TERAPI KELUARGA
Oleh:
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................3
B. Tujuan........................................................................................................4
BAB II TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)..............................................5
A. Definisi......................................................................................................5
B. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok...........................................................5
C. Kerangka Teoritis Terapi Aktivitas Kelompok..........................................6
D. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)...................................................7
E. Peran Perawat Dalam Terapi Aktivitas Kelompok..................................10
F. Tahapan dalam Terapi Aktivitas Kelompok................................................11
G. Masalah Dalam Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)................................12
BAB III TERAPI KELUARGA............................................................................13
A. Definisi....................................................................................................13
B. Indikasi Terapi Keluarga.........................................................................13
C. Peran Perawat dalam Terapi Keluarga.....................................................13
D. Model Terapi Keluarga............................................................................14
E. Aplikasi Terapi Keluarga.........................................................................16
F. Peran Keluarga dalam Terapi.....................................................................17
Lampiran 1. Contoh Proposal TAK(Keliat & Akemat, 2004)...............................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Pada kelompok psikoterapi, perawat dapat memberikan berbagai upaya
pencegahan dan penanganan perilaku agresif, intervensi krisis, serta
mengembangkan terapi kognitif, perilaku, dan berbagai terapi aktivitas kelompok.
Pada kelompok terapi lingkungan, perawat perlu mengidentifikasi perlunya
pelaksanaan terapi keluarga, terapi lingkungan, terapi okupasi, dan rehabilitasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa keperawatan
mengetahui terapi modalitas: terapi aktivitas kelompok dan terapi
keluarga
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat:
a) Memahami konsep Terapi aktivitas kelompok
b) Memahami pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
c) Memahami konsep terapi keluarga
d) Memahami aplikasi terapi keluarga
4
BAB II
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
A. Definisi
1. Tujuan Umum
Meningkatkankemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan
balik dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran
terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakanatau perilaku defensive ,
dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif
terapeutik
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif,
meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau sosial
3. Rehabilitatif
5
Meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, kemampuan berempati,
meningkatkan kemampuan sosial, serta tanggung jawabnya dalam
hubungan interpersonal.(Riyadi & Purwanto, 2009)
2. Model Komunikasi
3. Model Interpersonal
6
Contohnya, interaksi dalam kelompok dapat dipandang sebagai proses
sebab akibat, yang perasaan dan tingkah laku satu anggota merupakan
akibat dari tingkah laku anggota lain. Pada teori ini terapis bekerja dengan
individu dan kelompok. Anggota kelompok belajar dari interaksi
antaranggota dan terapis. Melalui proses ini, kesalahan persepsi dapat
dikoreksi dan perilaku sosial yang efektif dipelajari. Perasaan cemas dan
kesepian merupakan sasaran untuk mengidentifikasi dan mengubah
perilaku. Contohnya, tujuan salah satu terapi aktivitas kelompok untuk
meningkatkan hubungan interpersonal. Pada saat konflik interpersonal
muncul, pemimpin menggunakan situasi tersebut untuk mendorong
anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan mempelajari konflik
yang membuat anggota merasa cemas, serta menentukan perilaku yang
digunakan untuk menghindari atau menurunkan cemas pada saat terjadi
konflik.(Yusuf et al., 2015)
4. Model Psikodrama
7
a. TAK stimulasi sensori suara, misalnya mendengar musik,
b. TAK stimulasi sensori menggambar
Pasien diorientasikan pada kenyataan yang ada di sekitar pasien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada di sekeliling pasien atau orang yang dekat
dengan pasien, serta lingkungan yang pernah mempunyai hubungan
dengan pasien pada saat ini dan masa yang lalu. Aktivitasnya adalah
sebagai berikut.
8
4. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
a. Sesi I : menonton TV
b. Sesi II : membaca majalah/koran/artikel
9
Pasien dilatih untuk dapat mengenal halusinasi yang dialaminya dan
dilatih cara mengontrol halusinasi. Kemampuan persepsi pasien dievaluasi
dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dalam proses ini, respons pasien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan diharapkan menjadi adaptif. Aktivitas
yang diberikan yaitu sebagai berikut.
10
a. Membantu pemimpin memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota.
b. Memfokuskan kegiatan.
c. Membantu mengoordinasi anggota kelompok
4. Observer
Tugas observer antara lain sebagai berikut.
a. Mengobservasi semua respons pasien.
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
pasien.
c. Memberikan umpan balik pada kelompok.(Yusuf et al., 2015)
F. Tahapan dalam Terapi Aktivitas Kelompok
1. Pre kelompok
Dimulaidengan membuat tujuan,merencanakan, siapa yang menjadi
leader, anggota, dimana, kapankegiatan kelompok tersebut
dilaksanakan,proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan
sumber-sumber yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika
memungkinkan biaya dan keuangan.
2. Fase awal
Pada fase ini ada 3 tahapan kemunkinan terjadi, yaitu : orientasi, konflik
dan kebersamaan.
a. Orientasi
Anggota mulai mengembangkan system sosialmasing-masing, dan
leader mulai menunjukanrencana terapidan mengambil kontrakdengan
anggota.
b. Konflik
Merupakan masa sulit dam proses kelompok, anggota mulai siapa
yang berkuasadalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya
dan saling ketergantungan yang akan terjadi
c. Kebersamaan
Anggota mulai bekerjasama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukansiapa dirinya
3. Fase Kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan negative
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina,bekerjasama
11
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun,
kelompok lebih stabil dan realistis, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai
dengan tujuan dan tugas kelompok, serta penyelesaian masalah dengan
kreatif
4. Fase Terminasi
Ada dua jenis terminasi, akhir dan sementara.Anggota kelompokmungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses, atau sukses.(Riyadi &
Purwanto, 2009)
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK antara lain sebagai berikut.
1. Adanya subkelompok.
2. Keterbukaan yang kurang
3. Resistansi baik individu maupun kelompok.
4. Adanya anggota kelompok yang drop out.
5. Penambahan anggota baru.
Cara mengatasi masalah ini bergantung pada jenis kelompok terapis,
kontrak, dan kerangka teori yang mendasari terapi aktivitas tersebut. Program
antisipasi masalah merupakan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi keadaan yang bersifat gawat darurat dalam terapi yang dapat
memengaruhi proses pelaksanaan TAK. Misalnya, pasien meninggalkan
permainan, maka intervensi yang diberikan panggil nama pasien, serta tanyakan
alasan meninggalkan tempat dan beri penjelasan.(Yusuf et al., 2015)
12
BAB III
TERAPI KELUARGA
A. Definisi
3. Konflik pada masa transisi dalam keluarga seperti pasangan yang baru
menikah, kelahiran anak pertama, dan masalah remaja.
6. Ada salah satu anggota keluarga yang mempunyai intelegensi rendah atau
komunikasi keluarga yang terhambat.(Nasir & Muhith, 2011)
13
Dengan bantuan perawat keluarga diharapkan mempunyai kemampuan
mengatasi masalah dan memelihara stabiltas dari status kesehatan semaksimal
mungkin. Newman menjelaskan strategi intervensi perawatan keluarga
berfokus pada prevensi primer dan tersier, seperti berikut.
Bowen Genogram
Pulang ke Rumah Lagi
Detriangulation
Hubungan Antarmanusia
Diferensiasi Diri
Menanyakan Pertanyaan
14
Eksperensial Whitaker Efektif Menggunakan
Pesan "Saya"
Memahat
Koreografi
Terapi Bermain
Terapi Anak
Humor
Sentuhan
Properti
Rekonstruksi Keluarga
Menggambar Keluarga
Wawancara
Boneka/Wayang
Perilaku dan Kognitif Gerald Patterson Pendidikan
Terapi Perilaku Keluarga Neil Jacobson Strategi Komunikasi dan
Pemecahan Masalah
Pengondisian Operant
Menyetujui
Pengondisian Klasik
Melatih
Persetujuan Kontingensi
Pemadaman/Pemunahan
Penguatan positif
Quid Pro Quo
Timbal Balik
Pembentukan
Desensitisasi Sistematis
Batas Waktu
Mengobrol
Prinsip Premack
Mengacaukan Pikiran
Irasional
Pengehentian Pikiran
Pelatihan Instruksional
Diri
Pemodelan dan Bermain
Peran
Terapi Keluarga Salvador Minuchin Bergabung
Struktural Teknik Disequilibrium
Pengesahan
15
Bekerja dengan Interaksi
Spontan
Membuat Batasan
Intensitas
Restrukturisasi
Membentuk Kompetensi
Mendiagnosis
Menambah Konstruksi
Kognitif
Strategic and Systemic Jay Haley Bingkai Ulang
Family Theraphy (Strategic) Petunjuk
Paradoks
Cobaan
Berpura-pura
Menempatkan
Mara Selvini Hipotesis
Palazzoli (Systemic) Konotasi Positif
Pertanyaan Berputar
Resep Variant/Invariant
Ritual
Terapi Keluarga Berfokus Steve deShazer Bill Mengekstenalisasi
pada Solusi dan Narasi O’Halon (Berfokus Masalah
pada Solusi ) Pengaruh (Efek) Masalah
Michael White pada Orang
(Narasi) Pengaruh (Efek) Masalah
pada Masalah
Meningkatkan Dilema
Memprediksi Serbacks
Menggunakan Pertanyaan
Surat
Perayaan dan Sertifikat
E. Aplikasi Terapi Keluarga
1. Pengkajian
Dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh terutama pola
komunikasi dalam keluarga, hubungan interpersonal antaranggota
keluarga, sistem pendukung yang tersedia, mekanisme koping keluarga,
dan persepsi keluarga terhadap masalah.
2. Diagnosis
16
Diagnosis yang umum dan sering adalah konflik (gangguan hubungan
interpersonal anak dan keluarga) berhubungan dengan koping keluarga
tidak efektif.
3. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah mengacu pada problem
atau masalah yaitu konflik menurun atau dapat diatasi dan hubungan
interpersonal anak dan keluarga dapat ditingkatkan.
4. Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai mengacu pada etiologi, yaitu
koping keluarga efektif.
5. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang direncanakan dapat berupa hal sebagai
berikut.
a. Memanipulasi lingkungan.
b. Sistem pendukung.
c. Pendekatan umum untuk semua anggota keluarga.
d. Pendekatan individu, meliputi:
1) Teknik aberasi yaitu menurunkan stres dengan ekspresi perasaan,
2) Penggunaan penguatan,
3) Penggunaan teknik klarifikasi, dan lain-lain
F. Peran Keluarga dalam Terapi
17
3. Membantu anggota bagaimana memandang orang lain
a. Observsi sharing bagaimana anggota memanifestasikan dirinya
b. Mengajarkan anggota bagaimana mengobservasikan sharing mereka
dengan orang lain
4. Bertanya dan memberikan informasi tak berbelit, memudahkan dalam
memberikan dan menerima informasi.
5. Membangun self esteem
a. Dengan mengataka “Saya menghargai kamu”
b. Ajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh anggota keluarga
c. Menekankan bahwa ahli terapi dan keluarga dapat belajar dari terapi
d. Menanyakan anggota kelurga yang lan, apakah klienn dapat membawa
kebahagiaan bagi anggota keluarga
6. Menurunkan ancaman dengan latar belakang aturan uuntuk interaksi
a. Melihat kembali aturan dirumah di mana semua anggota berpartisipasi
b. Demokratis
c. Menyakinkan bahwa tidak ada orang yang membicarakan atau
menyinggiung orang lain
d. Menggunakan pendekatan humor
e. Menciptakan ketenangan dan control
7. Menurunkan ancaman dengan struktur pembahasan yang sistematis
a. Memberitahukan tujuan dengan jelas sampai akhir terapi
b. Diskusikan marah dan ketersinggungan secara terbuka
8. Pendidikan ulang anggota keluarga untuk bertanggung jawab
a. Mengingatkan anggota keluarga bahwa mereka dapat mengubah diri
mereka sendiri.
b. Keterbukaan antar anggota keluarga.(Nasir & Muhith, 2011)
18
Lampiran 1. Contoh Proposal TAK(Keliat & Akemat, 2004)
SESI 2: TAKS
Tujuan
Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Handphone (Sumber music)
2. Bola tenis
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/ stimulasi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi I
TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
19
a. Memberi salam terapeutik
Salam dari terapeutik
Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien ssaat ini
Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri
pada orang lain
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
Menjelaskan aturan main berikut.
o Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok harus
meminta iin kepada terapi
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap Kerja
a. Hidupkan music dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
b. Pada saat music berhenti, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada di sebelah kanan dengan cara:
Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal,dan
hobi
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi lawan bicara
Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampaisemua anggota kelompok mendapat giliran
d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberitepuk tangan
20
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi
Kemampuan Berkenalan
Kemampuan verbal
21
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakanhobi
Jumlah
Kemampuan Nonverbal
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
Untuk tip klien, semua aspek dinilai dengang member tanda (√) jikaditemukan
pada klien, atau tanda (X) jika tidak ditemukan pada klien
2. Dokumentasi
22
mengikuti TAKS Sesi2, klien mampu berkenalan secara verbal dan
nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal
23
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., & Akemat. (2004). Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. (S. Carolina,
Ed.) (1st ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Riyadi, S., & Purwanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa (1st ed.).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. (F. Ganiajri, Ed.). Jakarta: Salemba Medika.
24