OLEH :
NURHIDAYAH
B111 07 241
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS HUKUM
BAGIAN HUKUM KEPERDATAAN
MAKASSAR
2011
HALAMAN JUDUL
OLEH :
NURHIDAYAH
B111 07 241
SKRIPSI
pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
i
PENGESAHAN SKRIPSI
NURHIDAYAH
B 111 07 808
Panitia Ujian
Pembimbing I Pembimbing II
An. Dekan
Pembantu Dekan I,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : NURHIDAYAH.
Nomor Pokok : B111 07 241
Bagian : Hukum Keperdataan.
Judul : Hibah Harta Bersama Kepada Anak Setelah Perceraian
(Studi Kasus Putusan No.436/Pdt.G/2009/PA.Mks)
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
Nama : NURHIDAYAH.
Nomor Pokok : B111 07 241
Bagian : Hukum Keperdataan.
Judul : Hibah Harta Bersama Kepada Anak Setelah Perceraian
(Studi Kasus Putusan No.436/Pdt.G/2009/PA.Mks)
An. Dekan
Pembantu Dekan I,
iv
ABSTRAK
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Universitas Hasanuddin.
Dekan I,II,III.
vi
ikhlas memberikan bimbingan,pengarahan dam masukan dalam
S.H.,M.H. dan Ibu Hj.Sakka Pati S.H.,M.H., selaku tim penguji yang
Drs. Faizal S.H., Ibu Dra. Bannasari S.H., Selaku Hakim dan para
Hasanuddin.
12. Sahabat – Sahabatku “Anak KaBe” ( Mira, Lia, Titi, Dian, Anto,
vii
13. Terkhusus Endris Ary Dinindra, Aisyah Suryani dan Muh. Ersyad
14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
ini. Semoga mendapat limpahan rahmat dan berkah dari Allah SWT
penulisan skripsi ini. Apabila dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka harap dimaklumi. Oleh karena itu, saran dan kritik
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1. Dasar Hibah yang Diatur Dalam Al-Quran dan Hadist ................ 49
2.2. Dasar Hibah yang Diatur Dalam Kompilasi Hukum Islam ........... 51
3. Rukun dan Syarat Sahnya Hibah ....................................................... 52
4. Macam-Macam Hibah ......................................................................... 55
5. Hibah Jika Dihubungkan Dengan Warisan ......................................... 57
6. Penghibaan Semua Harta ................................................................... 58
7. Besarnya Nilai yang Boleh Dihibahkan ............................................... 59
8. Penarikan Kembali Hibah yang Telah Diberi ...................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
secara sah antara seorang pria dengan seorang wanita untuk hidup
lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami-isteri
sangat kuat atau miitsaaqan ghalizhan untuk menaati perintah Allah SWT
1
Menurut KHI, Perkawinan merupakan sunnatullah yang bersifat alami
dan berlaku umum pada setiap makhluk Allah SWT, baik manusia, hewan
pasangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-quran Surah
Artinya:
dengan hati yang bersih (niat yang ikhlas), akan menjadi pilar
yang kuat, damai, dan sejahtera hanya akan terwujud apabila keluarga-
suami-isteri dalam suatu rumah tangga dipenuhi dengan rasa cinta dan
3 Andi Syamsu Alam, 2005, Usia Ideal Memasuki Dunia Perkawinan, Kencana Mas,
Jakarta, hlm. 6.
2
sekaligus dapat menjalankan kewajiban-kewajibannya secara baik pula,
yang tidak dikehendaki dan paling dibenci oleh Allah yaitu putusnya
hubungan perkawinan.5
4Ibid, hlm. 9.
5Arni zakiah,2010,”Pelaksanaan Pembagian Harta Bersama Prespektif Kompilasi
Hukum Islam”, Skripsi, Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin,
Makassar,hlm. 2.
3
perdamaian antara kedua belah pihak, melalui hakam 6 (arbitrator) dari
Seperti firman Allah SWT dalam Al-quran Surah An-Nisa Ayat 35 sebagai
berikut :
Artinya :
hukum yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak yang bercerai.
Salah satu sengketa yang sering timbul akibat dari putusnya perkawinan
adalah harta bersama yang harus dibagi antara suami dan isteri, serta
kepentingan atau keperluan anak yang belum mumayyiz, atau belum dewasa.
4
Dalam hukum Islam sebenarnya tidak ada aturan-aturan mengenai
harta perkawinan seperti yang diatur oleh hukum perdata Pasal 119 KUH
pemisahan harta oleh masing- masing pihak. Akan tetapi, adanya harta
suami atau isteri seperti yang tercantum dalam Pasal 85 KHI, adanya
tidak merusak tatanan hidup dalam rumah tangga. Oleh karena itu, hukum
pernikahan dilaksanakan.
Pada KHI telah diatur mengenai harta benda dalam perkawinan mulai
dari pasal 85–97, begitu pula dengan Undang –Undang Perkawinan mulai
Pasal 97 KHI:
5
paling sederhana pengaturannya, tidak rumit dan mudah untuk
dipraktikkan.
2009/ PA Mks, mengenai gugatan nafkah anak dan harta bersama yang
dimana, das sein dan das sollen tidak sejalan. Harta bersama yang
binti M.B sebagai penggugat dan Dr.YAB, SP.M bin A.B sebagai tergugat
empat anaknya. Oleh sebab itu, menarik untuk dianalisis dan dilakukan
6
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu:
436/Pdt.G/2009/PA.Mks?
436/Pdt.G/2009/PA.Mks?
C. Tujuan Penelitian
436/Pdt.G/2009/PA.Mks.
7
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis :
2. Secara praktis
hukum keperdataan.
pembagian hibah.
8
E. Metode Pendekatan
penelitian penulis.
Makassar.
Alauddin, Makassar.
Dari ketiga lokasi penelitian ini, penulis akan memperoleh dua macam
data yaitu data primer dan data sekunder. Pertama, data primer adalah
Kedua data sekunder adalah data yang diperoleh melalui literatur, karya
tulis, dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yang
9
selanjutnya dijadikan sebagai bahan kajian guna menyelesaikan skripsi
ini.
F. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian ini.
penelitian.
10
menentukan masalah hukum atas kasus yang tengah
diteliti.
BAB VI : PENUTUP
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perceraian
putusnya perkawinan.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia
10 Sayyid Sabiq,1980, Fikih Sunnah 8, PT.Alma’arif, Bandung, cet 14, hlm 7.
11 Departemen Agama, Op.cit., hlm 3.
12 Ibid, hlm. 6.
12
didasarkan atas adanya gugatan yang diajukan oleh isteri, agar
hubungan suami isteri selagi keduanya masih hidup, yang dapat terjadi
Pasal 38 dan Pasal 39 sedangkan pada KHI pada Bab XVI tentang
kawin adalah suatu nikmat dan kufur terhadap nikmat adalah haram.
13
cerai bila suami meragukan kebersihan tingkah laku isteri, atau sudah
Menurut Sayyid Sabiq14, talak wajib yaitu talak yang dijatuhkan oleh
sudah berat. Ini terjadi jika hakam berpendapat bahwa talaklah jalan
Talak haram yaitu talak tanpa ada alasan. Oleh karena merugikan
bagi suami dan isteri serta tidak ada kemaslahatan yang mau dicapai
dengan perbuatan talaknya itu, jadi talaknya haram. Dalam riwayat lain
perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah talak, dalam kalimat
dibenci-Nya selain daripada talak”. Talak itu dibenci bila tidak ada
13
Sayyid Sabiq, Op.cit.,hlm 10
14 Ibid.
14
agar isteri menjalankan kewajibannya tersebut, atau isteri kurang rasa
“tidak patut memegang isteri seperti ini, karena hal ini dapat
mengurangi keimanan suami, tidak membuat aman ranjangnya dari
perbuatan rusaknya, dan dapat melemparkan kepadanya anak yang
bukan dari darah dagingnya sendiri”.
Dalam keadaan seperti ini suami tidak salah untuk bertindak keras
Artinya :
15
Ibid, hlm. 11
15
3. Penyebab Terjadinya Perceraian
satu saja yaitu salah satu pihak merasa bahwa perkawinannya tidak
berturut-turut tanpa izin dari pihak lain dan tanpa alasan yang
berlangsung.
atau isteri.
16
Abdoerraoef, 1970, Al-Quran dan Ilmu Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, hlm 94.
16
f. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan
keduanya.
17
Ahmad Rofiq., 1998, Hukum Islam Di Indonesia, PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta, cet.3, hlm 269.
17
4. Tata Cara Perceraian
macam yaitu:
18
Berdasarkan uraian Pasal 14, PP Nomor 9 Tahun 1975 di atas
bahwa:
tertutup.
19
Usaha mendamaikan kedua belah pihak selain ditempuh sebelum
persidangan.
20
6. Jika suami dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkan
hari sidang penyaksian ikrar talak tidak datang menghadap sendiri
atau tidak mengirim wakilnya, meskipun telah mendapat panggilan
secara sah dan patut maka gugurlah kekuatan penetapan tersebut,
dan perceraian dapat diajukan kembali berdasarkan alasan yang
sama.
b. Cerai gugat
Perkawinan).
21
pengadilan yang berwenang memutuskan perkara disertai keterangan
mengizinkan suami isteri untuk tidak tinggal dalam suatu rumah, atas
Pasal 80 pada ayat 1 jo. Pasal 141 KHI, sedangkan ayat 2 dan 3
talak yaitu pertama, talak tafwid yaitu hak talak yang diberikan suami
22
talak taklik yaitu pada waktu diadakan akad nikah, suami
Secara etimologi, harta bersama adalah dua kata yang terdiri dari
berwujud dan tidak berwujud yang bernilai dan yang menurut hukum
tersebut diperoleh dari hasil kerja suami saja, isteri tetap memiliki hak
diperoleh dari usaha suami dan isteri berdua atau usaha salah
23
terjadi perceraian maka masing-masing pihak isteri maupun suami
menjadi soal apakah isteri atau suami yang membeli, tidak menjadi
masalah apakah isteri atau suami mengetahui pada saat pembelian itu
dan tidak menjadi masalah atas nama siapa harta itu didaftarkan”.
dan isteri23.
harta kekayaan yang dihasilkan oleh suami isteri selama mereka diikat
oleh tali perkawinan, atau dengan kata lain harta bersama itu adalah
harta yang dihasilkan dengan jalan syirkah, antara suami dan isteri
24
sehingga terjadi percampuran harta yang satu dengan harta yang lain
24
Abdul Manan, Op.cit,. hlm.109.
25
M.Yahya Harahap, S.H, 1993, Kedudukan dan Kewenangan dan Acara
Peradilan Agama, PT.Garuda Metropolitan Press, Jakarta,cet. 2, hlm. 297.
26 Abdul Manan, Op.cit., hlm. 110.
25
buat, seperti tukang kayu, tukang batu, mencari ikan di laut,
lain;
mereka
atau isteri. Pada dasarnya tidak ada pencampuran antara harta suami
26
Walaupun dalam hukum Islam tidak mengenal adanya harta
antara suami dan isteri dalam mengelola harta pribadi tersebut, jangan
lain. Tentang harta bersama ini, suami atau isteri dapat bertindak untuk
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu atas harta bersama itu
masing”27
27
berhak menguasai harta bendanya sendiri dan ini berlaku
perkawinan yaitu29:
disebut barang sulur, di Aceh disebut harta tuha atau harta pusaka,
28
4. Harta yang didapat oleh pengantin pada waktu pernikahan
perkawinan.
hibah.
Perkawinan.
29
Pasal 35
perkawinan putus baik karena salah satu pihak meninggal atau karena
30
Penegasan seperti itu antara lain dapat dilihat dalam putusan
kekayaan bersama. Ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-
Artinya :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.32
31 Ibid.
31
Pada Pasal 36 ayat (1) yang menyatakan mengenai harta bersama
suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak,
yaitu hak milik dan hak kegunaan. Harta suami isteri memang telah
juga ada hak guna, artinya para pihak berhak menggunakan harta
pihak lainnya.33
melakukan apapun terhadap hartanya. Kalau pun salah satu pihak ikut
33
Arni Zakiah, Op.cit.hlm. 20.
34 Abdul Manan,Op.cit.,,hlm. 112.
32
Bagi ummat Islam ketentuan-ketentuan pembagian harta bersamaa
Dari uraian ini, diketahui bahwa dalam perkawinan diakui adanya harta
33
masing-masing, menurut hemat penulis harta milik masing-masing
tidak ada pencampuran antara harta suami dan harta isteri karena
pasal 85 KHI mengakui adanya harta bersama, tetapi hal ini dikaitkan
KHI para ulama melakukan pendekatan dari jalur syarikat abdan. Lebih
isteri tetap menjadi hak isteri dan dikuasai penuh olehnya. Demikian
pula sebaliknya, harta suami tetap menjadi milik suami dan dikuasai
penuh olehnya.
34
Pada pasal 88 menyatakan bahwa apabila terjadi perselisihan
ada padanya Isi pasal –pasal ini merupakan penjabaran dari firman
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebagian yang lain (wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah
telah memelihara (mereka),
Selanjutnya pengaturan mengenai bentuk kekayaan bersama
35
3. Harta bersama yang tidak berwujud dapat berupa hak maupun
kewajiban.
4. Harta bersama dapat dijadikan sebagai barang jaminan oleh salah
satu pihak atas persetujuan pihak lainnya.
harta milik bersama antara suami dan isteri jadi untuk melakukan
perbuatan hukum atas harta bersama itu kedua belah pihak harus
tanggung jawab.
36
4. Bila harta suami tidak ada atau tidak mencukupi dibebankan
kepada harta isteri.
mengenai harta bersama antara isteri pertama, kedua, ketiga dan atau
mereka.
37
Sufyan.Perbedaannya dalam hadist tersebut , Abu Sufyan sebagai
suami yang sangat pelit dan tidak memperhatikan kebutuhan isteri dan
kecuali ada perjanjian lain yang dibuat oleh keduanya yang mana
38
mendapat setengah bagian dari harta yang mereka peroleh selama
perkawinan berlangsung.
Dalam hal suami memang tidak bekerja, tetapi dia masih memiliki
makan dan minum, ketika isteri bekerja, maka suami tersebut masih
rumah tangga itu, pihak isteri telah menerima bantuan yang sangat
39
suami tidak menjalankan peran yang semestinya sebagai partner isteri
harta bersama separuh bagi isteri dan separuh bagi suami tersebut
tidak sesuai dengan rasa keadilan. Dalam hal ini bagian isteri harus
tidak akan bersatu kembali yaitu setelah habisnya masa iddah pada
harta bersama. Dimana dapat diketahui harta apa saja yang dapat
dikategorikan sebagai objek harta bersama dan objek harta apa yang
kenyataan ini.
40
Berikut ini adalah batasan dalam ruang lingkup harta bersama
Agung tanggal 5 Mei 1971 No. 803 K/Sip/1970. Dalam putusan ini
dijelaskan harta yang dibeli oleh suami atau isteri di tempat yang jauh
Lain halnya jika uang pembeli barang berasal dari harta pribadi
suami atau isteri. Jika uang pembelian barang secara murni berasal
dari harta pribadi, maka barang yang dibeli itu tidak termasuk objek
harta bersama.
41
b. Harta yang dibeli dan dibangun sesudah perceraian yang
Mei 1970 No.803 K/Sip/1970, yakni apa saja yang dibeli, jika uang
harta bersama, tentu tidak semulus dan semudah itu. Pada umumnya,
bahwa harta yang digugat bukan harta bersama, melainkan harta milik
42
atau penggugat untuk membuktikan bahwa harta tersebut adalah harta
rumah dan tanah terperkara adalah harta bersama antara suami dan
bersama. Tetapi bukan hanya yang tumbuh dari harta bersama yang
suami isteri yang tumbuh dari harta bersama pun akan jatuh menjadi
43
diatur mengenai hasil yang timbul dari harta pribadi, maka seluruh
hasil yang diperoleh dari harta pribadi suami dan harta pribadi istri
1. Pengertian hibah
pengertian hibah.
44
Perkataan hibah atau memberikan sesuatu kepada orang lain
adat, hukum Islam maupun di dalam BW. Hibah itu sendiri harus ada
milik pribadi.42
41 Soedharyo Soemin, 2001, Hukum Orang dan Keluarga, Sinar Grafika, Jakarta,
Cet. 2, hlm. 89.
42 Abdul Manan,Op.cit., hlm. 131
45
persoalannya pemberian harta milik seseorang kepada orang lain
pejualan, dan padanya berlaku jual beli. Yakni bahwa hibah itu dimiliki
disyaratkan agar imbalannya itu tidak diketahui, bila tidak maka hibah
itu batal.
akhirat.
memberi imbalan.
43 Sayyid Sabiq, 2000, Fikih Sunnah 14, PT.Alma’arif,Bandung, cet. 20, hlm. 174.
44 Ibid, hlm 175, Abu Hanifah berpendapat bahwa hibah dengan syarat imbalan itu,
pada mulanya adalah imbalan, tetapi akhirnya menjadi jual-beli. Dengan demikian,
sebelum diterima imbalan, hibah macam ini tidak dimiliki kecuali setelah dipegang di
tangan, dan tidak diperkenankan bagi orang yang dieberi untuk mentashrarufkannya
sebelum dipegang.Sedang pemberi hibah boleh mentasharrufkannya.
45
Artinya boleh memeilih antara dua yaitu meneruskan akad jual beli atau
mengurungkannya
46
Artinya perkongsian
47
Sayyid Sabiq, Ibid, hlm. 175.
46
Ahmad Rofiq mengatakan bahwa kata hibah adalah bentuk masdar
tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup
perbuatan hukum tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Hibah juga
48Nanda Dwi Nirmalasari, 2010, Pemberian Hibah yang Melebihi Bagian Sebagai
Ahli Waris, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar , hlm. 14.
47
hidup kepada orang lain yang disebut intervivos, pemberian semasa
hidup tersebut dinamakan hibah. Di dalam hukum Islam jumlah harta
seseorang yang dihibahkan itu terbatas”.
secara sukarela tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang
dengan ada ijab, qabul dan qabdl (menerima barang). Perlu terdapat
Hibah itu telah sah dan telah lazim dengan hasil ijab dan qabul. Qabadl
maka tidak batallah hibah itu dan dia dapat menuntut kepada ahli
49 Hasbi Ash Ahiddieqy, 1978, Hukum-Hukum Fiqih Islam Bulan Bintang, Jakarta,
Cet. 5, hlm. 502.
50 Ibid, hlm 502.
51 Ibid, hlm 503
48
menerima. Apabila mati sebelum menerima, maka akan menjadi barang
pusaka.
49
Selain itu, firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Munafiqun Ayat 10
mencintai”.
50
akan menerimanya.Dan seandainya aku diundang untuk makan
sepotong kaki, tentu aku akan mengabulkan undangan tersebut”.
Berdasarkan beberapa firman Allah SWT dan hadist yang
menjadi dasar hukum dari hibah di atas, dapat dilihat bahwa Allah
Islam
orang lain yang masih hidup untuk dimiliki. Pengertian ini sama
tradisional52.
Ketentuan hibah dalam KHI telah diterima baik oleh para alim
51
disebarluaskan sengketa perkawinan,hibah dan shadaqah bagi
Pasal 210
Pasal 211
Pasal 212
Hibah tidak dapat ditarik kembali, kecuali hibah orang tua kepada
anaknya.
Pasal 213
Pasal 214
52
3. Rukun dan Syarat Sahnya Hibah
dan dari penerima hibah untuk menerimanya, serta benda hibah itu
telah diserahkan oleh pemberi hibah dan diterima oleh penerima hibah.
hibah ada 3 yang essensial yaitu: (1) orang yang menghibahkan atau
Menurut Sayyid Sabiq55 Hibah itu sah melalui ijab dan qabul,
53 Abdoerraoef, 1970, Al-Quran dan Ilmu Hukum,Bulan Bintang, Jakarta, hlm. 129.
54 Abdul Manan,Op.cit., hlm. 134.
55 Sayyid Sabiq,op,cit,hlm. 178.
53
Lebih jauh beliau juga memberikan syarat-syarat bagi penghibah, yang
kemapuannya.
benar ada waktu diberi hibah. Bila tidak benar-benar ada atau
sah. Apabila orang yang diberi hibah itu ada diwaktu pemberian hibah,
akan tetapi dia masih kecil atau gila, maka hibah itu diambil oleh
asing.
54
3. Dapat dimiliki zatnya, yakni yang dihibahkan itu adalah apa yang
Oleh karena itu, apabila ada orang lain atau salah satu ahli waris
tidak dapat lagi membedakan mana yang baik, mana yang buruk.
55
a. Hibah semasa hidup
memberi hibah.
masih hidup.
56
Menurut Muh. Idris Ramulyo61 hibah wasiat atau leegat adalah
bergerak;
57
mereka disamakan. Kalaupun dibedakan, hanya bisa dilakukan jika
semua harta waris hanya diwariskan kepada satu orang saja yaitu
Hukum, Al Hikmah dan DITBINPERA No 59 Thn XIV, Januari-februari 2003, hlm 103.
58
pandangan pemilik harta kekayaan tersebut seharusnya tidak demikian
kebaikan.
harta yang dihibahkan dan siapa saja yang akan mendapatkan hibah.
59
Penghibah atau pewaris dapat menghibahkan hartanya kepada siapa
Dalam KHI dijelaskan pada Pasal 210 Ayat (1) berbunyi sebagai
berikut:
yang telah diatur yakni 1/3 dan tidak boleh merugikan legitimaris.
atau yang telah menerima hibah atau legaat, apabila bagian mutlak itu
menghibahkan.
60
8. Penarikan Kembali Hibah yang telah diberikan
hibah yang telah dilakukan itu haram, kecuali hibah orang tua kepada
anaknya.
itu haram, sekalipun hibah itu terjadi diantara saudara atau suami-
isteri, kecuali bila hibah dari orang tua kepada anaknya, maka rujuk
diperbolehkan.
kepada orang lain tidak dapat ditarik kembali dan dihapuskan, kecuali
yang telah ditentukan oleh orang yang menerima hibah, syarat ini
61
biasanya berbentuk pembebanan kepada orang yang menerima
hibah;
jatuh miskin.
menarik kembali hibah yang telah diberikan hal ini tertuang dalam
Pasal 212 yang menyatakan bahwa hibah tidak dapat ditarik kembali,
dapat ditarik kecuali hibah orang tua kepada anak dan beberapa
62
BAB III
KASUS POSISI
63
B. Uraian Fakta
Agustus 1991;
64
putus karena perceraian sesuai Akta Cerai Nomor
2008;
berdiri sendiri;
65
tersebut dewasa atau telah mampu berdiri sendiri dan diterima
66
rupiah) per 1 (satu) bulan. Dan sejak penggugat dan
Kota Makassar;
dengan batas-batas
67
9. Menyangkut harta bersama telah diatur dalam KHI antara lain;
bersama”;
68
dan tergugat belum terbagi, demikian pula dengan utang tersebut
gugatan ini agar tidak sia-sia, maka berdasar dan beralasan hukum
berikut;
69
atau telah mampu hidup mandiri dan diterima langsung oleh anak
harta bersama;
bersama;
70
perceraian, maka harta bersama penggugat dan tergugat harus
Pada hari sidang yang telah ditetapkan oleh ketua majelis kuasa,
yang dialami oleh keduanya, akan tetapi keduanya tidak hadir dan
71
Majelis hakim menunda pemeriksaan pada hari itu dan kembali
dalam berita acara persidangan perkara ini, sebagai satu kesatuan yang
72
BAB IV
A. Para Pihak
73
B. Uraian Fakta
1. Pengadilan Agama
Pasal I
Pasal II
74
tergugat diberi hak untuk menentukan apakah anak tersebut akan
Pasal III
tersebut dewasa dan atau telah mampu hidup mandiri dan diterima
Pasal IV
seberat 12 kg, biaya pembantu rumah Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu
rupiah) .
Pasal V
saku, sampai anak-anak tersebut dewasa dan atau telah mampu hidup
mandiri.
75
Pasal VI
berlantai dua yang terletak di Jln. Borong Raya Komp. Delta Mas I Blok
Pasal VII
Pasal VIII
Pasal IX
Bahwa satu unit kendaraan mobil xenia warna hitam Nomor Polisi DD
anak-anaknya.
76
Pasal X
Polisi DD 2802 PG, pada dasarnya telah dijual oleh tergugat sebesar
Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), oleh karena itu hasil
penjualan akan dibagi dua, 50% untuk penggugat dan 50% untuk
tergugat.
Pasal XI
M2, adalah bagian dari harta bersama penggugat dan tergugat. Dan
Pasal XII
Pasal XIII
77
Setelah perjajian perdamaian tersebut dituliskan dan dibacakan pada
tersebut, sesuai dengan maksud pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata.
78
Mengadili
Hijriah.
79
BAB V
ANALISIS KASUS
orang tua agar tercapai suatu kehidupan yang aman dan tenteram
80
3. Setelah perkawinan yaitu mengenai kedudukan masing-masing
Pasal 97 KHI:
Dari kedua bunyi pasal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jika
81
merupakan warisan, hadiah atau hibah yang didapatkan oleh masing-
benda dalam perkawinan yang terdapat dalam BAB VII Pasal 35, 36 dan
37 sebagai berikut :
Pasal 35
(1) Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta benda
bersama.
(2) Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dari harta benda
yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah di
bawah penguasaan masing-masing si penerima sepanjang para pihak
tidak menentukan lain.
Pasal 36
(1) Mengenai harta bersama, suami isteri dapat bertindak atas
persetujuan kedua belah pihak.
(2) Mengenai harta bawaan masing-masing, suami dan isteri mempunyai
hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta
bendanya.
Pasal 37
Bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur
menurut hukumnya masing-masing.
Sedang dalam Kompilasi Hukum Islam terdapat pada Pasal 1 huruf (f) dan
Pasal 85 menyebutkan :
82
Pasal 85 :
Adanya harta bersama dalam perkawinan itu tidak menutup
kemungkinan adanya harta milik masing-masing suami atau isteri.
diperoleh dari hasil usaha bersama suami istri selama dalam ikatan
tidak bergerak dan surat-surat berharga. Kedua, harta bersama yang tidak
bersama itu adalah harta yang diperoleh dan dikumpulkan sejak terjadinya
2010).
para hakim diatas, maka dapat diketahui pembagian harta bersama. Akan
83
tetapi dalam hal pelaksanaannya, pembagian harta bersama seringkali
terjadi permasalahan. Hal ini bisa saja diakibatkan tidak adanya itikad baik
dari salah satu pihak yang hanya ingin menguasai harta bersama
tersebut.
kedua belah pihak di luar persidangan. Hal ini didukung oleh pernyataan
beberapa hal :
anaknya.
84
Lebih lanjut mengatakan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi
bersama tersebut;
2. Salah satu pihak berniat tidak baik atau menguasai harta bersama
karena adanya prestasi. Hibah tidak sama dengan hadiah yang biasanya
85
merupakan pemberian cuma-cuma akan tetapi ada perbedaan antara
hibah dan hadiah. Menurutnya, hadiah ada karena adanya suatu prestasi
pemberian itu bisa dalam bentuk hibah. Hibah juga dapat menjinakkan
warisan kelak. Bisa saja orang tua menghibahkan hartanya kepada anak
akan tetapi harus lebih bijaksana dalam memikirkan hal-hal yang bisa saja
86
Jika dikaitkan dengan harta bersama yang dihibahkan kepada anak
menyebutkan bahwa seimbang tidak harus 1:1 akan tetapi yang dimaksud
1:2 terhadap laki-laki dan perempuan, karena hibah itu tidak sama dengan
kewarisan. Hibah diberikan pada saat orang tua masih hidup sedangkan
warisan setelah orang tua meninggal. Selain itu orang tua juga harus
memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari pemberian hibah itu dengan
Lebih lanjut Sabri Samin mengatakan bahwa hibah kepada anak dapat
ditarik oleh orang tua. Apalagi jika anak tersebut pernah mencoba untuk
mecelakakan nyawa orang tuanya atau menunjukkan sikap acuh tak acuh
kepada orang tuanya. Maka, orang tua dapat menarik harta yang
bahwa hibah adalah bentuk pemberian harta benda seseorang baik yang
hidup dengan ketentuan pemberi hibah itu sudah dewasa sudah dewasa
87
dan harta benda itu tidak melebihi 1/3 dari harta kekayaannya serta
kembali jika si pemberi hibah (orang tua) ingin menggunakan objek yang
hibah pada KHI yang diatur dalam Bab VI mengenai Hibah pada Pasal
Pasal 210
Pasal 211
Hibah tidak dapat ditarik kembali, kecuali hibah orang tua kepada
anaknya.
88
Pasal 213
Hibah yang diberikan pada saat pemberi hibah dalam keadaan sakit yang
dekat dengan kematian, maka harus mendapat persetujuan dari ahli
warisnya.
Pasal 214
dahulu sesuai aturan yang berlaku lalu dibuat dalam suatu perjanjian
depan Notariat seperti yang terkadung dalam surah Al baqarah ayat 282
sebagai berikut:
89
Yang artinya :
pada dasarnya sama ketika hanya ingin membagi harta bersama tanpa
dan Kompilasi Hukum Islam serta apa yang menjadi kriteria pada
90
setelah itu menentukan harta tertentu yang akan dihibahkan lalu
haruslah dibuat dalam bentuk akta, baik akta otentik maupun akta
dibawah tangan yang hal ini sesuai dengan Pasal 1851 KUH Perdata
yaitu:
sesuai dengan maksud pada pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yaitu:
436/Pdt.G/2009/PA.Mks
harta bersama tetap sebagai harta bersama milik penggugat dan tergugat
berada.
91
Hal ini sesuai dengan Pasal 1 sub f Kompilasi Hukum Islam bahwa :
berlangsung, baik harta itu terdaftar atas nama suami atau isteri”, serta
bahwa :
2. 1 (satu) Unit Mobil Xenia warna hitam Nomor Polisi DD 222 YB.
92
4. tanah milik yang terletak didusun Sailong Sungguminasa,
600 M2,
kecuali rumah berlantai dua yang terletak di Jln. Borong Raya Komp.
Manggala, Kota Makassar, Rumah ini telah disepakati oleh ke dua belah
pihak untuk dihibahkan kepada ke empat putri mereka dan 1 (satu) Unit
Mobil Xenia warna hitam Nomor Polisi DD 222 YB yang tidak dibagi
jaminan atas kredit yang ada di Bank Mandiri. Oleh karena itu, pemberian
93
Lebih lanjut Sabri Samin menyebutkan bahwa ada beberapa bentuk
penghibah dilaksanakan.
Pada pembagian harta bersama ini sebuah mobil Xenia warna hitam
94
serta nafkah anak ini, harta bersama ini tidak terbagi dua secara mutlak.
tempat kediaman bagi isteri, (b) biaya rumah tangga, (c) biaya pendidikan
bagi anak. Pasal ini secara tegas menetapkan bahwa suami wajib
tetapi, kerancuan muncul ketika di satu sisi seluruh harta yang diperoleh
dengan cara dibagi dua sangat jarang terjadi karena dalam memberikan
pihak.
95
Lebih lanjut mengatakan bahwa pada kasus ini, walaupun si
penggugat hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dan tergugat yang
bekerja mencari nafkah akan tetapi hal ini sudah dianggap bahwa si
mediasi dari kedua belah pihak dengan mengeluarkan putusan agar hasil
hal harta bersama yang dihibahkan kepada anak, dimana objek hibah
yang belum dapat diterima secara langsung oleh penerima hibah (anak-
yang dibuat oleh hakim mengenai objek dari harta bersama yang
dihibahkan.
96
Menurut hemat penulis, hakim tidak seharusnya menyetujui rumah
yang dijaminkan untuk melunasi kredit di bank untuk dijadikan objek hibah
bahwa hal ini bisa saja kedepannya menimbulkan masalah jika tergugat
tidak bisa melunasi segala sangkutan/ kredit yang ada di bank. Objek
tersebut bisa menjadi milik bank jika tergugat melakukan wanprestasi atau
Agama Palu) bahwa dalam putusan perdamaian ini, terdapat aqad di atas
aqad yang mana orang tua melakukan 2 (dua) perjanjian dengan objek
yang sama yaitu menjaminkan rumah tersebut kepada bank lalu membuat
melibatkan pihak ke tiga (bank) dalam perjanjian ini. Menurutnya, aqad ini
97
bisa digolongkan sebagai ta’alluq, aqad sepeti ini terlarang dalam suatu
menyatakan pendapatnya bahwa objek aqad yang tidak ada pada waktu
aqad namun dapat dipastikan ada kemudian hari maka akadnya tetap
sah. Sebaliknya , jika objek pada waktu aqadnya tidak dapat dipastikan
untuk membuat perjanjian baru dan dalam perjanjian ini tidak semua harta
ditaksir sekitar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per 1 (satu) bulan, tidak
dicantumkan dalam apakah hasilnya akan dibagi dua atau tidak, sehingga
baik.
Agama yang mana telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrach van
98
putusan yang bersifat condemnatoir yang tidak bisa dilaksanakan.
perdamaian hasil dari mediasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak,
milik si pemberi hibah dan jika objek hibah tersebut adalah bagian dari
harta bersama, baiknya yang diserahkan adalah harta yang tidak ada
99
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kembali hibah tersebut jika kelak orang tua merasa si anak tidak
212 KHI. Hibah kepada anak ini bisa diperhitungkan sebagai warisan
mutlak dibagi dua, maka hal ini dapat dimaklumi karena putusan ini
100
pada realitanya kasus-kasus tertentu dapat dilenturkan, sehingga hal
B. Saran
sebagai hadiah atau hibah dan warisan. Serta tidak ada sangkut
101
berjalannya persidangan terdapat kesepakatan antara kedua belah
kesepakatan tersebut.
102
DAFTAR PUSTAKA
103
Yahya Harahap.1993. Kedudukan Kewenangan Dan Acara peradilan
Agama. Jakarta: Pustaka Kartini.
, 2004. Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan, Jakarta: Sinar Grafika.
Sumber lain:
www.Badilag.net. diakses tgl 3 Oktober 2010. Pukul 15:00.
104