Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PERMAINAN TRADISIONAL
“BENTENG-BENTENGAN”

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Workshop Pendidikan Profesi Guru

Oleh:

1. RIKI HARDIYANSYAH ( 19020622010006 )

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN


PENDIDIKAN PROFESI GURU DALJAB
UNIVERSITAS INDONESIA INDONESIA
BANDUNG
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 1 KEBONPEDES


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan Olahraga kesehatan
Kelas : VII (Tujuh)
Materi : Permainan Tradisional
Sub Materi : Benteng-bentengan
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit (1X pertemuan)

A. KOMPETENSIINTI (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI


KD IPK
3.3_Memahami konsep gerak spesifik jalan, 3.3.1. Mengidentifikasikan berbagai gerak
lari, lompat, dan lempar dalam berbagai dalam permainan benteng-bentengan
permainan sederhana dan atau tradisional. 3.3.2. Menjelaskan berbagai gerak
*) permainan benteng-bentengan
3.3.3. Menjelaskan cara melakukan
berbagai gerak permainan benteng-
bentengan

4.3Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari, 4.1.1. Melakukan berbagai gerak


lompat, dan lempar dalam berbagai permainan benteng-bentengan
permainan sederhana dan atau 4.1.2. Menggunakan berbagai gerak
tradisional. *) permainan benteng-bentengan
dalam perlombaan dengan peraturan
yang dimodifikasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan cara belajar berkelompok siswa dapat mengidentifikasikan berbagai gerak
permainan benteng-bentengan dengan benar
 Setelah mengkaji berbagai sumber pelajaran, siswa dapat menjelaskan gerak
permainan benteng-bentengan dengan benar
 Setelah mengamati tayangan video siswa dapat menjelaskan cara melakukan
geraka gerak permainan benteng-bentengan dengan benar
 Setelah menganalisa gerak permainan benteng-bentengan siswa dapat bermain
benteng-bentengan dengan benar
 Setelah berlatih berbagai gerak gerak permainan benteng-bentengan siswa dapat
menggunakannya dalam perlombaaan nomor lari jarak pendek yang dimodifikasi
dengan benar

Fokus Penguatan Karakter


 Kerjasama
 Disiplin
 Kerja Keras

D. MATERI PEMBELAJARAN
Tema : Atletik
Sub Tema : Permainan Benteng-bentengan

1. Materi Pembelajaran Reguler


a) Konsep permainan benteng-bentengan
b) Konsep peraturan dan sarana permainan beteng-bentengan
c) Konsep bermain permainan beteng-betengan

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


Diberikan kepada siswa yang sudah memiliki kompetensi diatas nilai 70, diberikan
penguatan materi yang lebih tinggi dengan penambahan pengetahuan atau gerakan
dengan intensitas dan volume latihan yang lebih banyak. Materi pengayaan
dikembangkan dari materi pembelajaran regular dengan meningkatkan faktor
kesulitan dan peraturan serta strategi permainan beteng-betengan sesungguhnya.
Selain itu, siswa yang mendapat pengayaan diberi tugas untuk membimbing teman-
temannya dalam bermain

3. Materi Pembelajaran Remedial


Diberikan kepada siswa yang belum menguasai seluruh atau sebagian materi atau
kompetensi yang dipelajari kurang dari nilai 70. Metoda dilakukan dengan cara
mengurangi intensitas atau volume atau bentuk gerakan yang lebih sederhana, dan
melalui pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok dan
pemanfaatan tutor sebaya bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai
hasil analisis penilaian.

E. METODA PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Discovery Learning

F. MEDIA DAN BAHAN


a. Media:
 Gambar permainan
 Video pembelajaran permainan benteng-bentengan
b. Alat dan Bahan:
 Lapangan olahraga atau halaman sekolah.
 Cones
 Pita/tali atau kapur untuk membuat garis
 Bendera
 Flasdisk/USB/CD
 Projector
 Peluit dan Stopwatch

G. SUMBER BELAJAR
 Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kurikulum
2013 SMP/M.Ts Kelas VII, Edisi Revisi Jakarta : Kementerian
Pendidikan danKebudayaan, 2016.
 Kusmaedi Nurlan, Bahan belajar Mandiri Mata Kuliah Permainan Tradisional :
Prodi S-1 Penjas PGSD UPI Sumedang, 2009.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan pendahuluan yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:


1) Siswa dibariskan dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada siswa.
2) Sebelum melakukan pembelajaran seluruh siswa dan guru berdoa
3) Melakukan kegiatan pembiasaan
 Melaksanakan Gelasih
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memaca Al-Qur`an
 Melaksanakan Literasi
4) Guru memastikan bahwa semua siswa dalam keadaan sehat, dan yang memiliki
penyakit kronis harus diperlakukan secara khusus.
5) Guru menanyakankondisi kesehatan siswa secara umum.
6) Guru melakukan apersepsi berupa penyampaian tujuan pembelajaran dan
pendekatan belajar yang akan digunakan kepada siswa dengan cara yang
menyenangkan sehingga siswa terdorong untuk ikut pembelajaran dengan
semangat.
7) Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa
yang dianggap mampu.

2. Kegiatan Inti (100 menit)

Melakukan rangkaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientific dan


dengan metode resiprokal dan penugasan antara lain:

a. Mengamati
1) Guru menyajikan video, gambar, miniature, tayangan, atau obyek asli.
2) Peserta didik mengamati keterampilan permainan benteng-bentengan melalui
pengamatan buku teks pelajaran, melihat tayangan power point dan peragaan
peseta didik lain yang dianggap mampu atau contoh dari guru.

b. Menanya
Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik), dalam hal ini siswa bertanya tentang
permainan benteng-bentengan
1) Peserta didik saling mengajukan pertanyaan berkaitan dengan cara bermain
benteng-bentengan
2) Mempertanyakan tentang manfaat permainan benteng-bentengan terhadap
kesehatan dan kebugaran tubuh dan otot-otot yang dominan yang
dipergunakan dalam permainan permainan benteng-bentengan

c. Mengumpulkan Informasi
Aktivitas siswa dalam mengumpulkan informasi dilakukan melalui:
1) Siswa membaca sumber-sumber bacaan buku tek atau literatur lain yang
berkaitan dengan permainan benteng-bentengan
2) Siswa mengamati objek/model yang melakukan gerak permainan benteng-
bentengan.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik
dengan teman maupun guru. Siswa melakukan gerakan start pendek.
Kemudian membandingkangerakan tersebut dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan
gerakan mana yang paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.

d. Menalar/mengasosiasikan
Setelah mendapatkan informasi dan data yang cukup, peserta didik dalam
kelompoknya berbagi tugas untuk mengasosiasikan atau mengolah informasi yang
sudah di dapat dengan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang sudah
dirumuskan. Adapun aktivitas yang dilakukan siswa adalah:
1) Siswa mengolah informasi mengenai permainan benteng-bentengan yang
sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi.
2) Siswa mengolah informasi untuk menemukan gerak permainan benteng-
bentengan yang paling sesuai untuk kebutuhan sendiri dengan menunjukkan
disiplin dan percaya diri.
3) Siswa mendiskusikan setiap gerak dasar permainan benteng-bentengan dan
membuat kesimpulannya.
4) Siswa mendiskusikan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat
melakukan gerak spesifik start, lari jarak pendek, finishdan membuat
kesimpulannya.
5) Siswa mendiskusikan bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan saat melakukan gerak spesifik start, lari jarak pendek,
finishdan membuat kesimpulannya.
6) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dengan masing masing kelompok
berjumlah 5-6 anak.
7) Guru menjelaskan kepada siswa aturan permainan.
8) Siswa berkumpul bersama kelompoknya
9) Guru dan siswa membuat kesepakatan bersama untuk memilih posisi tempat.
10) Setiap kelompok menentukan siapa yang akan menjadi ketua.
11) Setiap kelompok menentukan siapa yang akan menjaga benteng dan siapa
yang akan menyerang.
12) Dan jika ada salah satu kelompok yang tertangkap maka akan di hukum di
samping benteng musuh.
13) Dan jika ada anggota kelompoknya yang tertangkap dan di hukum maka salah
satu temannya menolong atau menjemputnya di benteng lawan.
14) Begitupun sebaliknya bagi masing masing kelompok
15) Dan jika salah satu kelompok dapat memegang benteng lawan dengan skor
banyak maka dialah pemenangnya sampai waktu yang di tentukan.

e. Mengomunikasikan
Kegiatan dalam mengkomukasikan adalah:
1) Siswa mempersentasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara berkelompok di depan kelas untuk mendapat penilaian
2) Siswa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara tertulis berupa makalah.
3) Melakukan lomba permainan benteng-bentengan dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan gerak permainan benteng-
bentengan serta menunjukkan sportif, kerjasama, bertanggung jawab,
menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama berlomba.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


1) Melakukan evaluasi terhadap proses aktivitas berkenaan dengan materi aktivitas
yang telah diberikan.
2) Memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan aktivitas gerak
dengan baik, dan memberikan tugas remedial kepada siswa yang belum mampu
melakukan aktivitas gerak dengan baik.
3) Melakukan tanya-jawab dengan siswa yang berkenaan dengan materi
pembelajaran yang telah diberikan.
4) Melakukan pelemasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah seorang siswa
yang dianggap mampu, dan menjelaskan kepada siswa tujuan dan manfaat
melakukan pelemasan setelah melakukan aktivitas fisik/olahraga yaitu agar
dapat melemaskan otot dan tubuh tetap bugar (segar).
5) Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan dikerjakan di
rumah dalam bentuk portofolio dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
berkenaan dengan materi aktivitas yang telah dipelajari.
6) Setelah melakukan aktivitas pembelajaran seluruh siswa dan guru berdoa dan
bersalaman.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
a) Observasi untuk tes Sikap spiritual dan sosial (Jurnal)
b) Tes Tulis untuk tes pengetahuan
c) Tes Unjuk kerja untuk tes keterampilan
d) Penugasan untuk Remedial
e) Penguatan untuk Pengayaan

2. Instrumen penilaian

a) Spiritual dan sosial


Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)

Nama Aspek Yang


No Tanggal Catatan pendidik Sikap
Peserta Didik Diamati

Petunjuk pengisisan:
1. Kolom satu diisi nomor urut
2. Kolom dua diisi Tanggal kejadian
3. Kolom tiga diisi Nama peserta didik
4. Kolom empat diisi catatan kejadian yang paling menonjol pada saat itu baik yang
positip maupun yang negatip
5. Kolom lima diisi aspek yang dimati, semisal menyangkut keimanan dan ketakwaan,
menyangkut juror, tanggung jawab dsb.
6. Kolom enam diisi sikap yang dimanti yaitu spiritual atau sosial

b) Instrumen tes Pengetahuan


1) Tes Tulis
Butir Soal
NO ASPEK DAN UJI TULIS JAWABAN
1 Fakta
1) Sebutkan gerak spesifik permainan benteng-bentengan
2 Konsep
1) Jelaskan gerak spesifik permainan benteng-bentengan.
3 Prosedur
1) Jelaskan cara melakukan permainan benteng-bentengan
2) Jelaskan peraturan permainan benteng-bentengan

Pedoman Penskoran
1) Penskoran
NO
NILAI SKOR INDIKATOR
SOAL
Skor 3 jika jenis disebut secara lengkap
1 Skor 2 jika jenis disebut secara kurang lengkap
Skor 1 jika jenis disebut tidak lengkap
Skor 3 jika jenis disebut secara lengkap
2 Skor 2 jika jenis disebut secara kurang lengkap
Skor 1 jika jenis disebut tidak lengkap
Skor 4 jika penjelasan benar dan lengkap
Skor 3 jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap
3
Skor 2 jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1 jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap
Skor 4 jika penjelasan benar dan lengkap
Skor 3 jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap
4
Skor 2 jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1 jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap

2) Pengolahan skor
Skor maksimum : 14
Skor perolehan siswa: SP
Nilai sikap yang diperoleh siswa: SP/14 X 100

total skor perolehan


Nilai   100
total skor maksimum

Rentang penilaian pengetahuan:

NO Rentang Nilai Klasifikasi


1 Nilai 90 – 100 Sangat Baik
2 Nilai 80 – 89 Baik
3 Nilai 70 – 79 Cukup
4 Nilai < 70 Kurang
c. Tes Keterampilan (Psikomotor)
1) Teknik penilaian
Uji unjuk kerja (dalam permainan)

2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran


Siswa diminta untuk bermain permainan benteng-bentengan yang dilakukan
berkelompok atau dalam bentuk lomba.

· Penilaian proses gerak dalam melaksanakan aktivitas permainan tradisional Galasin.

Mematikan Menyentuh
Mampu
Nama Lawan Penjara
Kembali ke Nilai Nilai
No benteng Jml
Siswa Proses Akhir
1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ
1.
2.
3.
4.
5.
dsb
JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI PROSES) : 12

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Proses = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

d. Instrumen Remedial dan Pengayaan

1) Remedial
Remedial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang
telah diajarkan pada siswa, nilai yang dicapai tidak memenuhi KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal) atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditentukan.

Target
Bentuk Nilai
No Siswa KI Aspek Materi Indikator KKM Ket
Remedial
KD Awal Remedial
2) Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang
telahdiajarkan pada siswa, nilai yang dicapai melampaui KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal)atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditentukan.

Target
Bentuk Nilai
No Siswa KI Aspek Materi Indikator KKM Ket
Pengayaan
KD Awal Pengayaan

Mengetahui Sukabumi, .......................... 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

( Dra. IDA MARDIATI, M.M) ( RIKI HARDIYANSYAH, S.Si)


NIP. 19620513198305052002 NIP. 198510142011011001
MEDIA PEMBELAJARAN

A. NAMA ALAT
1. Tiang bendera
2. Kapur/cat/tali rapia
3. Peluit

B. MATERIAL / BAHAN ALAT


1. Bendera
2. Tiang bendera
3. Kapur/cat/tali rapia

C. SPESIFIKASI ALAT
1. Bendera ukuran 40 cm x 30 cmdengan warna berbeda
2. Tiang bendera tingginya 2 meter dari permukaan tanah/ lantaidengan garis tengah 5
cm
3. Kapur/cat/tali rapia sebagai penanda lapangan

D. APLIKASI MEDIA/ALAT
1. Bendera ditempelkan pada ujung tiang bendera
2. Tiang bendera sebagai penanda benteng masing-masing tim/regu
3. Kapur/cat/tali rapia digunakan untuk membuat lingkaran benteng berbentuk
lingkaran diameter 3 meter. Membuat lapangan ukuran 50 m X 20 m. Membuat
penjara/daerah tawanan ukuran 10 m X 1 m

E. TEKNIK PEMBUATAN
1. Bendera bias terbuat dari kain atau kertas warna
2. Tiang bendera terbuat dari pipa, bambo atau 2 pohon yang ada di halaman sekolah
3. Kapur/cat/tali rapia bias di beli di toko

F. KETERANGAN
Semua alat tersebut diatas digunakan untuk memfasilitasi kegiatan permainan
benteng-bentengan dalam rangka meningkatkan kebugaran dan melaksanakan
pembelajaran atletik
BAHAN AJAR

A. Sejarah Benteng-Bentengan
Sejarah benteng-bentengan yakni awalnya permainan ini di mainkan oleh
anak-anak di pedesaan untuk mengisi waktu bermain tepatnya pada saat zaman dulu
saat bangsa Indonesia berhasil lepas dari penjajahan. Mengapa demikian? Menurut
beberapa sumber bahwa permainan ini mencerminkan perjuangan bangsa Indonesia
saat melawan penjajah dimana dalam permainan ini pemainnya berusaha untuk
mengamankan daerahnya dan memperoleh kejayaannya yang di simbolkan dengan
menduduki benteng lawan. Hal ini sama dengan tindakan rakyat Indonesia ketika
zaman penjajahan dimana bengsa Indonesia bersatu mempertahankan daerahnya dan
mengusir penjajah agar memperoleh kemerdekaan.
Mengapa dinamakan bentengan? Karena salah satu markas penjajah pada
zaman dahulu sering sering disebut dengan istilah “benteng” misal: benteng
Duurstede,benteng Malioboro dan lainnya. Jadi dikenallah istilah benteng-bentengan
sampai sekarang yang bertujuan untuk mengenalkan kepada khususnya anak-anak
tentang perjuangan rakyat Indonesia untuk menduduki benteng penjajah (merdeka)
Permainan benteng ini biasa disebut dengan rerebonan di daerah Jawa Barat. Kal di
daerah jombang, permainan ini dinamakan benteng bentengan. Tujuan utama dari
permainan ini adalah saling menyerang benteng. Masing-masing tim menentukan
bentengnya, dapat berupa pohon, tiang, atau tembok. Mereka berusaha menawan anggota
tim lawan agar dapat merebut benteng lawan. Permainan dimulai dengan salah satu
anggota keluar dari benteng, maka anggota tim lawan akan berusaha menyentuh orang
tersebut. Tetapi anggota tim pertama dapat langsung menyerang dengan berusaha
menyentuh pemain yang keluar tersebut begitu pula dengan tim lawan. Untuk menghindari
disentuh, mereka dapat kembali ke benteng masing-masing.
Siapa yang tersentuh akan ditawan di benteng lawan. Teman satu tim dapat
berusaha menyelamatkan teman-teman yang tertawan dengan mendatangi benteng lawan
dan menyentuh teman-temannya, tetapi tentu saja tidak boleh tersentuh lawannya. Harus
ada anggota tim yang menjaga bentengnya. Bila benteng lawan tidak ada yang menjaga,
maka pemain dapat menyentuh benteng tersebut yang berarti tim tersebut menjadi
pemenangnya

B. Permainan benteng-bentengan
Dalam berbagai macam jenis permainan tradisional, Indonesia yang merupakan
Negara dengan julukan Negara Seribu Pulau tentunya memiliki banyak jenis permainan
tradisional. Untuk di Provinsi Bali saja permainan tradisional yang ada cukup banyak.
Salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Buleleng. Daerah Buleleng atau kabupaten
Buleleng ada beberapa permainan tradisional, salah satunya yaitu permainan benteng-
bentengan.
Permainan benteng-bentengan adalah permainan tradisional dimana permainan ini
dimainkan oleh beberapa orang untuk merebut dan mempertahankan benteng agar bisa
memenangkan permainan. Sesuai dengan namanya, maka sebuah benteng dalam
permainan ini merupakan tujuan atau inti dari permainan ini. Jika permainan ini tidak ada
yang namanya benteng, maka tidak akan bisa memainkan permainan ini.
C. Cara memainkan permainan benteng-bentengan
Untuk dapat memainkan permainan tradisional ini sangat gampang. Ada beberapa
hal yang harus dipenuhi dan diperhatikan.
a. Lapangan
Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang khusus dan banyak. Hanya
memanfaatkan lingkungan sekitar dan daerah yang tidak terlalu kecil. Agar permainan
lebih menarik atau lebih menantang, daerah atau area yang digunakan bisa
menggunakan area yang luas.
Bebentengan dapat dilakukan dimana saja, baik di luar ruangan seperti: pantai, tanah
lapangan, halaman, dan berbagai tempat terbuka lainnya. Bahkan di dalam ruangan
bebentengan dapat dilakukan, hanya ruangan harus luas. Apabila kita akan menentukan
tempat bermain dapat ditentukan di lapangan berukuran minimal 8 x 8 meter.

b. Jumlah pemain
Permainan ini dibentuk menjadi dua kelompok sesuai dengan jumlah benteng yaitu dua
buah. Setiap benteng minimal memiliki anggota 3 orang. Jumlah anggota dari kedua
benteng harus sama, jika belum sama permainan tidak bisa dilanjutkan. Untuk batas
maksimal jumlah pemain bisa disepakati oleh kedua belah pihak. Diusahakan agar
jumlah pemain disesuaikan dengan luas area permainan. Ideal dari jumlah pemain
dalam permainan ini adalah 10 orang untuk satu banteng
.
c. Fungsi benteng
Sesuai dengan nama permainannya yaitu benteng-bentengan, jadi harus ada yang
namanya sebuah benteng. Dalam menentukan sebuah benteng kita bisa menggunakan
lingkungan tempat bermain. Benteng-bentengan hanya memerlukan dua benteng saja,
permainan tidak akan bisa dimainkan jika membuat benteng lebih dari dua. Benteng
bisa ditentukan dengan sebuah tiang, tampul, pohon atau yang lainnya, asalkan berupa
batangan yang berdiri kokoh. Ini bertujuan agar benteng tersebut bisa dipegang oleh
semua anggota dari berbagai arah. Dan posisi dari setiap benteng harus saling
berhadapan dengan jarak minimal 10 meter.
Dalam permainan bentengan ini, pohon atau tiang tidak saja berfungsi sebagai markas.
Ia juga berguna untuk memperbarui kekuatan pemain agar dapat menangkap lawan
yang berada di luar bentengnya lebih lama. Jika pemain dapat menangkap lawan
tersebut sebelum menyentuh pohon atau tiang bentengnya, maka lawan yang tertangkap
itu dianggap mati.

d. Waktu permainan
Untuk memainkan permainan ini tidak diperlukan waktu yang khusus. Artinya
berakhirnya permainan ini tidak ditentukan oleh waktu, melainkan dalam satu set
permainan ini ditetukan ketika salah satu regu dapat menyentuh benteng lawan.
Permainan akan tetap dilakukan sampai terjadi perselisihan skor antar kedua tim. Skor
yang diinginkan juga tidak terbatas, tergantung kesepakatan kedua tim saat itu.

e. Penentuan kalah menang


Permainan benteng-bentengan ini agar dapat merebut benteng lawan adalah dengan
mematikan atau membunuh anggota benteng. Ketika semua anggota atau penjaga
benteng sudah habis, kita bisa merebut benteng dengan menyentuh benteng tersebut.
Intinya jika kita sudah menyentuh benteng lawan, meskipun dengan tidak membunuh
penjaga benteng, berarti tim yang dapat menyentuh benteng menjadi pemenang.

f. Aturan permainan
Untuk dapat menentukan siapa yang mati ketika disentuh adalah siapa yang lebih awal
keluar dari benteng. Jika salah satu lawan keluar dari benteng, maka penjaga benteng
yang satu harus berhadapan dan berusaha untuk mematikan pemain lawan. Agar pemain
yang keluar dari benteng pertama selamat dari lawan, dapat dibantu dengan pemain
kedua yang keluar dari benteng dan melawan pemain yang ingin mengalahkan rekan
kita sebelumnya, dan begitu juga seterusnya. Dalam permainan ini, biasanya masing -
masing anggota mempunyai tugas seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan
penjaga benteng. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga
kemampuan strategi yang handal.
Jika pemain yang keluar dari benteng lebih awal kalah jumlah dari pemain lawan,
pemain tersebut bisa kembali ke benteng agar selamat. Dengan menyentuh benteng kita
sendiri, kita akan selamat dari serangan lawan. Jadi syarat untuk dapat mematikan
penjaga benteng lawan adalah dengan menyentuh pemain lawan yang keluar dari
bentengnya lebih awal dari kita.

g. Cara mematikan lawan


Cara mematikan anggotanya sangat gampang, cukup dengan menyentuh anggota badan
dari penjaga benteng lawan. Jika pemain melihat lawan keluar dari bentengnya, biarkan
ia mendekat. Pilih salah satu dari teman satu kelompok yang mampu berlari cepat.
Ketika dirasa jarak musuh dengan pemain sudah dekat, segera kejar musuh sekuat
tenaga dan sentuh badannya. Setelah itu, segera kembali ke markas agar tidak dikejar
oleh teman sang musuh. Jangan lupa untuk menyentuh pohon atau tiang agar
kekuatannya pulih. Musuh yang terkena tadi tidak bisa ikut bermain karena sudah
dianggap mati.

h. Cara memainkan
Permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari salah satu benteng untuk
menantang para pemain dari benteng lawannya. Pemain dari benteng lawannya akan
maju untuk mengejar. Jika pemain dari benteng penantang ini dapat terkejar dan dapat
disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang dinyatakan mati. Biasanya pemain
penantang akan berlari menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri. Teman-teman
dari benteng penantang ini, akan mengejar pemain dari benteng lawan yang memburu
tadi. Demikian seterusnya sehingga terjadi saling kejar mengejar antara pemain dari
kedua benteng. Sering kali terjadi adalah salah satu benteng kehabisan pemain karena
telah dimatikan dan bentengnya dikepung oleh lawannya.

i. Manfaat permainan
Seperti yang dipaparkan diatas tentang cara memainkan permainan ini, permainan ini
dapat melatih gerak badan pemain, bagaimana kita bergerak lincah agar kita tidak
tersentuh oleh lawan, untuk melatih stamina, menumbuhkan kerjasama diantara teman,
memupuk jiwa sportivitas yang tinggi untuk mengakui kekalahan, dan meningkatkan
kesegaran jasmani.

Selain materi pembelajaran diatas, kita juga dapat melihat beberapa video pembelajaran
benteng-bentengan sebagai berikut :
1. https://www.youtube.com/watch?v=aiRbiHxJezo
2. https://www.youtube.com/watch?v=a4rmuTZB1q4
3. https://www.youtube.com/watch?v=GbNRUw2yUNM
4. https://www.youtube.com/watch?v=t6xwFhp1YxA
EVALUASI
1. Teknik penilaian
a) Observasi untuk tes Sikap spiritual dan sosial (Jurnal)
b) Tes Tulis untuk tes pengetahuan
c) Tes Unjuk kerja untuk tes keterampilan
d) Penugasan untuk Remedial
e) Penguatan untuk Pengayaan

2. Instrumen penilaian
a) Spiritual dan sosial
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata
pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan
konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL


(LEMBAR OBSERVASI)

Nama Aspek Yang


No Tanggal Catatan pendidik Sikap
Peserta Didik Diamati

Petunjuk pengisisan:
1. Kolom satu diisi nomor urut
2. Kolom dua diisi Tanggal kejadian
3. Kolom tiga diisi Nama peserta didik
4. Kolom empat diisi catatan kejadian yang paling menonjol pada saat itu baik yang
positip maupun yang negatip
5. Kolom lima diisi aspek yang dimati, semisal menyangkut keimanan dan ketakwaan,
menyangkut juror, tanggung jawab dsb.
6. Kolom enam diisi sikap yang dimanti yaitu spiritual atau sosial

b) Instrumen tes Pengetahuan


1) Tes Tulis

Butir Soal
NO ASPEK DAN UJI TULIS JAWABAN
1 Fakta
2) Sebutkan gerak spesifik permainan benteng-bentengan
2 Konsep
2) Jelaskan gerak spesifik permainan benteng-bentengan.
3 Prosedur
3) Jelaskan cara melakukan permainan benteng-bentengan
4) Jelaskan peraturan permainan benteng-bentengan

Pedoman Penskoran
1) Penskoran
NO
NILAI SKOR INDIKATOR
SOAL
Skor 3 jika jenis disebut secara lengkap
1 Skor 2 jika jenis disebut secara kurang lengkap
Skor 1 jika jenis disebut tidak lengkap
Skor 3 jika jenis disebut secara lengkap
2 Skor 2 jika jenis disebut secara kurang lengkap
Skor 1 jika jenis disebut tidak lengkap
Skor 4 jika penjelasan benar dan lengkap
Skor 3 jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap
3
Skor 2 jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1 jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap
Skor 4 jika penjelasan benar dan lengkap
Skor 3 jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap
4
Skor 2 jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1 jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap

2) Pengolahan skor
Skor maksimum : 14
Skor perolehan siswa: SP
Nilai sikap yang diperoleh siswa: SP/14 X 100

total skor perolehan


Nilai   100
total skor maksimum

Rentang penilaian pengetahuan:

NO Rentang Nilai Klasifikasi


1 Nilai 90 – 100 Sangat Baik
2 Nilai 80 – 89 Baik
3 Nilai 70 – 79 Cukup
4 Nilai < 70 Kurang

c. Tes Keterampilan (Psikomotor)


1) Teknik penilaian
Uji unjuk kerja (dalam permainan
2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran
Siswa diminta untuk bermain permainan benteng-bentengan yang dilakukan
berkelompok atau dalam bentuk lomba.

· Penilaian proses gerak dalam melaksanakan aktivitas permainan tradisional Galasin.

Mematikan Menyentuh
Mampu
Nama Lawan Penjara
Kembali ke Nilai Nilai
No benteng Jml
Siswa Proses Akhir
1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ 1 2 3 4 Σ
1.
2.
3.
4.
5.
dsb
JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI PROSES) : 12

Jumlah skor yang diperoleh


Penilaian Proses = ----------------------------------------- X 100%
Jumlah skor maksimal

d. Instrumen Remedial dan Pengayaan

3) Remedial
Remedial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang
telah diajarkan pada siswa, nilai yang dicapai tidak memenuhi KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal) atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditentukan.

Target
Bentuk Nilai
No Siswa KI Aspek Materi Indikator KKM Ket
Remedial
KD Awal Remedial

4) Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang
telahdiajarkan pada siswa, nilai yang dicapai melampaui KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal)atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah
ditentukan.

Target
Bentuk Nilai
No Siswa KI Aspek Materi Indikator KKM Ket
Pengayaan
KD Awal Pengayaan

Anda mungkin juga menyukai