Anda di halaman 1dari 3

KONSEP LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS)

A. PENGERTIAN

Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat (3) tentang


Pemasyarakatan disebutkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk
melaksanakan pembinaan terhadap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Lembaga
Pemasyarakatan sebagai unit pelaksnaan teknis dibidang pembinaan narapidana berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum
dan HAM. (Prihartanti, 2006)

Lembaga Pemasyarakatan didirikan di setiap ibukota kabupaten atau kotamadya,


namun dapat juga didirikan di tingkat kecamatan atau kota administratif jika memang
diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan mutu pelayanan hukum dan pemerataan memperoleh
keadilan bagi warga binaan pemasyarakatan dan keluarganya dengan memperhatikan
perkembangan wilayah atau luar wilayah, pertambahan penduduk dan peningkatan jumlah
tindak pidana yang terjadi di wilayah kecamatan atau kota administrasi yang bersangkutan.
(Prihartanti, 2006)

Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di LAPAS,


sedangkan terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dengan demikian berarti lapas digunakan untuk
melaksanakan pembinaan bagi narapidana. Menurut sistem KUHP jenis pidana hilang
kemerdekaan (Pasal 10 KUHP) adalah meliputi pidana penjara (naik pidana penjara seumur
hidup maupun pidana penjara sementara) dan pidana kurungan. Namun dalam kenyataannya
LAPAS juga dihuni oleh terpidana yang dijatuhi pidana mati dan/atau yang berstatus tahanan
rumah tahanan negara. (Budiyono, 2009)

B. KELOMPOK / JENIS

Untuk mewujudkan pelaksanaan pidana yang efektif dan efisien, maka Lembaga
Pemasyarakatan dibagi ke dalam beberapa kelompok yaitu (Istianah, 2000: 21) dalam
(Prihartanti, 2006)

1. Menurut usia
- Lembaga Pemasyarakatan untuk anak
- Lembaga Pemasyarakatan khusus pemuda
- Lembaga Pemasyarakatan untuk dewasa
2. Menurut jenis kelamin
- Lembaga Pemasyarakatan khusus wanita
- Lembaga Pemasyarakatan khusus laki-laki
3. Menurut kapasitasnya
- Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
- Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
- Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
C. DASAR HUKUM LEMBAGA PEMASYARAKATAN
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 TentangPemasyarakatan
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syara dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Kemasyarakatan
7. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M-01-PK.04.10 Tahun 1998 Tentang
Ketentuan Mengenai Tugas, Kewajiban, dan Syarat-syarat Pembimbing
Kemasyarakatan
8. Petunjuk Pelaksanaan Menteri Kehakiman RI Nomor E.39-PR.05.03 Tahun 1987
Tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan
9. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 Tentang
Bimbingan Klien Pemasyarakatan
(Prihartanti, 2006)
D. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
1. Kedudukan Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah unit pelaksana teknis di bidang pembinaan
narapidana. Lembaga pemasyarakatan berada di bawah dan bertanggungjawab
langusng kepada kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM. (Prihartanti, 2006)
2. Tugas Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) bertugas memberikan bimbingan kemasyarakatan
dan pelayanan masyarakat, bimbingan klien pemasyarakatan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. (Prihartanti, 2006)
3. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan
Dalam melaksanakan tugasnya, masing-masing Lembaga Pemasyarakatan
mempunyai fungsi (Prihartanti, 2006):
a. Lembaga Pemasyarakatan dewasa dipergunakan untuk penempatan Narapidana
dewasa pria berumur lebih dari 21 (duapuluh satu) tahun.
b. Lembaga Pemasyarakatan wanita dipergunakan untuk penempatan Narapidana
dewasa wanita yang berumur lebih dari 21 (duapuluh satu) tahun.
c. Lembaga Pemasyarakatan pemuda dipergunakan untuk penempatan Narapidana
pemuda pria dan wanita yang berumur lebih dari 18 (delapan belas) tahun sampai
dengan 21 (duapuluh satu) tahun.
d. Lembaga Permasyarakatan Anak (di luar Tangerang) dipergunakan untuk
penempatan Anak Pidana yang berumur sampai dengan 18 (delapan belas) tahun,
Anak Negara dan Anak Sipil baik pria maupun wanita.
e. Lembaga Permasyarakatan Anak pria Tangerang dipergunakan untuk penempatan
Anak Pidana yang berumur sampai dengan 18 (delapan belas) tahun, Anak Negara
dan Anak Sipil pria.
f. Lembaga Permasyarakatan Anak wanita Tangerang dipergunakan untuk
penempatan Anak Pidana yang berumur sampai dengan 18 (delapan belas) tahun,
Anak Negara dan Anak Sipil wanita.

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan


tujuan akhir dari sistem peradilan pidana yaitu mencegah timbulnya kejahatan. Lembaga
Pemasyarakatan bertugas melaksanakan pembinaan terhadap narapidana. Keberhasilan untuk
membentuk narapidana menjadi orang yang lebih baik ditentukan oleh pembinaan yang
dilakukan oleh Lembaga Permasyarakatan. Pembinaan yang dilakukan dapat mempunyai
nilai positif apabila pembinaan dapat mencapai hasil yang maksimal yaitu bekas narapidana
dapat menjadi orang yang taat pada hukum dan tidak mengulangi kesalahan yang pernah
diperbuat, dan dapat menjadi negatif jika pembinaan yang dilakukan mengalami kegagalan
yaitu bekas narapidana kembali melakukan kejahatan.

Source: Prihartanti, Mega. 2006. Peranan Lembaga Pemasyarakatan dalam Perspektif


Kesatuan Konsep Sistem Peradilan Pidana (Studi Kasus Pembinaan Anak Pidana di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kutoarjo). Skripsi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Source: Budiyono. September 2009. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Tempat untuk
Melaksanakan Pembinaan dan Pelayanan Terpidana Mati Sebelum Dieksekusi. Jurnal
Dinamika Hukum Vol. 9 No. 3. Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai