( Nama Organisasi......................................................................)
Pendahuluan
Sarang walet merupakan hasil alam yang didapatkan dari liur burung walet. Liur
tersebut secara terus-menerus dikeluarkan burung walet pada suatu tempat yang sama dan
akhirnya membentuk sebuah sarang dan dinamakan sarang walet. Sarang walet merupakan
makanan yang sangat berkhasiat dan sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu, terutama oleh
masyarakat Tionghoa. Saat ini, di seluruh Indonesia berdiri ratusan Rumah Burung Walet
( RBW ) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Sarang walet adalah salah satu komoditi ekspor yang harganya cukup mahal dan
Indonesia merupakan penghasil sarang walet terbesar di dunia. Sarang walet Indonesia telah
diekspor ke berbagai negara. Devisa yang dihasilkan dari perdagangan ekspor sarang walet
cukup besar dan sangat potensial dikembangkan lebih lanjut untuk menambah pendapatan
negara.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
NAMA, ASAS, LANDASAN, BENTUK, SIFAT
Pasal 2
Organisasi ini bernama: Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara, disingkat PPSWN
Pasal 3
Azas dan Landasan
Pasal 4
Bentuk
Pasal 5
Sifat
PPSWN merupakan organisasi profesi yang bersifat legal, mandiri, terbuka dan independen
BAB III
FUNGSI, TUJUAN, VISI dan MISI
Pasal 6
Fungsi
Pasal 7
Tujuan
Pasal 8
Visi
Pasal 9
Misi
BAB IV
WAKTU, ORGANISASI dan KEDUDUKAN
Pasal 10
Waktu
Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN) didirikan berdasarkan Akta No. 1 pada
tanggal Satu bulan Oktober , tahun Dua Ribu Sembilan Belas, untuk waktu yang tidak terbatas.
Pasal 11
Organisasi
Pasal 12
Kedudukan
BAB IV
KEANGGOTAAN dan KEPENGURUSAN
Pasal 13
Keanggotaan
Pasal 14
Kepengurusan
BAB VI
HAK, KEWAJIBAN ANGGOTA dan PENGURUS
Pasal 15
Hak
Pasal 16
Kewajiban
b. Kewajiban Pengurus:
1. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PPSWN,
2. Mentaati dan melaksanakan amanat rapat, Munas, Musda, Muscab atau
Keputusan-Keputusan lain organisasi,
3. Menjalankan tugas-tugas kepengurusan sesuai bidang kerja/penugasan
masing-masing,
4. Menjaga keutuhan dan keharmonisan sesama Pengurus PPSWN.
BAB VII
USAHA DAN KEGIATAN
Pasal 17
Usaha
Pasal 18
Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan :
a. Melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas), Musyawarah Daerah (Musda) dan
Musyawarah Cabang (Muscab),
b. Melaksanakan rapat-rapat di masing-masing tingkatan kepengurusan.
c. Melaksanakan seminar, diskusi, pelatihan, kunjungan kerja dan lain-lain,
d. Berkonsultasi dengan pihak terkait, baik instansi pemerintah maupun dengan organisasi
profesi atau para ahli,
e. Melaksanakan kegiatan perdagangan sarang walet dengan pengusaha atau eksportir
nasional,
f. Melaksanakan kegiatam-kegiatan rutin organisasi lainnya.
BAB VIII
KEPUTUSAN, WEWENANG, MUSYAWARAH NASIONAL, MUSYAWARAH DAERAH
dan MUSYAWARAH CABBANG
Pasal 19
Keputusan
Pasal 20
Wewenang
Pasal 21
Musyawarah Nasional
Pasal 22
Musyawarah Daerah
Musyawarah Daerah, disingkat Musda, adalah forum tertinggi untuk membuat atau
mengambil keputusan organisasi ditingkat provinsi. Musyawarah
daerah memiliki kewenangan :
a. Memutuskan dan menetapkan program kerja daerah sebagai penjabaran dan
pelaksanaan hasil Musyawarah Nasional
b. Menyusun dan menetapkan Kepengurusan Tingkat Daerah,
c. Membuat keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu dan penting di tingkat daerah
e. Dihadiri Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, anggota dan pihak lain
yang diundang.
Pasal 23
Musyawarah Cabang
Musyawarah Cabang, disingkat Muscab, adalah forum tertinggi untuk membuat atau
mengambil keputusan tertinggi ditingkat Cabang.
Musyawarah Cabang memiliki kewenangan :
a. Memutuskan dan menetapkan program kerja daerah sebagai penjabaran dan
pelaksanaan hasil Musyawarah Nasional,
b. Menyusun dan menetapkan Kepengurusan Tingkat Cabang
c. Membuat keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu dan penting
e. Dihadiri Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, anggota dan pihak lain
yang diundang.
BAB IX
SEKRETARIAT dan KEUANGAN
Pasal 24
Sekretariat
Pasal 25
Keuangan
a. Sumber keuangan PPSWN berasal dari iuran anggota atau sumbangan pengurus
serta hasil usaha bisnis sarang walet (jika diperlukan dan seijin Pengurus Pusat PPSWN),
b. Pengelolaan keuangan dilakukan secara professional, transparan dan akuntabel
c. Pengelolaan keuangan, pada masing-masing tingkatan organisasi dipimpin
oleh Bendahara Pengurus didampingi para Wakil Bendahara,
d. Pelaporan Keuangan organisasi, dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
dalam rapat Pengurus di. Secara keseluruhan laporan keuangan ditingkat kepengurusan
masing-massing, akan dilaporkan dalam forum Musyawarah Nasional, Musyawarah
Daerah dan Musyawarah Cabang.
e. Jika dipandang perlu dan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan,
maka keuangan PPSWN disemua tingkatan organisasi, dapat diaudit oleh pihak
yang berkompeten.
BAB X
ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA dan PERUBAHAN
Pasal 26
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Anggran Dasar PPSWN adalah sumber pembuatan dan pengambilan kepurtusan organisasi,
sekaligus dasar dalam menjalankan aktivitas PPSWN. Semua keputusan yang diambil dan arah
kegiatan tidak boleh berlawan atau bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Anggaran Dasar PPSWN bersifat mengikat dan wajib dipatuhi oleh anggota dan pengurus.
Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran operasional dan acuan teknis dalam
menjalankan aktivitas organisasi yang bersumber dari Anggaran Dasar PPSWN. Selaras dengan
Anggran Dasar, maka Anggaran Rumah Tangga PPSWN bersifat mengikat dan wajib dtaati oleh
Anggota dan Pengurus PPSWN.
Pasal 27
Perubahan Anggaran Dasar
Sebagai Landasan Operasional, Anggaran Dasar PPSWN (AD) harus dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan dan terbuka terhadap aspirasi setiap
anggota. Untuk itu, Anggran Dasar PPSWN dapat mengalami perubahan dan penyesuain,
melalui :
a. Pembahasan dalam forum Musyawarah Nasional,
b. Mendapat persetujuan mayoritas peserta Musyawarah Nasional, dan
c. Ditetapkan/disahkan dalam forum Musyawarah Nasional.
Pasal 28
Perubahan Anggara Rumah Tangga
Sebagai acuan teknis dalam menjalankan roda organisasi, maka Anggaran Rumah
Tangga [ART} PPSWN dapat berubah jika terjadi perubahan pada Anggaran Dasar, dengan
ketentuan:
a. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar PPSWN,
b. Anggaran Rumah Tangga perubahan tersebut telah dibahas dan dirumuskan dalam
forum Musyawarah Nasional,
c. Mendapat persetujuan mayoritas peserta Munas,
d. Telah diputuskan dan ditetapkan dalam Forum Musyawarah Nasional.
BAB XI
PEMBUBARAN, ATURAN TAMBAHAN dan PENUTUP
Pasal 29
Pembubaran
PPSWN dapat dibubarkan jika dikehendaki oleh 2/3 {dua pertiga} dari jumlah seluruhan
anggota yang terdaftar. Pembubaran tersebut dapat dilalukan melalui forum Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) yang diselenggarakan untuk
keperluan pembubaran PPSWN tersebut
Pasal 30
Aturan Tambahan
Pasal 31
Aturan Penutup
1. Anggaran Dasar ini berlaku dan wajib ditaati seluruh anggota dan pengurus PPSWN
sejak organisasi ini dinyatakan legal dan sah,
2. Perubahan dan penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPSWN
yang baru akan dilakukan pada Munas Pertama PPSWN,
3. Munas Pertama PPSWN akan dilaksanakan paling lambat 18 bulan setelah PPSWN
mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
4. Anggaran Dasar PPSWN ini disiapkan dan disusun oleh para pendiri PPSWN.
...................................