Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PEMANGKAT
Jalan Abdul Kadir Kasim No. 20 Telp. & Fax. (0562) 241203 Email :
rsu.pmk@gmail.com
PEMANGKAT – KALIMANTAN BARAT
Kode Pos 79455

PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI TB


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT

TAHUN 2023
1
PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI TB
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMANGKAT
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Ruang Isolasi adalah ruangan yang digunakan untuk
mengisolasi pasien yang mempunyai kemungkinan menularkan
kuman pathogen penyebab infeksi (transmisi secara kontak, airborne,
droplet) atau digunakan untuk melindungi pasien dengan gangguan
kekebalan/ immunocompromised.
Pada umumnya, ruang isolasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu
tekanan udara negative (Negative Pressure) dimana tekanan udara di
ruang isolasi negative terhadap area disekitarnya untuk mencegah
penyakit-penyakit yang nudah mengkontaminasi seperti,
tuberculosis,cacar air (varicella),herpes zoster, dan measles (rubella)
dan lainnya. Sedangkan pasien yang memiliki sistem imun yang
lemah seperti pada pasien HIV dan lainnya menggunakan ruang
isolasi dengan tekanan udara positif (Positive Pressure) dimana
tekanan udara di ruang isolasi positif terhadap area sekitarnya untuk
melindungi pasien dari kontaminasi luar.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu yang tertuang
dalam Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
bertujuan melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan
kesehatan serta memberi kepastian hukum dalam rangka
meningkatkan, mengarahkan dan memberi dasar bagi pembangunan
kesehatan.
Tuberkulosis (TB) masih terus menjadi masalah kesehatan di
dunia terutama di negara berkembang. Meskipun obat anti
tuberculosis (OAT) sudah ditemukan dan vaksinasi Bacillus
Calmette-‐Guérin (BCG) telah dilaksanakan, TB tetap belum bisa
diberantas habis. Insidens TB yang terus meningkat menjadi penyakit
re-‐emerging sehingga Organisasi Kesehatan Sedunia/WHO pada

1
tahun 1995 mendeklarasikan TB sebagai suatu global health
emergency. Laporan WHO (2010) memperkirakan ada 8,8 juta pasien
TB baru dan 2,6 juta diantaranya adalah pasien dengan Basil Tahan
Asam (BTA) positif dengan 1,1 juta angka kematian pasien pertahun
di seluruh dunia. Kondisi ini diperberat oleh penyakit HIV yang
semakin meningkat dan bertambahnya jumlah kasus kekebalan
ganda kuman TB terhadap OAT lini pertama atau disebut Multidrug
Resistance TB (MDR) bahkan Extensively atau Extremely Drug
Resistance (XDR), yaitu resistensi terhadap OAT lini kedua. Keadaan
ini akan memicu epidemi TB dan terus menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang utama. Maka perlu meminimalkan resiko terjadinya
infeksi TB di fasilitas pelayanan kesehatan melalui tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang efektif.

B. LATAR BELAKANG

Terlaksananya pengendalian infeksi nasokomial merupakan


salah satu program utama dalam peningkatan pemberian layanan
prima kepada konsumen. Ruang isolasi merupakan sarana yang
sangat efektif untuk menurunkan penyebaran kuman dari dan ke
pasien, keluarga dan petugas.

Ruang perawatan Isolasi TB memiliki 12 Tempat Tidur (TT)


Jumlah tenaga perawat ruang perawatan Isolasi sebanyak 14 orang
dengan latar belakang pendidikan S1 Keperawatan 4 orang dan DIII
Keperawatan 9 orang dan 1 orang tenaga pembantu orang sakit.
Untuk ketersediaan peralatan medis sebagai pendukung kelancaran
pelayanan ruang isolasi TB, memiliki beberapa alat medis yaitu : 1
buah tensi meter digital, 2 buah Stetoscope, 1 buah thermometer
digital, 1 unit mesin suction, 1 unit trolly tindakan,1 unit trolly obat, 1
unit syirieng pump, 1 unit infus pump, dan 1 set emergency kit.

Model praktek keperawatan professional merupakan suatu


system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan

2
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian
asuhan keperawatan (Hoffart & Woods,1996). Salah satu bentuk dari
penerapan manajemen profesional adalah manajemen asuhan
keperawatan yang saat ini sudah mulai banyak diterapkan di Rumah
Sakit. Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
merupakan model dari Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang tujuannya memungkinkan perawat profesional dalam
mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Pengembangan MPKP
merupakan upaya dalam memberdayakan keperawatan dalam
pemberian pelayanan kesehatan, yang disesuaikan dengan visi dan
misi yang diemban oleh masing-masing Rumah Sakit.
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang
menjadi trend dalam keperawatan Indonesia adalah Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) dengan metode pemberian asuhan
keperawatan Modifikasi Primer. Model Asuhan Keperawatan
Profesional yang diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan di
Ruang Isolasi RSUD PEMANGKAT. Mengingat pentingnya fungsi
manajemen dalam menjamin kelancaran dan keberhasilan pelayanan
keperawatan, maka konsep manajemen keparawatan perlu
diwujudkan secara nyata dalam tatanan praktek guna menjamin
efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelayanan keperawatan yang di
berikan kepada klien.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah
sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah
dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan medis dengan
tujuan mencegah, memutus mata rantai penyebaran penyakit atau
infeksi kepada pasien, pengunjung dan mengurangi resiko terhadap
pemberi layanan kesehatan.

3
Meningkatkan mutu pelayanan di ruang perawatan Isolasi untuk
menunjang mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat
secara umum serta dapat memberikan pelayanan yang prima.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penyebaran kuman dari pasien dengan penyakit
Tuberculosis ke pasien lain, pengunjung dan petugas rumah
sakit
b. Petugas aman dalam memberikan layanan prima
c. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan indikator mutu
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar
pelayanan
e. Menyelenggarakan layanan kesehatan yang terjangkau

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar pelayanan
3. Penguatan fungsi Manajemen
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Program Kegiatan

1 Peningkatan mutu 1. Merevisi kembali standar Asuhan


pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan
keperawatan pengembangan ilmu keperawatan
terbaru bersama dengan bidang
keperawatan
2. Merevisi kembali form asuhan
keperawatan bersama dengan Bidang
Keperawatan
3. Memberikan pelayanan berfokus
kepada asuhan keperawatan secara
koprehensif
4. Memberikan Asuhan keperawatan dan
tindakan kolaboratif sesuai dengan
SPO
2 Peningkatan kualitas 1. Merencanakan kebutuhan tenaga
4
dan kuantitas SDM
sesuai standar
pelayanan
2. Pelatihan/inhouse training BHD,
BTCLS bagi staf
3. Pelatihan perawatan isolasi (penyakit
TB dan menular lainnya) bagi staf
3. Penguatan fungsi 1. Membuat perencanaan kegiatan
Manajemen penyuluhan kesehatan penyakit TB
paru
2. Memberikan pengarahan kepada staf
agar dalam pemberian asuhan
keperawatan berfokus pada self care
pasien
3. Menurunkan kejadian pulang paksa
sebelum di nyatakan sembuh ( target
≤ 5 %)
4. Menurunkan kematian pasien ≥ 48 jam
( target ≤ 0,24 % )
5. Meningkatkan kepatuhan perawat
dalam melakukan hand hygien (target
85 % )
6. Meminimalkan kejadian petugas
tertusuk jarum suntik ( 0% )
7. Meminimalkan kejadian phlebitis
( target 1,5 % )
8. Meminimalkan kejadian ISK yang di
sebabkan pemasangan Kateter Urin
( target 4,9 µ )
9. Meminimalkan kejadian pasien jatuh
( target 0% )
4 Peningkatan mutu dan 1. Meningkatkan capaian IMP unit isolasi
keselamatan pasien dan IMN sesuai standar yang
ditetapkan dan mempertahankan
capaian selama 1 tahun bila sudah
mencapai standar.
2. Membuat laporan kegiatan bulanan
dan laporan evaluasi tahunan

F. ANALISA BEBAN KERJA


Dasar perhitungan tenaga perawat di ruang perawatan Isolasi menurut
Gillies (1994).
Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk
pelayanan, yaitu

5
 Perawatan langsung, adalah perawatan yang diberikan oleh
perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan
fisik, psikologis, dan spiritual.
 Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat
rencana perawatan, memasang/ menyiapkan alat, ,konsultasi
dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan kesehatan,
melaporkan kondisi pasien.
 Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi:
aktifitas, pengobatan serta tindak lanjut pengobatan.
Perhitungan kebutuhan perawat Ruang Isolasi
1. Kapasitas Isolasi = 12 Tempat Tidur
2. Jumlah rata-rata yang dirawat = 10 pasien
3. Kriteria yang dirawat
a. Perawatan mandiri = 5 pasien
b. Perawatan Sebagian = 3 pasien
c. Perawatan Total = 2 pasien
4. Hari kerja efektif 6 hari/minggu
5. Jam keperawatan yang dibutuhkan pasien/hari
 Keperawatan langsung
Keperawatan Mandiri 5 pasien = 5 x 1 jam = 5 jam
Keperawatan sebagian 3 pasien = 3 x 3 jam = 9 jam
Keperawatan Total 2 pasien = 2 x 6 jam = 12 jam
 Keperawatan tidak langsung ( 10 pasien x 1 jam = 10 jam )
 Penyuluhan kesehatan ( 10 pasien x 0,25 jam = 2,5 jam )
6. Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan pasien/hari
(26 jam + 10 Jam + 2,5 jam)/ 10 = 3,8 jam = 4 jam
7. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan Isolasi
3,8 jam/pasien/hari x 10 pasien/hari x 365 hari = 13.870 = 7 orang
365 hari – 73 hari/tahun x 7 jam 2.044
Cadangan 20% x 7 orang = 2 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 7+2 = 9 orang
8. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan/hari
Rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan/hari =

6
Jumlah jam kerja /hari
10 pasien x 4 jam = 6 orang
7 jam
9. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan/shift
Proporsi dinas pagi 3 orang
Proporsi dinas siang 2 orang
Proporsi dinas malam 2 orang

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Merevisi kembali standar
Asuhan keperawatan
sesuai dengan X
pengembangan ilmu
keperawatan terbaru
bersama dengan bidang
keperawatan
2 Merevisi kembali form X
asuhan keperawatan
bersama dengan Bidang
Keperawatan
3 Memberikan pelayanan
berfokus kepada asuhan X X X X X X X X X X X X
keperawatan secara
koprehensif
4 Memberikan Asuhan
keperawatan dan tindakan X X X X X X X X X X X X
kolaboratif sesuai dengan
SPO
5 Merencanakan kebutuhan X
tenaga
6 Pelatihan/inhouse training X
BHD, BTCLS bagi staf
7 Pelatihan perawatan X
penyakit TB bagi staf
8 Membuat rencana
kegiatan penyuluhan X X X X
kesehatan penyakit TB
paru
9 Menurunkan kejadian X X
pulang paksa sebelum di
nyatakan sembuh ( target
≤ 5 %)
10 Menurunkan kematian X X
7
pasien ≥ 48 jam ( target ≤
0,24 % )
Meningkatkan kepatuhan X X
perawat dalam melakukan
hand hygien
Meminimalkan kejadian
petugas tertusuk jarum
suntik
10 Memberikan pengarahan
kepada staf agar dalam X X X X X X X X X X X X
pemberian asuhan
keperawatan berfokus
pada self care pasien
11 Merencanakan kebutuhan
bahan habis pakai X X X X X X X X X X X X
14 meminimalkan kejadian
X
pasien jatuh X
15 meminimalkan kejadian
X X X X X X X X X X X X
phelebitis
16 Meminimalkan kejadian
ISK yang disebabkan
X X X X X X X X X X X X
pemansangan Kateter
Urin
17 Meningkatkan capaian
IMP unit isolasi dan IMN
sesuai standar yang
ditetapkan dan X X X X X X X X X X X X
mempertahankan capaian
selama 1 tahun bila sudah
mencapai standar
18 Membuat laporan kegiatan
X X X X X X X X X X X X
bulanan
19 Membuat laporan evaluasi
X
tahunan

H. PEMBIAYAAN / ANGGARAN
Dalam upaya mendukung berjalannya program kerja ini maka
pembiayaan atau anggaran di buat secara rinci guna dapat di masukkan
dalam anggaran rumah sakit baik melalui dana BLUD, PEMDA atau pun
dana lainnya.

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Program kerja unit Isolasi dilakukan evaluasi ada yang setiap bulan, tiga
bulan, 6 bulan dan tahunan secara tertulis apakah adanya program atau
capaian yang tidak sesuai dengan rencana yang dibuat sehingga dapat

8
di tindak lanjuti selanjutnya dan melakukan usulan tindak lanjut untuk
upaya pencapaian program dan peningkatan mutu.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT


Hasil kegiatan dan pencapaian dilaporkan secara tertulis nkiepada
direktur melalui kepala bidang pelayanan medis, kepala bi9dang
keperawatan serta kepala bidang penunjang medis dan non medis untuk
di evaluasi ulang dan untuk membuat rencana kerja selanjutnya.

Pemangkat, 04 Januari 2023


Kepala Ruangan Penyakit Dalam

Nur Ayu, A.Md.Kep


NIP. 19850820 201001 2 020

Anda mungkin juga menyukai