3.06.g - Skenario Keadaan Darurat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

PT.

CITRA HOKIANA TRIUTAMA

SKENARIO KEADAAN DARURAT

KEBAKARAN
ANCAMAN / LEDAKAN BOM
GEMPA BUMI DAN
HURU – HARA
SKENARIO KEADAAN DARURAT
KEBAKARAN

1. Personil yang mengetahui dan melihat langsung kebakaran


menginformasikan ke seluruh penghuni kantor untuk bersikap tetap
tenang.

Karyawan/personil disekitar lokasi sumber asap/api segera meninggalkan


ruangan menuju lapangan parkir.

2. Detektor asap akan berbunyi secara otomatis apabila mendeteksi


asap/api.

3. Tekan alarm 1X (satu kali) tanda telah terjadi kebakaran, apabila tidak
terdeteksi oleh detektor asap.

4. Apabila alarm gagal berbunyi gunakan megaphone sebagai pengganti


alarm.

5. Petugas informasi/satpam/personil yang menekan alarm, segera


memberitahukan kepada Ketua Tim Tanggap Darurat mengenai lokasi
sumber api.

6. Ketua Tim Tanggap Darurat menginformasikan dimana lokasi kebakaran


kepada Tim Pemadam Kebakaran dan Tim Evakuasi, berdasarkan data
zona detektor asap atau pemberi informasi.

7. Tim Pemadam Kebakaran segera memadamkan api dengan APAR


yang tersedia.

8. Tim Evakuasi segera memindahkan barang-barang dan dokumen penting


yang mudah terbakar dari lokasi kebakaran.

9. Apabila api tidak dapat dikendalikan oleh APAR, segera lakukan tindakan
lebih lanjut.

10. Bunyikan alarm tanda bahaya 2X (Dua Kali), merupakan tanda


kebakaran sudah tidak dapat dikendalikan secara internal.

11. Apabila alarm gagal berbunyi gunakan megaphone sebagai pengganti


alarm.
12. Ketua Tim Tanggap Darurat segera memerintahkan sebagai berikut :

Operator : Menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat.


Satpam : Mengamankan lokasi kantor dan mengarahkan
karyawan/personil yang dievakuasi ke zona aman
(lapangan parkir).
Tim Evakuasi : Mengevakuasi karyawan/personil diseluruh
ruangan kantor, mendahulukan wanita dan anak-
anak. Dokumen-dokumen penting serta barang-
barang yang mudah terbakar.
Tim P3K : Menyiapkan pertolongan pertama.
Tim Damkar : Memastikan seluruh ruangan kantor kosong dan
mematikan seluruh aliran listrik.

13. Tim Tanggap Darurat melaporkan hasil evakuasi kepada Ketua P2K3
berdasarkan laporan Tim Evakuasi.

Jika ada karyawan yang tertinggal maka segera diadakan pencarian.

14. Setelah kebakaran berakhir, Tim Tanggap Darurat memeriksa area


kebakaran dan melaporkan kepada ketua P2K3/Direksi.

Direksi menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau keadaan dan


mengambil tindakan perbaikan.
SKENARIO KEADAAN DARURAT
ANCAMAN BOM / LEDAKAN BOM

1. Petugas atau operator penerima telepon yang menerima ancaman bom,


melakukan tindakan berikut :

Tenang dan tidak panik.

Berusaha untuk mengajak penelpon berbicara mengenai apa yang


dikehendaki dan apa yang akan dilakukan, usahakan agar pembicaraan
berlangsung lebih lama.

Perhatikan dan catat hal-hal penting berikut :

- Nama (apabila menyebutkan nama).


- Jenis kelamin penelpon.
- Waktu telepon ancaman bom di terima.
- Kapan akan dilakukan tindakan pengeboman.
- Suku/logat dari penelpon.
- Suara latar dari telepon, misalnya : suara kendaraan (mobil,
kereta, dan lainnya), suara lainnya yang menyertai (lonceng,
pluit, sirine, suara orang lain).
- Dan lain-lain.

2. Operator segara menginformasikan adanya ancaman bom kepada


Ketua Tim Tanggap Darurat melalui telepon internal/airphone.

3. Ketua Tim Tanggap Darurat menginstruksikan operator telepon untuk


menghubungi Kantor Polisi terdekat atau Petugas Gegana.

4. Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan Tim Evakuasi untuk


mengevakuasi seluruh karyawan/personil dalam radius yang cukup jauh
dari lokasi dan menyelamatkan dokumen-dokumen penting.

5. Ketua Tim Tanggap Darurat melaporkan hasil pemeriksaan dari


Tim Gegana kepada ketua P2K3.

6. Jika ancaman bom tidak terjadi dan kondisi dinyatakan aman, maka
karyawan/personil diminta untuk bekerja kembali.

7. Jika ancaman bom terjadi dan terjadi ledakan yang menimbulkan


kebakaran, maka ketua Tim Tanggap Darurat segera menghubungi
Dinas Pemadam Kebakaran untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi.
8. Setelah kebakaran terjadi, Tim Tanggap Darurat memeriksa area
kebakaran dan melaporkan kepada ketua P2K3 dan Direksi.

Direksi menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau keadaan dan


mengambil tindakan perbaikan.
SKENARIO KEADAAN DARURAT
GEMPA BUMI

1. Jika terjadi gempa bumi seluruh karyawan/personil diminta untuk


berlindung di bawah meja dan karyawan/personil yang berada
diluar kantor diminta untuk menjauh dari lokasi bangunan.

2. Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan petugas teknik mematikan


aliran listik.

3. Apabila getaran gempa pertama kali dirasakan sangat kuat, dan


diperkirakan dapat meruntuhkan bangunan. Tim Tinjauan Evakuasi segera
menginformasikan seluruh karyawan/personil untuk keluar ke tempat yang
aman dan jauh dari lokasi untuk menghindari adanya gempa susulan.

4. Setelah gempa terjadi apabila terdapat korban dan terjadi sumber api,
Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan Operator Telepon/petugas
lainnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit, dan
lainnya.

5. Setelah gempa berakhir dan kondisi sudah kembali normal, Ketua Tim
Tanggap Darurat memeriksa seluruh lokasi yang terkena gempa dan
melaporkan kepada Ketua P2K3 / Direksi.

Direksi menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau keadaan dan


mengambil tindakan perbaikan.
SKENARIO KEADAAN DARURAT
HURU HARA

1. Petugas Keamanan/Satpam yang sedang bertugas berusaha untuk


membendung massa yang masuk ke sekitar kantor/lokasi dan
melaporkan kepada Ketua Tim Tanggap Darurat.

2. Ketua Tim Tanggap Darurat bersama wakil perusahaan berusaha untuk


berbicara dan bermusyawarah dengan wakil masa terlebih dahulu untuk
meredakan situasi.

3. Apabila keadaan tidak terkendali oleh pembicaraan dua pihak, Ketua Tim
Tanggap Darurat memerintahkan operator telepon segera menghubungi
kantor polisi terdekat atau Dinas Kebakaran bila perlu.

4. Ketua Tim Tanggap Darurat segera memerintahkan Tim Evakuasi dan Tim
P3K untuk segera mengambil langkah-langkah evakuasi
karyawan/personil ke tempat yang aman.

5. Petugas Keamanan/Satpam segera melokalisir sekitar lokasi kerja


terhadap kemungkinan terjadinya pengerusakan aset perusahaan dan
penganiayaan karyawan/personil.

6. Kondisi huru-hara yang tidak terkendali dilimpahkan kepada Polisi atau


Petugas Keamanan yang berwajib.

7. Ketua Tim Tanggap Darurat memantau perkambangan dan melaporkan


kepada Ketua P2K3/Direksi.

Anda mungkin juga menyukai