Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
Jalan A. Kadir Kasim No. 20 Telp & Fax (0562) 241203 E-mail : rsu.pmk@gmail.com
PEMANGKAT - KALIMANTAN BARAT
Kode Pos 79453

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT


NOMOR 166 TAHUN 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan keluhan


maupun pengaduan masyarakat, terutama yang menyangkut
dugaan pelanggaran kode etik profesi pemberi pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat;
b. bahwa untuk pelaksanaan poin a tersebut perlu dibentuk Komite
Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Pemangkat tentang
pembentukan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum
Daerah Pemangkat Kabupaten Sambas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263 );
Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/MENKES/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata kerja
Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1279/Menkes/Per/XII/2007 ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2018 Tentang
Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1165.A/MENKES/SK


/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/I
/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;
8. Peraturan Bupati Sambas Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Pembentukan Dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Sambas;
9. Keputusan Bupati Sambas Nomor 303 Tahun 2010 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sambas yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah ( BLUD );
10. Keputusan Bupati Sambas Nomor 267/DINKES/2013 tentang Izin
Operasional Tetap Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


PEMANGKAT TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN
HUKUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT;
KESATU : Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat
beserta tugas, fungsi dan wewenangnya tercantum dalam lampiran
keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan,
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pemangkat
Pada tanggal 01 Agustus 2018

DIREKTUR,

dr. H. ACHMAD HARDIN, Sp. PD


PEMBINA
NIP. 19740928 200212 1 003

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
NOMOR : 166 TAHUN 2019
TANGGAL : 01 AGUSTUS 2019

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT

TUGAS DALAM
NO NAMA / NIP JABATAN
KOMITE
1 2 3 4
dr. H. Achmad Hardin, Sp.PD
1 Direktur Pengarah
NIP.197409282002121003
Juli Astuti, SKM. MH
2 Kasubbag RM dan SIK Ketua Komite
NIP.197407311996032004
Dwi Sosiyawati, S.Si, M.SI. Apt
3 Staf Apoteker Wakil Ketua

4 Iin Pratiwi, SH Staf TU Sekertaris Komite


Robiansah, SE.MM
5 Kabag TU Anggota Komite
NIP.197703311999031004
Hj. Harwita Hanim, A.Md.Kep
6 Kabid Keperawatan Anggota Komite
196606191989022044
dr. Hj. Mira Rahmawati Kasi Rawat Jalan dan
7 Anggota Komite
NIP.196909262006042004 Gawat Darurat
dr. Esti Nur Ekasari
8 Dokter Umum Anggota Komite
NIP.199302252019022012
Sri Rantauwati, SKM. MARS
9 Kasi Penunjang Medis Anggota Komite
NIP.197604061998022002
dr. Aniq Ulthofiyah, Sp.PD Dokter Spesialis
10 Anggota Komite
NIP. 19860627 201412 2 001 penyakit dalam
Sri Septikawati,S.Kep.Ners
11 Karu ZPD 2 Anggota Komite
NIP.198409302009022010
Juliarsadi, A.md.Kep Kasi Pelayanan Rawat
12 Anggota Komite
NIP.197907262005021002 Inap dan intensif
Ema Herlina, A.md. kep
13 Karu. OK Anggota Komite
NIP.198403092010012010
Rudiansyah, S.ST
14 Karu ZB Anggota Komite
NIP.198111232006041010
dr. Derry Suselo, Sp.KFR
15 Dokter Anggota Komite
NIP.19781018 2008031001
Benny Nugraha, SKM
16 Kepala Seksi Anggota Komite
NIP.196408181989031014
Vera Hervinawati
17 Ketua PKRS Anggota Komite
NIP.198402072009042004
Wasilah, A.Md.Kep IPCN
18 Anggota Komite
NIP.198302012006042017
Hetty Apriyanti, A.Md.Keb
19 Karu Kebidanan Anggota Komite
NIP. 198204162006042022
Enny Lestari, A.Md.AK
20 Staf Laboratorium Anggota Komite
NIP.198707252009022002
Asy Pusjum Limawati, S.H Anggota Komite
21 Staf MCU
NIP.198107032008012018
Dahlini, A.Md.Kep
22 Karu VIP Anggota Komite
198009292006042022
Nanin, A.Md.Gz
23 Staf Gizi Anggota Komite
Yessi Septiani, A.Md. Rad Anggota Komite
24 Staf Radiologi
Yosi Vinansi
25 Staf TPPRI Anggota Komite
NIP.197801182007012012

DIREKTUR,

dr. ACHMAD HARDIN, Sp.PD


PEMBINA
NIP. 19740928 200212 1 003

No Pejabat Tanggal Paraf

1 Kabag. TU

2 Kabid Pelayanan
Medis
3 Kasubbag Sunram
dan keuangan
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
NOMOR : 166 TAHUN 2019
TANGGAL : 01 AGUSTUS 2019

KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainnya kemampuan untuk
hidup sehat bagi warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk memperluas dan mendapatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai
berubah. Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih
ramah, lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan RSUD
Pemangkat secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien
serta memberi kepuasan dan kenyamanan kepada pasien, keluarga maupun
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
RSUD Pemangkat adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat karya dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan kesehatan
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar RSUD Pemangkat mampu
melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, maka diperlukan sumber daya
manusia yang profesional di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, RSUD Pemangkat mempunyai
suatu aturan yang menjamin peningakatan mutu di semua tingkatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan berkualitas.
2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik pelayanan rumah
sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode etik
pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital Bylaws, dan
Medical Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSPelengkap
Medikal Center Kabupaten Jombang.

D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan, staf medis,
perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan melakukan upaya
pendidikan mengenai etika klinis dengan cara in house training atau metode
pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam
mengembangkan kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan hukum
kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk
menganalisa pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan pasien
secara individu. Dalam perannya ini, komite akan berusaha untuk memberikan
dukungan dan konsultasi bagi mereka yang bertanggungjawab terhadap
pengambilan keputusan meliputi petugas kesehatan, pasien, pendamping dan
anggota keluarga pasien.

E. KEGIATAN POKOK DANRINCIAN KEGIATAN


a. Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite Medik dan
Komite Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang hak dan
kewajiban antara pasien dan dokter.
c. Membantu Direktur menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
d. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai di RSUD
Pemangkat.
e. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan RSUD
Pemangkat.
f. Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSUD Pemangkat.

F. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK


1. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan peninjauan
kasus
2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk menentukan :
a. Masalah yang terjadi;
b. Status pasien;
c. Pertanyaan seputar etika;
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan;
e. Informasi lain yang diperlukan.
3. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan menghubungi
dokter pasien untuk mendiskusikan permintaan tersebut, meminta partisipasinya
dan menjadualkan pertemuan peninjauan kasus. Sebagai tambahan, pasien atau
keluarga pasien atau pembuat keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasus,
harus juga diberitahukan bahwa peninjauan kasus akan dilakuakan, dan diundang
untuk berpartisipasi. Keputusan mereka untuk tidak berpartisipasi, atau penolakan
mereka untuk konsultasi, tidak boleh mencegah konsultasi etika formal
berlangsung, dengan asumsi bahwa konsultasi ditentukan tim.
4. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat tepat untuk mengundang peserta
lain dalam pertemuan dimana tima mendiskusikan kasus. Diantara orang-orang
yang dapat diundang dalam pertemuan tersebut adalah : anggota staf professional
yang secara langsung terlibat dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
personil dengan keahlian tertentu; dan pasien dan/atau anggota keluarga pasien.
5. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan kasus
tidak tepat, tim juga akan menginformasikan kepada pihak yang meminta
peninjauan kasus dan/atau dokter yang merawat
6. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus :
a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan
menjelaskan tugas mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir, akan tepat
sekali bila mereka mempresentasikan kepada tim peninjau mengenai riwayat
pasien, kondisi pasien saat ini, prognosis dan hal-hal yang berkaitan dengan
peninjauan kasus. Anggota tim dapat meminta peserta pertemuan, termasuk
pasien/anggota keluarag jika ada, untuk menjelaskan apa pertanyaan, masalah
atau hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk merumuskan
rekomendasi.
7. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan
dikomunikasikan kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke dokter yang
merawat; ke staf rumah sakit; dan ke pasien/keluarganya. Setelah diskusi ini, dan
bersama-sama dengan dokter yang merawat, tim akan mencatat hasil dari
peninjauan kasus etik dalam rekam medis pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan
ke, dan ditinjau oleh, komite pada pertemuan berikutnya.

DIREKTUR,

dr. ACHMAD HARDIN, Sp.PD


PEMBINA
NIP. 19740928 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai