Di Amerika Serikat kantor ini beroperasi dengan nama PricewaterhouseCoopers LLP yang
merupakan perusahaan swasta terbesar keenam
Saat ini, Global Chairman of PricewaterhouseCoopers International Ltd. dijabat oleh Robert
E Moritz (Bob Moritz) sejak Juli 2016.
PwC Internatitonal Limited dibentuk dengan adanya penggabungan usaha dari dua kantor
besar yaitu Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand yang masing-masing telah memiliki
akar sejarah sekitar 150 tahun.
• 1854 - William Cooper membangun praktiknya sendiri di London, yang tujuh tahun
• 1875 - Holyland akhirnya meninggalkan persekutuan itu dan kemudian huruf '& Co' dan
• 1990 - Coopers & Lybrand bergabung dengan Deloitte Haskins & Sells di sejumlah
negara di dunia.
• 1998 - Penggabungan Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand di seluruh dunia
Selama lebih dari 45 tahun, PwC Indonesia telah berperan dalam kisah sukses Indonesia
tentang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.
Bentuk hukum suatu persekutuan yang berbeda dengan suatu perusahaan dan sebenarnya
secara global, kantor ini merupakan gabungan dari kantor-kantor anggota yang mempunyai
otonomi sendiri dalam masing-masing jurisdiksi negaranya masing-masing. Payung
organisasi yang dinamakan PricewaterhouseCoopers International Limited, suatu perusahaan
yang di Britania Raya yang melakukan koordinasi. Saat ini, secara global dipimpin Robert E
Moritz sejak Juli 2016.
PwC termasuk kelompok empat firma jasa profesional terbesar di seluruh dunia, yang
menawarkan jasa terkait akuntansi, seperti audit, penjaminan (assurance),
perpajakan konsultasi manajemen, advisori, aktuaria, dan keuangan korporasi (corporate
finance). Kelompok ini sempat dikenal sebagai "Delapan Besar", dan berkurang menjadi
"Lima Besar" melalui serangkaian kegiatan merger. Lima Besar menjadi Empat Besar setelah
keruntuhan Arthur Andersen pada 2002, karena keterlibatannya dalam Skandal Enron.
• Memberikan saran untuk membantu organisasi publik, swasta dan sukarela sukses
• Membantu para klien PwC untuk melakukan bisnis dengan lebih baik, lebih efisien,
dan lebih menguntungkan
• Melatih para karyawan dan memberi mereka pengalaman dan lingkungan profesional
yang akan menjadi landasan bagi karier yang luar biasa.
Layanan konsultan yang menghadirkan akses pengetahuan terbaik dan jaringan keahlian
sektoral yang mapan di seluruh Asia Tenggara.
3. Actuarial Service
- Bagian dari Jaringan Bisnis Jepang PwC global yang beroperasi di lebih dari 80 negara
- Bekerja sama dengan lembaga-lembaga Jepang termasuk Jakarta Japan Club (JJC),
Kedutaan Besar Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Persiapan dan penerapan IFRS 17 dirilis pada Mei 2017 dan merupakan standar
komprehensif. Standar ini menggantikan IFRS 4 (Kontrak Asuransi) - standar sementara -
yang saat ini memungkinkan berbagai praktik.
6. Tax
Bekerja bersama dengan klien untuk menemukan solusi terbaik - baik secara teknis
maupun komersial dalam perpajakan..
7. Legal Services
Menetapkan standar dalam layanan penasehat bisnis multidisiplin di Indonesia, Melli
Darsa & Co., melalui jaringan PwC, terus membantu klien mencapai keunggulan
kompetitif melalui saran hukum yang digerakkan oleh strategi, berwawasan ke depan dan
langsung yang selaras dengan keseluruhan klien strategi bisnis.
Membantu melakukan penawaran yang lebih baik dan menciptakan nilai melalui merger,
akuisisi, pembuangan, dan restrukturisasi, berusaha untuk memberikan nilai kesepakatan
kepada klien kami dan saran bisnis di seluruh rangkaian kesepakatan.
12. Accounting Advisory Services
Menangani masalah khas yang dihadapi oleh perusahaan Cina yang melakukan bisnis di
Indonesia, meliputi perusahaan, pajak, uji tuntas, kepatuhan terhadap peraturan, pelaporan
keuangan, dan audit.
- Memiliki tim profesional berbahasa Mandarin di semua lini layanan utama, yang
berkomitmen penuh untuk melayani perusahaan Cina yang beroperasi di Indonesia.
- Jaringan dengan kantor PwC di Cina, Hong Kong dan Taiwan, memungkinkan klien
untuk mengakses pasar dan keahlian professional.
PwC Entrepreneurial and Private Business Services (EPB) adalah tim penasihat bisnis
yang didedikasikan untuk membantu wirausahawan, pemilik yang dikelola, dan
pemimpin bisnis keluarga menyelesaikan masalah bisnis sehari-hari, menciptakan nilai
dan mencapai kesuksesan jangka panjang
PWC Global
Global leadership team
NO NAMA NAMA JABATAN MASA JABATAN
ASSURANCE
PWC INDONESIA
TAX
ADVISORY
CONSULTING
5. Widita sardjono Parner PwC south east asia Nov 2018-saat ini
consulting
LEGAL
2. Indra Allen Nasution Partner at melli darsa & co ( Jul 2018-saat ini
member firm of PwC global
network)
Sejak awal triwulan kedua 2017 telah muncul isu terjadinya fraudakuntansi di British
Telecom. Perusahaan raksasa Inggris ini mengalami fraud akuntansi di salah satu lini
usahanya di Italia.
Yang mengejutkan adalah relasi PwC dengan British Telecom telah berlangsung sangat
lama, yaitu 33 tahun sejak British Telecom diprivatisasi 33 tahun yang lalu. Board of
Director British Telecom merasa tidak puas atas kegagalan PwC
mendeteksi fraud akuntansi di Italia.
Fraud akuntansi ini gagal dideteksi oleh PwC. Justru fraud berhasil dideteksi oleh
pelapor pengaduan (whistleblower) yang dilanjutkan dengan akuntansi forensik oleh
KPMG. Modus fraud akuntansi yang dilakukan British Telecom di Italia sebenarnya
relatif sederhana dan banyak dibahas di literatur kuliah auditingnamun
banyak auditor gagal mendeteksinya yakni melakukan inflasi (peningkatan) atas laba
perusahaan selama beberapa tahun dengan cara tidak wajar melalu kerja sama koruptif
dengan klien-klien perusahaan dan jasa keuangan.
Bagi PwC, masalah ini menjadi yang kedua kalinya menerpa dalam dua tahun
belakangan ini setelah Tesco karena gagal memberitahukan ratusan juta poundsterling
laba yang hilang. Yang menarik, di Inggris terdapat lembaga antifraud yaitu Serious
Fraud Office (SFO) yang melakukan penegakan hukum atas
skandal fraudtermasuk fraud oleh atau di korporasi.
2. Kegagalan Audit Price Waterhouse Coopers (PwC) pada RSM Tenon Group
PwC dikenakan sanksi denda jutaan poundsterling karena telah gagal dalam auditnya.
Tentu saja berita ini menambah keprihatinan terhadap profesi auditor.
PwC dikenakan denda GBP5,1 juta dan dikecam oleh Financial Reporting Council di
Inggris setelah PwC mengakui salah dalam auditnya terhadap RSM Tenon Group di
tahun buku 2011.
Denda yang dikenakan kepada kantor akuntan publik hanya sedikit berpengaruh
menghalau kantor akuntan publik tidak jatuh dari standar audit.
Baik kantor akuntan publik maupun perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan
yang bermuatan fraud telah sepakat untuk membayar denda tanpa menyangkal temuan
otoritas keuangan tersebut. Selain itu, seperti pengenaan sanksi yang lain, partner kantor
akuntan publik dikenakan suspend atau dilarang memberikan jasa auditnya selama dua
tahun.
Kegagalan audit atas laporan keuangan oleh kantor akuntan publik umumnya disebabkan
akuntan publik dan tim auditornya tidak melaksanakan standar auditnya sebagaimana
harapan. Bisa terjadi objektivitas, kecermatan profesional, supervisi berjenjang, analisis
risiko tidak berjalan baik sehingga terjadi kegagalan audit.
Akhir suatu kegagalan audit adalah rusaknya kredibilitas dan kepercayaan kepada kantor
akuntan publik, akuntan publik yang bersangkutan, dan profesi audit pada umumnya.
Kejadian di atas terjadi pada auditor independen yang posisinya berada di eksternal
organisasi.
Pada kasus tersebut terjadi karena terjadinya pembelian dan penempatan saham yang tidak
sukses sehingga manajemen baru Jiwasraya yang ditujuk 18 Mei 2018, dipimpin Asmawi
Syam melihat ada permasalah pada produk ini dan melihat ada ketidakberesan dalam laporan
keuangan.
Manajemen pun meminta dilakukan audit ulang dengan menunjuk PricewaterhouseCoopers
(PwC) sebagai KAP. Dari hasil audit tersebut terjadi revisi laporan keuangan. Laba bersih
Jiwasaraya tahun 2017 turun dari semula Rp 2,4 triliun menjadi Rp 360 miliar.
27. Xerox
1. PwC Dipercaya Sebagai Auditor Piala Presiden selama 4 Tahun berturut – turut
Berita Piala Presiden: Untuk memastikan pagelaran Piala Presiden 2019 berlangsung transparan,
panitia pelaksana turnamen pramusim tersebut kembali menggunakan jasa auditor profesional,
PricewaterhouseCoopers (PwC).
Ini menjadi kali keempat perusahaan auditor keuangan publik ditunjuk PSSI dan penyelenggara
(OC) bekerja sama dengan panitia Piala Presiden. Jasa PwC sudah digunakan semenjak
digelarnya Piala Presiden edisi tahun 2015, 2017 dan 2018.
Perwakilan Organizing Commitee (OC) Piala Presiden 2019, Pieter Tanuri menyebut, hasil kerja
PwC dalam tiga edisi sebelumnya menjadi salah satu pertimbangan utama kembali ditunjuknya
PwC sebagai auditor.
"Kami menunjuk PwC karena kami sudah pernah kerja sama dengan mereka pada edisi
sebelumnya. Karena sudah tahu kualitas mereka makanya kami tunjuk lagi. PwC juga
merupakan salah satu perusahaan audit terbaik di dunia. Kami juga mendapatkan rekomendasi
dari ketua Steering Committee (Maruarar Sirait) untuk memakai mereka di Piala Presiden ini,"
kata Pieter Tanuri seperti dilansir laman remi pssi.
Sementara itu, Senior Partner PwC Indonesia Lok Budianto mengatakan, dipercaya sebagai
auditor Piala Indonesia merupakan sebuah kebanggaan bagi pihaknya.
"Kami akan menjaga komitmen dari pihak penyelenggara agar penyelenggaraan turnamen ini
tetap akuntabel dan transparan," katanya.
Seperti pada Piala Presiden sebelumnya, PwC Indonesia akan mengerjakan audit sesuai dengan
metodologi dan standar audit yang berlaku, demi mendapatkan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hasil audit ini akan diserahkan kepada OC sebagai bagian dari laporan
OC kepada Presiden. Lok memastikan sejak kerja sama dilakukan dengan penyelenggara Piala
Presiden, PwC Indonesia berkomitmen menjaga profesionalitas.
"PwC Indonesia bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan yang ingin membangun kepercayaan
publik. Karenanya, kami juga ingin berkontribusi dalam upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
dan PSSI untuk membangun kepercayaan publik kepada persepakbolaan Indonesia. PwC
Indonesia dan pihak penyelenggara dalam kerja sama ini berangkat dari niat baik yang sama dan
berharap semoga sepakbola Indonesia bisa maju dan bangkit," pungkasnya.
Konsultasi PwC menerbitkan hasil dari 'PwC Digital Confidence Perspectives Survey', di mana
ia menyoroti organisasi yang mengadopsi "pendekatan berbasis bisnis untuk keamanan dunia
maya untuk inisiatif digital mereka, mencapai hasil yang lebih baik dan mengungguli rekan-
rekan mereka" Survei ini dilakukan untuk lebih dari 3.000 eksekutif dan profesional IT di
seluruh dunia.
Dengan demikian, penelitian ini menyatakan bahwa 25% teratas dari semua responden
memimpin dalam keamanan Cyber. Grup ini disebut "pelopor" dan ditandai dengan menawarkan
nilai lebih dan hasil komersial yang lebih baik.
"Perusahaan-perusahaan yang memimpin inisiatif digital memiliki visi yang jauh lebih proaktif,
karena mereka tidak hanya bekerja dalam keamanan aset digital penting tetapi memahami bahwa
keamanan dunia maya harus menghasilkan kepercayaan pada pelanggan mereka dan, oleh karena
itu, harus diintegrasikan ke dalam strategi bisnis untuk mengambil penuh keuntungan
transformasi digital dan mendukung organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya, "kata
Direktur Konsultasi Bisnis PwC Alexander Garcia.
Demikian pula, 9 dari 10 "perintis" digital mengklaim mendapat hadiah yang memenuhi atau
melebihi harapan mereka, dibandingkan dengan 66% dari peserta studi lainnya. Grup ini lebih
optimis tentang potensi pertumbuhan pendapatan dan margin keuntungan perusahaannya. 57%
mengharapkan pendapatan tumbuh 5% atau lebih, dan 53% mengharapkan pertumbuhan margin
laba sama dengan atau lebih besar dari 5%.
Selain itu, 65% dari "pelopor" sepenuhnya setuju bahwa tim cybersecurity mereka terintegrasi ke
dalam bisnis dan akrab dengan strategi bisnis organisasi. Demikian juga, 89% dari grup ini
memastikan bahwa tim cybersecurity mereka terus-menerus terlibat dalam manajemen risiko
yang melekat pada transformasi bisnis atau inisiatif digital organisasi. Akhirnya, 77% berpikir
bahwa tim cybersecurity mereka memiliki interaksi yang cukup dengan para pemimpin senior
untuk mengembangkan pemahaman tentang praktik bisnis dasar perusahaan.
3. PwC mendapat penghargaan di Pinnacle Awards sebagai SAP Mitra SuccessFactors
Tahun 2019 sebagai Entitas Besar dan Cloud Publik terhadap SAP Mitra Tahun Ini
PwC hari ini mengumumkan bahwa mereka telah menerima Penghargaan SAP® Pinnacle 2019
sebagai Mitra SAP® SuccessFactors® Tahun Ini - Perusahaan Besar, dan Cloud Publik untuk
Mitra Tahun Ini SAP S / 4HANA®, yang mengakui kontribusinya yang luar biasa sebagai mitra
SAP .
SAP mempersembahkan penghargaan ini setiap tahun kepada para mitra top yang telah unggul
dalam mengembangkan kemitraan mereka dengan SAP dan membantu pelanggan berjalan lebih
baik.
Pemenang dan finalis dalam 30 kategori dipilih berdasarkan rekomendasi dari bidang SAP,
umpan balik pelanggan, dan indikator kinerja.
"Untuk menjaga ekosistem yang hidup di sekitar perusahaan cerdas, SAP berfokus pada mitra
kami dan kemampuan mereka untuk memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan kami," kata
Bill McDermott, CEO SAP. “Mitra kami - besar dan kecil - menciptakan solusi dan layanan
inovatif dan menginspirasi yang membuat bisnis lebih baik dan membantu pelanggan berubah
menjadi perusahaan yang cerdas. Selamat untuk semua pemenang SAP Pinnacle Award. Seperti
pepatah lama: Kerja tim membuat mimpi berhasil. Terima kasih kepada mitra kami yang
membantu mewujudkannya. "
"Kami senang telah terpilih sebagai pemenang dua SAP Pinnacle Awards tahun ini," kata
Rodney Seligmann, kepala sekolah PwC dan pemimpin praktik global SAP. “Penghargaan ini
adalah bukti dedikasi PwC yang berkelanjutan untuk membantu klien kami mendorong
keunggulan operasional dan mengubah era digital menjadi peluang yang belum pernah terjadi
sebelumnya bagi mereka untuk mencapai tujuan mereka dan menentukan masa depan dalam
industri masing-masing. Merupakan hak istimewa untuk bekerja dengan klien kami untuk
membantu mereka meningkatkan solusi SAP untuk menghadapi tantangan bisnis terberat
mereka. "
SAP Pinnacle Awards menyoroti tentang kontribusi luar biasa para mitra SAP, mengakui
dedikasi mereka terhadap kerja tim, pendekatan inovatif, dan kapasitas untuk menantang apa
yang mungkin untuk membantu pelanggan mencapai tujuan mereka. Pemenang penghargaan
akan diakui secara resmi di SAP Global Partner Summit di Orlando, Florida pada 6 Mei. SAP
Global Partner Summit diadakan bersama dengan SAPPHIRE NOW® dan ASUG Annual
Conference, acara teknologi bisnis global terbesar, yang diselenggarakan oleh SAPand ASUG 7-
9 Mei 2019.
PwC diumumkan sebagai Pemimpin dalam 'Konsultasi Kompensasi 2019' oleh ALM
Intelligence, sebuah perusahaan yang menilai perusahaan konsultan di pasar yang ditentukan
berdasarkan luasnya dan kedalaman kemampuan layanan dan kemampuan untuk menyebarkan
mereka di seluruh persyaratan klien yang sangat kompleks.
Menurut laporan itu, 'Peningkatan pengawasan peraturan terus menjadi masalah utama di pasar
kompensasi, dari kesetaraan gender dan ras hingga peningkatan pengawasan pemerintah
terhadap implikasi pajak dari peningkatan pekerjaan ekonomi pertunjukan bersamaan dengan
penciptaan undang-undang baru untuk memerangi kemungkinan kerugian - semua di tengah
meningkatnya pengawasan pemegang saham. Klien mencari panduan untuk berurusan dengan
pemerintah daerah di era konvergensi dan mobilitas global yang meningkat. Beberapa
perusahaan konsultan bekerja dengan pemerintah dalam membentuk kebijakan, dan banyak yang
bekerja dengan 'berpikir global, bertindak lokal'. Perhatian utama bagi dewan adalah reputasi
merek mereka, yang sekarang harus memikul tanggung jawab sosial dan memasukkan keadilan
upah, kesetaraan upah, dan kontrol iklim di antara isu-isu sosial lainnya yang penting bagi
generasi muda. '
Mengenai kekuatan PwC, Laura Becker, penulis laporan tersebut, mengatakan bahwa:
'Kepemimpinan pemikiran PwC untuk pasar kompensasi diinformasikan oleh penelitian tentang
tren dan survei seperti survei CEO Tahunan dan studi Workforce of the Future, survei 10.000
orang yang melihat empat kemungkinan Worlds of Work untuk tahun 2030. PwC melihat
pendekatan kompensasi didorong oleh empat tren global utama, termasuk konvergensi global,
strategi imbalan berbasis data, konsultasi kompensasi dan kemampuan terkait serta mematuhi
kompleksitas teknis. Perusahaan ini melakukan pendekatan dengan metodologi One Firm dengan
keahlian penuh dalam konsultasi, jaminan, pajak, hukum dan kemampuan analisis data selain tim
People and Organisation (termasuk pakar komunikasi dan manajemen perubahan) untuk
memberikan wawasan dan solusi. '
Becker selanjutnya mengatakan bahwa model pengiriman layanan One Firm 'PwC terdiri dari
tim multidisiplin konsultan kompensasi dan penghargaan, konsultan komunikasi, spesialis data
dan analitik, akuntan, aktuaris, pengacara, dan profesional pajak, yang semuanya juga memiliki
akses ke seperangkat kemampuan yang lebih luas dalam konsultasi strategi, organisasi, dan
sumber daya manusia, analisis data, dan penasehat risiko dan jaminan. Ini memastikan
penyelarasan penghargaan dan strategi bisnis dalam desain rencana kompensasi yang juga sesuai
dengan kerangka kerja pajak, hukum, dan peraturan. PwC mengerahkan teknologi dan
kemampuan analitiknya untuk mengonversi proses kompensasi dan alat untuk platform
manajemen sumber daya manusia berbasis cloud, dan untuk menerjemahkan data besar ke dalam
strategi hadiah berbasis bukti. Konsultasi kompensasi difokuskan pada kompensasi eksekutif,
kompensasi total, desain insentif, benchmarking dan analisis data, tata kelola perusahaan,
peraturan remunerasi, pajak, akuntansi, hukum, implementasi strategi, hubungan pemegang
saham, dan pemodelan keuangan. '
Paul Wolstenholme, pemimpin kapabilitas Global Reward, PwC UK mengatakan: "Kami senang
ditunjuk sebagai pemimpin oleh ALM Intelligence. Kompensasi adalah topik hangat bagi Dewan
dan karyawan. Ini adalah biaya yang signifikan bagi perusahaan dan melakukan dengan benar
akan berdampak positif pada kinerja perusahaan, rekrutmen, perilaku dan retensi bakat. Kami
membantu klien kami untuk menemukan pendekatan yang tepat untuk imbalan dan manfaat.
Kami membantu mereka dalam memahami dampak kekuatan yang berkembang seperti
pemangku kepentingan, regulator, media dan calon rekrutmen mereka di dunia yang kompetitif.
Di PwC, kami menggunakan kombinasi kemampuan teknis, intelijen pasar, dan analitik untuk
membantu klien kami dengan berbagai masalah hadiah dan manfaat yang muncul. '
ALM Intelligence menyebut PwC sebagai yang Terbaik di Kelas untuk Penilaian Kebutuhan.
Model pemberian layanan One Firm 'PwC terdiri dari tim multidisiplin konsultan kompensasi
dan penghargaan, konsultan komunikasi, spesialis data dan analitik, akuntan, aktuaris, pengacara,
dan profesional pajak, memastikan keselarasan penghargaan dan strategi bisnis dalam desain dan
kepatuhan rencana kompensasi dengan kerangka kerja pajak, hukum, dan peraturan. PwC
memanfaatkan data dan kemampuan penilaian analitiknya, serta kelompok fokus dan survei
kualitatif untuk menilai kebutuhan organisasi, mengidentifikasi kesenjangan, dan menentukan
strategi yang dapat ditindaklanjuti. Data dan kemampuan analitik perusahaan mengubah proses
kompensasi dan menyediakan alat untuk platform manajemen sumber daya manusia berbasis
cloud, memberikan penilaian kebutuhan dengan platform seperti REMChannel dan Dashboard
untuk Kinerja Signifikan dan Pengemudi Gaji, menerjemahkan data besar ke dalam strategi
hadiah berbasis bukti. Hub Data & Analytics Rewards baru PwC menciptakan komunitas internal
konsultan kompensasi dan pakar analisis data untuk menargetkan solusi klien yang baru dan
inovatif dengan melihat kebutuhan / tantangan klien dan berbagi pembelajaran dan gagasan. '
Carol Stubbings, Pemimpin Global Joint, Orang-orang dan Organisasi, dan Mitra, PwC UK
mengatakan: "Kami sangat bangga dinobatkan sebagai pemimpin oleh ALM Intelligence. Klien
kami menghadapi berbagai tantangan dan para pemimpin bisnis bergulat dengan inovasi yang
mengganggu, perdagangan global, ketidakcocokan keterampilan, dan pengujian risiko dan
regulasi yang konstan. Kami membangun orang-orang yang disesuaikan dan solusi organisasi
untuk membantu klien kami mencapai ambisi strategis mereka - mencerminkan keunikan mereka
tetapi juga didasarkan pada analisis yang ketat dan wawasan yang didorong oleh data - untuk
menciptakan nilai yang tahan lama dan berbeda. '
KELEBIHAN PwC
1. PwC memiliki basis klien besar yang banyak di antaranya adalah klien tetap.
Karena tersebar di berbagai Negara di dunia, PwC memiliki basis klien yang besar dan
banyak diantara kliennya tersebut merupakan klien tetap. PwC memiliki kelompok klien
global 500 terbesar. Tahun 2017 telah membantu 429 (86%) dari 500 perusahaan dalam
daftar Fortune Global. Berikut daftar klien yang sedang atau pernah PwC tangani adalah
sebagai berikut : HSBC Holding plc, China Construction Bank, Commonwealth Bank of
Australia¸Bank of America MerillLynch, DBS Bank, Walt Disney, CIMB Niaga, Bank of
America, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia dan masih banyak lagi.
2. Banyak unit bisnis yang terpisah dari layanan keuangan seperti, Layanan Produk
Konsumen & Industri, Layanan Perusahaan Swasta dll.
Dengan banyaknya unit bisnis yang terpisah dari layanan keuangan membuat fokus PwC
sebagai perusahaan audit dengan integrasi tinggi pun tetap terjaga. Seperti slogan yang
ada di web resmi PwC “Drawing on the knowledge and skills of more than 236,000
people in 158 countries, we build relationships with our clients by providing services
based on quality and integrity. "PwC" refers to the network of member firms of
PricewaterhouseCoopers International Limited, each of which is a separate and
independent legal entity” yang maksudnya adalah dengan kemampuan dan sumber daya
yang dimiliki oleh PwC di 158 negara, PwC membangun kepercayaan dan menyediakan
layanan yang berkualitas dan berintegritas tinggi serta menjalin jaringan dengan
perusahaan anggota internasional yang masing-masing merupakan badan hokum yang
terpisah dan independen.
3. PwC memiliki jangkauan geografis yang sangat luas dengan kehadiran di 150+ Negara
Karena jangkauan geografis yang luas, mengartikan bahwa PwC telah membangun citra
baik dan dapat dipercaya oleh banyak Negara di dunia.
4. PwC memiliki tenaga kerja kurang lebih 220.000 yang tersebar di 158 negara, yang
terdiri dari kumpulan talenta terbaik
PwC memiliki system perekrutan tenaga kerja yang cukup panjang prosesnya. Mulai dari
interview pertama sampai masuk ke tahap pre-employment screening. Menunjukan
bahwa kualitas tenaga kerja yang disediakan PwC layak dan dapat dipercaya untuk
memberikan layanan kepada publik dan memberikan hasil audit dan jasa assurance
lainnya.
5. Perusahaan jasa profesional terbesar di dunia dan salah satu yang terbesar dari
perusahaan akuntansi "Empat Besar"
6. PwC memiliki iklan yang luar biasa melalui iklan, yang telah menciptakan kesadaran
merek yang kuat
Maksudnya adalah PwC memiliki branding yang sangat kuat sebagai “Big Four” seserta
banyak memiliki klien dari perusahaan-perusahaan besar yang tersebar di 158 negara.
7. Perusahaan telah dianggap sebagai salah satu tempat terbaik untuk bekerja dan telah
memenangkan beberapa penghargaan
Berdasarkan review dari beberapa pekerja PwC, mereka mengakui bahwa lingkunga
kerja PwC merupakan lingkungan kerja yang baik. PwC memberikan izin bagi para
karyawannya untuk memilih jam kerja mereka sendiri.
8. PwC telah menciptakan kesadaran merek dengan berbagai penawaran sponsor juga
KEKURANGAN PwC
1. Persaingan ketat dari pemain industri terkemuka lainnya berarti pangsa pasar terbatas
untuk PwC.
Posisi PwC yang berada di “Big Four” menjadikan adanya persaingan ketat dengan 3
perusahaan lainnya yang berada di dalam ‘branding’ yang sama. Menjadikan ketatnya
juga untuk mendapatkan client baru selain klient tetap yang sudah pernah dan sedang di
audit oleh PwC.
2. Kontroversi dan tuduhan terkait pekerjaan tertentu terkadang merusak citra merek
3. Masih ada segelintir sumber daya di dalam PwC yang nakal dan berani melawan kode
etik yang telah diatur dan dijunjung tinggi dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-45364956
https://www.pwc.com/id/en/about-us.html
http://investor.cimbniaga.co.id/misc/AGMS/2019/Company-Profile-PWC-bahasa.pdf