Anda di halaman 1dari 73

KONSTITUSI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
ANGGARAN DASAR (AD)
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
(HIPERMAWA) Periode 2015-2017

PENDAHULUAN

Berkat rahmat Allah SWT, bangsa Indonesia telah berhasil meraih kemerdekaannya dari
kaum penjajah, maka menjadi kewajiban bagi setiap warga Negara untuk mengisi
kemerdekaan ini dalam Negara Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang di Ridhoi Allah SWT.

Kami Pelajar Mahasiswa Wajo, sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan tanggung
jawab kepada Agama, Bangsa dan Negara Republik Indonesia, bertekad memberikan
Dharma Bakti dalam rangka pengabdian nyata kehadirat Allah SWT.

Meyakini bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah SWT
serta usaha yang teratur terencana dan penuh kebijaksanaan maka dengan rahmat Allah
SWT kami dari Pelajar Mahasiswa Wajo menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang
berbentuk legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga khusus yang diberi nama
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO dengan semboyan MALI SIPARAPPE,
REBBA SIPATOKKONG, MALILU SIPAKAINGE. Organisasi ini muncul karena
adanya ide dari seorang mahasiswa yang bernama Datok Lamungkace yang sadar bahwa
perlu adanya sebuah wadah atau naungan seorang mahasiswa untuk berkereasi dan
mengembangkan potensi diri serta sadar fungsi sebagai mahasiswa terhadap daerahnya.
Untuk menjalankan sebuah organisasi maka diperlukan sebuah konstitusi yang menjadi
pedoman dalam pergerakan dan setiap tindakan yang akan dilakukan. Konstitusi ini
berbentuk Anggaran Dasar (AD) dan penjabarannya dibuat dalam bentuk Anggaran
Rumah Tangga (ART), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Pedoman Kerja
Organisasi (PKO). Pedoman Anggaran Dasar sebagai berikut :

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN KARAKTERISTIK

Pasal 1
Nama

Organisasi ini bernama Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo, disingkat HIPERMAWA

Pasal 2
Waktu dan Tempat Kedudukan

Hipermawa didirikan di Ujung Pandang pada tanggal 29 September 1965 untuk waktu
yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Makassar.

Pasal 3
Karakteristik

HIPERMAWA memiliki Semboyan “Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu


Sipakainge.

BAB II
ASAS, TUJUAN DAN AGENDA STRATEGIS

Pasal 4
Asas

Organisasi ini berasaskan Pancasila

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 5
Tujuan

Terbinanya insan intelektual yang tercerahkan, kreatif, produktif dan dedikatif serta
bertanggung jawab terhadap pembangunan Bangsa dan Negara pada umumnya dan
Kabupaten Wajo pada khususnya demi tercapainya masyarakat madani.

Pasal 6
Agenda Strategis

a. Membina pribadi Pelajar dan Mahasiswa Wajo menjadi berahlak mulia.


b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan sosial dan budaya.
c. Berperan aktif dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional pada umumnya dan
Kebupaten Wajo pada khususnya.
d. Berperan aktif dalam penyelesaian masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
e. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan dan asas organisasi demi terciptanya
tujuan organisasi.
f. Mengontrol dan mengawal serta berperan aktif dalam system pemerintahan
demokrasi terhadap kebijakan pemerintahan Kabupaten Wajo.

BAB III
STATUS DAN SIFAT

Pasal 7
Status

HIPERMAWA adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa yang berstatus independen, yang
menghimpun semua pelajar dan mahasiswa yang berasal dari kabupaten Wajo di seluruh
Indonesia dan tidak berafiliasi dengan suatu golongan organisasi politik, aliran keagamaan
dan organisasi sosial tertentu manapun.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 8
Sifat

HIPERMAWA adalah organisasi yang bersifat sosial.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 9
Anggota

Anggota Hipermawa terdiri dari:


1. Anggota Muda
2. Anggota Penuh
3. Anggota Istimewa
4. Anggota Kehormatan

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 10
Kepemimpinan

a. Kepemimpinan Organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA,


Pengurus Komisariat/Koperti HIPERMAWA, Lembaga khusus HIPERMAWA.
b. Hubungan antara Pengurus Pusat, Komisariat, Koperti, Lembaga Khusus bersifat
koordinasi.
c. Kepemimpinan Pengurus Pusat HIPERMAWA, Pengurus Komisariat/Koperti
HIPERMAWA, Lembaga khusus HIPERMAWA merupakan badan eksekutif.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 11
Dewan Permusyawaratan

a. Ditingkat Pengurus Pusat HIPERMAWA dibentuk Dewan Permusyawaratan


Perwakilan Komisariat/Koperti (DPPK) PP-HIPERMAWA.
b. Ditingkat Komisariat/Koperti dibentuk Dewan Perwakilan Anggota Komisariat/
Dewan Perwakilan Anggota Koperti (DPA.Kom/DPA.Kop)
c. DPPK Pusat dan DPA.Kom/DPA.Kop bertanggung jawab pada masing-masing
institusinya.
d. Dewan-dewan permusyawaratan ini merupakan badan legislatif.

BAB VI

FORUM ORGANISASI

Pasal 12
Kekuasaan

Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Konferensi, Konferensi Luar Biasa (KLB), Rapat
Anggota Komisariat (RA.Kom)/ Rapat Anggota Koperti (RA.Kop) dan RA.Kom/RA.Kop
luar biasa

BAB VII

IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 13
Atribut

Atribut HIPERMAWA terdiri dari :


1. Lambang Hipermawa berdasarkan Lambang Kabupaten Wajo
2. Lagu Hipermawa adalah Mars HIPERMAWA
3. Bendera
4. Stempel

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
5. Pakaian Dinas Harian (PDH)
6. Kartu Identitas Anggota (KIA)

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 14
Sumber Keuangan

Sumber keuangan HIPERMAWA diperoleh dari iuran anggota, Pemerintah, swasta dan
Donatur lainnya serta usaha-usaha yang halal, tidak mengikat dan tidak melanggar hukum.

Pasal 15
Penggunaan Keuangan

Penggunaan keuangan HIPERMAWA digunakan untuk kegiatan yang berguna,


bermanfaat dan produktif bagi anggota dan masyarakat.

Pasal 16
Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat, Pengurus
Komisariat/Koperti kepada DPPK pusat/DPA.Kom/DPA.Kop

BAB IX
PEMILIHAN

Pasal 17
Pemilihan umum

a. Pemilu adalah pesta demokrasi yang merupakan wujud nyata dari bentuk
kedaulatan anggota HIPERMAWA.
b. Peserta Pemilu adalah Komisariat/Koperti yang telah disahkan secara devenitif

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
c. Pelaksanaan pemilihan umum yaitu dilaksanakan pada saat konferensi, konferensi
luar biasa (KLB), RA.Kom/RA.Kop, atau RA.Kom LB/RA.Kop LB

BAB X
PEMBENTUKAN KOMISARIAT/KOPERTI

Pasal 18
Status
a. Untuk menjaga kelangsungan organisasi maka dibentuk komisariat dan koperti
yang memudahkan menghimpun kaderisasi.
b. Komisariat merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk oleh pengurus pusat
berdasarkan wilayah kecamatan dimana anggota HIPERMAWA berasal.
c. Koperti merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk oleh pengurus pusat
berdasarkan perguruan tinggi dimana anggota HIPERMAWA berasal.
d. Komisariat/koperti merupakan pengurus koordinator atau penanggungjawab di
setiap institusinya yang mempunyai hubungan koordinasi dengan pusat.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi Luar
Biasa (KLB).

Pasal 20
Pembubaran Organisasi

Pembubaran Or0ganisasi hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi Luar
Biasa (KLB)

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB XII
ATURAN TAMBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN

Pasal 21
Aturan Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akan diatur tersendiri dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD).
Pasal 22
Aturan Peralihan

Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, maka aturan-aturan sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku.

PENUTUP

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan taufik-NYA kepada
kita semua, Amin.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
(HIPERMAWA) Periode 2015-2017

BAB I
KEANGGOTAAN

BAGIAN I

Pasal 1
ANGGOTA

1. Anggota Muda adalah :


a. Pelajar dan atau Mahasiswa yang berasal dari Wajo
b. Mengajukan permohonan tertulis dan sikap aktif dalam Organisasi
c. Pelajar dan Mahasiswa yang belum pernah mengikuti Pengaderan di lingkup
Hipermawa
2. Anggota Penuh adalah :
a. Telah mengikuti pengaderan dan taat terhadap isi pokok Konsitusi dan aturan
lain yang ditetapkan oleh Organisasi.
b. Pelajar dan atau Mahasiswa yang telah mendapatkan Nomor Anggota
Hipermawa (NAH).
3. Anggota Istimewa adalah Anggota yang telah menyelesaikan pendidikannya D3
dengan masa keanggotaan maks 2 tahun, S1 dengan masa keanggotaan maks 2
tahun dan S2 dengan masa keanggotaan maks 1 tahun dan Pernah mengikuti
pengkaderan .
4. Anggota Kehormatan adalah orang yang telah berjasa kepada Hipermawa yang
telah ditetapkan oleh pengurus.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAGIAN II
HAK
DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 2
Hak Anggota

1. Anggota Muda mempunyai hak :


a. Menyampaikan pendapat secara lisan dan tulisan
b. Memilih pimpinan Organisasi
2. Anggota Penuh mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat lisan dan tulisan
b. Memilih dan dipilih menjadi pimpinan Organisasi dan atau pengurus
Organisasi
3. Anggota Istimewa mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat secara lisan dan tulisan
b. Mengikuti setiap kegiatan Organisasi

4. Anggota Kehormataan mempunyai hak :


a. Mengikuti setiap kegiatan Organisasi
b. Mengajukan saran atau usul diminta ataupun tidak oleh Pengurus
HIPERMAWA.

Pasal 3
Kewajiban Anggota

a. Menjaga dan menjunjung nama baik Organisasi


b. Setiap anggota berpartisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan HIPERMAWA

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAGIAN III
BERAKHIRNYA MASA KEANGGOTAAN

Pasal 4
Berakhirnya Masa Keanggotaan

Anggota kehilangan keanggotaannya karena :


a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis dengan alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Skorsing dan dicabut status keanggotaannya atas pelanggaran yang dilakukan.

BAGIAN IV
SKORSING DAN PEMECATAN

Pasal 5

Anggota dapat dikenakan sanksi atau pemecatan karena :


a. Bertindak bertentangan dengan Konsitusi HIPERMAWA
b. Bertindak bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
HIPERMAWA
c. Bertindak merugikan dan atau mencemarkan nama baik HIPERMAWA.

Pasal 6
Tata Cara Skorsing/Pemecatan

Tata Cara Skorsing/Pemecatan :


a. DPPK,DPA.Kom/DPA.Kop dapat melakukan Skorsing/Pemecatan secara langsung
terhadap anggota berdasarkan usulan Pengurus Pusat,Pengurus koperti/komisariat
melalu sidang istimewa DPPK,DPA.Kom/DPA.Kop
b. Pengurus Pusat dapat melakukan reshuffle/Skorsing/pemecatan secara langsung
terhadap aparat Pengurus melalui Rapat Pleno HIPERMAWA
c. Skorsing/Pemecatan terhadap Anggota/Pengurus harus dilakukan peringatan
terlebih dahulu, Teguran, Tulisan, dan Putusan Pemecatan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 7
Pembelaan dan Pencabutan Skorsing/Pemecatan

a. Anggota atau Pengurus yang akan dikenakan Skorsing/pemecatan diberikan


kesempatan membela diri dalam Sidang Istimewa yang dilaksanakan oleh DPPK
Pusat sebagai pembelaan akhir.
b. Putusan Skorsing/Pemecatan yang diambil dalam konferensi, Rapat Anggota
Komisariat/Koperti atau forum yang ditunjuk itu dianggap sah apabila disetujui
sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah yang hadir.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 8
KEPEMIMPINAN

Bagian I

PENGURUS PUSAT

Pasal 9
Status

a. Pengurus Pusat adalah Badan Eksekutif tertinggi Organisasi.


b. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 2 tahun terhitung sejak pelantikan dan serah
terima jabatan dari Pengurus demisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Pusat yang terpilih melalui Konferensi Luar Biasa adalah
melanjutkan kepengurusan yang lalu.
d. Apabila masa jabatan telah berakhir dan tidak melaksanakan konferensi maka
dinyatakan dimisioner.

Pasal 10
Personalia Pengurus Pusat

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
a. Formasi Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris
Umum, Bendahara Umum, dan Ketua Bidang.
b. Komposisi Pengurus Pusat adalah Anggota Penuh dari unsur-unsur
Komisariat/Koperti.
c. Ketua umum terpilih meminta utusan kepada seluruh Komisariat/Koperti minimal
2 orang untuk menjadi pengurus pusat dan menetapkan dalam surat keputusan (SK)
d. Penempatan posisi disesuaikan dengan kemampuannya dan melihat loyalitas serta
pengabdiannya terhadap HIPERMAWA selama menjadi pengurus
Komisariat/Koperti.
e. Ketua umum terpilih mengumumkan dan menyampaikan komposisi kepengurusan
kepada seluruh jajaran organisasi.
f. Ketua umum terpilih melantik,mengambil sumpah pengurus yang
dibentuk/ditetapkan
g. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugasnya/Non aktif dapat diangkat
pejabat Ketua umum oleh Sidang Pleno Pengurus Pusat HIPERMAWA yang
selanjutnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya mengadakan Konferensi Luar
Biasa untuk Memilih Ketua Umum.

Pasal 11
Tugas dan Wewenang

a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan konferensi


b. Segera mengumumkan/menyampaikan kepada Pengurus HIPERMAWA segala
ketetapan dan perubahan yang penting yang berhubungan dengan
HIPERMAWA.
c. Pengurus Pusat bertanggung jawab terhadap Konferensi dimana selanjutnya
menyampaikan laporan tertulis dihadapan konferensi.
d. Pengurus Pusat baru dapat melakukan tugasnya setelah serah terima jabatan dari
Pengurus Pusat Diimisioner.
e. Selambat-lambatnya satu bulan setelah Pengurus Pusat terbentuk, maka segera
mengadakan serah terima jabatan dari Pengurus Pusat demisioner kepada
Pengurus Pusat yang baru.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
f. Melaporkan hasil kerja Pengurus Pusat pada saat Sidang Pleno yang diadakan 2
kali dalam 1 periode kepengurusan
g. Menyampaikan laporan keuangan kepada DPPK Pusat HIPERMAWA setiap 6
bulan sekali dalam bentuk laporan tertulis yang mekanisme dan format pelaporan
sesuai konstitusi.
h. Sidang Pleno merupakan institusi tertinggi dalam Pengurus Pusat HIPERMAWA
i. Dalam keadaan tertentu Pengurus Pusat HIPERMAWA dapat mengadakan
reshufle dan rasionalilsasi Pengurus dan Aparat HIPERMAWA pada Sidang
Pleno Pengurus Pusat HIPERMAWA.
j. Pengurus Pusat melaksanakan Rapat Presidium, Rapat Pengurus dan Rapat
Konsolidasi.
k. Pengurus pusat berkewajiban mengadakan pengawalan/bimbingan terhadap
jalannya aktifitas pengurus Komisariat/koperti yang baru terbentuk sampai satu
tahun setelah masa berdirinya.

Pasal 12
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan

a. Ketua Umum terpilih disahkan atau dilantik oleh Konferensi dan Konfrensi Luar
Biasa (KLB).
b. Pengurus Pusat disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum.
c. Pengurus Pusat dikukuhkan oleh Bupati.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 13
Bagan stuktur Pengurus Pusat

PEMERINTAH DAERAH
KETUA UMUM DPPK
PENASEHAT

WAKIL KETUA UMUM KOMISARIAT/KOPERTI


o651

SEKRETARIS UMUM

BENDAHARA UMUM

KABID I KABID II KABID III KABID IV

BADAN-BADAN KHUSUS

BAGIAN II

BADAN KHUSUS

Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, Pengurus pusat membentuk lembaga dan atau
badan-badan lain dengan kebutuhan organisasi.

Pasal 14
Status

a. Badan Khusus HIPERMAWA dibentuk sesuai kebutuhan.


b. Badan khusus HIPERMAWA membantu PP-HIPERMAWA.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 15
Personalia Badan Khusus

a. Formasi Pengurus Badan Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris


dan Bendahara.
b. Pengurus Badan Khusus disahkan oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA.
c. Masa jabatan Pengurus Badan Khusus disesuaikan dengan Pengurus Pusat
HIPERMAWA.
d. Yang menjadi Pengurus Badan Khusus adalah Anggota HIPERMAWA.

Pasal 16
Tugas dan Kewajiban

a. Membantu dalam melaksanakan program dan kewajiban HIPERMAWA sesuai


fungsi dan tujuan pembentukannya masing-masing.
b. Menyampaikan laporan 6 bulan sekali serta laporan kepengurusan kepada PP-
HIPERMAWA.

Bagian III

PENGURUS KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 17
Status

a. Pengurus Komisariat/Koperti adalah Badan Eksekutif tertinggi Organisasi di


institusinya yang berstatus independen dan mempunyai hubungan koordinasi
dengan pusat.
b. Masa jabatan Pengurus Komisariat/Koperti adalah 1 tahun terhitung sejak
pelantikan dan serah terima jabatan dari Pengurus dimisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Komisariat/Koperti yang terpilih melalui RA.Kom/RA.Kop
LUAR BIASA adalah melanjutkan kepengurusan yang lalu.
d. Apabila masa jabatan telah berakhir dan tidak melaksanakan RA.Kom/RA.Kop
maka dinyatakan dimisioner.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
e. Anggota HIPERMAWA tidak diperkenankan rangkap jabatan di internal
HIPERMAWA.

Pasal 18

Personalia Pengurus Komisariat/Koperti

a. Formasi pengurus Komisariat/Koperti sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua


Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Ketua bidang.
b. Pengurus Komisariat/Koperti disahkan oleh Penngurus Pusat HIPERMAWA.
c. Yang dapat menjadi pengurus Komisariat/Koperti adalah Anggota penuh
komisariat/Koperti.
d. Apabila Ketua Umum Komisariat/Koperti tidak dapat menjalankan tugasnya, non
aktif maka dapat diangkat pejabat ketua umum oleh Rapat Harian Pengurus
Komisariat/Koperti yang selanjutnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
mengadakan RA.Kom/RA.Kop untuk memilih Ketua Umum.

Pasal 19
Tugas dan Wewenang

a. Melaksanakan hasil-hasil Rapat Anggota Komisariat/Koperti (RA.Kom/RA.Kop),


kebijakan organisasi ditingkat komisariat/koperti dan pusat serta ketentuan
organisasi lainnya.
b. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan kepada DPA.Kom/DPA.Kop
HIPERMAWA pada Sidang Pleno.
c. Menyampaikan laporan keuangan kepada DPA.Kom/DPA.Kop Hipermawa selama
6 bulan sekali dalam bentuk laporan tertulis yang mekanisme dan format pelaporan
sesuai konstitusi.
d. Pengurus komisariat/koperti bertanggung jawab kepada Rapat Anggota
Komisariat/Koperti (RA.Kom/RA.Kop).
e. Pengurus komisariat/koperti, baru dapat menjalankan tugasnya setelah dilakukan
pelantikan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
f. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Rapat Anggota Komisariat/Koperti
(RA.Kom/RA.Kop), formatur terpilih menyusun personalia pengurus dan
merekomendasikan ke pengurus pusat untuk dilantik, maka pengurus demisioner
mengadakan serah terima jabatan kepada pengurus komisariat/koperti yang baru.

Pasal 20
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan

Pengurus Komisariat/Koperti disahkan, dilantik oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA dan


dikukuhkan oleh Dewan Pembina.

Pasal 21
Bagan struktur Komisariat/Koperti

PP-HIPERMAWA

DEWAN PEMBINA KETUA UMUM DPA

SEKRETARIS UMUM

BENDAHARA UMUM

KABID I KABID II KABID III KABID IV

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 22
DEWAN PERMUSYAWARATAN

Bagian I
DPPK PP-HIPERMAWA
Pasal 23
Kepengurusan dan keanggotaan

1. DPPK merupakan perwakilan dari komisariat dan koperti se-jajaran


HIPERMAWA yang dipilih melalui konfrensi.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua umum, Sekretaris umum,
Bandahara Umum dan Ketua Komisi.
3. Anggota DPPK adalah anggota penuh yang minimal pernah menjabat sebagai
pengurus DPAK dan maksimal PP-HIPERMAWA.

Pasal 24

TUGAS
Tugas Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti : DPPK sebagai lembaga
legislatif mempunyai tugas tertentu yang lebih bersifaat proyektif dengan mekanisme yang
telah diatur :
a. Melalui Konferensi dan konferensi luar Biasa merumuskan
AD,ART,GBHO,PKO, Rekomendasi dan kebijakan lembaga dengan
memperhatikan aspirasi yang berkembang.
b. Mempersiapkan, menyusun dan melaksanakan agenda Konferensi setiap akhir
periode seperti penetapan system perekrutan kepanitian dan lain-lain, dengan
tetap memperhatikan aspirasi yang berkembang.
c. Selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya kepengurusan DPPK harus
menyurati pengurus pusat agar mempersiapkan laporan pertanggungjawaban
dan melaksanakan rapat dengan komisariat/koperti untuk membentuk
kepanitian konferensi.
d. Meminta laporan keuangan Pengurus Pusat setiap 6 bulan sekali
e. Menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi Anggota HIPERMAWA.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 25

FUNGSI

a. Mengawasi pelaksanaan konstitusi.


b. Mendengar dan mengevaluasi kegiatan PP-HIPERMAWA
c. Mengadakan Sidang Pleno.

Pasal 26
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

a. Meminta penjelasan kepada PP-HIPERMAWA apabila ada hal yang dianggap


tidak sesuai dengan roda kepengurusan.
b. Memberi saran dan usulan serta pendapat diminta atau tidak kepada PP-
HIPERMAWA dalam mengambil sikap kelembagaan.
c. Bertindak memberi teguran dan mengambil keputusan tentang kepengurusan
PP-HIPERMAWA apabila melakukan pelanggaran konstitusi, kebijakan
lembaga serta aturan organisasi lainnya.
d. Apabila hal- hal yang tidak sesuai dengan konstitusi maka DPPK berhak
membentuk dewan pertimbangan.

Bagian II
DPA KOMISARIAT/KOPERTI

Pasal 27
Kepengurusan dan keanggotaan

1. DPA adalah dewan permusyawaratan anggota di Komisariat/Koperti masing-


masing.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua umum, Sekretaris umum,
Bandahara Umum dan Ketua Komisi.
3. Anggota DPA adalah anggota penuh yang pernah menjabat sebagai pengurus
Komisariat/Koperti.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 28

TUGAS
Tugas Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/Koperti : Dimana DPA sebagai
lembaga legislatif Komisariat/Koperti yang mempunyai tugas tertentu yang lebih
bersifaat proyektif dengan mekanisme yang telah diatur :

a. Melalui Rapat Anggota Komisariat/Koperti (RA.Kom/RA.Kop) merumuskan pola


kerja organisasi dan Rekomendasi dan kebijakan lembaga dengan memperhatikan
aspirasi yang berkembang.
b. Mempersiapkan, menyusun dan melaksanakan agenda Rapat Anggota
Komisariat/Koperti (RA.Kom/RA.Kop) akhir periode seperti penetapan system
perekrutan kepenitian dan lain-lain, dengan tetap memperhatikan aspirasi yang
berkembang.
c. Meminta laporan kegiatan dan keuangan Pengurus Komisariat/Koperti setiap 6
bulan sekali
d. Menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi Anggota HIPERMAWA.
Pasal 29

FUNGSI

d. Mengawasi pelaksanaan konstitusi.


e. Mendengar dan mengevaluasi kegiatan Komisariat/Koperti
f. Mengadakan Sidang Pleno.

Pasal 30

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

a. Meminta penjelasan kepada Komisariat/Koperti apabila ada hal yang dianggap


tidak sesuai dengan roda kepengurusan.
b. Memberi saran dan usulan serta pendapat diminta atau tidak kepada
Komisariat/Koperti dalam mengambil sikap kelembagaan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
c. Bertindak memberi teguran dan mengambil keputusan tentang kepengurusan
Komisariat/Koperti apabila melakukan pelanggaran konstitusi, kebijakan lembaga
serta aturan organisasi lainnya.
d. Apabila dikemudian hari pengurus DPA yang terpilih pada saat Rapat Anggota
Komisariat/Koperti tidak mampu menjalankan kepengurusan, maka akan dibentuk
pengurus DPA baru yang akan melanjutkan kepengurusan sampai Rapat Anggota
Komisariat/Koperti dilaksanakan dengan persetujuan Anggota Komisariat/Koperti
masing-masing.

BAB III
FORUM ORGANISASI

BAGIAN I
KONFERENSI

Pasal 31
Status dan Kedudukan

a. Konferensi merupakan Forum pengambilan keputusan tertinggi dalam Organisasi.


b. Konferensi merupakan Musyawarah seluruh Anggota Hipermawa

Pasal 32
Kekuasaan dan Wewenang

a. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat


HIPERMAWA dengan kriteria sebagai berikut :
1. Melaksanakan minimal 50% rekomendasi dengan rincian 25% Eksternal dan
25% Internal.
2. Melaksanakan minimal 75% Program kerja.
3. Tidak melaksanakan pelanggaran Konstitusi.
4. Transparansi dan akuntabilitas Keuangan.
b. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Garis-garis Besar
Haluan Organisasi, Pedoman Kerja Organisasi, serta Rekomendasi HIPERMAWA.
c. Memilih Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/koperti (DPPK)

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
d. Memilih dan melantik Ketua Umum yang merangkap sebagai Formartur dan
kemudian memilih Mid Formatur untuk membantu formatur dalam menyusun
komposisi Pengurus Pusat.
e. Menilai laporan Aktivitas DPPK.

Pasal 33
Penyelenggaraan

Konferensi diselenggarakan oleh Pengurus Pusat 2 tahun sekali dan diikuti oleh
Komisariat/Koperti yang defenitif.

Pasal 34
Peserta

a. Peserta konferensi terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau dan simpatisan
b. Peserta Penuh adalah Peserta yang di mandatir oleh Pengurus Komisariat dan
Pengurus Koperti
c. Peserta peninjau adalah seluruh Anggota HIPERMAWA selain peserta penuh
d. Peserta simpatisan terdiri dari Undangan dan seluruh anggota HIPERMAWA
Komisariat/Koperti yang bukan peserta penuh dan peninjau.
e. Komisariat/koperti yang telah terbentuk tetapi belum defenitif hanya berstatus
sebagai peserta peninjau.
Pasal 35
Sidang-sidang

Sidang-sidang terdiri dari :


a. Sidang Pleno, Sidang Pleno adalah Sidang yang diikuti oleh seluruh peserta
konferensi.
b. Sidang Komisi, Sidang Komisi adalah sidang yang dilaksanakan oleh masing-
masing komisi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 36
Pimpinan Sidang

Pimpinan Sidang terdiri dari :


a. Steering Commitee, Steering Commitee adalah Anggota yang dimandatir oleh
Pengurus Pusat HIPERMAWA
b. Presidium Sidang, Presidium Sidang dibentuk oleh Peserta Konferensi
c. Pimpinan Sidang Komisi, dibentuk oleh anggota komisi masing-masing untuk
memimpin Sidang Komisi.

Pasal 37
Quorum

a. Sidang dianggap sah apabila dihadiri oleh 50%+1 peserta konferensi HIPERMAWA
berdasarkan absensi.
b. Apabila point (a) di atas tidak terpenuhi maka konferensi di skorsing 2 x 5 menit
sampai panitia menghadirkan peserta.
c. Apabila point (b) di atas belum terpenuhi, maka konferensi dilanjutkan dan
keputusan dianggap sah dengan persetujuan peserta yang hadir

Pasal 38
Pengambilan Keputusan

a. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.


b. Apabila point a tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak atau voting.

BAGIAN II
KONFERENSI LUAR BIASA

Pasal 39
Status, Kedudukan dan Penyelengaraan

a. Konferensi Luar Biasa merupakan setingkat dengan Konferensi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
b. Konferensi Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila ada hal-hal yang dianggap luar
biasa yang terjadi di tubuh Organisasi yang membahayakan tujuan Organisasi.
c. Konferensi Luar Biasa dapat diselenggarakan atas inisiatif satu Komisariat/Koperti
dengan persetujuan 50%+1 dari Komisariat/Koperti yang defenitif.
d. Konfrensi Luar Biasa Dilaksanakan apabila kepengurusan telah melewati periode
yang telah ditetapkan oleh Konsitusi.
e. Tata Cara dan Mekanisme Konferensi Luar Biasa diatur kemudian oleh DPPK dan
apabila DPPK tidak berfungsi maka akan diserahkan kepada koperti komisariat
untuk membentuk timpenyelengara konferensi luar biasa

Pasal 40
Tugas dan Wewenang

a. Merumuskan dan menetapkan konstitusi yang baru


b. Memilih, menetapkan dan melantik formatur dan mid formatur dan untuk
mempersiapkan Konferensi selanjutnya.
c. Kekuasaan dan wewenang Konferensi luar Biasa sama dengan kekuasaan dan
wewenang Konferensi.

Pasal 41
Mekanisme Pengambilan Keputusan

a. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.


b. Bila poin a tidak terpenuhi maka pengambilan keputusan diambil dengan cara suara
terbanyak atau voting.

BAGIAN III

RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT/KOPERTI

Pasal 42
Status, Kedudukan dan Penyelenggaraan

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
a. Rapat Anggota Komisariat/Koperti merupakan musyawarah dan forum
pengambilan keputusan tertinggi di tingkat Komisariat/Koperti.
b. Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Rapat Anggota Komisariat/Koperti dalam
keadaan luar biasa akan diatur kemuadian dalam aturan tersendiri oleh
DPA.Kom/DPA.Kop

Pasal 43
Kekuasaan dan Wewenang

a. Menetapkan pokok – pokok rekomendasi Koperti/Komisariat .


b. Memilih pengurus Komisariat/Koperti dengan jalan memilih Ketua Umum dan
Sekretaris Umum yang merangkap sebagai formatur dan kemudian memilih 3 mid
formatur.
c. Memilih dan menetapkan Dewan Permusyawaratan Anggota Komisari`at/Koperti
(DPA.Kom/DPA.Kop).
d. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Komisariat/Koperti dengan krateria sebagai berikut :
1. Melaksanakan minimal 50% rekomendasi dengan rincian 25% eksternal dan
25% internal.
2. Melaksanakan minimal 50% program kerja
3. Tidak melakukan pelanggaran konstitusi secara murni
4. Transparansi dan akuntabilitas keuangan.

Pasal 44
Peserta

a. Peserta RA.Kom/RA.Kop terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau


b. Peserta Penuh adalah seluruh Anggota Muda dan Anggota Penuh
Komisariat/Koperti.
c. Peserta peninjau adalah selain Peserta Penuh.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB III

IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 45
Lambang

Lambang HIPERMAWA ditetapkan dengan konfigurasi sebagai berikut :

a. Bentuk Lambang HIPERMAWA mengacu pada Lambang Pemerintah Kabupaten


Daerah Wajo.
b. Pada sebelah kiri dan kanan Pohon bajo terdapat dua buah buku, disebelahh kanan
atas diletakkan gambar Jagung dan Kopi, Sebelah Kiri atas diletakkan gambar Padi
dan Ikan.
c. Pada untaian Pita terdapat kata : Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu
Sipakainge
d. Dibagian bawah terdapat tulisasn HIPERMAWA.

Pasal 46
Lagu

Lagu HIPERMAWA adalah Mars HIPERMAWA. (Terlampir).

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 47
Bendera
Bendera hipermawa ditetapkan dengan konfigurasi sebagai berikut :
a. HIPERMAWA memiliki 2 bendera yaitu bendera merah putih dan bendera
HIPERMAWA.
b. Bendera HIPERMAWA dibuat sesuai aturan yang disepakati pada
konferensi
c. Bendera HIPERMAWA berbentuk segi empat dengan latar putih, ditengah
terdapat logo atau lambang hipermawa.
d. Untuk bendera pusat di tulis huruf Kapital PP- HIPERMAWA di atas
lambang dan dibawah lambang terdapat tulisan Mali Siparappe, Rebba
Sipatokkong, Malilu Sipakainge.
e. Untuk bendera Komisariat/Koperti di tulis dengan huruf Kapital
KOMISARIAT/KOPERTI dengan diikuti nama masing-masing
Komisariat/Koperti di atas lambang dan dibawah lambang terdapat tulisan
Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu Sipakainge. contoh :
KOMISARIAT PITUMPANUA/KOPERTI UIT.

Pasal 48
STEMPEL

a. Stempel adalah salah satu atribut organisasi yang paling sakral yang
mempuanyai fungsi pengakuan terhadap organisasi.
b. Stempel HIPERMAWA berbentuk segi lima dengan ukuran 2,5 cm.
c. Stempel hanya bisa dipegang oleh sekretaris umum dan bila digunakan
oleh pengurus yang lain untuk kepentingan organisasi maka penggunaannya
harus atas isin dan pengawasan sekretaris umum.
d. Keberadaan stempel harus di jaga kerahasiannya.
e. Apabila ada yang membuat stempel baru tanpa kesepakatan seluruh
pengurus atau tidak melalui musyawarah maka tidak dianggap sah dan
dianggap melanggar konstitusi dan wajib diberikan sanksi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 49
PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH)

a. Pakaian dinas harian merupakan pakaian harian pengurus sebagai ciri khas
bagi pengurus dalam menjalankan organisasi.
b. Pakaian dinas harian pengurus HIPERMAWA berwarna biru malam
c. Disebelah kanan dan kiri pada bagian dada terdapat 2 kantong tertutup dan
kancing warna biru.
d. Disebelah kanan diatas kantong terdapat tulisan nama dan NAH, dan
disebelah kiri diatas kantong terdapat tulisan jabatan dan periode
kepengurusan.
e. Pada bagian lengan atas sebelah kanan terdapat lambang HIPERMAWA,
dan untuk pengurus koperti dibagian lengan atas sebelah kiri terdapat logo
kampus.
f. Pada bagian selangka sebelah kanan dan kiri terdapat cuping yang
dikancing.
g. Pada bagian belakang terdapat tulisan kepengurusan, contoh : PP-
HIPERMAWA, HIPERMAWA KOMISARIAT BELAWA, HIPERMAWA
KOPERTI UIT MAKASSAR.

Pasal 50
KARTU IDENTITAS

a. Kartu identitas merupakan bukti keanggotaan hipermawa.


b. Kartu identitas diberikan kepada anggota yang sudah mengikuti
pengkaderan
c. Kartu identitas dikeluarkan oleh pengurus pusat segera setelah
komisariat/koperti mengadakan pengkaderan dan menyerahkan data
anggota yang lulus dan dikukuhkan jadi anggota penuh saat pengkaderan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB V

KEUANGAN

Pasal 51
Sumber Keuangan

Sumber keuangan Hipermawa berasal dari pemerintah daerah dan usaha lain yang halal
dan tidak mengikat.
Pasal 52
Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat, Pengurus
Komisariat/Koperti kepada DPPK/DPA.Kom/DPA.Kop dalam bentuk laporan tertulis
yang mekanisme dan format pelaporan ditentukan oleh DPPK Pusat.

BAB VI
PEMILIHAN
Pasal 53
Syarat Pencalonan Ketua

a. Anggota yang berhak dipilih adalah anggota penuh HIPERMAWA


b. Telah lulus LK 2 hipermawa atau pengaderan yang diadakan oleh pusat
c. Pernah menjadi pengurus HIPERMAWA di Komisariat/Koperti baik eksekutif
maupun legislatif.
d. Aktif mengikuti dan berpartisipasi setiap kegiatan pusat, komisariat/koperti.
e. Anggota HIPERMAWA yang mencalonkan diri berasal dari komisariat/koperti yang
aktif atau tidak dalam keadaan vakum.
f. Yang dimaksud point e adalah komisariat/koperti yang aktif menjalankan
kegiatannya dalam kondisi apapun, bukan hanya aktif menjelang pelaksanaan
konfrensi atau konferensi luar biasa.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 54
Kriteria Calon Ketua
Kriteria Calon Ketua Umum PP-HIPERMAWA adalah sebagai Berikut :

1. Bertaqwa dan Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Sehat Jasmani dan Rohani
3. Fasif Berbahasa Bugis
4. Mahasiswa Yang Berasal Dari Wajo yang Berdarah Wajo dan Memahami
sebagian Kondisi Wajo
5. Patuh dan Taat Pada Konsitusi
6. Siap Mengedepankan Kepentingan organisasi diatas Kepentingan Pribadi
Dibuktikan Penandatanganan Fakta Integritas ( Bermaterai 6000)
7. Belum Berkeluarga Dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK)
8. Siap Amanah
9. PernahTerlibat Dalam Pengurusan Koperti/ Komisariat
10. Berstatus Mahasiswa Dibuktikan Dengan Surat Keterangan Dari Kampus
11. Tidak sedang Menjabat Kepengurusan Strategis Pada Organisasi lain
12. Memiliki Surat Rekomendasi dukungan Minimal 3 Koperti/Komisariat
13. Tidak akan Terlibat pada politik Praktis selama masa kepengurusan
14. Siap Menerima Konsekuensi Apabila Memberikan Keterangan palsu dan Siap
Di Diskualifikasi

PASAL 55
Mekanisme Pemilihan

Mekanisme Pemilihan Ketua Umum PP-HIPERMAWA adalah sebagai Berikut :

1. Pengambilan Formulir Bakal Calon Ketua Umum PP-HIPERMAWA Setelah


Lokakarya Diselenggarakan
2. Memenuhi Kriteria bakal Calon Ketua Umum PP-HIPERMAWA
3. Pengumuman Calon ketua umum PP-HIPERMAWA

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
4. Uji kelayakan yang dilakukan oleh DPPK
5. Pemaparan visi misi dan kesiapan untuk menjadi calon ketua umum PP-
HIPERMAWA
6. Pemilihan ketua umum PP-HIPERMAWA
7. Formatur Terpilih Dinyatakan Terpilih Jika Dipilih Oleh 30%+1 dari Peserta
Penuh Yang Di Amandatir Oleh Komisariat/Koperti (JikaHanya 2 Calon
Menggunakan 50%+1)
8. Pengesahan formatur terpilih

BAB VII
PEMBENTUKAN KOMISARIAT/KOPERTI

Pasal 56
Syarat

a. Untuk mendirikan Komisariat/Koperti sekurang-kurangnya mimiliki 25 anggota.


b. Anggota Hipermawa yang akan mendirikan Komisariat/Koperti harus mengajukan
permohonan kepada Pengurus Pusat untuk mendapatkan persetujuan.
c. Mekanisme pembentukan Komisariat/Koperti ditentukan pada Rapat Konsolidasi
Pengurus Pusat HIPERMAWA
d. Setelah mendapat persetujuan dari pengurus pusat, selanjutnya komisariat/koperti
tersebut membentuk struktur pengurus atas persetujuan anggota yang mengajukan
permohonan dan selanjutnya dikaratekerkan oleh pengurus pusat.
e. Komisarit/Koperti yang terbentuk wajib menjalankan masa pengabdian Maksimal
selama satu tahun sebelum disahkan oleh Pengurus Pusat sebagai
Komisariat/Koperti yang defenitif.
f. Masa pengabdian yang dimaksudkan pada point e yaitu melaksanakan kegiatan
pengkaderan atau kegiatan sosial, mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh
pusat.
g. Dalam kondisi vakum, pengurus pusat harus mengkaratekerkan kembali
komisariat/koperti tersebut.
h. Komisariat/Koperti yang tidak memiliki kader setiap tahun ajaran baru wajib
melaporkan ke pusat.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pasal 57
Komisariat/Koperti Defenif

1. Komisariat Pitumpanua 1. Koperti UNISMUH


2. Komisariat Keera 2. Koperti UIN
3. Komisariat Sajoanging 3. Koperti UNM
4. Komisariat Majauleng 4. Koperti UIT
5. Komisariat Belawa 5. Koperti UMI
6. Komisariat Gilireng 6. Koperti UNHAS
7. Komisariat Maniangpajo 7. Koperti UVRI
8. Komisariat Tempe 8. Koperti STIMIK DIPA
9. Komisariat Tanasitolo 9. Koperti STIEM BONGAYA
10. Komisariat Takkalalla 10. Koperti STIK GIA
11. Komisariat Bola 11. Koperti Univ. 45
12. Komisariat Sabbang Paru 12. Koperti PNUP
13. Komisariat Penrang
14. Komisariat Pammana

BAB VIII
PERUBAHAN AD/ART

Pasal 58

a. Perubahan AD/ART hanya dilakukan di dalam konferensi dan konferensi luar


biasa.
b. Rencana perubahan AD/ART sedapat mungkin disampaikan kepada
Komisariat/Koperti dan Badan Khusus satu bulan setelah Konferensi.

BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 59

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
a. Pembubaran HIPERMAWA hanya dapat dilaksanakan oleh dan harus oleh
konferensi atau Konfrensi Luar Biasa (KLB)
b. Keputusan pembubaran HIPERMAWA harus disitujui oleh 50%+1 peserta
Konferensi dan Konferensi Luar Biasa (KLB).

Pasal 60

Inventaris HIPERMAWA setelah pembubaran harus diserahkan kepada yayasan atau


lembaga lain yang sesuai dengan tujuan HIPERMAWA.

BAB X
ATURAN PERALIHAN

Pasal 61

Segala peraturan dan kebijakan organisasi lainnya harus berdasarkan konferensi atau
Konferensi Luar Biasa (KLB) HIPERMAWA .

BAB XI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 66

Setiap anggota HIPERMAWA dianggap telah mengetahui isi Konsitusi setelah ditetapkan.

Pasal 67

Setiap anggota HIPERMAWA harus mentaati Konsitusi ini dan barang siapa yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi Organisasi sebagaimana yang diatur dalam
konstitusi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB XII
ATURAN PENUTUP

Pasal 68

a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur kemudian dalam
aturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan AD/ART ini.
b. AD/ART berlaku sejak tanggal di tetapkannya.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
GARI-GARIS BESAR
HALUAN ORGANISASI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
HIPERMAWA Periode 2015-2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

1. Garis-garis Besar haluan Organisasi disingkat GBHO adalah suatu haluan atau
pedoman yang berisi garis-garis besar pernyataan kehendak HIPERMAWA yang
pada hakikatnya merupakan Pola Umum Kerja Organisasi.
2. Pola Umum yang dilaksnakan secara menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus dalam rangka mewujudkan tujuan HIPERMAWA.
3. Rangkaian Program Kerja yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan dimaksudkan untuk membentuk Pelajar dan Mahasiswa yang
berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara serta Masyarakat Kabupaten Wajo pada
khususnya.
4. Arah kebijakan HIPERMAWA adalah sebagai bentuk pelaksanaan
kebijakan/program kerja dalam satu periode kepengurusan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Garis-garis Besar Haluan Organisasi ini untuk memberikan arah program kerja dan
berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan Bangsa dan Negara pada umumnya dan
pembangunan Kabupaten wajo pada khususnya.

C. LANDASAN

Garis-garis Besar Haluan Organisasi HIPERMAWA disusun berdasar :


1. Landasan Ideologi : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945 hasil Amandemen

3. Landasan Operasional : Tri Dharma Perguruan Tinggi dan AD/ART

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
HIPERMAWA

D. SISTEMATIKA

Memberikan gambaran yang jelas untuk mewujudkan masa depan HIPERMAWA yang
diinginkan, maka perlu disusun pola kerja secara sistematis sebagai berikut :
1. Pendahuluan.
2. Pola dasar haluan kerja.
3. Pola umum program kerja
4. Pedoman program kerja organisasi.

BAB II
POLA DASAR HALUAN KERJA

A. MAKNA DAN HAKEKAT

Pola dasar haluan kerja HIPERMAWA merupakan landasan filosofis sebagai rangkaian
upaya mewujudkan arah kebijakan yang berkesinambungan dalam rangka mencapai cita-
cita HIPERMAWA.

Pola dasar ini harus dilakukan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap
dan berlanjut untuk memacu kemampuan HIPERMAWA dalam memenuhi kepentingan
dan kesejahteraan Pelajar dan Mahasiswa Wajo pada khususnya dan Masyarakat Wajo
pada umumnya. Arah kebijakan dalam pola dasar ini harus didukung oleh seluruh Pelajar
dan mahasiswa Wajo sebagai Basis Struktur Organisasi untuk mengantarkan
HIPERMAWA mencapai Tujuannya.

B. TUJUAN

Program kerja HIPERMAWA diarahkan pada tercapainya tujuan HIPERMAWA yaitu


Terwujudnya insan intelektual yang berakhlak mulia, kreatif, produktif dan dedikatif serta
bertanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara pada umumnya dan Kabupaten Wajo
pada khususnya demi tercapainya Masyarakat Madani

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Yang dimaksud dengan :
1. Insan Intelektual, adalah seluruh perwujudan dari Pelajar Mahasiswa yang selalu
Rasional, Analisis, Kreatif, Universal, Sistematis serta Bertanggung jawab untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan berlandaskan moralitas guna mewujudkan
insan ilmuan yang jujur, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai
kebenaran, keadilan dan kemanusiaan.
2. Berakhlak Mulia, adalah memiliki sikap dan kepribadian yang mencerminkan
nilai-nilai agama sehingga dalam kehidupan masyarakat dapat menjadi pelopor dan
teladan.
3. Kreatif, adalah senantiasa berdaya cita memberikan kerja yang bermanfaat dan
tepat guna untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah pada khususnya dan
nasional pada umumnya.
4. Produktif, adalah memiliki kemampuan guna menghasilkan ide-ide dan aktifitas
yang solutif terhadap setiap masalah sosial kemasyarakatan.
5. Dedikatif, adalah memberikan Dharma bakti dan pengabdian kepada masyarakat
sebagai wujud tanggung jawab kedaerahan dalam menata dan membangun cita-cita
masyarakat Wajo.
6. Tanggung Jawab, adalah sebagai wujud komitmen putra (i)daerah dalam mengisi
dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah pada khususnya dan nasional pada
umumnya.
7. Madani, adalah masyarakat yang mengedepankan keadilan dalam semua dimensi
kehidupan menuju masyarakat yang tentram, makmur dan bahagia yang di Ridhoi
oleh Tuhan Yang Maha Esa.

C. AZAS KEGIATAN

1. Azas Keimanan dan Ketaqwaan : bahwa dalam kegiatan dan pengembangan


organisasi mengarah pada terbentuknya anggota HIPERMAWA yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Azas Kemanusiaan :bahwa kegiatan HIPERMAWA diperuntukkan bagi
terciptanya kebaikan hidup manusia sesuai dengan esensi harkat dan kualitas
sebagai makhluk yang dimuliakan Tuhan Yang Maha Esa.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
3. Azas Kekeluargaan :bahwa kegiatan HIPERMAWA mengembang misi tujuan
organisasi yang didasari oleh kebersamaan.
4. Azas Peningkatan SDM :bahwa kegiatan HIPERMAWA di orientasikan kepada
pembentukan dan peningkatan potensi anggota baik dari aspek kognitif
(Pengetahuan), Efektif (mentalitas), maupun Psikomotorik (keterampilan dan
kecakapan).
5. Azas Pemberdayaan Anggota : bahwa kegiatan HIPERMAWA diarahkan pada
pembangunan dan penyaluran potensi anggota dalam berbagai aspek sebagai proses
regenerasi kemimpinan di HIPERMAWA
6. Azas Kemandirian dan Profesionalisme :pelaksanaan kegiatan HIPERMAWA
dilakukan secara mandiri dan professional demi terciptanya anggota yang mampu
mengembangkan potensi individual demi kepentingan HIPERMAWA kedepan.
7. Azas Transparansi dan Akuntabilitas :bahwa kegiatan dan kebijakan
HIPERMAWA diarahkan pada pencapaian kerja yang bersih dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan anggota
HIPERMAWA.

D. PRINSIP KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan HIPERMAWA maka setiap kegiatan dan kebijakan yang
dilaksanakan berdasarkan atas prinsip-prinsip :
1. Prinsip Tujuan, adalah segala usaha dan program kegiatan dalam mencapai dan
merealisasikan tujuan HIPERMAWA.
2. Prinsip Masseddi Siri, ialah usaha dan program kerja serta kegiatan
HIPERMAWA harus merupakan usaha bersama dengan semangat yassiwajori dan
dilaksanakan atas`dasar kekeluargaan.
3. Prinsip Manfaat, ialah setiap kegiatan HIPERMAWA hendaknya dapat dirasakan
hasilnya sebagai sarana peningkatan kualitas hidup bagi anggota HIPERMAWA,
maupun masyarakat pada umumnya.
4. Prinsip Perbaikan Sistem Organisasi HIPERMAWA, infrastruktur dan perangkat
lainnya menuju satu kesatuan system organisasi mapan.
5. Peningkatan Mitra dan Jaringan Komunikasi, HIPERMAWA sebagai proses
pematangan external organisasi yang berimplikasi positif terhadap perkembangan
internal HIPERMAWA.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB III
POLA UMUM PROGRAM KERJA

A. POLA UMUM PROGRAM KERJA DIARAHKAN PADA USAHA-USAHA


UNTUK :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Anggota HIPERMAWA.
2. Meningkatkan kematangan Struktur dan Manajemen Organisasi HIPERMAWA
sesuai dengan kondisi kebutuhan kader.
3. Mampu meningkatkan kerja sama dan persatuan yang harmonis bagi semua elemen
HIPERMAWA dan masyarakat serta pemerintah secara umum.
4. Meningkatkan hubungan kerja, koordinasi dan hubungan kerja antara struktur dan
anggota HIPERMAWA.
5. Meningkatkan kemampuan manajerial kepengurusan dalam mengelola
HIPERMAWA pada setiap tempat dan kegiatan.
6. Meningkatkan kerja sama dengan badan atau organisasi baik dari pemerintah
maupun non pemerintah.
7. Mengoptimalkan tugas, fungsi dan wewenang dalam kelembaggaan
HIPERMAWA.
8. Melakukan penataan dan pendataan serta penertiban terhadap anggota dan alumni
HIPERMAWA.
9. Melakukan upaya aktif dan konkrit dalam memperbaiki dan membesarkan nama
HIPERMAWA.
10. Memperhatikan regenerasi/kaderisasi HIPERMAWA.
11. Memberikan sumbangsih yang real terhadap penguatan masyarakat madani.

B. PELAKSANA

Pola Umum Program Kerja HIPERMAWA dilaksanakan oleh Lembaga Struktural


HIPERMAWA.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
BAB IV
PEDOMAN PROGRAM KERJA ORGANISASI

PKO dibahas dalam lampiran


BAB V
PENUTUP

Berhasilnya Garis-Garis Besar Haluan Organisasi HIPERMAWA sangat tergantung pada


ketertiban dan rasa memiliki seluruh Anggota HIPERMAWA dan dukungan semua pihak
untuk pengembangan Organisasi dan kejayaan HIPERMAWA ke depan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
PEDOMAN KERJA ORGANISASI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
PEDOMAN KERJA ORGANISASI
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
HIPERMAWA Periode 2015-2017

PENDAHULUAN

Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (HIPERMAWA) sebagai Organisasi Pelajar


dan Mahasiswa yang berfungsi membina calon-calon intelektual yang berakhlak mulia
dengan suatu kebulatan hati untuk mengembang amanah dalam pencapaian tujuan
sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 5 Anggaran Dasar Hipermawa yang berbunyi:

“TERBINANYA INSAN INTELEKTUAL YANG TERCERAHKAN, KREATIF,


PRODUKTIF DAN DEDIKATIF SERTA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
PEMBANGUNAN BANGSA DAN NEGARA PADA UMUMNYA DAN
KABUPATEN WAJO PADA KHUSUSNYA , DEMI TERCIPTANYA
MASYARAKAT MADANI”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka HIPERMAWA mengusahakan :


a. Membina Pribadi Pelajar dan Mahasiswa yang berakhlak mulia.
b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
c. Berperan aktif dalam dunia pendidikan, baik ditingkat menengah maupun
pendidikan tinggi, untuk menopang pembangunan dengan partisipasi yang
konstruktif dan korektif.
d. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan azas, identitas organisasi serta untuk
pencapaian tujuan.

Rumusan tersebut diatas mengandung makna bahwa citra Pemuda Pelajar


Mahasiswa yang dikehendaki oleh HIPERMAWA yaitu seorang pribadi yang tercerahkan
dan berilmu pengetahuan serta penuh rasa tanggung jawab dalam beraktifitas, baik atas
nama organisasi maupun bukan atas nama organisasi untuk mewujudkan masyarakat
madani, baik secara umum maupun daerah Kabupaten Wajo pada khususnya. Dengan
demikian HIPERMAWA berpendapat bahwa model keilmuan, keintelektualan dan
keimanan adalah modal besar utama yang mendukung tercapainya tujuan Organisasi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pembangunan nasional saat ini sangat ditekankan pada keselarasan antara
pembangunan lahiriah dan mental spiritual. Sehingga untuk mencapai masyarakat madani
terlebih dahulu diprioritaskan pada pembangunan manusia dibidang mental spiritual
bersama dengan pembangunan lahiriah yang menyeluruh dirasakan oleh masyarakat
Indonesia.

Oleh karena, eksistensi HIPERMAWA sebagai organisasi Pelajar dan Mahasiswa


seharusnya senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai ilmiah dan keintelektualan dengan
didasari oleh nilai-nilai keimanan yang tangguh dalam rangka membina dan
mempersiapkan kader-kader pembangunan bangsa dan agama yang mempunyai nilai lebih
dari kelompok masyarakat lain. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memperkokoh
pranata-pranata organisasi beserta anggotanya dalam memacu diri dalam memiliki kadar
iman yang tinggi sangat diperlukan langkah-langkah strategis dan sistematis sebagai
berikut :
1. Fungsionaris HIPERMAWA seyogyanya lebih mengutamakan kualitas Anggota
daripada Kuantitas Anggota dalam mendinamisir keanggotaan. Kualitas yang
dimaksud yaitu meningkatkan potensi ilmu menuju ke fokus insan intelektual yang
tercerahkan, kreatif, produktif, dedikatif dan bertanggung jawab serta bias menjadi suri
tauladan bagi masyarakat luas khususnya pelajar dan mahsiswa sekitar.
2. Keberadaan HIPERMAWA ditengah-tengah masyarakat luas harus ditunjang oleh
anggota dengan rasa memiliki terhadap organisasi yang tinggi dan kesadran
berorganisasi yang memadai. Hal tersebut dapat mewujudkan keikhlasan berkorban
serta pengabdian yang tulus untuk memanfaatkan sarana dan prasarana organisasi yang
baik, efektif dan efisien dalam kerangka pengabdian kepada masyrakat secara
keseluruhan.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai konstitusi organisasi serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang harus ditaati dan dijalankan oleh pengurus dan
anggota secara sadar dan bertanggung jawab bagi pemenuhan hajad dan tujuan
organisasi.
4. Heterogenitas pola piker anggota yang menyusul akibat adanya latar belakang
pendidikan, ekonomis, dan sosial budaya lainnya, tidaklah dipandang sebagai kendala
dalam pencapaian tujuan organisasi dan mendinamisir keanggotaan tetapi hendaklah
dijadikan asset untuk mencipatakan suasana saling melengkapi antara anggota guna
mempercepat tercapainya tujuan organisasi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
5. Tertib organisasi dengan pengelolaan yang teratur, sistematis, management dialogis
dan terbuka dari pengurus dalam rangka mengantisipasi permasalahan sosial
kemasyarakatan yang semakin kompleks adalah tuntutan yang tak terhindarkan.
Dengan demikian HIPERMAWA dengan pengurusnya dapat mengfungsikan sebagai
penyalur dan wadah pengembangan aspirasi anggota yang potensial.
6. Berpegang teguh pada nilai-nilai persaudaraan, meningkatkan konsolidasi kekerabatan
dan ukhuwah sesama anggota agar kekerabatan HIPERMAWA dapat semakin
membumi ditengah-tengah masyarakat bangsa khususnya masyarakat wajo.

Untuk lebih mendekatkan gambaran global diatas maka perlu penjabaran demi
mempercepat tujuan organisasi dalam bentuk pendayagunaan semua perangkat organisasi
secaraefektif baik sarana maupun prasarana. Untuk itulah pedoman kerja organisasi ini
disusun dengan sistematis sebagai berikut.

ORGANISASI

Sesuai kedudukan hirarkinya agar mekanisme organisasi yang ada mampu pula
mendinamisir pengetahuan dan keterampilan anggota terutama dalam pengelolaan tugas-
tugas organisasi. Lebih penting dari semua itu adalah kuantifikasi jumlah dan potensi
anggota.
Dalam rangka pengembangan fungsionaris organisasi, maka sudah perlu difikirkan
mengenai pengembangan fungsionaris diluar wilayah-wilayah yang terjangkau sekarang
ini. Penjajakan kemungkinan terbentuknya fungsionaris baru setingkat komisariat, untuk
menjaring anggota-anggota HIPERMAWA yang tidak terjaringg diwilayah mana pengurus
pusat berada seperti sekarang ini perlu dilakukan. Sebab potensi keanggotaan
HIPERMAWA tidak saja terkonsentrasi diwilayah Makassar sebagai tempat kedudukan
pengurus pusat dan komisariatnya, tetapi juga wilayah-wilayah lain diluar Makassar,
tentunya dengan dasar pembentukan fungsionaris tidak lagi berdasarkan kecamatan asal
anggota tetapi berdasarkan wilayah domisili anggota tersebut.

Komisariat/Koperti yang berfungsi sebagai basis persentuhan organisasi dengan


masyarakat luas dalam pengabdiannya hendaklah lebih dioptimalkan. Komisariat yang
masih vakum, hendaklah dibangkitkan kembali dan atas inisiatif pengurus pusat
menfasilitasi pembentukannya. Orientasi kefungsionarisan ini hendaknya diperhatikan

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
secara serius, dalam rangka menjadikan komisariat atau instansi setingkat itu mampu
menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi yang langsung
bersentuhan dengan anggota ditingkat bawah ataupun dengan masyarakat luas.

Persoalan pengembangan Sumber Daya Manusia juga sangat perlu menjadi pusat
perhatian, untuk pengembangan potensi kreatif yang dimiliki anggota. Sebab ada saatnya,
ketika itu sudah dimiliki, pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud nyata akan
kesadaran diri anggota sebagai bagian dari masyrakat Wajo secara luas, dapat terwujud
dengan baik. Sebab tanpa itu, eksistensi organisasi sebagai wadah Pelajar Mahasiswa akan
menjadi sorotan tajam bagi masyarakat dari mana organisasi ini berasal.

Pengurus HIPERMAWA sebagai unsur pimpinan eksekutif dalam struktur


organisasi mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjalankan usaha-usaha
pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat menjalankan tanggung jawab tersebut secara
efisien dan efektif, maka pengurus HIPERMAWA memerlukan Pedoman Kerja
Organisasi.

Berdasarkan pertimabangan itu, disusunlah Pedoman Kerja Organisasi (PKO)


Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo, sebagai berikut :

1. PENGURUS PUSAT
A. Status Pengurus Pusat
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART HIPERMAWA (pasal 7)
mengenai status Pengurus Pusat dalam Struktur organisasi umumnya dan struktur
pimpinan khususnya status Pengurus Pusat adalah :
a. Pengurus Pusat adalah Badan eksekutif tertinggi organisasi.
b. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah terhitung sejak pelantikan dan serah terima
jabatan dari pengurus demisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Pusat yang terpilih melalui konferensi Luar Biasa
adalah melanjutkan pengurusan yang lalu.
B. Tugas dan Kewajiban
Tugas dan wewenang Pengurus Pusat sesuai aturan ART (pasal 9) maka adalah :
1. Melaksanakan apa yang termuat dalam AD dan ART serta keputusan-
keputusan konferensi

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
2. Bertanggung jawab pada konferensi.
Hal-hal penting yang berhubungan dengan HIPERMAWA adalah meliputi
persoalan-persoalan intern dan ekstern organisasi yang menyangkut dengan segala
keputusan organisasi yang bersifat politis dan non politis. Ini tidak terlepas dari
statusnya sebagai badan tertinggi organisasi. Segala tindakannya itu kemudian
dipertanggung jawabkan pada konferensi, sebagai forum musyawarah dan instansi
pengambilan keputusan tertinggi Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo.

C. Struktur Organisasi Pengurus Pusat


Struktur organisasi adalah kerangka antara hubungan dari satuan-satuan
oranisasi atau bidang-bidang kerja yang di dalamnya terdapat pimpinan, tugas dan
wewenang serta peranan masing-masing personalia dalam totalitas organisasi.
Sebagaimana lazimnya struktur organisasi akan kelihatan semakin jelas dan
tegas apabila digambarkan dalam bagan struktur organisasi. Ditinjau dari struktur
organisasi, maka bentuk organisasi yang dipergunakan Pengurus Pusat
HIPERMAWA adalah bentuk organisasi garis fungsional.
Dalam organisasi yang berbentuk garis fungsional, wewenang dari Ketua
Umum didelegasikan kepada satuan-satuan organisasi atau bidang kerja yang
dipimpin oleh para ketua, Sekretaris umum dan Bendahara Umum
Pimpinan dari setiap satuan organisasi atau bidang kerja mempinyai
wewenang dan tanggung jawab itu dipertanggung jawabkan oleh pimpinan masing-
masing bidang.

Struktur Organisasi Pengurus Pusat HIPERMAWA terdiri dari :


1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum
3. Sekretaris Umum
4. Wakil Sekretaris Umum
5. Bendahara Umum
6. Wakil Bendahara Umum
7. Ketua Bidang-bidang
I. Ketua bidang PAPO
II. Ketua bidang Pendidikan dan IPTEK
III. Ketua bidang PPPM

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
IV. Ketua bidang Bakat dan Minat
V. Ketua bidang Aksi dan akvokasi
8. Anggota

D. Fungsi Personalia Pengurus Pusat


Masing-masing personalia Pengurus pusat menjalankan fungsinya sebagai berikut :
1. Ketua Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator umum dalam
pelaksanaan tugas-tugas intern dan ekstern organisasi yang bersifat umum pada
seluruh jajaran HIPERMAWA
2. Wakil Ketua Umum, adalah pembantu Ketua Umum dalam menjalankan roda
organisasi di dalam internal HIPERMAWA
3. Sekretaris Umum, adalah penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan
kesekretariatan , administrasi dan komunikasi dengan internal dan ekternal
organisasi.
4. Wakil Sekretaris Umum, pembantu sekretaris umum bertanggung jawab
dalam administrasi dan kesekretariatan.
5. Bendahara Umum, adalah penanggung jawab dan koordinator umum dalam
bidang keuangan dan perlengkapan organisasi ditingkat pusat.
6. Wakil Bendahara Umum, bertugas atas nama bendahara umum untuk
pengelolaan dan administrasi keuangan dan perlengkapan organisasi.
7. Ketua Bidang Pembinaan Anggota dan Pengembangan Organisasi, adalah
penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan pembinaan sumber daya
manusia dan pengembangan organisasi ditingkat pusat maupun ditingkat
Kom/Kop, serta bertanggung jawab secara umum sejajaran HIPERMAWA.
8. Ketua Bidang Pendidikan dan IPTEK adalah penanggung jawab dan
koordinator dalam kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan technology ditingkat Pusat serta bertanggung jawab secara umum terhadap
sejajaran HIPERMAWA.
9. Ketua Bidang Partisispasi, Pembangunan, dan Pengabdian Masyrakat,
adalah penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan Pengabdian
masyarakat dan Partisipasi pembangunan ditingkat Pusat serta bertanggung
jawab secara umum sejajaran HIPERMAWA
10. Ketua Bidang Bakat dan Minat, adalah penanggung jawab dan koordinator
dalam mengakomodir bakat dan minat Mahasiswa wajo pada umumnya dan

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
HIPERMAWA pada khususnya Pengembangan Sumber Daya di Kabupaten
Wajo.
11. Ketua Bidang Aksi Dan Advokasi adalah penaggung jawab dan kordinator
dalam mengawal kebijakan pemerintahan yang tidak sesuai dengan pancasila
dan UUD 1945 yang telah diamademen berbasis kerakyatan.

E. Pengambilan Keputusan Pengurus Pusat


Setiap keputusan Pengurus Pusat (PP) diputuskan secara musyawarah, oleh
Karena itu bersifat organisatoris dengan mengikat seluruh fungsionaris
HIPERMAWA ditingkat Komisariat/Koperti. Dengan cara yang demikian setiap
keputusan organisatoris pada dasarnya adalah merupakan mufakat bersama. Karena
itu, setiap personalia maupun fungsionaris HIPERMAWA yang ada wajib
menjunjung tinggi dan melaksanakannya dengan niat luhur dan penuh tanggung
jawab.

Berdasarkan prinsip ini, maka tata susunan (hirarki) instansi pengambilan


keputusan dalam pengurus pusat HIPERMAWA adalah :
1. Sidang Pleno.
2. Rapat Harian.
3. Rapat Presidium.
4. Rapat Koordinasi.

Di samping itu, untuk evaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat bidang kerja
dan untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan Rapat Kerja.

1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno merupakan Rapat Tertinggi dalam Pengurus Pusat
HIPERMAWA
b. Sidang Pleno dihadiri oleh fungsionaris Pengurus Pusat HIPERMAWA dan
Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti (DPPK) Pusat.
c. Sidang Pleno dilaksanakan minimal dua kali selama periode kepengurusan.
2. Rapat Harian
a. Rapat Harian dihadiri seluruh fungsionaris Pengurus Pusat HIPERMAWA.
b. Rapat Harian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
3. Rapat Presidium
a. Rapat Presidium dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara
umum, serta ketua bidang dan Ketua Lembaga.
b. Rapat presidium dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
4. Rapat Koordinasi
a. Rapat Koordinasi diikuti oleh Presidium dan ketua Komisariat/Koperti dan
Lembaga Khusus.
b. Rapat kordinasi dilaksanakan sekali dalam 3 bulan

2. PENGURUS KOMISARIAT/KOPERTI

A. Status Pengurus
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART (pasal 15) HIPERMAWA
mengenai status Pengurus Komisariat/Koperti dalam struktur organisasi umumnya
dan struktur pimpinan khususnya, maka status Pengurus Komisariat/Koperti adalah
:
a. Komisariat adalah Penanggung Jawab tertinggi HIPERMAWA ditingkat
Kecamatan.
b. Koperti adalah Penanggung jawab tertinggi HIPERMAWA di tingkat
Perguruan Tinggi.
c. Pengurus Komisariat/Koperti disahkan oleh Pengurus Pusat.
d. Masa jabatan Pengurus Komisariat/Koperti adalah 1 tahun terhitung sejak
pelantikan dan serah terima jabatan.
e. Pengurus Presidium tidak diperkenankan rangkap jabatan dalam institusi
HIPERMAWA.

B. Tugas dan kewajiban


Tugas dan wewenang Pengurus Komisariat/Koperti sesuai aturan ART (Pasal 17)
adalah :
a. Memberikan Laporan perkembangan kepada Pengurus Pusat sekurang-kurangnya
pada saat rapat koordinasi.
b. Bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Komisariat/Koperti

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
c. Menembuskan hasil LPJ kepada PP-HIPERMAWA.
d. Khusus untuk Komisariat bertanggung jawab terhadap data Base Pelajar dan
Mahasiswa Wajo yang berasal dari Wilayahnya masing-masing yang tergabung
dalam HIPERMAWA dan Koperti agar komunikasikan data Mahasiswa yang di
kampusnya kepada Komisariat sesuai dengan wilayahnya masing-masing.

C. Struktur Organisasi Komisariat/Koperti

Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari satuan-satuan oranisasi


atau bidang-bidang kerja yang di dalamnya terdapat pimpinan, tugas dan wewenang serta
peranan masing-masing personalia dalam totalitas organisasi.
Sebagaimana struktur organisasi ditingkat pusat bentuk organisasi yang
dipergunakan dalam Pengurus Komisariat/Koperti disesuaikan dengan Pengurus Pusat
HIPERMAWA.
Dalam organisasi yang berbentuk garis fungsional, wewenang dari Ketua Umum
didelegasikan kepada satuan-satuan organisasi atau bidang kerja yang dipimpin oleh para
Ketua, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
Pimpinan dari setiap satuan organisasi atau bidang kerja mempunyai wewenang
dan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas bidangnya masing-masing, kemudian secara
fungsional tanggung jawab itu dipertanggung jawabkan oleh ketua masing-masing bidang
kepada Ketua Umum.

Struktur Organisasi Pengurus Komisariat/Koperti HIPERMAWA sesuai dengan


perbidangan dalam program kerja 5 bidang kerja utama yaitu :
A) Pengurus Harian
1. Ketua Umum.
2. Wakil Ketua Umum.
3. Sekretaris Umum.
4. Bendahara Umum.

B) Bidang-bidang
Komisariat/Koperti diberikan kewenangan untuk menyusun Bidang-bidang
sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, yang ditetapkan pada Rapat

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Anggota Komisariat/Koperti, selama tidak menyalahi Konstitusi
HIPERMAWA.

D. Fungsi Personalia Pengurus Komisariat/Koperti


Masing-masing personalia pengurus Komisariat/Koperti menjalankan fungsinya
sebagai berikut :
1. Ketua Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator umum dalam
pelaksanaan tugas-tugas intern dan extern organisasi yang bersifat umum pada
tingkat Komisariat/Koperti.
2. Wakil Ketua Umum, adalah pembantu ketua umum dalam menjalankan roda
organisasi ditingkat komisariat/koperti.
3. Sekretaris Umum, adalah Penanggung jawab dan coordinator dalam kegiatan
kesekretariatan, administrasi dan komunikasi dengan pihak ekstern ditingkat
Komisariat/Koperti.
4. Bendahara Umum, adalah Penanggung jawab dan coordinator umum dalam
bidang keuangan dan perlengkapan organisasi pada tingakt Komisariat/Koperti.

E. Instansi Pengambilan Keputusan Pengurus Komisariat/Koperti.


Setiap keputusan Pengurus Pusat (PP) diputuskan secara musyawarah, oleh karena
itu bersifat organisatoris dengan mengikat seluruh fungsionaris HIPERMAWA ditingkat
Komisariat/Koperti. Dengan cara yang demikian setiap keputusan organisatoris pada
dasarnya adalah merupakan mufakat bersama. Karena itu, setiap personalia maupun
fungsionaris HIPERMAWA yang ada wajib menjunjung tinggi dan melaksanakannya
dengan niat luhur dan penuh rasa tanggung jawab.
Berdasarkan prinsip ini, maka tata susunan (hirarki) instansi pengambilan
keputusan dalam pengurus Komisariat/koperti HIPERMAWA adalah :
1. Sidang Pleno
2. Rapat Harian
3. Rapat Presidium
4. Rapat Bidang
Di samping itu, untuk evaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat bidang kerja
dan untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan Rapat Kerja.

1. Sidang Pleno

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
a. Sidang Pleno merupakan Rapat Tertinggi dalam Pengurus Komisariat/Koperti
dan Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/ Koperti.
b. Sidang Pleno dihadiri oleh fungsionaris Pengurus Komisariat/Koperti dan
Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/ Koperti.
c. Sidang Pleno dilaksanakan minimal dua kali 1 periode.
2. Rapat Harian
a. Rapat Harian dihadiri seluruh fungsionaris Pengurus Komisariat/Koperti.
b. Rapat Harian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
3. Rapat Presidium
a. Rapat Presidium dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara
umum, serta ketua bidang dan Ketua Lembaga.
b. Rapat presidium dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
4. Rapat Bidang
a. Rapat bidang dihadiri oleh Ketua bidang dan anggota yang bersangkutan.
b. Rapat bidang dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu bulan.

3. LEMBAGA KHUSUS

A. Status Pengurus
1. Pengurus Lembaga Khusus berasal dari Anggota HIPERMAWA.
2. Lembaga khusus bersifat semi otonom.
B. Tugas dan Wewenang
1. Memberikan laporan aktifitas pada rapat koordinasi Pengurus Pusat,
Komisariat/Koperti dan Lembaga Khusus.
2. Bertanggung jawab kepada PP-HIPERMAWA.
C. Struktur Oraganisasi
1. Struktur Oraganisasi Lembaga Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari
Koordinator, sekretaris dan bendahara.
2. Divisi-divisi yang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
D. Mekanisme Pembentukan
1. Lembaga Khusus dibentuk dari perwakilan Komisariat/Koperti.
2. Lembaga Khusus disahkan oleh Pengurus Pusat.
3. Kepengurusan Lembaga Khusus disesuaikan dengan masa kepengurusan PP-
HIPERMAWA.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
MEKANISME ORGANISASI

A. BINA AKTIFITAS
1. Fungsionaris yang berada ditingkat pusat hendaknya benar-benar melakukan
aktifitas dengan berpedoman pada hasil-hasil konferensi yaitu Pedoman Kerja
Organisasi, Program Kerja dan aturan pokok lain agar tujuan Program Kerja dapat
tercapai dengan baik, efektif dan terarah. Meskipun begitu, kegiatan yang bersifat
insidentil tetap diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan program
kerja.
2. Setiap Anggota maupun Pengurus harus mempunyai komitmen dan melibatkan diri
untuk melaksanakan aktifitas organisasi yang diadakan.
3. Perlu peningkatan kualitas iman, ilmu amal dan keterampilan para pengelola
organisasi melalui pembinaan terencana yang dilakukan Pengurus Pusat.

B. FUNGSIONALISASI AKTIFITAS PENGURUS PUSAT


1. Meminta kesediaan secara tertulis kepada Anggota HIPERMAWA yang diangkat
menjadi Pengurus Pusat Periode tersebut.
2. Mengadakan orientasi pengurus bagi setiap kepengurusan baru untuk member arah
dan orientasi secara jelas terhadap personalia yang menjadi pengurus pusat pada
periode tersebut.
3. Personalia Pengurus ditingkat pusat sebaiknya dipilih dengan pertimbangan
fungsional dan tidak politis sentries.
4. Tidak diperbolehkan presidium Komisariat/koperti menjadi pengurus pusat
HIPERMAWA.

C. BINA KOMUNIKASI

1. Internal
Dalam rangka meningkatkan frekuensi dan efektifitas komunikasi Pengurus Pusat
dan Komisariat/Koperti, maka perlu komunikasi timbale balik sebagai berikut :

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
a. Pusat Informasi organisasi berada ditingkat pusat.
b. Secretariat Komisariat/Koperti atau lembaga setingkat lain harus jelas
keberadaannya sebagai alamat Sekretariat dan sentral aktifitas organisasi.
c. Untuk melancarkan mekanisme organisasi, maka pengurus khususnya Pengurus
pusat hendaknya rajin berkunjung kesekretariat Komisariat/koperti.
d. Tersedianya media dan sarana komunikasi ditingkat pusat, kontinuitas informasi
ataupun pengembangan sarana kesekretariatan yang menunjang.
2. Eksternal
Dalam rangka meningkatkan fungsi dan peran organisasi secara optimal, maka
komuniksai dengan pihak diluar HIPERMAWA adalah mutlaak. Pola peningkatan
hubungan harmonis. Baik antara pengurus pusat dengan MUSPIDA (Pemerintah Daerah)
maupun antara pengurus Komisariat dengan fungsionaris Kecamatan adalah pola
hubungan yang menverminkan suasana saling keterikatan tanpa menghilangkan suasana
independensi organisasi, sebagaimana digariskan oleh Anggaran Dasar.
Disamping itu, organisasi sosial kemasyarakatan yang ada didaerah juga perlu
menjadi catatan serius untuk segera dibina hubungan yang saling menguntungkan.
Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa, HIPERMAWA juga adalah bagian dari
masyarakat Wajo secara keseluruhan

D. NETWORKING EKSTERNAL HIPERMAWA


Networking (Jaringan Kerja) dalam konteks ini berkaitan erat dengan adanya
kebutuhan gerakan dan idelism perjuangan HIPERMAWA yang terus berhadapan dengan
dinamika ruangg dan waktu yang terus mengalami perubahan dan pelebaran jangkauan
dinamika yang berkelanjutan. Jelasnya bahwa menghadapi problem sosial, ekonomi,
budaya dan agama membutuhkan dukungan disampingg sumber daya internal yang
dimaksimalkan juga membutuhkan dukungan dari kekuatan sosial yang relevan dengan
garis perjuangan HIPERMAWA. Dalam konteks kebutuhan ini lebih dekat dengan
pengertian membangun kerja sama antar kekuatan sosial.
Kerjaasma ini dilakukan dengan landasan dan argument sebagai berikut :
Pertama, keterbatasan Institusional dan Sumber daya
HIPERMAWA sebagai organisasi kemahasiswaan yang berbasis, kedaerahan memiliki
tingkat kepedulian yang tidak terbatas yang berbanding lurus dengan problematika
kebangsaan khususnya daerah Wajo yang setiap saat mengalami permutasi yang lebih

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
kompleks, meskipun secara kelembagaan HIPERMAWA sedah tersebar disebagian
Perguruan Tinggi khususnya di Makassar dan wilayah lainnya.

Kedua, tingkat Keragaman Sosial (Pluralitas)


Adanya dinamika social yang berjalan dengan cepat member tingkat perhatian dan
kepentingan yang beragam pula dalam masyarakat. Konflik kepentingan masih banyak
tersamai ditengah masyarakat luas dimana berbagai macam keinginan dan kepentingan
tidak bergandeng tangan dalam koridor bersama.

Prinsip-prinsip Membangun Jaringan


1. Kemandirian dan Independensi
Usaha membangun jaringan kerjasama bukanlah dampak dan ketidakmampuan atau
menafikkan kekuatan eksistensial lembaga masing-masing, melainkan akan
memperteguh dan memperkaya dinamika gerak organisasi dan hal itu berarti bahwa
pilihan-pilihan melakukan aliansi atau kerjasama bukanlah pilihan konyol, naïf dan
terasa dipaksakan melainkan sebuah pilihan sadar dan kritis akan kekuatan internal dan
eksternalnya beserta dampaknya.
2. Kepercayaan (trust)
Pilihan yang mandiri dan otonom seperti diatas akan mungkin terjadi bila komponen
yang beragam apabila dirawat dalam ruang kepercayaan yang seimbang. Kepercayaan
terbangun melalui proses yang tidak sederhana dan dalam waktu yang cepat melainkan
tumbuh dalam proses yang jujur dan tulus tanpa ada tendensi mengganggu pihak
lainnya.
3. Saling Menguntungkan
Membangun jaringan juga hanya mungkin akan terjadi manakala jaringan antar
kelompok berdampak produktif terhadap kelompok masing-masing yang tidak konta
produktif yang akan membuat bangunan networking yang terbangun akan runtuh
seketika. Tapi yang penting adalah masing-masing memahami bahwa jaringan yang
menguntungkan sebagai investasi baik sekarang maupun yang datang.
4. Solidaritas
Solidaritas ini akan terbangun akar kesamaan pemaknaan berorganisasi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
E. AKTIFITAS KOMISARIAT/KOPERTI
Setiap kegiatan di tingkat Komisariat/koperti harus dilaporkan kepada Pengurus
pusat dan selanjutnya Pengurus pusat menyebarluaskan kepada seluruh anggota lewat
papan informasi atau media lain.

F. MEKANISME PROGRAM KERJA


Dalam rangka pelaksanaan suatu program kerja, agar dapat diketahui tercapai atau
tidaknya sasaran dan tujuan yang dikehendaki, maka perlu adanya standar management
pelaporan kegiatan pada masing-masing program, misalnya :
1. Harus ada keseragaman kerangka laporan pelaksanaan masing-masing kegiatan.
2. Harus jelas penanggung jawab program.

G. SUMBER DANA ORGANISASI DAN SISTEMNYA


Tidak dapat dipungkiri bahwa dana adalah factor penentu dalam mejalankan
aktifitas dan program kerja. Untuk itulah, dalam perolehannya ditempun melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan yang sifatnnya permintaan kepada instansi Swasta dan pemerintah
serta simpatisan lainnya sepanjang tidak mengikat secara kontinyu
2. Hasil karya kreeatifitas anggota yang sifatnya produktif dan halal.

Untuk memperoleh dana demi suksesnya aktifitas organisasi dalam mewujudkan


kemadirian dana, maka Pengurus pusat dan Komisariat/Koperti perlu memikirkan format
baru pemungutan dana Dari anggota, baik uang pangkal maupun iuran anggota.

H. KEPERPUSTAKAAN
Keperpustakaan merupakan rekaman dari segenap penyelenggaraan setiap kerja
sama manusia untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Untuk penyelenggaraan
keperpustakaan yang baik dan tertib, diperlukan tenaga-tenaga administrative yang tekun,
berkesinambungan dan dengan sarana yang memadai. Untuk itulah, maka pengurus
seharusnya mengusahakan :
1. Peningkatan kemampuan keperpustakaan pengurus dan anggota.
2. Registrasi dan heregistrasi anggota, dokumentasi kegiatan dan laian-lain perlu
diaktifkan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
3. Penerbitan dokumentasi kegiatan organisasi serta kebutuhan logistic secara terencana
agar kiranya dokumentasi hasil periode yang lalu dapat menjadi motivasi bagi
pengurus mendatang. Hal ini penting, sebab untuk mengisi program yang belum
tersentuh oleh kepengurusan lalu, perlu melihat kegiatan pada periode sebelumnya.
Adapun masalah perpustakaan, untuk merangsang minat baca anggota dan
pengurus perlu memperbanyak koleksi buku dari terbitan-terbitan berkala lainnya dan
Koran, penciptaan suasana kondusif dan yang lebih penting adalah pengelolaannya yang
harus efektif dan terkendali.

I. ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
A. Pendahuluan
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada system tertib
administrasi yang diterapkan pada organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya
mewujudkan system administrasi yang dapat menunjang mekanisme kerja organisasi
dilingkungan HIPERMAWA, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai usaha
unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan disosialisasikan secara terus menerus sehingga
menjadi tradisi yang positif dalam rangka pencapaian program kerja yang sesuai dengan
tujuan.
Selain memelihara keuttuhan gerak organisasi, adanya system administrasi itu juga
berfungsi menegakkan kewibawaan dan disiplin organisasi diseluruh tingkatan organisasi
secara vertical. Oleh karena itu pedoman penyelenggaraan tertib organisasi dianggap
penting menjawab tantangan factual organisasi ditingkat regional bahkan ditingkat
nasional.
B. Tujuan
1. Mempermudah upaya pembinaa, pengemmbangan dan pemantauan pelaksanaan
administrasi di semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
2. Menyelenggarakan pola system pengorganisasian pada bidang kesekretariatan di
semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
3. Menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi dan menumbuhkan
semangat berorganisasi dikalangan anggota.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
C. Pedoman Umum Penyelenggaraan Tertib Administrasi dan Kesekretariatan
1. Surat
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini ialah sarana komunikasi timbal
balik yang mengandung pesan resmi Organisasi yang di buat khusus untuk
kepentingan tersebut dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Nomor surat disingkat No.
b. Lampiran surat disingkat Lamp.
c. Perihal surat disingkat Hal.
d. Si alamat surat “Kepada Yth dst”
e. Kata pembukaan “Assalamu Alaikum dst”
f. Kalimat pengantar “Salam Silaturahmi dst”
g. Maksud surat
h. Kalimat penutup “Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu Sipakainge”,
dan diakhiri dengan “Wassalamu Alaikum Wr. Wb”.
i. Tempat dan tanggal pembuatan surat
j. Nama pengurus dan jabatan
k. Tembusan
2. Kop Surat
Jenis kop dalam persuratan di dalam lingkup HIPERMAWA semuanya harus sama.
(terlampir).
3. Spasi Surat
Untuk memudahkan dalam penulisan surat dan demi keseragaman surat agar lebih
mudah dibaca maka digunakan spasi 1,5 di dalam lingkup HIPERMAWA.
4. Bentuk Surat
Seluruh surat (resmi) organisasi, kecuali jenis surat khusus ditulis dengan bentuk
Blok Style, yaitu bentuk surat yang ketikannya dari kata pembuka sampai nama
penandatangan berada pada tepi yang sama.
5. Model Surat
Demi kesinambungan dan kinerja organisasi maka seluruh model persuratan di
HIPERMAWA modelnya harus berbentuk lekuk agar terjadi keseragaman didalam
organisasi.
6. Jenis Surat
Jenis-jenis surat resmi organisasi dibagi dalam dua jenis surat, yakni umum dan
khusus, surat umum adalah surat resmi yang rutin ditertibkan sebagai sarana

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
komunikasi tertulis baik internal maupun eksternal organisasi. Sedangkan surat
khusus ialah surat yang menyatakan pernyataan kebijakan atau keputusan
organisasi, produk aturan, jenis surat diklasifikasikan kedalam dua sifat internal
dan eksternal.
7. Jenis Tulisan
Seluruh jenis tulisan yang di pakai dalam penulisan surat di HIPERMAWA harus
memakai font berkaki.

8. Indeks Surat
Seluruh surat resmi organisasi memiliki klasifikasi penomoran sebagai berikut:
a. Nomor urut surat
b. Kode surat (A : internal Pengurus Pusat HIPERMAWA, B : eksternal dalam
lingkup HIPERMAWA, C : eksternal diluar struktur HIPERMAWA)
c. Tingkatan Pengurus (Panpel, PP, DPPK, Asrama, Kom/Kop)
d. Bulan pembuatan surat
e. Tahun pembuatan surat
9. Stempel
Seluruh stempel organisasi pada semua tingkatan organisasi berbentuk segi lima
dengan ukuran 2,5 cm.
10. Tinta Stempel
Pada seluruh tingkatan organisasi warna tinta stempel yang dipakai adalah warna
biru.

J. SEKRETARIAT, ASRAMA DAN PENGALOKASIANNYA

HIPERMAWA memiliki Sekretariat Pusat di Jalan Sungai Saddang No. 28


Makassar yang dijadikan sebagai pusat kegiatan organisasi. Sementara itu, asrama yang di
kelola sebanyak 4 buah semuanya memerlukan mekanisme pengelolaan yang efektif.
Untuk itu, mengingat tugas-tugas keorganisasian HIPERMAWA yang juga berat,
maka Asrama HIPERMAWA dikelola oleh lembaga semi otonom ditingkat Pusat dan
dibentuk oleh Pengurus Pusat yang mempunyai tugas khusus untuk pengelolaan Asrama-
asrama HIPERMAWA beserta faktor-faktor pendukungnya, misalnya persyaratan
penghuni, hak dan kewajiban penghuni dan lain-lain.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pengalokasian Sumber Daya Manusia yang mempergunakan fasilitas-fasilitas
Asrama HIPERMAWA perlu segera dirumuskan agar hakekat keberadaannya mampu
mencerminkan suasana totalitas kedaerahan, tanpa terkotak-kotak menurut kecamatan,
derajat sosial dan lain-lain, tentu dengan pertimbangan ekonomis dan prestatifnya seorang
penghuni.

K. TERTIB ORGANNISASI
Untuk mewujudkan cita-cita organisasi (pasal 10 AD) maka usaha-usaha yang
dijalankan harus maksimal, dan mengarahkan segala potensi yang ada. Dalam rangka tertib
organisasi HIPERMAWA maka perlu
1. Fungsionalisasi institusional, dalam artian bagaimana setiap perangkat organisasi
yang ada benar-benar melaksanakan segala aktifitas-aktifitas sesuai konstitusi.
2. Pengurus Pusat dalam rangka menerjemahkan segala hasil keputusan konferensi,
kiranya dapat bersandar pada musyawarah, mufakat dan tidak kaku dalam
penfsiran konstitusi. Olehnya itu, Ketua Umum sebagai Formatur dan mide
formatur sebagai pembantu formateur untuk membentuk pengurus perlu tanggap
dan jeli melihat permasalahan yang di hadapi organisasi sekaligus merupakan
tanggung jawab dan tidak saling tergantung satu sama lain. Hal ini perlu
ditekankan karena rekruitmen pengurus dengan pertimbangan fungsional sangat
ditekankan tercapainya atau terlaksananya segala keputusan-keputusan konferensi
3. Funsionaris Pengurus Pusat yakni Komisariat/Koperti harus konsekuen dalam
melaksanakan kewajiban konstitusionalnya. Komisariat dan Koperti harus
menyampaikan laporan periodiknya pada Rapat Pleno Pengurus Pusat.
4. Pengurus Pusat, sebaiknya segera mengadakan konsolidasi organisasi setelah
Pengurus baru terbentuk. Hal ini dipandang perlu agar kesinambungan program
kerja HIPERMAWA dan penjabarannya sampai pada tingkat Komisariat/Koperti
bisa terjalin. Dan yang paling penting adalah mengusahakan agar semua
fungsionaris HIPERMAWA bisa kembali bergairah menjalankan tugas-tugas
organisasi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
DEWAN PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
KOMISARIAT/KOPERTI (DPPK) dan DEWAN PERMUSYAWARATAN
ANGGOTA (DPA)

A. Kepengurusan DPPK dan DPA


DPPK dan DPAK/DPA.Ko adalah lembaga legislative dalam organisasi
HIPERMAWA yang ada pada tingkat Pusat, Komisariat dan Koperti. Berdasarkan AD
HIPERMAWA pasal 11 bahwa keanggotaan DPPK terdiri dari perwakilan
Komisariat,Koperti dan PP-HIPERMAWA yang sudah terbentuk. Sedangkan keanggotaan
DPA ditingkat Komisariat/Koperti diatur sendiri melalui mekanisme masing-masing dalam
jajaran Komisariat/Koperti.
DPPK pusat memiliki pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua
Komisi dan Anggota Komisi. Masa kepengurusan DPPK dalam satu periode adalah selama
dua tahun sedangkan keanggotaan DPAK/DPA.Ko diatur sendiri melalui mekanisme
masing-masing dalam jajaran Komisariat/Koperti pada akhir periode DPA memberikan
laporan kegiatan dalam RAK.

B. Tugas, Fungsi dan Wewenang DPPK


DPPK pusat sebagai lembaga legislative memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
1. Merumuskan AD/ART, PKO, GBHO dan Rekomendasi yang disiapkan untuk
dibahas pada konferensi.
2. Melakukan konferensi disetiap akhir kepengurusan.
3. Menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi anggota HIPERMAWA.

Fungsi DPPK adalah: mengawasi pelaksanaan konstitusi serta mendengar dan


mengevaluasi kegiatan PP-HIPERMAWA
Wewenang DPPK Pusat adalah :
1. Memberikan teguran dan mengambil keputusan mengenai kepengurusan PP-
HIPERMAWA apabila melakukan pelanggaran konstitusi, kebijakan lembaga serta
aturan lembaga lainnya.
2. Memberikan saran diminta ataupun, usulan dan pendapat, diminta ataupun tidak
diminta kepada PP-HIPERMAWA dalam mengambil sikap kelembagaan.
3. Meminta kejelasan kepada PP-HIPERMAWA apabila ada hal-hal yang dianggap
tidak sesuai dengan aturan organisasi.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Pada tingkatan Komosariat dan Koperti, DPA berperan sebagai penyalur aspirasi
anggota HIPERMAWA serta mengawasi jalannya kepengurusan Komisariat/Koperti. Dan
pada akhir periode DPAK/DPA.Ko bertugas mempersiapkan RAK.

C. Job Description Pengurus DPPK


1. Ketua, adalah orang yang dipilih dalam konferensi, yang bertanggung jawab
terhadap Tugas, Fungsi dan Wewenang DPPK.
2. Sekretaris adalah orang yang bertanggung jawab terhadap administrasi DPPK,
mempersiapkan rapat dan sidang DPPK
3. Bendahara, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap anggran DPPK.
4. Komisi Konstitusi adalah komisi ini terdiri dari Ketua dan anggota-anggota yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstitusi dalam organisasi serta
mengkaji pengembangan dan penyempurnaan konstitusi HIPERMAWA.

PENUTUP

Demikian paparan pokok-pokok pikiran pada Pedoman Kerja Organisasi ini.


Pedoman ini diharapkan menjadi variable pertimbangan yang penting bagi pengurus
periode mendatang sekaligus menjadi acuan penjabaran tujuan organisasi dalam program
kerja.
Harapan yang menyertai penyempurnaan pedoman dasar ini adalah untuk dapat
dijadikan kerangka dasar dalam mengembang amanah. Apapun yang diupayakan semua
mengarah pada pengabdian kepada Allah SWT.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
REKOMENDASI

Adapun Rekomendasi Konferensi Luar biasa HIPERMAWA adalah :


A. INTERNAL
1. Menyusun kurikulum pengaderan.
2. Menembuskan hasil-hasil konferensi luar biasa HIPERMAWA kepada
Komisariat/Koperti.
3. Mensosialisasikan Lagu Mars HIPERMAWA dalam bentuk file.
4. Menyusun format penomoran Anggota Hipermawa (NAH).
5. Segera medefiniftikan koperti PPNP dan koperti Parepare
6. Meminta pada pp-hipermawa untuk Merekomendasikan gerakan stimik
dipanegara untuk merakul semua stimik yang ada di Makassar dan melebur
menjadi stimik Makassar
7. Mempertahankan dan mengawal Komisariat/Koperti yang tergabung di PP-
HIPERMAWA.
8. Pengaktifan kembali LPA
9. Melaksanakan pelantikan pengurus paling lambat 2 bulan setelah terpilih.

B. EKSTERNAL
1. Pengalokasian Anggaran/Dana HIPERMAWA di PEMDA.
2. Melakukan Pengawalan dan Advokasi terhadap isu yang berkembang di
kabupaten Wajo.
3. pengawal renovasi Aspura I HIPERMAWA
4. Mendesak pemerintah untuk menbangun asrama baru di wilayah tamalanrea
5. Mendukung dan mengawal ruislag aspuri dan sekretariat PP-HIPERMAWA
6. Mendesak KEMAWA ( kesatuan masyarakat wajo ) agar menyediakan
beasiswa kepada mahasiswa Wajo yang tidak mampu dan berprestasi
7. Mencukupkan komputer yang kurang sehingga mengenapi untuk dibagikan ke
seluruh koperti/komisariat dan apabila tidak mencukupi tidak akan dibagikan.

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
LAMPIRAN

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(PP-HIPERMAWA)
Periode 2015-2017

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
KOMPOSISI PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
(PP-HIPERMAWA) Periode 2011-2013

I. PELINDUNG
 BUPATI WAJO
 KETUA DPRD KAB. WAJO
 Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) KEMAWA
 KEMAWA

II. PENASEHAT
 Prof. Dr. Ir. H. Ambo Ala, MS
 AKBP. Andi Asdi
 H. M. Saleh Radjab
 Ir. H. A. Yusran Paris, MBA
 Prof. Dr. H. A. Siardin Jemma, M.Si
 Andi Ansyari Mangkona
 A. Syahrir Makkurade, SH
 Dr. H. Muh. Sanusi Karateng
 Dr. A. Hasdullah, M.Si
 Ir. H. Asri Agung Pananrang, M.Si
 Drs. H. N. Umroh, MBA
 A. Syahrun Makkurade, SE., SS., M.Si
 Drs. Sudirman Karnay. MS
 Andi Mandala SE
 Drs. A. Yudha Yunus, M.Si
 Andi Mappanyukki, SE
 H. Muh. Anshar Karateng, SE
 Dr. Andi Syukri Samsuri, M.Hum
 Dr. H. Andi Syahrir Kube, SE., M.Si
 Muh. Faizal Ramli, Sp
 Dr. H. Baso Rahmanuddin, MM

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
III. PEMBINA
 Nasaruddin Umar, SH
 Andi Ardiansyah, SE
 Sukardin, S.Kom
 Andi Firman, SE
 Wahyuddin, ST
 Harmansyah, ST
 Armansyah, ST

KETUA UMUM : SUHASMIN


Wakil Ketua Umum :
Ketua Bidang Pembinaan Anggota dan
Pengembangan Organisasi :
Ketua Bidang Pendidikan dan IPTEK :
Ketua Bidang Partisipasi Pengembangan dan
Pengabdian Masyarakat :
Ketua Bidang Bakat dan Minat :
Ketua Bidang Aksi dan Advokasi :
Sekretaris Umum :
Wakil Sekretaris Umum :

Bendahara Umum :
Wakil Bendahara Umum :

 Ketua Lembaga Pengelola Asrama :


 Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan :
 Ketua Lembaga Seni dan Budaya :
 Ketua Lembaga Bahasa :
 Ketua Lembaga Pers :
 Ketua Lembaga Investigasi dan Monitoring :

Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Anggota Bidang Pembinaan Anggota dan Pengembangan Organisasi

Anggota Bidang Pendidikan dan IPTEK


Anggota Bidang Partisipasi Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat


Anggota Bidang Bakat dan Minat


Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa


Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015
Ditetapkan pada Konferensi Luar Biasa
Hotel Istana, 30 Januari- 1 Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai