.1 hanya terdapat reaksi-reaksi vertikal (tidak ada gaya
horizontal pada batang). Pada penyokong tetap sebuah kantileve;'ter- rromen lentur (t111 adalah jumlah total aljaba.r momen-momen gaya
dapat sebuah reaksi vertikal serta sebuah momen tumpu yang mence- eksternal yang bekerja pada sembarang satu sisi penampang yang
gah rotasi pada penyokongnya. ditinjau.
Karena itu batang-batang pada Gambar 5.1 masing-masing rnemi-
Konvensi atau perjanjian tanda buat Q dan M yangdigunakan da-
liki dua reaksi atau sebuah reaksi dan sebuah momen tumpu. Fiarga-
lam buku ini ialah bahwa gaya ke bawah terhadap bagian kiri penam-
harganya ditemukan dari kedua persamaan keseimbangan yang.di-
pang yang ditinjau dianggap memberikan harga positif untuk Q dan M.
peroleh dengan
Dengan memandang keseimbangan pada sebagian kecil panjang se-
(l) memisahkan gaya-gaya secara vertikal seluruh batang, buah batang, dapat dibUktikan bahwa
(2) mengambil momen-momen terhadap sembarang posisi di sepan-
jang batang. o=W (5.r)
(Lx
Jika sebuah batang disokong demikian, hingga terdapat lebih dari
dua gaya (momen) yang tidak dikenal, masalahnya adalah tak telren- dan
tu secara statik, dan persamaan tambahan harus dicari dengan nrcm- do d2tt
pertimbangkan perpindahan batang. tu-;- (s 2)
o*.2
5.3 Gaya geser dan mornen lentur di mana x adalah posisi sepanjang batang dan w adalah beban per sa-
tuan panjang.
Sebuah batang tidak hanya dalam keseimbangan secara keselurulan,
tetapi gaya internal dan momen-mornen menjaga keseimbangan s,atik
5.4 Tegangan langsung pada batang
semua bagian batang tersebut. Kalau suatu ujung kantilever AB"zang
clibebani secara hipotetis dipotong pada C sebagaimana terlihat pada Momen-momen lentur menyebabkan tegangan-tegangan langsung da-
Garnbar 5.2, maka baik AC maupun CB harus berada dalam kes,:im- lam sebuah batang pada arah sumbu longitudinalnya. Harga-harga te-
bangan secara terpisah. Keseimbangan internal ini dijaga oieh gayo- gangan ini dapat diperoleh dengan memandang sebuah batang yang
Esyo geser (Q) dan mamen-momen lentur (M). mengalami lenturan murni. Suatu panjang kecil batang semacarn de-
F{arga-harga Q dan M pada sembarang posisi di sepanjang ba;ang rnikian, terlihat pada Gambar 5.3.
diperoleh dengan memperrimbangkan keseimbangan lrada bagian- Lapisan-lapisan atas batang irii diregang; sedangkan lapisan bawah
dirapatkan. Di antara atas cian barvah ada suatu permukaan netral,
r
66 Lenturan Tegangan langsung pada batang 67
ol1,=trfll=ElR (54)
/ menyatakan momen kedua luas penampang lintang terhadap sumbu
netral di mana
r=ffu (5.5)
I
l--- ,, l..-l
Gambar 5.3 I
t
-l I
I
panjang yang tidak berubah disebabkan oleh lenturan. Garis pada per- l
linear dengan modulus Young (E) yang sepadan pada tekanan tarik I
I
di manaftdAadalah momen pertama luas penampang lintang terha- l Untuk sebuah penampang lintang melingkar padat dengan diame-
dap sumbu netral. Jika harga ini nol, sumbu netral haruslah melalui ter D
titik berat (centroid) penampang tersebut.
Konsep keseimbangan, kompatibilitas, dan hubungan tegangan- l*o = rD4 164 (5.8)
Lendutan batang
Lenturan
I
I
(s.e) \l
A*,
Lazimnya dipergunakan suatu sifat geometrik penampang iintang
yang dinamakan modulus penampanC (Z) di mana
Z = If .r'nrr, (5.10)
/1
70 Lenturan Contoh 5.1 Distribusi gaya geser dan momen lentur 7t
dan (5.24) memberikan pernyataan lendutan untuk kantilever yang di- I x:,r.{ilNrl tn-.Jt,N-tit1 ,ot1i49iii7
bebani. Perlu dicatat bahwa hasil kali EI yangterjadi pada semua per- 1O It{tNt .liilt:Ar( il)litt.ANI| trt,N{rlNl; HOHtaNI lrlritt(llrllll(lll Il)l{ A'
.,0 l'lilNI 'lilhr'l.Y lllll l lll(ll lr rrtAll [,] lll A llllll lllirll Y lrll;llilltllll Ir I ll^lr'
nyatakan lendutan ini * dinamakan kekukuan fleksuraL Kekerasan
40 ItirNI
suatu batang berbanding langsung terhadap kekakuan fleksural' l;o l.titNr '1NI't,l:',
r,i! tlirNl 'n[]AH litAN (i1)';
Lendutan yang ditimbulkan oleh geseran biasanya diabaikan. Len- ,,o lNlllr I
dutan tersebut dapat berarti untuk beberapa jenis batang, rnisalnya ba- 1.lO I'lilNI 'lUAIr INILN!:iIIY (hN,'H)'i
?o lfJIrl,I ti
han berlapis (scndwich) yang mengandung inti yang fleksibel semacam !O() I liltll
(o l) I;t(,1 )'i
i li) t lirNt 'N(,lllJt.li ol: liIAN ::;t.,1! I!tv1l:i.l{JNl:i f(.)ti utlt{.]ll {)t,ltl,l riu.lll,llitll
plastik berbusa. I:'O tNtl,t N
1.!O l.t il'o IllEN 110
140 f;lill'
5.7 Aspek lain dari lenturan r:;o I llllll
t,l(,}1f Nl'
t/,r) t'titNI 'lil!i lANt:l f fitlH'r'l:illt:.At( lt)ftt)t "'FtNIlINli
,.70 t'klNI 't.H INIr (tl)',' (Ktl)'r' (t\N]'l)'
Aspek-aspek penting dari lenturan yang tidak dibahas dalam bab ini ,tlo t't.lFi I,'.0 r0 N
(steel reinforced concrete) dan batang-batang berlapis, sltt Ak F itri(:F. ANI'r ;rt,NtrtN(; I'10fi8 N I Irl 1i I riI Irt'r I liN r'(lli A
!ilHFLY !;t"'lF0Htr-lr litiAlt L,I rlt A {,Nlf'tllrMt Y I}l8lRt}rljlt.l' t-t)Al.l
(3) Ienturan yang tak simetrik,
(4) batang-batang tetap dan kontinu, IilFUri
FEAH S''AN (}1)" 4
(5) batang-batang melengkung' L.UAtr tNrFNsIrY (t\N/tt) ? :;
Topik-topik ini dibahas pada acuan di halaman l5' NtiiltrE.R {lF liFrAN SUtr-lrMliIONli F0F trt{ICtl otjIt'ul RE(lt,IRELr (O It' Sr0I )',i 5
ser serta momen lentur di sepanjang sebuah batang disokong sederha- NUtltit,R tlF SFAN St,tt rrlvrsltlNs FoR trt.lltlll Ol.,lF'lJl Rl:tlljIRF,li (o It) $lOf )? t]
na, dengan suatu pembebanan yang terdistribusi seragam (Gambar 5.6). frIStANllt I ROtl $tllAtt r{lliCU. trLNtrIN(i tloHt:Nf
Gunakanlah masukan sesaat berupa rentangan batang (L dalam m) dan tH f Nfr (lt) (hN) (XNlt)
'lo o
intensitas beban (w dalam kN/m). Spesifikasikan juga banyaknya sub-
o
- 7 ,::) "4,.t)7
divisi rentangan yang menentukan berapa banyaknya harga-harga gaya I -..;
-2,4i -9.t7a
*10
geser (o dalam kN) serta momen lentur (Mdalam kNm) untuk dicetak. o
-9,374
X 3 li
+-+l 3.:; .-4,t75
4 to o
wL lit (ll,lt{tlt (o l(.1 slllt )"
;t
wL
z I,llJiltrlR ot. $I)AN st.,lt*l.rtvllil{,N!i
5r0F' Al t.rN[ 140
t'(lR UH{cH lll.,lt'ljl o
12 Lenturan Contoh 5.2 Analisis batang disokong sederhana oleh pembebanan titik 73
Cotaton progrom dinyatakan dengan masukan sesaat yang berupa jumlah subdivisi, di
(1) Pada belitan (loop) antara baris 180 dan 230 ujung lengan kiri ba- dalam mana batang harus dibagi. Kekakuan fleksural (,E1) batang ser-
tang dinyatakan oleh I yang sama dengan nol, dan lengan kanan oleh ta panjangnya, besar pembebanan titik dan posisinya dari ujung le-
I yang sama dengan N. Harga-harga I yang digunakan pada baris 190 ngan kiri harus pula dinyatakan.
guna membangkitkan jarak X dari ujung lengan kiri.
.W
(2) Penerapan definisi-definisi gaya geser itu, serta momen lentur dari a .1.' b
Seksi 5.3 terhadap batang diperlihatkan pada Gambar 5.6, yang
l--l.-;----.-..-..----------*i
memberikan
O= _\,,1 + lvx
2 Gambar 5.7
I
,r=*rwL.x+** l,
i
(s.16)
t,x5t!tjlNT2 10-.Jt.tN- 81 0./:O;.t:03
,O ttilNl 'l;ItlFtY Sl,Ff t)tiILI' FtAt{ t,IIll !ilN(it..f: r.0lNr ttJAIr,
di mana reaksi-reaksi penyokong pada setiap ujung batang adalah :to rrRlNr
:lo llRtNI 'trI$lRIIl1,1 IDt{ r,t: strtAR F(,t((:E' ttENIlIN{; t1{}H[Nr Af[r rrtFtl[:tI0N.
wL/2. Persamaan-persamaan ini masing-masing dinyatakan pada ba- 40 r'RlNl
:;o r'(llll 'INr.tJri'
ris 200 dan 210. 60 liliINI 'ri EXURA| RIGIITITY I I (NN]1":,1),;
(3) Program tersebut memungkinkan jumlah subdivisi rentangan (N) ,'o rNr'l,l r.r
80 r'RINI 'trt:A|,! srAN (M).i
akan diubah. Sebagaimana dapat dilihat dari keluaran, sejumlah genap 90 lNf,t,r t
tt00 l,firNI 'trI!:irANcE oF FOTNI toAIr F[i{)h ttt rNIr (t1)'i
divisi diperlukan untuk momen lentur maksimum (tengah rentangan) ,10 INFIIT A
1]O II: A.I.. IHEN T:;O
untuk dicetak. Program tersebut dapat dimodifikasik.rn guna membe- ,JO f'htNI 'trtlilAN{.:t ht,Sir I'r tt,SS; r}iAN l.if AN'it;'H'
t40 (i{} I(} loo
rikan keluaran tengah-rentangan, berapapun banyaknya jumlah sub- ,l,O r'tilNI 'llAGNIltilrE t)I:ti,Alr (NN)'i
divisi yang dispesifikasikan. ,60 TNtl.rr t,
t lO 11.1. h
t{Jo F:1. l/J{l!/l
t'lo ri:l -t tA,/t-
contoh 5.2 Analisis batang disokong sederhana oleh pembebanan titik :t00 t.ti tN I
:.tlo t,ritNt 'N0 oF liF',AN st.,t'-trlvItiIONll roR LTHICH 0urriut FEQL,IREI' (0 ro sI0F,)';
:..!:ro tNfr.,r N
Gambar 5.7 memperlihatkan sebuah batang disokong sederhana (pan- t:Io I l: N: o illt, N :!:io
jangnya Z) dengan suatu pembebanan titlk (W) yang ditempatkan ja- :140 !iI
2:;0 r'h IN r
{.lt'
rak a dari ujung lengan kiri (atau b dari ujung lengan kanan di mana ;t6o rfilNI 'lrI1;tANcE I:lir)M'r'sll[AR
ilTO [!lrlNl 'lll l:Nli (H)',' (hN)'r'
I-(.)fict ','lt-NIr,
(hNH)'r'
HoH[NI
llll1 )' "'liEFl.Ecr
IUN'
E.X5F0INr? 1B-"'UN-tl1 09:o?i5t (6) Untuk posisi-posisi bagian kanan pembebanan, gaya geser (Q) pa-
ti.t.r"lF't-.y {iL,Frt0RrEIJ EF-Af{ UI rH SINGI-E rr0lNT t-oAtl da batang sama dengan reaksi lengan kiri, tetapi dengan suatu tanda
ItIj.NIIING I,tO}1ENI ANTI TI€FLT,CI II]N
negatif sesuai dengan perjanjian tanda dalam buku ini (baris 320).
IIISIRITiIJTION TIF s}IEAR FI]RCF..
' Gaya geser berubah di antara harga-harga ini pada posisi pembe-
I Nr't, I i
|,L.LXUtiAt- t{'ltiltrl lY EI (}iNl4":l}" lOo banan, untuk hal itu program akan mencetak sebuah harga nol (baris
tJEAh !;FAll (H)" ?
rrlsrANt][ 0l: r'tl]NI t..t]AI r'ROl'1 t"tJ !,Ntr (tr)? .5 350 hir.gga 360). Dapat disangkal bahwa hal melenyapkan dis- ini
tlAtiN I1 UIiE. 0r r.0An ( NN )'a ll kontinuitas gaya geser pada posisi itu.
ilo {tr 5r'AN llt.ttl-.trtvIsI(.)Ns f:or( !,HICH Otllt ur 6EolrlfiLtr (0 ro sToP)? (7) Momen lentur (M) ditentukan pada baris 330 atau 390 tergantung
IiIStAN[[ r:ti0]'l 1;III,AR f ORCF H(Ih[ N I TIEIJLECI ION kepada posisi di sepanjang batang. Momen lentur maksimum hanya di-
I t;Nlr ( tl ) 0{N) ''ENTI. (t\NX) (nH)
cetak kalau jumlah subdivisi memberikan keluaran buat posisi pembe-
t"l
o -r..:i o o
.Ir -.5 ?,':'.9167
1
L .:i o 0 banan tersebut.
() t,ti o o
1 .li -,,l7li; 1,Oii4(,\)
O , /'i l,t::t/!i Contotr 5.3 Rancangan batang sederhana
. 7:! .:i .61:l1i ?.'"t /t:t6:)
.:i ..'i ;t.:]9t.67 Tulislah sebuah program untuk merancang sebuah batang disokong se-
. :r; " . .l /:i 1. ,'lt):1.19
. li .:l:; l 4:r;{.}.I..I derhana guna membawa sebuah beban terkonsentrasi tengah-bentang.
.:r; -,1:l:r; .76t1:!:)')
.5 0 0 Untuk harga rentang yang dispesifikasikan (m), pembebanan (kN), dan
tegangan langsung maksimum yang diizinkan (N/mm2), program ha-
"., "'' rus menghitung kedalaman (mm) sebuah penampang-lintang empat per-
::'":'^: , ,,: :"::'' jika lebarnya (mm) dinyatakan. Sejumlah rentangan harga
segi panjang,
lebar, Cengan harga-harga lebar yang konsisten adalah memungkin-
kan. Karena itu, sebagai bantuan, program hendaklah rnengeluar-
kan harga-harga kedalaman terhadap lebar, serta rasio rentang terha-
Catatsn progrom
dap kedalaman, dan luas penampang lintang.
(1) Program secara keseluruhannya menggunakan satuan gaya kN dan
satuan panjang meter" Karena itu lendutan batang dihitung dalam me- Ixl];Pu.[Nr.i 1f:]-..1t.,N-al. o9i09l^14
ter, tetapi diubah ke dalam rnm untuk keluaran (baris 410). 10 FfilNt .li.Il.lrt Y .ciutiF0Rth-l.r BrAH uIlH Hrrr-siF'AN P0rNr LoAn'
(2) Suatu pemeriksaan dilakukan pada baris 120 guna meyakinkan bah- ll0 i:[(tN' 'Slt1t:.l,iS IlA$[I' IJE.SiIGN t'OR liut..IIr RECIAN$l-lt..AR $iE.{]IlON'
30 t',rttN''rrEFl.t:crloNfj /tNli 1;1.{EAR N{lT {lONt;IIiE.tit.Ir'
wa pembebanan tidaklah ditempatkan lebih jauh dari ujung lengan kiri
iJO F.RIN i
dari panjang batang. Kalau suatu posisi yang tidak sah telah dispesifi- 60 FRIN I
70 FTiINI '[rEAf.{ ijr'Al'l (H)'i
kasikan, sebuah pesan tercetak (baris 130) dan harganya harus dima- IIO INIIUf L
sukkan kembali. 90 L=.1-t 1.000
100 PRI'lI'Mlli*$rlAN t;ONCENTRAIt-tr t..llAIi (NN) - (tlIlH LOAIr FACToft?)';
(3) Harga-harga reaksi penyokong terlihat pada Garnbar 5.7. Semua- I, O I NPJT I,'
1,
1?0 l,r=tl{1OOO
nya ini dihitung sebagai Rl, dan R2 pada baris 180 dan 190. 130 F'RI.lt 'l,lAx At-t-0l,rAI{LE ITIRECI SlfiE:tili (N/i'lM-3)'i
140 INP.'I S
(4) Batang tersebut disubdivisikan dalam cara yang sama sebagaimana 150 M=t, lL,/4
telah dijelaskan pada catatan program (l) untuk Contoh 5.1. 1.60 Z=.1,/S
170 T"RINT
(5) Bagianpernyataan lendutan yang lazimdari Persamaan (5.17) di- 1BO PIIINT 'FF{EAII'IH (MI'I)'i
1.?O INFU T B
tentukan pada baris 300 untuk sembarang posisi batang. Suku tam- ?OO Ir=$flR(6*Z/B)
:I1O F'RIN
bahan untuk posisi-posisi terhadap bagian kanan pembebanan itu di- ??O F,RINl 'IIITII'IREII FEA}1 TIEF'TH IS'iNi'I.IH'
III30 IlRIN .tIEPIH,/FREATI H RATIO IS. iII,/Tt;. (FOS$IFI,E $TABlLITY F,ROBLEI'tS IF
tambahkan pada baris 400 hanya bila X melebihi A. Suku EI yang la-
.:
260 F.RINI persoalan yang mungkin kalau rasio kedalaman terhadap lebar dan ren-
27O FRINI 'TiO YOU L'ANI 10 CI{ANG€ I llE trFEAlr I tl? I Nr'UT YES OR NO' i
?NO INF'IJ Yt tang terhadap kedalaman di luar harga yang ditentukan (agak bebas).
?9O IF Yi='YES'THEN 170 Dengan rasio ini rnuncul dalam pemikiran bahwa lebar dapat diubah
300 sToP
RE,A NY
untuk meminimumkan luas penampang lintang.
(4) Tegangan langsung yang dinvatakan pada baris 140 harus mema-
sukkan suatu faktor keamanan. Sebagai tambahan, terhadap beban ma-
RTJN sukan pada baris l2O dapat dikalikan untuk memasukkan kelewat-
beban (overloading) yang mungkin.
ExsForNl3 1g-JUN-Bl 09l l0llo
(5) Program tersebut di atas dibatasi dalam konsep. Hal itu tidaklah
IitT,II'LY SUPT'OR'JEU TI[,AT1 IJIT}I hITI-5T'AN F'OINT LOATI
SIKFTiS IIASITI IIESlI;N FOA SOLITI RFCTANEULAR SECTION memperhitungkan batas-batas lendutan yang mungkin ataupun peng-
rrEr:t.ECTIONS ANIr 9IIEAR NOT CtlNSItrEREn gunaan ukuran yang diinginkaa (lihat Soal (5.4) dan (5. I l)).
INr't., r I
ItEAtr st'AN (h)? .l Contoh 5.4 Sifat O"nu*Oror'sebuah batang T
hltt-5fAN CllN0ENlRAlEr' t-DAIr (Nt,l) - (IJIIU LOALr FACIOR?)" 5
tlAx AL.t..t,trAFt-E ITIRECT 5 rRE$S ( N/|tl.'l-3 ) ? 10
Untuk sebuah penampang lintang yang berbentuk T (Gambar 5.8), tu-
tR[nlrilt (flH)? lo0
lislah sebuah program guna menentukan sifat-sifat penampang; posisi
RE.OUIf{Ett tr[AM Lr[r'l]l Il; I:iO ]11{ sumbu netral, luas penampang, momen kedua luas, modulus penam-
DEll:ltllltRtlAtrl]{ F:Allttl I:i 1.5 (F{lllliLFL[. SIAIIILIIY Fti(lllt[]1$ It'::':,)
TiF.AN/IIE.F'tH RATII) IS ?O (!;HT,AR E.FFECI.J IIIF'I)IiIANI IT I1O) pang, dan radius girasi terhadap sumbu-sulnbu netral vertika! dari
cRosi$-sE.cI I0N ARI A r{i 13000 }lt{^11
horisontal. C-iunakanlah masukan berupa dimensi B, D, T1, dan T2
Ir0 y0U trAN t I t) t)xANljE I'tlti ktrEALrl tl l lNPUl YI S llti N0? YE-ti
pada sembarang satuan yang konsisten. Bandingkanlah kcluarannira
fitttlAtrIH (tlH)? 50 Cengan menggunakan sebuah tabel sifat-sifat penampang untuk sebuah
batang T standar.
REI]UIRETI FE.Ah TIEFTH Ifj 21?.132 I1T1
,r,t,trrppSatrTH RAIIO Itj 4,?4?64 (FOSSIBLF STAtTILTTY ftftoBLElls IF'5) B
(S'IEAR ETFECTS IHT.OhTANT IF 1O)
5F'AN,/ItEF,TH RATII] IS 14.14?L
CFT0SS-SECII0N AREA I5 1O606.6 llll^l
I
---..-_-*l
ItO YOU I.JANT 1O CHAN6E IHI: IiREAII-TB" INF.UT YES OK N1]" NO
REA trY
Tangkai
Catatsn program
Momen lentur (M) maksimum (tengah-bentangan) ditentukan pada ba-
ris 150. Jadi modulus penampang yang diperlukan (Z) dihitung pada
baris 160 dengan menggunakan Persamaan (5.12). Sembarang penam- l--*l
pang lintang batang yang mungkin harus memiliki harga modulus pe- T?
ii
80 Lenturan Contoh 5.5 Tegangan geser pada batang I simetiis
Ix5r'olNr:i 7-.Jl]|...'fJ1 09Ll:1io4 INf t,l IiEltil FIitlH t0r lit,kr:A(][: Al Uil.tl.:r
liTliE lls RI {tl.J I [([ Lr ( -Ul 1 (] l'; I ljl: ) r :l:l:,
t0 r'kItll 'litlf-AR SilR[:Si1,; IN A giYtl]lEIliI(lAt I trt:At{' trt lr i $ftt:An !l I ti[1;!; ./:t,,r'4o4 N/t{M^:r
:]0 T.R INI
30 tRrNI lNt l.,1 lrtlllll l:R(lll Il)t Sl.]lit A{.;[: nr !Jl{1,:ll
40 t'tilNl 'tlltl,rl' !;TRf S[; Rf.lll,l RI:lr ( Vt: l {.] Si l Ot')'r ' I
:;O r'ftllll 'l]HtAR ffltict' At $[(:ll(lll (kll)';
$o lNt'ur 0 lit[]t1 AI t-1Nt :1,0
7o {l"tl*1OO0
BO t:filNI 't,It'il.t ANtr t!r:t,ni OF t:.At:H I t.Ar.l(i[ (t1t1).; At AIIY
90 INl'r'r F, I r
loo tRINt '{,\,EkALL rrEr'Iil 0r 5t:[]llr.)N ANI| 1xIONiltll;gi {}r u,t:l! (MH)'i
, tO tNtll,t Ir, t:.1
I 20 l.,tt*rr".l,/ r t- ( ti- l ;l ) * ( Ir- ;'* r I ) -.t/ 1 ll
,30 t tirNt
l40 T.RINI .Sr:(:ONL| l'ri:,HtNI t't',' Ati[A I{x'; t;'t'ltl"4'
l50 F'rr{NI 'AUll(Al;E f;llEAR lilkllill (l:illt'irt OAllt(1tlr FY ir[B)')Q/l:!,/(lt.:tr1)i'N,/Htt^1.
,60 Irildl
170 r'filflil INf'|.,I I't-r'Itl f R{)H l(lt] 1;l,Hl A{ltr AI l,JH{CH'
lBo F(itNl 'StRtlit:; Fit:otjIRru (-ut: Ir) Slrr')'i
I ','0 INl lt I Y
:,oo lr I .0 Illl N ::l:,0
:l to titot'
:l?O I r: y --'1,/? I tit,N 14O
.,.,0 Y:tr- Y
?40 ]T Y I1 THEN :.I?0
:Llio l1-.lt* \ * < lt / ?- ( / ? )
:!60 S..i1tr)/t!,/ I
::70 IRINI 'l LANlit : Stlt Ali !'; Il{t.1;S';!i;'N,/Hh^:l' D
lBO Ir Y, lr lllr:.N ll'o
?90 H'-F* I l* { It / 1.- r 1,/ :' ) I I ::l I ( Y - I I ) * ( It,/:l.. I 1 t. ( " I l. r,/ ) )
300 S=t1*Q/Ii1/I
:J1 0 F'R I N I. tJf tr l ljHEAti $ l FLljtj' i lj.' N.'fll'l^:"
3?O 60 I0 160
tlEA trY
tiUN
(3) Untuk posisi flens (Y yang lebih kecil atau sama dengan Tl) tegangan (6) ulangi langkah-langkah (4) dan (5) untuk segmen-segmen yang
geser ditentukan pada baris 250 dan 260 dengan menggunakan Per- berikutnya sampai ke ujung batang (yakni i : I sampai 2, dan se-
samaan (5.13). Untuk posisi pada tiang, tegangan geser ditentukan pa- terusnya). Pada setiap stasiun, kemiringan (atau lendutan) adalah
da baris 290 sampai 300 dengan memakai persamaan yang sama. Va- kemiringan pada stasiun sebelumnya ditambah harga integral yang
riabel M digunakan untuk menunjukkan momen luas di atas posisi yang meliputi segmen, misalnya
ditinjau (A! pada Persamaan (5.13).
^i=)
Jika Y sama dengan Tl, program tersebut menghitung tegangan .Stl)=,S(l)+ I
1tt -.- tlt /< 11 \
\ ) .- ) )
geser baik pada flens maupun pada tiang (kondisi IF baik pada baris Ji- t 1;l
240 maupun baris 280 tidak memenuhi).
dan pada setiap stasiun harga x bertambah dengan 1L
Contoh 5.6 Kemiringan dan lendutan oleh integrasi Prc,gram tersebut hendaklah mengikutsertakan perintah-perintah
Sebuah prosedur numerik dapat dipakai untuk mengintegrasikan Per- buat pemakai yang potensial. Periksalah program tersebut dengan
sarnaan (5.15), persamaan yang mengatur lendutan batang. Metode ini menggunakan persoalan sebuah kantilever dengan pembebanan terkon-
terutama berguna kalau kekakuan fleksural (E/) berubah menurut pan- sentrasi pada ujung bebasnya.
jang batang.
Tulislah sebuah program untuk mengintegrasikan M/EI guna mem-
berikan kemiringan dan lendutan sebuah batang kantilever dengan
menggunakan prosedur berikut
(1) nyatakan M/EI sebagai fungsi jarak x dari ujung tetap dengan
menggunakan sebuah fungsi didefinisikan, Garnbar 5.10 =
(2) bagilah batang menjadi Nbuah segrnen serta hitunglah panjang
langkah (slep) H (sama dengan L/N di mana L adalah panjang t x:,1 0tr.116 ?:-JUN-ti1 1"1 :1:ii:17
batang). r tFtNilcALcrJr,AlIt)N 0t: :i1..{lf t,s ANIr Ir[Ft,fcIIt)Nl] oF A (]ArllIttuFfi t't,A11'
(3) berikanlah harga nol pada kondisi ujung tetap untuk kemiringan : f FltNt
.3 lrti I li [ ' I Il tl:;t. TH I t; t R{]titiAi'1 Y0lJ r'lt.Js I'
S(0) dan lendutan Iz(0), 4l-f{lNilI'tl.-EIt. t. IN[,s 1 IO 9 ' 'l'l.L- 1'1"
li PRINI 'frr.tll
(4) gunakanlah aturan trapesium untuk integrasi numerik dalam me- J f l( jNI 'lr[r. INt A It]N(i f Nh(x) IN LlNt lO UriiilH trF:a;llrill{r:5 't1./t I' Asl A'
7 l f{lNI 'l tlN0lI(JN t}f I 'l0N (ttt:Ah t tN{lfll) ANlr X (Irl!.TAfJCE f:F0r1 tit.lI( T-IN ENII)'
makai kemiringan (pada x sama dengan f1;, si FriiNI .t6,lo Irtt r:NH(x)."1-x' [(ll.i A LOrrtr AI rHE FRLI LNIr TJIIH l^J=EI..-1'
9 Ii r t)F' 'l]ItJT
1.0 r'liitrli 'E.RFiOrii Y[]li hlJlir Ii!-,:1NE ItiL: FLlflcll0N FNtl(x) Ir'J t-IN!- r0'
-,0 rtrtur .SL0FE:i Autr IrL.r:tt(:II0Nti {tF A L(rAtrEIr (:ANItt-tuER'
d, - fi=r ttl dx (s.19) .10 Frilr.li 'IOR'11./t. I'rllNl.:IION Irtrll,ltlr IN l..INt: 1O'
s(1) =
G- -iI = 0
Fr ,qo PE I il
l;0 F fiIN i
60 I!}1lNilrNFtlT t-EN0]ll L';
70 IN'rt,r t-
di mana i adalah jumlah stasiun (Gambar 5.10), t,0 l'tiIl.lr
1)O [.RINT'iNFTJT NtI},IITR OF SI.JF. IIIL'ISIDNS (O TO SIi]T')'i
(5) gunakanlah aturan trapesium untuk menaksir lendutan (pada x ,.OO INFIiT N
I tO Itr ,'i:,0 rHEN 140
sama dengan ,I1) ,;:.IO PTiINI-"LI51 1O']O T'fiINI IIITlI.IEIi H,/EI FUNCTION'
130 5t0F
I40 nIH S('JO)'u(?O)'X(30)
,.:io s(0)=o
li
84 Lenturan Soal-soal
&EANY
Cqtatan program
Iil.iN (l) Keluaran program mernperlihatkan bagaimana perintah-perintah
r:.x5F'0INr6 :12".JUN"Bl 13116i3:l digunakan dan bagairnana - jika tidak ada fur gsi didefinisikan pada
T]AI CIJLATI{]N OF' T'L.OF'E,S ANTI JI['T:LTI'J'IONs T]F A CANTIL,EUER IIEATI
baris l0 - tercetak sebuah pesan peringatan. Kr rena fungsi yang dide-
'IO UtiE..fHl::i FROTiRAt'l Y0tJ HUST finisikan secara langsung tidak dapat dicetak, kalau program dijalan-
riEt-F-Tti t-rNEs 11U 9 "',Lrtit- 1-9' kan, baris 120 mencetak suatu saran bahwa baris l0 didaftarkan
ANTt
kemudian.
TIEFINE, A FUNTTION IINTI(X) I,N I-.IN[ 1o I,JHICH III,SCRII,IF:S,h,/EI, A5 A (2) Fungsi yang sebenarnya digunakan pada haris l0 tersebut menya-
FTJNUTION 0F t.. (IrEAi', LENGTH) ANtr X (TISIANUE t-RoH tit,IL-T-IN ENrr)
E:6 ,10 IiE.F FNM(X)*I-"X, fl(]R A F,OIN1, I,OAI] A,I, THF. f:REH ENTI I,,ITH U=EI=1 takan sebuah ujung kantilever yang dibebani dengan w : EI : l. Se-
STTIF.AT I.,.INE, ?
perti terlihat pada Persamaan (5.23) untuk persoalan ini lendutan ujung
bebas haruslah 1/3, dan kemiringan ujung bebas adalah l/2"
F:E AI] Y
lt:t.. 1-9 (3) Kondisi-kondisi batas kemiringan dan lendutan dihargai nol, masing-
Itb. At' Y masing pada baris 150 dan 160. Momen lentur pada ujung tetap M(CI)
1.0 lrfl.f: FNH(X)=,1 -.x
ditentukan pada baris 170 menggunakan fungsi didefinisik"an, dengan
RUN
X dihargai nol.
(4) Integral pada Persamaan (5.19) dihitung (sebagai A) pada baris 260
Ix:rF0INI6 :t::]-JUN-81 t3t t7i 1.ii
dengan menganggap luas antara batas-batas yang akan dinyatakan oleh
$LOFE$ ANII TIEFLF:CIIONS Of: A I.,,OATIE:Tt CANTILEUEF
Ftlq'14/F"l' FUNCl'I0N tr[tsIN[.tr l.N r,INE to sebuah trapesium tunggal. Integral pada Persamaan (5.20) dihitung (se-
bagai B) pada baris 280. Harga berikutnya dari X ditentukan pada ba"
INFUT LINGTH L? 1 ris 240, dan ini digunakan pada fungsi didelinisikan untuk rnenghitung
INPUl NIJMT'ER OT: SUF.NIUISIONS (O TO 91I]F)? ? momen lentur (baris 250)"
tII$I ANTJE 11/EI sit.0Fts I.IEFI,-EC l I ON
(5) Program menganggap penggunaan sistem satuan yang konsis-
o o o
.li
1
.0937:J
ten.
,, o . 31?5 (5) Prosedur numerik dapat dilihat memiliki suatu kejelasan fisis. Da-
INF,UT NUfltsER 0F StJrr-liIU.t!i.tONsi (o T0 sr0r.,)-r 4 lam istilah matematik hal itu merupakan sebuah contoh clari merorie
II T g'I ANCI t+/F_ L !it..tjF ti: TIEFL,[:C TION
prediktor-korektor untuk menyelesaikan itersamaan diferensial biasa.
o 1 o o
,:!18 7i; .o:t7343A
.3 )::; .101563
.4C,t]7ii :!070.11
,l 0
.
. 3?81:15
SOAL-SOAI,
r Nrrilr Nl,ilrrrF: 0r: $trB*rirul.sirirNri (o ro s;rt*.1, r.r
(5.1) Tulislah sebuah program dengan cara sepeiri prada (_'ontrh l,.l
TI I5 TANt.]I1 1't, I !t t...{tt'tl I[.F I, Ei{: T I ON
untuk mentabulasikan distribusi gaya geser (p) dan_rno.men lqnt-ur (1,;4
M I
0 1 o o
.87:i . 117 ).AU 7 ,.t?4??f... -0., sepanjang sebuah batlfc qislliong
.0?8J:.10:J e6de.,rliana. fnq111.i1,giiyi r-1 pa6a
'e
jiii '::iqr: 't;''. )'
ii "r
l]
:" -;.y. -:",r;- ll
.-
-1
86 Lenturan Soal-soal 87
Gambor 5.I l
(5.10) Tuliskanlah sebuah program yang serupa dengan program pada
Contoh 5.6 agar mengintegrasikan sebuah intensitas beban w, pertama-
tama terhadap gaya geser Q, kemudian terhadap momen lentur M. Pen-
jelasan untuk ini didasarkan dengan Persamaan (5.1) dan (5.2). I'>erik-
salah program tersebut dengan sebuah contoh sederhana, misalnya sua-
tu pembebanan terdistribusi seragam.
Program tersebut dapat diperluas guna menggabungkan ciri-ciri per-
soalan di atas dan Contoh 5.6. Jadi lendutan batang dapat ditentukan
secara langsung dari intensitas beban sesudah empat integrasi.
Suatu modifikasi selanjutnya terhadap program-program ini akan
membolehkan sembarang intensitas beban dinyatakan oleh harga-harga
empiris pada setiap stasiun, ketimbang fungsi aljabar terdefinisikanse-
kragai yang digunakan pada Contoh 5.6.
(5.11) Program rancangan batang pada Contoh 5.3 konsepnya adalah
sederhana. Suatu program yang lebih komprehensif dapat dittllis da-
lam tahapan-tahapan yang meliputi
(l) batas lendutan rnaupun batas tegangan, di mana rsoc?rrl$&r
tersebut dilandaskan (lihat Contoh 4.4).
(2) per"bebanan swaberbobot dengan menambahkann;va setelah
dipilih sebuah penampang sementara (untuk baiknya penam-
pang tersebut kernudian dapat diperiksa dan diubah
I
Bab 6 Lingkaran (tegangan) Mohr 91
*
,o =
){o, - or) sin 20 r*, cos20 (6 3)
TEOR.I UTAMA
Derrgan mengevaluasikan do6/d0 : 0 ternyata harga-harga mak-
6.1 Gabungan lenturan dan pembebanan aksial simum dan minirnum tegangan langsung o6 terjadi pada bidang-bidang
&.r Tegangan-tegangan langsung dapat dijumlahkan untuk persoalan- yang dipisahkan 90o pada sudut 0o di mana
persoalan elastik linear yang deformasinya adalah kecil. 1-
lan20 -txv (6.+1
Gabungan lenturan dan pembebanan aksial memberikan tegangan- n= (o-
- o.,t
tegangan langsung
o=PlAtMylI (6.i ) Kesemuanya ini dinamakan bidong-bidang utama, dan tegangan-
tegangan (ov oz) langsung yang bersesuaian dinamakan tegangan-
dari Persamaan (3.1) dan (5.4). Tanda positif digunakan kalau tegangan tegangon utama. Dengan memasukkan Persamaan (6.a) ke dalam Per-
lentur adalah tarikan, tanda negatif dipakai untuk tegangan lentur samaan (6.2) diperoleh bahwa
tekanan.
{[T') '*,'']
(o, + o,,)
or = -
6.2 Tegangan kompleks dalam dua dimensi 2
(6 s)
Resultan (hasil akhir) tegangan pada bidang oblik dan pengaruh ga-
bungan tegangan langsung serta tegangan geser (yakni disebabkan oleh oz = ALI','f - ' * r' *rf
gabungan lenturan dan torsi) dianalisis dengan mempertimbangkan ke-
2 {['-;")
seimbangan pada bagian kecil elemen bahan. Tegangan geser adalah nol pada bidang-bidang utama dan mem-
punyai sebuah harga maksimum
Y-
I
d
xl
I
I
rxyY
+-----1-------_
TI
l- 6.3 Lingkaran (tegangan) Mohr
Variasi tegangan dengan arah, dapat dinyatakan oleh titik-titik pada
sekeliling sebuah lingkaran yang dikenal sebagai lingkaran Mohr (Gam-
bar 6.2)
xy i
lo v (Catatan: sudut pada lingkaran ini adalah dua kali sudut dalam ruang.
Kedua ujung diameter horizontal menunjukkan bidang-bidang utama
Gambar 6.1 yang dipisahkan 90o dalam ruang.)
90
92 Tegangan dan regangan kompleks
Contoh 6.1 Rancangan iteratif rnanual batang kotak berongga
+ue')
,= u+(e'
6.5 Sistem tegangan tige dimensi
Pada sebuah sistem tegangan tiga dimensi, terdapat tiga tegangan uta-
rna d1, o2dan o3 dalam arah-arah yang saling tegak lurus. Gambar 6.3
memperlihatkan lingkaran-lingkaran Mohr untuk keadaan tegangan ti-
ga dimensi tipikal.
Jr)
Tegangan geser adalah rnaksimurn pada sudut 45o terhadap arah
Gombar 6.2 tegangan utama maksimum (or) dan tegangan utama minirnurn (o3).
Harganya diberikan oleh
Lingkaran Mohr dapat dibangun kalau komponen-komponen te-
gangan langsung dan tegangan geser diketahui untuk kedua bidang yang r,.,rr = !, tu., - ,.) ((t.10)
tegak lurus.
,u =){r, + €-,,) +
ltu. -er,) cos 20 +! y sin20 (6.7)
1
1
10 =Uk' - er) sin ,u -;7 cos2o (6.8)
o, = (e, +ve2) Anggaplah sebuah penampang kotak berongga bujur sangkar (terlihat
-i -
(1 -v") (6.e) pada Gambar 6.4) mengalami gabungan antara lenturan serta penlbe-
banan aksial.
94 Tegangan dan regangan kompleks Contoh 6.1 Rancangan iteratif manual batang kotak berongga
rr--H* 1 . oooooE{.06
t 130 F.RINI
I
130 F.riINr.UA[-L IHICI(N€,'J5 I
T4O INFUT T
i
I50 F'RINI
I 160 IRINrtNt t,t S I frF tr t HENS I0NI:i tr UNIII
flL,I rJlttrt;t sIFtSs t.Et;S IHAN
I
170 r.RtNr .uAt t,ti (0 ltJ !:irltf., -vu ll) (:llrlNl il UAI I llll(lt\Nt lili) I'
At t.fJt,iArrt
I 175 r.ttlNt .sIARl uIlH LOl, t"5 - IS lt/ I tt\t LAk{i[ (ltt,(:t\t lNli,:;llEAti)'t.
I ,NO F.RTNI
D: l90 r'RINI .Ol'tSI[rE ITIhEN$ION tl
I
I
:IOO I NF,UT t'
?lO lF fr,:O IHEN t20
f?O Ir tr,o Illt_N ?4O
i
230 Srr r.
i
?40 A-: *lr*l f2t(lr*11*I )*r
di I ?1O l=11^ 4 / 1?- (l.t -2* I I ^ 4 / 11!
I
?tto S=F /A+t|/ltlt/?
I
I
270 FRtNr .HAXItrt'h IrIFt:CT S.tRE55. ;S'.N,/]tH^2. .SECTION AREA' iA''HTJ-?'
?BO GO IO 1BO
Y
READY
D I
I
RUN
Gambar 6.4
€x6F.OrNrl ?2--,uN-nt
Tuliskanlah sebuah program untuk rnerancang sebuah anggota dengan
IIERATIVE t,ESIGN Or S0UARE HOI..Lot., FTIX FF,AT,lS SUF,'F-CT Tf,)
mrr-rggunakan batas tegangan langsung yang diizinkan. Anggaplah bah- AXIAT Ll)AIrS ANtr BENnING Ht)irINlS (Ft,l]t\t I Nl; N0 I Cf)NS I If ht Ir )
wa batas ini tarikan dan tekanannya sama dan abaikanlah (tetapi
bertrati-hati) pembatasan yang mungkin ditimbulkan oleh tekukan serta INT.UT
' AXIAL LOATI (hN)? 20
TIAXITlIJIl
geseran. Karena persamaan-persamaan tersebut sukar diselesaikan se- llrlxllruli tTENnING HOHENT (NNtl)? l5
cara langsung, gunakanlah suatu 'prosedur berulang secara manual' I,'ALL THICI(NESS T (T1TI)?
'O
seperti berikut. INF't,r OUTSII'f r'lHFNt;I0Ns;t' lJilItL rrrrit:Cr SrREriS LrSS IHfrN
(0 r(, s10t,, -vt, to t:llAN(,it. uAtt rillLhNIis;s): Al,rr)r,,AIrLtl
Untuk sebuah ketebalan dinding T yang dispesifikasikan, ceraklah vALUE
SIARI t,,ITH t-OtJ IrS * IS tr./t IO0 LARGE (IrUCt\LIN6,SilEAR) l
tegangan langsung maksimum untuk berbagai-bagai harga diameter luar
OUI'SITIE NIHENSION II (i'lh)":JO
D. Ubahlah D, mulai dari harga yang rendah, sampai tegangan lang- llAXInud IlIHECT STRESS s39.70t N/tlk-? Sf{--lTflN AIit-A l6oO HH'':l
sung maksirnum sama dengan tegangan langsung rnaksimurn yang otjTSItrE ITIhENSI0N Ir (nh)? ,00
diizinkan" hAXIHUiI tTIRECT STkESS 157.9rl:i N,?hH^:t SECTION ARt A :J6OO Hh^:'
Cunakanlah prograrn tersebut untuk merancang sebuah penampang OUTSItTE I'I|JENSlON tr (i"1tl)" l:10
ItAXIiiUi..l I'IRECT STFTESS 64.7171 N/hd-.") st-(]TIUN AIit-A :r6r)0 hrt-:l
guna menahan sebuah pembebanan aksial maksimum sebesar 20 kN
OtJTSIITE fTIHENSI0N tr (t1t1)" 1f5
dan momen lentur sebesar l5 kNm kalau tegangan langsung maksi- llAxIHUn ITIRECT SiFiESt r6,Tt)1 N/ytt1 .2 5EI]I -ION AREA 4600 hM-2
mum yang diizinkan sebesar 100 N/mm2. Perbandingan dimensi luar OUTSII'E II]HENSION TI (IlM)? -1
(D) terhadap ketebalan (D tidak boleh melebihi 20. I./ALL THICNNESS T (}4X)" 8
oL,TSIITE trlttINa;r0N tr (HM)" 130 ,ti melakukan iterasi manual untuk mencari kedalaman batang, tulis-
mAXit{u}1 ITIRECT SlfiISS 105.36fJ N,/Hf1^:] S[CIICJN AKFA :J904 T{M^? lah program tersebut sedemikian agar ia melakukan iterasi secara oto-
OUTSII'E IrIlt[N:;I0N tr (llll)'l 1.]5i matik. Iterasi tersebut harus berhenti kalau tegangan langsung maksi-
i'lAXItilJll ITIFiEC t 5It(LSS 97.2,J4r] N,/llM^: SECTIT]N AF(EA 4O64 MH^:I
mum sesungguhnya pada batang dalam batas 0,1 9o dari tegangan yang
OUTSItTE r'Il',!EN:;I0N lr ( tltl ) ? O
diizinkan.
STOF.AT I.INE:]30
F:EAI'Y
, 0 f'II N il t l {-riA I Ivf lrt l; i (iN Or ft r:(; tAill]llt nt. $€ {-- rl (lN tit:AH,-l Iiq,tr,,t(:l l0'
t0 FRIl.lrAxIAL l_oAL'!l nliI| tlrNtrINn HrlhINrs (trilcht,ING N{,i (:0NS I trfl, f[r ) '
30 F'RINI '
40 F.RINt
:;o tRINt 'INtl,tl'
Cataton progrom 60 F'kINI '}1AXIH{'h AXIAT t 0AMhN)'i
70 INr'l.,r r'
(l) Program ditulis sehingga masukan dimensi luar D mengatur per- tlo l':t*IOOO
90 r'filttl 'tlAXIlll,H tiENtrINri H{IHENl (NNtl)'t
kembangan/kemajuan analisis (baris 160 sampai 230). Suatu harga no1 loo INft,l n
1 1O l'l-tl*i .0ooooE 106
D akan menghentikan program, harga negatif akan membiarkar. kete- t :10 r'RIN I'ilAXlht,H At_t-lrt,Atrt.t, trJrit.{:T !; t ttt:5s ( N/t,lH^? )' ;
balan dinding berubah. !:to IN[l,l lit
140 l'tilNl
(2) Tegangan langsung maksimum pada penampang, dihitung sr:bagai ,50 I R-tNl 'ltIAH t,Ilrlll (it!{)'i
,60 INT.I'I fi
S pada baris 260 dengan menggunakan Persamaan (6.1). Sebagaima- 170 f f(INl
180 R[h ITLr(AlIrlN l{l rlNr' trEAl'1 lrtFlt{ rr
na telah ditulis, program tidak akan membedakan antara pembebanan r.?i,\ tt-t/lt)(\ \ tit h tNt I tAi il tll,J) r.l;L|lnlf: (,t tl
aksial tarikan dan tekanan atau tegangan lentur. Harga S adalah sela- ?Oo lrl-lJ/il \ lil I lN(jl(l Hl Nl I (,R ltl(]REAI;IN{.i tr
?to F()R r:=,1 r0 50
lu tegangan langsung dengan nilai yang terbesar. :,:,0 A:-trtlr
:,r.lo I-lrit'^.J/1?
(3) Luas penampang (A) ditentukan pada baris240. Momen kedua luas ' :tto r;-F /AtH/l*t.t/?
(I) ditentukan pada baris 250 dengan menggunakan Persamaar (5.6) ?30 IF Att!i( (S S1 )/Sl ) 1.oOOooE-03 IIIEN 34o \ R[:l'1 CDNVIRGF-NCF TEsif
:,60 IF 5. Sl IHE:N ?90
S;TFEI;!i I00 ll.l(;H - INCIiEAliE [l
- persamaan ini dapat diterapkan dengan cara yang serupa terha- "70 tr:nllr1 \ REtl
i
lCOO F.EI.t SUBROUTINE TO IIETERI',IINE F,RINCIFAL STFESSES (F1 ANtI AN6I..E St rrISS COtlf'0NE.NTS
TOlO R€f AN6LE AO FF:Dh SI6X (X9), SIGY (Y9) ANTI TAUXY (T9) ( T.]EG ) ItIR[:C] SHEAR
l01lO F 1=r Y9lX9),/?ISQR( ( (Yq-X9) /ll)^?+T9t19) 0
103.0 F :: ( y9iX9 ),/2 -SilR ( I I I I - X9' / 2' ^ 2+ rgiI 9 )
o -50
15 -43..I01.I
li)4O IF Y9=X9 IHEri lCaO 30 43,3013
la5C AO:ATN( -2x f 9 / ! t'? -x9 \ ) /? 43 50
;.1)6r) AO=AOttBO/3. t 41",? -6.55.387E-O:i
60 43.:tO13 ?4,9999
I r) 70 iio r0 1090 25. OOOl 43 . 301::
ItgO AO=0 1.310778-04 50
I O9O FE IURN
F EAT
FRINCIPAL STF:ESSE$I
hAXItlU}II SIGl IS S'O AI ANC;[.E O IIEG IO
RUN HINI|1ur.ti SI6? tS -50
IlAX SHEAR STRESS I!; :'O AT ANGLE 45 I,EG TO SIGX
EX./rFDINl3 ?:-JUN-31 13i51if 4
NOIHt.R STATE OF STRESS?
2tr ANAI-YSIS 0f glfit-liSf:5 ilN ()FLTQUt- fLANgS
.'
::::'^;':,:: l:;
IHT,UT CARTESIAN SIRtSS {:{)NF'ONt.NT$:
II]RECT STRESS SI6X" 5O
IIIRECT 5IRI55 Si(JY" O
,.]HEATi STF:ESS IAI",XY,i O
F(t,,N
Tarikan sederhana Geseran murni
EX6r'0INI4 7-.ll.lL-81 09i41::i1
Cambar 6.5
slhr'LY sulr'0RIt:Ir RE(;IAN0l.lt..AR Cri0!i5- I;ticrI0N [t[.AM trrltl {,Nl.F0ltl'1t"Y
rr.(slRItrt,tEtr LoAIr - 5rRt:S$tli AOri0$r; I:iECIION AI X fr.'OM t..ll [:.NIl
10 rrFrItJI '5Il'1F'LY 1ll.JFP0F:TIIr t(t:CTAI'l0tJLAR fiR(]55-SCCTION 8EAi1 l,JITll UNIt:ORllLY' X- .5 h, FFNTIING HOHLNI-.,75 Ntltl' StIEAR t't,Rr;F=-1 l\N
-lo Fr'rNI'IrISrkIIlUlEIr Lt)AIr - IjTFrt-1.;S81,; ACRIISS ljECIIUN Ai X fhllH Ltl r:NIr'
-10 I F INI Y t]ltix sIr.ir slG;l
4(r IliIdl ( l',tM ) ( N,/ilit^2 ) ( N,/Mtl"::l ) ( N,/HH-? )
:i4 r,ftlfJl 'INfrtil:' 50 o
6() tlhlrlf 'lRlAIrTfl (l1H)'; 40 L 19tJ:lF-o3
di -7.?O16?
70 lN[lJT tr 30 -3, 4 6, Rln06E-O.l -4,406a.1
8,:, FFiINI ',i.r[F'Iil (hH)'i -:t . t, ,0 I /1i?'4 4 -.! ,6t /i,',:i
90 llifi)i Ir ,o *1.{l
1O0 I'Il*lr'-.1,/1:l
, o4 4?iJ ):: - l.r,4496
o o -..5
ll0 fFiINT'5F'rrN (l''1)'i -10 1.0 1,A4496 ^,<r449i7.'
1:]0 INT,UI L .t.6 -.ot /:t:i4,\
130 t -l *-LOO0 "1. t 1 /it5
-:ro :i .4 5 , 406rJ? '6 1{l06t - 0.'
140 [t(rNr .r-0Arr Fr.R uNlT LENOTH (l\N/tl)';
. IJ
- 40 7.? 7 , ?O111:.1 -l.61eu:,,t - 03
I :JO I NF'U T LJ ":;0 9 o
I5O I.RINT
170 f:OFr r1=O 't0 1 x.' I )1, tttNIrlNG l1(lttENl- t hNH' Sl.lEAtl t-URCL- o
1fl0 X=I1*L,/4 K.{
t 9O 0- 'tJ*L/?t tltX
:'{)O h'. iJ*t *X/?1.W*/.*X/?
T
104 Tegangan dan regangan kompleks tml
Contoh 6.5 Analisis rosetta pengukur regangan l0S
ilil
f ::iIGX riIGl
(Ht1) ( N/'MM-: )
TATJXY
( N,/ht'i^:l ) (.,1,,t1h ^:
9 I (J:I
( N,/hn^2
Young serta rasio Poisson yang telah diberikan sebelumnya. Teori yang lllllll
) )
:io 13 o o berkaitan, diberikan di bawah ini
40 -t,a o o -9 ,6
o 0
20 -4 .8 lffi
0 0 -4. g
,.0 o o -f..4
o lillil
o o o
-,o f.4 o ?.4 o
-.:to 4,8 o 4.8 o ilIil
-30
-40 q.6
o 7.! o
o 9.6 o
-:io ,: o 12 o
Lnil
lll
ilil
(l) Data dispesifikasikan dalam satuannya yang paling asli, rerapi ilil
segera diubah ke dalam satuan newton dan milimeter untuk tujuan kal- illlfl
harus sama dengan intensitas beban pada satu permukaan. Kesaiahan Gambar 6.6 memperlihatkan notasi untuk ketiga pengukur rcgangan llll
ini, yang amat kecil, tidaklah terjadi kalau sepenuhrrya dipergunakan yang sedang membaca eo, t6, dan €c serta orienthsi relatifnya a dan B.
ril
suatu analisis elastisitas. Arah (0) serta besarnya regangan utama maksimum (er) yang tak di-
Penjumlahan tegangan langsung pada sebuah titik adalah suatu in- ketahui, akan dicari dengan analisis yang berikut. Regangan utama il1
varian. Jadi, sebagaimana dapat dilihat dari keluaran program. maksimum e2 juga tidak diketahui. lffi
illtl
illlt
regangan rata-rata di atas luasan yang dicakupnya. Secara ideal, peng-
ukur ini harus cukup kecil untuk regangan-regangan (dan juga tegang-
.. =] {., +e:) +l f., - er) cos2(0 - (o +0)) (6.r 3)
an) agar dapat dikatakan seragam pada luasan ini.
Tuliskanlah sebuah program untuk menentukan besarnya regirngan Dengan mernbentuk (b - Ea dan e. - €4 serta dengan membagi per- lilirl
utama dan arah untuk sembarang rosetta pengukur regangan. Tentu- samaan yang dihasiikan, sebuah pernyataan untuk 6 dapat diturunran
kanlah juga tegangan-tegangan utama untuk harga-ltarga modulus dalam bentuk
illl
tlil
106 Tegangan dan regangan kompleks Contoh 6.5 Analisis rosetta pengukur regangan 107
Gombar 6.7
Ex6FOINt5 22-Jt'N-81 rS:Zr t:S
.iIRAIN GAUGE ROfiET'TE ANALYSIS
Verifikasikanlah penurunan persamaan-persamaan ini serta evalua-
sikanlah dalam program anda. Persamaan-persamaan tersebut berla- I NPI.'I !
SIRAINS T:OR GAT'GES c (t,tICRo$tRAIN)? ?OO,-50,-:IOO
A,TJ ANTI
ku untuk rosetta terbuka dan tertutup dengan sudut antara pengukur ANGLES ( TIEG ) tl t C,'l 6.d, AO
TIETIJEEN A tft ANtr
baik menurut jarum jam atau berlawanan jarum jam. Sudut 0 menun- r'RINCIT'AL StftAINti 1!38'67'r -33A,67:' tIICROSrFAIN
jukkan sudut antara e1 dan eo pada arah yang sama (yakni menurut ANI;l E tETtTEEN FIRsr FRINCIFAL STRAIN t A l5 tr€G
jarum jam atau berlawanan jarum jam) sebagaimana sudut antara alat Y0uNti'fi i,tfltiULUs ( NN/HH^? ) O IT $TFISSES NOT REIIIJIRETI" 207
r'0IssoN's RAI I0? .?9
pengukur. Tanda negatif menunjukkan arah yang berlawanan. F.RINCIT.AL STRESSE!; 31.744tj -60 ,9997 N/',t{n^?
108 Tegangan dan regangan kompleks
Soal-soal 109
t'{1 YOl., trISH I0 ANA[-YSE AN(,tilf_ri }i0sErtE" INFIIT yEs OR NO" yES langsung dan geser pada sebuah batang yang mengalami tarikan
uni_
INF.t'I: aksial. Dari masuka, sesaat berupa tegangan tarik yang diterapkan.
!;tRnINS IOR GalrGE$ niB ANI' C (NICROSfRAtN)a 15O,4.lOr-illO
ANG[.E.S (trEG) tlEItJtEN A I tr ANtr n t C? 4:;'45 program tersebut harus mentabulasikan komponen_ko*pon",
tegangan-tegangan la,gsung dan geser pada bidang oblik untuk
FIiINCIttAL $TRAINS 4?I?,464 -639,46A HIf:ROSlRAIN inter-
ANGLE TIE It,,EEN FI(I;1 f:RINCIF.AI, SIKAIN t A 32.862TJ IIEG val 5", mulai dari 0' hingga 90o terhadap sumbu longitudinal batang.
Y(IUNG'S t'lt,IilJLt.,S (t\N,/HH-3) - O II SiIkESSES NOf REOUIREIi? O Gunakanlah hasil-hasil tersebut untuk memplot sebuah lingkaran
te-
I'O Y(,IJ I.,II]}I TO ANALYSE ANI)THEF RI,sEIIE" INFUT YES OR NO? YES gangan Mohr.
(6.2) Program merancang batang secara iteratif pada
INI'UI I contoh 6.2 me-
!;rtiA.lNlj r0R GAu6e5 A,ti AHtr rj (HICfi{}slIiAIN)? llior-.1t10,4.30 merlukan penernpatan sejumlah parameter yang mengatur keniajuan
AN6LF.!; (lrEG) l(EtUEEN A I tr ANII It * f,a ?7O,4a
iterasi (pengulangan). Sebagainrana telah dibahas pada Lt"tur, poogru*
ft{tNcIf AL IiIRAINS 479.46i -6.\?.41}1 ftICtsOSTRAIN
ANGI.F BF, IU'TIi FIRSI F.IiINI:IFAI. SIRAIN I A -J?.A679 IIEIJ (6) untuk contoh itu, parameter-parameter ini diberi harga-ha.g"a
te-
Ytll,Nt;'S fl{)l'L,t tlS (t\N./ttH':r) - O IF SlRtS$f.S flof REIIUIREIT'? O
tap yang tersedia dalam program.
trt) Ytlt, utIiH l(' ANALYSF ANOil.t[R k0s€rtE" tNr.UI yEs (]F tro" No
Analisislah prosedur iterasi tersebut dengan mengubah harga-harga
parameter-parameter ini serta mencetak harga-harga D padasetiap
!;I {)F' A I t. I NE ,390 sik-
RFN]IY
lus iterasi (C). Kernudian cobalah mengoptimasikan harga-harganya.
(6.3) Modifikasikanrah program pada contoh 6.1
hinggi batang ko-
tak berongga dapat dirancang dengan menggunakan prosedur ran_
Catotun program cangan iteratif otomatik, pada Contoh 6.2.
(6.4) Rancangan penampang kotak berongga pada Contoh
(l) Sudut antara pengukur regangan (Al dan Bl) diubah menjadi ra- 6.1 meng_
abaikan kegagalan geser yang mungkin dari penarnpang tiang verril,ral.
dian pada baris 100 dan ll0. Sudut antara pengukur c dan pengukur (Garnbar 6.4).
a (namakanlah o * B) dinyatakan oleh Cl p4da baris 130. l
I-lbahlah proLrram pada Contoh (r.1, sehingga tlengan mengfrriflii
q2) Fersamaan (6.15) dan (6.14) dievaluasikan iada baris l30 sampai kan rnasukan sesaat herupa gaya geser (dalam kN), sebuah p.nu*pu*g
150 untuk memberikan T2 yang menyatakan 29. hatang yang terpilih dapat memeriksa kegagalan geser yrng
(3) Jumlah serta perbedaan regangan utama, ditentukan dengan Per- rnungt;r,
dan dimodifikasikan biramana perlu. Gaya geser boreh dianggap
samaan (6. I 6) dan (6. I 7) pada baris 160 dan I 70. Regangan utama (E I ter-
distribusi seragam sepanjang tiang vertikal, atau bahkan secaia lebih
dan E2) diperoleh dari baris-baris 190 dan 200 dengan menggunakan teliti, Persarnaan (5.13) dapat digunakan untuk menentukan tegangan
Persamaan (6.18). geser maksimum pada penampang itu. Ada alasan untuk mengan3i
(4) Kalau baris-baris 210 hingga 230 diabaikan, regangan utama perta- gap bahwa tegangan geser yang diizinkan adalah setelah teganga.n
ma (El) tidaklah perlu merupakan regangan utama yang tertinggi - lang-
surlg yarlg diizitrk,an.
boleh diganti E2. Hal ini disebabkan komputer senantiasa mengeva- (6"5) conroh 6.4 n-re,jelaska, analisis regangan di sepanjang
sebuali ba-
luasikan 20 (T2) menjadilebih kecil dari90'(baris 150) sedangkan ia iang bcrpc;ianipang-lintan.u emp.lt pcrscgi panjarrg,
dapat 180" lebih tinggi. Diperintahkan untuk rlrenyelidiki Lragaima,a. arah perubahan-
(5) Tegangan utama ditentukan dari regangan utama pada baris 320 perubahan teElengan utarna maksimum melalui ketebalan
bamng. ubah_
dan 330 dengan menggunakan Persamaan (6.9). Untuk perhitungan ini, lah prrgrarn peda {-roritoh 6.4 u,tuk rnencetak *rarr tegangan utan:a
regangan-regangan tersebut diubah dari regangan-mikro, dan E diubah maksimum_ apakah selragai pengganti salah satu tegangan atau seba_
ke dalam satuan N/mm2. gai tambahan jil:a digunakan penc:etakan dengan TAB.
(6.6) Program pacia contorr 5.5, karau dimodifikasikan
sesuai rienqarr
SOAL.SOAL Soal (5.5), memberikan komponen-komponen tegangan langsung ja,,
(6.1) Tulislah sebuah program untuk menganalisis tegangan-tegangan geser pada sembarang posisi sumbu netral vertikal
sebuah p.nonipuug
ll0 Tegangan dan regangan kompleks Soal-soal lll
fi2
tt4 Kegagalan Mekanika fraktur 115
Gambar 7.1 dan 7.2 memperlihatkan daerah lembaran yang sangat 7.5 Kelelahan
besar, masing-masing dengan sebuah retakan internal tajam sepanjang
Pembebanan siklus rnenimbulkan kegagalan lelah pada tegangan-
2a, dan sebuah retakan ujung tajam sepanjang q. Kalau lembaran-
tegangan di bawah suatu kekuatan statik bahan. Keretakan lelah di-
lembaran ini mengalami pembebanan tarik (tegangan o), teori meka-
awali pada titik konsentrasi tegangan dan menjalar selama pembebanan
nika fraktur membuktikan bahwa
siklik sampai mencapai suatu panjang kritis, kalau terjadi fraktur ra-
\= Qo1/Qra) (7.6) puh katastropik.
di mana K, dinamakan faktor intensitas tegongan dan Q adalah kons- c
ll8 Kegagalan
Tekukan il9
tumbuh dari suatu panjang awal as menjadi panjang a1. Jadi pembebanan tekanan aksial P (Gambar 7.4). Penerapan Persamaan
lat (5.15) memberikan
= I Ctar()
Joo *^ .^^
/vr (7.11) d'
t:l __r'
= rr (7.12)
di mana a1 tidak dapat melebihi panjang retakan kritis buat fraktur Penyelesaian persamaan ini menunjukkan, ketika p bertambah lendutan
rapuh. Untuk beberapa persoalan, integral ini dapat dievaluasikan se- lateral (u) nol sampai P m€ncapai sebuah harga kritis (pu) ketika ter_
cara mudah, tetapi kalau Q adalah fungsi panjang retakan, teknik nu- jadi lendutan besar, (Gambar 7.5). Dalam praktek, keanihan pembe_
merik harus digunakan. banan atau lengkungan awal anggota surit dihilangkan dan kolom
Mungkin juga untuk memprediksikan banyaknya siklus (lama), ter-
sebut mulai membelok pada beban yang rendah.
pembebanan sebelum panjang kritikal dicapai atau untuk mendefini-
sikan interval pemeriksaan buat memonitor pertumbuhan retakan
subkritis. Teoretis
P
7.6 Tekukan
D
,E
Jika sebuah anggota yang panjang (sebuah kolom atau penopang) di-
tekan secara aksial, ia akan menekuk secara literal, ketimbang gagal /-
dalam tekanan langsung. / -Sebenarnva
l'
I
lP
Y
Gambar 7.5
o n'EI
'E-- -7- (7 .13)
Penting dicatat bahwa momen kedua luas (1) adalah harga terkecil un-
tuk penampang lintang tersebut
Seperti terlihat pada Gambar 7.6, pernyataan pembebanan tekukan
Y
adalah serupa, tetapi dengan koefisien numerik yang berbeda, dida_
I
120 Kegagalan
Conloh 7.1 l;akti:r lieanrenan rr,emakai kriteria luluh l2l
+\
nanggulangi daerah trarrsisi an{ara tekukan dan kegagalan tekanan lang-
definisikan suatu rasio kerampingan. sung. Formula empiris yang telah dipakai daiam kode rancangan telah
memiliki faktor keamanan.
T I
I CONTOH PENGERJAAN
I
tt
I
l
I
l
I Tulislah sebuah program untuk rnenentukan faktor keamanan dengan
Kolom Ll, \\ menganggap peluluhan diatur oleh
l
I
l
i
(l) kriteria tegangan geser maksimum (Tresca), atau
I
(2) kriteria energi regangan geser maksiruum (Von. Mises).
Y
Lt- -+-
l
,,8,'
Harga-harga tegangarl utama ot, oz, dan oj serta kekuatan luluh
bahan harus dinyatakan oleh masukan sesaat.
Gunakanlah program tersebut untuk menyelidiki sejumlah keadaan
Pembebanan tekukan 4,?€l
.u
zr?[/ *:a tegangan.
L. L- qL
ftltN
SAFL'IY FACTOR$ UfJ'ING ]Rf.SiCA ANIJ UI.]N M1l'JI.I-J YIIiI Tt i]R] II.RIA
r'KINlj I I'Al. l:iI Rti.f;lit"li 1lIli 1'S t{.i3' liI0:l'f 1 0O' $0, O 40 F.IiINT 'INFU !T
Tl(t s{:A ,;AI t. I Y rA{',: IOti :1.1 50 FRINLHAlERIAL. YIIL.n !irRINtiTrr (N,'MM-l) - O 1t] 510t1';
vtlN taIt;F-s liArrl Iy I At.ir0n :..1.1t8r',7:i 1,O INF.UT Y
70 I F: Y.:,O rHliN 90
tNr'{}l (lt$INt; (:('}ltill,irt.Nr llilt rl:i): 80 sr{:lF
YtI t tr !;tf(t_ti{i (o il., !;r{}t,}'!' 1':;o <lo rFlNr .$AF[rY FAtilDh';
r',il l.l(i I t'nt- !]; I lif !ili[!; li Iti 1 r $ I Uil r Ii I(;.{'t 1oO, O, -::;o ,. o0 .t NItrJt t:
II;:tli(lA l:iAFE_IY l: ACt0R 1, 6(:(t67 110 t't,irNr .HAxIhutl ttlRQrJti iNNH), i
ut,N HIsits .r:iA[-t, ry F A(.1 t0R I . f[]98:r- ] )O INPI-JI I
130 T . r*1 . OOOOOI ]01,
INI I.'t ([){]INt; t:t.)N!iI5lE.Nt tJNIr$)' 140 I,'R-tNI 'hAXIHI,JM I]F,NT'ING I',II]MF-N (NNM)'i
Ytt.Ltr f;tRt.[:iIi (o't0 srOF)'., 0 rNr:l.tr t1
1...i0
16O i1-.t1*l . OOOOoF-4O6
t; il)t) A r L. t Nt,, B0 1)'0 xr:',.:.ll, *tt,/J. I 4 t59
11lO Y9=.0
Iit: AI!Y t.gQ 1 tr".l( \ l,/ :1, 141.:t9
jitoo {:it.t$t.,t L ooo
111o I,i{.i$;tJI, 2OOO
Cataton progrom ;l:0
11,10,
Ir.i."( t,l -s3r,/ <'l /l: t
tifit.N]TRt:scA YIt;t.,tr cRIItiRI{.}Nt sHArl rtIAlrt,.lFR'ill.l^(1/.r)r'ltl.l'
tr6,=( ( s1..'s::t)":ilt (ti11-ll.l)^:,1.1 (si.l-$ I )^;l)./(:ll(Y/t )-:l)
(l) Faktor keamanan dengan memakai kriteria tegangan geser maksi- ^j140
;.lll0 t''lt.tNl 'VON IlIliF:.I,i YI[1.-U {.]liIll--tlI(lN! tillAFI IiIAMF-rr,r( iIt6-'(lr6)i'Hl'1'
:160 00 I (r ,r0
mum (Tresca) ditentukan sebagai Fl pada baris ll0 dengan menggu- 1000 R[:M 1;l.]trt(0l.JI:tNE 10 tltrIt,liMl.NIl TTRINCIT'AL sltrt.$lit.5 (F'1 ANIr t!?) ANII
nakan Persamaan (7.2). Faktor keamanan dengan menggunakan kri- l.ol.o RE.tl AN6l.[. Ao rF0M IiL{]x (x9) r IirGY (Y9) ANI| 'IAUXY ( 19)
lolif O F I ",, r Y9'l X9 ),/:1 tlitlR ( ( ( Y9- x9 ),/:il ) ^';l l. I 9*1 9,
teria energi regangan geser maksimum (Von Mises) ditentukan sebagai ,. 0 :lO lr' :1.. 9 I X9 I / :! rr;(]F{ ( ( ( Y9 Xl, ),/ :l ) ^ :l +'l.l * l I )
104(t .tF "{ Y9, Xi, ntL.N loilo
F2 pada baris 130 dan 140 dengan menggunakan Persamaan (7.4). 1Oli0 40,,.i; I N ( -';!.* I I / ( \ 9 -X9, >,/ l1
,.050 A0,,,,^0x 1 tlo / 3, 4 i'j<t
(2) Perlu dicatat bahwa kriteria Tresca lebih konservatif daripada kri- 1070 (iL.) I r., I 090
1. 1.
teria Von Mises. Agar menyelidiki semua rentan keadaan tegangan yang 1080 40,.,t)
1090 ril. IuRN
berbeda, program harus dimodifikasikan hingga secara otomatik mem- .-l0Oo l{E}'1 Lit.,IROUTINE I0 IiOFI rl FFINCIT'AL SIr{Erisf.S (F1rP!)
:lolO RElt INr0 3l.t F'[(IN0IliAI- !;1R8.!ifiEs:i ({]j1rSl2vfi:I)
bangkitkan suatu rentang harga-hargz o1, o2, dan o3. 10:10 rF' r'1:,o It{r.N :t070
.,oao $ I r:o
::t()40 s?,=l'l
Contoh 7.2 Rancangan poros melingkar :,r01';o 11.J",,1::l
:it060 rl0 -0:.1r.40
:,O70 $,1,.1 1
Tulislah sebuah program untuk merancang (yakni rnenentukan diame- :.lofi0 tf: l':l:.O Illl.N lilL:.10
ter) sebuah poros melingkar padat untuk menahan sebuah torsi atau :101)O lii:1":l'11
:,1,o0 !i-J,,')
kopel praspesifikasi serta momen lentur. Tambahan dalam menspesifi- :ll 10 ull Il-) i']140
:..1r.:to s:i1,. )
kasikan kopel tersebut (dalam kNm) dan momen lentur (dalam kNm) :.11.10 lii.l,," '!il
program tersebut harus menggunakan masukan sesaat, berupa kekuat- ^a
140 lit: I -,RN
an luluh bahan (dalam N/mm2) serta suatu faktor keamanan sehing- llf Al''Y
ljitlN
ga diperoleh tegangan maksimum yang diizinkan untuk keperluan
lxi't,DINl,t .to-,,t,N-8r 10!o1110
rancangan.
Program tersebut harus menentukan diameter poros yang diperlu- IrE!lItiN 0r sl)l TIr f:IRItil AR sHAl:]ti sl,lr.tfi{) r0 BENITlNI; aNn 'I0RsI0N
kan (dalam mm), baik dengan menggunakan kriteria Tresca mapun Von
].NtlUT:
Mises. Rancanglah sebuah poros untuk menahan suatu kopel maksi- I'tAIEritAL Ytt.t..Ir t;ltiENtilt.l (N,/t1t1^lil) - 0 r{l $T0F?:,t50
:iAFETY FANTOR'i
ilrum sebesar 25 kNm dan sebuah momen lentur maksimum sebesar
11
l5 kNm, dengan menggunakan faktor keamanan 2 untuk sebuah ba- r.1AXIt1r.'r.1 Hf:NI]ING t40t',lt.NT (NNt )"t 1:i
lrf:sriA YIEt.Ir 0RITt.RI0Ni tiHAFT IrlAt'tLItiR 1.13.4.14 t,llt
han dengan kekuatan luluh sebesar 250 N/mm2. UllN MI$E:S YIEt..! {.iRIIIRJONI $tlArr IrIAf,t[:tER l?8.99;,1 M]l
rNr'[, r l
Ix7f t]lNr:, J0-..,t.,N 8l lotoo:l:' HATERLAI_ YI[:L.rr Si TRENG rH (N,/r'{t1^:il ) o l{t sr0F" 0
LO r'RINI 'ltl-lilt;N (|r li0t llr (:I(r:lttAr( 1iilA6t:; st,l{,,tljt til l!lNtrttlli nNlr t1)til.ill)N. !i r0r. AT I INE 1}O
:]O I RINI
"lO rtiiNr ttEA trY
i2:t
Contoh 7.3 Pararneter mekanika fraktur 125
Ccttatan proqrzfl di mana harga-harga o1 dan o3 (yakni Sl dan s3) dihitung tanpa suku
(l) Kriteria luluh harus
clitera,;kan pa,la tilik-iitik , eda ptrros cli mana d yang tak diketahui, sebagaimana telah diutarafan ai atas. .f'
tegangan memberikan harga terbesar, sesuai dengan kriteria. Hal ini adalah faktor keamanan.
secara jelas tampak pada bagian luar poros di mana tegangan lang- Diameter, sesuai dengan kriteria Tresca (tegangan geser maksimurn)
sung ysng disebabkan momen lentur dan te.'angan terhadap ko;t,:I, ke- ditentukan pada baris 220 hingga 230. Diameter, sesuai dengan krite-
duanya maksimum. ria von Mises (energi regangan geser maksimum) ditentukan pada ba-
Dari Persamaan (5.8) dan (5.12) dengan /max sama dengan D/2 te- ris 240 hingga 250 dengan menggunakan persamaan e.$.
gangan langsung maksimum
Contoh 7.3 Parameter mekanika fraktur
32M
o.= (7.1s)
# Tulislah sebuah program untuk mengevaluasikan persamaan mekani-
ka fraktrur
Dengan cara serupa, dari Persamaan (4.15) dengan rmax sama de-
Krc = Qo"\/ba)
ngan D12, tegangan geser maksimum
kalau sembarang tiga dari empat parameter dispesifikasikan.
_ t6T
(7 16)
rx)r'0lNt.5 , -.ll,t. -81 o./:41 i,{,
,o r tiiNt 'rint (:t,t AI lt,u l,t I t(At:il)ri[ I)]IANI{)s I.Alinht tt [ilt.
Untuk kc:plriuan raucangan suku yang tak diketahui 'd' y,ang dia- :10 r'r\'rNr
Ht
.10 r.f.,t N I
baikan dari pernyataan ini, kemudian dinyatakan masing-masing oleh 40 r'fi tt.lf ,r*1,1;I' 0t.tN!iIsri.Nl tJNI tS t INI 'l,t o Ft)A t,Nt\N(|rr,N r'AtiAHI tI Fi*t'
X9 dan T9 pada baris 170 dan 190. Komponen tegangan langsung lain- :i0 I iiINt
z,0,hINI .INI,Utl.
r.ya or adalah nol pada semua titik pada poros tersebut (Y9 pr:.cla ba- 70 l t(lNl '(it ltfrt tIilt.: tir)NlitAtil t).i
80 INt'l,t 0
ris 180). 90 f ,itNr '{.:fiA(ih t-[N(;ilI {)R HAt_F t-ENGTH
IOO Irlr'Ur A
(2) Subrutin dari Contoh 6.3 digunakan untuk menentukan tegangan- 1lO lliltll 'tifrHl)tf SIt(f l;t,; l0 CAtt,qF !Asr I:RA(: I IjRE S' ;
,:10 tN,r,I t;
tegangan utama (baris 1000- 1090). Ini akan memberikan tegangan- I l0 l l:tNI 't RAtilIJRE t0lt(iltNElili fi. i
j.1() INfllI t\
tegangan utama dua dimensi Pl dan P2 tanpa kehilangan suku-suku l:i0 flrlNt
ctt . 1r,o .tI {l:o IlltN :,:to
,,/0 lf A,0 lll{:f,l :l:;t)
(3) Untuk menggunakan kriteria lutruh secara betul perlu meneltukan ,iiu tt li,o illtll:Ito
,90 tr h.(, ilIN.tto
tcgangan-tegangan utama tiga dimensi dalam urutan yang bena r, yak- :loo r'ritNr .yot, ilAU[ :it f (jil tItr ALt- t t)l,k l'AtiAHI ltr(!if
ni o1 ) 02 ) o3. Untuk persoalan ini tegangan-tegangan utama di- ;ll0 (;o I0 ::;o
: :to ().ti,/(l:if,!;Qk(.t. I 4 l :;9rA) )
nyatakan oleh Pl, P2 dan nol (nornral terhadap permukaan .:oros). :,.t0 I tittlt .(it:OHt tfilt; t A(:ilJti 0 - .;Q
:,4O t;(, I0 -J.tO
Srrbrutin lainnya, pada baris 2000- 2140, digunakan untuk (nienyor- 1.]:i0 A. ( t\/ ( tl*Ii t ) "'.1 /.\, I 4 I :i')
tir.) atau mengurutkan tegangan-tegangan utama 2D (Pl, P2 dan nol) :,4() l rr I N t 'r:r(Ar:h l..l Hc t rt ril ilAL I t-trNti'r H
;l70 rir) Tt)..1.{O
ke dalam tegangan-tegangan utama 3D (Sl, 52, dan 53). ffl0 !i- h/((,lrllttt((.t. I 4l :i9*A) )
it90 r'RINrR[t{0 1t. {i,Rt,si!:i I0 cAt)li[. I AIi I tRAC]lJkL !:; -'..j
(4) Harga-harga tegangan utama ini (tanpa ketinggalan suku d 3) di- :loo G0 l0 .J.10
.lI0 l.-.Q*S*sl.lt((.1, 1415.r,*4,
masukkan ke dalam kriteria luluh untuk menentukan diameter: poros .l:l0 t'lilNI "FIiA[It,Rf lOl.lc]lNt.lifi t\ ." 'iN
yang diperlukan. 3.lo tritNt
.140 r',ri tN t ' INl}t.,r Yt$ lf] yol, trItiH I0 lrt) ANOIIt!-R CAt Ct.[ AlI0N.i
Misalnya, dengan menggunakan Persamaan (7.2) untuk kriteria 3:;O INfUT YI
:1/,0 I I' Y$..'YIS;' I HEN .JO
Tresca ,t70 5 l0r.
,: - ot -O3
REAITY
(7 .t7)
RI IN
oy lF
$
'l
Contoh 7.4 Bahaya kelelahan kumulatif 121
126 Kegagalan
I
c
FkAIITIJFE TOLltil{NESS K = 54't}09:;
qALCUI'AIION? YES
INTUT YES IF YOU I.IISH TO IlO ANOTHER
ITUSE CONSISTENT UNITS T INT]UT O FOR UNKNOIIN
F'ARAITETERTI
INF'U :
i;El)l![rRIC CON:irANT 0? 1.1?
I:ITACF: I..ENGTII NK HAI F I, L t'iU1 H A!
.00:r
r.ir fl0lt- l;rfifSS lll l:All:it f Al:;1 I r(Acl tlRE
5? 0
t. tiAl.i I JIi[.. I 0l ]l
t Nt lii;
)11 tl'r ir4 , {:l 1
ril hi.)l[ $lhl lili lll l]Al|1it t Al;l f xnt: t ttlir'. li .]i/o ' 4{rli
(l) Catatlah bahwa lazimnya dianggap kekuatan lelah akan berku_ ,OO I rillrt'{:;ili1l.,l.AI luf. r A, l til,t l'AhA{;[ llS l N(j l{INt,'ti't; t(llt..t:'
I 10 F'li I lll
rang secara linear dengan banyaknya siklus pembebanan kalau di- t:,!o T RINI
plot pada sebuah skala fogaritmik, seperti pada Gambar j.9. ,-r0 PRTNI '5-N IrAtA t:(i}i 'i
,.40 R[.An A$r$i1 rN1'1';1,N::'
rl t:,0 r!!lINr Ai
11,0 t'liINI 'IAIIl..il,f:. Iilf(a,N(l il{'iiili'il,/Mh"2 AI'iN1t'{lY{::t-Eti'
J 70 FIiINI 'F(F-Irl.,{.:lN(i IO'i{rlri'N./Mli":), (FAI I{;tl[ t..IHIl ) AI'iN?i'fiYCLE$'
I ,.uo |RtNr
,.90 t titilI 't:t,flut.Ar rut. trAriA{it: ANA[.y$lt;i.
i,oo I RINt
t: :ll0 l)lil ilI's
:l;r-O fRINI
il([:i!i' r'Nllr'{trr F 0i AI ., . trAHA{;t",
"'t.NrrrjiiAtict;SlRtSli'r"t,tri/rt.lfItlN'
'(N,/Hl'l-11)'r'1.1.)Air {.YUL-tli','lH1$
:l:lo r,'.6
:I4O RI:AIt
rl
T;
;i .J10 rrt,.AM;
-l:!O Ir !i,:.='Sl lllg.N 35o
N1 N2 log i
rl
3:lo r'RINMi'EX(;EIl!S
.140
l"to If
5 t Ot-'
S,:.=S:.1
HAXIrlt'h VAt..tJ|:'.itj1i.N,/tt].1^:l r:orr UHI{lH trATA
lt{['N 390
AvAILAETLF-.
data S-N untuk bahan dalam kekuaran lelahnya (Sl) pada jum_
lah siklus yang terendah, untuk mana data tersedia (Nl) serta ba_
;i fiEnIY
til.,N
tas kelelahannya (kekuatan 52 pada siklus N2). Notasi tersebut di- tx7f.'ntr{r4 t .,r,1 -01 09147io.'
perlihatkan pada Gambar 7.9. rl {;r,Ht,l Al l(rt f AI l(il,L IrnHAl;t lllllN{; tllNt t('1,; lil,t..t:
(3) gunakanlah pernyataan READ dan DATA untuk menyatakan .iI
setiap tingkat tegangan S (o", dan sebagainya pada Gamb ar 7 .7) . !i.N tt^lA lOti ilnlr 1; iltl
dan jumlah siklus pembebananC (nu, dan sebagainya pada Gam_ fil tAll(ir,[ !ittirNolil.t/io N./HH':] AI loooo liY(lt.[!i
IiEIrtJ(:.tN6 r(' t'lo N,/HN',":' (r-AtlGl,E t-thII) Ar l,ooooot.lo/r cYCt.ts
bar 7 .7) untuk sembarang persoalan bahaya kumulatif tertentu. Hal (;t,|r,t n l l,/t lrn Hn ril ANn I Ylil !i,
ini memungkinkan suatu spektrum pembebanan lengkap 5 r tut llri Nt,hlrt t( (tt I Ntrl,h'A|.ltit- A lr lrAxn (il
akan dispesifikasikan. ( il,/Htl":1 t t,(rAtr {:Y(:ttl; r}l]l; !ilRI:5s FKACIl{JN
:!oo roooo -,.1579.1 ,?9;tflo4
(4) pada setiap tingkat tegangan S gunakanlah interpolasi logarit_ ilfJo IOOO 5.l1O::'.7 .O1ll8:IO4
:lt'<, :'()o0 t,6ll'lo.l ,0.'130176
mik untuk menentukan daya tahan N (N", dan sebagainya pada lt30 :'otloo tt:75:; ,17).47:l
5000 :ri13l,?5 .o1fl9.36.I
Gambar 7.8). foo |:;O0OO 4965tl\ .l0ol,tttl
(5) tabulasikanlah fraksi atau bagian bahaya C,/Nuntuk setiap ting_ lBo loo00 l.oooooEl30 1'ooo00[-?6
e
160 1,O0000F-+or', 1.o0000E1:lo l.ooooo[-i]4
kat tegangan, dan tambahkanlah guna memberikan bahaya total
r rJ I At. . 6.11,611'
yang disebabkan oleh spektrum pembebanan yang dispesifikasikan
IHIS t 0Att $r'[[:1fil,tl t;'.tN rrr ENiruftr-r At I riOxIl"'lAI[:LY 1,:;7054 f lllFli
dan berapa kali spektrurn pembebanan dapat dipertahankan.
llrr' At I IN[ .300
si
;\ lit.AtrY
I
I
130 Kegagalan Contoh 7.5 Kalkulasi tekukan 131
130 ff-rINl
14() frti tNT 'u6t t:uLAt IoN!.; t {.t,( l;r't i:tr I(i (;0t..lJ11N 0ti0s;!i- l';t:[:T I ut] :' I uFt,l ir I Aht l EIi ) { Hll
?o
13() []F'1Nr,JNFT.JT 0( 10 l.;ll]t ),1(si]r Il' {: uicrlLAti ) , :t i xbr Lott (: 1ht:l.Jt Atir ) ' (itrol.i[i -til l: T .t 0r.i AR[iA ".] 1 4 . 1 59 1.,].1^2
1[') i, li:lN r' ",i strl. IIr ir-l.ll.lAtr[. )',i iit r;r)rrir Htiilt.Nt {}r AIit.A /rjt3,97 t{t1'4
17 () tlrl lrI 1 li,ll'll-r!, t)t GYfiAlI0N 5 i1i"l
Contoh 7.6 Uii kekenyalan fraktur 133
132 Kegagalan
1
\=/-J t..u *
a;t..llt'lltt.f(NfS$ FTAIIC! I li4.?:{tf i
llAX t OA[! Ht:[{.lRf f:l1l HK Fll{:til.. TNi.i :1.], 1i:lB4 t\N
v
ilNS Ir{)lt .iPtj {. l [:]( {.i(:}t..ljMN 0k0si$- $t:c rI{lN ;
0At_i""llL A r1 'P
Ltll:t.,1 O( Itl $111,3)!L($t)l Il.r l.:Ilit:Ut..Aft)' :l(H{JL.l..0U CIR(:l-,t..AR) 1'25 w
"1( ti0r.. r ri sQUA[t. )'f 0 -:---- ^- >:
440 C=A/t,
dimensi lebar w> s ({rc\' 45ofi=?9.6*S0R(C)-185.5*C^(3/?r+63a,7*C^15/?).7017*C(7/?)+634'?'*C^l?/2i
4l,o K=ti*(Fl,/4./soR ( L, )
\oyl a7o A1=?.5t(K,/Y)-?
480 IF A:=A1 THEN 5OO
49O F.RINT 'THE TEST 1S NOT VALIII: AT:';A1*1OOOi'MII"
(2) Fembebanan maksimum yang dicatat pada
pengujian tarikan 50o n1=A1
tidaklah lebih besar dari l,l fo. Setama pengujian ini 510 IF F)=81 THEN 530
dibuat 520 T.RINT 'THE TEST IS NOT VALITII 8'i';81*1OOOi'HI{'
sebuah plot antara pembebanan dengan jarak pembukaan lr30 U1=2*Al
retakan. 540 1F l.l::=1,11 THEN 560
Pembebanan gagal pg diperoleh Aaii suatu S3O FRINT .Tt{E TEST IS NoT vALIIT: t,'::';1,,1*10ooi'Mtl'
ketebihan (offset) 5Vo 560 F.RINT
terhadap kurva ini. Kalau pembebanan maksimum 57O F.FiINT 'FRACTI'RE TOUGHNESS N1C =';Ki'}lN/I1'3l?'
yan[ teicatat 5BO
l09o lebih dari harga pq, menandakan bahwa t"fuf, T.R 1NT
lukan untuk membawa sebuah momen sebesar 10 kNm dan pembe- Kekenyalan fraktur (Krc) untuk benda uji ini diberikan oleh
banan sumbu sebesar 100 kN.
=Ji,ni *r,,r(;)"'
bs(?)"' -^,r(il'''
(7.5) seb*atr baja campuran mempu,yai kekuatan luluh sebesar 550
N,/mm2 untuk l0a siklus pembebanan bergantian, yang menurun hing- ",. (1 22)
37,6(f,) ''' * n,t (t-)''')
ga batas kelelahan sebesar 275 N/mmz setelah 106 siklus"
Spektrum pembebanan tahunan untuk sebuah komponen yang di-
buat dari bahan ini sebagdi berikut proseclur pengujian adalah serupa dengan yang telah dijelaskan pada
Contoh 7.6 serta kondisi keabsahan uji adalah identik.
(7.7) T'ulislah sebuah program untuk menentukan panjang efektif ko-
Tegongon (f'l/nm2) Sotuan (dalam satuon ld) lom dengan kondisi ujung seperti terlihat pada Gambat 7.6. Dari ma-
400 sukan sesaat berupa kondisi penyokong pada setiap ujung serta pan-
0,5
370 1,5 .iang kolom sebenarnya, program harus menentukan panjang kolom
350 J efekti{ untuk digunakan pada Persamaan (7.13) dan (1.14)"
330 I (7.8) Llbahlah program tekulan pada Contoh 7.5 guna rnemasukkan
310 2
suatu rentang penampang lintang yang lebih lebar seperti bujur sangkar
290
serta empat persegi panjang berongga.
1
230 1,5
210 6 Suatu modifikasi lebih lanjut harus menyertakan prosedur Soal (7'7)
hingga panjang kolom efektif ditentukan secara otomatik dari kondisi-
kondisi ujung yang telah dispesifikasikan.
tlunakanlah program bahaya kerelahan kumr-rlatif pacla contoh 7.4 (7.9) Pelajarilah suatu prt-rsedur rancangan empiris untuk perhitungan
untuk rnembuktikan bahwa umur kelelahan komponen tersebut ada- tekukan salah satu acuan, halaman 15, atau lainnya. Tulislah sebuah
lah kira-kira 2,5 tahun. progr€im berdasarkan pada salah satu prosedur ini untuk merancang
(7.6) I\{odifikasikanlah program uji kekenyalan fraktur pada sebualt kolom.
contoh
7'5 sehingga ia dapat dipakai untuk renturan benda uji sepe.i pacta (7.10) Sifat-sifat potongan batang berbentuk T, I, dan L masing-masing
Gambar 7.11. ditentrrkan pada Contoh 5.4, Soal (5.7) dan (6.10). Momen kedua luas
yang t,lrkecil mengatur kapasitas beban tekukan dari kolom dalarn ma-
na ia c,iikutsertakan. Introduksikan satu atau lebih potong;ln ini ke da-
lP
-+-
I
lam p'ogram pada Contoh 7.5.
I {?.tr1) Sebuah prosedur numerik untuk mengevaiuasikan Persamaan
(7" I l) yi{ng menentukan jurnlah siklus (N,) untuk sebuah retakan le-
lah yang tun'ibuh dari panjang ns hingga a1, adalah sebagai berikut
T
,i
(1) bagilah pertunibuhan retak (ar- qd ke dalam se.jurnlah ke-
lA=0,45-0.55W na.kan yang sarna sePanjang 6o.
I (2) evaluasikanlah AK buat panjang retakan a0 menggunakan Per-
I
(5) evaluasikanlah harga rata-rata ds/dN meliputi kenaikan per- Soal tertentu ini dapat diselesaikan dengan analisis bentuk tertutup,
tumbuhan retakan ini dengan memberikan tetapi untuk kebanyakan masalah p itu sendiri sebagai fungsi dari pan-
.. 6a. jang retakarl serta sebuah prosedur nurnerik, perlulah dipakai. Pende-
d(a+-
-r* 2 )| . r, d(ag+6a)l katan untuk penjalaran retakan lelah ini dibahas pada Acuan (7), ha-
-Ildas (1 .23)
d.v z L orv div l larnan 15.
AIA
YTYYYYY
Gambar 7.12
I
pdl4t (8.3)
Sistem Simetri Sumbu o=
kesemuanya dalam semua arah melingkar.
danregangan pada arah longitudinal (e,) adalah nol atau konstan ter-
Disebabkan oleh simetri, arah-arah longitudinal, melingkar dan ra-
gantung pada kondisi ujung.
dial beracla pada bidang utama dan ia mengikuti bahwa oz., o0 d?t't or
Pernyataan untuk regangan menunjukkan kondisi-kondisi kompu-
(:0) adalah tegangan-tegangan utama. tibilitas. Suatu kondisi keseimbangan dapat diperoleh dengan mcnlun
Analisis yang serupa untuk sebuah bola berdinding tipis yang ber-
dang gaya-gaya yang bekerja pada sebuah elemen dalam penantpunp
tekanan secara internal dengan diameter d dan ketebalan dinding I mem-
lintang. Persamaan (3.4) dengan r menggantikan x dan 0 nleltggnllu
berikan suatu tegangan langsung
kan 1 memberikan hubungan tegangan-regangan dengarr nlenlrlnt!grtl t
t42
-!
bahan adalah isotropik dan elastik secara linear. Jika dipardang Distiibusio, dan o6 sepanjang ketebalan dinding untuk suatu silin-
bersarna-sarna, kondisi ini memberikan persamaan-persamaan Lamb der bertekanan secara internal, terlihat pada Gambar g.Z. Tegangan
simpai maksimum terjnci pacla bagian rlalam (kaliber atau boring) si-
ot= A'- Blr2 (8.6)
linder (op1 pada jari-jari r,) dan hargalya didapatkan dengan mema_
oo=A+Blr2 (8.1) sukkan Persamaan (8.[i) da, (S.9] ke ti;rlarn persarnaan (g.7) dengan
r yang sama dengan r,. Jadi
Konstanta-konstanta A.dan B ditemukan dari kondisi batas :ntuk
suatu persoalan tertentu. t :: i, :: '
Silinder pada Cambar 8.1 mempunyai suatu jari-jari internal r, ' ,r..: -)/ ' :'- ;
(diameter d1) serta suatu jari-jari eksternal 12 (diameter d:)" Kalau
* r!
mengalami suatu tekanan internal p, kondisi batas adalah -
, t-;=- - I) (8. r0)
\[ 1l
or= - p pada r-- r,
di mana
dan
- lt d"
A-------
or= O pada r=12 11 dr
yang jika dimasukkan ke dalam Persamaan (8.6) memberikan Regangan simpai pada sembarang jari-jari diperoleh dengan meng-
gabungkan Persamaan (8.5) dengan salah satu Persamaan (3.4) hing-
r,2o
A = -----:----:-- (8.8) ga memberikan
(rr' * rr')
es=
ul
dan (8.1l)
,=;tou-vor)
^- rr2rz2p
" - or'-r:)
(8.e) Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar 8.2, tegangan dalam se-
buah silinder bertekanan secara internal adalah lebih tinggi di dekat
boringnya - ia akan meluluh di sana jika tegangan ke arah luar silin-
Tegangan
der masih rendah. Ketidakefisienan pemanfaatan bahan ini dapat di-
minimumkan dengan membuat suatu silinder gabungan (majemuk) atau
dengan menggunakan autofretase.
or=-p padar=cf2
=0 pada r=d212
FIii.iga-harga ini dapat dimasukkan secara terpisah ke dalam Per-
sarnaan (8.6) untuk setiap silinder guna mendapatkan .4 dan B. Jadi,
pcmyalaan untuk tegangan simpai dalam setiap silinder pada diame-
ter bitrsa dapat dimasukkan ke dalam Persamaan (8.11) hingga
membcrikan
dari tegangan simpai di bawah tekanan internal berikutnya dari silin- 8.5 Autofretase
der gabungan tersebut.
h{etode ini adalah untuk memberikan suatu distribusi tegangan residu
Pada diameter biasa (c) regangan simpai
yang ]lienguntungkan, meliputi penekanan sebuah silinder berdinding
pac'a r = cf2 tebal trrnggal sarnpai terdapat peluluhan di lapisan dalamnya. Kalau
e0 = €Lluar - urdalam
tekanan dibebaskan, trapisan dalam ini ditempatkan ke dalam tekanan
= 6lc dari Persamaan (8. I I )
-uang disokong oleh tegangan tarik residual pada lapisan luar yang ter-
defornrasi secara eiastik.
Karena itu, pada cli;ll.;t*ter biasa clengan memasukkan regangan sifil-
pai pada setiap silincier (€r,l'a' clan €ddalaftI) ke tlalarn hubungan te- Kri,.eria luluh Tresca (Persamaan (7.2)) dapat dipergunakan untuk
meneniukan tekanan p yang diperlukan untuk menimbulkan peluluhan
gangan regangan dari Fersamaan (3.4) memberikan
ke luar menuju jari-jari ry. Jadi
o
! (ou ''u' - ,routu') pada r = cll (8.12)
p=YQn'.]!-r -ry2) (8.14)
dengan menganggap bahwa kedua silinder terbuat dari bahan dengan *(r22
modulus Young -E yang sama.
di mana r, dan 12 masing-masing adalah jari-jari dalam dan luar si-
Kondisi-kondisi batas tegangan untuk silinder terdalam adalah
iinder, dan oy adalah kekuatan luluh bahan yang dianggap akan mcn-
o, = 0 pada r = d112 iadi eiastik - plastik sempurna seperti terlihat pada Gambar ti.4.
= -p pada r = clZ
)
I48 Sistem simetri sumbu Contoh 8.1 Rancangan bejana tekanan berdinding tipis 149
-Q JD
B*
or= A - orx u:2
(8.18)
Regangan oA=A+
B--(!sj[ pr'-'
Gambar 8.4
rt8
Konstanta-konstanta ditemukan dari kondisi-kondisi batas.
Tegangan-tegangan residual pada silinder tersebut didapatken dari
Untuk sebuah piringan padat, konstanta B adalah nol dan,4 dida-
superposisi tegangan yang disebabkan oleh penekanan awal serta te-
patkan dengan mengevaluasikan o. : 0 pada jari-jari luar.
gangan karena pelepasan beban (unloading) elastik, yang disebabkan
Untuk sebuah piringan berongga konstanta-konstanta didapatkan
oleh pemindahan tekanan ini. Jadi, untuk daerah yang memiliki pelu-
dari kondisi-kondisi
Iuhan r1 (r(ry
o, =0 pada r = 12, jari-jari luar
o, = *p + oylnl- * !'r' . (, -+') dan
t1 t2- _11. \ r" / (8. r 5) o, =0 pada r = 11, jari-jari dalam.
"'=fY* -;+,1[' . ;*] yang diperlukan. Kernudian, untuk suatu diarneter yang dispesifikasi-
kan (d), atau ketebalan dinding (l), program harus rnenentukan dimensi
lainnya. Program harus mencetak sebuah peringatan dan berhenti ka-
8.6 Silinder dan piringan berputar lau d/t lebih kecil dari 20.
Pandanglah sebuah silinder berdinding tipis dengan jari-jari r dan ke-
tebalan dinding t yang berputar terhadap sumbu longitudinalnya de-
lo FRINT,T'ESII;N OF THIN.I,IALI,-ETI TJYLINTIfiIOAL F.R[SS{JRE VES5T.L.
ngan suatu kecepatan sudut c,r. Caya sentrifugal menghasilkan sebuah ?o FRINr'_--_-_-
30 FRIN T
tegangan simpai o, yakni harga yang didapatkan dengan memandang 40 rRINT 'INF.I'I :'
keseimbangan sebuah olemen dinding yang kecil. Jadi 30 F.RINT 'I4AX AL LT}IJANLE fIIfiF"-{: I S rRE$s (N,/}1t1*: )' r
60 INF'UI S
70 PRIN T 'HAX IN'TE!INE{. FRESSIJRE (N/HH"2) " i
o = pr'<,)' (8. r 7) flo INPTIT F
-l
ifiiNt
ttitNr .r'Indt.rER oti tJALt IHI'if.NE5S (HH) (2) Harga A yang dispesifikasikan pada baris 120 ditunjukkan oleh tan-
f F:rr rU;f Ut vALtjt! I0 t,f..t:,LrJIi,. UnLl lNF,L'T O TO STOP'
IH]T]hNESS'; clanya apakah yang dinyatakan itu diameter ataukah ketebalan dinding.
tt A, O fttr:N l50 Hal tersebut diubah apakah pada sebuah diameter pada baris 200, atau
sloF
Jr Ar 0 THLN foo tlcngan suatu perubahan tanda, terhadap ketebalan dinding pada ba-
tr::J*cfI/F ris 160.
r'F JNI .F]EO(JIftEtI ;IIi.I,,H,
f;0Sllrj 500
IIJAHETER,.
(l) Subrutin (baris 500 sampai 580) digunakan untuk memeriksa bah-
ll0 Tn ./0
rva rasio diameter terhadap ketebalan dinding tidaklah terlalu kecil buat
1 -l*lt/S/? rncnerapkan teorisilinder tipis (lihat Soal (8.1)). Jelaslah tidak mung-
r'AINT'AfTIUJREIT IJALL THICNNESS, ;I;.nlt.
GOSUtT 500 kirr mempunyai rasio D/T yang lebih kecil dari 2.
t;u T t)90
KEII SI/EROIJTINE TO CHECK UALII,ITY
OF,THIN'CYLINt,EF FORI''ULA
F.RINT .IIInfiETER'I./ALL THIct\NEss RAIIo, (lontoh 8.2 Rancangan bejana untuk torsi dan tekanan internal
1F U/r.:.=)() THEN 5BO ;tI,/I
IF Lt/1.,) IHE.N 560
rKINI .tIES]tjN ItIF,FACTIcAL _ IIIIIENs]oNs ItIF,DsSIFLE!, 'fulislah sebuah program untuk merancang sebuah bejana silindris ber-
s r0F
T,AINT .THE IIEsIGN SIIOUL.tI BE EAsEIt oN ,THICI\, rlinding tipis yang mengalami torsi serta tekanan internal, dengan meng-
cYLINTIER TFiEORY.
fiI TURN gunakan masukan sesaat yang berupa momen (dalam kNm) dan te-
F:E AIIY kanan internal (dalam N/mm2). Kemudian, untuk suatu diameter eks-
tcrnal yang dispesifikasikan (dalam mm) tentukanlah tegangan geser
rrraksimum untuk harga-harga yang dispesifikasikan oleh ketebalan din-
rxSr'0I ilT 1 7-,|.tL-Fl 09 i 11: A6 ding (dalam mm). Iterasikanlah ketebalan dinding sampai tegangan ge-
I,fSJGN {}T THIN.t,JALLIII cYLINTIRJcAL PREssURE vESsEL scr yang mendekati suatu harga diketahui yang diizinkan. Program
harus nrencetak sebuah peringatan kalau rasio diameter terhadap ke-
I Nr.UT : tcbalan dinding lebih kecil dari 20.
hAx srREss (N./ht{^2)? 1OO
Ar,LOr^JAtrLE ITIRECT
ItAX INTERNAL I,fiESSIJRE ( N,/i.iit^3 ) Cunakanlah program tersebut untuk merancang sebuah bejana guna
" 5
T'IAhfTER OR OJALI- IHIc}\NEss (},ItI) - INFUI O nrenahan sebuah momen sebesar 20 kNm dan suatu tekanan internal
To sToP
USE -VE vALUES .rO FRfSCRTFE UaLL rHfCx,.rESSr-:60- sebesar 5 N/mrn2 jika tegangan geser maksimum seharusnya tidak n-re-
fit.0UIRf fr UrALL THICT\NESS 12, g Ht1
I.IIAHETEI: I.'ALL I HICNNESS AATIO 4O lcbihi 50 N,/mm2.
IIIAHETER OK IJAI-1, TIITCIiNESS (I{H) - INF.UT
O TO STOF
us[. -uF vAr,uES r0 F.RrscRrrrE unlr rHicxHeisi-_io- rx{.tfoINTl 7-JUL-81 09:1:;:5?
JiI IJIJIKTI' IIIAHElI F 4OO hiY
lrTAhfTEtt:t]ALt. rstCxlrisS RATIO 40 1O''T(INT' I TTFATlVI- I SJ(.JN (]I ]HIN-!]ALLII' CYLINITRICAL UESSEL'
:,0 F.RINT'SUT{JECI'IO TOfiSION ANtI IN-IEfiNAL t.RESSURE'
I,JAi'{ETfR OR UAI.,I., ]I,I1'CNNESS (Hit1) - INT,UT O IO I'RINT
STOF,
t,t;t vL vAtt/E!; TO F.kf$cf(rrrE unll rtttcl.lrist'o-'- 'U
4O F,F INI
:,O F,FINI 'INFI,'I!'
f;IOF rtI t_INE 14O 6O F.RINT 'hAX TOR(IUE (XNI'I)';
,/O I NFUT TO
ftEATIY {ro TO=7011.00000E }06
.r'0 f iINT 'I,IAX INTERNAL F.RESSURE (N/IITI^?)''
IOO INPUI F
r 10 FRIt'rT
1:'O F.ii]NT 'T'ESIRE(' EXlERNAI.. IiIAIJf TER (tiH)';
Catatan progrom I .1O J Nf UT Ir:
I 4O t]FI INT
(l)Tegangan langsung maksimum pada sebuah I:,(/
r/,0
f,hINT'INT.TJI I.'At.t IHII,JNNf:]SEtJ IJNIIL IlAX ALI.OI.IAIILE SHEAR STRE55'
FFIINT'I.<j ACllIt.VfIr (O lO tirllF'' -VE VALt,t T(l CHANGt. ITIAhL.'rEK)'
bejana silinder berdin-
ding tipis adalah tegangan simpai meringkar yang I/0 F'RlNT
diberikan per- oleh Irl0 t'FrINl'LIALL lillllt\Nt l;l'i (i'1H)';
samaan (8.2). Persamaan tersebut dievaruasikan I,/0 tNtuT I
pada baris lzo aan .'o1) Il 1 0 THfN 110
210, masing-masing untuk menentukan ,IL\ IF 1:'O ]HEN I:JO
diameter (D) atau ketebalan (T). .'.,0 !i I {lt"
152 Sistem simetri sumbu Contoh 8.3 Distribusi tekanan silinder tebal 153
','3O IF L,?/ t.:,-:: O THIN ]70 INI.I.,I !'At.L T}IIC'\NES5E6 UNTIL H/iX AI-I.OI'IAFLE s}IEAR STFE95
:140 PfiINT 't'IAf{t-T[.k:t]ALt- IHIOT'.Nf 55 FAl 10 =. ;Lt?/-ti. AS THIS, I!; ACHIEUETI(O TO STOPI -VE L'AL,UE TO C}IANGE iIIAhETER)
:I5O F.RINT'15 LESS THAN fO'TI{IN'CYL}NIII.F THEOFY rS ruOT AC,r'L,TCArLr'
i'60 t;0 'to 770 r,rAr r- rHlct\NESS (i1it)? 5
:170 Lrt =Ir:l-?*t nAx SHEAR STRESS ?8.8623 N./htt-2
';ltlo X9=?*n1/4,/T
29O Y9-F*liI/2/l r.rAr t. IHICKNESS (hh)? 10
-{OO T?=16rrloJrl'j,/(.1. 14159tiIt","4 tt1'4} I [arx tillt: Ati !i t 8[$i$ 40 . ?51:' N/l'lii^i
.110 (itlsL,tr 1000
:l:10 I'liINl 'i'latX StlEAfi 5It\'t:litri'; (tit....;,1),/f t.N,/t'ri.1^2. t,At-t- lHrotlNESs (f'lt'l)? o
.tJ0 0(l rtl 1 70
lOOO tit.',11 siutrROt,llNr: TU Iilrt.ftMTNr:Ii FtiINCIFAi {;IRLS:jES (F1,r'3) r;toP At l-IN€ 220
101.0 tiEtl Fti0h c0Ht.[)N[NI Iilrit-liLit_!i s;]0x (x9),5I0y (y9) ANIi IALJXY (T9i
1O:O REtt ANTI ]O SORT THEH INTO 3IJ F,RINCIFAL sTREssEs (S1,s?,g:'} riENI,I Y
1o-lo F 1.= ( Y? |X? ) /:l{ SnR ( < ( y 9 -X9' / ? I ^"+1 9rT9 }
, 040 F != ( YY I X9 ),/?- SAR ( ( ('t 9 -X9, / ? t ^ Z+T9tT9 )
,050 IF F1;0 IHEN 11oo
1060 ti 1 =O
1o70 S:=lt1 Catatan program
1080 !i3=F :l
1090 G0 I(' 1170 (l) Pada baris 270 diameter internal Dl ditentukan dari diameter eks-
l10O S1=Fl
1110 tF F:t,10 THEN 1150 ternal D2 serta ketebalan dinding T.
l1?0 S2:F? (2) Tegangan-tegangan komponen untuk sembarang titik pada dinding
t 1:i0 5J=O
1140 GrJ TO 1170 (tipis) ditentukan pada baris 280 sampai 300. X9 adalah tegangan lang-
I 1 50 92=O
1 160 53=F! sung longitudinal (or) dari Persamaan (8.1). Y9 adalah tegangan sim-
I 7O RETURN
pai melingkar (or) dari Persamaan (8.2). T9 adalah tegangan geser (ra,)
1
F:E It II Y
yang diperoleh dari Persamaan-persamaan (4.7) dan (4.10).
(3) Tegangan-tegangan utama (Sl, 52, dan 53) dihitung dari tegangan-
tegangan komponen ini pada subrutin (baris 1000 sarnpai ll70) yang
FUN
t.x8r'oINT: 7-JUL-81 09:16:56 menggabungkan dua subrutin pada Contoh 7.2. Tegangan-tegangan
ITERATIVE TIESIGN OF THIN_I.JALLETt CYLINNRICAL VESSEL utama digunakan untuk menentukan tegangan geser maksimum pada
5UI(JECT TO ToRSION ANIr INTERNAL FRESSURE baris 320.
(4) Program tidaklah menghitung tekukan torsi yang mungkin buat
INF'UT: bejana-bejana yang berdinding sangat tipis.
tlAX TOTiOUE (l\Nfl)" ?O
IlAX INIERNAL F'RESSURE (N,/T'Ii''I-?)? 5
TIESIREI] EXTEFiNAL IIIAIlETER (I1I1)? 3OO
Contoh 8.3 Distribusi tekanan silinder tebal
I}''F.UT I,IALL TIIICI\NESSIS UNTIL I,tAX At-LOI,JABLE SHEAR STRESS Tulislah sebuah program untuk mentabulasikan distribusi radial serta
IS ACHIEUEII (O TO STOF' _VE VALUE TO CHANoE DIAI'{ETER)
tegangan simpai bagian dala.m silinder bertekanan dan berdinding te-
UALL ;lilChNESS (ltH)?
HAX SHEAR STKESS 396.75 N,/T'III^?
1
bal. Program harus menggunakan masukan sesaat yang berupra jari-
jari dalam dan luar (dalam mm), tekanan dalam (dalam Ny'rnni2) ser-
!,ALL THICNNESS (t{H)? 5
HAX SHEAH STFES$ 77.A?21 N/Htt^? ta banyaknya posisi untuk mana keluaran diperlukan. Plotlah sebuaFr
LIALL THICI\NESS <1111'? 7 distribusi tegangan serta bandingkanlah dengan apa yang terlihat pa-
fiAX SHriAfi srlrEss 55. o5?8 N/tlll^2
da Gambar 8.2.
I,IALL IHICI\NESS (T,{H)? B
ilAX SHEAR STRESS 47.94 N/i1i,t-2 EXBPoTNT3 7-JUL-81
.O9t19l?7
IJALL TH ICNIIESS (t.,1"7 7 .7 10 PRINT 'STRESS [ISTRIBUTION IN AN INTERNALLY'
rlAX SHt- At!', S;l fil-5S 49.4797 N/t111^? 20 FRINT'FRESSURISETT THICK.!'ALLED CYLINDER'
30 FRINT
r,,ALL. rrlICNNtSiS 0'1H)? -1 40 FRINT
50 PRINT 'INPUT:T
Ir[5Ift[l' LXft-lNAt- l'1A{EIER (,tl'1)? 400 60 PRINT 'INTERNAL RADIUS (ht'I)';
,,|
,l
154 Sistem simetri sumbu Contoh 8.4 Pengukuran silinder tebal eksperimental 155
I
70 INT'UT F1 Cataton progrqm
80 F,RINT 'EXIERNAL FATIIIJS (11I'i)';
9O INF.UT R?
lOO I,.RINT'INTERNAt, F.RfSSURE (N/1111^?\' ) (1) Konstanta-konstanta A dan Bditentukan paJa baris 120 dan 130,
110 INt.Ur r. masing-masing dengan menggunakan Persamaan (8.8) dan (8.9).
1lO A-f rR1"2,/(R?^2-R1^:)
1.1O tt=6'1111- 21R2^?,/(ftf^2'.R1^?) (2) Variabel I pada belitan (baris 230 dan 280) dipakai untuk menghi-
l4O r'ril NI
1:r0 f.'AINI 'NUhtrff( OF P01.;ITI0N:j FUf{ I,JHIDH SIRESS. tung jari-jari (R) pada baris 240. Banyaknya posisi (N) sekurang-
160 F'RINT'OUTF.UT FCQUIR[Ir (1 Ok LISlj T0 sToF.).i
170 INF,t,T N kurangnya harus dua untuk mencegah (N - l) menjadi nol atau nega-
lAO tr N 1 IH{"N :OO
190 sTof. tif pada baris 240.
:}OO F'RIN T
?lo r'rilNT .kAIrIUS.,'HOUF 5rR[-'si!.]".tiAIrJAL STRESS.
(3) Tegangan simpai (Sl) serta tegangan radial (S3) dihitung dari
:l:,o,-ti1NI . (hh).t, (N/r,n-.?). t. (l.l,/ht1-:t). Persamaan-persamaan Lam6 (8.6) dan (8.7) pada baris 250 dan 260.
:l3O foil I=0 TO N-l
:140 R=rr1i It(R2-ti1, / <N-1 )
?5C\ !i1-'A1Ir/R"l
::'1,0 s3=A-li,/R-.? Contoh E.4 Pengukuran silinder tebal eksperimental
1'l0 F'hlNI RrS1,53
:'ir0 NIx r I Pandanglah sebuah tabung berdinding tebal dengan dimensi yang tak
:-'e() l;tl f0 140
fit AIrY diketahui (diameter luar D2,. diameter dalam Dr) serta sifat-sifat ba-
han (modulus Young ,E dan rasio Poisson v). Misalkan tabung terse-
RI'N
but mengalami tekanan dalam tertentu yang tak terukur (p). Ada ke-
mungkinan untuk menentukan tekanan ini, tegangan geser maksimum
Ixr]r'oINT3 7-JUL-81 09::0:09 (pada boring) serta kenaikan diameter dalam (61) dari sebuah peng-
9rFrESS I,lSTRIlUtI0N IN AN INTt.RNAI-LY ukuran yang hanya mengalami kenaikan diameter luar (62).
F.FiI:5StIft ISEI' TH I CI\.I,JAI,I. I TI CYI I Nt'ER
Tuliskanlah sebuah program untuk mengevaluasikan hasil-hasil sua-
INF,UT:
tu pengukuran semacam demikian dengan memverifikasikan Persa-
INTERNAL IiAT'IUS (11h)? 75 ruraan (tl.l9), (8.20) dan (8.21); penurunannya ditunjukkan di bawah ini.
EXIEFNAL RAT'IU5 (11I'I)? 105
INTERNAL F,RESSL'RE (N/1114^?'A 40 Fersamaan (8.8) dan (8.9) dapat dimasukkart ke dalam Persamaan-
NU},1FER OF F,OSITIT]NS FOR I..,IJiCH STRESS l)crsamaan (8.6) dan (8.7) guna memungkinkan or dan o6 dievaluasi-
I)tJTF.UT REOUIF.E[I ( ]. OR I.,ESS ]O STOF)" ? kan pa,3a diameter luar (D). Masukkan pernyataan tegangan ini ke
kAIrlUS HOOT' STRESS FiAIIIAI. SIRESS I)ersarnaan (8.11) untuk diameter luar (D2) di mana eo : 6z/Dzgu-
(t11) <N/t{A^?t (ft,/hH"?)
75 1?3 . :r3J -40 na menrberikan pernyataan tekanan dalam (p) dalam parameter yang
l05 BJ.-]JJ3 1.A1470E-06
cliketahrri, yakni
- _62E(D21 - Dr')
NLIH!lER OT'F,OSITIONS FOTi I,JHICIl SIRESIi
OUrF'UT REQUIREIT (1 OR LESS I0 STOF).7 (8.1e)
' 2D7D t2
FiAI'IUS HOOF. STRESS IiAI'IAL 5TF.ES.:J
( tttl ) ( )
N,/t1rr^? ( N/tltt^? )
1t.J. J:r.J -40 Tegangan geser maksimum (z.u*) terjadi pada boring di mana
BO 113,444 -30.1107
105.:48 -2t,91.4b
90 98,3796
9? .3669
-15.0463
-9 .:'.ti6 'ma\
oo - or _ pDz 62EDx
(8.20)
100
105
87.604?
83,,J33:J
-4.:70A3
3.81470E-06
2 (Dz' - Dr') 2D:
NIJI,ItlEF OF F,OSITIONS FO'( I,IHICH STRt.SS Dengan memasukkan pernyataan untuk o6 dan o. ke dalam Pcrstt
rnaan (8.11) untuk boring di mana diameternya adalah D1 dan t1s :
T,UIF,IJT KEQUIKETI (1 OR LESS IO SIOF')? O
STOf.AT LINE 190 6'lD1 memberikan suatu pernyataan untuk kenaikan diametcr ttttlnlu
READY
A
l' ,/.
110 F.RINI 'EXTERNAL NIAHETER (},'t')'; Contoh 8.5 Disf ribusi legengam pi,d* silimdcri gsl];,mgitn
1fO INFUT ttf
130 F.RINI'INTEFNAL T,IIAhETER (I,ltl)'; Tulislah sebuah program untuk mentabulasikan distribusi residual te-
I4O INF,UT TI1
150 f'RINr gargan radial dan tegangan simpai pada sebuah silinder gabungan sc-
160 PRINT'iNCREASE IN EXTERNAL T,IAHETER (Ht{) - O TO STOP';
170 INF,UT I? telah dirakit dengan sebuah interferensi yang diketahui pada diameter
1BO IF I?.:O THEN ?OO
190 STOF. biasa. Anggaplah kedua silinder terbuat dari bahan yang sama serta
lO0 fi==I ?*F-* ( t'2*t'2- tr 1 ttrl ),/ ( ?*tr1*tr 1 tIrl )
?1 0 li=I:*E*tr2,/( ?*Ir1*tr1 )
gunakan masukan sesaat untuk menyatakan modulus Young bahan ini,
:l:0 I 1 = I2* ( Irl *tr1 x ( t -U ).t lrl*[l?r ( 1 +U ), / I 2*tt l*tt?) interferensi, diameter dalam dari silinder terdalam, diameter luar dari
:130 F,RINT .INTEIiNAL FRESSUTiT,.iF i.N,/iiII^2'
:40 T'IiINI 'IlAX SHTAR SIFESS AT FOIif'iS]i'N,/HH^f' silinder terluar, dan diameter silinder biasa. Masukan komputer harus
150 T.RIN'I 'INCFEASf IN IN]EKNAI. IiIAhETET('; I1;'I"IT1'
:160 G0 T0 150 juga digunakan untuk menyatakan jumlah posisi melalui ketebalan din-
i..E AIl Y
ding untuk mana masukan diperlukan. Tegangan-tegangan pada silin-
der dalam dan luar pada diameter biasa harus dicetak, tidak peduli be-
IiUN
rapapun jumlah posisi dispesifikasikan.
Masukan sesaat terhadap program seharusnya hanyalah jumlah cang sebuah bejana bertekanan dan berdinding tebal terhadap luluhan
mole gas yang dikandungnya (&1). Program harus 'menawarkan' pada pcrtama. Gunakanlah masukan sesaat untuk rnenspesifikasikan ke-
pemakai suatu rentang kontainer, ukurannya (diameter) yang rliatur kuatan luluh bahan (dalam N/mm2), suatu faktor keamanan dan te-
oleh ketebalan dinding. Tekanan di mana gas tersebut disimpan harus kanan dalam maksimum (dalam N/mm2). Program tersebut harus me-
juga dicetak. Catatan: tekanan gas (p dalam N/mm2) dihubungkan ncntukan dimensi lainnya dari suatu irarga diameter dalam yang di-
dengan volumenya (V dalam rnm3) serta banyaknya moie (.,!f: oleh spesifikasikan, diameter luar atau kctebalen dinding.
persamaan tlt.7) Perluaslah program prrrla Contoh 8.5 irgar menentukan distribusi
p= MlVx 2,27 x rc6 r;rrlial serta tegangan sinlpai pada sebuall silincier gabungan bertekanan.
{3.22)
lrrogram tersebut harus ntenentukan tegangan residual awal seba-
Persamaan (8.22) dan Pers;imaan (8.3) dengan suatu pernyataar volu-
r,,aimana pada contoh 8.5 dan keinudian pakailah masukan sesaat
me sebuah bola yanjg dinyatakan dalam diameternya memungkinkan
lrcrupa tekanan dalam berikutnya untuk meng]ritung tegangan tam-
diameter yang tak diketahui dihitung untuk setiap ketebalan dinding.
bahan dengan menggunakan Persamaan (8.5) hingga (8.9). Distribusi
(8.3) Modifikasikanlah program pada Contoh 8.1 sedemikian hingga
tegangan akhir diperoleh dengan superposisi kedua sistem tegangan.
ia memilih dari suatu rentang ukuran yang diinginkan untuk kedua hal, (8.8) Tulislah sebuah program untuk mentabulasikan distribusi radial
yakni ketebalan dan diameter dinding. Sejumlah rentang terbatas dari
scrta tegangan simpai pada sebuah silinder berdinding tebal setelah dia-
ukuran yang mungkin untuk ketebalan dinding adalah 1,2, 3. 4, 5, utofretasekan, seperti telah dijelaskan pada Seksi 8.5'
6, 8, dan 10 mm, serta untuk diameter 100, 200, 300, 400, 500, Program dapat didasarkan pada contoh 8.5 kecuali bahrva silinder-
600, 800 dan 1000 mm. Program harus mencetak tegangan langsung
silinder terluar dan terdalam diganti oleh sebuah 'silinder' plastis yang
maksimum yang sebenarnya pada dinding silinder. dikelilinei oleh sebuah 'silinder' elastis. Jari-jari silinder luar dan da-
(8.4) Tulislah sebuah program untuk mentabulasikan distribusi radial
lam (atau diameter), jari-jari luluh (ry) dan kekuatan luluh bahan ha-
dan tegangan simpai pada sebuah silinder bertekanan serta berdinding
rus dispesifikasikan oleh masukan sesaat.
tipis secara eksternal. Cara pemrograman harus serupa dengar, yang program dapat diperluas dengan penekanan berikutnya seperti te-
ada pada Contoh 8.3. Jalankanlah program tersebut dengan dat;r yang
lah dijelaskan pada Soal (8.7).
sama sebagaimana telah digunakan pada Contoh 8.3, serta banding- (8.9) Silinder berputar, Persamaan (8.17), dapat digunakan untuk ran-
kanlah kedua distribusi tegangan tersebut..
cangan yang layak dari sebuah roda-gila dengan massa yang terpusat-
(8.5) Perluaslah program pada Contoh 8.3 dan Soal (8.4) untuk men-
kan pada sebuah pelek (rim) luar yang berat'
cetak deformasi radial (u) pada setiap harga jari-jari dengan m€inggu-
Gunakanlah prosedur yang berikut dalam menulis sebuah prograrr
nakan Persamaan (8.11). Masukkanlah ke dalam program sifat-sifat
untuk merancang roda-gila yang demikian'
(yakni .E dan v) dari baja.
(8.6) Sebuah silinder berdinding tebal serta bertekanan secara internal [_tntuk harga-harga yang dispesifikasikan berupa tegangan langstrng
(o),
pertama-tama meluluh pada diameter dalam di mana or sama dengan maksimum yang diizinkan, kerapatan bahan dan kecepatan rotasi
Fersamaan (8.17), mernberikan jari-jari luar yang diperlukan' Kalau
-p dan o6 diberikan oleh Persamaan (8.10). Dengan memasukkan
pclck
tegangan-tegangan ini ke dalam kriterialuluh Tresca (Persamaan (7.2) mornen inersia dan lebar pelek juga dispesifikasikan, ketetralan
buktikanlah bahwa terdapat hubungan yang berikut (yakni ketebalan radial) dapat ditentukan secara berulangkali. Suatu
inersia sama dengan vo-
t/
o\' c \ fendekatan iteratif diperlukan karena momen
iume pelek (suatu fungsi ketebalan pelek dan radius rata-rata) dikali-
" -t\2, - 4l
,/ \ (8.23)
kandengankerapatandikalikandengankuadratradiusgirasi(uga
sebuahfungsidariketebalanpelek).Jari-jariluaryangdihitungdapttl
di rnana k adalah rasio diameter luar dan dalam serta oy adalah ke- digunakan sebagai suatu taksiran pertamajari-jari rata-rata
guna nrctr
kuatan luluh bahan. dJpatkan suatu harga ketebalan pelek. Ketebalan ini kemudian daprrt
Gunakanlah Persamaan (8.23) pada sebuah program untuk meran- yang lebih baik untuk jrrr i'
diiunakan untuk membuat suatu perkiraan
-1 z7
t'f :'/' \
163
.._{
,-i,
,l ,l , ..,/
I
Indeks 165
164 Indeks
oN...TliEN,8 REM, 7
RESTORE, 4