Definisi
Kematian selama kehamilan, kelahiran dan masa nifas
seluruh kematian perempuan selama kehamilan atau dalam waktu
42 hari setelah berakhirnya kehamilan terlepas dari penyebabnya
8
4 Langkah Siklus AMP-SR
4 1
Respon Identifikasi
Siklus
AMP-SR
3 2
Pengkajian Pelaporan
Siklus AMP-SR
Langkah 4: Respons
Kegiatan intervensi perbaikan/solusi untuk mencegah terjadinya
kematian yang serupa di kemudian hari, berdasarkan rekomendasi dari
pengkajian kasus kematian.
17
Pengorganisasian
AMP-SR
Struktur AMP-SR
Pengorganisasian AMP-SR dilakukan
melalui Komite (atau Pokja) AMP-SR
di berbagai tingkat, mulai dari
faskes/RS, kabupaten/kota, provinsi
sampai tingkat nasional.
32
Praktik yang kurang tepat dalam
penyelenggaraan AMP-SR saat ini
Menghadirkan fasyankes atau
Tidak sesuai dengan
tenaga kesehatan atau tenaga
medik yang terlibat dalam prinsip
pelayanan terhadap kematian No Name
maternal/perinatal dalam No Shame
proses pengkajian No Blame
Proses pengkajian dimaknai dan No Pro Justicia
dilaksanakan sebagai kegiatan
besar yang menghadirkan
banyak orang/pihak
Perbedaan Pertemuan Pengkajian dan
Diseminasi Hasil Pengkajian
Pertemuan Pengkajian Diseminasi hasil pengkajian
• Merupakan bagian dari langkah ke-3 siklus • Merupakan bagian dari langkah ke-4 siklus AMP-SR
AMP-SR (ANALISIS) (RESPONS)
• Dihadiri oleh Komite AMP-SR, penyedia layanan
• Dihadiri oleh sekretariat AMP-SR dan para kesehatan, pemangku kepentingan pada wilayah
pengkaji setempat
• Melakukan pengkajian kasus kematian dengan • Komite AMP-SR akan menyampaikan data terkait
saling menyampaikan hasil analisis setiap situasi KIA, jumlah kematian, kompilasi kajian
pengkaji atas kasus kematian maternal dan kematian maternal dan perinatal dan rekomendasi
perinatal yang dikaji yang dihasilkan
• Luaran Pertemuan Pengkajian adalah • Luaran Diseminasi Hasil Pengkajian adalah
menentukan penyebab kematian sesuai kaidah affirmative action dari setiap pemangku
kepentingan untuk intervensi pencegahan kematian,
ICD-10 MM/PM, menentukan modifiable factors,
menentukan program yang akan dilakukan ke dalam
menentukan apakah kematian dapat dicegah/ mata anggaran APBD baik di Dinas Kesehatan, RS
tidak dan merumuskan rekomendasi dan dan FKTP
respons SMART
Bagaimana pemilihan kasus kematian
perinatal untuk dikaji
Pemilihan acak secara keseluruhan: agar mewakili seluruh kematian perinatal di faskes
atau wilayah kabupaten/kota, jumlah kasus kematian yang dikaji adalah sekitar 30% dari
jumlah kematian perinatal dalam satu tahun yang dipilih secara acak.
Pemilihan acak berdasarkan stratifikasi dugaan penyebab kematian: pemilihan kasus
dilakukan pada tiap jenis penyebab kematian yang sering terjadi, sehingga jenis kasus yang
dikaji mewakili keseluruhan jenis penyebab kematian tersebut.
Pemilihan berdasarkan prioritas masalah: prioritas ditentukan oleh Komite AMP-SR
dengan melihat besaran masalah di suatu wilayah dan potensi kematian yang dapat
dicegah. Misalnya, kematian neonatal dengan berat lahir 2.000 gram atau lebih, gestasi 37-
40 minggu, atau lahir mati intrapartum. Kerugian pendekatan ini adalah bahwa pemilihan
kasus yang dipilih tidak mewakili seluruh masalah yang ada, walaupun mungkin efektif
dalam mempercepat penurunan jumlah kematian. Bila memungkinkan, kematian perinatal
akibat kondisi berikut ini dapat dimasukkan dalam kajian:
kelainan bawaan tertentu yang sering terjadi;
tetanus neonatorum, bila masih ditemukan.
Anonimisasi
• Terdiri dari 11 digit dengan format aa bb cc dddd
• Bila kematian ibu dan perinatal sudah dilaporkan secara lengkap
(identitas, NIK, tanggal kematian dan alamat tempat mati) melalui
MPDN, maka proses anonimisasi dilakukan secara otomatis oleh
aplikasi MPDN
• Bila kematian ibu dan perinatal belum dilaporkan melalui MPDN,
maka proses anonimisasi dilakukan secara manual dengan mengikuti
kaidah-kaidah anonimisasi
Prinsip Anonimisasi
Contoh Anonimisasi
Digit Peruntukan Contoh Penulisan dalam
anonimisasi
a Tahun kematian 2022 22
b Kode provinsi alamat mati sesuai Kemendagri Prov Kepulauan Riau = 21 21
c Kode kab/kota alamat mati sesuai Kemendagri Kab. Bintan = 01 01
d Nomor urut kasus kematian di tahun berjalan Kasus kematian ke-1 0001
Anonimisasi yang muncul 2221010001
Kode Etik Pertemuan Pengkajian
• Datang tepat waktu ke pertemuan pengkajian
• Menjunjung tinggi prinsip No Name, No Blame, No Shame dan No Pro Justicia
• Menjaga prinsip kerahasiaan terkait diskusi dalam pertemuan pengkajian
• Berpartisipasi aktif dalam diskusi.
• Sepakat untuk tidak menyembunyikan informasi penting atau memalsukan informasi
yang dapat membantu memecahkan kasus yang tengah ditinjau.
• Menghargai opini semua orang dan cara mengekspresikan opini tersebut.
• Terbuka terhadap diskusi dan perbedaan opini.
• Mencoba sebisa mungkin (walaupun sulit) untuk menerima bahwa
pendapat/analisis Anda sendiri mungkin akan dipertanyakan/didebat.
39
Menyelenggarakan Pengkajian Kematian Ibu dan Kematian
Perinatal
• Menetapkan dan menyepakati kode etik pengkajian
Tahap 1: • Sebelum pertemuan pengkajian diselenggarakan, sekretariat AMP-SR mengumpulkan dan memastikan
Merencanakan dan kelengkapan data yang terdapat di Notifikasi MPDN, OV, RM
mempersiapkan • Menetapkan jumlah kasus yang akan dikaji
pertemuan
pengkajian • Menyiapkan satu master data dan melakukan anonimisasi pada satu copy data dari kasus-kasus yang akan
didiskusikan.
• Setiap pengkaji menerima paket kasus yang akan dikaji berupa OV, RM dan Lembar Pengkajian Individual, kode
Tahap 2: etik pertemuan pengkajian, jadwal pengumpulan lembar pengkajian dan pertemuan pengkajian (secara paper
Pengkajian based atau digital)
individual • Melakukan analisis setiap kematian dengan mengisi Form Pengkajian Individual berupa :
• Penyebab kematian dengan mengikuti kaidah ICD-10 MM/PM
• Menentukan modifiable factors, preventable/unpreventable death
• Pemimpin: Individu yang terlatih, independen dan diterima oleh tim.
Tahap 3:
• Sekretariat membacakan ulang kode etik pertemuan pengkajian
• Menyelenggarakan
pertemuan • Fasilitasi diskusi pengkajian seluruh kasus yang disajikan oleh pimpinan
•
pengkajian • Merumuskan penyebab kematian kematian, menentukan modifiable factors, menentukan
preventable/unpreventable death dan rekomendasi berdasarkan hasil perdiskusian
.
• Perwakilan sekretariat bertugas mencatat dinamika diskusi dalam bentuk notulensi
Tahap 4: Menyiapkan • Perwakilan sekretariat merumuskan seluruh analisis terkait penentuan penyebab kematian, modifiable factors,
laporan pertemuan preventable/unpreventable death dan rekomendasi ke dalam Formulir Ringkasan Pengkajian manual dan dalam
aplikasi MPDN (fitur Analisis)
pengkajian • Sekretariat melakukan analisis agregat dari kasus kematian yang telah dikaji setiap 3 bulan (dibahas lebih detail
pada sesi 13) 18
Menyelenggarakan kegiatan pertemuan
pengkajian AMP-SR secara tatap muka
Sekretariat memastikan
kasus yang dikaji sudah Dilakukan analisis bersama
dinotifikasi dalam MPDN Pengkaji melakukan yang kemudian
Pertemuan Pengkajian
analisis kasus kematian didokumentasikan pada
Mengirimkan paket secara tatap muka pada
dan mendokumentasikan Form Ringkasan
dokumen kasus yang dikaji tanggal yang telah
ke dalam Form Pengkajian Pengkajian dan diunggah
(OV, RM, Form Pengkajian ditetapkan.
Individual dalam fitur Analisis aplikasi
Individual) kepada setiap MPDN
pengkaji
Menyelenggarakan AMP-SR dengan
dukungan digital
Hasil pengkajian
didokumentasikan ke
Sekretariat memastikan dalam Formulir Ringkasan
Sekretariat mengirimkan Pelaksanaan pertemuan
kematian sudah Pengkajian Sekretariat
dokumen kasus kematian pengkajian secara
ternotifikasi dalam MPDN, mengunggah seluruh
(OV, RM, Form Pengkajian) luring/daring sesuai
dokumen OV dan RM dokumen OV, RM, Form
kepada pengkaji untuk dengan jadwal yang
telah terisi dengan Pengkajian Individual dan
dikaji ditetapkan sekretariat
lengkap dan benar Form Ringkasan
Pengkajian ke aplikasi
MPDN
Mengapa perlu mengunggah hasil Ringkasan
Pengkajian ke dalam fitur Analisis MPDN?
Meformulasikan
Menentukan status
rekomendasi perbaikan
kematian yang dapat
untuk mencegah kematian
dicegah
serupa dikemudian hari
2. Langkah-Langkah melakukan review kematian
Identifikasi dan
Evaluate & Identifikasi
refine kematian notifikasi
Respon
Pengumpul- Pelaporan
Penerapan
an data/
rekomendasi
informasi
Pengkajian
Penyusunan Analisis data/
rekomendasi informasi
3. Prinsip-prinsip pengkajian kasus kematian
ame
N
No
• Pengkajian kasus kematian berorientasi pada sistem, bukan
individu
• Pengkajian kasus kematian merupakan proses pembelajaran bagi
setiap individu penyedia pelayanan untuk meningkatkan kualitas l a me
B
No
pelayanan dan meniadakan kejadian kematian yang dapat dicegah
(kejadian sentinel keselamatan pasien)
• Terdapat kebijakan yang tidak menyalahkan dan mempermalukan
e
individu No blame; No shame Sh
am
No
• Anonimisasi dilakukan untuk data yang dikaji No name
• Informasi yang didapatkan dalam pengkajian tidak dapat digunakan
untuk menghukum individu tertentu, ATAU dijadikan bahan dalam stisia
ju
proses peradilan No pro justicia Pro
No
• Kode etik pengkajian kasus kematian disepakati dan dipatuhi oleh
semua tim pengkaji
4. Pelaksanaan Pengkajian Kematian
SEKRETARIAT
Melakukan anonimisasi berkas 01
pengkajian
Menggandakan berkas pengkajian
yang telah di anonimisasikan SEKRETARIAT
02 Menjadwalkan pertemuan pengkajian
Mengirimkan undangan ke tim pengkaji
dengan lampiran berkas pengkajian
PENGKAJI (INDIVIDUAL)
Mereview berkas pengkajian untuk 03
tiap kasus
Menuliskan temuan review di dalam
formulir ringkasan pengkajian TIM PENGKAJI
individual 04 Melakukan pengkajian untuk seluruh kasus
Mengirimkan formulir ringkasan Menetapkan sebab kematian
pengkajian individual ke secretariat Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
sehari sebelum pertemuan diperbaiki
Menentukan status kematian yang dapat dicegah
Merumuskan rekomendasi perbaikan
Menuliskan temuan pengkajian ke dalam formulir
ringkasan pengkajian
5. Kode etik pertemuan pengkajian
Disetujui 1. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi
Bersama 2. Menghormati ide dan pendapat orang lain
3. Menerima adanya perbedaan pendapat dan tidak mengucapkan kata-
kata kasar atau menghakimi
4. Tidak menyebutkan nama pasien, nama tenaga kesehatan, ataupun
identitas tertentu yang dapat membuat identitas pasien dan tenaga
kesehatan terungkap
5. Menjaga kerahasiaan hasil diskusi dan tidak menyebarkan pembahasan
ke pihak lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan pengkajian
kematian ibu dan bayi
6. Setuju untuk tidak menyembunyikan informasi penting atau
menyampaikan informasi yang salah yang dapat mempengaruhi hasil
pengkajian
GOOD Menghadirkan nakes yang terlibat dalam
penyediaan pelayanan di pertemuan
pengkajian
0 Tidak ada pemberian pelayanan yang sub-optimal (semua sudah dilakukan sesuai dengan standar,
tetapi pasien tetap meninggal)
1 Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tatalaksana yang sesuai standar TIDAK AKAN membuat perubahan
terhadap outcome (bila standar dipenuhi, kematian tetap terjadi)
2 Terdapat perawatan sub-optimal, tatalaksana yang sesuai standar MUNGKIN dapat membuat perbedaan
outcome (bila standar dipenuhi, ada KEMUNGKINAN kematian dapat dihindari)
3 Terdapat perawatan sub-optimal, dan tatalaksana yang sesuai standar AKAN membuat perbedaan outcome
(bila standar dipenuhi, pasien TERHINDAR dari kematian)
Perumusan rekomendasi
Rayakan keberhasilan-
keberhasilan besar!
• Merupakan bagian dari langkah ke-3 siklus • Merupakan bagian dari langkah ke-4 siklus AMP-SR
AMP-SR (ANALISIS) (RESPONS)
• Dihadiri oleh sekretariat AMP-SR dan para • Dihadiri oleh Komite AMP-SR, penyedia layanan
pengkaji kesehatan, pemangku kepentingan pada wilayah
setempat
• Melakukan perdiskusian mengkaji kasus
kematian dengan saling menyampaikan • Komite AMP-SR akan menyampaikan data terkait
hasil analisis setiap pengkaji atas kasus situasi KIA, jumlah kematian, kompilasi kajian
kematian maternal dan perinatal yang dikaji kematian maternal dan perinatal dan rekomendasi
yang dihasilkan
• Luaran Pertemuan Pengkajian adalah
menentukan penyebab kematian sesuai • Luaran Diseminasi Hasil Pengkajian adalah
kaidah ICD-10 MM/PM, menentukan affirmative action dari setiap pemangku kepentingan
modifiable factors, menentukan untuk intervensi pencegahan kematian, menentukan
preventable/unpreventable death dan program yang akan dilakukan ke dalam mata
merumuskan rekomendasi SMART anggaran APBD baik di Dinas Kesehatan, RS dan FKTP
RINGKASAN
• Kehamilan dan kelahiran memiliki potensi terjadinya kematian
• Lahir mati dan kematian perinatal banyak terjadi pada negara-negara pada
kuintil ekonomi rendah
• Kematian perinatal lebih tinggi dari kematian ibu.
• Terdapat beberapa cara untuk memilih kasus kematian perinatal yang akan
dikaji
• Mulai dengan hal yang sederhana, lakukan dengan terstruktur-detail, lakukan
ujicoba dan replikasi berdasarkan hasil ujicoba
• Pengkajian kematian berkaitan erat dengan siklus PDSA (Plan-Do-Study- Act)
dalam rangka QI