Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN MALARIA

TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Salah satu tujuan/goal dalam Millenium Development Goals (MDGs) adalah mengendalikan malaria menjadi kurang dari
1 per 1000 penduduk pada tahun 2015. Pada tahun 2011, Maluku Utara masih berada pada level High Case Incidense
dengan besaran masalah sebesar 5,8 %. Artinya bahwa dalam setiap 1000 penduduk masih terdapat 5,8 orang yang
positif malaria. Tujuan/goal yang disepakati pada tahun 2000 oleh lebih dari 180 kepala negara termasuk Presiden RI ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Kesepakatan global ini akan dilaksanakan oleh pemerintah secara
konstitusional yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014.

Sejalan dengan tujuan MDGs tersebut, pemerintah Indonesia pada tahun 2009 telah menetapkan program nasional
eliminasi malaria menuju Indonesia bebas malaria pada tahun 2030. Eliminasi malaria merupakan investasi bangsa
karena dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengatasi kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan guna
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.

Beberapa studi terutama di Afrika memperlihatkan adanya hubungan yang sangat erat antara malaria dengan
kemiskinan, produktivitas dan kebodohan. Berdasarkan catatan yang ada, pada tahun 2008, angka Indeks Prestasi
Kumulatif Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan dari 26 menjadi 28 pada tahun 2008 (Indikator IPM adalah 1.
Indikator kesehatan seperti Angka kematian Ibu dan Bayi, sanitasi dll; 2. Angka Melek Huruf ; dan 3. Kemiskinan.
Memberantas Malaria sampai tahap eliminasi harus dilaksanakan secara konprehensif karena bersifat multi dimensi, multi
disiplin serta multi sektor sehingga memerlukan dukungan berbagai sektor, swasta/ dunia usaha dan masyarakat. Untuk
itu telah dibentuk Malaria Center sebagai wadah koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam membantu pemerintah
menggerakkan program eliminasi malaria menuju Indonesia bebas malaria tahun 2030. Selain itu, juga telah
dikembangkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengendalian malaria melalui pemberdayaan masyarakat
dengan menggunakan metode Participatory Learning and Action. Hingga tahun 2012, jumlah desa yang memiliki
fasilitator PLA malaria desa di Provinsi Maluku Utara sejak dikembangkan pada tahun 2008 sebanyak 300 desa.

Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral secara
berkesinambungan

B. LATAR BELAKANG

Penyakit Malaria ialah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis.
Penyakit tersebut semula hanya ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk.
Tetapi seiring berkembangnya teknologi kedokteran, pendapat tersebut dipatahkan oleh berbagai data mutakhir. Malaria
merupakan salah satu penyakit antik yang sudah menyerang manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan tercatat dalam
sejarah penyakit yang menyerang di berbagai bangsa. Jumlah kematian yang ditimbulkan Malaria sepanjang sejarah
lebih besar daripada infeksi penyakit lain manapun. Di seluruh dunia, tidak kurang dari 300-500 juta penduduk terinfeksi
oleh Plasmodium sp; mikroba penyebab Malaria. Malaria juga menjadi masalah kesehatan serius yang dapat menyebar
antar pulau atau pun antar negara. Masalah ini diperberat dengan pencegahan Malaria yang sulit dan belum ada obat
anti-Malaria yang efektif secara universal. Jadi bagaimana dengan daerah kalian, apakah masih ditemukan penderita
Malaria?

Penyakit Malaria berawal dari bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit peyakit tersebut termasuk binatang
bersel satu, tergolong amoeba yang disebutPlasmodium. Terdapat empat macamPlasmodium yang menyebabkan
malaria, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,dan Plasmodium ovale.
Kerja Plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk Anopheles, Plasmodium masuk ke
dalam darah manusia dan berkembang biak dengan membelah diri.

Penularan penyakit Malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk.
Bibit penyakit Malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan
ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut. Jenis-jenis perantara Malaria yaitu Anopheles
sundaicus (daerah pantai), Anopheles aconitus (daerah persawahan), danAnopheles maculatus (daerah
hutan/perkebunan). Penularan lainnya ialah melalui tranfusi darah, namun kemungkinannya sangat kecil.
Setelah mengetahui habitat nyamukAnopheles, pencegahan plasmodium ini dilakukan dengan menjaga
lingkungan tetap sehat dan bebas dari nyamuk perantara penyakit. Selain itu kebersihan badan juga diperhatikan
sehingga dapat terhindar dari penyakit Malaria. Selain itu, dilakukan pencegahan perorangan maupun masyarakat.
Pemberantasan nyamuk Anopheles dengan menggunakan insektisida yang sesuai dan secara teratur efektif menekan
populasi nyamuk tersebut. Hal yang perlu diperhatikan ialah gigitan nyamuk dapat dicegah dengan tidur menggunakan
kelambu atau lotion anti nyamuk.
Sedangkan penanggulangannya dengan melakukan pengobatan secara intensif, karena bila tanpa
pengobatan, infeksi ini dapat berlangsung sangat lama dan dapat menginfeksi hingga 30-50 tahun sesudah
infeksi.Pengobatannya ialah dengan mengkonsumsi obat ACT dan primakuin pada saat ini.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dibuatkan SOP PE malaria sehingga memudahkan cara atau
metode yang baku untuk menanggulangi penyakit malaria yang pada akhirnya penyebaran penyakit malaria dapat di
iliminisir sejak dini.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Eliminasi malaria di Indonesia
2. TUJUAN KHUSUS
 Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka
mencegah kejadian luar biasa (KLB) malaria

 Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan dipergunakan sebagai dasar
penanggulangan malaria yang cepat dan tepat yang direncanakan sesuai dengan permasalahan.

 Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) secara dini. d). Mengetahui trend penyakit dari waktu ke waktu.

 Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria menurut orang, tempat dan waktu

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN PROGRAM


Kegiatan pokok malaria meliputi kegiatan :
 Pengumpulan, pengolahan, interpretasi data malaria dilakukan pada semua tingkatan administratif mulai dari
Puskesmas pembantu, Puskesmas, Rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Departemen Kesehatan.

 Meningkatkan peran-serta masyarakat seperti kader malaria, pos obat desa (POD), terutama dalam kegiatan
pengobatan

 Meningkatkan kemitraan dalam jaringan informasi malaria dengan sektor terkait.Upaya pemberantasan malaria
yang tepat dan cepat yang berpedoman pada petunjuk dasar atau “evidence based”.

Meningkatkan kerja sama lintas batas wilayah administratif (perbatasan wilayah Puskesmas, kabupaten, propinsi dan
antar negara) dalam perencanaan dan upaya penanggulangan malaria .

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dalam melaksanakan kegiatan kami berpedoman pada Tata Nilai
Dalam Gedung
( kerja Keras…Kerja Cerdas…Kerja Ikhlas… Kerja Tuntas… Taat Azas )
1. Setiap Orang yang datang dari luar jawa dilakukan Pemeriksaan laboratorium untuk penegakkan diagnosa
malaria

Luar Gedung
1. Kerjasama dengan Desa , apabila ada penduduk di wilaah desa yang datang dari luar Jawa , maka
disarankan ke Puskesmas
2. Follow Up penderita positip Malaria yang melanjani pengobatan

F. TARGET PENCAPAIAN
Eliminasi Malaria

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Kegiatan Ja Pe Mar Apr Mei Ju Jul Agt Sep Okt Nop Des Ket
o n b n
1 Pemeriksaa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PX
n pada luar
orang yg jaw
datang dari a
luar jawa
√ √ Ses
Koordinasi
uai
Lintas
Jad
Program
wal
2 Melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PE setiap
ada Pasien
Malaria
3 Pembuatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Seti
Laporan pa
dengan Bln H. EVALUASI

sistim E PELAKSANAAN

Simal KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Pelaporan dilakukan setiap bulan dan Evaluasi dilakukan setiap setelah pengobatan dan setiap tahun

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setiap kali ada kasus dan dilaporkan ke Dinkes setiap Bulan dengan system Esismail

J. PEMBIAYAAN
APBD II

Mengetahui
Kepala Puskesmas Bareng

dr. Andri Suharyono, M KP


A. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM MALARIA 2016

N Kegiatan Jan Pe M Apr Mei Ju Jul Agt Sep Okt Nop Des Ket
o b ar n
1 Pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PX luar
pada orang jawa
yg datang
dari luar jawa
2 Koordinasi √ √ Sesuai
Lintas Jadwal
Program
3 Melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PE setiap
ada Pasien
Malaria
4 Pembuatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Setip Bln
Laporan
dengan sistim
E Simal

Anda mungkin juga menyukai