Anda di halaman 1dari 50

PENYAKIT AKIBAT

PAJANAN PELARUT
ORGANIK
Dewi Soemarko
Modifikasi oleh Astrid Sulistomo
PERDOKI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan kimia di hampir semua


sektor industri tidak dapat dihindari

Pemakaian bahan kimia saat ini sudah


mencapai >150.000 jenis

Baru < 10.000 yang telah diteliti – efek terhadap


kesehatan
PAJANAN BAHAN KIMIA

Pekerja terpajan bahan kimia dalam berbagai bentuk:


– Gas, Debu, Uap, Asap, Kabut dsb.
Absorbsi bahan kimia ke dalam tubuh di tempat kerja
tersering melalui:
– Inhalasi, kontak kulit dan kadang-kadang melalui saluran
pencernaan
Sumber pajanan:
– Kecelakaan, kebocoran, kerusakan pada alat ventilasi dan
proses kerja yang tidak sesuai standar
POTENSI BAHAYA

TOKSISITAS:
– Besarnya kemungkinan suatu substansi untuk
menyebabkan cedera pada jaringan biologis
POTENSI BAHAYA (hazard):
– Kemungkinan suatu substansi menyebabkan cedera
pada jaringan biologis pada lingkungan atau
situasi tertentu
NILAI STANDAR

NILAI AMBANG BATAS:


– Rata-rata besarnya konsentrasi/kadar suatu
substansi yang diperbolehkan berada di lingkungan
kerja, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan
pada sebagian besar pekerja
INDEKS PAJANAN BIOLOGIS:
– Kadar rata-rata suatu substansi dalam jaringan
tubuh yang masih dapat diterima dan belum
menyebabkan gangguan kesehatan
PENGELOLAAN MEDIS PAJANAN AKUT
BAHAN KIMIA

Pada umumnya penanganan yang dilakukan pada


pajanan akut:
Jauhkan pekerja dari pajanan
Lakukan Resusitasi
Lakukan Dekontaminasi
Pengobatan simtomatis
PREVALENSI PAJANAN PELARUT
ORGANIK
Itali: 10-16% populasi sedang/pernah terpajan
Swedia: 3-4% populasi menganggap masalah
NIOSH: 100,000 pekerja terpajan Toluene
– 140,000 pekerja terpajan Xylene
Pekerjaan tertentu pajanan sangat tinggi:
– Pengecat, pemasang karpet dll.
Pajanan menurun karena banyak bahan diganti
dengan bahan yang larut dalam air
PENGERTIAN DASAR PELARUT
ORGANIK
DEFINISI

Pelarut :
suatu substansi (biasanya cair
pada suhu ruangan) yang
melarutkan substansi lain sehingga
menjadi suatu larutan yang homogen

Wie - Pelarut organik (june 09) 10


KLASIFIKASI

Aqueous (berbasis air)


Organik (berbasis hidrokarbon) – terbanyak
dalam industri

Wie - Pelarut organik (june 09) 11


PEMAKAIAN Pelarut organik
Pemakaian di Industri terbanyak sebagai :
- pembersih , penghilang minyak,
tinner dan ekstraksi
- bahan kimia intermedia dalam
produksi suatu bahan kimia tertentu
Saat ini ada 30 ribuan jenis pelarut digunakan di
industri

Wie - Pelarut organik (june 09) 12


SIFAT FISIK DAN KIMIA
Bentuk : cairan tak berwarna, kecuali isophorone

DAYA LARUT :
daya melarutkan dalam lemak – sifat utama sbg pelarut
→ pengaruh kesehatan

Potensi pelarut sebagai anestesi umum dan agent


defatting berhub secara proposional dengan daya
larutnya
Wie - Pelarut organik (june 09) 13
SIFAT FISIK DAN KIMIA ………..

Daya absorbsi melalui kulit berhub dg daya larut lipid


maupun air

Daya pembakaran dan daya ledak


- beberapa pelarut organik sangat mudah terbakar
→ bahan bakar
- beberapa pelarut organik sangat sulit terbakar
(hidrokarbon halogen)→ pemadam kebakaran

Wie - Pelarut organik (june 09) 14


SIFAT FISIK DAN KIMIA…….

Daya menguap
pelarut organik mudah menguap.
makin besar daya menguap → makin tinggi kadar
di udara → kemungkinan terinhalasi makin besar

Wie - Pelarut organik (june 09) 15


ABSORBSI
Semua pelarut organik, pada umumnya diabsorbsi
melalui inhalasi (pernapasan)
- up take / retensi paru :
40%-80% pada keadaan istirahat,
bila bekerja maka meningkat 2-3 kali

Sebagian besar , absorbsi melalui kulit:


– Paling mudah bila sifat pelarut larut dalam lemak dan air
– Daya menguap tinggi, maka abs. pada kulit rendah (lebih
mudah terhirup)

Wie - Pelarut organik (june 09) 16


DISTRIBUSI
Distribusi ke jaringan lemak, sistim saraf dan hati.
Organ yg punya pembuluh darah besar : otot jantung
dan otot rangka
Menembus sawar darah plasenta dan masuk ke ASI
Makin banyak jaringan lemak → makin tinggi
akumulasi
– Daya larut tinggi (Styrene, Xylene, Acetone,
Buthyl alkohol)
– Daya larut tidak tinggi (Methylene Cl, 3Clethylene,
Toluene)
Wie - Pelarut organik (june 09) 17
EKSKRESI

Metabolisme bervariasi dan mempengaruhi toksisitas


dan pengobatan toksisitasnya

Ekskresi →
Melalui ekshalasi - dalam bentuk tak berubah
Melalui urin – setelah biotransformasi (Metanol:
as.formit. Toluen : as. Hipurat)

Wie - Pelarut organik (june 09) 18


JENIS PELARUT ORGANIK
Acetone
N buthyl alcohol
B ethyl cellosolve
Cellosove acetate
Ethyl acetate
Hexane
Isophorone
Methanol
Methyl ethyl ketone
Methyl isobutl ketone
Toluene
Trichloro ethylene
xylene
Wie - Pelarut organik (june 09) 19
EFEK TERHADAP KESEHATAN
EFFEK UMUM JANGKA PENDEK

– Effek Narkotik akut


– Effek toksik terhadap darah & hati
– Iritasi kulit dan membrana mukosa
– Gejala asthma – non allergenic hiperreactivity
EFEK UMUM JANGKA PANJANG

– Neurotoksik
– Karsinogenik
– Mutagenik
– Teratogenic
EFEK UMUM MENURUT GOLONGAN

Gol Alifatik : n-hexane


anestetik> iritan, neuropati perifer
Gol Aromatik : anestesi > iritan
Benzene → A.Aplastik, lekemia
Toluene → asidosis tub renal, disfungsi otak kecil
Gol Alkohol : iritan > anestesi
Metil alkohol → asidosis, neuropati optik
Etil alkohol → Fetal alcohol Syndr
n-buti alkohol → injury N vestibuler, auditory
Gol. Glikol : ekstrim : low volatyl
etilin glikol → asidosis, gagal ginjal

Wie - Pelarut organik (june 09) 23


GOLONGAN PELARUT ORGANIK ……..

Gol. Fenol : iritan > anestesi, sitotoksik,


korosif
Fenol → Abs kulit dari uap
Gol. Keton : iritan, strong odor > anestesi
aseton, metil etil keton,
diaseton alkohol
Gol Ester : iritan , strong odor > anestesi
metil format → neuropati optic (dari as. Format)
metil asetat → neuropati optic ( dari metanol)
Wie - Pelarut organik (june 09) 24
GOLONGAN PELARUT ORGANIK ……….

Gol. Glikol eter: abs kulit tanpa iritasi


2-metoksi etanol → gangg. Sist. Reproduksi
2-butoksietanol → anemia
Gol. Asam : iritan > anestesi
as, formic, as. Asetat, as, propionic
Gol Amine : iritan > anestesi, edema kornea, visual halo

Wie - Pelarut organik (june 09) 25


GOLONGAN PELARUT ORGANIK ……..

Gol Chlorinated hydrocarbon: efek hepar, renal, jantung


trikloro etilen→ alkohol intolerance, degreasing flush
carbon tetrakorida → sirosis hepar, ca hepar
Chloroform → kanker pada manusia
Terpentin : iritan > anestesi, dermatitis kontak alergi
Dimetilsulfoksida: hepatoroksik > anestesi, abs kulit
Tetra hidrofuran: anestesi, iritan

Wie - Pelarut organik (june 09) 26


PENATA LAKSANAAN
PENCEGAHAN

Minimalisasi tingkat pajanan


Edukasi:
– Sifat Bahan Kimia
– Bahaya terhadap kesehatan
– Cara Kerja Aman
Melakukan Kerja dengan Aman
– Menghindari kontak langsung
– Menggunakan APD
DETEKSI DINI
Kenali sifat zat kimia yg ada di tempat kerja (identifikasi
bahaya potensial)
Kenali cara absorbsinya (inhalasi , kulit)
Kenali gejala-gejala awal
Dengan kuesioner Swedish Q 16 → untuk tahu intoksikasi
larutan organik kronik
Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala → perhatikan :
kelainan paru, kulit, ginjal, hati, SSP

Wie - Pelarut organik (june 09) 29


DETEKSI DINI ………….
Monitoring biologis tidak dapat dilakukan utk semua zat
pelarut organik,

Mengapa ??
1. absorbsi dan ekskresi cepat
2. pajanan jangka pendek kadang-kadang
lebih menyebabkan gang. Kesehatan
3. harus tahu waktu yg tepat utk ambil sampel

Wie - Pelarut organik (june 09) 30


PENATALAKSANAAN KASUS
AKUT
Jauhkan dari pajanan
Bilas mata dengan air , segera !!
BIlas kulit dengan air, segera !!
Bila ada gangguan dermatitis → th/ dermatitis
Bila ada gejala gangg SSP → th/ simptomatik
Bila keadaan memburuk → rujuk RS, observasi 72
jam (oedem paru)

Wie - Pelarut organik (june 09) 31


PENILAIAN KEMBALI BEKERJA

Lakukan langkah-langkah asesmen untuk


menentukan kemungkinan kembali bekerja
TERIMA KASIH
atas perhatiannya

Wie - Pelarut organik (june 09) 33


KASUS
Tuan F, 30 tahun, datang dengan
keluhan sesak dan batuk-batuk 3
minggu yl
Rasa sesak dirasa menghilang bila
pagi hari, tapi akan terasa lagi pada
sore hari
Dalam keluarga dikatakan semua
saudara kandungnya tdk ada yg
menderita sesak. Ia mengaku juga
tidak merokok
Tuan F bekerja sbg tukang cat
(spray painter) pada sebuah
perusahaan karoseri sejak 3 tahun
yang lalu. Cat yang digunakan
sebagian ada yang mengandung
metil isosianat, dan ada juga yang
harus diencerkan denganWielarutan
- Pelarut organik (june 09) 34
semacam aseton
KASUS……..

Tn F mengatakan bahwa ia sering


menggunakan cat , dari 40 jam kerja
mungkin sekitar 15 jam waktu
digunakan untuk melakukan spray cat
mobil
Selama ia bekerja ia hanya
mengandalkan insting saja. Ia tak
pernah menggunakan masker,tapi
kadang-kadang bila dirasakan bau cat
sangat mengganggu, maka ia
menggunakan sapu tangan sebagai
penutup hidung
Tempat kerja tuan F adalah sebuah
bangunan gudang berukuran 20 x 30
Wie - Pelarut organik (june 09) 35
m2
KASUS…………..

PERTANYAAN :
1. Apa masalah tuan F ?
2. Bahaya potensial apa saja yang ada
di tempat kerjanya ?

Wie - Pelarut organik (june 09) 36


JAWABAN
1. Masalah tuan F :
sesak dan batuk-batuk
menggunakan cat lama
tanpa masker
2. Bahaya Potensial yang ada:
metil isosianat, aseton
ventilasi kurang (panas??)

Wie - Pelarut organik (june 09) 37


Langkah diagnosis okupasi (7 langkah)

1. D/ klinis : suspect asma


DD/ : pharingitis akut, influenza
2. Pajanan di tempat kerja : metil
isosianat, aseton
3. Apakah pajanan dapat
menyebabkan penyakit ? metil
isosianat → asma ???
aseton → asma ???
4. Jumlah pajanan besar ??

Wie - Pelarut organik (june 09) 38


Langkah diagnosis okupasi (7 langkah)……….

5. Apa ada faktor individu ?


riw. Keluarga asma ?
6. Apa ada kemungkinan lain, mis
diluar tempat kerja ?
tuan F tidak merokok
7. D/ okupasi : asma kerja e.c
metil isosianat

Wie - Pelarut organik (june 09) 39


Ilustrasi masalah
Tn A, 28 th, datang ke Klinik perusahaan
Keluhan: sakit kepala, gangguan penciuman sejak 6
bulan yang lalu
Pekerja cetak sablon sudah 5 tahun
Dokter & staf klinik datang ke tempat kerja
→Lingkungan kerja ?? (bahaya potensial)
→Cara kerja ??

Wie - Pelarut organik (june 09) 40


Profil perusahaan dan identifikasi
masalah
Perusahaan milik H. T, Tn A sudah 6 tahun, usaha kecil, 2-3
pekerja, peralatan konvensional
Produk : surat undangan, faktur, kartu nama ( 3000 lembar per minggu)
Lokasi : rumah tinggal, menggunakan 2 ruangan ( produksi: 3x4 m2 dan
adminsitrasi 2x3 m2)
Prog K3 (-), pelatihan pra kerja (-), APD (-)
Pekerja kurang tahu nama kimia → tahu kegunaan utk produksi

Alur produksi :
draft cetakan → cetakan → menata kertas → siapkan alat sablon →
bersihkan sisa sablon → atur alat cetak → menyablon → atur hasil
cetakan sablon

Wie - Pelarut organik (june 09) 41


Hasil daftar tilik Inspeksi
Prog pencegahan/ penanganan kecelakaan dan PAK (-)
P3K sederhana, kotak P3K (-)
APD (-)
Lingk. Kerja agak kotor, tak rapih, alat kerja di atas meja kerja.
Simpan kertas dekat bahan kimia → mudah terbakar

Botol-botol pelarut di taruh sembarangan, jarang dibersihkan


Label botol kimia tak semua ada
Tutup botol kimia tak rapat, ada yang tidak ditutup

Wie - Pelarut organik (june 09) 42


Hasil daftar tilik Inspeksi ……..

Penerangan neon 40 watt di salah satu dinding


Ruang sempit, kurang leluasa bergerak
Lantai mudah dibersihkan
Pintu darurat (-), hanya satu pintu keluar masuk
Ada 1 kamar mandi, digunakan bersama
Informasi cara kerja sec. lisan
Pekerja sering makan di ruang produksi, sering lupa cuci tangan
sebelum makan
Tidak ada exhaust fan
Lubang ventilasi : jendela 1x1m2, gang penghubung

Wie - Pelarut organik (june 09) 43


Denah tempat kerja :

3 m 2m

Ruang produksi km tidur ruang


adminstrasi

km mandi

jendela

Wie - Pelarut organik (june 09) 44


Cara kerja

Wie - Pelarut organik (june 09) 45


Bahan pelarut dan tinta

Wie - Pelarut organik (june 09) 46


Cara kerja dan lingkungan kerja

Wie - Pelarut organik (june 09) 47


Lingkungan kerja

Wie - Pelarut organik (june 09) 48


Produk cetak sablon

Wie - Pelarut organik (june 09) 49


masalah
Iluminasi
Ventilasi
Ergonomi
Bahan-bahan kimia
Risiko kecelakaan kerja

→Prioritas : bahan-bahan kimia


dasarnya : ada gangg. Kesehatan pekerja
kemampuan perusahaan
Wie - Pelarut organik (june 09) 50

Anda mungkin juga menyukai