PENDAHULUAN
Manusia dianggap sebagai pusat dari kemajuan peradaban dalam alam semesta. Untuk
menunjukkan eksistensinya, manusia harus mampu bersaing dalam memenuhi
kebutuhan masing - masing. Seiring perkembangan perabadan kebutuhan manusia
menjadi semakin kompleks. Kemajuan teknologi tak dipungkiri sebagai salah satu
faktor pendorong meningkatnya kebutuhan manusia.
Dalam kehidupan bernegara, transportasi merupakan salah satu sektor yang berperan
penting untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakatnya, baik di dunia maupun
di Indonesia. Dengan kemajuan transportasi kegiatan penyaluran logistik kebutuhan
masyarakat menjadi semakin cepat dan efisien. Namun untuk dapat mencapai
parameter “efisien” tersebut diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai serta
integritas antar moda transportasi yang baik. Di Indonesia perwujudan pencapaian
“efisien” tersebut dilakukan dengan pembangunan jalan tol dan pelabuhan di berbagai
tempat. Salah satunya adalah pembangunan flyover pada Terminal Teluk Lamong di
daerah perbatasan Gresik – Surabaya. Pembangunan flyover tersebut bertujuan untuk
meningkatkan intergritas antar moda transportasi antara transportasi darat dari Tol
Gresik – Surabaya dan Pelabuhan Teluk Lamong.
Flyover Terminal Teluk Lamong memiliki struktur yang unik karena terdapat
penerapan teknologi atau inovasi yang baru pertama kali di Indonesia. Inovasi tersebut
adalah penggunaan gelagar Unibridge pada section 2 dan 3 seperti pada gambar di
bawah.
Gambar 1.1 Pembagian Section Proyek Flover Terminal Teluk Lamong
Namun pemilihan gelagar struktur baja untuk bentang pendek hingga sedang serta
ditambah dengan penerapan inovasi dan teknologi dari Perancis yang masih harus
membayar nilai paten sehingga dinilai struktur Flyover Terminal Teluk Lamong terlalu
mahal.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dalam penelitian terkait perancangan
ulang struktur atas Flyover Telik Lamong permasalahan yang ditinjau adalah sebagai
berikut:
a. Pemodelan dan analisis sturuktur atas jembatan beton prategang akibat beban
rencana yang bekerja sesuai dengan SNI 1725:2016.
b. Berapakah dimensi balok prategang yang dapat digunakan untuk memikul
beban yang bekerja pada Flyover Terminal Teluk Lamong pada section 2 dan
3?
c. Berapakah kapasitas dukung balok beton prategang jika menggunakan beton
precast dengan dimensi bentang tersebut?
d. Berat struktur atas desain flyover dibandingkan dengan berat struktur atas
flyover eksisting.
a. Perancangan ulang yang dilakukan hanya pada struktur atas flyover berupa
gelagar memanjang, gelagar melintang, dan plat lantai.
b. Tidak melakukan perancangan ulang terhadap struktur bawah flyover.
c. Tidak memperhitungkan beban creep, shrinkage, dsb.
d. Metode pelaksanaan konstruksi flyover serta pengaruhnya terhadap hasil
perhitungan tidak dibahas.