Anda di halaman 1dari 3

1. Apakah yang dapat melakukan fotosintesis hanya tumbuhan?

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik

yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun,

yaitu klorofil. Selain yang mengandung zat hijau daun ada juga makhluk hidup lain yang

berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan

menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.

Terdapat juga hewan tertentu yang melakukan fotosintesis yaitu slug emerald dan salamander

tutul.

2. Bagaimana jika makhluk hidup lain memiliki klorofil, apakah mampu melakukan fotosintesis?

Klorofil adalah salah satu faktor penting untuk melakukan proses fotosintesis. Jika makhluk

hidup lain memiliki klorofil, tentu bisa (mampu) melakukan fotosintesis. Contohnya Ada

sejumlah bakteri yang melakukan fotosintesis yaitu Rhodobacter sphaeroides. Bakteri

berfotosintesis menggunakan klorosom. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah

membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses

fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

Terdapat juga hewan tertentu yang bisa melakukan fotosintesis, yaitu :

1. Slug emerald

Hewan pertama yang diketahui bisa melakukan fotosintesis adalah Elysia chlorotica. Hewan

ini adalah sejenis slug alias siput tak bercangkang, dan sebutan umumnya adalah slug

emerald. Kata chlorotica menyiratkan bahwa mereka bisa menggunakan klorofil untuk

berfotosintesis. Namun klorofil itu tidak diproduksi begitu saja layaknya tumbuhan hijau.

Slug ini bisa memproduksi klorofil karena mengonsumsi alga hijau. Mereka punya

kemampuan menyerap gen dari si alga. Gen tersebut bahkan bisa menurun kepada anak-
anaknya, tapi slug yang masih kecil tetap harus makan cukup banyak alga supaya bisa

berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis memungkinkan slug ini mendapat energi

langsung dari sinar matahari, tapi mereka juga mendapat energi dari makanan layaknya

hewan lain.

2. Salamander tutul

Salamander tutul (Ambystoma maculatum) memiliki kemiripan dengan slug emerald dalam

hal melakukan fotosintesis. Mereka bisa melakukannya karena mengonsumi alga hijau dan

menyerap gen pembuat klorofilnya. Ini membuat salamander dinobatkan sebagai

vertebrata pertama yang diketahui bisa berfotosintesis. Penemuan tersebut terbilang

mengejutkan. Sebabnya adalah hewan vertebrata memiliki sel yang disebut sel imun

adaptif. Sel tersebut akan menyerang sel asing apapun yang bukan berasal dari dirinya

sendiri. Namun ternyata sel imun salamander tutul tidak menyerang sel dari alga hijau, tapi

malah menyatu dengannya. Maka kemungkinannya hanya dua: sel alga ternyata bisa

melewati sel imun salamander dengan cara tertentu, atau salamander tutul bisa

'mematikan' sel imunnya untuk sementara supaya sel alga tidak diserang.

3. Dalam pembahasan materi tentang Fotosintesis, sebagian besar penjelasannya

adalah fotosintesis terdapat pada daun. Bagaimana yang terjadi pada tumbuhan yang

dipotong sehingga tidak memiliki daun atau pohon jati yang menggugurkan daunya pada

musim kemarau (sampai tidak memiliki daun), apakah masih mampu

melakukan fotosintesis? berikan argumentasi saudara?

 Fotosintesis pada umumnya terjadi di organ tumbuhan yaitu daun. Hal ini dikarenakan

pada daun terdapat pigmen klorofil yang merupakan salah satu komponen penting
dalam fotosintesis. Apabila tumbuhan tersebut dipotong, sehingga tidak memiliki daun

maka tumbuhan tersebut tidak bisa berfotosintesis karena kehilangan klorofilnya.

 Pohon jati yang mengugurkan daunnya pada musim kemarau (sampai tidak memilki

daun) tidak mampu melakukan fotosintesis, karena organ utama tempat

berlangsungnya fotosintesis yaitu daun (mengandung klorofil) sudah tidak ada.

Pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau untuk beradaptasi dan bertahan

hidup. Pohon jati menggugurkan daunnya dengan tujuan untuk mengurangi

penguapan air. Cadangan air pohon jati berada di akar pohon. Cadangan air tersebut

hanya dapat bertahan hingga musim kemarau selesai. Selain itu, pada musim kemarau

kadar air di dalam tanah akan semakin berkurang. Tumbuhan pun harus beradaptasi

dengan musim kemarau dan sedikitnya pasokan air. Pada musim kemarau, penguapan

akan terjadi lebih tinggi. Jadi, apabila pohon jati tidak menggugurkan daunnya maka

cadangan air akan terus habis dan pohon pun akan mati. Pohon jati akan berfotosintesis

lagi ketika daun-daunnya sudah tumbuh lagi.

Anda mungkin juga menyukai