Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 2.

1
MENYUSUN RPP

DOSEN: ST. FATMAH HIOLA

OLEH
FITRIANINGSIH
NOMOR PESERTA:19330619010129

PPGDJ TAHAP IV JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Topoyo
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / 1 (Ganjil)
Program : IPA
Materi Pokok : Hereditas pada Manusia
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 pertemuan)
A. Kompetensi Inti :
KI-3: Memahami, menerapkan, KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengeva-luasi mencipta dalam ranah konkrit dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang dipelajarinya
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang di sekolah secara mandiri serta
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bertindak secara efektif dan kreatif, dan
budaya, dan humaniora dengan mampu menggunakan metode sesuai
wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kaidah keilmuan.
kenega-raan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.7. Menganalisis hereditas pada manusia 3.7.1. Mengidentifikasi sifat dan ciri fisik
yang diturunkan pada manusia
3.7.2. Mengidentifikasi ciri dan kelainan
berdasarkan peta silsilah keluarga
3.7.3. Mengidentifikasi kelainan pada
manusia yang dibawa autosom dan yang
terpaut kromosom kelamin.
3.7.4. Mengidentifikasi macam-macam
golongan darah sistem ABO pada
manusia
3.7.5. Menjelaskan macam genotipe dan
fenotipe gol darah ABO
3.7.6. Mendeskripsikan pola pewarisan sifat
golongan darah
4.7. Menyajikan data hereditas pada 4.7.1. Menyajikan data hasil kegiatan pola
manusia pewarisan golongan darah sistem ABO
4.7.2. Mengkomunikasikan hasil kegiatan
penelurusan genotipe dan fenotipe gol
darah
4.7.3. Mengkomunikasikan hasil silsilah
keluarga pewarisan sifat golongan darah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu:
Pertemuan 1
1. Mengidentifikasi sifat dan ciri fisik yang diturunkan pada manusia
2. Mengidentifikasi ciri dan kelainan berdasarkan peta silsilah keluarga
3. Mengidentifikasi kelainan pada manusia yang dibawa autosom dan yang terpaut
kromosom kelamin.
Pertemuan 2
1. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah sistem ABO pada manusia
2. Menjelaskan macam genotipe dan fenotipe gol darah ABO
3. Mendeskripsikan pola pewarisan sifat golongan darah
Pertemuan 3
1. Menyajikan data hasil kegiatan pola pewarisan golongan darah sistem ABO
2. Mengkomunikasikan hasil kegiatan penelurusan genotipe dan fenotipe gol darah
3. Mengkomunikasikan hasil silsilah keluarga pewarisan sifat golongan darah

D. Materi Pelajaran
1. Pola pewarisan penyakit menurun manusia
Jumlah kromosom pada manusia sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom, terdiri
dari 22 pasang/44 buah autosom dan 2 gonosom (kromosom penentu jenis kelamin/
kromosom seks). Pada perempuan kedua gonosom tersebut berjenis X sedangkan pada
laki-laki terdiri dari satu gonosom X dan yang lainnya Y, sehingga individu perempuan
dituliskan dengan susunan genetik 22 AA XX atau 44 A XX, sedangkan pada laki-laki
dituliskan dengan susunan genetik 22 AA XY atau 44 A XY.
Pada proses pembentukan janin, penentuan jenis kelamin ditentukan saat terjadi
pembuahan ovum oleh sperma. Sel ovum hanya memiliki 1 tipe susunan genetik yaitu
22 AX, sedangkan sel sperma memiliki 2 tipe susunan genetik yaitu sel sperma yang
membawa kromosom X (22 AX) dan sel sperma yang membawa kromosom Y (22 AY).
Sehingga apabila sel ovum (22 AX) dibuahi sel sperma yang membawa kromosom X
(22 AX) maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin perempuan (22 AA XX).
Tetapi jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom Y
(22 AY) maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin pria (22 AA XY). Dengan
demikian penentuan jenis kelamin bergantung pada sperma yang membuahi.
Kromosom adalah meteri genetik yang mengandung sangat banyak informasi
sifat keturunan/ genetis. Beberapa sifat keturunan dan penyakit yang diturunkan secara
genetis ada yang terdapat dalam kromosom autosom namun adapula yang terdapat
dalam gonosom. Kelainan dan cacat atau sifat tertentu yang secara genetis terdapat
dalam kromosom seks tipe X kemudian dikenal sebagai gen tertaut kromosom X,
sedangkan gen yang terdapat pada kromosom seks tipe Y kemudian dikenal sebagai
gen tertaut kromosom Y. Karena tertaut oleh kromosom seks, maka sifat-sifat gen
tertaut kromosom seks pewarisannya dipengaruhi oleh jenis kelamin keturunannya. Hal
itu disebabkan pada anak perempuan kromosom X didapatkan dari kedua orangtuanya,
sedangkan pada anak laki-laki kromosom X berasal dari ibu sedangkan bapak
mewariskan sifat yang terdapat dalam kromosom Y. Macam gen tertaut kromosom X :
a. Buta warna (color blind): merupakan sifat genetis tertaut X yang bersifat resesif
(Xcb). Laki-laki akan buta warna jika kromosom X membawa gen resesif (XcbY),
sedangkan pada perempuan harus dijumpai dalam kondisi homozigot resesif
(XcbXcb) untuk munculnya sifat buta warna, karena dalam kondisi heterozigot
(XXcb) perempuan akan normal (disebut perempuan karier/ pembawa buta
warna).
b. Hemofili (darah sukar membeku): merupakan sifat genetis tertaut X yang bersifat
resesif (Xh). Laki-laki akan menderita hemofili jika kromosom X membawa gen
resesif (XhY), sedangkan pada perempuan jika dijumpai dalam kondisi
heterozigot (XXh) maka sifat hemofili tidak akan muncul, sedangkan dalam
kondisi homozigot resesif (XhXh) maka gen ini akan mengakibatkan kematian
(disebut gen lethal). Hal ini mengakibatkan tidak ada penderita hemofili berjenis
kelamin perempuan.
c. Anodontia (tidak bergigi): merupakan sifat genetis tertaut kromosom X resesif
(Xa)
d. Gigi coklat: merupakan sifat genetis yang diturunkan gen dominan tertaut X (XB)
sehingga orang bergigi coklat bisa memiliki susunan gen homozigot (XBXB)
maupun heterozigot (XBXb). Macam gen tertaut kromosom Y:
e. Hypertrichosis: merupakan gen resesif yang terdapat pada kromosom Y yang
menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak
dijumpai pada pria Pakistan.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia dapat disebabkan oleh gen yang
terdapat pada autosom atau oleh gen yang terdapat pada kromosom seks (gonosom).
Ciri cacat atau penyakit menurun yaitu tidak menular, sulit atau bahkan tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat diusahakan agar tidak terjadi pada generasi berikutnya, dan
umumnya disebabkan oleh gen resesif.
Beberapa cacat dan kelainan menurun yang tidak tertaut kromosom seks atau
bersifat autosomal, antara lain albinisma, polidaktili, fenilketonuria, diabetes melitus,
thalassemia, sicklemia, dentinogenesis imperfecta, retinal aplasial, katarak, dan botak.
a. Albinisma
Albinisma mengakibatkan individu mengalami kelainan kulit tubuh yang disebut
albino. Albino merupakan kelainan genetika yang ditandai adanya abnormalitas
pigmentasi kulit dan organ tubuh lainnya serta penglihatan yang sangat peka
terhadap cahaya. Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A
menentukan sifat kulit normal. Penderita albino mempunyai genotip aa,
sedangkan orang normal mempunyai fenotip AA atau Aa.
b. Idiot/Imbisil/Fenilketonuria (FKU)
Fenilketonuria adalah kelainan genetika karena tubuh tidak mampu melakukan
metabolisme fenilalanin. Akibatnya, fenilalanin tertimbun dalam darah dan
dibuang bersama urine. Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat perkembangan
dan fungsi otak. Penderita fenilketonuria mengalami keterbelakangan mental dan
ber-IQ rendah. Secara fisik penderita fenilketonuria bermata biru, berambut putih,
dan kulitnya mirip albino. Fenilketonuria disebabkan oleh gen resesif ph,
sedangkan gen Ph menentukan sifat normal.
c. Polidaktili
Polidaktili adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau jari
kaki melebihi normal, misalnya jari tangan atau jari kaki berjumlah enam buah.
Polidaktili dapat terjadi pada kedua jari tangan (kanan dan kiri) atau salah satu
saja. Polidaktili disebabkan oleh gen dominan P sehingga penderita polidaktili
mempunyai genotip PP atau Pp. Genotip orang berjari normal yaitu pp.
d. Kemampuan Mengecap (Phenylthiocarbamida / PTC)
Phenylthiocarbamida (PTC) yaitu suatu senyawa kimia yang rasanya pahit.
Sebagian besar orang yang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut pengecap atau
taster, sedangkan sebagian lainnya yang tidak dapat merasakan pahit disebut
nontaster. Gen T menentukan sifat perasa PTC dan alelnya gen t yang bersifat
resesif menentukan seseorang tidak dapat merasakan PTC atau disebut buta
kecap.
e. Thalassemia
Thalassemia merupakan kelainan genetika dimana sel darah merah seseorang
berbentuk tidak beraturan, kadar Hb sedikit sehingga penderita sering kekurangan
oksigen (hipoksemia). Thalassemia disebabkan oleh gen dominan Th, sedangkan
alelnya menentukan sifat normal. Penderita thalassemia bergenotip ThTh
(thalassemia mayor) atau Thth (thalassemia minor). Penderita thallasemia minor
bisa bertahan hidup dengan melakukan transfusi darah secara reguler. Sedangkan
pada Penderita thalassemia mayor keadaannya lebih parah daripada thalassemia
minor. Penderita thalassemia mayor biasanya bersifat letal (mati).
f. Sicklemia (Sicklecell anemia)
Sicklemia merupakan kelainan genetika dimana sel darah merah seseorang
berbentuk bulan sabit. Sicklemia disebabkan oleh gen resesif Hbs atau s,
sedangkan alelnya S menentukan sifat normal. Penderita sicklemia bergenotip ss,
memiliki orangtua yang membawa/karier gen sicklemia Ss. Penderita sicklemia
biasanya bersifat letal (mati).
Ada banyak klasifikasi golongan darah, diantaranya adalah golongan ABO,
Rhesus, dan MN. Dua yang pertama memiliki nilai medis, sedang yang terakhir tidak.
Ketiga golongan tersebut ditemukan oleh K. Landsteiner.
Golongan Darah Sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada adanya jenis antigen tertentu
pada sel darah yang disebut isoaglutinogen. Secara genetis ditentukan oleh alel ganda
yaitu suatu sifat yang dipengaruhi oleh lebih dari sepasang alel. Selain itu gen
penentunya memiliki sifat sebagai alel kodominan yaitu pada saat dua gen dominan
muncul secara bersamaan yang memiliki ekspersi sama kuat, masing-masing tetap
memunculkan fenotipnya sehingga tidak saling menutupi. Gen penentu penggolongan
darah sistem ABO terdiri dari:
a. IA : gen kodominan terhadap IB yang menentukan dihasilkannya isoaglutinogen A
b. IB : gen kodominan terhadap IA yang menentukan dihasilkannya isoaglutinogen B
c. I0/i : gen resesif terhadap IA maupun IB yang menentukan tidak dihasilkannya
isoaglutinogen A maupun B
Penggolongan darah sistem ABO membagi golongan darah menjadi empat,
yaitu A, B, AB, dan O, Susunan genotif dan kemungkinan gamet yang dibentuk dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Golongan darah sistem ABO
Golongan darah genotip Jenis Jenis gamet
(fenotip) isoaglutinogen
A IAIA A IA
IAI0 / IAi IA dan I0
B IBIB B IB
IBI0 / IBi IB dan I0
AB IAIB AB IA dan IB
O I0I0 / ii - I0
Golongan Rhesus
Golongan darah rhesus dinamakan berdasar nama kera dari India, Macacus
rhesus, yang dulu sering digunakan untuk mengetes darah orang. Golongan darah ini
didasarkan adanya faktor Rhesus atau faktor Rh.Terdapat dua golongan darah yaitu
Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-). Sifat rhesus positif ditentukan gen
dominan Rh sedangkan sifat rhesus negatif ditentutan gen resesif rh sehingga orang
dengan rhesus positif (Rh+) memiliki kemungkinan susunan genotip homozigot (Rh
Rh) dan heterozigot (Rh rh), sedangkan orang dengan rhesus negatif (Rh-) memiliki
susunan genotip homozigot resesif (rh rh).
Orang dengan golongan darah rhesus positif (Rh+) yaitu orang yang memiliki
faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya dan rhesus negatif (Rh-) yaitu orang
yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya.
Golongan Rhesus ini memiliki arti penting pada perkawinan. Bila seorang pria
Rhesus positif (Rh+) menikah dengan wanita Rhesus negatif (Rh-), kemungkinan
anaknya memiliki rhesus positif (Rh+). Hal ini mengakibatkan ketika darah anak
memasuki darah ibunya, maka darah darah anak yang memiliki rhesus positif (Rh +)
dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh pada darah ibunya. Ketika
darah ibu masuk ke dalam darah anaknya melalui plasenta maka darah yang telah
mengandung antibodi tersebut akan mengakibatkan hemolisis pada darah anaknya
sehingga anak menderita eritroblastosis fetalis (penyakit kuning bayi).
Golongan MN
Golongan ini tidak memiliki nilai medis karena hanya dijumpai antigen penentu
golongan dalam eritrosit dan tidak dijumpai antibodi dalam plasma. Golongan ini
dikendalikan oleh gen IM dan IN kodominan satu sama lain. Tipe golongan darah sistem
Mn ada 3 yaitu golongan darah M (IMIM), golongan darah N (ININ) dan golongan darah
MN (IMIN).

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Discovery Learning
c. Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Lembar penilaian
c. Buku Pelajaran

G. Sumber Belajar
a. Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
b. Buku refensi yang relevan,
c. Lingkungan setempat

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan • Membuka pelajaran dengan salam 10
Pendahuluan • Menanyakan kehadiran siswa menit
• Mengatur tempat duduk siswa
• Menanyakan tugas dan membahasnya
1.Orientasi • Apersepsi : mengingatkan kembali tentang
pola pewarisan sifat pada manusia
peserta
didik
Kegiatan Inti pada • Menyampaikan IPK dan manfaatnya bagi 40
(Model PBL) masalah kehidupan sehari-hari menit

- Mengamati
Siswa mengamati gambar adanya variasi
dalam satu keluarga yang ditampilkan guru
- Menanya
Guru memberikan pertanyaan; Apakah ada
perbedaan variasi antar individu dalam satu
keluarga?
2.Mengorgani Siswa menjawab dan mengajukan pertanyaan
sasikan terkait adanya variasi antar individu dalam
peserta keluarga, guru mencatat pertanyaan siswa di
didik depan kelas.
3.Membim Guru mempersilahkan siswa membentuk
bing kelompok kerja
penyelidik Guru membagi lembar kerja siswa di tiap
an individu kelompok
dan
kelompok
- Mengumpulkan informasi/mencoba
Guru mempersilahkan siswa mencari
informasi terkait pewarisan sifat orang tua
kepada anakanaknyadan kelainan yang
4.Mengemban diturunkannya.
gkan Siswa mengidentifikasi ciri fisik yang
dan diturunkan dari orang tua melalui foto dan
menyajikan sumber lainnnya
hasil karya Guru mempersilahkan siswa mencermati
peta silsilah keluarga untuk menemukan
kelainan/penyakit yang diwariskan pada
5.Menganalisa anaknya.
dan
mengevalus - Menalar/mengasosiasi
asi proses Siswa menghubungkan data dan informasi
pemecahan yang diperoleh terkait sifat dan ciri fisik
masalah yang diturunkan dari orang tua ke anak ke
lembar kerja Guru membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam diskusi
kelompok
- Mengkomunikasikan
Perwakilan kelompok diminta
mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas
Siswa memberikan balikan kepada kelompok
yang maju
Guru memberi penguatan sekaligus
menarik simpulan bersama dengan siswa
Kegiatan Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10
Penutup untuk dijawab secara bersama, terkait menit
evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagipeserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta
didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya tentang penggolongan
darah.

2. Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik 5 menit
menjawab salam dari guru.
 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
 Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
 Guru memberi apersepsi tentang
cerita/artikel yang menggambarkan kalau
saudara kandung tidak bisa mendonorkan
darahnya tetapi justru orang lain bisa.
 Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1  Peserta didik diajak untuk mengenali 10
(Model PBL) Orientasi masalah yang ada disekitar lingkungannya menit
peserta didik terkait dengan penggolongan darah.
kepada  Peserta didik menyebutkan berbagai masalah
masalah yang ada di lingkungannya, sesuai indikator
pencapaian kompetensi.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Fase 2 Peserta didik mendefinisikan dan 10
Mengorganisa mengorganisasikan tugas belajar yang menit
sikan peserta berhubungan dengan masalah tersebut dibantu
didik dengan kasus dari LK.
Fase 3 Peserta didik untuk mengumpulkan informasi 10
Membimbing yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan menit
penyelidikan dan pemecahan masalah.
individu dan
kelompok
Fase 4 Peserta didik merencanakan dan menyiapkan 30
Mengembang laporan berupa bagan persilangan terkait menit
kan dan dengan golongan darah dan berbagi tugas
menyajikan dengan teman.
hasil karya
Fase 5 Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi 15
Menganalisa hasil belajar tentang materi yang telah menit
dan dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil
mengevaluasi kerja, peserta lain diperkenankan bertanya atau
proses menambahkan.
pemecahan
masalah
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi 10
Penutup pertanyaanuntuk dijawab secara bersama, menit
terkait evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagipeserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta
didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya tentang silsilah
keluarga msing-masing terkait dengan
golongan darah dan upaya menghindari
kelainan menurun pada manusia.
3. Pertemuan 3
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik 5 menit
menjawab salam dari guru.
 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
 Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
 Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
seorang anak berbeda golongan darahnya
dengan orang tua.
 Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1  Peserta didik diajak untuk mengenali 10
(Model PBL) Orientasi masalah yang ada disekitar lingkungannya. menit
peserta didik  Peserta didik menyebutkan berbagai masalah
kepada yang ada di lingkungannya, sesuai indikator
masalah pencapaian kompetensi.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Fase 2 Peserta didik mendefinisikan dan 10
Mengorganisa mengorganisasikan tugas belajar yang menit
sikan peserta berhubungan dengan masalah silsilah keluarga
didik masing-masing terkait dengan golongan darah
dan kelainan yang ada.
Fase 3 Peserta didik untuk mengumpulkan informasi 10
Membimbing yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan menit
penyelidikan dan pemecahan masalah
individu dan
kelompok
Fase 4 Peserta didik merencanakan dan menyiapkan 30
Mengembang laporan, gambar peta silsilah masing-masing menit
kan dan dan berbagi tugas dengan teman.
menyajikan
hasil karya
Fase 5 Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi 15
Menganalisa hasil belajar tentang materi yang telah menit
dan dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil
mengevaluasi kerja
proses
pemecahan
masalah
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi 10
Penutup pertanyaanuntuk dijawab secara bersama, menit
terkait evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran
bagipeserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta
didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya ulangan KD Hereditas
pada manusia.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (bentuk pilihan ganda & uraian)
b. Observasi kegiatan diskusi

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!


1. Dalam penentuan jenis kelamin, Drosophila melanogaster berjenis kelamin betina
bergenotip … .
a. AAXXY b. AA XY c. AAXXX d. AAAXX e. AAXYY
2. Tipe determinasi seks pada ayam adalah … .
a. ganti kelamin b. ZW c. ZO d. XO e. XY
3. Pada serangga dari ordo Hymenoptera seperti lebah, hewan jantan dihasilkan dari
partenogenesis ketika telur yang tidak dibuahi menetas menjadi serangga. Susunan
kromosom betina dengan jantan dibedakan berupa ... .
a. Hewan jantan memiliki seks kromosom ZZ, betina ZW
b. Hewan jantan memiliki seks kromosom XY, betina XX
c. Hewan jantan memiliki seks kromosom haploid, betina diploid
d. Hewan jantan memiliki seks kromosom XO, betina XX
e. Hewan jantan memiliki seks kromosom ZO, betina ZW
4. Seorang anak wajahnya mirip dengan ayahnya, secara genetis anak tersebut … .
a. mewarisi gen ayah lebih banyak dari gen ibu
b. gen ayah bersifat dominan, gen ibu resesif
c. gamet ayah dominan, gamet ibu resesif
d. sifat ayah lebih baik dari ibu
e. mewarisi gen ayah sama banyak dengan gen ibu
5. Siklemia dikontrol oleh alel resesif yaitu ss untuk yang mengalami siklemia, Ss
merupakan sifat carier, dan SS adalah adalah normal. Jika pasangan normal memiliki
keturunan yang menderita siklemia, dapat diduga genotip kedua orangtuanya adalah
... .
a. SS x ss b. Ss x ss c. Ss x Ss d. Ss x SS e. ss x ss
6. Perhatikan diagram pewarisan sifat albino berikut!
P1 : ♂ Aa x ♀ Aa
(normal) (normal)
G : A, a A, a
F1 : AA, 2 Aa, aa
Kemungkinan anaknya menderita albino adalah … . (UN 2015)
a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100%

7. Seorang laki-laki normal menikah dengan wanita karier buta warna.


P1 : XY x XXcb
F1 : XXcb, XX, XcbY, XY
Jika anak perempuannya yang normal menikah dengan laki-laki buta warna,
kemungkinan fenotip anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah … . (UN
2015)
a. 25% perempuan normal d. 75% laki-laki normal
b. 50% perempuan karier e. 100% laki-laki normal
c. 50% laki-laki buta warna
8. Jika seorang perempuan buta warna menikah dengan laki-laki normal maka
keturunannya ... .
a. semua anak buta warna d. Hanya anak perempuan yang buta
warna
b. tidak seorangpun anaknya buta warna e. Hanya anak laki-laki yang buta
warna
c. setengah anak laki-lakinya buta warna
9. Lahirnya seorang anak perempuan yang butawarna, kemungkinan genotip orang
tuanya adalah sebagai berikut … .
a. XXcb dan XY c. XXcb dan XcbY e. XX dan XcbY
b. XcbXcb dan XY d. XXcb dan XcbYcb
10. Seorang wanita normal menikah dengan pria buta warna. Anak wanitanya normal
menikah dengan laki-laki buta warna. Persentase cucu yang mengalami buta warna
sebanyak … .
a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100%
11. Perempuan butawarna menikah dengan laki-laki normal, maka kemungkingan
perbandingan fenotip keturunannya yaitu ... .
a. ♂ buta warna : ♀ normal = 1 : 1
b. ♂ normal : ♂ buta warna : ♀ normal = 1 : 1 : 2
c. ♂ buta warna : ♀ normal : ♀ buta warna = 2 : 1 : 1
d. ♂ normal : ♂ buta warna :♀ butawarna =1:1: 2
e. ♂ normal : ♂ buta warna : ♀ normal : ♀ buta warna = 1 : 1 : 1 : 1
12. Perhatikan peta silsilah (pedigree) berikut !

an B adalah ... .
Genotip Parental
d XcbY dan X X
A a. c. X Y dan XcbXcb e. XcbY dan XcbXcb
b. XcbY dan XXcb d. X Y dan XXcb
13. Ani pembawa gen hemofili menikah dengan Andi penderita hemofili. Persentase dari
keturunan yang dilahirkan Ani dan menderita hemofili sebanyak … .
a. 6,25% b. 12,5% c. 25% d. 33,3% e. 50%
14. Seorang wanita normal bersuami pria hemofili. Anak perempuannya menikah dengan
laki-laki normal, maka kemungkinan cucu yang lahir adalah … .
a. 25% penderita, 50% normal, 25% karier c. 75% penderita, 25% normal
b. 50% penderita, 25% normal, 25% karier e. 25% penderita, 75% normal
karier
c. 50% penderita, 50% normal
15. Ridwan seorang penderita hemofilia menikah dengan Siti wanita normal.
Kemungkinan anak lakilaki yang menderita hemofilia adalah ... .
a. 0% b. 12,5% c. 25% d. 50% e. 75%
16. Seorang penderita haemofili menikah dengan orang normal, ternyata tidak satupun
keturunannya menderita haemofili. Dapat diduga genotip kedua orang tuanya adalah
….
a. XhY x XhXh b. XhY x XXh c. XhY x XX d. XY x XX e. XY x XhX
17. Meskipun silsilah keluarga kerajaan Inggris sangat terkenal dengan pewarisan sifat
hemofili, namun keluarga kerajaan Inggris yang saat ini berkuasa dipastikan tidak
memiliki faktor hemofili. Hal itu disebabkan keluarga kerajaan ... .
a. Dilarang menikah dengan anggota kerajaan lain dari Eropa
b. Berasal dari raja sebelumnya yang normal
c. Ratu yang saat ini memimpin sudah diperiksa genetisnya
d. Hanya boleh menikah dengan pasangan yang telah diselidiki silsilahnya
e. Dilarang menikah dengan pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan
18. Sistem penggolongan darah ABO pada manusia ditentukan oleh alel ganda.
Pengertian alel ganda adalah … .
a. orang bergolongan darah O dapat memiliki orang tua bergolongan darah A dan
B
b. orang bergolongan darah AB tidak mungkin memiliki orang tua bergolongan
darah O
c. orang bergolongan darah A dapat memiliki anak bergolongan darah selain A
d. Terdapat lebih dari satu sistem penggolongan darah manusia yaitu ABO, Rh
dan MN
e. Sistem penggolongan darah ABO ditentukan oleh gen yang memiliki lebih dari
satu alel
19. Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan perempuan
bergolongan darah B heterozigot kemungkinan anaknya mempunyai golongan darah
... .
a. AB semua b. AB dan O c. A, B dan O d. A, B, AB dan O e. A dan B
20. Jika sepasang suami dan istri semua bergolongan darah B heterozigot maka
kemungkinan keturunannya ... .
a. semua bergolongan darah B homozigot
b. semua bergolongan darah B
c. tidak ada keturunan bergolongan darah B homozigot
d. ada keturunan bergolongan darah O
e. semua jenis golongan darah mungkin
21. Seorang anak bergolongan darah AB tidak mungkin berasal dari perkawinan antara
orang bergolongan darah …..
a. AB x O b. A x B c. AB x A d. AB x B e. AB x AB
22. Seorang perempuan bergolongan darah AB menikah dengan laki-laki bergolongan
darah AB, maka kemungkinan anaknya … .
a. 100 % AB d. 50 % AB, 50 % O
b. 50 % A, 50 % B e. 25 % AB, 25 % O, 25 % A, 25 % B
c. 50 % AB, 25 % A, 25 % B
23. Perhatikan peta silsilah berikut ini
1 2
Wanita normal

5 Pria normal
3 4 6
AB B A B Pria hemofili
7
8 9 10
AB A A B
Dari peta silsilah tersebut, maka nomor 1 dan 2
bergenotip ... .
a. XXh golongan darah O dan XY golongan darah A
b. XXh golongan darah O dan XY golongan darah AB
c. XX golongan darah AB dan XY golongan darah A
d. XX golongan darah B dan XY golongan darah A
e. XXh golongan darah A dan XY golongan darah B
24. Pernikahan antara laki-laki normal dengan perempuan normal yang memiliki ayah
menderita hemofili, akan memiliki kemungkinan fenotip anak-anak yang dilahirkan
pasangan tersebut ... .
a. Semua anaknya menderita hemofili
b. 75% kemungkinan anaknya normal
c. Semua anak laki-lakinya menderita hemofili
d. Tidak ada keturunan yang menderita hemofili
e. Semua anak perempuan akan membawa faktor hemofili
25. Perhatikan peta silsilah berikut ini
1 2 Wanita normal

Pria normal
3 4 5 6

Pria hemofili

Berdasarkan peta silsilah tersebut, jika individu nomor 5 bergolongan darah O, maka
dapat diduga genotip kedua orangtuanya adalah ... .
a. XY IBIB dan XXh IAIO d. XY IBIB dan XXh IAIO
b. XY IBIO dan XXh IAIO e. XhY IBIOdan XX IAIO
c. XhY IBIO dan XX IAIO
26. Seorang ibu hamil memiliki golongan darah A heterozigot pembawa sifat hemofilia.
Jika suaminya bergolongan darah B heterozigot dan normal. Berapakah kemungkinan
anak laki-laki yang lahir dengan golongan darah O dan hemofilia?
a. 50% b. 25% c. 12,5% d. 6,25% e. 2,125%
+
27. Seorang pria bergolongan darah O dan Rh homozigot menikah dengan seorang
wanita bergolongan darah A homozigot Rh-, maka kemungkinan golongan darah
anaknya adalah … .
a. Rh+, O b. Rh-, O c. Rh+, A d. Rh-, A e. Rh+, AB

28. Perhatikan peta silsilah dibawah ini !

Sifat imbisil pada manusia tampak pada silsilah warna hitam, sedangkan normal
tampak dalam silsilah warna putih. Lingkaran = wanita dan segiempat = laki-laki
Dari peta silsilah tersebut maka genotif parental adalah … .
a. Laki-laki AA dan Wanita AA
b. Laki-laki AA dan Wanita Aa
c. Laki-laki Aa dan Wanita AA
d. Laki-laki Aa dan Wanita Aa
e. Laki-laki aa dan Wanita AA
29. Bisu-tuli muncul jika salah satu atau kedua gen resesif d dan e dalam keadaan
homozigotik. Kemungkinan lahir anak bisu-tuli, dari pernikahan orang tua normal
bergenotip DDEe x DdEe, adalah ... .
a. 12,5% b. 25% c. 37,5% d. 50% e. 75%
30. Perhatikan diagram keluarga penderita Thalasemia berikut:
P1 : ♂ Th th x ♀ Th
th
(thalasemia minor) (thalasemia minor)

Gamet:Th, thTh, th
F1 : 1 Th Th= Thalasemia mayor
2 Th th = Thalasemia minor
1 th th = normal
Jika wanita thalasemia minor menikah dengan laki-laki normal, berapa persen anak-
anaknya akan memiliki sifat normal? (UN 2015)
a. 100% b. 75% c. 50% d. 25% e. 0%

Jawablah dengan ringkas dan jelas


1. Seorang anak menangis sedih mengetahui ia memiliki golongan darah O, sedangkan
kedua orangtuanya tidak ada yang bergolongan darah yang sama dengan dirinya.
Bagaimana kemungkingan genotip dan fenotip kedua orangtuanya?
2. Jelaskan perbedaan pewarisan sifat hemofili dengan buta warna, yang keduanya
merupakan sifat genetis tertaut X resesif!
3. Thalasemia dan siklemia adalah penyakit genetis yang mempengaruhi sel darah
merah. Jelaskan perbedaan pewarisan sifat thalasemia dengan siklemia!
4. Bisu-tuli muncul jika salah satu atau kedua gen resesif d dan e dalam keadaan
homozigotik. Pada sebuah perkawinan antara 2 orang bisu tuli, ternyata memiliki anak
yang tidak satupun menderita bisu tuli. Mengapa terjadi hal tersebut?
5. Bagaimanakah cara mencegah munculnya kelainan/gangguan yang disebabkan faktor
genetis manusia?

Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 100

Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi


Pernyataan
Skor
Pengungkapa Ketepatan yang
Kebenaran menggunakan
No Nama n gagasan dicapai
Konsep istilah
orisinil
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

E
5
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6) x 3+1

2. Keterampilan
a. Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA.
b. Produk : model heliks ganda DNA

Penilaian keterampilan; format penilaian


a). Format penilaian presentasi
Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Siswa skor
Materi Penggunaan Keterampilan
presentasi Media dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1

Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12) x 3+1

b). Format Penilaian Laporan/Tugas


Ketepatan
Skor
Waktu Ketepatan Ketepatan
No Nama yg Nilai
pengumpulan materi sistematika
dicapai
tugas

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian:
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
c). Format Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : Laporan
Nama Peserta didik : …………
Kelas :……………
Aspek yang dinilai
Catatan/
No Indikator Periode Kebenaran Kelengkapan Tata
Sistematika Nilai
Konsep gagasan bahasa

Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

Rubrik Penilaian portofolio/laporan praktikum


No Komponen Skor
1 Kebenaran Skor 25 jika seluruh konsep Biologi pada laporan benar
Konsep Skor 15 jika sebagian konsep Biologi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep Biologi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai
konsep Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai
konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang
disepakati Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai
aturan yang disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang
disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan
Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan
Pedoman penilaian;
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x100
Nilai portofolio = =(Jumlah skor yang dicapai/skor maksimal) x 3+1
3. Sikap
Penilaian sikap antar peserta didik.

Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
No Nama Berani Santun Rasa Komunikatif Modus Predikat
Ingin tahu sikap
1 A

2 B

3 C

4 D

5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan
kriteria berikut. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
b). Format penilaian antar peserta didik

Daftar Penilaian Antar Peserta Didik


Topik/Sub. Topik : Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanggal Penilaian : ……………………
Nama peserta didik yang dinilai : …………………...
Nama Penilai : …………………..

Petunjuk;
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
Biologi!
- Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil
pengamatanmu! - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak

1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan


pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain

3 Menyampaikan pendapat dengan jelas

4 Mau menerima pendapat teman

5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan

7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah

8 Menerima kesepakatan hasil diskusi


Catatan
a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8)
dan ada yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang
positif: Ya = 2, Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya
yaitu Tidak = 2, dan Ya = 1.
b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai
perilaku/sikap dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik
menggunakan format berikut;
Skor perilaku/sikap Juml Skor Kode
nomor skor sikap nilai

No Nama Pengamat 1 2 3 4 5 6 7 8

1 ......

2 ......

3 .......

Dst

Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00.
3. Kode nilai:
4.00 = A (Sangat baik), 3.25 – 3.75 = B (Baik), 2.25 – 3.75 = C
(Cukup), 2.00 – 2.75 = D (Kurang)

J. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan/atau Pengayaan)


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Salupangkang, 13 Agustus 2019


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Topoyo Guru Mata Pelajaran

SURIANTI, S. Pd.,M. Pd. FITRIANINGSIH, S.Pd.


NIP. 19720203 201001 2 002

Anda mungkin juga menyukai