RATNA WULANDARI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia
sangat beragam macamnya, salah satunya ialah rumah sakit.Rumah
Sakit (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004) adalah sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi
tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan.
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin
dalam undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 yang
harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit, dilakukan akreditasi.Akreditasi adalah pengakuan
terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh lembaga independen
ditetapkan oleh menteri, setelah dinilai bahwa rumah sakit yang berlaku
untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara
berkesinambungan.
Akreditasi sebagaimana dimaksud terdiri dari akreditasi nasional
dan akreditasi internasional.Rumah sakit wajib mengikuti akreditasi
nasional (UU No.44 tahun 2009).Sesuai dengan undang-undang No. 44
Tahun 2009, pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Meskipun akreditasi rumah
sakit telah berlangsung sejak tahun 1995 dengan berbasis pelayanan
yaitu 5 pelayanan, 12 pelayanan dan 16 pelayanan namun dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin kritisnya
masyarakat Indonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan maka
dianggap perlu dilakukannya perubahan yang bermakna terhadap mutu
rumah sakit di Indonesia. Perubahan tersebut tentunya harus diikuti
dengan pembaharuan standar akreditasi rumah sakit yang lebih
berkualitas dan menuju standar internasional. Dalam hal ini Kementerian
1
EVALUASI PERSIAPAN STANDAR AKREDITASI HPK 5 DAN HPK 6 DI RSIA SAKINAH IDAMAN
RATNA WULANDARI 2
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
implementasi standart HPK 5 dan HPK 6 yang telah dilakukan oleh rumah
sakit RSIA Sakinah Idaman dan apabila ditemukan masalah pada saat
kegiatan persiapan yang dilakukan peneliti akan membahas mengenai
rencana pemecahan masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah“Bagaimanakah evaluasi Persiapan Standar
Akreditasi HPK 5 dan HPK 6 di Rumah Sakit RSIA Sakinah Idaman?“
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui persiapan standar HPK 5 dan HPK 6 di RSIA
Sakinah Idaman
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Proses Persiapan Akreditasi Standar HPK 5 dan
HPK6 di RSIA Sakinah Idaman
b. Mengetahui Pemenuhan kelengkapan elemen – elemen penilaian
akreditasi pada standar HPK 5 dan HPK 6 di RSIA Sakinah
Idaman
c. Mengetahui implementasi kegiatan standar akreditasi HPK 5 dan
HPK 6 di RSIA Sakinah Idaman
d. Mengetahui gambaran kelengkapan pengisian form Informed
Consent yang Berkaitan dengan Dokumen Serta Elemen Penilian
Standar HPK 6 di RSIA Sakinah Idaman
e. Rencana solusi permasalahan terkait dengan persiapan akreditasi
standart HPK 5 dan HPK 6 di RSIA Sakinah Idaman.
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama dalam bangku
perkuliahan rekam medis serta menambah wawasan dan
pengalaman yang berharga secara langsung yang bermanfaat
dalam upaya pengembangan pengetahuan di bidang rekam medis.
EVALUASI PERSIAPAN STANDAR AKREDITASI HPK 5 DAN HPK 6 DI RSIA SAKINAH IDAMAN
RATNA WULANDARI 4
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/