Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir ke
tanah. Penangkal petir diperlukan agar aliran listrik dari petir bisa ‘dijinakkan’ sehingga tidak
membahayakan struktur atau makhluk hidup.Alat ini sering disebut pula sebagai konduktor
petir atau batang Franklin. Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai
sistem perlindungan petir.Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait
kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir. Alat ini umumnya terbuat dari
logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga.Ketika petir menyambar logam
tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat menuju ke tanah (grounding). Penangkal petir
bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itulah sebabnya, alat ini
lazim dipasang di atap bangunan.
Cara kerja penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan
sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik
kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal
petir.Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara
kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah
muatan negatif.Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak
mengenai bangunan tetapi dinetralisirkan kedalam tanah.
HEWAN-HEWAN PENGHASIL LISTRIK
1. Belut Listrik
Belut listrik sering ditemukan di perairan Amerika Selatan. Di bagian ekor belut
terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan horizontal dan vertikal. Jumlahnya
sangat banyak, lebih dari 5000 buah. Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan
tegangan listrik yang kecil. Namun, ketika bertemu musuh atau mangsanya, belut listrik
akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang
ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya. Arus listrik sekitar 1 ampere yang
ditimbulkan akan membunuh mangsa tersebut..
2. Echidnas
Hewan ini termasuk anggota dari ordo monotreme, hewan berduri yang memiliki
moncong memanjang, berfungsi baik sebagai mulut dan hidung. Moncong ini juga
mengirim sinyal-sinyal listrik yang membantu mereka menemukan serangga untuk
dimakan.
3. Catfish Electric
Disebut juga lele air tawar, asli dari perairan tropis Afrika. Mampu menghasilkan
listrik sampai 350 volt (jumlah yang mampu menghidupkan komputer selama 45 menit).
Organ listrik mereka membentuk lapisan agar-agar di bawah kulit.
8. Platipus
Selain bertelur, memiliki tagihan dan dilengkapi dengan duri berbisa, platipus
yang sangat unik juga bisa mendeteksi listrik. Seperti kerabat dekatnya echidna, platipus
juga memiliki electroreceptors di moncongnya yang membantu mendeteksi impuls
listrik dari makanan potensial. Kemampuan ini melayani platipus dengan baik, karena ia
sering berburu di perairan dalam dimana mangsa mungkin tidak mudah dilihat.
9. Ikan Black Ghost Knife
Ikan Black Ghost Knife (Apteronotus albifrons) mendiami habitat air tawar
daerah tropis di Amerika Selatan termasuk lembah Amazon. Ikan black ghost knife aktif
saat malam hari. Ikan Ini memiliki organ listrik dan elektro-reseptor yang didistribusikan
ke seluruh tubuh. Ikan menggunakan kemampuan electrogenic dan electrosensing
untuk menemukan larva serangga, makanan utama. Ikan menghasilkan sinyal listrik
yang disebut pembuangan organ listrik (EOD's) menggunakan organ listrik. EOD diambil
oleh reseptor electrosensing yang ada di tubuh ikan. Ikan menggunakan sifat listrik ini
untuk berkomunikasi satu sama lain dan juga untuk elektrolokas
Sehari-hari kita sering menduplikasikan dokumen dengan mesin fotokopi, baik itu tugas
kuliah, catatan, dan sebagainya. Mesin fotokopi adalah sebuah alat yang memanfaatkan listrik
statis untuk melakukan proses pencetakan. Dalam mesin fotokopi permukaan silinder dilapis
dengan suatu zat yang disebut selenium. Zat ini dapat dimuati listrik. Listrik statis memberikan
balik muatan positif maupun negatif, dan dua muatan ini saling tarik-menarik. Mesin ini
menggunakan muatan positif untuk membuat gambar dari bahan yang akan difotokopi.
Selanjutnya dengan menaburkan bubuk hitam bermuatan negative pada gambar, fotokopi itu
menjadi tampak.
Gambar diatas menunjukan secara sederhana bagian-bagian yang terdapat di sebuah mesin
fotocopy, yaitu:
Secara sederhana tahapan cara kerja mesin fotocopy adalah sebagai berikut :