Anda di halaman 1dari 28

RENUNGAN JIWA

PUTRA INDONESIA
( RETROSPEKSI - INTROSPEKSI )

PASKIBRAKA KOTA DEPOK


TAHUN 2019
Baca dan tela’ahlah dengan seksama tiap - tiap

persoalan yang ada di hadapanmu.

Renungkanlah isinya, artinya serta maknanya

bagimu, bagi masyarakat, dan Janganlah

pindah membaca halaman lain, selama adik

belum selesai dengan persoalan yang masih

ada di hadapanmu dengan jawaban yang jujur,

jelas, dan tegas.


Adik telah membuka halaman baru ini, dan

halaman yang tadi itu, sekarang sudah menjadi

halaman lama.

Demikian pula halmu dalam renungan ini.

Jika adik telah dapat menyelesaikan persoalan

yang adik hadapi dengan memberikan

kepadamu sendiri jawaban yang jujur, jelas,

dan tegas, maka secara kiasan dapatlah adik

membuka halaman baru dalam:

“BUKU HIDUPMU”
Seorang Pemuda Indonesia adalah seorang

Manusia Putera Indonesia yang masih muda,

yang taraf perkembangan rohaninya ada pada

tingkat :

SEDANG MENEMUKAN DIRINYA SENDIRI

dan

MENGENALI NILAI-NILAI HIDUP DALAM


MASYARAKAT DALAM HUBUNGAN, SATU
DENGAN YANG LAINNYA.
Dalam taraf hidup perkembangan rohani yang
sedemikian itu adalah baik dan bermanfaat
bagi sang pemuda, sebagai MAKHLUK TUHAN
ALKHALIK Yang Maha Esa, kalau ia mau
mengadakan retro-speksi (pemeriksaan
kembali yang sudah lampau) dan intro-speksi
(pemeriksaan ke dalam diri sendiri), serta mulai
mengamalkan suara AKHLAK, ialah; sekali-
sekali, dalam fikiran, menarik diri sebentar dari
yang ramai untuk dapat bertafakur, sambil
menghubungkan dirinya dengan PENCIPTA-nya
( Alkhaliknya ).
Renungkan jiwamu yang berisi retro-speksi dan
introspeksimu ini, tafakurmu ini adalah suatu
cara yang akan menyebabkan tumbuhnya
suatu proses jiwa dalam dirimu, soal hati
nuranimu sendiri, yakni dengan renunganmu
ini, jiwamu akan bertambah geraknya, secara
wajar. Dengan jalan ini kita, kami, dan mudah-
mudahan adik juga. Berpengharapan akan
dapat mencapai kemajuan spirituil dalam
perkembangan rohanimu.
Ada SATU DZAT yang pada saat ini bahkan
senantiasa benar-benar mengetahui segala
yang ada dalam kalbumu, termasuk jawaban -
jawabanmu yang keluar dari hatimu dalam
renungan jiwamu ini dan yang juga tahu
serta senantiasa ingat akan segala keputusan -
keputusanmu, untuk memulai sesuatu yang
baru. Ialah TUHAN Yang Maha Esa, YANG
MAHA MENGETAHUI.
Renungkanlah bahwa:

“Makin lanjut usia, seolah-olah waktu semakin


cepat.”

Dengan kata lain dapatlah diartikan :

“Hidup manusia di dunia ini tidak lama, akan


segera usai.
Mungkin besok sudah berakhir, bahkan
mungkin malam nanti nantipun maut akan
dating”

Ada pepatah dalam bahasa Indonesia yang


berbunyi :

“HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG”


“GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING”

Yang biasanya ditambah dengan


“MANUSIA MATI MENINGGALKAN NAMA”
Seorang Putera Indonesia yang BIJAKSANA,
pasti ingin Berharkat dan bermartabat tinggi.
Sebab dengan itulah ia dapat meninggalkan
nama yang baik. Untuk itu, pantas dan wajiblah
ia mempertimbangkan lebih dahulu dengan
sebaik - baiknya, menela’ah, memeriksa, dan
meneliti dengan saksama apa yang akan
dikatakan dan dilakukannya, berkenaan
dengan tanggung jawab atas setiap
tindakannya.

Lebih - lebih jika tindakannya itu adalah suatu


janji yang luas akibatnya, dan cukup berat
tanggung jawabnya, maka pantas dan wajiblah
ia menela’ah, memeriksa, dan meneliti :
1. Isi, arti, dan makna setiap janji yang
akan dinyatakan olehnya, dan;
2. Dirinya sendiri, berkenaan dengan
tanggung jawabnya atas akibat dari
pernyataan janji itu.

IKRAR PUTERA INDONESIA adalah suatu janji,


bukan sumpah.

Akan tetapi, oleh sebab janji itu dinyatakan


DEMI KEHORMATANNYA dan berdasarkan
kesukaan dan kerelaan orang yang
menyatakannya, maka janji itu bukanlah janji
biasa, melainkan janji yang tinggi dan luhur
harkat serta martabatnya.
Oleh sebab itu suci dan berat tanggung
jawabnya.

IKRAR PUTERA INDONESIA


Aku __________________(nama kalian), mengaku
Putera Indonesia, dan berdasarkan pengakuan
ini:
 Aku mengaku bahwa aku adalah makhluk
Tuhan Al-Khalik Yang Maha Esa, dan
bersumber pada-Nya.
 Aku mengaku bertumpah-darah satu,
Tanah air Indonesia.
 Aku mengaku berbangsa satu, Bangsa
Indonesia.
 Aku mengaku bernegara satu, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang
berdasarkan Pancasila.
 Aku mengaku bertujuan satu, masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila,
sesuai dengan isi Pembukaan UUD 1945.
 Aku mengaku Bercara-karya satu,
Perjuangan Besar Dengan akhlak dan
ikhsan menurut ridho Tuhan Yang Maha
Esa.

Berdasarkan pengakuan - pengakuan ini, dan


demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh - sungguh menjalankan
kewajibanku untuk mengamalkan semua
pengakuan ini dalam karya - hidupku sehari -
hari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati
niatku ini, dengan Taufik, dan hidayahNya serta
dengan inayah-Nya.

IKRAR PUTERA INDONESIA itu mengandung arti


ketentuan tentang bagaimana dan seberapa
tinggi harkat sikap seorang putera Indonesia
yang telah menyatakannya, ialah harkat sikap
dalam peri kehidupan sehari-hari:

1. Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan


agamanya;
2. Terhadap falsafah Negara: Pancasila;
3. Terhadap Negara Republik Indonesia;
4. Sesama hidup;
5. Pembangunan Indonesia.

IKRAR PUTERA INDONESA itu ber-MAKNA


bahwa Putera Indonesia yang telah
menyatakannya dengan ikhlas, berani
bertanggung jawab untuk diukur oleh
masyarakat, tentang ketinggian martabatnya
sebagai Manusia Bangsa Indonesia, dengan
penilaian; sesuai tidaknya, perkataannya dan
perbuatannya dalam kehidupannya sehari-hari,
dengan isi IKRAR yang telah dinyatakan
olehnya, sebab lidah tidak bertulang, kertas -
tulispun bisa saja musnah dan manusia dapat
menggunakan sekehendak hatinya. Manusia
biasanya mudah segera menerima sesuatu
harkat hidup tetapi hanya sebagai teori saja
yakni tanpa dipikirkan dalam - dalam
pengalaman harkat itu secara praktis dalam
perbuatannya sehari - hari, sekarang dan
dimasa yang akan datang.

Setelah adik menela’ah isi buku ini sampai


disini, mudah-mudahan pikiranmu, ciptamu
sudahlah keluar dari keramaian dan sudah
tertuju kepada dirimu sendiri dalam
menghadapi persoalan - persoalan yang
dikemukakan kepadamu dalam renungan ini
dan sudah adik bukakan pintu hati nuranimu
untuk menerima petunjuk dari Tuhan Yang
Maha Esa, yang akan diberikan oleh-Nya
kepadamu, jika hidayah itu adik minta dari
pada-Nya.

Pemuda Indonesia adalah Angkatan Muda


Indonesia yang Merupakan barisan
penyelenggara “Amanat Penderitaan Rakyat
Indonesia” mendatang. Oleh sebab itu, jika aku
mengaku diriku benar-benar seorang Putera
Indonesia, aku pantas suka rela menjalankan
kewajibanku selaku anggota.
Aku yang mendatang ialah :

1. Membangun diriku sendiri dan sesama


pemuda, baik jasmaniah maupun rokhaniah.

2. Berbakti kepada Tuhan, Tumpah darahku,


Bangsaku, dan negaraku terlebih dahulu,
sebelum aku berbakti kepada golonganku.

Menjalankan tugas itu bukanlah hanya dalam


waktu senggang, melainkan terus-menerus dan
berkelanjutan.
Sekarang, tentukan lah KEPUTUSANMU !!!

Apakah maksudku belajar, berlatih, bekerja,


berjuang, dan bergembira itu hanya
kesenanganku sendiri saja, ataukah untuk
keuntungan golonganku sendiri belaka ?

Apakah aku sekarang berniat dan memutuskan


untuk memenuhi kewajibanku itu ?

Dengan darma baktiku yang berjiwa


pengorbanan.

Demi Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan


keinsafanku, untuk membangun Indonesia
Baru dan menyelenggarakan Amanat
Penderitaan rakyat Indonesia ?

Berbakti berarti memberi yang baik dan


berguna kepada pihak lain, tanpa mengharap
balas apapun dan dari siapapun juga.

Maukah, dapatkah, dan sanggupkah aku


menghayati pelaksanaan darma baktiku
dengan jiwa dan watak ksatria;

PANDU IBU INDONESIA yang sedemikian itu ?

Apakah dalam semua niat dan usahaku yang


akan kukerjakan nanti sungguh-sungguh aku
akan mendahulukan kepentingan Nasional,
kepentingan bangsaku dan negaraku sebagai
satu keseluruhan, yakni kepentingan yang lebih
besar dari pada kepentingan diriku atau
golonganku sendiri ?

Berhasil tidaknya “BAKTI” Pemuda Indonesia,


sebagian besar bergantung pada tingkat harkat
dan martabatnya, tingkat perkembangan
spiritual, kecerdasan, perasaan kesehatan dan
kekuatan jasmani serta rasa
kemasyarakatannya masing-masing, yakni
WATAK-nya masing-masing.

Oleh karena itu, maka wajib dikenakan tata


tertib (disiplin) atas diri sendiri, untuk berusaha
mempertinggi harkat dan martabatnya agar
senantiasa dapat menjadi sumber pengaruh
yang baik bagi setiap orang yang ada di
sekelilingnya.

Apakah aku sekarang berniat dan memutuskan


untuk berusaha mengurangi segi - segi
negatifku dan menambah segi - segi positifku ?

Segi - segi yang manakah yang negatif dan yang


manakah yang positif ?

Apakah aku jujur, dapat dipercaya dan setia


kepada yang benar dan yang baik ?
Ada pepatah yang mengatakan bahwa:
“KESEDERHANAAN” adalah tanda pengenal
“KEBENARAN”

Apakah aku cukup sopan, mempunyai sifat


ramah dan periang serta berbudi baik terhadap
siapapun juga, tanpa pandang pangkat,
derajat, kedudukan, kepandaian, warna kulit,
kebangsaan, agama dan kepercayaan ?

Apakah aku cukup bersahaja


(prasaja/sederhana) dalam kata - kataku,
tingkah - lakuku, caraku berias dan berpakaian,
pendek kata dalam seluruh hidupku sehari -
hari ?
Ataukah aku senang menarik perhatian orang
lain dengan kata - kataku, tingkahlakuku,
caraku berias dan berpakaian yang diluar batas
kesederhanaan ?

Apakah aku mempunyai cukup keteguhan hati


dan kesabaran untuk tetap tekun melanjutkan
amalku jika aku kelak mendapat bermacam -
macam kesukaran dan tantangan serta
cemo’ohan atau ejekan dalam melaksanakan
nilai-nilai budi luhur yang harus kutanggulangi
itu ?
Jika aku kini insaf akan kelebihan dan
kekuranganku, apakah aku di sini dan sekarang
juga berniat untuk memutuskan ?

Dengan pertolongan TUHAN YANG MAHA ESA,


akan berusaha sekuat tenagaku untuk
menambah kelebihanku dan mencukupkan
kekurangan-kekuranganku.

Semoga TUHAN YANG MAHA ESA


mengkaruniai aku kekuatan untuk berjalan
terus, maju pantang mundur, sebagai Manusia
Putera Bangsa Indonesia, dan sebagai Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila yang utama dan
berguna bagi masyarakat dalam menjunjung
tinggi nama dan kehormatan Tuhanku,
Agamaku, Tanah Tumpah Darahku, Bangsaku,
Negaraku, Amin.
Amin, ya Allah, Amin.

Tuliskan Keputusanmu !!!


AKU MEMUTUSKAN UNTUK :
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________
______________________________________

Nama _____ Mengetahui

(___________) (___________)
Bilamana adik sudah membuat keputusanmu,
kembalilah kepada Pendampingmu untuk
menyampaikan keputusanmu dan siap sedialah
menerima pemberitahuan selanjutnya. Jika
masih ada soal - soal yang timbul dalam
hatimu maka pendampingmu tentu masih suka
membicarakan soal - soal itu dengan adik dan
bilamana adik nanti menyatakan IKRAR
PUTERA INDONESIA, maka hendaknya amalan
itu benar - benar bersifat tulus dan rela yang
semurni-murninya.
Indonesia Tanah Airku
Tanah Tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi PANDU Ibuku

SELAMAT BERGERAK
&
SELAMAT BERJUANG BERSAMA !!!

Anda mungkin juga menyukai