Bab 5
Kapasitor dan Induktor
Sejauh ini kita masih membatasi pembahasan pada rangkaian resistif. Pada bab ini
kita akan berkenalan dengan dua elemen pasif untuk rangkaian linier yang penting yaitu
kapasitor dan induktor. Tidak seperti resistor, yang mengkonsumsi energi, kapasitor dan
induktor tidak menggunakan energi tetapi menyimpan energi dan dapat digunakan di
waktu yang lain. Untuk alasan inilah, kapasitor dan induktor sering disebut storage
elemen. Aplikasi rangkaian resistif terbatas. Dengan mengenal kapasior dan induktor kita
akan menganalisa rangkaian yang lebih penting dan praktis. Namun metode analisa yang
telah kita pelajari tetap bisa digunakan.
5.1 Kapasitor
Kapasitor adalah sebuah elemen pasif yang didesain untuk menyimpan energi
dalam medan listriknya. Selain resistor, kapasitor merupakan komponen listrik yang
sangat umum. Kapasitor banyak digunakan pada elektronika, komuniaksi, komputer dan
sistem tenaga listrik. Konstruksi sebuah kapasitor ditunjukkan pada Gambar 5.1(a).
kapasitor terdiri atas dua plat konduktor yang dipisahkan oleh isolator (dielektrik).
Dalam beberapa aplikasi konduktor terbuat dari alumunium foil dan dielektrik berupa
udara, keramik, kertas atau mika.
a b
Di pasaran kapasitor tersedia dalam berbagai nilai dan tipe. Namun pada
umumnya dalam orde picofarad sampai mikrofarad. Nilai kapasitor dapat fixed ataupun
variabel, lambang kapasitor ditunjukkan oleh Gambar 5.2. berdasarkan konvensi tanda
pasif, jika kapsitor sedang diisi arus mengalir menuju ke terminal positif dan keluar
melalui terminal positif juga pada saat mengeluarkan muatan.
a b
Gambar 5.2 Lambang kapasitor (a) Kapasitor Tetap (b) Kapasitor Variabel
dq
i= (5-3)
dt
Sehingga penurunan kedua ruas akan diperolah
dv
i=C (5-4)
dt
Kapasitor yang memenuhi persamaan (5-4) adalah kapasitor linier. Untuk kapasitor yang
non linier hubungan antara arus-tegangan tidak berbanding lurus.
Sedangkan untuk memperoleh hubungan tegangan-arus kita integralkan kedua
ruas persamaan (5-4) dan diperoleh
t
1
C −
v= idt (5-5)
Atau
t
1
v = idt + v(t 0 ) (5-6)
C t0
Dimana v(t 0 ) = q(t 0 ) / C adalah tegangan pada kapasitor waktu waktu t0. persamaan (5-6)
menunjukkan bahwa tegangan kapasitor tergantung pada sejarah masa lalu dari arus
kapasitor tersebut. Ini berarti kapasitor mempunyai memori (menyimpan muatan).
Sedangkan daya listrik yang diberikan pada kapasitor adalah
dv
p = vi = Cv (5-7)
dt
Energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah
t t t
dv 1
pdt = C v dt = C vdv = C v 2
t
w= (5-8)
dt 2 t = −
− − −
Apabila dimasukkan nilai masing-masing, maka akan diperoleh bahwa v(−) =0 karena
pada waktu tersebut kapasitor belum dicharge, sehingga nilai energi adalah
1 q2
w = Cv 2 atau w = (5-9)
2 2C
Persamaan (5-9) menunjukkan bahwa energi disimpan dalam medan listrik antara
kedua plate kapasitor. Pada kapasitor ideal, tidak ada energi yang didisipasi, sehingga
energi tersebut dapat digunakan kembali. Kata kapasitor dimaksudkan untuk mewakili
kapasitas penyimpanan energi dalam medan listrik. Kita perlu mengingat properti
penting dari kapasitor berikut ini:
1. Dari persamaan (5-4), jika kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan dc
(tidak berubah terhadap waktu), maka arus yang melalui kapasitor nol. Pada saat
tersebut kapasitor menjadi rangkaian terbuka, tetapi kapasitor tetap dalam
keadaan charge.
RANGKAIAN LISTRIK 1 60
2. Tegangan pada kapasitor harus kontinyu dan tidak boleh diputus tiba-tiba.
Tegangan yang tidak kontinyu memerlukan arus tak terhingga dan hal ini tidak
mungkin.
3. Kapasitor ideal tidak mendisipasi energi. Ia mengambil daya dari rangkaian pada
saat energi disimpan di medan listrik dan mengembalikan energi tersebut saat ia
mensuplai rangkaian.
4. Real kapasitor (non ideal) memiliki sifat resistansi, namun sering diabaikan dan
untuk alasan ini kapasitor diasumsikan sebagai kapasitor ideal.
Gambar 5.3 (a) N Kapasitor terhubung Paralel (b) Rangkaian Ekivalen Kapasitor
Perlu diingat bahwa pada rangkaian paralel, nilai tegangan untuk tiap kapasitor
adalah sama yaitu v. Dengan menggunakan KCL untuk Gambar 5.3(a) diperoleh
(5-10)
(5-11)
RANGKAIAN LISTRIK 1 61
(5-12)
Jika diperhatikan bahwa nilai kapasitansi ekivalen pada rangkaian kapasitor paralel sama
dengan cara penentuan nilai resistensi ekivalen pada resistor seri.
(5-13)
(5-14)
Kapasitansi ekivalen pada kapasitor yang tersusun seri adalah sama dengan resistansi
resistor yang tersusun paralel.
5.4 Induktor
Sebuah induktor adalah elemen pasif yang didesain untuk menyimpan energi
dalam medan magnetnya. Induktor juga dapat ditemukan dalam rangkaian elektronik
maupun sistem tenaga listrik seperti power supply, transformator, radio, TV dan motor
listrik. Semua konduktor yang dilalui arus listrik mempunyai sifat induktif namun untuk
meningkatkan efek induksi konduktor tersebut dibentuk menjadi gulungan/kumparan
seperti Gambar 5.5.
Jika arus listrik dialirkan melalui induktor, ditemukan bahwa tegangan pada
induktor berbanding lurus dengan waktu rata-rata perubahan arus tersebut dan
dirumuskan dengan
(5-15)
Dimana L adalah konstanta perbandingan yang disebut induktansi dari induktor. Satuan
induktansi adalah henry (H), yaitu nama penemunya yaitu Joseph Henry (1797-1878).
Dari persamaan (5-15), diketahui bahwa 1 henry sama dengan volt0second per ampere.
Induktansi sebuah induktor tergantung pada dimensi fisik dan konstruksinya.
Rumus matematis untuk menghitung induktansi induktor berbeda-beda sesuai dengan
RANGKAIAN LISTRIK 1 63
bentuk kumparan dan diturunkan dari teori elektromagnetik. Sebagai contoh rumus
untuk solenoid (berbentuk lingkaran) seperti Gambar 5.6.
(5-16)
Dimana N adalah jumlah lilitan, l adalah panjang kawat, A adalah luas penampang
kumparan dan μ adalah permeabilitas inti kumparan. Dari persamaan (5-16) dapat
diketahui bahwa nilai induktansi dapat ditingkatkan dengan memperbanyak jumlah
lilitan, menggunakan material dengan permeabilitas lebih tinggi, memperlebar luas
penampang dan mengurangi panjang kawat.
Seperti kapasitor, nilai indukstansi memiliki orde yang kecil biasanya dalam μH
untuk sistem komunikasi dan beberapa H untuk sistem tenaga listrik. Induktor dapat
memiliki nilai induktansi yang fixed (tetap) atau variabel. Sedangkan inti dapat berisi
besi, baja, plastik dan udara. Simbul induktor ditunjukkan dalam Gambar 5.7.
(5-17)
Dintegralkan menjadi
(5-18)
RANGKAIAN LISTRIK 1 64
Dimana i(t 0 ) adalah arus total untuk − t t 0 dan i(−) = 0 . Induktor didesain untuk
menyimpan energi dalam medan magnet. Penyimpanan energi ini dapat dirumuskan
sebagai berikut
(5-19)
(5-20)
Induktor mempunyai arus yang sama karena tersusun seri. Dengan menerapkan KVL
untuk loop Gambar 5.9(a) diperoleh
(5-21)
Subtitusi
(5-22)
Gambar 5.10 (a) N Induktor Paralel (b) Rangkaian Ekivalen Induktor Paralel
RANGKAIAN LISTRIK 1 66
(5-23)
dengan
(5-24)
Induktansi ekivalen untuk induktor yang tersusun seri sama dengan cara mencari
resistansi resistor seri. Jika dibandingkan karateristik resistor, induktor dan kapasitor
dapat terangkum dalam Tabel 5.1.