Anda di halaman 1dari 8

KHITTAH PERJUANGAN

PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII)

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

Pelajar Islam Indonesia (PII) bangkit atas dasar keinsyafan dan kesadaran akan tanggung jawab serta
keyakinan terhadap Islam, serta kesadaran melatih diri dalam mengemban perjuangan menegakkan
'Izzul Islam Wal Muslimin. Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah bagian dari mata rantai perjuangan
ummat Islam, dalam menjalankan misinya senantiasa berpegang teguh pada Khittah Perjuangan yang
jelas dan tegas berasaskan kepada Aqidah dan Qaidah islam sebagai suatu kebenaran yang berasal dari
Allah Rabbul `alamin.
Khittah Perjuangan Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan koridor aktualisasi (framework) yang
menjadi pedoman dalam merancang kebijakan-kebijakan, program kerja dan tindakan (sikap) bagi
seluruh eselon pimpinan, kader dan anggota Pelajar Islam Indonesia (PII). Khittah Perjuangan adalah
garis kebijakan ideal, yang dibagi menjadi tiga bagian:
1. Khittah Perjuangan Umum
2. Khittah Perjuangan Keluar
3. Khittah Perjuangan Kedalam.

1. KHITTAH PERJUANGAN UMUM

1. Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam segala tindak tanduknya berpedoman kepada Al-Qur`an dan
Sunnah Rasul sebagai sumber aqidah dan qaidah tertinggi bagi setiap ummat Islam umumnya serta
anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) khususnya.
“Sesungguhnya Dien yang diridhoi disisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali Imran [3]: 19)
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada Rasul dan Janganlah
kamu merusakan (pahala) amal-amalmu”. (QS. Muhammad [47]: 33)

2. Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam mengayunkan langkah-langkah selanjutnya lebih


mengutamakan dan menyamakan langkah pertama yakni uswatun hasanah dari pimpinan kepada
anggota dengan semboyan hadits Nabi: Ibda` Binafsik (Mulailah dari dirimu sendiri) dan
berpedoman kepada Al-Qur`an:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At
Tahrim [66]: 6)

3. Pelajar Islam Indonesia (PII) tidak mengenal prioritas bagi suku bangsa tertentu dalam
mengamanatkan pimpinan dan jabatan dalam kepengurusan Pelajar Islam Indonesia (PII) maupun
dalam masalah lainnya. Adapun yang menjadi ukuran ialah :
1. Garis perjuangan sesuai dengan I`tiqad Islamiyah atau tidak bertentangan dengannya dan
dapat mendekatkan PII kepada tujuannya, bukan sebaliknya.
“Sesungguhnya Sholatku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Al
An`am [6]: 162)
2. Ketaqwaan kepada Allah SWT, kecakapan mental, intelektual dan kekuatan jasmani.
Dan sesungguhnya Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang mengerjakan amal-amal shaleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menajdikan orang-orang
yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka Dien yang
telah diridhoiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembahKu
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barang siapa tetap kafir
setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.
1
(QS. An Nur [24]: 55).
(Apakah kamu wahai orang-orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang
beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya? Katakanlah,” Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az Zumar [39]: 09).
3. Manusia yang menyadari arti hidup dan kesadaran akan dirinya sendiri.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”… (QS. Al Baqarah [2]: 30)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.”
(QS. Adz Dzariyat [56]: 56)

4. Pelajar Islam Indonesia (PII) di dalam gerak dan kegiatannya lebih mempertebal lagi kepercayaan
dan kesanggupan serta kemampuan pada diri sendiri dengan menyandarkan pertolongan pada
Allah Swt.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu, dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad [47]: 7)

5. Pelajar Islam Indonesia (PII) akan menjalankan setiap usaha yang secara ideologis
menguntungkan dan tidak segan-segan menghindari setiap langkah yang secara ideologis
merugikan.
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah, yaitu
al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak
memakan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak berbicara dengan mereka pada hari
kiamat, dan tidak mensucikannya dan bagi mereka adalah siksa yang amat pedih.” (QS. Al
Baqarah [2]: 174)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya dia (syaitan) musuhmu
yang nyata. (QS. Al Baqarah [2]: 208)

2. KHITTAH PERJUANGAN KELUAR

Khittah Perjuangan keluar digolongkan sebagai berikut :


1. Garis Kebijakan terhadap Pemerintah
2. Garis Kebijakan terhadap Partai/Golongan Politik
3. Garis Kebijakan terhadap organisasi-organisasi massa
4. Garis Kebijakan terhadap keummatan
5. Garis Kebijakan terhadap masalah-masalah ikhtilaf di tengah-tengah ummat
6. Garis Kebijakan terhadap penyimpangan pemikiran dalam Islam
7. Garis Kebijakan terhadap masalah-masalah global

1. Garis Kebijakan terhadap Pemerintah


Bahwa Pelajar Islam Indonesia (PII) bersedia atau dapat membantu kebijakan Pemerintah
secara partisipatif, korektif dan konstruktif selama sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan
kepentingan ummat Islam.
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri
diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah
ia kepada Allah dan rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan ahri kemudian
yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya” (QS. An Nisa [4]: 59)

2
2. Garis Kebijakan terhadap Partai/Golongan Politik
Bahwa Pelajar Islam Indonesia (PII) bersifat independen, tidak melibatkan diri pada partai
politik dan politik praktis serta tidak menjadi bagian dari golongan atau organisasi politik
manapun.
„Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh pada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar itulah orang-orang yang
beruntung”. (QS. Ali Imran [3]: 104)

3. Garis Kebijakan terhadap Organisasi-organisasi Massa


1. Garis Kebijakan Terhadap Organisasi Islam
1. Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam setiap kebijakannya tidak apriori memihak salah
satu atau beberapa organisasi Islam manapun juga, tetapi akan senantiasa berpihak
pada Islam dan Ummat Islam.
“Sesungguhnya agama yang diridhoi disis Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali Imran
[3]: 19)
2. Pelajar Islam Indonesia (PII) senantiasa mengajak kepada organisasi Islam lainnya
kearah tergalangnya persatuan ummat Islam dan tercapainya kesatuan imamah serta
terpeliharanya ukhuwah Islamiyah melalui program perjuangan sampai terwujudnya
Izzul Islam wal Muslimin di Indonesia khususnya dan dipermukaan bumi pada
umumnya.
“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan jangan kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kamu ketika kamu dahulu
bermusuh-musuhan maka Allah menjinakkan antara hatimu lalu menjadikan kamu
(karena nikmat Allah) bersaudara, dan kamu telah berada ditepi jurng neraka lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayatNya kepad akamu agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. Ali Imran [3]: 103)
3. Pelajar Islam Indonesia (PII) senantiasa menjalin kerja sama dengan pihak manapun,
termasuk organisasi sosial politik, dalam maupun luar negeri atau lembaga-lembaga
swadaya masyarakat dengan senantiasa menjadikan AD dan ART sebagai rujukan.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”. (QS. Al Hujurat [59]: 13)

2. Garis Kebijakan Terhadap Organisasi Non-Islam


1) Pelajar Islam Idnonesia (PII) dalam berinteraksi dengan organisasi non-Islam,
seutuhnya dan sepenuhnya berpegang dan berpedoman kepada Khittah Perjuangan
Umum.
2) Pelajar Islam Indonesia (PII) senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai aqidah
Islamiyah dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan toleransi
beragama, hablum minannas, dan Islam sebagai rahmatan lil `alamin.
Muhammad adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang beirman kepadanya tegas
kepada orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka
ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaanNya. (QS. Al Fath [48]: 29)

4. Garis Kebijakan Keummatan


1. Bahwa perjuangan yang hendak dibangun oleh sebuah gerakan hendaknya dibangun atas
dasar taqwa dan keridhoan Allah.
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar taqwa kepada
Allah dan keridhoan-Nya itu yang baik ataukah orang-orang yang mendirikan
3
bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama
dengan dia kedalam neraka jahanam? dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada
orang-orang yang dzalim”.
(QS. At Taubah [9]: 109).

2. Bahwa dalam mencapai cita-cita perjuangan harus dilakukan dengan membuat jaringan
antar gerakan dakwah Islam.
Katakanlah, “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu
supaya kamu menghadap Allah baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri…
(QS. Saba’ [34]: 46)

3. Bahwa dalam rangka menuju suatu perjuangan hendaklah saling menghargai dan tidak
saling membenci.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-
musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat
Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk.”. (QS. Ali Imran: 103).

4. Bahwa Perjuangan Ummat Islam adalah amanah, oleh karena itu tegakkan amanah ini
dengan kejujuran.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha
melihat.”
(QS. An-Nisaa`: 58)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Muhammad
dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.”
(QS. Al-Anfal: 27).

5. Bahwa sesungguhnya Allah akan membangkitkan kaum yang mencintai Allah dan
dicintai Allah, lemah lembut terhadap ummat Islam dan tegas terhadap kaum kafir dan
senang berjihad di jalan Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah
dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikanNya kepada siapapun yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas
(pemberiannya) dan Maha Mengetahui.”(QS. Al-Maidah : 54).

6. Bahwa dalam perjuangan janganlah saling olok-mengolok dan berprasangka buruk serta
mencari-cari kesalahan.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang
mengolok-olokkan dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita
yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela diri kamu sendiri dan janganlah
kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
4
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang beriman dan
barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai,
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain, sukakah salah seorang
diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 11-12).

7. Bahwa dalam melaksanakan perjuangan harus dengan bersungguh-sungguh.


“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan
kami kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Ankabut : 69)
Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Kitab, dan mendirikan Shalat, akan diberi
pahala, sesungguhnya kami tidak akan menyia-nyiakan pahala (balasan) bagi orang-
orang yang mengakan perbaikan. (QS. Al-A`raf: 170).

8. Bahwa dalam melaksanakan perjuangan harus dengan yakin dan penuh kesabaran.
Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya jalan Allah adalah benar dan sekali-kali
janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah itu)
menggelisahkan kamu.
(QS. Ar Rum : 60)

5. Garis Kebijakan terhadap masalah-masalah Ikhtilaf di tengah-tengah Ummat


1. Setiap perbedaan yang muncul di tengah-tengah ummat seharusnya diselesaikan dengan
bermusyawarah. Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai salah satu komponen ummat
menjadi penengah dan perekat dalam setiap perselisihan yang terjadi.
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan
mereka menafkahkan sebagian dari rejeki yang kami berikan kepada mereka.” (Q.S. As-
Syuura : 38)

2. Pelajar Islam Indonesia (PII) tidak akan melibatkan dirinya dalam ikhtilaf masalah
fiqhiyah.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabannya”.
(Q.S. Al-Israa' : 36)

6. Garis Kebijakan terhadap penyimpangan pemikiran dalam Islam

1. Ajaran pluralisme, Sekualarisme dan Liberealisme agama adalah paham yang


bertentangan dengan ajaran agama islam.
Barang siapa mencari agama selaian agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
terima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi
(QS. Ali Imaran [3]: 85)

Imam Muslim (w. 262 H) dalam Kitabnya Shahih Muslim, meriwayatkan sabda
Rasulullah saw :
”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun baik Yahudi
maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia

5
mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi
penghuni Neraka.” (HR Muslim).

2. Pelajar Islam Indonesia menjalankan usaha untuk membentengi dan membendung


Ajaran pluralisme, Sekularisme dan liberalisme agama.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh


Allah, yaitu al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu
sebenarnya tidak memakan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak
berbicara dengan mereka pada hari kiamat, dan tidak mensucikannya dan bagi
mereka adalah siksa yang amat pedih.” (QS. Al-Baqarah : 174)

7. Garis Kebijakan terhadap masalah-masalah global


Bahwa Pelajar Islam Indonesia ( PII ) senantiasa memperjuangkan persamaan hak serta
menolak segala bentuk hegemoni sosial, kultural, dan struktural secara global dengan
berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam.
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan : "Luruskanlah muka mu di
setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya.
Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan ".(Q.s. 7:29)
Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan
hak, dan dengan yang hak itu mereka menjalankan keadilan. (Q.S. 7:181)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (Q.S. 49:13)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Q.S. 90:4)
Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
(Q.S. 90:5)

3. KHITTAH PERJUANGAN KEDALAM

Khittah Perjuangan kedalam ditujukan untuk :


1. Pembinaan Sikap Mental
Pelajar Islam Indonesia (PII) menitikberatkan organisasi dan kegiatannya pada pembinaan
sikap mental dan kepribadian yaitu menanam, memupuk, memelihara dan mengembangkan
serta mengekalkan aqidah Islamiyah kepada setiap anggota agar menjadi kader Islam yang
berakhlakul karimah, konsekuen dan konsisten pada perjuangan.
“Adakah kamu menyuruh manusia berbuat kebaikan, sedangkan kamu melupakan dirimu
sendiri, padahal kamu membaca kitab, apakah kamu tidak berfikir?
(QS. Al-Baqarah: 44)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar
Taqwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan (beragama)
Islam”
(QS Ali Imran:102)
“Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
dimenangkanNya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
(QS. Al-Fath: 28)
“Hai orang yang berselimut (Muhammad) bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali
sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau
lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quraan itu dengan perlahan-lahan. Sesungghunya
kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun diwaktu
malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan.
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah
6
nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (dia-lah) Tuhan
masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah
Dia sebagai pelindung. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah
mereka dengan cara yang baik.
(QS. Al Muzammil : 1-10)

2. Pelajar Islam Indonesia dalam melaksanakan pembinaan memprioritaskan pembinaan yang


kontinu (rutin) dan berkesinambungan.
"Dan al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra
[17]: 106).

3. Pembinaan Keorganisasian
Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam pembinaan pergerakan melaksanakan segala usaha, baik
yang digariskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga maupun Keputusan
Muktamar Nasional melalui setiap usaha yang kreatif dari atas ke bawah serta kongkrit dan
konstruktif dari bawah ke atas.
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik dan bantahlah dengan
cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl:125)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman,
beramal salih,saling menasihati dengan kebenaran dan saling menasihati dengan kesabaran.
(QS. Al-`Ashr: 1-3).
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Q.S. Ash-
Shaff : 4)

4. Penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi


1. Plajar Islam Indonesia (PII) mempunyai concern terhadap perkembangan IPTEK dalam
kerangka beribadah kepada Allah, dan dalam kerangka memakmurkan kehidupan di muka
bumi.
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur'an itulah
yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan
sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus.” (Q.S. Al-Hajj : 54)
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya diantara mereka dan orang-orang mukmin,
mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an), dan apa yang
telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat,
dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami
berikan kepada mereka pahala yang besar. (Q.S. An-Nisa' : 162)

2. Islam sebagai agama yang kaffah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai rujukan utama
dalam mengembangkan IPTEK.
Katakanlah: "Kalaulah sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)"
(Q.S. Al-Kahfi : 109)

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah(kering)nya, niscaya tidak akan habis-
habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
(Q.S. Luqman : 27)

7
3. Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang
pengembangan SDM serta pendidikan dan kebudayaan sangat berkepentingan terhadap
kemajuan IPTEK.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "berlapang-lapanglah
dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan Apabila dikatakan: "berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. Al-Mujaadilah: 11).

Anda mungkin juga menyukai