PENDAHULUAN
Berkat rahmat Allah SWT, bangsa Indonesia telah berhasil meraih kemerdekaannya dari
kaum penjajah, maka menjadi kewajiban bagi setiap warga Negara untuk mengisi
kemerdekaan ini dalam Negara Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang di Ridhoi Allah SWT.
Kami Pelajar Mahasiswa Wajo, sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan tanggung
jawab kepada Agama, Bangsa dan Negara Republik Indonesia, bertekad memberikan
Dharma Bakti dalam rangka pengabdian nyata kehadirat Allah SWT.
Meyakini bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah SWT
serta usaha yang teratur terencana dan penuh kebijaksanaan maka dengan rahmat Allah
SWT kami dari Pelajar Mahasiswa Wajo menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang
berbentuk legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga khusus yang diberi nama
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO dengan semboyan MALI SIPARAPPE,
REBBA SIPATOKKONG, MALILU SIPAKAINGE. Organisasi ini muncul karena
adanya ide dari seorang mahasiswa yang bernama Datok Lamungkace yang sadar bahwa
perlu adanya sebuah wadah atau naungan seorang mahasiswa untuk berkereasi dan
mengembangkan potensi diri serta sadar fungsi sebagai mahasiswa terhadap daerahnya.
Untuk menjalankan sebuah organisasi maka diperlukan sebuah konstitusi yang menjadi
pedoman dalam pergerakan dan setiap tindakan yang akan dilakukan. Konstitusi ini
berbentuk Anggaran Dasar (AD) dan penjabarannya dibuat dalam bentuk Anggaran
Rumah Tangga (ART), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Pedoman Kerja
Organisasi (PKO). Pedoman Anggaran Dasar sebagai berikut :
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Waktu dan Tempat Kedudukan
Hipermawa didirikan di Ujung Pandang pada tanggal 29 September 1965 untuk waktu
yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Makassar.
Pasal 3
Karakteristik
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN AGENDA STRATEGIS
Pasal 4
Asas
Terbinanya insan intelektual yang tercerahkan, kreatif, produktif dan dedikatif serta
bertanggung jawab terhadap pembangunan Bangsa dan Negara pada umumnya dan
Kabupaten Wajo pada khususnya demi tercapainya masyarakat madani.
Pasal 6
Agenda Strategis
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 7
Status
HIPERMAWA adalah Organisasi Pelajar dan Mahasiswa yang berstatus independen, yang
menghimpun semua pelajar dan mahasiswa yang berasal dari kabupaten Wajo di seluruh
Indonesia dan tidak berafiliasi dengan suatu golongan organisasi politik, aliran keagamaan
dan organisasi sosial tertentu manapun.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Kepemimpinan
BAB VI
FORUM ORGANISASI
Pasal 12
Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Konferensi, Konferensi Luar Biasa (KLB), Rapat
Anggota Komisariat (RA.Kom)/ Rapat Anggota Koperti (RA.Kop) dan RA.Kom/RA.Kop
luar biasa
BAB VII
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 13
Atribut
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 14
Sumber Keuangan
Sumber keuangan HIPERMAWA diperoleh dari iuran anggota, Pemerintah, swasta dan
Donatur lainnya serta usaha-usaha yang halal, tidak mengikat dan tidak melanggar hukum.
Pasal 15
Penggunaan Keuangan
Pasal 16
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat, Pengurus
Komisariat/Koperti kepada DPPK pusat/DPA.Kom/DPA.Kop
BAB IX
PEMILIHAN
Pasal 17
Pemilihan umum
a. Pemilu adalah pesta demokrasi yang merupakan wujud nyata dari bentuk
kedaulatan anggota HIPERMAWA.
b. Peserta Pemilu adalah Komisariat/Koperti yang telah disahkan secara devenitif
BAB X
PEMBENTUKAN KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 18
Status
a. Untuk menjaga kelangsungan organisasi maka dibentuk komisariat dan koperti
yang memudahkan menghimpun kaderisasi.
b. Komisariat merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk oleh pengurus pusat
berdasarkan wilayah kecamatan dimana anggota HIPERMAWA berasal.
c. Koperti merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk oleh pengurus pusat
berdasarkan perguruan tinggi dimana anggota HIPERMAWA berasal.
d. Komisariat/koperti merupakan pengurus koordinator atau penanggungjawab di
setiap institusinya yang mempunyai hubungan koordinasi dengan pusat.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi Luar
Biasa (KLB).
Pasal 20
Pembubaran Organisasi
Pembubaran Or0ganisasi hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi Luar
Biasa (KLB)
Pasal 21
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akan diatur tersendiri dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD).
Pasal 22
Aturan Peralihan
Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, maka aturan-aturan sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku.
PENUTUP
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan taufik-NYA kepada
kita semua, Amin.
BAB I
KEANGGOTAAN
BAGIAN I
Pasal 1
ANGGOTA
Pasal 2
Hak Anggota
Pasal 3
Kewajiban Anggota
Pasal 4
Berakhirnya Masa Keanggotaan
BAGIAN IV
SKORSING DAN PEMECATAN
Pasal 5
Pasal 6
Tata Cara Skorsing/Pemecatan
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
KEPEMIMPINAN
Bagian I
PENGURUS PUSAT
Pasal 9
Status
Pasal 10
Personalia Pengurus Pusat
Pasal 11
Tugas dan Wewenang
Pasal 12
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
a. Ketua Umum terpilih disahkan atau dilantik oleh Konferensi dan Konfrensi Luar
Biasa (KLB).
b. Pengurus Pusat disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum.
c. Pengurus Pusat dikukuhkan oleh Bupati.
PEMERINTAH DAERAH
KETUA UMUM DPPK
PENASEHAT
SEKRETARIS UMUM
BENDAHARA UMUM
BADAN-BADAN KHUSUS
BAGIAN II
BADAN KHUSUS
Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, Pengurus pusat membentuk lembaga dan atau
badan-badan lain dengan kebutuhan organisasi.
Pasal 14
Status
Pasal 16
Tugas dan Kewajiban
Bagian III
PENGURUS KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 17
Status
Pasal 18
Pasal 19
Tugas dan Wewenang
Pasal 20
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
Pasal 21
Bagan struktur Komisariat/Koperti
PP-HIPERMAWA
SEKRETARIS UMUM
BENDAHARA UMUM
Bagian I
DPPK PP-HIPERMAWA
Pasal 23
Kepengurusan dan keanggotaan
Pasal 24
TUGAS
Tugas Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti : DPPK sebagai lembaga
legislatif mempunyai tugas tertentu yang lebih bersifaat proyektif dengan mekanisme yang
telah diatur :
a. Melalui Konferensi dan konferensi luar Biasa merumuskan
AD,ART,GBHO,PKO, Rekomendasi dan kebijakan lembaga dengan
memperhatikan aspirasi yang berkembang.
b. Mempersiapkan, menyusun dan melaksanakan agenda Konferensi setiap akhir
periode seperti penetapan system perekrutan kepanitian dan lain-lain, dengan
tetap memperhatikan aspirasi yang berkembang.
c. Selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya kepengurusan DPPK harus
menyurati pengurus pusat agar mempersiapkan laporan pertanggungjawaban
dan melaksanakan rapat dengan komisariat/koperti untuk membentuk
kepanitian konferensi.
d. Meminta laporan keuangan Pengurus Pusat setiap 6 bulan sekali
e. Menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi Anggota HIPERMAWA.
FUNGSI
Pasal 26
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Bagian II
DPA KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 27
Kepengurusan dan keanggotaan
TUGAS
Tugas Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/Koperti : Dimana DPA sebagai
lembaga legislatif Komisariat/Koperti yang mempunyai tugas tertentu yang lebih
bersifaat proyektif dengan mekanisme yang telah diatur :
FUNGSI
Pasal 30
BAB III
FORUM ORGANISASI
BAGIAN I
KONFERENSI
Pasal 31
Status dan Kedudukan
Pasal 32
Kekuasaan dan Wewenang
Pasal 33
Penyelenggaraan
Konferensi diselenggarakan oleh Pengurus Pusat 2 tahun sekali dan diikuti oleh
Komisariat/Koperti yang defenitif.
Pasal 34
Peserta
a. Peserta konferensi terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau dan simpatisan
b. Peserta Penuh adalah Peserta yang di mandatir oleh Pengurus Komisariat dan
Pengurus Koperti
c. Peserta peninjau adalah seluruh Anggota HIPERMAWA selain peserta penuh
d. Peserta simpatisan terdiri dari Undangan dan seluruh anggota HIPERMAWA
Komisariat/Koperti yang bukan peserta penuh dan peninjau.
e. Komisariat/koperti yang telah terbentuk tetapi belum defenitif hanya berstatus
sebagai peserta peninjau.
Pasal 35
Sidang-sidang
Pasal 37
Quorum
a. Sidang dianggap sah apabila dihadiri oleh 50%+1 peserta konferensi HIPERMAWA
berdasarkan absensi.
b. Apabila point (a) di atas tidak terpenuhi maka konferensi di skorsing 2 x 5 menit
sampai panitia menghadirkan peserta.
c. Apabila point (b) di atas belum terpenuhi, maka konferensi dilanjutkan dan
keputusan dianggap sah dengan persetujuan peserta yang hadir
Pasal 38
Pengambilan Keputusan
BAGIAN II
KONFERENSI LUAR BIASA
Pasal 39
Status, Kedudukan dan Penyelengaraan
Pasal 40
Tugas dan Wewenang
Pasal 41
Mekanisme Pengambilan Keputusan
BAGIAN III
Pasal 42
Status, Kedudukan dan Penyelenggaraan
Pasal 43
Kekuasaan dan Wewenang
Pasal 44
Peserta
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 45
Lambang
Pasal 46
Lagu
Pasal 48
STEMPEL
a. Stempel adalah salah satu atribut organisasi yang paling sakral yang
mempuanyai fungsi pengakuan terhadap organisasi.
b. Stempel HIPERMAWA berbentuk segi lima dengan ukuran 2,5 cm.
c. Stempel hanya bisa dipegang oleh sekretaris umum dan bila digunakan
oleh pengurus yang lain untuk kepentingan organisasi maka penggunaannya
harus atas isin dan pengawasan sekretaris umum.
d. Keberadaan stempel harus di jaga kerahasiannya.
e. Apabila ada yang membuat stempel baru tanpa kesepakatan seluruh
pengurus atau tidak melalui musyawarah maka tidak dianggap sah dan
dianggap melanggar konstitusi dan wajib diberikan sanksi.
a. Pakaian dinas harian merupakan pakaian harian pengurus sebagai ciri khas
bagi pengurus dalam menjalankan organisasi.
b. Pakaian dinas harian pengurus HIPERMAWA berwarna biru malam
c. Disebelah kanan dan kiri pada bagian dada terdapat 2 kantong tertutup dan
kancing warna biru.
d. Disebelah kanan diatas kantong terdapat tulisan nama dan NAH, dan
disebelah kiri diatas kantong terdapat tulisan jabatan dan periode
kepengurusan.
e. Pada bagian lengan atas sebelah kanan terdapat lambang HIPERMAWA,
dan untuk pengurus koperti dibagian lengan atas sebelah kiri terdapat logo
kampus.
f. Pada bagian selangka sebelah kanan dan kiri terdapat cuping yang
dikancing.
g. Pada bagian belakang terdapat tulisan kepengurusan, contoh : PP-
HIPERMAWA, HIPERMAWA KOMISARIAT BELAWA, HIPERMAWA
KOPERTI UIT MAKASSAR.
Pasal 50
KARTU IDENTITAS
KEUANGAN
Pasal 51
Sumber Keuangan
Sumber keuangan Hipermawa berasal dari pemerintah daerah dan usaha lain yang halal
dan tidak mengikat.
Pasal 52
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat, Pengurus
Komisariat/Koperti kepada DPPK/DPA.Kom/DPA.Kop dalam bentuk laporan tertulis
yang mekanisme dan format pelaporan ditentukan oleh DPPK Pusat.
BAB VI
PEMILIHAN
Pasal 53
Syarat Pencalonan Ketua
PASAL 55
Mekanisme Pemilihan
BAB VII
PEMBENTUKAN KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 56
Syarat
BAB VIII
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 58
BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 59
Pasal 60
BAB X
ATURAN PERALIHAN
Pasal 61
Segala peraturan dan kebijakan organisasi lainnya harus berdasarkan konferensi atau
Konferensi Luar Biasa (KLB) HIPERMAWA .
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 66
Setiap anggota HIPERMAWA dianggap telah mengetahui isi Konsitusi setelah ditetapkan.
Pasal 67
Setiap anggota HIPERMAWA harus mentaati Konsitusi ini dan barang siapa yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi Organisasi sebagaimana yang diatur dalam
konstitusi.
Pasal 68
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur kemudian dalam
aturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan AD/ART ini.
b. AD/ART berlaku sejak tanggal di tetapkannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
1. Garis-garis Besar haluan Organisasi disingkat GBHO adalah suatu haluan atau
pedoman yang berisi garis-garis besar pernyataan kehendak HIPERMAWA yang
pada hakikatnya merupakan Pola Umum Kerja Organisasi.
2. Pola Umum yang dilaksnakan secara menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus dalam rangka mewujudkan tujuan HIPERMAWA.
3. Rangkaian Program Kerja yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan dimaksudkan untuk membentuk Pelajar dan Mahasiswa yang
berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara serta Masyarakat Kabupaten Wajo pada
khususnya.
4. Arah kebijakan HIPERMAWA adalah sebagai bentuk pelaksanaan
kebijakan/program kerja dalam satu periode kepengurusan.
Garis-garis Besar Haluan Organisasi ini untuk memberikan arah program kerja dan
berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan Bangsa dan Negara pada umumnya dan
pembangunan Kabupaten wajo pada khususnya.
C. LANDASAN
D. SISTEMATIKA
Memberikan gambaran yang jelas untuk mewujudkan masa depan HIPERMAWA yang
diinginkan, maka perlu disusun pola kerja secara sistematis sebagai berikut :
1. Pendahuluan.
2. Pola dasar haluan kerja.
3. Pola umum program kerja
4. Pedoman program kerja organisasi.
BAB II
POLA DASAR HALUAN KERJA
Pola dasar haluan kerja HIPERMAWA merupakan landasan filosofis sebagai rangkaian
upaya mewujudkan arah kebijakan yang berkesinambungan dalam rangka mencapai cita-
cita HIPERMAWA.
Pola dasar ini harus dilakukan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap
dan berlanjut untuk memacu kemampuan HIPERMAWA dalam memenuhi kepentingan
dan kesejahteraan Pelajar dan Mahasiswa Wajo pada khususnya dan Masyarakat Wajo
pada umumnya. Arah kebijakan dalam pola dasar ini harus didukung oleh seluruh Pelajar
dan mahasiswa Wajo sebagai Basis Struktur Organisasi untuk mengantarkan
HIPERMAWA mencapai Tujuannya.
B. TUJUAN
C. AZAS KEGIATAN
D. PRINSIP KEGIATAN
Untuk mencapai tujuan HIPERMAWA maka setiap kegiatan dan kebijakan yang
dilaksanakan berdasarkan atas prinsip-prinsip :
1. Prinsip Tujuan, adalah segala usaha dan program kegiatan dalam mencapai dan
merealisasikan tujuan HIPERMAWA.
2. Prinsip Masseddi Siri, ialah usaha dan program kerja serta kegiatan
HIPERMAWA harus merupakan usaha bersama dengan semangat yassiwajori dan
dilaksanakan atas`dasar kekeluargaan.
3. Prinsip Manfaat, ialah setiap kegiatan HIPERMAWA hendaknya dapat dirasakan
hasilnya sebagai sarana peningkatan kualitas hidup bagi anggota HIPERMAWA,
maupun masyarakat pada umumnya.
4. Prinsip Perbaikan Sistem Organisasi HIPERMAWA, infrastruktur dan perangkat
lainnya menuju satu kesatuan system organisasi mapan.
5. Peningkatan Mitra dan Jaringan Komunikasi, HIPERMAWA sebagai proses
pematangan external organisasi yang berimplikasi positif terhadap perkembangan
internal HIPERMAWA.
B. PELAKSANA
PENDAHULUAN
Untuk lebih mendekatkan gambaran global diatas maka perlu penjabaran demi
mempercepat tujuan organisasi dalam bentuk pendayagunaan semua perangkat organisasi
secaraefektif baik sarana maupun prasarana. Untuk itulah pedoman kerja organisasi ini
disusun dengan sistematis sebagai berikut.
ORGANISASI
Sesuai kedudukan hirarkinya agar mekanisme organisasi yang ada mampu pula
mendinamisir pengetahuan dan keterampilan anggota terutama dalam pengelolaan tugas-
tugas organisasi. Lebih penting dari semua itu adalah kuantifikasi jumlah dan potensi
anggota.
Dalam rangka pengembangan fungsionaris organisasi, maka sudah perlu difikirkan
mengenai pengembangan fungsionaris diluar wilayah-wilayah yang terjangkau sekarang
ini. Penjajakan kemungkinan terbentuknya fungsionaris baru setingkat komisariat, untuk
menjaring anggota-anggota HIPERMAWA yang tidak terjaringg diwilayah mana pengurus
pusat berada seperti sekarang ini perlu dilakukan. Sebab potensi keanggotaan
HIPERMAWA tidak saja terkonsentrasi diwilayah Makassar sebagai tempat kedudukan
pengurus pusat dan komisariatnya, tetapi juga wilayah-wilayah lain diluar Makassar,
tentunya dengan dasar pembentukan fungsionaris tidak lagi berdasarkan kecamatan asal
anggota tetapi berdasarkan wilayah domisili anggota tersebut.
Persoalan pengembangan Sumber Daya Manusia juga sangat perlu menjadi pusat
perhatian, untuk pengembangan potensi kreatif yang dimiliki anggota. Sebab ada saatnya,
ketika itu sudah dimiliki, pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud nyata akan
kesadaran diri anggota sebagai bagian dari masyrakat Wajo secara luas, dapat terwujud
dengan baik. Sebab tanpa itu, eksistensi organisasi sebagai wadah Pelajar Mahasiswa akan
menjadi sorotan tajam bagi masyarakat dari mana organisasi ini berasal.
1. PENGURUS PUSAT
A. Status Pengurus Pusat
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART HIPERMAWA (pasal 7)
mengenai status Pengurus Pusat dalam Struktur organisasi umumnya dan struktur
pimpinan khususnya status Pengurus Pusat adalah :
a. Pengurus Pusat adalah Badan eksekutif tertinggi organisasi.
b. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah terhitung sejak pelantikan dan serah terima
jabatan dari pengurus demisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Pusat yang terpilih melalui konferensi Luar Biasa
adalah melanjutkan pengurusan yang lalu.
B. Tugas dan Kewajiban
Tugas dan wewenang Pengurus Pusat sesuai aturan ART (pasal 9) maka adalah :
1. Melaksanakan apa yang termuat dalam AD dan ART serta keputusan-
keputusan konferensi
Di samping itu, untuk evaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat bidang kerja
dan untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan Rapat Kerja.
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno merupakan Rapat Tertinggi dalam Pengurus Pusat
HIPERMAWA
b. Sidang Pleno dihadiri oleh fungsionaris Pengurus Pusat HIPERMAWA dan
Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti (DPPK) Pusat.
c. Sidang Pleno dilaksanakan minimal dua kali selama periode kepengurusan.
2. Rapat Harian
a. Rapat Harian dihadiri seluruh fungsionaris Pengurus Pusat HIPERMAWA.
b. Rapat Harian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
2. PENGURUS KOMISARIAT/KOPERTI
A. Status Pengurus
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART (pasal 15) HIPERMAWA
mengenai status Pengurus Komisariat/Koperti dalam struktur organisasi umumnya
dan struktur pimpinan khususnya, maka status Pengurus Komisariat/Koperti adalah
:
a. Komisariat adalah Penanggung Jawab tertinggi HIPERMAWA ditingkat
Kecamatan.
b. Koperti adalah Penanggung jawab tertinggi HIPERMAWA di tingkat
Perguruan Tinggi.
c. Pengurus Komisariat/Koperti disahkan oleh Pengurus Pusat.
d. Masa jabatan Pengurus Komisariat/Koperti adalah 1 tahun terhitung sejak
pelantikan dan serah terima jabatan.
e. Pengurus Presidium tidak diperkenankan rangkap jabatan dalam institusi
HIPERMAWA.
B) Bidang-bidang
Komisariat/Koperti diberikan kewenangan untuk menyusun Bidang-bidang
sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, yang ditetapkan pada Rapat
1. Sidang Pleno
3. LEMBAGA KHUSUS
A. Status Pengurus
1. Pengurus Lembaga Khusus berasal dari Anggota HIPERMAWA.
2. Lembaga khusus bersifat semi otonom.
B. Tugas dan Wewenang
1. Memberikan laporan aktifitas pada rapat koordinasi Pengurus Pusat,
Komisariat/Koperti dan Lembaga Khusus.
2. Bertanggung jawab kepada PP-HIPERMAWA.
C. Struktur Oraganisasi
1. Struktur Oraganisasi Lembaga Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari
Koordinator, sekretaris dan bendahara.
2. Divisi-divisi yang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
D. Mekanisme Pembentukan
1. Lembaga Khusus dibentuk dari perwakilan Komisariat/Koperti.
2. Lembaga Khusus disahkan oleh Pengurus Pusat.
3. Kepengurusan Lembaga Khusus disesuaikan dengan masa kepengurusan PP-
HIPERMAWA.
A. BINA AKTIFITAS
1. Fungsionaris yang berada ditingkat pusat hendaknya benar-benar melakukan
aktifitas dengan berpedoman pada hasil-hasil konferensi yaitu Pedoman Kerja
Organisasi, Program Kerja dan aturan pokok lain agar tujuan Program Kerja dapat
tercapai dengan baik, efektif dan terarah. Meskipun begitu, kegiatan yang bersifat
insidentil tetap diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan program
kerja.
2. Setiap Anggota maupun Pengurus harus mempunyai komitmen dan melibatkan diri
untuk melaksanakan aktifitas organisasi yang diadakan.
3. Perlu peningkatan kualitas iman, ilmu amal dan keterampilan para pengelola
organisasi melalui pembinaan terencana yang dilakukan Pengurus Pusat.
C. BINA KOMUNIKASI
1. Internal
Dalam rangka meningkatkan frekuensi dan efektifitas komunikasi Pengurus Pusat
dan Komisariat/Koperti, maka perlu komunikasi timbale balik sebagai berikut :
H. KEPERPUSTAKAAN
Keperpustakaan merupakan rekaman dari segenap penyelenggaraan setiap kerja
sama manusia untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Untuk penyelenggaraan
keperpustakaan yang baik dan tertib, diperlukan tenaga-tenaga administrative yang tekun,
berkesinambungan dan dengan sarana yang memadai. Untuk itulah, maka pengurus
seharusnya mengusahakan :
1. Peningkatan kemampuan keperpustakaan pengurus dan anggota.
2. Registrasi dan heregistrasi anggota, dokumentasi kegiatan dan laian-lain perlu
diaktifkan.
I. ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
A. Pendahuluan
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada system tertib
administrasi yang diterapkan pada organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya
mewujudkan system administrasi yang dapat menunjang mekanisme kerja organisasi
dilingkungan HIPERMAWA, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai usaha
unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan disosialisasikan secara terus menerus sehingga
menjadi tradisi yang positif dalam rangka pencapaian program kerja yang sesuai dengan
tujuan.
Selain memelihara keuttuhan gerak organisasi, adanya system administrasi itu juga
berfungsi menegakkan kewibawaan dan disiplin organisasi diseluruh tingkatan organisasi
secara vertical. Oleh karena itu pedoman penyelenggaraan tertib organisasi dianggap
penting menjawab tantangan factual organisasi ditingkat regional bahkan ditingkat
nasional.
B. Tujuan
1. Mempermudah upaya pembinaa, pengemmbangan dan pemantauan pelaksanaan
administrasi di semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
2. Menyelenggarakan pola system pengorganisasian pada bidang kesekretariatan di
semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
3. Menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi dan menumbuhkan
semangat berorganisasi dikalangan anggota.
8. Indeks Surat
Seluruh surat resmi organisasi memiliki klasifikasi penomoran sebagai berikut:
a. Nomor urut surat
b. Kode surat (A : internal Pengurus Pusat HIPERMAWA, B : eksternal dalam
lingkup HIPERMAWA, C : eksternal diluar struktur HIPERMAWA)
c. Tingkatan Pengurus (Panpel, PP, DPPK, Asrama, Kom/Kop)
d. Bulan pembuatan surat
e. Tahun pembuatan surat
9. Stempel
Seluruh stempel organisasi pada semua tingkatan organisasi berbentuk segi lima
dengan ukuran 2,5 cm.
10. Tinta Stempel
Pada seluruh tingkatan organisasi warna tinta stempel yang dipakai adalah warna
biru.
K. TERTIB ORGANNISASI
Untuk mewujudkan cita-cita organisasi (pasal 10 AD) maka usaha-usaha yang
dijalankan harus maksimal, dan mengarahkan segala potensi yang ada. Dalam rangka tertib
organisasi HIPERMAWA maka perlu
1. Fungsionalisasi institusional, dalam artian bagaimana setiap perangkat organisasi
yang ada benar-benar melaksanakan segala aktifitas-aktifitas sesuai konstitusi.
2. Pengurus Pusat dalam rangka menerjemahkan segala hasil keputusan konferensi,
kiranya dapat bersandar pada musyawarah, mufakat dan tidak kaku dalam
penfsiran konstitusi. Olehnya itu, Ketua Umum sebagai Formatur dan mide
formatur sebagai pembantu formateur untuk membentuk pengurus perlu tanggap
dan jeli melihat permasalahan yang di hadapi organisasi sekaligus merupakan
tanggung jawab dan tidak saling tergantung satu sama lain. Hal ini perlu
ditekankan karena rekruitmen pengurus dengan pertimbangan fungsional sangat
ditekankan tercapainya atau terlaksananya segala keputusan-keputusan konferensi
3. Funsionaris Pengurus Pusat yakni Komisariat/Koperti harus konsekuen dalam
melaksanakan kewajiban konstitusionalnya. Komisariat dan Koperti harus
menyampaikan laporan periodiknya pada Rapat Pleno Pengurus Pusat.
4. Pengurus Pusat, sebaiknya segera mengadakan konsolidasi organisasi setelah
Pengurus baru terbentuk. Hal ini dipandang perlu agar kesinambungan program
kerja HIPERMAWA dan penjabarannya sampai pada tingkat Komisariat/Koperti
bisa terjalin. Dan yang paling penting adalah mengusahakan agar semua
fungsionaris HIPERMAWA bisa kembali bergairah menjalankan tugas-tugas
organisasi.
PENUTUP
B. EKSTERNAL
1. Pengalokasian Anggaran/Dana HIPERMAWA di PEMDA.
2. Melakukan Pengawalan dan Advokasi terhadap isu yang berkembang di
kabupaten Wajo.
3. pengawal renovasi Aspura I HIPERMAWA
4. Mendesak pemerintah untuk menbangun asrama baru di wilayah tamalanrea
5. Mendukung dan mengawal ruislag aspuri dan sekretariat PP-HIPERMAWA
6. Mendesak KEMAWA ( kesatuan masyarakat wajo ) agar menyediakan
beasiswa kepada mahasiswa Wajo yang tidak mampu dan berprestasi
7. Mencukupkan komputer yang kurang sehingga mengenapi untuk dibagikan ke
seluruh koperti/komisariat dan apabila tidak mencukupi tidak akan dibagikan.
I. PELINDUNG
BUPATI WAJO
KETUA DPRD KAB. WAJO
Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) KEMAWA
KEMAWA
II. PENASEHAT
Prof. Dr. Ir. H. Ambo Ala, MS
AKBP. Andi Asdi
H. M. Saleh Radjab
Ir. H. A. Yusran Paris, MBA
Prof. Dr. H. A. Siardin Jemma, M.Si
Andi Ansyari Mangkona
A. Syahrir Makkurade, SH
Dr. H. Muh. Sanusi Karateng
Dr. A. Hasdullah, M.Si
Ir. H. Asri Agung Pananrang, M.Si
Drs. H. N. Umroh, MBA
A. Syahrun Makkurade, SE., SS., M.Si
Drs. Sudirman Karnay. MS
Andi Mandala SE
Drs. A. Yudha Yunus, M.Si
Andi Mappanyukki, SE
H. Muh. Anshar Karateng, SE
Dr. Andi Syukri Samsuri, M.Hum
Dr. H. Andi Syahrir Kube, SE., M.Si
Muh. Faizal Ramli, Sp
Dr. H. Baso Rahmanuddin, MM
Bendahara Umum :
Wakil Bendahara Umum :