Mahasiswa
Mahasiswa
Disusun Oleh :
Menyetujui Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Mesin Dosen Pembimbing Akademik
ii
ABSTRAK
PLTU Teluk Sirih merupakan sektor ke-9 di wilayah kerja Unit Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan yang mengoperasikan 2 unit PLTU berbahan bakar
batubara dengan daya 2 x 112 MW.PLTU Teluk Sirih merupakan unit PLTU yang
di design dengan menerapkan teknologi Circulating Fluidized Bed (CFB) yang
merupakan teknologi boiler yang diperuntukkan bagi bahan bakar batubara
berkalori rendah (Low Rank Coal).Teknologi CFB menerapkan konsep
perpindahan kalor dengan mensirkulasikan bahan bakar dan bed material secara
terus menerus hingga bahan bakar dapat terbakar sepenuhnya, yang berarti juga
meningkatkan efektivitas pembakaran di boiler. CFD merupakan suatu aplikasi
perhitungan yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida, heat
transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida.
iii
ABSTRACT
The Teluk Sirih PLTU is the 9th sector in the working area of the Southern
Sumatra Generation Unit which operates 2 units of coal-fired power plants with a
power of 2 x 112 MW. The Teluk Sirih PLTU is a PLTU unit designed by
applying Circulating Fluidized Bed (CFB) technology, which is a boiler
technology intended for low-calorie coal (Low Rank Coal). CFB technology
applies the concept of heat transfer by continuously circulating fuel and bed
material until the fuel can burn completely, which also means increasing the
effectiveness of combustion in the boiler. CFD is a calculation application that
specializes in fluid, starting from fluid flow, heat transfer and chemical reactions
that occur in fluid.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACK .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN………................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Batasan Penelitian .................................................................... 3
1.4 Hipotesis................................................................................... 3
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................... 4
1.5.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 4
1.5.2 Manfaat Penelitian .......................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1 Teori Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Uap ............................. 6
2.2 Perinsip Kerja PLTU Teluk Sirih................................................ 7
2.3 Siklus Rankine ............................................................................ 10
2.4 Komponen Utama PLTU ............................................................ 11
2.5 Komponen Utama PLTU ............................................................ 12
2.5.1 Berdasarkan Tipe Pipa .................................................... 12
2.5.2 Berdasarkan Proses Pembakaran .................................... 14
2.6 Boiler CFB (Circulating Fluidized Bed) ..................................... 16
v
2.6.1 Pengertian CFB ............................................................... 16
2.6.2 Komponen Utama Boiler Type CFB .............................. 16
2.7 Teori Dasar Mekanika Fluida...................................................... 16
2.8 CFD (Computational Fluid Dynamics) ....................................... 17
2.8.1 Pengertian CFD ............................................................... 17
2.9 Persamaan Kontinuitas ................................................................ 19
2.9.1 Persamaan Momentum .................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 20
3.1 Metode Penelitian........................................................................ 20
3.2 Waktu dan tempat penelitian ....................................................... 20
3.3 Kerangka Pemecahan Masalah ................................................... 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
3.4.1 Pengarahan ...................................................................... 23
3.4.2 Pengamatan ..................................................................... 23
3.4.3 Wawancara ...................................................................... 23
3.4.4 Studi literature ................................................................. 23
3.4.5 Metode Pengamatan Tidak Lansung ............................... 23
3.4.6 Metode Pengamatan Wawancara .................................... 25
3.4.7 Metode Studi Literatur .................................................... 25
3.5 Teknik Analisa Data.................................................................... 25
3.6 Software ...................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
prinsip dasar mekanika fluida, konversi energi, momentum, massa, serta species,
perhitungan dengan CFD dapat dilakukan. Secara sederhana proses perhitungan
yang dilakukan oleh aplikasi CFD menggunakan kontrol-kontrol perhitungan
yang telah dilakukan maka kontrol perhitungan tersebutakan dilibatkan dengan
memanfaatkan persamaan-persamaan yang terlibat. Persamaan-persamaan ini
adalah persamaan yang dibangkitkan dengan memasukkan parameter apa saja
yang terlibat dalam domain. Misalnya ketika suatu model yang akan dianalisa
melibatkan temperature berarti model tersebut melibatkan persamaan energi atau
konversi dari energi tersebut. Inisialisasi awal dari persamaan adalah boundary
condition adalah kondisi dimana kontrol-kontrol perhitungan didefenisikan
sebagai defenisi awal yang akan dilibatkan ke kontrol-kontrol perhitungan yang
berdekatan dengannya melalui persamaan-persamaan yang terlibat. Hal lain yang
mendasari pemakaian konsep CFD adalah pemahaman lebih dalam akan suatu
masalah yang akan diselesaikan atau dalam hal ini pemahaman lebih dalam
mengenai karakteristik aliran fluida dengan melihat berupa grafik, vector, kontur
dan bahkan animasi. [3]
Dalam penelitian ini akan dikaji adalah perhitungan pada Boiler type CFB
yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi
kimia yang terjadi pada fluida dengan menggunakan aplikasi CFD. Manfaat dari
aplikasi CFD dapat memudahkan cara kerja dan jangka waktu yang lebih singkat.
Di PLTU Teluk Sirih saat ini belum pernah menggunakan aplikasi CFD. Dari
latar belakang tersebut penulis mengambil skripsi dengan judul “ANALISA CFD
PADA BOILER CFB UNIT 1 PLTU TELUK SIRIH “.
2
1.2. Rumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas tujuan dari penelitian ini, maka dibuat beberapa
ruang lingkup masalah sebagai berikut:
1. Membuat simulasi CFD pada Boiler CFB PLTU Teluk Sirih unit 1
menggunakan data operasi PLTU dengan beberapa variable aliran fluida
dan reaksi kimia yang terjadi pada Boiler CFB.
2. Divariasikan data dengan beban 50%, 75% dan 100%.
3. Menghitung performa Boiler CFB berdasarkan data yang di dapat dari
simulasi CFD.
1.4. Hipotesis
1. Diduga simulasi CFD pada Boiler CFB dapat mengetahui aliran fluida dan
perpindahan panas pada boiler CFB.
2. Diduga dengan menggunakan simulasi CFD guna untuk mengetahui
performa aliran fluida pada Boiler CFB.
3
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana tiap bab
diuraikan sebagai berikut:
4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab ini membahas mengenai pengolahan data serta analisa data Boiler CFB
dengan menggunakan aplikasi CFD pada beban 50%, 75% dan 100%.
Bab ini memuat kesimpulan dari masalah yang dibahas di bab sebelumnya
sehingga didapat suatu kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisi reverensi – reverensi (sumber – sumber) teori yang
terdapat di dalam penelitian ini.
LAMPIRAN
Lampiran berisi data atau gambar yang mendukung dalam penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pertama energy kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energy panas
dalam bentuk uap bertekanan dan bertemperatur tinggi.
2. Kedua, energy panas (Uap) diubah menjadi energy mekanik dalam bentuk
putaran.
3. Ketiga, energy mekanik diubah menjadi energy listrik.
6
Dibanding jenis pembangkit lainnya PLTU memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan tersebut antara lain:
7
Pada gambar 2.2 menjelaskan prinsip kerja pada PLTU Teluk Sirih
menggunakan boiler tipe CFB (Circulating Fluidized Bed). Fluida atau media
kerja yaitu air yang bersikulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya
menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara
singkat adalah sebagai berikut:
Ada dua alur utama dalam proses produksi pada PLTU Teluk Sirih, alur
batubara dan alur air atau uap. Alur batubara dimulai dari batubara yang
dibongkar dari kapal di coal jetty kemudian dikeruk dengan menggunakan
unloader crane.Dan selanjutnya diangkut dengan conveyor threstle#1 menuju
penyimpanan sementara (coal stockyard). Dari stockyard batubara diangkut
menuju dry coal shed menggunakan crane secara manual. Di dry coal shed inilah
terdapat over head crane untuk memasukkan batubara ke dalam coal banker.Di
dalam coal bunker inilah batubara diangkut menuju coal crusher house untuk
dihaluskan melalui conveyor threstle#2. Selanjutnya batubara tersebut ditransfer
melalui conveyor threstle#3 menuju main power house. Di main power house
terdapat conveyor threstle#4 yang melanjutkan transfer batubara menuju coal
bunker, diteruskan ke coal feederyang berfungsi mangatur jumlah aliran ke
furnace (ruang bakar) boiler.
8
Flue gas dan fly ash hasil pembakaran dihisap keluar dari boiler oleh
induserf draf fan dan dilewatkan melalui electric precipitator (ESP) yang
menyerap 99.5% dari abu terbang dan debu dengan sistem elektroda yang
dihembuskan ke stack atau cerobong asap. Sementara bottom ash dikumpulkan
melalui ash silo dan dibawa menggunakan truck ke ash yard.
Sedangkan untuk alur air atau uap dimulai dari air diambil dari laut
melalui water intake. Di dalam water intake, air dilewatkan steel gate (normaly
open) kemudian bar screen atau trash machine dan terakhir travelling screen
sebagai filter terhadap ikan maupun sampah dengan diameter tertentu. Kemudian
dipompakan ke CW Pipe (cooling water) melalui circulating water pump. Dari
CW Pipe, air laut yang mengalir terbagi menjadi dua, sebagai supply air di
demineralized water dan condenser. Dari demineralized water air masuk ke boiler
(economizer) melalui BFP (Boiler Feed Pump) dan langsung dialirkan ke steam
drum turun melalui downcomer dan masuk ke waterwall, panas yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar diserap oleh pipa-pipa penguap atau waterwall
menjadi uap jenuh. Kemudian masuk ke steam drum, di dalam steam drum air dan
uap dipisahkan.
9
dipompa oleh boiler feed pump melalui HP (High Pressure) Heater. Dari sinilah
air yang sudah dinaikkan tekanannya masuk ke economizer untuk diberi
pemanasan awal.
10
(Sumber:Pengoperasian PLTU, Edisi I)
11
Generator, generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan
masukkan tenaga mekanik. Disini generator berfungsi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Keempat Kondensor, kondensor PLTU
merupakan alat penukar panas yang digunakan untuk mengubah uap bekas dari
turbin tekanan rendah menjadi air hasil kondensasi untuk dapat disirkulasikan
kembali, fungsi utama kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap exhaust
dan menghilangkan panas laten dari turbin tekanan rendah, panas pada uap
tersebut ditransfer ke air pendingin yang dipompakan oleh pompa air pendingin
dari penampungan air menuju ke kondensor, air pendingin ini dilewatkan melalui
media condenser tube. Kemudian digunakan sebagai penyedia air umpan untuk
boiler. Fungsi kedua dari kondensor adalah untuk memisahkan air dengan uap
dari tube sehingga temperaturnya mendekati temperatur saturasi pada shell. [6]
12
Gambar 2 .4. Fire Tube Boiler
(Sumber: CFB pada Power Plant,Hermawan)
13
Gambar 2. 5. Water Tube Boiler
(Sumber:CFB pada Power Plant,Hermawan)
14
Gambar 2. 6. Stoker Fired Boiler
(Sumber:Pengoperasian PLTU, Edisi I)
2. Pulverizer Fired, dimana bahan bakar padat (Batubara) digiling menjadi serbuk
dan dimasukan kedalam ruang bakar bersama sama dengan udara pembakaran.[5]
15
2.6. Boiler CFB (Circulating Fluidized Bed)
2.6.1. Pengertian CFB
1. Circulating
Terjadinya sirkulasi batubara yang belum habis terbakar dari furnace
untuk dibakar kembali yang diproleh salurkan menuju cyclone kemudian masuk
ke sealpot lalu dibakar kembali didalam furnace.
2. Fluidized
Penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan batubara
tetap mengambang atau turbulensi dalam furnance (Ruang bakar).
3. Bed
Material berupa partikel-partikel kecil (Inert Sand dan Bottom Ash)
digunakan sebagai media awal transfer panas dari pembakaran HSD (High Speed
Diesel) pada pembakaran batubara. [7]
16
DESUPERHEATER 2 MAIN
BOILER STEAM
DRUM BACK PASS
FINISHING
SUPERHEATER
PANEL SUPER
HEATER &
EVAPORATOR DESUPERHEATER 1
COAL
BUNKER
LOW TEMP.
SUPERHEATER
D H H
O O REFRACTORY O
W
T T
N
CYCLONE
C S S ECONOMIZER
O E E
M C FURNACE C FROM
E O O BFP
GRAVITY R N N
FEEDER D D
A A HOT
COLD R SU R SA/PA
PA Y BURNER Y TUBULAR
UP AIR
PE
A RS
A A HEATER TO
I I BAGHOUSE
COLD
R R SEALPOT
SA/PA
HOT PA LO
WE
RS
A
NOZZLES
LIMESTONE
FEEDING
TO
HOT PA FLYASH
SILO
ASH SCREWS
TO
BOTTOM
ASH SILO FA
PA/SA FAN BLOWER
CFD merupakan metode perhitungan dengan sebuah kontrol dimensi, luas dan
volume dengan memanfaatkan bantuan komputansi komputer untuk melakukan
17
perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruangan
yang berisi fluida yang akan dilakukan perhitungan dibagi-bagi menjadi beberapa
bagian, hal ini sering disebut dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing.
Bagian-bagian yang terbagi tersebut merupakan sabuah kontrol perhitungan yang
akan dilakukan oleh aplikasi atau software. Kontrol-kontrol perhitungan tersebut
beserta kontrol-kontrol perhitungan lainnya merupakan pembagian ruangan yang
disebutkan tadi atau meshing, nantinya pada setiap titik kontrol perhitungan akan
dilakukan perhitungan oleh aplikasi dengan batasan domain atau boundary
condition yang telah ditentukan, contoh aplikasi yang menggunakan prinsip ini
salah satunya adalah Ansys Fluent.[9]
18
2.9.Persamaan Kontinuitas
Di mana;
𝛒=kepadatannya
⃗ = vektor kecepatan.
𝝂
Di mana;
𝛒 = kerapatan,
⃗ = vektor kecepatan,
𝝂
p = tekanan statis,
Di mana;
𝝁= viskositas molekuler,
1 = satuan tensor,
dan istilah kedua di sisi kanan adalah efek daripelebaran volume. [10]
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
20
Gambar 3.1. Lokasi PLTU Teluk Sirih
21
Mulai
Pengumpulan data :
Pengolahan data :
1. Studi litelatur
2. Pengolahan data aliran fluida yang terdapat
pada boiler CFB
3. Perhitungan efisensi Boiler CFB pada beban
50%, 75% dan 100%.
Selesai
22
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang maksimal dari penulisan skripsi, maka
diperlukan teori berupa informasi dan keterangan data-data akurat sebagai
landasan penulisan dan penyusunannya. Data data tersebut diperoleh dengan
metode sebagai berikut;
3.4.1. Pengarahan
Penulis mendengarkan penjelasan mengenai PLTU secara umum dengan
dosen pembimbing sebelum melakukan penelitian.
3.4.2. Pengamatan
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan tidak langsung di
PLTU Teluk Sirih unitI. Penulis melakukan pengamatan seperti di lapangan,
mekanik Boiler, ruang engineering dan perpustakaan.
3.4.3. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung dengan para operator atau teknisi
khususnya di bidang pemeliharaan mekanik, karyawan dan pembimbing di PLTU
Teluk Sirih.
3.4.4. Studi literatur
Penulis mempelajari literatur–literatur yang memiliki hubungannya
dengan materi skripsi yang diteliti penulis, antara lain buku–buku perpustakaan,
jurnal penelitian, catatan perkuliahan dan bahan tambahan lainnya seperti bahan
dari media internet.
23
Table 3.1Spesifikasi Boiler PLTU Teluk Sirih
(sumber: PLTU Teluk Sirih)
Pabrik Pembuat WUXI HUAGUAN BOILER CO.,
LTD,
Kapasistas 2 x 112 MW
TYPE UG-434/9.8-M-type boiler general
arrangement
Tekanan dan Temperatur boiler Tinggi
Drum Tunggal dan di letakan horizontal
Type Struktur Baja ‘π’.
Didindng air type membran
Suhu pembakaran 850 ℃- 950℃
Beban pembakaran minimum 30% BMCR
Lebar tunggu (jarak antara garis tengah dinding air di
dua sisi)--- 14370mm
Kedalaman tungku (jarak antara garis tengah dinding air
depan dan belakang) --- 7010mm
Ketinggian langit-langit tungku 43440mm
Ketinggian garis tengah drum 47200mm
Ketinggian titik tertinggi boiler 53300mm
Ketinggian tingkat operasi boiler 9000mm
Ketinggian Boiler 34200mm
Tungku volume beban termal 92 kW / m3
Lebar Boiler 29000mm
Tungku bagian beban termal 3,14 MW / m2
Tungku outlet suhu gas buang 890 ℃
24
3.4.6.Metode Pengamatan Wawancara
Penulis mengajukan pertanyaan kepada supervisor dan engineering
dariPT. PLN Persero PLTU Teluk Sirih mengenai parameter dari tiap
komponenpada sistem Boiler CFB selama perfoma tes pada beban 50%, 75% dan
100%.
Penulis menanyakan tentang parameter tiap sub-komponen kepadaTaufan
dengan jabatan Staff engineering OP.
25
3.6 SOFTWARE
Pada penelitian ini digunakan software untuk memudahkan perhitungan.
Serta membuat perhitungan menjadi lebih valid. Software juga mempercepat
waktu pengerjaan penelitian sehingga diharapkaan penelitian dapat selesai sesuai
dengan jadwal pelaksaan yang dibuat. Software yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain :
1. CFD ANSYS
Software ini digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
JADWAL PELAKSANAN
28