Anda di halaman 1dari 56

Pemodelan Audit Maternal Perinatal

Surveilans Respon
RSUP Dr. Kariadi

Tim AMP-SR RSDK


Monev AMP-SR
KODE
AMPSR DI
RME
NOTULENSI
DIPERTAJAM
DG SMART KENDALA:
RMM
ANTARA
LANGKAH 3
PENGKAJIAN
• Pertemuan pengkajian, termasuk penyusunan
rekomendasi
Langkah 3: Pengkajian
Pengkajian dijadwalkan
setiap hari Senin. Bila ada DPJP utama Tim PONEK membuat
RMM dikumpulkan di Tim
kasus di hari Sabtu, maka bertanggungjawab dalam undangan pengkajian
PONEK
pengkajian dilakukan pengisian RMM mengundang pihak terkait
Senin depannya.

Pengkajian dibuka oleh


Menetapkan sebab
moderator dari KSM
DPJP utama memaparkan kematian maternal dan
Obsgin mengingatkan Diskusi
kasus perinatal menggunakan
terkait kode etik
ICD X
pengkajian

Mengidentifikasi faktor Memformulasikan


medis dan non-medis Menentukan status rekomendasi perbaikan
terkait yang berperan kematian yang dapat untuk mencegah
dalam terjadinya dicegah kematian serupa di
kematian kemudian hari
Pelaksanaan AMP
Langkah 3
Analisis data agregat kematian maternal-
perinatal

• Tim PONEK bersama sekretariat AMPSR ➔ lokasi di


Komite Mutu RS
• Melibatkan Instalasi Rekam Medis dan Instalasi SIRS
LANGKAH 4
RESPON

• Diseminasi hasil kajian AMP-SR


• Upaya untuk mengatasi masalah sesuai
dengan rekomendasi dan pemastian anggaran
• Pemantauan dan evaluasi
Diseminasi dan follow up hasil kajian
AMP-SR

Support Manajemen terhadap rekomendasi


• Rapat Paparan Pemodelan AMPSR & RTL/feedback
rekomendasi internal bersama dengan Dirut 11 Juli
2023
• Dukungan oleh Dir PMK untuk percepatan
rekomendasi (feedback rekomendasi internal)
• Koordinasi dengan Komite Medik untuk penyelesaian
rekomendasi
• Koordinasi dengan IRIN, IRNA kelas 3 dan Inst PIA

Rapat pembahasan dan Evaluasi Rekomendasi SOP/PPK


Rabu, 1 November 2023
Pembahasan dan Evaluasi SOP/PPK
Usulan Draft SOP/PPK RTL PIC

PPK terminasi kehamilan dengan Proses penyelesaian KSM Obgin


HELLP Syndrome
PPK nifas dengan penyakit jantung Proses penyelesaian KSM Obgin

• SOP transfer pasien dari ICU ke 1) SOP ada. 1) Tim AMPSR,


ruangan, 2) Cegah Risti hamil ➔ dibuat nota dinas direktur utk sosialisasi layanan Tim PKBRS
• SOP ibu hamil memiliki kanker KB ke seluruh KSM dan KSK 2) IRIN, Tim
dengan perawatan di ICU 3) Rekomendasi utk hamil dan nifas yang dirawat di ICU ➔ dilakukan Kerja Yanmed
case conference CITO rutin
SOP Palliative care in pregnancy Proses reschedule pembahasan KSM Obgin, KSM
Onkologi, Tim
Paliatif
Audit kasus akut abdomen pada Terjadwal untuk dibahas ulang dengan pimpinan audit Dir PMK, dihadiri Tim Kerja
kehamilan Yanmed, Kommed, Komkep, Yankep, Instalasi terkait Yanmed

SOP persalinan di luar VK Kehamilan dengan penyulit agar raber dengan SpOG → ditambahkan ke Tim PONEK
alur/SOP pelayanan obstetri
Forum Komunikasi Pegawai
Sosialisasi AMPSR, Skrining AMPSR pada asesmen keperawatan
Upaya untuk mengatasi masalah sesuai
dengan rekomendasi dan pemastian anggaran
• Prioritas rekomendasi yang
mempunyai daya ungkit tinggi
dan mampu laksana
• Feedback rekomendasi
external rekomendasi melalui
Koordinasi Jejaring Rujukan
ANC Terpadu Koordinasi Jejaring Rujukan ANC Terpadu dengan
• Mengirimkan hasil audit Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Dinkes Kab/Kota se
Jawa Tengah, jejaring 34 Provinsi
kematian ke Dinkes oleh Tim dihadiri Prof Charles Ameh
16 Agustus 2023
PONEK
Koordinasi dengan Jejaring Rujukan

Sosialisasi AMPSR di DKK Semarang, Salatiga, Magelang


Workshop AMP-SR Bersama Dinkes Prov Jateng
21 -22 Juni 2023

Sosialisasi AMPSR di Dinas Kesehatan Kudus


Kendala AMPSR
Ketika DPJP utama bukan dari Obsgin, sedikit terkendala dalam membuat RMM dan pengkajian
• Sosialisasi pada Forum DPJP ➔seluruh KSM harus siap untuk membuat RMM dan hadir saat
pengkajian

Saat menghitung CFR per grup (per pasien) sedikit terkendala dalam pemilihan ICD utama
• Penjadwalan kajian bersama tim pengembang RME

Kesibukan tim PERINA, adanya tugas ganda yang harus dilaksanakan


• Penjadwalan pengkajian

Pasien rujukan dengan kasus kompleks yang memerlukan perawatan lama, sehingga saat
melakukan pengisian RMP dan audit memerlukan kejelian dan waktu yang cukup lama
• Memberikan data kematian jauh² hari sebelum pengkajian untuk dipelajari terlebih dahulu
Pelaksanaan AMP-SR RSDK
Januari – Desember 2023
Pendahuluan
Alur Pelaksanaan AMP-SR RSUP Dr. Kariadi
Struktur Tim AMP-SR
RS Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
Identifikasi &
Kasus Kematian Pelaporan Pengkajian Respons
Notifikasi
Maternal • Pelaporan RM di • Jumlah kasus yang • Manajemen mutu
• Semua kematian
Sekretariat dikaji: RS/Sekretariat
Kasus Kematian ternotifikasi di PONEK o Maternal: AMP-SR me-
Perinatal MPDN, 1x 24 • Melengkapi RM Semua kasus monitor progres
jam & kronologis di kematian di RS pelaksanaan
3 Penyebab Kematian • Verifikasi setiap MPDN, 7 x24 o Perinatal: 30% rekomendasi
Utama kematian yang jam. Penyusunan dari total
• Berkoordinasi
telah di notifikasi RM <7 hari, kematian
untuk upload ≥ 7 perinatal di RS dengan Dinkes
oleh sistem di
Modifiable Factors hari (digunakan • Rekomendasi Kab Kota untuk
MPDN atau
untuk difokuskan pada rekomendasi yg
verifikator
pembelajaran RS perbaikan internal perlu ditindak-
Tingkat Perawatan Sub- kabupaten/kota,
Pendidikan dan RS lanjuti ke level
3x 24 jam •
standar diskusi DPJP Audit dilakukan <7 lebih tinggi
untuk evaluasi) hari

Faktor Medis & Non-


Medis

Rekomendasi

Kesimpulan
Timeline Tim AMP-SR
No Hari, Tanggal Agenda PIC Keterangan
1 28-31 Maret 2023 Orientasi AMP-SR Tim AMP-SR √
Rapat Koordinasi AMP-SR
2 10 Apr 2023 Launching SK Tim AMP-SR Tim AMP-SR √
Rapat Laporan dan RTL Tim AMP-SR (Pertemuan dengan Yanmed, KS. PE,
3 2 Mei 2023 Yankep dengan undangan dari DirMed dengan mengundang DirPOU) Tim AMP-SR √

Rapat Tim Pengembang RME


Pengembangan di sistem RME
a. Memasukkan data kehamilan/nifas di asesmen awal keperawatan Tim AMP-SR-Tim √ (sedang ditambahkan
4 9 Mei 2023
b. Alamat sesuai KTP dan Domisili, tambahan konfirmasi terkait kesesuaian pengembang RME untuk di Rawat Jalan)
tempat tinggal sekarang sesuai KTP atau tidak oleh admisi
5 22 Mei 2023 Pendampingan AMP-SR oleh Kemenkes Tim AMP-SR √
Sosialisasi tentang AMPSR di Forum DPJP
a. Definisi kematian maternal dan perinatal √
6 Tim AMPSR
b. Alur pelaporan/mekanisme audit kematian
Menyusun PPK terkait terminasi pada kasus Hellps Syndrome
√ (KSM Obsgyn telah
7 Nov 2023 KSM Obsgyn
mengirim ke TU)

Koordinasi dengan Komite Medik untuk melakukan audit medik terkait


8 6 Juli 2023 rekomendasi penggunaan USG sebagai guidance pada Tindakan intervensi di Tim AMP-SR, Komite Medik Masuk anggaran 2024
ICU. Rekomendasi sudah dikirimkan ke Dirut
AMP-SR Dinas Kesehatan
9 21-22 Juni 2023 Workshop AMP-SR Provinsi Jateng, Tim AMP- √
SR RSDK
Timeline Tim AMP-SR
No Hari, Tanggal Agenda PIC Keterangan
Koordinasi dengan BKKBN (wilayah setempat) terkait pembiayaan KB pada pasien
yang tidak hamil. Tim AMP-SR Kerjasama dengan tim PKBRS untuk penyediaan data Tim AMP-SR, Tim
10 Juni 2023-Juli 2023 √
akseptor KB di RSDK untuk dikirim ke Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota PKBRS, Hukormas
Semarang tembusan ke Dinas Kesehatan Kota Semarang
KIE KB pada semua Wanita usia reproduksi yang beresiko tinggi untuk hamil --> Alur Tim AMP-SR, Tim
11 Juni 2023 √
pasien dengan penyerta dikonsulkan ke Poli KB (Alur pasien di internal RSDK) PKBRS
Membuat alur untuk follow up pasien kasus resiko tinggi untuk pendampingan pasien
Tim AMP-SR, PJ
12 Juni 2023 di rumah melalui aplikasi FMN dan menghubungi penanggungjawab KIA Dinas √
Dinkes per Daerah
Kesehatan setempat
Tim AMP-SR, √ (ronde manajemen ke
13 Juli 2023 Surat himbauan untuk DPJP hadir di kamar operasi pada kasus risti
KSM/DPJP Obsgyn IBS)
11 Agustus 2023 Monev AMP-SR oleh Kemenkes Tim AMP-SR
Koordinasi dengan jejaring rujukan terkait ANC terpadu (skrining, pemantauan dan
pendampingan) pada semua pasien hamil dalam bentuk zoom meeting yang
14 16 Agustus 2023 Tim AMP-SR √
melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Dinas Kesehatan Kota/Kab se Jawa
Tengah, RS Perujuk, jejaring 34 Provinsi dihadiri Prof Charles Ameh
Dinkes Kudus, Tim
15 23 Agustus 2023 Sosialisasi AMPSR di Dinas Kesehatan Kudus √
AMPSR RSDK
Forum Komunikasi Pegawai (Sosialisasi AMPSR, Skrining AMPSR pada asesmen
16 24 Agustus 2023 Tim AMPSR √
keperawatan)
Direktorat Gizi

17 6 September 2023 Pendampingan AMP-SR Offline danKesehatan Ibu
dan Anak
Timeline Tim AMP-SR
No Hari, Tanggal Agenda PIC Keterangan
18 17 Oktober 2023 Pembahasan Analisis MPDN dan Rekomendasi AMPSR 2023 Direktorat Gizi & KIA √

19 Rabu, 1 November Pembahasan rekomendasi pembuatan SOP/PPK Tim AMPSR √


2023
20. 7 – 9 November Pertemuan Evaluasi Pemodelan AMPSR di 6 RS Terpilih Dit.GKIA Kemenkes √
2023
21. 14, 21, 28, 29 Pendampingan ke RS PONEK Bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang Dinkes Kota Semarang √
November dan 1 dan Tim AMPSR RSDK
Desember 2023
22. 13 Desember Rapat Persiapan Kegiatan Pendampingan Penggunaan MPDN untuk AMPSR LPPM Undip, UNICEF, √
2023 di Jawa Tengah Tim AMPSR RSDK
23. 14 Desember Rapat Penarikan Data Perina untuk CFR bersama SIRS Tim AMPSR √
2023
24. 20 Desember Pertemuan Umpan Balik Audit Maternal Perinatal Surveilans Respon Dinkes Kota Semarang, √
2023 Bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang Tim AMPSR RSDK
25. 22 Desember Pengiriman feedback AMPSR ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah (Permintaan Tim AMPSR, Dinkes √
2023 Pengisian Rekam Medis Perantara di MPDN) Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan Tim AMP-SR
Notulen Rapat Koordinasi AMP-SR
Senin, 10 April 2023

Agenda Keteranga
No PIC
n
Sosialisasi tentang a. Definisi kematian maternal
AMPSR di Forum DPJP dan perinatal
1 Tim AMPSR
b. Alur pelaporan/mekanisme
audit kematian
Pengembangan di sistem a. Memasukkan data
RME kehamilan/nifas di asesmen
Tim pengembang RME
awal keperawatan

2 b. Alamat sesuai KTP dan


Rapat Koordinasi AMP-SR Domisili, tambahan konfirmasi
terkait kesesuaian tempat IRM
tinggal sekarang sesuai KTP atau
tidak oleh admisi
a. Follow up rekomendasi
Pertemuan dengan Draft undangan dari
3 AMPSR ke Kabupaten/Kota
Yanmed, KS. PE, Yankep Komite Mutu
(pembahasan internal)
dengan undangan dari
b. Kesepakatan penganggaran
DirMed dengan
untuk pertemuan dengan Dinkes Draft undangan dari
4 mengundang DirPOU
Prov, Dinkes Kab/Kota, RS Komite Mutu
Perujuk (zoom meeting)
Pertemuan agregat data 2 bulan sekali, dengan
5 Tim AMPSR
pengumpulan data setiap bulan
Audit maternal sudah dilakukan setiap bulan Sudah
6 Tim AMPSR
berjalan
7 Audit perinatal akan dilakukan tiap jumat Tim AMPSR
SK AMPSR akan ditambahkan pada catatan
8 mba Jeki Proses
*akan melibatkan bidang terkait
Kegiatan Tim AMP-SR

Rapat Laporan dan RTL Tim


AMP-SR dengan Direksi (2 Mei
2023)
Kegiatan Tim AMP-SR

Rapat koordinasi dengan Tim Pengembang


RME (9 Mei 2023)
Penambahan form asesmen awal
keperawatan untuk Skrining AMPSR (Audit
Maternal Perinatal Surveilans dan Respon)
Skrining AMPSR

Pasien Wanita Usia


Subur datang ke
Ranap/Rajal/IGD

Pengisian Skrining AMP-SR pada wanita usia subur

Penanda AMP-SR pada Identitas RME pasien


Meninggal saat Hamil
Januari-Desember 2023
1
20% Cara Persalinan
(Meninggal saat melahirkan &
nifas)
Kondisi Ibu saat meninggal Januari-Desember 2023
Januari-Desember 2023 0
5 0%
21% 4
80%
Trisemester 2 Trisemester 3
1 9
4% 10 47%
53%
Meninggal selama nifas
Januari-Desember 2023
18 0
75% 0%
6 0
Hamil Melahirkan Nifas 7 33% 0%
39% Pervaginam normal
Forceps/vacuum ekstraksi
Per abdominam/Sectio Caesarea
5 Tidak diketahui
28%
1-2 hr 3-7 hr 8-28 hr 29-42 hr
Usia Ibu Saat Meninggal Status Gravida
Januari0 - Desember 2023 Januari-Desember 2023
4 5 5
0%
17% 10-14th 21% 7 Hamil pertama
21%
15-18 29%
Hamil ke-2
19-24th
25-34th
Hamil ke-3
35-44th 5
21%
45-50th Hamil ke-4 atau
15 7
>50th lebih
62% 29%

Lama Perawatan di Faskes Terakhir


Januari-Desember
1 2023
4% 2
8% Death on
Arrival
≤ 24 jam
6
25% 2-7 hari
15
63%
≥8 hari
Apakah Kematian dapat dicegah? Kelengkapan Data untuk Pengkajian
0
0% Januari-Desember 2023 0
0%

11
46%
13
54%

24
100%

Ya Tidak Tidak Dapat Dinilai Lengkap Tidak lengkap


Tingkat perawatan sub standar pada kematian maternal
Januari - Desember 2023
0 (Tidak ada pemberian pelayanan yang sub-optimal
2 (Semua sudah dilakukan sesuai dengan standar, tetapi
9% pasien tetap meninggal)

7
30% 1 (terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tata laksana
yang sesuai standar TIDAK AKAN membuat perubahan
terhadap outcome (bila standar terpenuhi, kematian
tetap terjadi)
8
35% 2 (terdapat perawatan sub-optimal, tatalaksana yang
sesuai standar MUNGKIN dapat membuat perbedaan
outcome (bila standar terpenuhi, ada KEMUNGKINAN
kematian dapat dihindari)

3 (Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana


yang sesuai standar AKAN membuat perbedaan
6
outcome (bila standar terpenuhi, pasien TERHINDAR
26% dari kematian)
Faktor yang mempengaruhi 17
kematian maternal 26% Faktor Medis
Januari-Desember 2023
48 Faktor Non Medis
74%

Faktor Medis yang terkait Faktor Non Medis yang Terkait


Diagnosis penyakit utama tidak 1 0
3 0 Hambatan budaya atau agama
6 tepat 6% 0%
6% 3 0%
13% 2 4
6% Diagnosis komplikasi yang tidak 12% 23%
tepat Menolak pengobatan/perawatan

Tatalaksana penyakit utama


7 Tidak mengikuti anjuran
8 tidak adekuat
15% pengobatan/perawatan yang
17% diberikan
Pemantauan/follow-up tidak 2 Kurangnya koordinasi/komunikasi
adekuat 12% dalam perawatan pasien
1 Keterlambatan memulai Diskriminasi dalam perawatan
2% pengobatan pasien

5 Infeksi yang didapat selama Dokter ahli tidak dikonsultasikan


10% dirawat 2
12%
9 Obat tidak tersedia Dokter konsulen tidak atau
6 19% 6 terlambat merespon konsultasi
12% 35%
0,00%
2,00%
4,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%

6,00%
Hamil usia muda belum menikah

1,56%
Keterlambatan memulai pengobatan

9,38%
Menolak pengobatan/perawatan

6,25%

Keluarga/pasien
Tidak mengikuti anjuran
pengobatan/perawatan yang…
9,38%

Diagnosis keganasan paru yang


terlambat diketahui
1,56%

Diagnosis komplikasi yang tidak tepat

Diagnosis penyakit utama tidak tepat


4,69% 4,69%

Diskriminasi dalam perawatan pasien


3,13%

Infeksi yang didapat selama dirawat


7,81%

Pemantauan/follow-up tidak adekuat

Penyedia pelayanan
14,06%

Penanganan persalinan yang adekuat

Penilaian kelayakan hamil, mencari


penyebab preeklampsia dan abortus…
1,56% 1,56%

Tatalaksana penyakit utama tidak


adekuat
12,50%

Dokter ahli tidak dikonsultasikan

Ketersediaan alat medis


Modifiable Factors Kematian Maternal

3,13% 3,13%

Ketersediaan ICU
1,56%

Ketersediaan Lab
3,13%

Ketersediaan nitric oxide

Ketersediaan transfusi darah

Koordinasi edukasi prenatal


1,56% 1,56% 1,56%

Sistem manajemen pelayanan

Kurangnya koordinasi/komunikasi
dalam perawatan pasien
3,13%

Obat tidak tersedia

Tidak adanya komunikasi nakes


terkait pasien
1,56% 1,56%
Penyebab Kematian Maternal
Januari - Desember 2023
4
17%

1
4%
2
8%

17
71%

Hipertensi pada kehamilan, persalinan, & nifas Komplikasi tindakan


Perdarahan obstetri Komplikasi non-obstetri
Pembagian Kematian Berdasarkan Grup ICD MM dan Penyebab Langsung/Tidak Langsung
Januari - Desember 2023
4,5
4
4

3,5

2,5 Penyebab langsung - Hipertensi pada kehamilan,


2 2 2 persalinan, & nifas
2
Penyebab langsung - Perdarahan obstetri
1,5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Penyebab tidak langsung - Komplikasi non-obstetri
1

0,5 Penyebab tidak langsung - Komplikasi tindakan

0
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Maternal
Faktor Rekomendasi PIC Waktu Ket

Tatalaksana penyakit Menyusun PPK terkait terminasi pada kasus KSM Obsgyn Desember Naik untuk
utama tidak adekuat Hellps Syndrome 2023 TTD Dirut

Pemantauan/follow-up Koordinasi dengan jejaring rujukan terkait Tim AMP-SR Juni 2023 √
tidak adekuat ANC terpadu (skrining, pemantauan dan
pendampingan) pada semua pasien hamil
dalam bentuk zoom meeting yang
melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kota/Kab, RS Perujuk
Tatalaksana penyakit Koordinasi dengan Komite Medik untuk Tim AMP-SR Juni 2023 √
utama tidak adekuat, melakukan audit medik terkait rekomendasi
Kekurangan/hambatan penggunaan USG sebagai guidance pada
ketersediaan fasilitas Tindakan intervensi di ICU
Tidak mengikuti anjuran Koordinasi dengan BKKBN (wilayah Tim AMP-SR Kerjasama dengan tim Juni 2023 √
pengobatan/perawatan setempat) terkait pembiayaan KB pada PKBRS untuk penyediaan data
yang diberikan, Kurangnya pasien yang tidak hamil akseptor KB di RSDK untuk dikirim ke
koordinasi/komunikasi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
dalam perawatan pasien Kota Semarang tembusan ke Dinas
Kesehatan Kota Semarang
Usulan Pembuatan SOP Terminasi
pada kasus Hellps Syndrome Draft Panduan Praktik Klinis Pelayanan Pasien
Preeklampsia – Sindroma HELLP
Koordinasi dengan Komite Medik untuk melakukan audit medik terkait rekomendasi
penggunaan USG sebagai guidance pada Tindakan intervensi di ICU
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Maternal

Faktor Rekomendasi PIC Waktu Ket

Tidak mengikuti KIE KB pada semua Wanita usia reproduksi Tim AMP-SR, Tim PKBRS Juni √
anjuran yang beresiko tinggi untuk hamil → surat 2023
pengobatan/perawat dan alur sosialisasi pasien dengan penyerta
an yang diberikan dikonsulkan ke Poli KB
Pemantauan/follow- Membuat alur untuk follow up pasien Tim AMP-SR, PJ Dinkes per Juni √
up tidak adekuat kasus resiko tinggi untuk pendampingan Daerah 2023
pasien di rumah melalui aplikasi FMN dan
menghubungi penanggungjawab KIA Dinas
Kesehatan setempat
Tatalaksana penyakit Usulan Surat himbauan untuk DPJP hadir di Tim AMP-SR, KSM/DPJP Juni √
utama tidak adekuat, kamar operasi pada kasus risti Obsgyn 2023
Dokter ahli tidak
dikonsultasikan
Kondisi sebelum kerjasama dengan Disdalduk Kota Semarang

Konsul KB bisa, tapi tindakan di Poli KB tidak bisa dilakukan


pasien dr. X dengan SLE itu konsul ke poli kandungan untuk konsul KB bisa. akan tetapi untuk tindakan psang
IUD, implan dan MOW tidak bisa dilakukan. karena pemasangan KB seperti implan, IUD dan MOW bisa
dilakukan didaerah. Terkecuali RSUD tidak berani memasang yang akhirnya dikonsulkan ke RSDK baru
dilakukan. Akhirnya dirujuk ke RSDK baru dilakukan.

Rujukan dari poli lain tidak bisa digunakan untuk tindakan di Poli Kandungan meski hanya KB. Jadi misalkan
pasien-pasien resti dengan kasus kompleks kaya jantung SLE dll yang dari poli lain tidak bisa digunakan di Poli
KB

Biaya pemasangan KB belum tercover


Ada pasien post partum kontrol pertama kan masih include BPJS tanpa harus cari rujukan. Terus kalau dia mau
pasang IUD misalnya, pasien itu bisa dapat IUD gratis tapi biaya pemasangan masih masuk bayar sendiri.
PKS dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang

Rapat Pembahasan Klaim MKJP dengan Disdalduk Kota Semarang


Alur pasien dengan penyerta dikonsulkan ke Poli KB
(Alur pasien di internal RSDK)
Kondisi beberapa waktu yang lalu Kondisi saat ini

Pasien teridetifikasi PUS risiko


Pasien teridentifikasi
tinggi hamil dengan penyakit
berat
Dibuatkan surat pengantar dari
RSDK untuk ke faskes 1 PUS risiko tinggi hamil
dengan penyakit berat

Poli asal pasien


Surat pengantar rujukan dari Surat rujukan dari faskes 2 ke
faskes 1 ke faskes 2 RSDK mengkonsulkan ke Poli
KB

Hadir di Poli max 1 jam sebelum


Daftar online Poli Rawat Jalan jam praktek dokter dan
Merpati (bukti daftar di membawa bukti Screenshoot
screenshoot untuk dibawa saat
ke Poli)
ditunjukkan ke admin poli
kandungan dengan membawa
Hadir di Poli KB
rujukan asli
Alur Follow up pasien kasus resiko tinggi
untuk pendampingan pasien di rumah

Dirawat di RS

Pasien risiko
Dipulangkan/
tinggi PIC IGD/ Ruang Rawat Inap/ Poli menghubungi
Atas Permintaan
PJ KIA Dinas Kesehatan Kota/Kab
Sendiri (APS)

Pemantauan/ pendampingan di rumah oleh Dinas


Kesehatan setempat (melalui aplikasi FMN untuk Kota
Semarang)

NO RUANGAN NAMA NO HP
1 OBSTETRI Uswatun Khasanah,s.Tr.Keb,Bd 0813-2704-5431
PIC Pelaporan Risiko Tinggi 2 IGD Aziyah,S.Tr.Keb,Bd 0856-4092-0789
RSDK 3 POLI MERPATI Meliana,AMKeb 0857-2764-3644
4 POLI GARUDA Evi Dwi Hapsari,AMKeb 0812-2558-5862
5 MATERNA GARUDA Indah Nur Damayanti,S.Keb,Bd 0857-9984-4755
PIC KIA DKK Kab/Kota
Provinsi Jawa Tengah

NO KOTA/KAB NAMA NO HP NO KOTA/KAB NAMA NO HP


1 Banjarnegara Ummu 0822-2151-7398 21 Pemalang Hadi 0819-1145-8247
2 Banyumas Heni 0811-2660-401 22 Purbalingga Tri Utami 0813-9160-7822
3 Batang Khotiq 0857-2729-2133 23 Purworejo Indah 0811-2633-079
4 Blora Dian 0812-3031-3232 24 Rembang Bintarti 0813-2504-6417
5 Boyolali Arina 0812-2615-053 25 Salatiga Lilis Arum 0812-2931-096
6 Brebes Enay 0838-3711-4747 26 Semarang Nanik 0896-7255-0210
7 Cilacap Endah 0816-692-917 27 Kab Semarang Aliyatun 0896-2912-0122
8 Demak Nurul 0857-2757-6446 28 Sukoharjo Maria Agung 0878-4742-1424
9 Grobogan Titik 0812-2926-135 29 Sragen Triyanta 0815-4864-2434
10 Jepara Tri Wahyu 0878-2430-4168 30 Surakarta Ganis 0812-1769-5987
11 Karanganyar Kusuma 0815-6784-1411 31 Kota Tegal Nur Kholifah 0878-3841-3622
12 Kebumen Endang chris 0 813-2970-5795 32 Kab tegal Saeruroh 0823-2479-6975
13 Kendal monik 0856-4157-4242 33 Temanggung Partini 0812-1554-2323
14 Klaten Bekti 0856-2840-508 34 Wonogiri Kris 0822-2747-7657
15 Kudus Muslimah 0812-2523-424 35 Wonosobo Azizah Rahayu 0812-2771-557
16 Kota Magelang Heni 0857-2942-3284
17 Kab Magelang Indah 0817-5454-524
18 Pati Mini EKa 0813-9398-8921
19 Kota Pekalongan Happy 0878-3841-3622
20 Kab Pekalongan Lusi 0815-6595-568
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Maternal

Rekomendasi Eksternal terkait ANC, pertemuan


sosialisasi skrining layak hamil, edukasi anjuran KB,
dsb ➔ bersurat ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah
Pendampingan ke RS PONEK bersama Dinkes Kota Semarang
14, 21, 28, 29 November dan 1 Desember 2023
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Perinatal
Periode Kasus Januari-Mei 2023
Faktor Rekomendasi PIC Waktu Ket

Pemanta Evaluasi kekinian SPO dan monitoring kepatuhan SPO saat melakukan Tim Juni 2023 √
uan/ audit perinatal AMP-SR
follow Divisi
up tidak Perina
adekuat
Pemanta Pengoptimalan pemantauan kegawatan napas: Tim Juni 2023 √
uan/ a. Monitoring pernapasan oleh dokter dan perawat harus ketat. AMP-SR
follow b. Lakukan pemantauan Downe Score saat ada gangguan napas Divisi
up tidak c. Lakukan pemeriksaan BGA saat ada gangguan napas dan Perina
adekuat monitoring saturasi oksigen
d. Segera lakukan pemeriksaan X-ray saat pasien masuk dan bila
ada keraguan kondisi klinis
Pemanta Evaluasi kekinian PPK dan monitoring kepatuhan PPK saat melakukan Tim Juni 2023 √
uan/ audit perinatal AMP-SR
follow Divisi
up tidak Perina
adekuat
Kematian Perinatal berdasarkan Waktu Lahir Kematian Perinatal berdasarkan
Mati Waktu pada Neonatus
6 Januari-Agustus 2023
23% 39
31%
Lahir Mati Kematian
Antepartum Neonatus Dini
Lahir Mati Kematian
Intrapartum Neonatus Lanjut
88
20 69%
77%
*Jumlah kasus yang
dikaji = 10
Usia Kehamilan saat Janin
Meninggal/Neonatus Dilahirkan Berat Badan Janin/Neonatus saat
0 1 0 0 Lahir
0% 10% 0% 0%
2 <=28 minggu
<1.000g
20% 2 3
29-31 minggu
20% 30% 1.000-1.499g
5
32-36 minggu
50% 1.500-2.499g
37-41 minggu
5 2 2.500-3.999g
50% ≥42 minggu 20%
≥4000g
0 Usia Ibu saat Janin/Neonatus Meninggal
0% 0
0%

Status Gravida Ibu dari Janin/Neonatus yang


<15 tahun
Meninggal
15-49 tahun
≥50 tahun
1
10
10%
4 100%
40%

4 Cara Persalinan Ibu dari Janin/Neonatus


40% 0 Meninggal
1 0%
10% Pervaginam Normal

Forceps/ vacuum
Hamil pertama Hamil ke-2 5 5 ekstraksi
Hamil ke-3 Hamil ke-4 atau lebih 50% 50%
Perabdominam/
Sectio Caesarea
Tidak diketahui
0
0%
Lama Perawatan Neonatus di Faskes Kelengkapan Data untuk Pengkajian
Terakhir 0
Kematian Perinatal
1 0%
10%

3
30% ≤24 jam
Lengkap
2-7 hari
Tidak Lengkap
>=8 hari
6
10
60%
100%

Kondisi Utama Ibu dari Janin/Neonatus Meninggal Apakah kematian ini dapat dicegah?

Persalinan prematur
2 2
20% 4 20%
Placenta Previa Ya
40% 5
1
50% Tidak
10% Eklampsia
3 Tidak Dapat Dinilai
1 1 30%
1 CKD
10% 10%
10%
Penyebab Kematian Utama Perinatal
1
10%
3
30%

2
20%

2 2
20% 20%

Prematur Sepsis Asfiksia Kelainan kongenital BBLASR


n kasus yang dikaji = 10
Tingkat Perawatan Sub-optimal/sub-standar
Kasus perinatal
Januari-Agustus 2023
0
1
0%
10%
0 (Tidak ada pemberian pelayanan yang sub-optimal
(Semua sudah dilakukan sesuai dengan standar,
tetapi pasien tetap meninggal)

1 (terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tata


laksana yang sesuai standar TIDAK AKAN membuat
perubahan terhadap outcome (bila standar
terpenuhi, kematian tetap terjadi)
5
50% 2 (terdapat perawatan sub-optimal, tatalaksana yang
sesuai standar MUNGKIN dapat membuat perbedaan
4 outcome (bila standar terpenuhi, ada KEMUNGKINAN
40% kematian dapat dihindari)
3 (Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana
yang sesuai standar AKAN membuat perbedaan
outcome (bila standar terpenuhi, pasien TERHINDAR
dari kematian)
Faktor Medis yang mempengaruhi kematian
perinatal
Tatalaksana penyakit utama tidak
1 adekuat
11% 1
Pemantauan/follow-up tidak adekuat
11%
Faktor yang mempengaruhi kematian 5
perinatal 56% 2 Keterlambatan memulai pengobatan
22%

Faktor lainnya (kelainan kongenital,


very preterm, BBLASR)
9 9
50% 50% Faktor non medis yang mempengaruhi kematian
perinatal

Tidak mengikuti anjuran


4 pengobatan/perawatan yang
Medis Non Medis 44% diberikan
5
Kurangnya
56%
koordinasi/komunikasi dalam
perawatan pasien
Hasil Analisis Agregat untuk Modifiable Factors
Kematian Perinatal
30,00% 27,78%

25,00%
22,22%

20,00%
16,67%

15,00%
11,11% 11,11%
10,00%
5,56% 5,56%
5,00%

0,00%
Kelainan kongenital Tidak mengikuti Very preterm, BBLASR Keterlambatan Pemantauan/ follow Tatalaksana penyakit Kurangnya
anjuran pengobatan memulai pengobatan up tidak adekuat utama tidak adekuat koordinasi/komunikasi
dalam perawatan
pasien
Keluarga/ pasien Penyedia layanan Sistem manajemen
pelayanan
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Perinatal
Periode Kasus Januari-Mei 2023
Faktor Rekomendasi PIC Waktu Ket

tatalaksa Peningkatan ketepatan tata laksana tunjangan respirasi sesuai PPK : Tim Juni 2023 √
na a. PPDS tidak perlu menunggu visit DPJP bila pasien memerlukan AMP-SR
penyakit pemberian surfaktan, meskipun BPJS membutuhkan persetujuan Divisi
utama DPJP. Dapat dilakukan konsul melalui telepon, bila DPJP tidak Perina
tidak dapat dihubungi, dapat meminta persetujuan DPJP Perina lainnya
adekuat (membuat alur tata laksana tunjangan respirasi).
b. Pemberian antibiotik sesuai indikasi dan waktu yang tepat
c. Pemilihan metode pemberian dukungan respirasi harus segera
dilakukan penyesuaian sesuai kondisi klinis (clinical pathway
pemberian dukungan respirasi pada BBL)
d. Dukungan respirasi pada bayi prematur dengan non invasif, baru
kemudian dengan ventilator dan CPAP
Melibatkan PPDS dalam pengisian pengkajian audit Divisi Juni 2023 √
Perina
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Perinatal
Mei – Agustus 2023

Faktor Rekomendasi PIC Waktu


Tatalaksana penyakit Meningkatkan pemahaman DPJP Perina Masuk dalam agenda
utama tidak adekuat mengenai tatalaksana pembelajaran residen
sepsis berupa kuliah atau
refreshing mengenai
tatalaksana sepsis

Tatalaksana penyakit Pemberian kuliah DPJP Perina Masuk dalam agenda


utama tidak adekuat mengenai terapi oksigen pembelajaran residen

Tatalaksana penyakit Menyelenggarakan DPJP Perina Masuk dalam agenda


utama tidak adekuat pemahaman mengenai pembelajaran residen
pencegahan infeksi di RS
dengan kuliah, edukasi
hand hygiene bersama
dengan PPI
Rekomendasi untuk Hasil Kajian Kasus Perinatal
Mei – Agustus 2023
Faktor Rekomendasi PIC Waktu Ket
Tatalaksana penyakit Pembentukan Tim Kelainan Ka Tim AMPSR Target minggu ketiga proses
utama tidak adekuat Kongenital September 2023
Kekurangan/hambtan Pengajuan Usulan pengadaan Ka Instalasi PIA Target minggu kedua *ijin edar silobag ke
ketersediaan fasilitas silobag kepada Dirut dan usulan September 2023 indonesia belum
alat medis untuk dimasukkan dalam daftar ada, dalam proses
formularium RS pembahasan
Tatalaksana penyakit Tata Prosedur usaha darah untuk Tim Perina/ Target minggu ketiga Telah disampaikan
utama tidak adekuat persiapan operasi Bedah Anak Ka Instalasi PIA September 2023 ke UTD terkait
oleh DPJP (SOP order darah order darah operasi
persiapan operasi) bayi

Kekurangan/hamabta Pengajuan Usulan dedicated Ka KSM IKA/Sub Target minggu kedua Telah disampaikan
n ketersediaan theatre room untuk operasi bayi Bag Neonatologi September 2023 saat ronde mutu ke
fasilitas kamar yang memenuhi syarat cegah IBS dan saat
operasi hipotermi oleh KSM Ilmu pemaparan laporan
Kesehatan Anak/ sub Perinatologi PMKP TW 3
Pendahuluan

Struktur Tim AMP-SR Kesimpulan


RS
Kasus Kematian • Pemodelan AMP-SR RSUP Dr. Kariadi • Langkah 4: Respon
➢ Memiliki Sekretariat AMP-SR ➢ Relatif maju -menengah
Maternal
➢ Memiliki SK Tim AMP-SR
Kasus Kematian • 3 Penyebab Kematian Maternal Terbanyak
Perinatal • Langkah 1: Identifikasi & Notifikasi 1. 71% Komplikasi Non Obstetri
3 Penyebab Kematian ➢ Sesudah pelatihan kematian 2. 17% Hipertensi pada kehamilan, persalinan &
maternal dan perinatal dinotifikasi nifas
Utama
ke dalam MPDN dalam 1x24jam 3. 8% Perdarahan obstetri
Modifiable Factors
• Langkah 2: Pelaporan
➢ Sesudah pelatihan 100% kematian • 3 Penyebab Kematian Perinatal Terbanyak
Tingkat Perawatan Sub- maternal dan perinatal dibuat RMM 1. 30% Prematur
standar dan RMP
2. Kelainan kongenital dan asfiksia masing-
masing 20%
Faktor Medis & Non- • Langkah 3: Pengkajian 3. Sepsis, asidosis metabolik, BBLR masing-
Medis ➢ Pengkajian kasus maternal sudah masing 10%
mencapai 100% (kasus lainnya kasus
Rekomendasi baru sedang melengkapi RMM) &
pengkajian kasus kematian perinatal
Kesimpulan masih <10%
Terima kasih
Mohon masukan

Anda mungkin juga menyukai