Pelajar Islam Indonesia (PII) bangkit atas dasar keinsyafan dan kesadaran akan tanggung jawab serta
keyakinan terhadap Islam, serta kesadaran melatih diri dalam mengemban perjuangan menegakkan
'Izzul Islam Wal Muslimin. Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah bagian dari mata rantai perjuangan
ummat Islam, dalam menjalankan misinya senantiasa berpegang teguh pada Khittah Perjuangan yang
jelas dan tegas berasaskan kepada Aqidah dan Qaidah islam sebagai suatu kebenaran yang berasal dari
Allah Rabbul `alamin.
Khittah Perjuangan Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan koridor aktualisasi (framework) yang
menjadi pedoman dalam merancang kebijakan-kebijakan, program kerja dan tindakan (sikap) bagi
seluruh eselon pimpinan, kader dan anggota Pelajar Islam Indonesia (PII). Khittah Perjuangan adalah
garis kebijakan ideal, yang dibagi menjadi tiga bagian:
1. Khittah Perjuangan Umum
2. Khittah Perjuangan Keluar
3. Khittah Perjuangan Kedalam.
1. Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam segala tindak tanduknya berpedoman kepada Al-Qur`an dan
Sunnah Rasul sebagai sumber aqidah dan qaidah tertinggi bagi setiap ummat Islam umumnya serta
anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) khususnya.
“Sesungguhnya Dien yang diridhoi disisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali Imran [3]: 19)
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada Rasul dan Janganlah
kamu merusakan (pahala) amal-amalmu”. (QS. Muhammad [47]: 33)
3. Pelajar Islam Indonesia (PII) tidak mengenal prioritas bagi suku bangsa tertentu dalam
mengamanatkan pimpinan dan jabatan dalam kepengurusan Pelajar Islam Indonesia (PII) maupun
dalam masalah lainnya. Adapun yang menjadi ukuran ialah :
1. Garis perjuangan sesuai dengan I`tiqad Islamiyah atau tidak bertentangan dengannya dan
dapat mendekatkan PII kepada tujuannya, bukan sebaliknya.
“Sesungguhnya Sholatku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Al
An`am [6]: 162)
2. Ketaqwaan kepada Allah SWT, kecakapan mental, intelektual dan kekuatan jasmani.
Dan sesungguhnya Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang mengerjakan amal-amal shaleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menajdikan orang-orang
yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka Dien yang
telah diridhoiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembahKu
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barang siapa tetap kafir
setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.
1
(QS. An Nur [24]: 55).
(Apakah kamu wahai orang-orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang
beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya? Katakanlah,” Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az Zumar [39]: 09).
3. Manusia yang menyadari arti hidup dan kesadaran akan dirinya sendiri.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”… (QS. Al Baqarah [2]: 30)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.”
(QS. Adz Dzariyat [56]: 56)
4. Pelajar Islam Indonesia (PII) di dalam gerak dan kegiatannya lebih mempertebal lagi kepercayaan
dan kesanggupan serta kemampuan pada diri sendiri dengan menyandarkan pertolongan pada
Allah Swt.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu, dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad [47]: 7)
5. Pelajar Islam Indonesia (PII) akan menjalankan setiap usaha yang secara ideologis
menguntungkan dan tidak segan-segan menghindari setiap langkah yang secara ideologis
merugikan.
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah, yaitu
al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak
memakan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak berbicara dengan mereka pada hari
kiamat, dan tidak mensucikannya dan bagi mereka adalah siksa yang amat pedih.” (QS. Al
Baqarah [2]: 174)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya dia (syaitan) musuhmu
yang nyata. (QS. Al Baqarah [2]: 208)
2
2. Garis Kebijakan terhadap Partai/Golongan Politik
Bahwa Pelajar Islam Indonesia (PII) bersifat independen, tidak melibatkan diri pada partai
politik dan politik praktis serta tidak menjadi bagian dari golongan atau organisasi politik
manapun.
„Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh pada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar itulah orang-orang yang
beruntung”. (QS. Ali Imran [3]: 104)
2. Bahwa dalam mencapai cita-cita perjuangan harus dilakukan dengan membuat jaringan
antar gerakan dakwah Islam.
Katakanlah, “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu
supaya kamu menghadap Allah baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri…
(QS. Saba’ [34]: 46)
3. Bahwa dalam rangka menuju suatu perjuangan hendaklah saling menghargai dan tidak
saling membenci.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-
musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat
Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk.”. (QS. Ali Imran: 103).
4. Bahwa Perjuangan Ummat Islam adalah amanah, oleh karena itu tegakkan amanah ini
dengan kejujuran.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha
melihat.”
(QS. An-Nisaa`: 58)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Muhammad
dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.”
(QS. Al-Anfal: 27).
5. Bahwa sesungguhnya Allah akan membangkitkan kaum yang mencintai Allah dan
dicintai Allah, lemah lembut terhadap ummat Islam dan tegas terhadap kaum kafir dan
senang berjihad di jalan Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah
dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikanNya kepada siapapun yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas
(pemberiannya) dan Maha Mengetahui.”(QS. Al-Maidah : 54).
6. Bahwa dalam perjuangan janganlah saling olok-mengolok dan berprasangka buruk serta
mencari-cari kesalahan.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang
mengolok-olokkan dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita
yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela diri kamu sendiri dan janganlah
kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
4
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang beriman dan
barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai,
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain, sukakah salah seorang
diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 11-12).
8. Bahwa dalam melaksanakan perjuangan harus dengan yakin dan penuh kesabaran.
Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya jalan Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah itu)
menggelisahkan kamu.
(QS. Ar Rum : 60)
2. Pelajar Islam Indonesia (PII) tidak akan melibatkan dirinya dalam ikhtilaf masalah
fiqhiyah.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabannya”.
(Q.S. Al-Israa' : 36)
Imam Muslim (w. 262 H) dalam Kitabnya Shahih Muslim, meriwayatkan sabda
Rasulullah saw :
”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun baik Yahudi
maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia
5
mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi
penghuni Neraka.” (HR Muslim).
3. Pembinaan Keorganisasian
Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam pembinaan pergerakan melaksanakan segala usaha, baik
yang digariskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maupun Keputusan
Muktamar Nasional melalui setiap usaha yang kreatif dari atas ke bawah serta kongkrit dan
konstruktif dari bawah ke atas.
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik dan bantahlah dengan
cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl:125)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman,
beramal salih,saling menasihati dengan kebenaran dan saling menasihati dengan kesabaran.
(QS. Al-`Ashr: 1-3).
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Q.S. Ash-
Shaff : 4)
2. Islam sebagai agama yang kaffah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai rujukan utama
dalam mengembangkan IPTEK.
Katakanlah: "Kalaulah sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)"
(Q.S. Al-Kahfi : 109)
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah(kering)nya, niscaya tidak akan habis-
habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
(Q.S. Luqman : 27)
7
3. Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang
pengembangan SDM serta pendidikan dan kebudayaan sangat berkepentingan terhadap
kemajuan IPTEK.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "berlapang-lapanglah
dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan Apabila dikatakan: "berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. Al-Mujaadilah: 11).