UUM Puisi Kls 6
UUM Puisi Kls 6
oh petani,
punggungmu kini tak lagi lurus
seperti sedia kala
ketika dirimu masih sangat muda
ketika tulang-tulang persendian masih tak berulah
ketika otot-otot tak menegang sepanjang waktu
dan ketika raga tak lebih cepat lelah dari biasanya
Bocah-bocah ini
Layaknya seorang anak yang baru saja terbebas
dari kurungan ibu tirinya
bocah-bocah ini
layaknya seekor keledai
yang terbebas dari ikatannya
ASA DI UJUNG LANGIT
Sepagi ini aku telah siap menghadapi hari-hariku
Berseragam merah putih dan memanggul tas berisikan buku
Semangat menuntut ilmu begitu terasa
Di kala mentari pagi menyiratkan senyumnya
Untukku dan sahabat-sahabatku
kulihat di sekeliling
segerombol pelajar cilik
berseragam merah putih
dengan tentengan tas berisikan alat tulis
bercanda ria sambil menatap jauh di ujung jalan
sebuah sekolah yang menjadi tumpuan harapan
akan asa dan mimpi-mimpi
untuk sebuah cita-cita mulia
demi bangsa dan negara
melihat mereka
tak ada bedanya
seperti halnya kami di sini
yang menatap jauh ke depan
tak hanya di ujung jalan
tapi di ujung langit sana
yang terdapat mimpi besar
meraih cita besar
sebesar upaya dan kerja keras
demi ayah bunda
serta tanah air dan juga ibu pertiwi tercinta
RIUH
ibunda guru
lekaslah lah sehat
dan benahi kelakuan bocah berseragam
dengan segala kelakuannnya ini
ibunda guru
lekaslah sehat kembali
dan berada di ruang riuh ini
untuk kembali mengajar lagi
PEMANDANGAN DI KALA SENJA SEPULANG SEKOLAH
Saat ku berjalan pulang bersama sahabat
Kupandangi alam sekitar
Sungguh elok dipandang mata
Langit senja yang kemerahan
Dihiasi awan kemerahan yang amatlah cantik
Dihiasai kawanan burung yang hendak pulang ke saran
Ulangan harian
Tak bisakah kau datang esok saja
Ketika aku dan teman-temanku telah banyak membaca
Ketika aku dan teman-temanku telah banyak mengulas materi
Ketika aku dan teman-teman telah banyak mengerjakan latihan
soal
Ulangan harian
Sungguh kau tak berbelas kasihan
Kau tetap datang tanpa mengerti yang kami rasakan
Ibunda guru hanya tersenyum tipis
Melihat kami kalah telak oleh sesuatu bernama
Ulangan harian
IBU