Anda di halaman 1dari 46

pembangunan jembatan tahun 2019

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Penawar : PT.CIWARU UTAMA RAYA
Pekerjaan : Penggantian Jembatan Tersaba Lontar
Anggaran : Tahun 2019 / Provinsi Banten

LATAR BELAKANG

Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen
lelang dan uraian Yang diberikan sesuai RAB/Daftar Kuantitas dan Harga yang telah kami
terjemahkan dalam bentuk tulisan yang menggambarkan proses pelaksanaan mulai dari awal
pekerjaan sampai pelaksanaan pekerjaan selesai. Metode Pelaksanaan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi didalam mengikuti Pelelangan
Umum Paket : Pergantian Jembatan Tersaba Lontar

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Paket Pekerjaan Pergantian Jembatan Tersaba meliputi pekerjaan dari mulai tahap persiapan dan
konstruksi sebagai berikut:

1. Divisi 1. Umum
a. Mobilisasi
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
c. Jembatan Sementara
d. Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
e. Sondir termasuk Laporan
f. Manajemen Mutu
2. Divisi 2. Pekerjaan Drainase
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
b. Pasangan Batu dengan Mortar
3. Divisi 3. Pekerjaan Tanah
a. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
b. Timbunan Pilihan dari sumber galian
c. Penyiapan Badan Jalan
4. Divisi 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

METODE PELAKSANAAN 1
pembangunan jembatan tahun 2019

a. Lapis Pondasi Agregat Kelas B


5. Divisi 5. Perkerasan Berbutir
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
6. Divisi 6. Perkerasan Aspal
a. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
b. Lapis Perekat - Aspal Cair
c. Laston Lapis Aus (AC-WC)
d. Laston Lapis Antara (AC-BC)
e. Laston Lapis Pondasi (AC-Base)
7. Divisi 7. Struktur
a. Beton mutu sedang fc’30 MPa lantai jembatan
b. Beton mutu sedang fc’20 MPa
c. Beton mutu rendah fc’15 MPa
d. Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 30 meter
e. Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 30 meter
f. Penyediaan Pelat Berongga (Voided Slab) Pracetak bentang 10.5 Meter
g. Pemasangan Pelat Berongga (Voided Slab) Pracetak bentang 10.5 Meter
h. Beton Diafragma fc’ 30 MPa termasuk pekerjaan penegangan setelah pengecoran
(post tension)
i. Penyediaan panel full deph slab
j. Pemasangan panel full deph slab
k. Baja Tulangan U 32 Polos
l. Baja Tulangan U 39 Ulir
m. Tiang Bor Beton, diameter 600 mm
n. Pasangan Batu
o. Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed
p. Perletakan Elastomerik Alam Ukuran 450 mm x 500 mm x 60 mm
q. Sandaran (Railing)
r. Papan Nama Jembatan
s. Pembongkaran Beton
t. Pembongkaran Bangunan Gedung
8. Divis 8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor.
a. Marka Jalan Termoplastik
b. Rel Pengaman

METODE PELAKSANAAN 2
pembangunan jembatan tahun 2019

c. Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)


d. Perkerasan Blok Beton pada Trotoar K-350

METODA PELAKSANAAN

Pekerjaan – Pekerjaan pada Paket ini meliputi :

I. Pekerjaan Umum

Pekerjaan ini mencakup pekerjaan mobilisasi (Pembuatan Papan Nama Proyek,


Pengujian Laboratarium, Direksi Keet, Dokumentasi dan rekaman proyek, pengukuran
dan pematokan, mobilisasi dan demobilisasi peralatan) dan Pemeliharaan dan
perlindungan lalu lintas.

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan hingga


lokasi pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh pekerjaan selesai. Selain itu
juga mendatangkan personil sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan Direksi
Pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang
telah disepakati. Mobilisasi peralatan terkadang juga dilakukan sebelum Direksi Keet
dan Gudang terbangun. Peralatan yang dimobilisasi disini hanyalah peralatan berat
yang disyaratkan pada dokumen pengadaan. Peralatan-peralatan lain yang
didatangkan ke proyek yang akan dipakai Kontraktor pada proyek ini diajukan pada
Konsultan MK / Pengawas termasuk surat uji peralatan dan perizinan serta kelaikan
peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya. Semua alat ukur yang berkaitan dengan
testing pada sistim harus disertai surat uji kelaikan dari informasi berwenang. Untuk
alat berat operator yang didatangkan haruslah yang memiliki sertifikat atau SIO (Surat
Ijin Operasi). SIO dan Uji kelayakan berguna untuk memastikan bahwa peralatan
yang digunakan layak, telah tersertifikasi dan terkalibrasi. SIO guna memastikan
bahwa orang tersebut memang memiliki keahlian di bidang operator alat tersebut.

2. Fasilitas Kontraktor / Direksi keet

Merupakan pembuatan bangunan – bangunan yang bersifat sementara selama


pekerjaan proyek berlangsung. Bangunan-bangunan itu antara lain kantor proyek
(direksi keet), base camp pekerja, gudang material dan peralatan, genset, bengkel,
fabrikasi, dll.

Kantor proyek terdiri dari kantor untuk kontraktor, konsultan,dan ruang rapat. Kantor
berfungsi sebagai Site Office untuk mengurusi hal-hal yang langsung berhubungan
dengan pelaksanaan proyek. Pembuatan bedeng pekerja ditujukan untuk tempat
penampungan dan peristrahatan pekerja yang dilengkapi dengan sarana toilet dan
tempat ibadah. Bangunan gudang terdiri dari gudang peralatan dan penyimpanan
material yang tidak bisa disimpan di udara terbuka. Bangunan genset ditujukan untuk
tempat generator yang berfungsi sebagai sumber listrik selama pelaksanaan proyek.
Sedangkan untuk menampung berbagai kegiatan perbengkelan dan fabrikasi dibuat
bengkel yang letaknya tidak jauh dengan gudang dan tempat penyimpanan material.

METODE PELAKSANAAN 3
pembangunan jembatan tahun 2019

Penempatan/perletakan Posisi bangunan direksi keet, gudang, barak pekerja dan


penempatan genset harus disetting agar tidak mengganggu jalannya pelaksanaan
pekerjaan nantinya. Penempatan/perletakan posisi semua tersebut diatas harus selalu
dikoordinasikan dengan pihak pengawas maupun owner.

3. Fasilitas Laboratorium
Fasilitas laboratorium disini merupakan penyediaan pelayanan pengujian dan/atau
fasilitas laboratorium sebagaimana disyaratkan untuk memenuhi seluruh ketentuan
pengendalian mutu pekerjaan yaitu uji CBR test, Sandcone Test, Tes Agregat B, Tes
Mortar, Tes Tarik Besi, Tes Kuat Lentur dan Kuat Tekan Beton, dan Slump Test.
Selama masa persiapan akan dilakukan uji Job Mix Formula (JMF) untuk mengetahui
Komposisi Beton yang akan digunakan pada masa pelaksanaan.

4. Dokumentasi dan Rekaman Proyek


a. Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari foto-foto selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung dan
sampai selesainya proyek tersebut. Foto-foto yang memperlihatkan kemajuan
pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal-hal yang menarik
perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya
tiga kali, yakni :

a. Sebelum memulai Pelaksanaan pekerjaan.


b. Selama berlangsungnya pekerjaan.
c. Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode Pemeliharaan.

Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga pengulangan serta pada posisi yang
sama untuk masing-masing kejadian.

b. Rekaman Proyek
Administrasi proyek disini pembuatan laporan-laporan harian, mingguan, bulanan, dan
kemajuan pekerjaan dilapangan.

5. Papan Nama Kegiatan


Papan Nama Kegiatan dibuat dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum
mengetahui informasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Papan Nama proyek berisi Kegiatan Pekerjaan, Pekerjaan, Lokasi, Sumber Dana, dan
lain-lainnya disesuaikan dengan tulisan serta ukuran sebagaimana yang tercantum
dalam RKS serta gambar rencana.
Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta
owner. Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh
khalayak ramai. Pada pekerjaan ini juga akan dilakukan dokumentasi dan pelaporan
terhadap setiap tahapan pekerjaan sebagai control/pengendalian terhadap progress
pekerjaan

6. Pengukuran dan Pematokan


Pengukuran dilakukan untuk dapat digambarkan potongan memanjang dan potongan
melintang jalan yang akan dibangun, pemasangan patok – patok acuan, menentukan
lokasi pekerjaan baik pekerjaan utama berupa pekerjaan strukturataupun Perkerasan
berbutir dan beton semen.

METODE PELAKSANAAN 4
pembangunan jembatan tahun 2019

Pekerjaan ini dilaksanakan oleh team pengukuran yang telah ditentukan dan
berpengalaman serta siap sedia selama masa pelaksanaan.

7. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu-Lintas Penyedia Jasa harus menyediakan
perlengkapan dan pelayanan lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi karyawan
Penyedia Jasa ,Direksi Pekerjaan, dan pengguna jalan yang melalui daerah konstruksi,
termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan, sesuai dengan seksi ini dan
memenuhi detil dan lokasi yang ditunjukkan dalam denah atau yang diterbitkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Semua personil pada jam kerja dilokasi pekerjaan menggunakan baju reflektif, sepatu
safety dan helm kerja, lebih lengkap dijelaskan pada bagian Pra Rencana K3 Kontrak
(Pra-RK3K).
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan menyampaikan Rencana
Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas.

Bahan dan peralatan :


1. Rambu Peringatan
2. Rambu Pengarah
3. Rambu Perintah Jalan dan berhenti
4. Lampu Isyarat
5. Tanda Perubahan arah
6. Kerucut lalu lintas
7. Pita Peringatan
8. Handy Talkie

RAMBU –RAMBU UNTUK PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

Kami akan menyediakan rambu jalan atau perlengkapan penanganan lalu lintas. Penyediaan dan
penempatan rambu ini sekurang-kurangnya harus sesuai dengan pedoman Perambuan
Sementara untuk Pekerjaan Jalan No. Pd-T-12-2003. Kami harus menyediakan peralatan tersebut
dalam waktu 48 jam dan memasang serta memelihara peralatan tersebut selama Periode
Pelaksanaan.

URAIAN BAHAN DAN PERALATAN


Setelah semua survey kegiatan untuk perencanaan keselamatan dan penempatan rambu
selanjutnya kami akan menempatkan beberapa rambu dengan sifat yang berbeda sesuai dengan
medan, Rambu-rambu Konstruksi dan Pengalihan Rambu-rambu daerah konstruksi akan kami
pasang dengan jarak 50 meter dan terbaca dengan jarak 20 meter pada cuaca cerah siang hari
dan pada malam hari dengan kuat penerangan lampu dengan berkas cahaya rendah, oleh orang-
orang dengan visi atau dikoreksi sampai 20/20, sedangkan jenisnya adalah sebagai berikut:

a) Rambu-rambu Tetap
i) Tinggi dari dasar dari panel diatas tepi jalur lalu lintas paling sedikit 1,5
meter kecuali jika rambu ditempatkan pada jalur pejalan kaki dan sepeda maka tinggi
dari dasar panel rambu diatas tepi jalur lalu lintas paling sedikit harus 2,1 meter.
ii) Tiang rambu-rambu daerah konstruksi dapat dipasang tepat diatas
penunjang sementara rambu-rambu yang berbentuk datar sebagaimana disetujui
oleh Direksi Pekerjaan, atau rambu-rambu yang dapat dipasang pada tiang listrik

METODE PELAKSANAAN 5
pembangunan jembatan tahun 2019

yang ada atau penunjang lainnya sebagaimana yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Bilamana rambu-rambu daerah konstruksi dipasang pada tiang listrik yang ada, maka
tidak boleh dibuat lubang pada tiang yang menunjang rambu tersebut.
iii) Tiang yang tertanam harus 0,8 meter dan lubang tiang harus ditimbun
kembali di sekeliling tiang dengan beton semen yang dibuat dari campuran agregat
dan semen dengan mutu komersial yang mengandung semen tidak kurang dari 168
kilogram per kubik.

Ukuran tiang dan jumlah tiang haruslah sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar, kecuali jika rambu-rambu tetap dipasang dan jenis rambu yang dipasang
tidak ditunjukkan dalam Gambar, ukuran tiang dan jumlah tiang harus ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan. Tiang haruslah dari kayu yang baik mutunya dan tidak cacat,
sesuai untuk tujuan yang dimaksud.

b) Rambu Portabel

Masing-masing rambu portabel haruslah terdiri dari dasar, penunjang atau kerangka
dan panel rambu. Unit-unit ini harus dapat dikirim ke lapangan untuk digunakan dan
ditempatkan untuk pengoperasian yang segera.
Panel-panel rambu untuk rambu portabel haruslah terdiri dari lembaran plywood.
Penunjang atau kerangka rambu harus mampu menunjang panel dengan dimensi
maksimum 120 cm, dalam posisi tegak lurus dengan pusat dari panel rambu dan
jarak minimum panel diatas perkerasan adalah 1,2 meter.
Jika rambu portable berpindah tempat atau terguling, oleh sebab apapun, selama
kemajuan pekerjaan, Kamiharus segera mengganti rambu-rambu itu pada lokasi awal
dari rambu-rambu tersebut.

c) Penghalang Lalu-Lintas

Penghalang lalu lintas harus terbuat dari “jenis plastik” yang baru sebagaimana yang
ditunjukkan dalam denah. Penghalang dengan beton pracetak hanya diperbolehkan
dengan ijin khusus dari Direksi Pekerjaan.

Penghalang lalu lintas harus digunakan untuk memandu lalu lintas untuk tidak
melintasi perkerasan yang baru dihampar dan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan
dalam denah atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN 6
pembangunan jembatan tahun 2019

Image diatas hanya sebagai illustrasi “Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management” pada lokasi
Jalan existing dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai
dengan kondisi real di lapangan.

Secara Umum Metoda Pekerjaan akan duraikan pada Bagar Alir Pekerjaan Secara Garis
Besar
- Adalah memungkinkan selama tahapan pelaksanaan terjadi perubahan terhadap
hal - hal sebagai berikut :
Metode pelaksanaan yang akan diterapkan
Sumber daya
Urutan kegiatan pekerjaan
Estimasi waktu pelaksanaan sampai selesai

- Faktor yang dapat mengubah jadwal pelaksanaan konstruksi antara lain :


Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design final
selesai seluruhnya.
Kerangka waktu pelaksanaan yang diharapkan
Umpan balik dari pemberi kerja / konsultan pengawas
Kondisi aktual lapangan (lahan di daerah lokasi proyek), Cuaca
Metoda yang kami paparkan disesuaikan dengan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
telah kami buat (time schedule) adalah sebagai berikut :

MANAJEMEN MUTU
Untuk menjamin terlaksananya jaminan mutu dan waktu proyek, maka dipergunakan Sistem
Manajemen Mutu, antara lain :
a. Membuat Rencana Mutu Proyek.
b. Membuat Prosedur Kerja.
c. Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.
d. Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
Dan untuk menjamin bahwa setiap material yang dipergunakan dapat memenuhi persyaratan
spesifikasi dan setiap proses produksi dapat memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam
persyaratan spesifikasi serta setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan, dapat memenuhi
persyaratan spesifikasi dan gambar, maka akan dibuat suatu Rencana Mutu Proyek (Project
Quality Plan).
Dan untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu, maka dilakukan suatu cara
pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu Ekstemal
yang dilaksanakan secara periodik selama periode kontrak.
Kontrol Kualitas
Untuk menjamin agar diperoleh hasil pekerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan,
maka perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan,
diantaranya mengontrol :
a. Seluruh material yang digunakan.
b. Pemilihan tenaga kerja.
c. Perawatan alat.
d. Test material di laboratorium dan lapangan.
Selanjutnya melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun
untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggung-jawabnya langsung, namun tetap akan
ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Engineering.

METODE PELAKSANAAN 7
pembangunan jembatan tahun 2019

Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses
pelaksanaan di proyek terkendali dan konsisten. Pekerjaan pengendalian mutu tersebut
diharapkan dapat dijalankan dengan baik dengan melakukan :
a. Sasaran mutu yang jelas.
b. Sumber daya manusia yang profesional.
c. Organisasi proyek yang baik.
d. Sistem dan prosedur mutu yang baku.
e. Penerapan manajemen mutu yang konsisten.
Pemilihan Sumber Daya Manusia
Personil atau Tenaga Kerja yang ditugaskan sebagai personil inti dalam menanangani proyek ini
adalah personil yang berpengalaman dalam menangani proyek sejenis. Sedangkan untuk tenaga
kerja terampil dipilih dan didatangkan dari luar daerah dan atau dari daerah setempat. Adapun
personil yang dipilih dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
a. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
b. Tenaga operasional lapangan: pelaksana (supervisor), mekanik dan operator.
c. Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

Pemilihan Peralatan
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan, akan dilakukan guna menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni berupa tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.

JEMBATAN SEMENTARA
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengadaan material jembatan, pembukaan jalur jalan baru,
perakitan jembatan.

2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan
dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
2) Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
3) Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).

3. Uraian Pekerjaan

METODE PELAKSANAAN 8
pembangunan jembatan tahun 2019

1) Pemasangan bowplank.
2) Membuka jalan masuk baru, untuk digunakan sebagai jalur masuk ke jembatan
sementara.
3) Pemadatan jalur masuk (Detour) ke jembatan sementara dengan agregat kelas B dan A.
4) Mendatangkan material jembatan yang akan digunakan. (Bila Jembatan sementara jenis
Bailley maka hanya perlu dimobilisasi dan perakitan sederahana pada lokasi pekerjaan)
5) Merakit Jembatan sementara.

4. Tahapan Pekerjaan

Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan


Pengujian dilapangan sangat berguna untuk mengetahui karakter tanah dalam mendukung
beban fondasi dengan tidak dipengaruhi oleh kerusakan Contoh : tanah akibat operasi
pengeboran dan penanganan, contoh. Khususnya berguna untuk menyelidiki tanah lempung
sensitive, lanau dan tanah pasir tidak padat. Perludiperhatikan bahwa hasil-hasil uji geser kipas
dan uji penetrasi, hanya memberikan informasi kuat geser (kekuatan) tanah saja, oleh karena itu
pengujian-pungujian tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai pengganti pengeboran,
namun hanya sebagai pelengkap data hasil penyelidikan. Suatu yang tidak dapat diidentifikasikan
oleh pengujian tersebut adalah mengenai jenis tanah yang ditembusnya secara pasti, atau
perbedaan jenis tanahnya. Sebagai contoh, pengujian tidak dapat memberikan informasi
mengenai tanah yang diuji apakah tanah organic atau lempung lunak, atau tanah berupa pasir
tak padat atau lempung kaku, karena yang diketahui hanya tahanan penetrasi atau kuat
gesernya saja. Demikian pula, hasil-hasil pengujian tidak dapat memberikan informasi mengenai
kondisi air tanah. Untuk itu, kekurangan-kekurangan data dapat dilengkapi dengan mengadakan
pengeboran tanah. Cara pelaksanaan :

 Tabung-tabung dimasukkan (ditekan/push) kedalam tanah, dengan cara menyambung


ujung-ujungnya bagian demi bagian sampai kedalaman yang dikehendaki.
 Sample tanah yang berada dalam tiap bagian tabung selanjutnya dijaga dan dirawat (ujung-
ujung pipa yang berisikan tanah ditutup dengan bahan khusus/lilin), untuk kemudian dibawa
ke laboratorium penyelidikan tanah.

METODE PELAKSANAAN 9
pembangunan jembatan tahun 2019

 Umumnya untuk menghemat, tidak seluruh tanah pada tiap lapisan yang dibawa ke
laboratorium, hanya tanah pada lapisan kedalaman desain rencana saja yang dibutuhkan,
mungkin saja sample pada kedalaman 3-4 m.
 Kemudian Hasil uji dilaboratorium akan memberikan beberapa soil data/parameter penting
yang dibutuhkan dalam perhitungan desain pondasi. Untuk itu dipilih beberapa metode
pengujian saja di laboratorium yang akan menghasilkan data tanah yang diperlukan.

Data tersebut antara lain :

1. Indeks tanah (Y, w, e, gs, dll) :


 Pengukuran volume dan berat benda uji
 Uji saringan (sieve analysis test)
 Atterberg Test

2. Kuat Geser Tanah (c, Φ):


 Triaxial Test (UU,CU,CD)
 Direct Shear Test
 Unconfined Compression Test

Laporan hasil pengeboran tanah harus dibuat jelas dan tepat pengawas lapangan yang
menangani pekerjaan selain harus selalu mencatat hal-hal kecil yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan, seperti: pergantian alat dan tipenya, kedalaman pada waktu
penggantian alat, metode penahanan lubang bor agar stabil atau penahan tebing lobang uji.

Sesudah contoh tanah diuji di laboratorium, ditentukan klasifikasinya. Catatan lapangan bersama
dengan hasil pengujian laboratorium tersebut dirangkum sedemikian sehingga batas-batas
antara material yang berbeda diplot pada elevasi yang benar, menurut skala yang ditentukan.

Semua hasil-hasil pengeboran dicatat dalam laporan hasil pengeboran (atau disebut boring log),
yang berisi antara lain:

 Kedalaman lapisan tanah.


 Elevasi permukaan tiik bor, lapisan tanah dan muka air tanah.
 Simbol jenis tanah secara grafis.
 Deskripsi tanah.
 Posisi dan kedalaman pengambilan contoh. Disebutkan kondisi contoh terganggu atau tak
terganggu.
 Nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung jawab pekerjaan pengeboran.
Dalam penggambaran profil lapisan tanah, lapisan tanah disajikan dalam bentuk simbol-
simbol yang digambar secara vertical.

Uji Penetrasi Standar (SPT)


Uji penetrasi standar dilakukan karena sulitnya memperoleh contoh tanah tak terganggu pada
tanah granuler. Pada pengujian ini, sifat-sifat tanah ditentukan dari pengukuran kerapatan
relative secara langsung dilapangan. Pengujian untuk mengetahui nilai kerapaatan relative yang
sering digunakan adalah Uji Penetrasi Standar atau disebut Uji SPT (Standar Penetration Test).
Cara pelaksanaannya yaitu Sewaktu melakukan pengeboran inti, jika kedalaman pengeboran
telah mencapai lapisan tanah yang akan diuji, mata bor dilepas dan diganti dengan alat yang
disebut tabung belah standar (Standar Split barrel sampler). Setelah tabung ini dipasang,
bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai ujungnya menumpu lapisan tanah dasar,
dan kemudian dipukul dari atas.

METODE PELAKSANAAN 10
pembangunan jembatan tahun 2019

Sondir termasuk Laporan


Tes sondir merupakan salah satu tes yang berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah
keras, yang nantinya dapat diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam menahan beban
yang didirikan di atasnya. Tes ini biasa dilakukan sebelum membangun pondasi tiang pancang,
atau pondasi-pondasi dalam lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa besaran
gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan pelekat dari tanah yang dimaksud.
Hambatan pelekat adalah perlawanan geser dari tanah tersebut yang bekerja pada selubung
bikonus alat sondirdalam gaya per satuan panjang. Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk :

 Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai


 Menghitung daya dukung tanah asli
 Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

Metode Sondir
Metode sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang untuk meneliti penetrasi atau
tahanan gesernya. Alat pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau pipa bulat tertutup dengan
ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung pengambil contoh tanah, sehingga dapat
diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis pada strata dan lokasi dengan variasi tahanan pada
waktu pemancangan alat pancang itu. Metoda iniberfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di
lapangan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard Layer) dan
homogenitas tanah dalam arah lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan dalam bentuk
diagram sondir yang mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian digunakan
untuk menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut. Di Indonesia alat
sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal karena dinegara ini banyak dijumpai
tanah lembek (misalnya lempung) hingga kedalaman yang cukup besar sehingga mudah
ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan Sondir ini semakin populer terutama dalam
menggantikan SPT untuk test yang dilakukan pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah
pasir halus sampai tanah pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui
perlawanan penetrasi konus (qc), hambatan lekat (fs) tanah dan friction ratio (rf) untuk
memperkirakan jenis tanah yang diselidiki.

Cara Pelaksanaan Sondir


1. Menentukan lokasi yang permukaannya datar.
2. Memasang empat buah angker ke dalam tanah dengan memutarnya menggunakan kunci
pemutar angker (kunci T). kemudian memasang 2 pelat persegi yang memanjang di
samping angker. Jarak antar angker dan jarak kedua pelat disesuaikan dengan ukuran mesin
sondir.
3. Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya pada lokasi pengujian, yang
diperkuat dengan pelat besi pendek untuk menjepit mesin dan diperkuat dengan mor
pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.
4. Memasang Traker, tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus akan bergerak
ke bawah sedalam 4 cm, kemudian manometer dibaca yang menyatakan perlawanan ujung.
Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya bergerak 4 cm. Nilai pada manometer
yang terbaca adalah nilai tekanan ujung dan perlawanan lekat.
5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampaisetiap
kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.
6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan manometer
tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai ≥150 kg/cm2 dan jika penekanan mesin sondir
sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai tanah keras, maka pengujian ini
dapat dihentikan.
7. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah 2 minggu

METODE PELAKSANAAN 11
pembangunan jembatan tahun 2019

Laporan Hasil Sondir


Dari langkah kerja didapatkan nilai perlawanan konus pada kedalaman-kedalaman tertentu,
pemeriksaan kekuatan tanah dengan Sondir, menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau
dipakai, menghitung daya dukung tanah asli, dan menentukan seberapa dalam pondasi harus
diletakkan nantinya ke dalam bentuk 1 buku atau laporan.

METODE PELAKSANAAN 12
pembangunan jembatan tahun 2019

BAGAN ALUR PENGENDALIAN MUTU

METODE PELAKSANAAN 13
pembangunan jembatan tahun 2019

PEKERJAAN DIVISI II PEKERJAAN DRAINASE

Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


Pekerjaan ini termasuk galian dan membuang hasil galian ke disposal area. Penggalian berupa
galian sesuai penampang saluran sehingga tercapai dimensi dan elevasi sesuai gambar kerja
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan adalah :
a. excavator untuk menggali dan memuat,
b. dump truck untuk mengangkut material hasil galian.

Disposal Area akan ditentukan disekitar lokasi pekerjaan atau pada daerah lain atas persetujuan
Direksi Pekerjaan. Lokasi yang diambil diusahakan tidak mengganggu lingkungan.
Cara Pelaksanaan Pekerjaan Selokan:
1) Penggalian, penimbunan dan pemangkasan dilakukan sebagaimana yang diperlukan
untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian yang
ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhi profil jenis selokan yang
ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
2) Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, kemudian
di lakukan pelapisan selokan pasangan batu dengan mortar.
3) Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi, dilokasi yang ditunjukkan
oleh Direksi Pekerjaan

Pasangan Batu dengan Mortar


Cara Pelaksanaannya :

1. Pada pekerjaan ini, galian saluran telah selesai, selanjutnya pekerjaan memasang bowplank
sesuai dengan bestek dan mendapat persetujuan dari direksi Tehnik.
2. Bahan dan Material diterima dilapangan dan mendapat persetujuan dari direksi Tehnik.
3. Selanjutnya perbandingan bahan dan metarial yaitu batu padas : Pasir : Semen harus sesuai
dengan Spesifikasi Tehnik.
4. Setelah bahan dan material yang digunakan siap dipakai maka sekelompok pekerja
mencampur Semen, pasir, dan air sehingga menjadi mortar, lalu batu disusun serapi
mungkin dan diberi campuran mortar agar batu dapat saling mengikat
5. Susunan pasangan batu harus sesuai dengan spek, lalu setelah selesai pemasangan pekerja
merapikannnya

Bahan – bahan yang dibutuhkan.


 Batu : Batu yang digunakan terdiri dari batu alam yang tidak bulat, keras, awet, padat,
tahan terhadap udara dan air (Mutu dan ukurannya dengan persetujuan Direksi).
 Pasir : Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat Spesifikasi.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai
gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. Pasir tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
 Semen : Portland sement yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland semen yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat

METODE PELAKSANAAN 14
pembangunan jembatan tahun 2019

digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), Untuk menjaga mutu
semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut,
dengan membuat gudang khusus dan memakai lantai papan di bagian bawah.
 Air : Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat Spesifikasi pekerjaan ini, Air tawar
yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis
dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton/ mortar

PEKERJAAN DIVISI III PEKERJAAN TANAH

Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


Lingkup pekerjaan untuk galian struktur ini meliputi semua pekerjaan galian, pengukuran,
pemasangan patok/ bowplang, penyiapan alat, tenaga, batasan galian dipotong, dilakuakan
penggalian, material galian dipindahkan serta pembersihan.

Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
2. memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work)
3. Menentukan lokasi buangan material galian

Cara Pelaksanaannya :

1. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat request
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
2. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian
disediakan terlebih dahulu.
3. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak melenceng dari
gambar.
4. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan keperluan
dan kondisi di lapangan.
5. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu dekat.
6. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur tanah bawah
yang digali. Membuat pengaman pada tebing yang telah digali dengan menggunakan kayu,
atau dapat menggunakan pancang, sehingga tidak terjadi longsoran yang dapat menutup
kembali galian.
7. Permukaan galian yang telah ditandai digali dengan menggunakan alat Excavator.
8. Bulldozer melakukan pengangkutan atau dipindahkan kearea yang telah ditentukan.
9. Kemudian finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket
excavator agar hasil galian aman dan padat.
10. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.
11. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
12. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan
terhadap dimensi galian biasa tersebut.

METODE PELAKSANAAN 15
pembangunan jembatan tahun 2019

Timbunan Pilihan dari sumber galian


Pekerjaan Timbunan Pilihan digunakan sebagai timbunan pada pekerjaan Tembok Penahan
Tanah dan pada jalan pendekat sudah dilaksananakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki
untuk disetujui.
2. Material dihampar dengan tenaga manusia.
3. Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan vibratory roller atau
stamper.
4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

Penyiapan Badan Jalan


Cara Pelaksanaanya :

Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan
permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama, untuk penghamparan Lapis Pondasi
Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis
Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan)
yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi. Pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan motor grader dengan meratakan permukaan kemudian dipadatkan vibratory roller.
Pekerjaan ini juga meliputi :
1. Menentukan kepadatan kering maximum dan OMC untuk setiap jenis tanah.
2. Melakukan percobaan lapangan untuk menentukan alat, jumlah lintasan dan kadar air tanah
pada waktu pemadatan dalam rentang OMC – 3 s/d OMC + 1
3. Pemeriksaan kepadatan lapangan pada setiap lapis, pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi
Teknis.

PEKERJAAN DIVISI IV PELEBARAN PERKERASAN


DAN BAHU JALAN

Lapis Pondasi Aggregat Kelas B

Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan sesudah pekerjaan
Galian biasa selesai dan sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B
adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil
mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90* Sebelum melaksanakan
pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B
yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :

METODE PELAKSANAAN 16
pembangunan jembatan tahun 2019

a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya
dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material
dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan
material ditempat yang lain.

b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi
lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan
sesuai dengan spesifikasi.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan

c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya
dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal
pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan hasil trial compaction.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan
Asumsi :
- pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan
- Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor

Prosedur pelaksanan :
 Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan
komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B
dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck
 Penghamparan material agregat kelas B dengan menggunakan alat Motor Grader
 Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller
 Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat batu
 Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test
sand cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

METODE PELAKSANAAN 17
pembangunan jembatan tahun 2019

BAGAN ALUR PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B

MULAI

REQUEST / SESUAI
DILAPANGAN

PENGANGKUTAN DAN
PEMADATAN
PENGHAMPARAN
MATERIAL AGG KLS B

SELESAI

PEKERJAAN DIVISI V PERKERASAN BERBUTIR

Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Lapis Pondasi Agregat Kelas A Juga Disebut Lapis pondasi Atas adalah bagian perkerasan yang
terletak antara lapis pondasi bawah dan lapisan permukaan. Fungsi dari lapis pondasi ini antara
lain yaitu:
 Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda.
 Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah.
 Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan.
 Pada proses pekerjaan lapis pondasi terdiri dari penghamparan material, pemadatan,
penyiraman dan yang terakhir uji CBR.

Pekerjaan Lapis Pondasi Atas terdiri dari menempatkan, memproses, mengangkut, menebarkan,
mengairi dan memadatkan bahan Lapis Pondasi Bawah berbutir yang disetujui sesuai dengan
gambar-gambar.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan


1. Material diambil dari lokasi yang telah disetujui oleh konsultan pengawas berdasarkan
persyaratan dan ketentuan yang ada. Bahan Lapis Pondasi Atas harus ditempatkan dan
ditimbun di tempat yang bebas dari lalu-lintas serta saluran - saluran dan lintasan air di
sekitarnya.
2. Penghamparan Material Agregat A, Alat untuk menghamparkan material agregat lapis
pondasi atas menggunakan Motor Grader. Setelah material sudah rata sesuai elevasi dan
ketebalan yang di tentukan proses selanjutnya yaitu di padatkan menggunakan alat
pemadat vibratory roller.

METODE PELAKSANAAN 18
pembangunan jembatan tahun 2019

3. Proses pekerjaan pemadatan di lapangan yang pertama kali setelah material di


hamparkan secara merata yaitu di padatkan dengan compactor setelah agak merata
kemudian di siram air secara merata dengan menggunakan water tank dengan kapasitas
5000 liter. Setelah air merata di permukaan agregat yang sudah di padatkan kemudian
agregat lapis pondasi di padatkan lagi dengan vibratory roller sampai merata dan padat.
4. ketebalan Lapis Pondasi Agregat kelas A terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana
dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi Teknik di lapangan untuk memenuhi kondisi lapis bawah dasar yang sebenarnya.

Cara Penghamparan dan Pemadatan


1. Pengukuran dan penempatan garis batas pada lokasi, sesuai dengan jarak-jarak dan
elevasi rencana yang telah ditentukan, dimana pekerjaan Pengukuran harus mengikuti
prosedur yang telah ditentukan dan dapat dimengerti oleh pelaksanaan dilapangan.
2. Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali oleh para pekerja sesuai dengan ukuran
rencana perbaikan pondasi atas. Penghamparan akhir Lapis Pondasi Agregat kelas A
sampai ketebalan dan kemiringan melintang Jalan yang diminta harus dilaksanakan
dengan kelonggaran kira-kira 15%, penurunan ketebalan untuk pemadatan lapisan-
lapisan Lapis Pondasi Atas. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir
masing-masing lapisan harus didapatkan sampai lebar penuh Lapis Pondasi Atas
permukaan, dengan menggunakan mesin gilas roda baja atau mesin gilas roda ban
Pneumatic atau peralatan pemadat lain yang disetujui oleh Direksi Teknik.
3. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan Lapis Pondasi Agregat kelas A
akan bergerak secara gradual dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan
dan harus terus menerus sampai seluruh permukaan telah didatarkan secara merata.
Pada bagian-bagian super elevasi, kemiringan melintang Jalan atau kelandaian yang
terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang
lebih tinggi. Setiap ketidakteraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus
dibetulkan dengan menggaruk atau meningkatkan dan menambahkan bahan Lapis
Pondasi Agregat kelas A untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan
ketinggian yang benar
4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
5. Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga dalam batas-batas 3% kurang
dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum dengan penyemprotan air
atau pengeringan seperlunya, dan bahan Lapis Pondasi Agregat kelas A dipadatkan untuk
menghasilkan kepadatan yang ditetapkan, ke seluruh ketebalan penuh masing-masing
lapisan, mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan yang sesuai
dengan AASHTO T99 (PB – 0111) atau sesuai spesifikasi dalam dokumen lelang.

METODE PELAKSANAAN 19
pembangunan jembatan tahun 2019

BAGAN ALUR PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

MULAI

REQUEST / SESUAI
DILAPANGAN

PENGANGKUTAN DAN
PEMADATAN
PENGHAMPARAN
MATERIAL AGG KLS A

SELESAI

Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Lapis Pondasi Agregat Kelas B Juga Disebut Lapis pondasi bawah. Fungsi dari lapis pondasi
bawah ini antara lain yaitu:
 Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.
 Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
 Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

Pekerjaan ini terdiri dari pengembalian kondisi dari perkerasan aspal dan pondasi yang telah
rusak.mengacu pada gambar teknis dalam dokumen lelang

Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah terdiri dari menempatkan, memproses, mengangkut,


menebarkan, mengairi dan memadatkan bahan Lapis Pondasi Bawah berbutir yang disetujui
sesuai dengan gambar-gambar.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan


5. Material diambil dari lokasi yang telah disetujui oleh konsultan pengawas berdasarkan
persyaratan dan ketentuan yang ada. Bahan Lapis Pondasi Bawah harus ditempatkan dan
ditimbun di tempat yang bebas dari lalu-lintas serta saluran -saluran dan lintasan air di
sekitarnya.
6. Lapis Pondasi Agregat Kelas B tersebut dicampur dilapangan yang bersangkutan dengan
menggunakan tenaga kerja. Pengadukan yang merata diperlukan dan bahan tersebut
harus dipasang dalam lapisan-lapisan melebihi 15 cm tebalnya atau ketebalan lain seperti
diperintahkan oleh Direksi Teknik agar dapat mencapai tingkat pemadatan yang
ditetapkan.

METODE PELAKSANAAN 20
pembangunan jembatan tahun 2019

7. ketebalan Lapis Pondasi Agregat kelas B terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana
dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi Teknik di lapangan untuk memenuhi kondisi lapis bawah dasar yang sebenarnya.

Cara Penghamparan dan Pemadatan


6. Pengukuran dan penempatan garis batas pada lokasi, sesuai dengan jarak-jarak dan
elevasi rencana yang telah ditentukan, dimana pekerjaan Pengukuran harus mengikuti
prosedur yang telah ditentukan dan dapat dimengerti oleh pelaksanaan dilapangan.
7. Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali oleh para pekerja sesuai dengan ukuran
rencana perbaikan pondasi. Penghamparan akhir Lapis Pondasi Agregat kelas B sampai
ketebalan dan kemiringan melintang Jalan yang diminta harus dilaksanakan dengan
kelonggaran kira-kira 15%, penurunan ketebalan untuk pemadatan lapisan-lapisan Lapis
Pondasi Bawah. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir masing-masing
lapisan harus didapatkan sampai lebar penuh Lapis Pondasi Bawah permukaan, dengan
menggunakan mesin gilas roda baja atau mesin gilas roda ban Pneumatic atau peralatan
pemadat lain yang disetujui oleh Direksi Teknik.
8. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan Lapis Pondasi Agregat kelas B
akan bergerak secara gradual dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan
dan harus terus menerus sampai seluruh permukaan telah didatarkan secara merata.
Pada bagian-bagian super elevasi, kemiringan melintang Jalan atau kelandaian yang
terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang
lebih tinggi. Setiap ketidakteraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus
dibetulkan dengan menggaruk atau meningkatkan dan menambahkan bahan Lapis
Pondasi Agregat kelas B untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan
ketinggian yang benar
9. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
10. Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga dalam batas-batas 3% kurang
dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum dengan penyemprotan air
atau pengeringan seperlunya, dan bahan Lapis Pondasi Agregat kelas B dipadatkan untuk
menghasilkan kepadatan yang ditetapkan, ke seluruh ketebalan penuh masing-masing
lapisan, mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan yang sesuai
dengan AASHTO T99 (PB – 0111) atau sesuai spesifikasi dalam dokumen lelang.

METODE PELAKSANAAN 21
pembangunan jembatan tahun 2019

BAGAN ALUR PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B

MULAI

REQUEST / SESUAI
DILAPANGAN

PENGANGKUTAN DAN
PEMADATAN
PENGHAMPARAN
MATERIAL AGG KLS B

SELESAI

PEKERJAAN DIVISI VI PERKERASAN BERBUTIR

Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair

Sebelum melakukan pekerjaan ini kami akan meminta ijin dan pengesahan pelaksanaan
pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan ,dan pekerjaan ini kami akan
Menggunakan alat berat (cara mekanik) Komposisi campuran Aspal Pen 60 atau Pen 80 Kerosene
Berat isi bahan Aspal Pen 60 atau Pen 80 Kerosen Bahan dasar (aspal & minyak pencair)
semuanya diterima di lokasi pekerjaan Urutan kerja Aspal dan Minyak Flux dicampur dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari
debu dan kotoran dengan Air Compressor Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt
Distributor ke atas permukaan yang akan dilapis. Maksud dari pekerjaan ini adalah pelapisan
aspal cair pada permukaan jalan yang telah beraspal atau pun pada permukaan berbutir, dasar
dari teknik pelaksanaan pekerjaan ini adalah suhu dan prosentasi aspal yang dipakai, dan untuk
semua standart akan kami sesuaikan dengan RKS dan Gambar Kerja.

Lapis Perekat – Aspal Cair


Hampir sama dengan pekerjaan lapis resap pengikat – aspal cair yaitu Menggunakan alat berat
(cara mekanik) Urutan kerja Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi
campuran aspal cair Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air

METODE PELAKSANAAN 22
pembangunan jembatan tahun 2019

Compressor Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan
yang akan dilapis. Maksud dari pekerjaan ini adalah pelapisan aspal cair pada permukaan jalan
yang telah beraspal atau pun pada permukaan berbutir, dasar dari teknik pelaksanaan pekerjaan
ini adalah suhu dan prosentasi aspal yang dipakai, dan untuk semua standart akan kami
sesuaikan dengan RKS dan Gambar Kerja. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai
dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan
dan densitynya

Laston Lapis Aus (AC-WC)


Pekerjaan ini meliputi Penyiapan bahan di base camp AMP, pencampuran bahan agregat dengan
aspal, pengiriman sampai lokasi pekerjaan, penghamparan dan pemadatan. AC-WC dibuat di
Base Camp AMP sesuai dengan spesifikasi kemudian dituangkan diatas dumptruck lalu hasil
penuangan ditutup dengan terpal untuk menahan suhu AC-WC tetap stabil lalu dikirm kelokasi
pekerjaan yang telah siap peralatan mekanik seperti finisher alat penhampar dan alat-lat
pemadat. Bahan dituang ke bak finisher dari dumptruck, finisher menhgampar campuran aspal
panas ke permukaan Lapis Pondasi pada ketebalan diatas rata-rata ketebalan padat dan hasil
penggelaran didiamkan pada suhu yang telah ditetapkan kemudian dipadatkan dengan mesin
gilas roda besi, penggilasan sedemikian rupa hingga mendapatkan kerataan dan kepadatan yang
ditetapkan dan akhir pemadatan menggunakan mesin gilas roda karet demikian seterusnya
pekerjaan dilakukan atas arahan dari Direksi pekerjaan serta tentunya kami telah mengajukan
hasil pengujian bahan Campuran Aspal Panas serta ijin kerja, dan pekerjaan ini dilakukan setelah
memohon ijin dan pengesahan pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas dan Direksi
lapangan. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample
dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya

Laston Lapis Antara (AC-BC)


Hampir sama dengan Pekerjaan Laston Lapis Aus Perata (AC-WC) pekerjaan ini meliputi
Penyiapan bahan di base camp AMP, pencampuran bahan agregat dengan aspal, pengiriman
sampai lokasi pekerjaan, penghamparan dan pemadatan. AC-BC dibuat di Base Camp AMP sesuai
dengan spesifikasi kemudian dituangkan diatas dumptruck lalu hasil penuangan ditutup dengan
terpal untuk menahan suhu AC-BC tetap stabil lalu dikirm kelokasi pekerjaan yang telah siap
peralatan mekanik seperti finisher alat penhampar dan alat-lat pemadat. Bahan dituang ke bak
finisher dari dumptruck, finisher menhgampar campuran aspal panas ke permukaan Lapis
Pondasi pada ketebalan diatas rata-rata ketebalan padat dan hasil penggelaran didiamkan pada
suhu yang telah ditetapkan kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi, penggilasan
sedemikian rupa hingga mendapatkan kerataan dan kepadatan yang ditetapkan dan akhir
pemadatan menggunakan mesin gilas roda karet demikian seterusnya pekerjaan dilakukan atas
arahan dari Direksi pekerjaan serta tentunya kami telah mengajukan hasil pengujian bahan
Campuran Aspal Panas serta ijin kerja kepada konsultan pengawas dan Direksi lapangan. Setelah
penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk
ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya

METODE PELAKSANAAN 23
pembangunan jembatan tahun 2019

Laston Lapis Antara (AC-Base)


Hampir sama dengan Pekerjaan Laston Lapis Aus Perata (AC-WC dan AC-BC) pekerjaan ini
meliputi Penyiapan bahan di base camp AMP, pencampuran bahan agregat dengan aspal,
pengiriman sampai lokasi pekerjaan, penghamparan dan pemadatan. AC-Base dibuat di Base
Camp AMP sesuai dengan spesifikasi kemudian dituangkan diatas dumptruck lalu hasil
penuangan ditutup dengan terpal untuk menahan suhu AC-Base tetap stabil lalu dikirm kelokasi
pekerjaan yang telah siap peralatan mekanik seperti finisher alat penhampar dan alat-lat
pemadat. Bahan dituang ke bak finisher dari dumptruck, finisher menhgampar campuran aspal
panas ke permukaan Lapis Pondasi pada ketebalan diatas rata-rata ketebalan padat dan hasil
penggelaran didiamkan pada suhu yang telah ditetapkan kemudian dipadatkan dengan mesin
gilas roda besi, penggilasan sedemikian rupa hingga mendapatkan kerataan dan kepadatan yang
ditetapkan dan akhir pemadatan menggunakan mesin gilas roda karet demikian seterusnya
pekerjaan dilakukan atas arahan dari Direksi pekerjaan serta tentunya kami telah mengajukan
hasil pengujian bahan Campuran Aspal Panas serta ijin kerja kepada konsultan pengawas dan
Direksi lapangan. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan
sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya

PEKERJAAN DIVISI VII STRUKTUR

Beton mutu sedang fc’15 MPa

Beton mutu sedang (fc’15) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang
digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan atas jembatan. Dalam kegiatan ini beton
mutu sedang diperuntukkan untuk pekerjaan Dudukan Railing Bawah, Dudukan Railing Atas,
Trotoar (gambar dokumen lelang). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan
bekisting untuk acuan pengecoran. Sebelum melakukan pekerjaan, kami terlebih dahulu
menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai /beton jadi di
batchingplant dan berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF . Proporsi bahan dan berat
penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu kelecakan
(Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
 Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat
dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan

METODE PELAKSANAAN 24
pembangunan jembatan tahun 2019

material yang telah disetujui dicampur dan diaduk dibatching plant kemudian dikirim
menggunakan truck Mixer sampai ke lokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang
kedalam acuan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan
mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu akan
merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
 Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah
dicapai.

Beton mutu sedang fc’20 MPa

Beton mutu sedang (fc’20) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang
digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan atas jembatan. Dalam kegiatan ini beton
mutu sedang diperuntukkan untuk pekerjaan Abutment, Footing Pilar, Badan Pilar Bawah, Badan
Pilar Atas, Kepala Pilar, Plat Injak, Sayap Abutment (wingwall) (gambar pada dok.lelang).
Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, kami terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat
dan campuran yang memadai /beton jadi di batchingplant dan berdasarkan hasil pengujian
material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28
hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang
secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan
JMF . Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability).
Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan,
dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
 Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat
dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan
material yang telah disetujui dicampur dan diaduk dibatching plant kemudian dikirim
menggunakan truck Mixer sampai ke lokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang
kedalam acuan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan
mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu akan
merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
 Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga

METODE PELAKSANAAN 25
pembangunan jembatan tahun 2019

pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85% dari kekuatan rancangan beton telah
dicapai.

Beton mutu sedang fc’30 MPa lantai jembatan

Hampir sama dengan beton mutu sedang fc’20, Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pembuatan
abutmen pekerjaan, girder jembatan dan penulangan untuk lantai selesai dikerjakan. Beton
mutu sedang (fc’30) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang
digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan atas jembatan. Dalam kegiatan ini beton
mutu sedang diperuntukkan untuk lantai Jembatan. Pekerjaan ini juga sudah termasuk
pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran. Sebelum melakukan pekerjaan,
kami terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai
/beton jadi di batchingplant dan berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di
laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain
yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai
dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF . Proporsi bahan
dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu
kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan
membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
 Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat
dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku
untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan
material yang telah disetujui dicampur dan diaduk dibatching plant kemudian dikirim
menggunakan truck Mixer sampai ke lokasi pekerjaan, kemudian campuran beton
dituang kedalam acuan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai
dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator ,
dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja
dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran
dilaksanakan.
 Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar , atau struktur busur , tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton
telah dicapai.

METODE PELAKSANAAN 26
pembangunan jembatan tahun 2019

Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang


30 meter

Pekerjaan ini adalah pekerjaan penyedian gelagar dengan mutu beton tinggi yang dikerjakan
oleh pabrikasi girder Beton pracetak diproduksi oleh pabrik yang khusus hanya membuat beton
sesuai kebutuhan konstruksi bangunan. Mutu yang ditawarkan oleh beton pracetak jauh lebih
unggul ketimbang beton konvensional karena pada pembuatannya telah menggunakan mutu
yang standart dan diawasi oleh para pekerja yang sudah tersertifikasi dan memiliki kompeten
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pengangkutan sampai dengan lokasi pekerjaan. girder
yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder yaitu dilokasi proyek.
Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan setibanya dilokasi proyek girder
tersebut diturunkan dengan menggunakan Crane.

Langkah-langkah pembuatan beton pracetak dipabrikasi :

 Pembuatan Cetakan
Cetakan berfungsi untuk membentuk beton sesuai dengan kebutuhan pada proyek.
Pembuatan cetakan biasanya menggunakan triplek atau multiplek/atau plat baja pada
pabrikasi

 Pembuatan Adukan Beton


Pembuatan adukan beton hampir sama dengan untuk mengecor pada umumnya, namun
pada proses ini menggunakan campuran bahan zat aditif untuk mempercepat proses
pengeringan.

 Penuangan Adukan Beton


Setelah adukannya telah jadi, lalu masukan adukan tersebut kedalam cetakan yang telah
dibuat sedemikian rupa, pastikan pada penuangan disebar secara rata dan padat agar tidak
keropos didalam beton ketika sudah jadi. Proses penungan ini hanya dilakukan setengah
saja terlebih dahulu untuk dilakukan pemberiaan tulangan untuk memperkuat beton.

 Pemasangan Penulangan
Setelah penulangan diberikan, tuangkan adukan beton kedalam cetakan tersebut sampai
batas yang telah ditentukan, ratakan dan tusuk menggunakan besi untuk mempermudahkan
adukan beton masuk kedalam besi tulangan.

 Pengeringan Beton
Proses pengeringan dilakukan dengan cara yang alami yaitu dengan menggunakan angin.
Atau dengan metode yang telah pabrikasi tentukan.

Penyediaan Pelat Berongga (Voided Slab) Pracetak


bentang 10.5 Meter

Hampir sama dengan Pekerjaan penyediaan unit pracetak gelagar pracetak, pekerjaan
penyediaan pelat berongga (voided slab) menggunakan atau dikerjakan oleh pabrikasi pembuat
pracetak sehingga mutu beton yang diharapkan akan tercapai. Pekerjaan ini mencangkup
pengadaan dan pengangkutan sampai dengan lokasi pekerjaan. Voided slab yang telah cukup

METODE PELAKSANAAN 27
pembangunan jembatan tahun 2019

umur kemudian dibawa menuju lokasi proyek. Voided slab dipindahkan dengan menggunakan
truk container dan setibanya dilokasi proyek tersebut diturunkan dengan menggunakan Crane.

Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang


30 meter

Pemasangan Gelagar jembatan mempunyai fungsi sebagai pemikul beban bergerak (kendaraan
yang melintasi). Gelagar ini dapat dibuat dari beton dengan kekuatan setara K500 atau K600
(sesuai yang spek direksi). Tetapi dalam metode pelaksanaan ini membahas menggunakan
gelagar beton. Penggunaan dari bentuk gelagar yang dilaksanakan sebagai pekerjaan yang ini
perlu diperhitungkan kemiringan sudutnya yang diberikan dalam persamaan trigonometri. Dalam
perencanaan pembangunan jembatan ini diperlukan perencanaan awal yang matang, salah
satunya adalah perencanaan gelagar. Pekerjaan pemasangan gelagar dilaksanakan setelah
pekerjaan pondasi jembatan selesai.
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan gelagar terdiri dari :
 Menurunkan gelagar dan plat dari kendaraan truk trailer yang dikirim dari pabrikasi
menggunakan crane
 Untuk perakitan gelagar jembatan ini dibutuhkan suatu daerah persiapan yang
mempunyai panjang sebesar bentang gelagar. Oleh karena itu kami menyiapkan sebuah
lahan yang dekat dengan lokasi jembatan, Sebagai tambahan diperlukan pula daerah
untuk menyimpan balok-balok beton yang nantinya berfungsi sebagai penopang
sementara gelagar. Kemudian dengan menggunakan crane gelagar diletakkan pada posisi
memanjang di atas alat bantuan tumpuan, lalu dilakukan penyatuan gelagar, dengan
menggunakan metode stressing atau post tension
 Metode post tension dilakukan dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk
kemudian disatukan dengan menggunakan perekat lalu disetressing. Cara
Pelaksanaannya yaitu :
1. Install Strand Ke Dalam Ducting

2. Pemberian Epoxi pada Permukaan Segmen

3. Proses Stressing

METODE PELAKSANAAN 28
pembangunan jembatan tahun 2019

 Metode stressing dilakukan apabila kekuatan beton sudah memenuhi persyaratan sesuai
dengan initial jacking force yang telah diapproval. Langkah-langkah stressing adalah
sebagai berikut:
1. Para pekerja memasukkan Strand kedalam gelagar

2. Kemudian para pekerja mensetting angkur balok yang telah masuk ke dalam gelagar

3. Lalu kemudian dilakukan stressing terhadap strand yang ada

4. Potong strand bila terdapat kelebihan

METODE PELAKSANAAN 29
pembangunan jembatan tahun 2019

5. Grouting dan patcing gelagar yang telah selesai


6. Finishing

Setelah semua dilakukan maka pekerjaan selanjutnya adalah erection, dengan cara
meluncurkan gelagar tersebut pada posisi bentangan jembatan dengan menggunakan
bantuan 2 unit crane dimana 1 crane sebagai penarik dan 1 unit crane lagi membantu
mengangkat/pegangan belakang. Sampai selesai pemasangan girder semua.

Pemasangan Pelat Berongga (Voided Slab) Pracetak


bentang 10.5 Meter

Hampir sama dengan Pekerjaan Pemasangan Unit Pracetak Gelagar jembatan, pekerjaan ini
mempunyai fungsi sebagai pemikul beban bergerak (kendaraan yang melintasi). Voided slab
merupakan girder yang menggabungkan fungsi girder sekaligus slab. dibuat dari beton dengan
kekuatan setara K500 atau K600 atau mutu beton tinggi. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan
voided slab terdiri dari :
• Menurunkan voided slab dari kendaraan truk trailer yang dikirim dari pabrikasi
menggunakan crane
• kemudian void slab dipasang pada kedua sisi abutmen, sehingga terpasang semua sesuai
gambar shop drawing

Beton Diafragma fc’ 30 MPa termasuk pekerjaan


penegangan setelah pengecoran (post tension)

Diafragma merupakan elemen yang ditempatkan pada elemen lain atau pada sistem
superstructure untuk mendistribusikan gaya-gaya serta untuk meningkatkan kekuatan dan
kekakuan system. Diafragma adalah elemen struktur yang berfungsi untuk memberikan ikatan
antara Girder sehingga akan memberikan kestabilan pada masing Girder dalam arah horisontal.
Pengikat tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian stressing pada diafragma dan gelagar
sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan. Diafragma berfungsi sebagai pengunci dan
pengaku antar girder agar tidak terjadi guling.
Pelaksanaannya yaitu Setelah pekerjaan pemasangan girder pracetak selesai, dilanjutkan dengan
pemasangan beton diafragma. Beton diafragma dicetak di lokasi atau dicetak di tempat lain yaitu
pabrikasi dengan mutu dan bentuk sesuai dengan spesifikasi/gambar rencana dan telah
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas maupun direksi lapangan. sebelum pekerjaan
diafragma dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan penyatuan gelagar dengan menggunakan
metode Post Tension.
Metode Post Tension dilakukan dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk
kemudian disatukan dengan menggunakan perekat lalu disetressing.

Penyediaan panel full deph slab

Deph slab (Plat Deck) merupakan elemen non-struktural yang berfungsi sebagai lantai kerja dan
bekisting bagi plat lantai jembatan. Deck slab tersebut dibuat dari beton dengan mutu fc’ 28 MPa
dengan ketebalan 7 cm. Deph slab (Plat Deck) jembatan berfungsi untuk menahan beban yang

METODE PELAKSANAAN 30
pembangunan jembatan tahun 2019

bekerja di atas jembatan secara merata dan agar mendapat permukaan yang rata. Ada 2 Metode
yang dapat digunakan dalam item pekerjaan ini, yaitu dengan cara pembuatan dan perakitan di
lokasi atau Deph slab (Plat Deck) Precast yang telah dicetak dan dipesan.

A. Perakitan dan pembuatan di Lokasi


Urutan pelaksanaan pekerjaan plat lantai jembatan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan bekisting plat lantai
2. Pelaksanaan pekerjaan pembesian
3. Metode pelaksaan pekerjaan pengecoran beton

Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan gelagar jembatan yang di atasnya telah
dipasangi shear conector.
Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan bekisting:
1. Menentukan lahan yang akan dipasangi bekisting,
2. Melakukan pengukuran rencana lokasi pengecoran sesuai gambar rencana,
3. Membersihkan lokasi bekisting dari segala macam kotoran,
4. Menyiapkan komponen-komponen dan panel-panel bekisting besi di lapangan,
5. Merakit dan setting panel/komponen bekisting di lapangan dengan kuat dan tepat,
6. Melakukan pengecekan apakah letak dan posisi bekisting sudah sesuai, dan
7. Olesi dengan pelumas bagian dalam bekisting yang akan dilapisi beton basah, agar mudah
untuk membuka dan menghasilkan beton keras yang bagus dan tidak keropos.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan pembesian yaitu:


1. Menyiapkan material besi tulangan sesuai dengan ukuran dan gambar yang sudah
direncanakan,
2. Menyiapkan lokasi untuk pemotongan dan perakitan tulangan,
3. Menyiapkan peralatan dan tenaga pembesian sesuai dengan kebutuhan,
4. Pastikan perakitan tulangan dengan bendrat bersilangan tumpang tindih,
5. Potong dan rakit pembesian dengan sesuai ukuran gambar rencana,
6. Menyiapkan lokasi pemasangan panel rakitan pembesian di lapangan bersih dari segala
kotoran, dan
7. Pastikan posisi ikatan antar besi tulangan sudah cukup kuat dan pada tempatnya.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan pembesian yaitu:


1. Siapkan perijinan untuk memulai pekerjaan (request) yang disetujui oleh direksi
pekerjaan,
2. Cek bersama dengan direksi sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran,
3. Lakukan pengecoran dan setiap melakukan pengecoran maka campuran beton sudah
harus dilakukan pengecekan terhadap kadar airnya dengan slump test dan buat silinder
untuk pengujian kuat tekan beton tersebut,
4. Pastikan skor-skor dan perancah kuat menopang beton basah sehingga didapatkan hasil
yang sesuai dengan gambar, dan
5. Lakukan pemeliharaan beton dengan penyiraman terus menerus atau dengan
pemberian karung goni sampai beton mencapai umur 28 hari

Pemasangan panel full deph slab

Deph slab/Plat Deck beton dipesan dari penyedia sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
atau berdasarkan dari gambar rencana dengan mutu Fc’ 28 MPa dan Tebal 7 cm. Setelah Plat
Deck tiba di lokasi area pekerjaan, selanjutnya plat deck tersebut diangkat dengan menggunakan

METODE PELAKSANAAN 31
pembangunan jembatan tahun 2019

Crank on Track secara hati-hati dan didudukan di atas gelagar. Perlu diperhatikan dudukan Plat
Deck ini harus pas sesuai agar nantinya tidak terjadi kegagalan struktur selanjutnya.

Contoh Pemasangan Deph Slab/Plat Deck Jembatan

Baja Tulangan U 32 Polos

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan spesifikasi
dan gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan pengawas dan direksi
lapangan. Baja Tulangan ini sebagai tulangan untuk tempat sandaran railing atau sesuai
petunjuk direksi
Baja beton U-32 polos diangkut ke lokasi kerja selanjutnya dipotong sesuai dengan gambar
rencana, kemudian dirakit dan diikat dengan kawat bendrat atau kawat beton
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan lumpur, kotoran,
kerak, dan lain-lain.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan selimut beton
minimum yang diisyaratkan
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat.

METODE PELAKSANAAN 32
pembangunan jembatan tahun 2019

Baja Tulangan U 39 Ulir

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan spesifikasi
dan gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan dan direksi lapangan. Baja
Tulangan U39 Ulir ini dipakai untuk Tulangan Borepile (pondasi Jembatan), Abutmen Jembatan
dan Penulangan Lantai Jembatan.
1) Baja beton U 39 diangkut ke lokasi kerja selanjutnya dipotong sesuai dengan gambar
rencana, kemudian dirakit dan diikat dengan kawat bendrat atau kawat beton
2) Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan lumpur,
kotoran, kerak, dan lain-lain.
3) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang diisyaratkan
4) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat.

Tiang Bor Beton, diameter 600 mm

Prosedur urutan pekerjaan Bore Pile adalah sebagai berikut :

1. Marking dan setting out posisi pile

Sebelum memulai pengeboran, kontraktor harus mengajukan aproval shop drawing terlebih
dahulu untuk mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan. Proses aproval shop drawing ini
bertujuan untuk memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan pada denah posisi titik-titik
bore pile yang akan dibor. Setelah aproval shop drawing mendapat persetujuan oleh direksi
pekerjaan maka surveyor melakukan pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan
dibor.

2. Pemasangan casing temporary

Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor lalu
dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan casing temporary.Pemasangan casing temporary ini
bertujuan agar pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai terjadi keruntuhan
pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.

METODE PELAKSANAAN 33
pembangunan jembatan tahun 2019

Pemasangan casing temporary

3. Boring Operation / Pekerjaan Pengeboran

Sebelum memulai pekerjaan pengeboran, alat bor disetting pada titik bore pile yg sudah di
marking dan dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan
auger, diameter auger dan panjang kedalaman titik pile disesuaikan dengan gambar rencana
atau shop drawing.

Pengeboran titik bore pile dengan mata bor auger

4. Cleaning

Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan dasar yang
flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.

METODE PELAKSANAAN 34
pembangunan jembatan tahun 2019

Pembersihan lubang bor dengan cleaning bucket

5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran

Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurunkan measuring tape sampai ke
dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar
memastikan measuring tape sampai ke dasar bore hole.

Pengecekan kedalaman lubang dengan meteran

6. Reinforcement Steel Cage

Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek. Steel cage yang sudah di pabrikasi
kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai kedalaman desain toe
level. Steel cage disambung dengan alat las.

METODE PELAKSANAAN 35
pembangunan jembatan tahun 2019

Penurunan tulangan besi yang sudah dipabrikasi ke dalam lubang bor

7. Setting tremi pipe

Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar lubang ,lalu dilanjutkan dengan setting
pipa tremi untuk persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi ini bertujuan agar di
saat pengecoran beton segar tidak bercampur dengan tanah.

Setting pipa tremi persiapan pengecoran

8. Casting / pengecoran

Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang
melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman
dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk
melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah 1 m
diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di
jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .

METODE PELAKSANAAN 36
pembangunan jembatan tahun 2019

Pekerjaan pengecoran
*untuk gambar dokumentasi hanya sebagai gambaran dalam pekerjaan adapun teknik dan metode pelaksanaan untuk borepile
gedung ataupun jembatan sama.

Pasangan Batu
Cara Pelaksanaannya :
 Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu.
 Kedalaman galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
 Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
 Matrial tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk saringan suling-suling.
 Bahan material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
 Material tersebut dicampur menggunakan concerte mixer dan diberi air.
 Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi.
 Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan
pamasangan sesuai dengan gambar.

Spesifikasi Teknis:
1) Batu
a) Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis
atau lemah.
b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama-sama.
c) Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki ketebalan yang
tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan panjang
yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya.
2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari dari Spesifikasi.
3) Drainase Porous
Bahan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung penyaring untuk
pekerjaan pasangan batu harus memenuhi kebutuhan dari Spesifikasi.

METODE PELAKSANAAN 37
pembangunan jembatan tahun 2019

Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed


Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang terbuat
dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi (Filler) dan penutup (sealer) untuk
sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun melintang harus sesuai
dalam spesifikasi seksi 7.11.1

Item Expansion Joint Tipe baja bersudut dipasang di antara plat lantai dan plat injak, dipasang
untuk meredam surut dan muai beton dan juga mengalihkan beban. Ada beberapa hal perlu
diperhatikan dalam pekerjaan ini, antara lain :
1. Lokasi sambungan pelaksanaan harus ditunjukkan dalam gambar rencana, dan tidak
ditenpatkan pada pertemuan elemen struktur,
2. Tidak boleh ada sambungan konstruksi pada tembok sayap,
3. Sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan
pada gaya geser minimum,
4. Pada sambungan vertikal, baja tulangan harus menerus melewati sambungan agar
struktur tetap monolit,
5. Untuk pelat, untuk luas pelat minimum 40 m2 boleh diletakkan sambungan konstruksi
dengan dimensi maksimum tidak lebih dari 1,2 x dimensi yang lebih kecil
6. Boleh digunakan bonding agent untuk pelekatan sambungan konstruksi seiizin konsultan
pengawas atau direksi lapangan,
7. Tidak diperkenankan adanya sambungan konstruksi pada daerah air asin pada tempat 75
cm di bawah muka air tertinggi atau 75 cm di atas muka air terendah.

tahap pertama pekerjaan expansion joint

METODE PELAKSANAAN 38
pembangunan jembatan tahun 2019

Gambar Pekerjaan Expantion Joint

Perletakan Elastomerik Alam Ukuran 450 mm x


500 mm x 60 mm

Material dan peralatan disiapkan, Perletakan Elastomerik Bearing Pad Uk. 450x500x60
dipasang dengan seksama. Penyelesaian dan perapihansetelah pemasangan. Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perletakan elastometrik adalah sebagai berikut:

o Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro


o Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan laminasi antara pelat
baja dengan karet
o Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengankaret
o Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus
50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs.
o Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume
total bantalan
o Tebal pelat baja minimum adalah 1/16”
o Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam.

METODE PELAKSANAAN 39
pembangunan jembatan tahun 2019

Elastomerik

Elastomerik

Contoh Detail Pemasangan Elastomer Bearing Pad

Sandaran (Ralling)
Pekerjaan ini terdiri dari pengecoran beton untuk tembok sandaran yang mengacu pada seksi 7.1
sedangkan pekerjaan sandaran terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan sandaran
baja untuk jembatan dan pekerjaan lainnya seperti galvansi, pengecatan, tiang sandaran,
pelat dasar buat pemegang dsb.

Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
Pemasangan harus sesuai dengan seksi 7.4 baja struktur sandaran harus dipasang
dengan hati‐hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjuk dalam gambar .

Papan Nama Jembatan


Dalam pembuatan papan nama jembatan harus menggunakan bahan marmer atau batu
alam. Papan nama ini harus diukir nama dan Jembatan Kementrian Pekerjaan Umum dan
nama jembatan yang telah disetujui secara tertulis, jumlah dan lokasi jembatan yang telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN 40
pembangunan jembatan tahun 2019

Pekerjaan dilakukan secara mekanik dengan urutan sebagai berikut :


Peralatan yang digunakan untuk memasang papan nama jembatan harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi Pekerjaan.

Pembongkaran Beton
Pekerjaan pembongkaran beton merupakan pekerjaan pembongkaran pada jembatan lama
(abutmen dan pier) dengan menggunakan Excavator + Rock Breaker menghancurkan beton
lama Dump Truck mengangkut material hasil pembongkaran keluar dari lokasi yang aman
jauh dari gangguan lalu lintas. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan
urutan pekerjaan sebagai berikut Beton pada jembatan lama yang sudah rusak akan
dibongkar/dihancurkan.

Pembongkaran Bangunan Gedung


Sebelum melaksanankan pembongkaran gedung lama/eksisting, kami terlebih dahulu melaporkan
mekanisme kerja pembongkaran kepada pemilik Proyek (owner) serta berkoordinasi dengan
pengawas konsultan untuk hasil bongkaran yang perlu dibuang dan yang perlu dijaga Semua
penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya pekerjaan harus dibongkar
atau dibersihkan dan dipindahkan darivtanah bangunan itu, kecuali hal-hal yang tercantum
dalam gambar atau yang ditentukan oleh Pemberi tugas harus dilindungi agar tetap utuh
Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan harta
benda atau bangunan yang berdekatan dari kerusakan-Kerusakan yang terjadi pada harta dan
benda instansi atau badan lain atau perorangan di dalam atau di luar halaman karena alasan
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dari Pemberi tugas,Pemilik. Semua pohon-pohonan, semak-
semak, rumput-rumputan dan tumbuh-tumbuhan lainnya yang ada di daerah yang harus diurug,
harus dihilangkan, dibersihkan kecuali kalau tercantum supaya tetap berada disitu Semua
saluran-saluran yang masih berjalan- roil, air, listrik atau benda-benda lain yang berfaedah harus
di lindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan bila timbul kerusakan
harus diperbaiki atau diganti oleh kami selaku Pemborong atau beban kami bila benda-benda
tersebut di atas itu ada dan masih berfungsi dan tidak dinyatakan dalam gambar dan yang tidak
diberitahukan kepada Kami dan kini membutuhkan perlindungan atau perlu ditempatkan kembali,
maka kami pun harus bertanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk
menjamin agar benda-benda itu tetap berjalan lancar dan tidak mendapat gangguan Semua hasil
bongkaran diserahkan kepada pemilik proyek, dan untuk barang hasil bongkaran yang sudah
tidak digunakan akan dibawa keluar dari area proyek dan menjadi tanggung jawab kami.

METODE PELAKSANAAN 41
pembangunan jembatan tahun 2019

PEKERJAAN DIVISI VIII PENGEMBALIAN KONDISI


DAN PEKERJAAN MINOR

Marka Jalan Termoplastik


Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa pengecatan Marka
Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas permukaan jalan Beton yang telah
selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki
untuk disetujui
 Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
 Cat disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
 Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
 Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka di
semprotkan.
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

Rel Pengaman
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barang selanjutnya dilakukan pemasangan
dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang post yang tentunya
sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta kelurusannya dengan
memakai benang sponengan.

Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang post dengan cara memukul
bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak lurus dan dibagian yang ditanam
diberi angkur 4 (empat) buah dengan cara dilas sebelum dilakukan pengecoran.

Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam dengan
cara memasang baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar
setelah itu baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut :

1. Dasar pondasi diurug pasir


2. Memasang bekitsting pada bagian atasnya
3. Menyiram lubang dengan air.
4. Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
5. Finishing pondasi.

Apabila sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya seperti reflector, dan
kemudian mengelas baut-bautnya untuk menghindari pencurian.

METODE PELAKSANAAN 42
pembangunan jembatan tahun 2019

Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)


Urutan Pelaksanaan Pekerjaan ini ialah sebagai berikut:
1. Kerb Pracetak dipesan melalui penyedia/penyuplai kerb jenis ini
2. Beton yang digunakan untuk kerb pracetak harus sesuai spesifikasi/persetujuan direksi
lapangan,
3. Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan, dan landasan kerb ini harus
dipadatkan sampai suatu permukaan yang rata,
4. Semua bahan yang lunak dan tidak sesuai dibuang dan diganti dengan bahan yang
memenuhi serta harus dipadatkan sampai merata,
5. Kerb harus dipasang dengan teliti, garis dan elevasi yang ditunjukkkan dalam gambar
atau yang sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan,
6. Semua kerb yang akan dipasang pada suatu kurva dengan radius kurang dari 20 meter
harus dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang
melengkung,
7. Unit-unit kerb dan jenis-jenis pracetak lainnya harus dipasang dengan sambungan yang
serapat mungkin,
8. Setelah pekerjaan pemasangan kerb telah dipasang sebagai mana yang diperintahkan
oleh direksi lapangan, maka sekelompok pekerja merapikannya.

Perkerasan Blok Beton pada Trotoar K-350


Secara umum metode pelaksanaan perkerasan blok beton dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai
dasar perletakan lapisan pondasi
2. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar ( lapisan base dan sub
base).
3. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan
beton pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsb
4. Pasang pasir alas dg ketebalan 5 - 6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah
pasir dg ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block).
5. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap jalan / area kerja.
6. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan
menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah.
7. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian
akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang dipasang
bersamaan dengan vibro.
8. Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.
9. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris dapat
dilakukan simultan di beberapa bagian

Filler/pengisi nat
Pengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak dan air lebih
mudah masuk ke dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan abu batu jenuh air.
Jika abu batu jenuh air akan membuat permukaan paving bergelombang dan mudah
bergerak / bergeser.

METODE PELAKSANAAN 43
pembangunan jembatan tahun 2019

Sand bedding/abu batu/pasir di bawah paving


Ketebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh lebih dari 3–5 cm.
Abu batu padat adalah setelah paving di atas abu batu dipadatkan, bukan karena abu
batu dipadatkan terlebih dahulu sebelum paving dipasang. Saat paving dipasang abu batu
digelar dengan ketebalan 4-6 cm, dan akan menjadi 3–5 cm setelah paving dipadatkan.
Tujuannya agar tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving block menerima
beban atau dilintasi kendaraan

METODE PELAKSANAAN 44
pembangunan jembatan tahun 2019

METODA PENGENDALIAN PROYEK


Metoda pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:

A. PROYEK
Rencana Mutu terdiri B. PERUSAHAAN C. EKSTERNAL
dari: - Manual/prosedur - Standard Peraturan
- Metoda Konstruksi - Administrasi Keppres, Kepmen,
- Instruksi Kerja - Prosedur Perda, dll
- Jadwal Waktu - Organisasi
Pelaksanaan - Personal
- Prosedur Kerja dll - Keuangan

SUPERVISI

INPUT
- Bahan OUPUT
CONSTRUCTION - Produk akhir BMW
- Alat PROCESS
- Tenaga Kerja (Biaya, Mutu, Waktu)

INSPECTION
& TEST EVALUASI

KRITERIA KEBERTERIMAAN
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Mock Up

Untuk Pekerjaan yang tidak diuraikan dalam Metode Pelaksanaan ini , akan dilaksanakan
sesuai dengan;
1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan
pelaksanaan yang dijelaskan di dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen
pelelangan termasuk dokumen tambahan / addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari
Dokumen Pelelangan.

METODE PELAKSANAAN 45
pembangunan jembatan tahun 2019

2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar
Kerja / Shop drawing.
3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh
standard yang ditentukan dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan
termasuk dokumen tambahan / addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di
lingkungan Negara Republik Indonesia.
4. Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.
5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan
Spesifikasi teknis dan Gambar Kerja .

Demikian uraian metode Pelaksanaan beserta aspek-aspek yang terkait di dalamnya, semoga
uraian diatas dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen
Penawaran kami.

Serang, 03 Mei 2019


Dibuat Oleh
Mengetahui
CV. CIWARU UTAMA RAYA

LYA SULISTIAWATI
DIREKTUR

METODE PELAKSANAAN 46

Anda mungkin juga menyukai