DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
MUKADIMAH
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Pendirian
PELANGI didirikan di Bandar Lampung pada tanggal 11-10-1996 (sebelas Oktober seribu
sembilan ratus sembilan puluh enam) untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan
BAB II
Asas
Pasal 5
Landasan
PELANGI berlandaskan:
Sifat
PELANGI adalah organisasi yang bersifat sosial, peduli, terbuka, demokratis, dan mandiri,
yang mewadahi pecinta layang-layang di Indonesia.
BAB III
Pasal 7
Visi
PELANGI mempunya visi yaitu: lestari dan berkembangnya layang-layang Indonesia dan
terwujudnya masyarakat yang cinta layang-layang Indonesia.
Pasal 8
Misi
(4) Mengembangkan kegiatan layang-layang sebagai daya tarik wisata dan sebagai
olahraga.
Pasal 9
Tujuan
(4) Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika dan budaya yang hidup
dalam masyarakat.
kehidupan masyarakat.
Fungsi
Pasal 10
(1) Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan PELANGI.
BAB IV
Pasal 11
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, warna, penjelasan, dan ketentuan
lambang dan bendera PELANGI diatur dalam Anggaran Rumah Tangga PELANGI.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Sifat Keanggotaan
Pasal 13
Status Keanggotaan
Pasal 14
Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang secara khusus berkecimpung
dalam kegiatan yang berkaitan dengan layang-layang dan terdaftar sebagai anggota
PELANGI ditingkat Kabupaten/Kota dan/atau ditingkat Provinsi.
Pasal 15
Anggota Luar Biasa adalah setiap warga negara Indonesia yang memiliki visi sosial, baik
aspek budaya maupun aspek ekonomi, yang berperan serta secara aktif dalam berbagai
kegiatan untuk memajukan PELANGI, baik pada kegiatan yang berkaitan dengan layang-
layang maupun dukungan fasilitas dan dana.
Pasal 16
Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah setiap warga negara Indonesia dan/atau warga negara asing
yang membina secara aktif kegiatan dengan layang-layang.
Pasal 17
Hak Anggota
(2) Setiap Anggota berhak untuk mengeluarkan suara/pendapat, saran, baik secara
(3) Setiap Anggota berhak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan kepengurusan
PELANGI.
(4) Setiap Anggota berhak untuk memperoleh perlindungan dan pembelaan sesuai
(5) Setiap Anggota berhak untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PELANGI.
Pasal 18
Kewajiban Anggota
(1) Mentaati dan melaksanakan sepenuhnya semua ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan PELANGI yang berlaku.
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 19
Sumber Dana
PELANGI adalah organisasi yang bersifat sosial dan berciri nirlaba, untuk itu dalam upaya
menggerakkan organisasi yang memerlukan pendanaan, ditetapkan sumber dana
berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
(1) PELANGI mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan pendiri yang
(2) Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan PELANGI dapat
d. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PELANGI dan
(3) Semua kekayaan PELANGI harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan
PELANGI.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 20
Tataran Kepengurusan
Kabupaten/Kota.
Pasal 21
Pengurus Nasional
terdiri dari:
1) Badan Pembina;
2) Badan Pengarah;
3) Badan Penasihat; dan
4) Badan Pelaksana.
(2) Masa bakti Ketua Umum adalah 5 (lima) tahun dan jabatan tersebut dapat
(3) Susunan Pengurus serta tugas dan kewajiban Pengurus Nasional diatur
Pasal 22
Pengurus Provinsi
terdiri dari:
1) Badan Pembina;
2) Badan Pengarah;
4) Badan Pelaksana.
(2) Masa bakti Pengurus Provinsi adalah 5 (lima) tahun dan jabatan tersebut dapat
(3) Susunan Pengurus serta tugas dan kewenangan Pengurus Provinsi diatur dalam
Pengurus Kabupaten/Kota
1) Badan Pembina;
2) Badan Pengarah;
4) Badan Pelaksana.
jabatan tersebut dapat dipegang paling banyak atau maksimal 2 (dua) kali
masa bakti berturut-turut, kecuali dipilih secara aklamasi pada masa bakti ketiga.
BAB VIII
PENGELOLAAN
Pasal 24
Kepemimpinan
(1) Musyawarah-musyawarah.
(2) Rapat-rapat.
(3) Pertemuan-pertemuan.
Pasal 25
Musyawarah – Musyawarah
Pasal 26
Rapat – Rapat
(a) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diikuti oleh pengurus Nasional dan
pengurus provinsi.
(b) Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) diikuti oleh pengurus Provinsi, Anggota
Pasal 27
Pembubaran
(1) Diusulkan oleh 3/4 Anggota Biasa dan disetujui dalam Munaslub.
Pasal 28
Aturan Tambahan
Tatanan Anggaran Dasar ini ditutup dengan Aturan Tambahan sebagai berikut:
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini selanjutnya akan diatur dalam
(3) Perubahan atau revisi terhadap Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 September 2020
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Anggaran Rumah Tangga PELANGI ini disusun berdasarkan ketentuan Anggaran
BAB II
PERSYARATAN ANGGOTA
Pasal 2
Syarat Anggota
(1) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota PELANGI adalah klub/orang
layang-layang.
Anggota PELANGI.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam penerimaan menjadi Anggota PELANGI dapat
Pasal 3
Hak Anggota
c. Memiliki hak suara dan hak bicara dalam musyawarah, rapat, dan pertemuan.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
organisasi.
(4) Hal-hal yang berkaitan dengan pemberhentian keanggotaan akan diatur lebih
BAB IV
Pasal 6
Lambang PELANGI
(1) Lambang PELANGI digunakan pada berbagai kegiatan dengan sarana yang
meliputi:
a. Petaka.
b. Bendera.
c. Vandel.
d. Papan nama.
e. Tanda penghargaan.
g. Pakaian seragam.
h. Badge, dan
i. Lencana
(2) Pemakaian lambang PELANGI harus mendapat ijin tertulis dari Pengurus
Nasional PELANGI.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai makna, warna, bentuk, dan rincian
BAB V
ORGANISASI
Pasal 7
Dewan Pembina
c. Anggota Dewan Pembina wajib diundang dalam musyawarah rapat kerja dan
kegiatan PELANGI.
d. Masa bakti Dewan Pembina sesuai dengan masa bakti kepengurusan PELANGI.
Pasal 8
Tugas dan wewenang Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas sebagai berikut:
f. Masa bakti Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas sesuai dengan masa bakti
kepengurusan PELANGI.
Pasal 9
organisasi.
Nasional, Rapat Pimpinan Nasiona, Rapat Pleno, dan Program Kerja yang telah
semua bidang.
secara periodik.
f. Melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang diberikan oleh Ketua Umum.
a. Membantu tugas dan fungsi Ketua Umum melaksanakan kebijakan PELANGI dalam
belanja.
Bidang.
berlaku.
f. Melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang diberikan oleh Ketua Umum.
bidang ekonomi dan industri kreatif, organisasi dan keanggotaan, humas, publikasi,
masyarakat.
periodik.
Pasal 10
Pembagian dan pelaksanaan tugas serta jalur pertanggungjawaban pengurus diatur dalam
Pasal 11
Ketua Umum PELANGI dapat melakukan pergantian dan/atau perubahan jabatan antar
waktu terhadap pengurus yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dan/atau dikarenakan
Pasal 12
PELANGI Nasional.
b. Pengukuhan dan pelantikan Pengurus PELANGI Kabupaten/Kota dilakukan oleh
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengukuhan dan pelantikan Anggota
Pimpinan Pengurus PELANGI Nasional dan akan diatur dalam Peraturan Organisasi
PELANGI.
BAB VI
Pasal 13
Musyawarah
a. Musyawarah Nasional;
c. Musyawarah Kabupaten/Kota.
pendek.
e. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan
f. Hal-hal lain yang berkaitan dengan Musyawah Nasional akan dibuat di dalam
pendek.
d. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan
pendek.
d. Membahas dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan
(5) Hal-hal teknis yang berkaitan dengan Musyawarah Nasional, Musyawarah Provinsi,
Pasal 14
Rapat Kerja
a. Usul perubahan dan atau pengecualian terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran
(3) Hal teknis yang berkaitan dengan Rapat Kerja akan diatur dalam Peraturan
Organisasi PELANGI.
Pasal 15
Rapat Pengurus
a. Rapat Pimpinan;
b. Rapat Pleno;
c. Rapat Rutin.
a. Rapat Pimpinan dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekertaris
organisasi PELANGI.
a. Rapat Pleno dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekertaris
Jenderal, Bendahara Umum, dan Para Ketua Bidang
a) Evaluasi dan pembahasan program kerja yang sedang dan akan berjalan.
mestinya.
masalah yang dihadapi, untuk dibuat menjadi keputusan Rapat Pimpinan dan
a. Rapat Rutin diadakan oleh Pengurus PELANGI sesuai Bidang dengan koordinasi
dihadapi.
dihadapi.
(6) Hal-hal teknis yang berkaitan dengan Rapat Pengurus akan diatur dalam Peraturan
Organisasi PELANGI.
BAB VII
Pasal 16
Festival Layang-layang
Kabupaten/Kota.
Pasal 17
(1) Peserta perlombaan dan pertandingan layang-layang setiap anggota PELANGI dan
masyarakat umum.
Pasal 18
Nasional.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerjasama dan sponsor diatur dalam Peraturan
Organisasi PELANGI.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 20
Keuangan
(1) Pembakuan dan validasi segala pemasukan dan pengeluaran keuangan PELANGI
(2) Tahun pembukuan PELANGI dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada
tanggal 31 Desember.
Pasal 21
Pertanggungjawaban Keuangan
Kerja Nasional, Rapat Kerja Provinsi, dan Rapat Kerja Kabupaten/Kota, serta Musyawarah
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Organisasi
(1) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup oleh Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga akan diatur dalam Peraturan Organisasi oleh Pengurus PELANGI
Nasional.
(2) Peraturan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh
Nasional PELANGI.
Pasal 23
Luar Biasa.
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang hadir.
Pasal 24
Peraturan Peralihan
(1) Setiap Anggota PELANGI pada saat berlakunya Anggaran Rumah Tangga ini, wajib
menyesuaikan diri dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
ini.
(2) Setiap Anggota PELANGI yang ada wajib memenuhi ketentuan dan Persyaratan
Pasal 24
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 September 2020