PINTU GERBANG,
4 buah tiang penyangga
dan 4 buah alas dari
tembaga.Kaitan dan
penyambung-
penyambungnya terdiri
dari :
1. Perak : Ketebusan/kelepasan.
2. Tembaka : Penghukuman atas dosa.
3. Tiang : Keteguhan.
4. Alas : Dasar.
Tirai dengan 4 warna menunjuk pada pribadi Yesus (4 Injil) :
A. Ungu : Yesus sebagai Raja dengan kuasa
wibawanya (Injil Matius).
B. Biru Langit : Yesus sebagai Hamba dengan kuasa
kebangkitannya (Injil Markus).
C. Kirmizi : Yesus sebagai anak manusia dalam
sengsaranya (Injil Lukas).
D. Lenan Putih : Yesus sebagai anak Allah dalam
kemuliaannya (Injil Yohanes).
TERDIRI DARI :
Layar seluas : 300 x 5 hasta = 1. 500 hasta persegi
menunjuk pada zaman taurat 1. 500 tahun.
Halaman seluas 100 x 50 hasta =5.000 hasta persegi
menunjuk pada 5. 000 tahun Allah berurusan dengan
umatnya yang terdiri dari Israel dan Kafir, mulai dari
Abraham sampai dengan akhir dari 1000 tahun Kerajaan
Damai.
PELATARAN juga berbicara soal keadilan/kebenaran Allah
dan juga merupakan daerah Iman.
PELATARAN bersuasanakan KEBANGKITAN atau
PEMBAHARUAN.
BEJANA PEMBASUHAN
(Kel 30 : 17 – 21, 38 : 8)
Satu-satunya penerangan di
dalam ruangan suci di buat
dari emas tembaga = Sidang
harus mengalami proses
sengsara untuk dapat menjadi
terang di tengah-tengah dunia
yang gelap.
TERDIRI DARI :
4 yaitu antara lain :
1. Getah damar :
keluar dari batang pohonnya bagaikan air mata yang
menetes ,memiliki rasa pahit dan bersifat menghentikan.
Menunjuk pada tetesan darah Tuhan yang berasal dari
sengsaranya yang pahit tetapi berkuasa menghentikan
dosa.
2. Kulit Lokan :
sebelum mengeluarkan bau harum, haris ditumbuk sampai
halus lebih dulu dan di bakar.
Menunjuk pada wujud Kristus yang dihancurkan pada kayu
salib, namun berbau harum bagi Allah (Ef 5 : 1-2).
3. Getah Rasamalah :
Memiliki kuasa untuk menyembuhkan, memiliki rasa pahit,
namun berbau harum.
DOA : >> pahit rasanya bagi daging.
>> berbau harum bagi jiwa.
>> berkuasa (sehat) bagi Roh
4. Kemenyan :
Yang berwarna putih adalah yang terbaik.
DITABISKAN :
1. Disucikan.
2. Diangkat.
3. Membangkitkan diri.
Tahbisan yang benar
adalah tahbisan kepada
Allah atau bagi ALLAH,
bukan untuk kepentingan
diri, Gereja, dan lain-lain.
Kel 29 : 1-3 = untuk
tahbisan Imam-Imam Allah
menuntut korban-korban
persembahan sebagai
berikut :
3 Korban binatang untuk penghapus dosa dan kesalahan :
1) Lembuh jantan muda = Korban Perdamaian.
2) Domba jantan 1 = Korban Penyerahan.
3) Domba jantan 2 = Korban Tahbisan.
3 korban sajian atau makanan :
1) Roti tidak beragi.
2) Roti bundar tidak beragi yang diolah dengan minyak.
3) Roti tipis atau adonan tepung yang tidak beragi
dioles dengan minyak.
Korban sajian menunjuk Kristus harus murni, tidak boleh
dicampur dengan perbuatan dosa dan kemunafikan.
Angka 3 adalah : sama dengan Allah Trinitas.
TABUT PERJANJIAN
(Kel 25 : 10 – 22, 27 : 1-9)
Merupakan benda
yang terpenting
dalam TABERNAKEL,
dan di atas Tabut
Perjanjian ini Allah
berhadirat dan
beriman dan
memerintah umatnya
(Kel 25 : 22 , Bil 7 :
89).
Tabut Perjanjian menunjuk pada :
1) Tahta Allah.
2) Hubungan Nikah Antara Kristus dengan sidangnya.
BAIT SUCI
RUANG KUDUS
RUANG PELATARAN
(Mezbah korban bakaran)
PARA IMAM
Kata Ibrani untuk imam adalah כהן- KOHÊN, kâf - hê' – nûn.
Bentuk jamak KOHANÏM menjadi perantara antara Allah dan manusia
dengan mempersembahkan korban, dan pelayanan lain di dalam Bait
Suci. Pemimpin para imam adalah Imam Besar, גדול כהן- KOHÊN
GADÕL.
Jubah kebesaran Imam Besar terdiri atas beraneka ragam bagian.