Anda di halaman 1dari 2

Guru sebagai Direktur Belajar (Director of Learning)

Pengertian proses belajar-mengajar mempunyai makna yang lebih luas dan dan lebih berarti
daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya suatu
kesatuan aktivitas yang tak terpisahkan antara siswa sebagai pelajar dan guru sebagai
pengajar. Dalam aktivitas tersebut terdapat interaksi antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar.

Seperti telah kita maklumi bersama bahwa proses belajar merupakan suatu proses terjadinya
perubahan tingkah laku, yang berarti bahwa seseorang yang telah melalui suatu proses
belajar akan mengalami perubahan tingkah laku.

Selanjutnya dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru senantiasa berusaha


menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak untuk belajar. Beberapa
penelitian menunjukan bahwa motif berprestasi mempunyai korelasi positif dan cukup
berarti terhadap pencapaian prestasi belajar. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi
belajar hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya motif "berprestasi". Dalam hubungan ini
guru mempunyai fungsi sebagai motivastor dari keseluruhan kegiatan belajar-mengajar.

Sebagai direktur belajar, pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar-mengajar


tidak hanya melalui pendekatan instruksional akan tetapi disertai dengan pendekatan pribadi
(personal approach). Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan guru dapat mengenal dan
memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam keseluruhan
proses belajarnya. Dengan kata lain, sebagai direktur belajar guru sekaligus berperan sebagai
pembimbing dalam proses belajar-mengajar. Sebagai pembimbing dalam belajar guru
diharuskan mampu untuk:

1. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok.
2. Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar.
3. Mmeberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik pribadinya.
4. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya.
5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.

Dari uraian tersebut ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya sebagai suatu
usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian.

Pertama, adalah dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam
mengenbangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi, bahwa dalam proses
pendidikan, menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar pengajaran.
Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan
penyuluhan.

Kedua, pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi
perubahan-perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. Dalam
menghadapi perkembangan ini para siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam
penyesuaian diri melalui layanan bimbingan.

Ketiga, pada hakikatnya guru mempunyai peranann yang tidak hanya sebagai pengajar, akan
tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik. Sebagai pendidik, maka guru seyogianya
dapat menggunakan pendekatan-pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya.
Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui layanan bimbingan.

Anda mungkin juga menyukai