Anda di halaman 1dari 16

Konsep

Kebutuhan
Rasa Aman Nyaman
Ns. Fitriya Handayani, M.Kep
Materi Pembelajaran

01 Kehilangan dan berduka

02 Penyakit Kronis

03 Penyakit Terminal

04 Kecemasan
Kehilangan &
Berduka
DEFINISI
Berduka Kehilangan adalah
suatu keadaan ketika
Menurut Puri, Laking, dan Treasaden
individu berpisah
(2011) disebut sebagai proses
dengan sesuatu yang
berduka, yang merupakan suatu
sebelumnya ada atau
proses psikologis dan emosional dimiliki, baik sebagian
yang dapat diekspresikan secara atau keseluruhan

internal maupun eksternal setelah (Riyadi dan Purwanto,


2009).
kehilangan
.
Tahapan Berduka (Kubler-Ross (1969) (dalam Moyle & Hogan, 2006)

01 02 Fase Marah (Anger)

Perasaan tidak percaya, syok, Perasaan marah dapat


biasanya ditandai dengan diproyeksikan pada orang atau
menangis, gelisah, lemah, letih, benda yang ditandai dengan
dan pucat. Individu bertindak muka merah, suara keras,
seperti seolah tidak terjadi apa- tangan mengepal, nadi cepat,
apa dan dapat menolak untuk gelisah, dan perilaku agresif..
mempercayai bahwa telah Pada fase ini individu akan

03
terjadi kehilangan.
04 lebih sensitif sehingga mudah
sekali tersinggung dan marah. 05
Individu mampu Fase ini terjadi ketika Fase ini berkaitan dengan
mengungkapkan rasa marah kehilangan disadari dan timbul reorganisasi perasaan
akan kehilangan, ia akan dampak nyata dari makna kehilangan, pikiran yang
mengekspresikan rasa kehilangan tersebut. Individu berpusat pada objek
bersalah, takut dan rasa menunjukan sikap menarikdiri, kehilangan mulai berkurang.
berdosa. Individu berupaya tidak mau bicara, putus asa. Peran perawat pada tahap ini
untuk membuat perjanjian Perilaku yang muncul seperti menemani klien bila mungkin,
dengan cara yang halus atau menolak makan, susah tidur, bicara dengan pasien, dan
jelas untuk mencegah dan dorongan libido menurun menanyakan apa yang
kehilangan. dibutuhkan klien.

Fase Tawar Menawar Fase Depresi (Depression) Fase Penerimaan


(Bargaining) (Acceptance)
Tanda dan Gejala Berduka (Buglass, 2010)
Example
Example
Kesedihan, kemarahan, rasa bersalah,
kecemasan, menyalahkan diri sendiri, Sesak, mual, hipersensitivitas
ketidakberdayaan, mati rasa, terhadap suara dan cahaya, mulut
kerinduan; kering, kelemahan;

Reaksi Perasaan Reaksi Fisik

12
Reaksi Kognisi
34 Reaksi Perilaku

Example Example
Ketidakpercayaan, kebingungan, Gangguan tidur, penurunan nafsu
mudah lupa, tidak sabar, makan, penarikan sosial, mimpi buruk,
ketidakmampuan untuk hiperaktif, menangis.
berkonsentrasi,ketidaktegasan;
Tanda dan Gejala Berduka (Videbeck, 2001)…………….lanjutan
Tanda dan Gejala Berduka (Videbeck, 2001)…………….lanjutan
Akibat Berduka Setiap orang merespon peristiwa kehilangan
dengan cara yang sangat berbeda. Tanpa melihat
tingkat keparahannya, tidak ada respon yang bisa
01 dikatakan maladaptif pada saat menghadapi
peristiwa kehilangan akut.

Apabila proses berduka yang dialami individu


bersifat maladaptif, maka akan menimbulkan
02 respon detrimental (cenderung merusak) yang
berkelanjutan dan berlangsung lama (Carpenito,
2006)

Proses berduka yang maladaptif tersebut akan


menyebabkan berbagai masalah sebagai akibat
munculnya emosi negatif dalam diri individu.
03
Dampak yang muncul diantaranya perasaan
ketidakberdayaan, harga diri rendah, hingga isolasi
sosial.
Penyakit Kronik

Seseorang dikatakan menderita penyakit


Penyakit Kronik mengacu pada kronis apabila ditemukan satu atau lebih
gangguan kesehatan yang tidak keadaan berikut pada saat didiagnosa atau Penyakit kronik merupakan suatu
bisa disembuhkan dengan tindakan dalam masa perjalan penyakit: keterbatasan kondisi yang mempengaruhi fungsi
fungsi, kecacatan, ketergantungan terhadap keseharian selama > 3 bulan dalam
bedah sederhana atau terapi medis obat-obatan, menggunakan diet dan /
jangka pendek. teknologi khusus.
1 tahun
Dampak Psikologis Dampak Somatic

Dampak ini dimanifestasikan Dampak somatic adalah dampak


Dampak
dalam perubahan perilaku,
yaitu :
yang ditimbulkan oleh tubuh dari
 Klien menjadi pasif
karena keadaan penyakitnya.
Keluhan somatic sesuai dengan
Penyakit
 Tergantung
 Kekanak-kanakan
keadaan penyakitnya. Kronik
 Merasa tidak nyaman Misalnya pasien penderita DM :
 Bingung Dampak ini akan mempengaruhi
 Merasa menderita hubungan sosial sehingga
hubungan social dapat terganggu
baik secara total maupun sebagian
Respon Klien Terhadap Penyakit Kronik

Kehilangan kesehatan Klien menarik diri dari


lingkungan

Kehilangan peran dalam


Kehilangan kemandirian
kelompok dan keluarga

Kehilangan situasi Kehilangan konsep diri

Kehilangan rasa nyaman Kehilangan fungsi mental

Kehilangan fungsi fisik


Penyakit Terminal/
Palliative Care
Penyakit terminal adalah suatu penyakit Your Text Here
yang tidak bisa disembuhkan lagi.
Kematian adalah tahap akhir kehidupan

Paliative berasal dari bahasa latin “ Your Text Here


palllium” yang artinya menutupi atau
menyembunyikan. Perawatan paliatif
ditujukan untuk menutupi atau
menyembunyikan keluhan pasien dan
memberikan kenyamanan ketika tujuan
penatalksanaan tidak mungkin
disembuhkan (Muckaden, 2011) Tahap – tahap menjelang ajal:

TUJUAN PERAWATAN PALIATIF  Menolak (Denial)


Melindungi dan memperbaiki atau
Marah (Anger)
mengatasi keluhan dan
memaksimalkan kualitas hidup pasien , Menawar (Bargaining)
dan dukungan pada anggota Kemurungan (Depresi)
keluarganya
Menerima atau Pasrah (Acceptance)
“ Respon individu terhadap
suatu keadaan yang tidak
menyenangkan dan dialami
oleh semua makhluk hidup
dalam
hari
kehidupan sehari-

(Herdman, 2010)

KECEMASAN
Tingkat Kecemasan (Stuart, 2006)
Tingkat Kecemasan
 Ringan 04
 Sedang
 Berat
 Panik
03
Panik

02 • Berhubungan dengan terperangah,


Berat ketakutan dan teror.
01 • Individu tidak mempu melakukan
sesuatu meskipun dengan arahan
Sedang • Sangat mengurangi lapang karena kehilangan kendali.
Ringan • Memungkinkan individu untuk fokus persepsi • Mencakup disorganisasi kepribadian
pada hal yang penting dan • Individu cenderung berfokus dan menimbulkan peningkatan
• Berhubungan dengan ketegangan dalam aktivitas motorik, menurunkan
mengesampingkan hal lain. pada sesuatu yang rinci dan
kehidupan sehari-hari kemampuan untuk berhubungan
• Mempersempit lapang persepsi spesifik serta tidak berpikir
• Menyebabkan individu menjadi waspada dengan orang lain, persepsi yang
• Individu mengalami perhatian yang pada hal lain menyimpang, dan kehilangan
dan meningkatkan lapang persepsinya
selektif namun dapat berfokus pada • Perlu banyak arahan untuk pemikiran yang rasional.
• Ansietasi ini memotivasi belajar dan
lebih banyak area jika diarahkan fokus pada area lain
menghasilkan pertumbuhan serta
kreativitas. untuk melakukannya.
Instrumen untuk
mengkaji tingkat kecemasan
Thank You
“ The Best Way to Predict the Future is to Create It”

Anda mungkin juga menyukai