Anda di halaman 1dari 7

CARA KERJA PENANGKAL PETIR

Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir ke
tanah. Penangkal petir diperlukan agar aliran listrik dari petir bisa ‘dijinakkan’ sehingga tidak
membahayakan struktur atau makhluk hidup.Alat ini sering disebut pula sebagai konduktor
petir atau batang Franklin. Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai
sistem perlindungan petir.Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait
kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir. Alat ini umumnya terbuat dari
logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga.Ketika petir menyambar logam
tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat menuju ke tanah (grounding). Penangkal petir
bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itulah sebabnya, alat ini
lazim dipasang di atap bangunan.

Bagian – bagian penangkal petir

1. Batang penangkal petir (Splitzen)


adalah penangkal petir yang terbuat dari batangan tembaga dengan bentuk runcing
pada bagian ujungnya. Batangan ini (splitzen) dipasang pada bagian atas
bangunan/gedung. Alat inilah yang berguna dan pertama sekali menangkap kilatan petir
dan meneruskannya ke kabel konduktor ke bumi.
2. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari rangkaian kawat tembaga dengan diameter lebih kurang 1
hingga 2 cm. Kabel ini berfungsi untuk meneruskan aliran petir yang bermuatan listrik
dari splitzen ke tanah. Kabel konduktor ini dipasang pada bagian luar bangunan.
3. Pembumian (grounding)
Batang pembumian yang terbuat dari besi tembaga berlapis baja dengan panjang 1,8
hingga 3 meter dan diameter sekitar 1,5 cm, berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
dari kabel konduktor ke bumi/tanah.

Sistem pemasangan instalasi penangkal petir (grounding system)


Batang penangkal petir (splitzen) harus diletakkan di tempat yang tinggi (pada atap
bangunan/rumah, atau yang sejenisnya/monumen) yang berguna untuk menangkap kilat dari
petir yang akan diteruskan ke bumi.

 Pemasangan sub-terminal pada rumah sangat dianjurkan untuk menambah keamanan


barang elektronik di rumah dari bahaya sambaran petir.
 Penambahan arester pada sistem instalasi listrik juga dianjurkan agar tegangan listrik
dalam rumah menjadi lebih aman dari petir.
 Terminal dipasang pada bagian luar gedung dan diletakan dalam sebuah kotak
pengaman dalam tanah yang menghubungkan beberapa kabel sebelum diteruskan ke
bumi.
 Tanah yang digunakan sebagai tempat pembumian arus bermuatan listrik dari petir,
harus memiliki tingkat kekedapan yang tinggi sehingga lebih memiliki nilai tahanan
pembumian yang rendah. Tidak dianjurkan untuk menanam kabel grounding/batang
pembumian di tanah berpasir atau berbatu.

Cara kerja penangkal petir

Cara kerja penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan
sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik
kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal
petir.Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara
kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah
muatan negatif.Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak
mengenai bangunan tetapi dinetralisirkan kedalam tanah.
HEWAN-HEWAN PENGHASIL LISTRIK

1. Belut Listrik
Belut listrik sering ditemukan di perairan Amerika Selatan. Di bagian ekor belut
terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan horizontal dan vertikal. Jumlahnya
sangat banyak, lebih dari 5000 buah. Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan
tegangan listrik yang kecil. Namun, ketika bertemu musuh atau mangsanya, belut listrik
akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang
ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya. Arus listrik sekitar 1 ampere yang
ditimbulkan akan membunuh mangsa tersebut..

2. Echidnas
Hewan ini termasuk anggota dari ordo monotreme, hewan berduri yang memiliki
moncong memanjang, berfungsi baik sebagai mulut dan hidung. Moncong ini juga
mengirim sinyal-sinyal listrik yang membantu mereka menemukan serangga untuk
dimakan.

3. Catfish Electric
Disebut juga lele air tawar, asli dari perairan tropis Afrika. Mampu menghasilkan
listrik sampai 350 volt (jumlah yang mampu menghidupkan komputer selama 45 menit).
Organ listrik mereka membentuk lapisan agar-agar di bawah kulit.

4. Hiu Kepala Martil


Organ produksi listrik pada hiu ini terletak di kedua sisi kepala dan bersama-
sama menghasilkan tegangan listrik sampai 220 volt. Hiu ini menjadi satu-satunya hiu
yang memiliki sensivitas listrik terbesar yang dapat mendeteksi sinyal dari setengah
miliar vol hewan lainnya dan memudahkanmnya mencari mangsa.
5. Electric Skate Fish
Intensitas shock bervariasi dari spesies ke spesies tapi pada umunya mereka
diberkati dengan daya tahan yang memungkinkan mereka untuk menahan goncangan
cukup lama. Selain digunakan untuk melawan predator, listrik yang mereka hasilkan juga
menjadi cara untuk mengenali dan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.

6. Elephant Nose Fish (Ikan Belalai Gajah)


Hewan ini banyak ditemukan di negara Afrika Barat dan Afrika Tengah. Ikan
berwarna gelap ini lebih suka hidup di lumpur sungai atau perairan tenang serta
genangan air yang menyerupai kolam.Organ tubuh yang menghasilkan medan listrik
pada ikan ini terletak di bagian ekor yang terdiri dari ribuan kotak atau electropax.
Dalam keadaan istirahat, masing-masing electropax memiliki muatan negatif di bagian
dalam dan muatan positif di bagian luar.

7. Ikan Pari Electric


Hewan ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dasar laut (air dingin)
dan mampu menggunakan kemampuan electrosense mereka untuk mengambil medan
listrik lemah yang dikeluarkan oleh udang, siput, dan kerang kegemaran mereka. Mulut
mereka terletak di bawah tubuh sehingga memudahkan dalam mencari makan. Hewan
ini memiliki organ bilateral di sepanjang ekor yang menghasilkan sengatan listrik
intermiten.

8. Platipus
Selain bertelur, memiliki tagihan dan dilengkapi dengan duri berbisa, platipus
yang sangat unik juga bisa mendeteksi listrik. Seperti kerabat dekatnya echidna, platipus
juga memiliki electroreceptors di moncongnya yang membantu mendeteksi impuls
listrik dari makanan potensial. Kemampuan ini melayani platipus dengan baik, karena ia
sering berburu di perairan dalam dimana mangsa mungkin tidak mudah dilihat.
9. Ikan Black Ghost Knife
Ikan Black Ghost Knife (Apteronotus albifrons) mendiami habitat air tawar
daerah tropis di Amerika Selatan termasuk lembah Amazon. Ikan black ghost knife aktif
saat malam hari. Ikan Ini memiliki organ listrik dan elektro-reseptor yang didistribusikan
ke seluruh tubuh. Ikan menggunakan kemampuan electrogenic dan electrosensing
untuk menemukan larva serangga, makanan utama. Ikan menghasilkan sinyal listrik
yang disebut pembuangan organ listrik (EOD's) menggunakan organ listrik. EOD diambil
oleh reseptor electrosensing yang ada di tubuh ikan. Ikan menggunakan sifat listrik ini
untuk berkomunikasi satu sama lain dan juga untuk elektrolokas

10. Ikan Stargazer


Ikan mungil yang tidak dikenal ini memiliki mata menonjol di bagian kepala yang
rata dengan punggungnya. Ikan Stargazer telah memodifikasi otot matanya untuk dapat
mengeluarkan arus listrik yang dapat mengejutkan dan melumpuhkan mangsa serta
menakuti para predatornya.
CARA KERJA MESIN FOTOCOPY

Sehari-hari kita sering menduplikasikan dokumen dengan mesin fotokopi, baik itu tugas
kuliah, catatan, dan sebagainya. Mesin fotokopi adalah sebuah alat yang memanfaatkan listrik
statis untuk melakukan proses pencetakan. Dalam mesin fotokopi permukaan silinder dilapis
dengan suatu zat yang disebut selenium. Zat ini dapat dimuati listrik. Listrik statis memberikan
balik muatan positif maupun negatif, dan dua muatan ini saling tarik-menarik. Mesin ini
menggunakan muatan positif untuk membuat gambar dari bahan yang akan difotokopi.
Selanjutnya dengan menaburkan bubuk hitam bermuatan negative pada gambar, fotokopi itu
menjadi tampak.

Bagian – bagian utama mesin fotocopy

Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas menunjukan secara sederhana bagian-bagian yang terdapat di sebuah mesin
fotocopy, yaitu:

1. Kertas yang akan di fotocopi


Master/ Kertas yang akan difotocopy diletakan diatas cahaya reflektor , dengan bagaian
yang akan difotocopy menghadap sinar reflektor.
2. Sinar/ cahaya reflektor
Yaitu sensor cahaya dalam kamera yang berfungsi merekam gambar. Sensor ini terdiri
atas jutaan sensor kecil cahaya, satu sensor untuk satu piksel, besar kecil CCD diukur
dalam satuan yang disebut megapiksel. Semakin besar piksel semakin baik hasil
gambarnya.
3. Toner atau tinta
Toner atau tinta bubuk adalah serbuk yang digunakan pada pencetak laser dan mesin
fotokopi untuk membentuk cetakan teks dan gambar pada kertas. Partikel-partikel pada
tinta bubuk meleleh karena panas pada pelebur (fuser), dan kemudian melekat pada
kertas.
4. Drum pemutar
Merupakan komponen terpenting dan paling utama, karena drum adalah komponen
mesin fotocopy yang bertanggung jawab menghasilkan salinan tulisan dan gambar.
Drum ini bentuknya silinder, berlapiskan selenium yang bila di aliri listrik akan
bermuatan negatif dan menghasilkan gaya tarik magnet. karena fungsinya dan
ukurannya yang cukup besar, komponen ini harganya lumayan mahal. bila terjadi
kerusakan pada drum tandanya adalah hasil copy tidak sempurna atau bergaris-garis.
5. Kertas untuk mencetak hasil fotocopy
Kertas ini digunakan untuk mencetak hasil rekaman dari cahaya reflektor.
Prinsip kerja mesin fotocopy
prinsip dasar semua mesin fotocopy adalah xerografi. mesin fotocopy menggunakan
cahaya, drum dan toner untuk melakukan penyalinan ketiga komponen ini adalah komponen
utama pada semua mesin fotocopy. untuk melakukan penyalinan kertas yang ditaruh pada
kaca mesin akan disinari, sinar ini akan ditangkap dan dipantulkan oleh lensa ke arah drum.
drum memiliki muatan negatif sehingga serbuk toner yang berbahan dasar serbuk besi halus
akan menempel pada toner. drum yang terkena sinar pantulan oleh lensa akan kehilangan
muatan negatif sehingga serbuk toner tidak akan menempel, sedangkan untuk bagian yang
tidak terkena sinar (terbayang) seperti tulisan atau gambar akan tetap memiliki muatan
negatif.
Dengan begitu serbuk toner akan menempel mengikuti bayangan dari dokumen asli.
setelah drum selesai menempelkan semua serbuk toner yang dibutuhkan untuk mencetak,
kini saatnya kertas salinan masuk lewat tray sheet ke bagian bawah drum. drum berputar
kebawah sejajar dengan permukaan kertas salinan. alas tempat kertas salinan memiliki daya
tarik magnet yang jauh lebih kuat dari drum mesin sehingga semua serbuk toner jatuh dan
menempel pada kertas, langkah terakhir adalah memanaskan sambil mem-press serbuk toner
pada kertas agar menempel dengan kuat dan tidak lentur itulah alasannya kenapa kertas hasil
fotocopy terasa panas.

Secara sederhana tahapan cara kerja mesin fotocopy adalah sebagai berikut :

1. pre-xposure adalah penyinaran pertama dari mesin


2. primary charging adalah mengalirkan aliran listrik pada drum sehingga membuatnya
bermuatan negatif untuk menarik toner
3. laser-xposure adalah penyinaran dengan laser, untuk mendapatkan kualitas bayangan
yang lebih jelas, pada tahap ini bayangan dokumen asli di tangkap dan di pantulkan oleh
lensa
4. development adalah tahapan dimana serbuk toner mulai diisi dan ditempelkan ke drum
mengikuti bayangan pantulan
5. transfer adalah tahapan dimana kertas disiapkan
6. separation adalah saat serbuk toner yang menempel di drum memisahkan diri dan
menempel pada kertas karena tarikan magnet yang kuat dari alas kertas.
7. fixing adalah tahap memanaskan dan mempress toner pada kertas agar menempel
dengan kuat.
8. cleaning seperti namanya adalah tahap membersihkan drum dari sisa-sisa toner

Anda mungkin juga menyukai