Anda di halaman 1dari 2

Aku ini musafir malam

Yang tejebak di antara detik-detik tumpu


Yang tersesat di pengembaraan waktu
Melayang-layang di langit semesta
Tanpa tujuan merangkul harapan
Pada bintang-bintang yang menatapku

Sang Musafir
Hi namaku Irvan, Muhamad Irvan Basyra Akbar. Bundaku bilang artinya seorang anak
yang selalu membawa kabar gembira dan kelak menjadi orang besar. Aku anak ke-2 dari 3
bersaudara. Ayahku seorang dirgantara disebuah perusahaan maskapai pesawat asing.
Bundaku seorang karyawan swasta. Mereka berdua sangat sibuk dengan pekerjaannya,
namun aku berusaha mandiri dalam segala hal. Disini aku ingin menceritakan bercerita
tentang perjalanan seorang irvan (diriku) dalam mencari jati dirinya.

SUPIR PESAWAT
Dahulu alm Kakek sering bertanya kepadaku “Irvan kalau sudah besar mau jadi apa?
diriku selalu menjawab “Aku mau jadi pilot” mengapa pilot? Padahal pilot itu hanya seorang
supir, ya supir pesawat. Tak banyak bedanya dengan seorang supir mobil atau bahkan supir
kereta, namun supir pesawat berjalur di udara dan bertaruh nyawa untuk keselamatan
dirinya dan penumpang nya. Banyak teman Ayah yang menjadi pilot. Aku selalu berandai
andai suatu hari menjadi pilot terbang kemana saja dengan seragam khasnya. Soal
pendapatan sangat berbanding terbalik dengan supir supir pada umumnya, karena
resikonya sangatlah besar selain keselamatan dirinya sang supir pesawat harus rela
meninggalkan keluarganya selama bertugas.

Seumurku 9 tahun Ayah selalu mengajakku main kekantor nya dan melihat lihat kedalam
cabin pesawat, saat itullah mimpiku kuat menjadi seorang supir pesawat. Dengan lincahku
duduk di kursi pilot dan berandai-andai Aku mengendarai pesawat dan membawa
penumpang Ayahku seorang. Tak sampai disitu aku diajak kesimulator pesawat yang ada
didalam kantor Ayah, namun kaki dan tanganku belum sampai untuk meraih nya… hehehe

PEDAGANG
Diusiaku yang sudah beranjak 13 tahun Aku banyak melihat orang sukses berlatar
belakang pedagang yang tersohor, ya mereka itu adalah pengusaha. Ya pengusaha sebuah
usaha atau perusahaan yang membuatnya memjadi terkenal di Indonesia, seperti Khairul
Tanjung, alm. Bob Sadino, Sandiaga Salaudin Uno, Erick Tohir, Presiden RI ke-8 pun berlatar
belakang pengusaha mabel, bahkan kudengar dari cerita Ayahku alm kakek ku dari Ayah
adalah seorang pengusaha tekstil terkenal di Sumatra pada zamannya. Namun sayang, Aku
hanya bisa menantapnya melalui foto beliau. Dari situ aku berfikir bahwa menjadi
pengusaha itu banyak dikenal orang bahkan disanjung orang.

Namun tak sejalan dengan pikiranku Ayah berkata, “Jika Kamu bercita-cita menjadi orang
hebat, Kamu akan mudah jatuh ketika sedang diatas. Namun jika Kamu bercita-cita menjadi
orang yang berguna, Kamu akan menjadi orang hebat.” Ya begitu lah kata Ayahku.
PEMAIN BASKET
Ketahuilah Aku adalah seorang pemain basket disekolahku, karena basket itu bisa
mengisi kekosongan hari demi hariku. Ketika Bunda dan Ayah tak bisa menemani waktu
luangku, aku selalu berlatih basket. Maka dari itu hati kecilku ingin Aku menjadi seorang
pemain basket baik didalam ataupun diluar negeri. Dari posturku sangatlah mendukung,
Aku tinggi besar dan memiliki postur yang bisa dibilang mendukung dalam hal berlari.

Namun belakang Aku kecewa karena pengalaman pait bermain basket. Ya aku kalah
dalam laga semifinal DBL banten series 2018 dan gagal pula berangkat ke Surabaya ajang
first teamnya. Aku merasa kecewa dan gagal, dari situ Aku percaya basket hanyalah hobiku
bukan jalanku kedepan.

TENTARA NASIONAL INDONESIA


Ketika aku duduk dibangku kelas 3 SMP Ayah ingin aku lanjut bersekolah di SMA Taruna
Nusantara di Magelang. Disitulah tempat para calon prajurit di didik secara displin, bisa
dibilang tempatnya calon pemimpin Negara. Ya aku sangat tertarik bukan main, melihat
alumni SMP ku ada yang melanjutkan pendidikannya ke SMA Taruna Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai