Anda di halaman 1dari 25

BERBAGAI MITOS YANG HIDUP DI TENGAH MASYARAKAT / OKULTISME

Kalau bisa diterima dengan logika dituruti saja , Kalau tidak bisa diterima dengan logika coba
untuk menghormati walaupun tidak percaya

MITOS & FAKTA TENTANG IBU HAMIL (UMUM)


Mitos
Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan
bibir sumbing.
Fakta:
Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil,
efek radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan
kecuali atas indikasi tertentu.

Mitos:
Minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.
Fakta:
Warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu
kedelai.

Mitos:
Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko
kuning saat bayi lahir.
Fakta:
Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

Mitos:
Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.
Fakta:
Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing
manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit
kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan
dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

Pantangan bagi calon orang tua sikecil, dari orang - orang tua dulu antara lain:
1. dilarang duduk ditengah pintu ( mengganggu orang mau lewat)
2. dilarang menyumbat/ menutup lubang tikus dan lubang lain
3. dilarang memeras pakaian sikecil saat mencuci
4. dilarang membuang bekas air mandi sikecil terlalu tinggi ( buang byuur)
PANTANG / LARANG IBU NIFAS

TAK BOLEH "CAMPUR"

Yang ini malah termasuk kategori larangan yang tak boleh dilanggar. Bahkan daerah dada
istri "terlangkahi" tangan suami saja juga tak diperbolehkan. "Sebab dikhawatirkan pancaran
ASI jadi mejan karena bukan tak mungkin si ibu jadi terbangkitkan gairahnya," terang Ny.
Koesmariyah H.R. Soedjak Ranoekoesoemo (76), dukun manten yang kerap menangani tata
rias maupun upacara tingkeban para selebritis.

Dari sisi medis, jelas dr. Chairulsjah Sjahruddin, SpOG, MARS, sanggama memang dilarang
selama 40 hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan menghambat
proses penyembuh- an jalan lahir maupun involusi rahim, yakni mengecilnya rahim kembali
ke bentuk dan ukuran semula. Selain karena fungsi hormonal tubuh yang bersang- kutan
belum kembali aktif bekerja.

Kalau sanggama dipaksakan terjadi dalam tenggang waktu itu, tegas Chairulsjah,
kemungkinan yang terjadi bisa macam-macam. Di antaranya infeksi atau malah perdarahan.
Sebabnya, mukosa jalan lahir setelah persalinan sangat peka akibat banyaknya
vaskularisasi/aliran darah, hingga terjadilah perlunakan mukosa jalan lahir. Dengan
berjalannya waktu, vaskularisasi ini kian berkurang dan baru akan normal kembali 3 bulan
setelah bersalin. Belum lagi libido yang mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh
psikologis, semisal kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.

TIDAK BOLEH BANYAK BERGERAK / TAK BOLEH BEPERGIAN

"Kalau dipikir-pikir larangan ini, kan, bertujuan supaya si ibu tak terlalu letih beraktivitas. Kalau
capek bisa-bisa ASI-nya berkurang. Kasihan si kecil, dong. Biasanya seumur ini si kecil, kan,
sedang kuat-kuatnya menyusu," papar Koesmariyah. Belum lagi kemungkinan si bayi rewel
ditinggal ibunya terlalu lama. Sementara kalau diajak pun masih kelewat kecil. Malah takut
ada apa-apa di jalan, terutama kalau menggunakan angkutan umum. Bepergian pun
membuat si ibu jadi tak tahan menghadapi aneka godaan untuk menyantap segala jenis
makanan yang dipantang.

Menurut Koesmariyah, baik saat berjalan maupun berbaring, kaki harus lurus. Dalam arti, kaki
kanan dan kiri enggak boleh saling tumpang tindih ataupun ditekuk. Selain agar jahitan akibat
robekan di vagina tak melebar ke mana-mana, juga dimaksudkan supaya aliran darah tetap
lancar alias tak terhambat. Secara medis, posisi kaki yang lurus memang lebih
menguntungkan karena membuat aliran darah jadi lancar.

Sedangkan mobilisasi secara umum, jelas Chairulsjah, pada dasarnya boleh dan malah harus
dilakukan. Makin cepat dilakukan kian menguntungkan pula. Dengan catatan, kondisi si ibu
dalam keadaan baik, semisal tak mengalami perdarahan atau kelainan apa pun saat
melahirkan. Selain patokan bahwa dalam 8 jam pertama setelah melahirkan ia sudah bisa
BAK dan BAB serta selera makannya bagus. Begitu juga tensi, denyut nadi, dan suhu
tubuhnya dalam batas normal. Soalnya, jika tak bisa BAK dan BAB berarti ada sesuatu yang
enggak beres yang akan berpengaruh pada kontraksi dan proses involusi (pengecilan
kembali) rahim.

TAK BOLEH TIDUR SIANG

Pantangan yang satu ini kedengarannya keterlaluan. Bayangkan, meski ngantuk setengah
mati lantaran sering terbangun malam hari karena harus menyusui dan menggantikan popok
si kecil, si ibu tak boleh tidur siang. Hingga kalaupun kantuknya tak tertahankan, saran
Koesmariyah, "Tidurlah dalam posisi duduk." Sebab, bila posisi tidur/berbaring dikhawatirkan
darah putih akan naik dan membuat si ibu harus memakai kaca mata/terkena gangguan
penglihatan saat usia masih relatif muda.
Menurut Chairulsjah, tidur berkepanjangan memang mengundang proses recovery yang lebih
lambat. "Makin lama berbaring makin besar pula peluang terjadi tromboemboli atau
pengendapan elemen-elemen garam." Lalu bila si ibu bangun/berdiri mendadak, endapan
elemen tersebut dikhawatirkan lepas dari perlekatannya di dinding pembuluh darah. Padahal
akibatnya bisa fatal, lo. Endapan-endapan tadi bisa masuk ke dalam pembuluh darah lalu ikut
aliran darah ke jantung, otak dan organ-organ penting lain yang akan memunculkan stroke.

TAK BOLEH KERAMAS

Pantangan yang satu ini dicemaskan bisa membuat si ibu masuk angin. "Lo, kalau si ibunya
sakit, bayinya jadi enggak keurus. Akhirnya, semua bakal repot, kan?" ujar Koesmariyah. Itu
sebab, sebagai gantinya rambut cukup diwuwung, yakni sekadar disiram dengan air dingin.
Lagi-lagi, penyiraman ini diyakini agar darah putih bisa turun dan tak menempel di mata.
Namun agar tak bau apek dan tetap harum disarankan menggunakan ratus pewangi. Tentu
saja pantangan semacam itu untuk kondisi jaman sekarang dirasa memberatkan. Terlebih
untuk ibu-ibu yang harus sering beraktivitas di luar rumah.

Sedangkan mandi boleh-boleh saja asal dilakukan jam 5 atau 6 untuk mandi pagi dan
sebelum magrib untuk mandi malam. Penggunaan air dingin, katanya, justru lebih baik
ketimbang air hangat karena bisa melancarkan produksi ASI.

HINDARI MAKANAN JEMEK

Golongan makanan yang harus dijauhi adalah pepaya, durian, pisang, dan terung. Karena
konon ragam makanan tadi bisa dikhawatirkan bikin benyek organ vital kaum Hawa. "Padahal
perempuan, kan, dituntut kesat supaya bisa ‘mengikat’ suaminya." Yang juga mesti dipantang
adalah makanan yang bersantan dan pedas karena pencernaannya bakal terganggu yang
bisa berpengaruh pada bayinya.

Begitu juga ikan dan telur asin serta makanan lain yang berbau amis karena dikhawatirkan
bisa menyebabkan bau anyir pada ASI yang membuat bayi muntah saat disusui. Selain juga,
proses penyembuhan luka-luka di jalan lahir akan lebih lambat.

Secara medis, menurut Chairulsjah, tak benar anggapan untuk pantang pepaya dan pisang
yang justru amat dianjurkan karena tergolong sumber makanan yang banyak mengandung
serat untuk memudahkan BAB. Ikan dan telur juga merupakan salah satu sumber protein
hewani yang baik dan amat dibutuhkan tubuh. Sedangkan durian memang tak dianjurkan
karena kandungan kolesterolnya tinggi, selain memicu pembentukan gas yang bisa
mengganggu pencernaan.

Sebaliknya, kata Koesmariyah, amat disarankan untuk selalu minum kunyit dan pucuk daun
asam setiap pagi supaya ASI tak berbau amis. Selain tentu saja menjaga kebersihan diri,
terutama daerah payudara dan sekitarnya.
7 JANGAN BAGI LELAKI AGAR BISA PUNYA ANAK

Mandi Air Panas, Sauna Dan Pakaian Ketat

Kesuburan lelaki berada dalam keadaan baik bila dijaga dalam temperatur yang tidak terlalu
tinggi, beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh normal. Mandi air terlalu panas dan
memakai celana terlalu ketat atau sintetis akan membuat testis menjadi panas dan
mempengaruhi produksi sperma.

Naik Sepeda

Penelitian dari University of Sounthern California membuktikan bahwa tekanan terus-menerus


dari sadel sepeda bisa merusak arteri dan saraf yang terdapat pada penis. Pilih sadel sepeda
yang ergonomis untuk menghindari tekanan seperti ini.

Stres

Studi dari Departemen Fisiologi, Medical College of Ohio menunjukkan bahwa stres kecil
dapat membuat kadar testosteron lelaki dan sperma yang dihasilkan menjadi menurun.

Kecelakaan Di Tempat Kerja

Terkena radiasi dan bahan kimia dapat merusak dan menurunkan produksi sperma, serta
menyebabkan kerusakan genetik pada anak-anak. Demikian hasil riset Mcgill University di
Montreal, Kanada.

Pengobatan Tertentu

Tanyakan pada dokter Anda akibat pengobatan yang sedang dijalani pada fungsi seksual.
Banyak pengobatan termasuk tekanan darah tinggi, kanker bahkan infeksi bakteri dapat
menyebabkan masalah kesuburan dan penurunan produksi sperma.

Merokok

Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan bahwa pada lelaki perokok memproduksi sperma


lebih sedikit. Lebih baik hentikan kebiasaan ini karena istri dan anak yang dikandung akan
menjadi perokok pasif.

Makanan Tidak Sehat

Hindari makanan tidak sehat, ganti dengan banyak sayur, buah, biji-bijian, susu dan daging
tanpa lemak. Dengan demikian Anda akan cukup sehat untuk menjadi seorang ayah.
BEBERAPA MITOS KEHAMILAN & FAKTA:

- Tidak boleh memotong atau menjahit baju.


Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir
dengan bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil,
efek radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan
kecuali atas indikasi tertentu.

- Minuman dari kacang kedeai (susu kacang) akan membuat kulit bayi bewarna putih.
Mitos: minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit
putih.
Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu
kedelai.

- Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.
Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko
kuning saat bayi lahir.
Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

- Minum air es akan menyebabkan bayi besar.


Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.
Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit
kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat
penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es
akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

- Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit
lebih gelap.
Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit
kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.
Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor
genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat
rasa tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak
kemerahan pada kulit.

Banyak lagi mitos kehamilan lainnya yang terdapat dalam masyarakat kita. Ketika anda
sedang hamil dan mendapatkan berbagai nasehat atau pantangan, ingatlah untuk selalu
mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat bertanya
kepada dokter anda untuk memastikannya sebelum anda hanya sekedar mengikutinya saja

Seks
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan seksual pada 12 minggu pertama kehamilannya''.
Fakta:
Belum ada penelitian medis yang membuktikan hubungan seksual menyebabkan keguguran.
Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, silakan
saja.
Olahraga
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh berolahraga.
Fakta:
Latihan olahraga yang teratur dalam porsi cukup selama kehamilan bagus untuk Anda dan
bayi. Sama sekali tidak ada resiko keguguran, asalkan porsinya tidak terlalu berlebihan dan
membuat anda lelah melakukannya. Yang harus diperhatikan hindari memulai jenis olahraga
baru yang belum pernah Anda lakukan pada saat sebelum hamil.

Perjalanan udara
Mitos:
Berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan keguguran.
Fakta:
Tidak ada bukti yang menyebutkan bepergian naik pesawat terbang menyebabkan
keguguran, entah itu perjalanan singkat maupun panjang.

Pemeriksaan ultrasonografi
Mitos:
Pemeriksaan ultrasonografi, seperti USG bisa menyebabkan keguguran.

Fakta:
Pemeriksaan USG tidak terbukti dapat meningkatkan risiko keguguran, meski ada beberapa
kasus yang pada sejumlah ibu yang menjalani beberapa kali pemeriksaan USG selama
kehamilannya ternyata melahirkan bayi-bayi kidal.

Sauna
Mitos:
Sebuah studi tahun 1970-an mengaitkan mandi sauna dengan sejumlah problem kehamilan,
risiko terbesarnya adalah keguguran.
Fakta:
Penelitian ini tidak dikonfirmasi lebih lanjut, sehingga tidak terbukti kebenarannya. Namun
untuk mencegah janin di dalam kandungan menderita panas berlebih. Mandi sauna
sebaiknya dibatasi hanya 10 menit, dan sebaiknya hindari air yang terlalu panas.

Kopi
Mitos:
Konsumsi kopi bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Penelitian menyebutkan jika ibu hamil minum lebih dari enam gelas kopi, teh, atau cola per
hari, makan berisiko tinggi mengalami keguguran. jadi, asal porsinya tidak berlebihan tidak
akan bermasalah pada janin, tetapi memang ada baiknya anda tetap menghindari
mengkonsumsi kopi, teh, cola, dan minuman berkafein lainnya.

Sinar-X
Mitos:
Pemeriksaan sinar-X menyebabkan keguguran
Fakta:
Satu kali pemeriksaan dengan Sinar-X atau X-Ray selama kehamilan tidak akan
menyebabkan keguguran, menimbulkan masalah pada kehamilan, atau berbahaya bagi janin.
Meski demikian, dokter biasanya sangat berhati-hati dalam penggunaan X-ray pada ibu hamil,
dan tidak pernah merekomendasi suatu seri terapi X-Ray pada ibu hamil sebelum usia
kehamilannya 8 minggu.
Menggunakan Komputer
Mitos:
Menggunakan komputer bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Jika ibu bekerja dengan komputer, tidak perlu khawatir radiasi layar monitor menyebabkan
keguguran. Sebuah study menunjukan tidak ada hubungan antara penggunaan komputer
dengan keguguran atau problem persalinan lainnya, meski Anda sepanjang hari mengetik di
keyboard sekali pun.

Penggunaan Microwave dan Oven


Mitos:
Penggunaan microwave bisa menyebabkan gangguan kehamilan
Fakta:
Baru-baru ini ada laporan di media massa yang menyebutkan radiasi microwave berpeluang
mencetus problem kehamilan, namun laporan ini tidak didukung penelitian ilmiah. Hal ini
sekaligus mengkonfirmasi bahwa belum ada penelitian terhadap benda elektronika sejenis di
sekitar ibu hamil yang radiasinya menyebabkan keguguran.

Tambalan Gigi
Mitos:
Tambalan dari tembaga pada gigi harus dikeluarkan saat hamil
Fakta:
Tambalan tembaga yang diperuntukan gigi tidak mengandung merkuri yang berbahaya bagi
kandungan. Jadi tidak harus dikeluarkan saat ibu sedang hamil.
10 MITOS TENTANG AYAH

Ayah era dulu digambarkan sebagai ayah yang melulu mencari nafkah di luar rumah lalu
pulang membawa uang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Mereka hanya
meluangkan waktu sedikit untuk anak-anak. David J. Eggebeen dan Chris Knoester, dua
psikolog keluarga dalam bukunya Does Fatherhood Matter For Men (Willeys Book, Los
Angeles, USA 2000) memaparkan banyak pencitraan tentang pria masa kini yang masih
berasumsi dari mitos-mitos kebapakan generasi sebelumnya. Padahal ayah-ayah sekarang
berbeda. Mereka sadar betul bahwa ayah adalah sosok yang sama pentingnya dengan ibu
bagi anak.

Mitos 1: Ketika bayi, anak tidak memerlukan ayah.

Fakta: Marcus Jacob Goldman, MD dalam bukunya The Joy of Fatherhood (Three River
Press, UK, 2000) memang menegaskan soal kedekatan hubungan antara ibu dan bayi,
terutama bila bayi sedang menyusu. Pemandangan ini membuat ayah tidak yakin apakah si
bayi memerlukannya. Untungnya, ayah zaman sekarang tahu cara yang tepat untuk
mendekatkan diri pada buah hatinya, yakni dengan berani menggendong, mencium dan
membelai si kecil.

Mitos 2: Ayah tidak tahu cara merawat anak.

Fakta: Dr. Henry Cloud dan Dr. John Townsend lewat bukunya Raising The Great Children
(Zondervan, UK, 1998) mengatakan para ibu tak perlu khawatir karena pada kenyataannya
ayah dapat merawat anak-anak sama baiknya dengan ibu karena semua ayah sebenarnya
secara naluriah dikaruniai kemampuan untuk merawat anaknya. Tentu saja, seperti halnya
ibu, ayah juga butuh waktu untuk belajar merawat buah hatinya, terutama ketika si kecil baru
lahir. Ingat, para ayah juga butuh referensi agar terbiasa dengan perannya.

Mitos 3: Ayah yang penuh perhatian pada anak biasanya tak konsentrasi di jalur kariernya.

Fakta: Pria dibesarkan dan dididik untuk bekerja. Pekerjaan menjadi salah satu kunci dari
rasa percaya diri mereka. Sayangnya, masyarakat menilai pria yang mengorbankan hidupnya
dan lebih memilih keluarga daripada kariernya adalah mereka yang tidak sukses dalam
pekerjaannya. Padahal menurut Cloud dan Townsend (1998), kini zaman sudah berubah.
Banyak pria yang sangat menikmati perannya sebagai ayah. Peran ini sedemikian berarti dan
meningkatkan status ayah. Perubahan status ayah ini justru dirasakan sebagai pemicu untuk
lebih sukses dalam karier sehingga kian banyak kebutuhan anak yang dapat terpenuhi.

Mitos 4: Pola asuh ayah akan sama dengan ayahnya dulu.

Fakta: Biasanya pria akan mengikuti cara ayahnya dulu ketika sang ayah membesarkannya.
Tapi pria sekarang juga berusaha menciptakan identitas dirinya sendiri sebagai seorang ayah.
Para ayah modern berani mencontoh dan melihat role model dari media massa, lingkungan
sosial, dan buku-buku pengasuhan. Mereka berani memilih yang terbaik bagi keluarganya
dengan mengambil sisi positif dari keluarga di mana dulu dia dibesarkan. Demikian yang
ditegaskan Daniel N. Hawkins, Paul R. Amato, Valarie King (2006) dalam Parent-Adolescent
Involvement: The Relative Influence of Parent Gender and Residence” dalam Journal of
Marriage and Family.

Mitos 5: Ayah tak mau mengorbankan pekerjaannya meski demi anak-anak.

Fakta: Dulu, ayah dianggap tidak pantas bila harus keluar dari pekerjaannya. Kini, pasangan
modern semakin realistis. Bila karier ibu lebih maju, bisa saja ayah dengan sukarela
meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus rumah dan anak-anak. Lagi pula banyak
pekerjaan zaman sekarang yang bisa dilakukan di rumah oleh para ayah, semisal menjadi
konsultan ataupun penulis. Hal ini dinyatakan Koray Tanfer dalam bukunya, The Meaning of
Fatherhood. (Whitaker Aguse, UK, 2002).

Mitos 6: Ayah hanya meluangkan sedikit waktu bersama anak-anaknya.

Fakta: Penelitian yang dilakukan Richard Lamb (2002) di Amerika terhadap 3.500 ayah
berusia 25-45 tahun membuktikan hal sebaliknya. Kini, semakin banyak ayah yang bersedia
meluangkan sebanyak mungkin waktu bersama anak-anaknya. Ketersediaan waktu tersebut
diwujudkan dalam bentuk keterlibatan dalam pengasuhan anak, berinteraksi dengan anak
dalam jarak dekat (ketika di rumah) maupun jarak jauh (memantau dari kantor) serta
menemani anak belajar. Para ayah menyadari bahwa anak-anak, baik laki-laki maupun
perempuan, berhak mendapatkan waktu lebih banyak, sama banyaknya dengan waktu yang
disediakan ibu.

Mitos 7: Ayah tunggal pasti tak mampu mengasuh anak-anaknya.

Fakta: Ayah tunggal, entah karena perceraian ataupun kematian, kini banyak yang betul-betul
siap mengasuh anak-anaknya sendirian. Mereka dengan terampil dan up to date mampu
menyiapkan kebutuhan anak-anaknya dan mendidik mereka. Di Indonesia, menjadi ayah
tunggal mungkin terbantu dengan banyaknya uluran tangan dari kerabat dekat. Toh di luar
negeri pun seperti dikemukakan oleh Terry Arrendell dalam Divorce: It’s a Gender Issue,
American Bar Association Family Advocate, Vol. 17, bahwa ayah zaman sekarang tampaknya
tak canggung sendirian membesarkan anak-anaknya.

Mitos 8: Peran ayah tidak berubah selama dua dekade.

Fakta: Salah besar bila mengatakan peran ayah stagnan alias tak mengalami peningkatan.
Nyatanya, temuan Louise B. Silverstein dan Carl F. Auerbach dalam artikelnya Deconstructing
the Essential Father yang dimuat dalam Journal of American Psychologist, Vol.54,
menyatakan begitu banyak peran tradisional yang dulu dipegang ibu, kini tak sungkan diambil
alih oleh ayah. Kecuali hamil, melahirkan dan menyusui, ayah semakin jauh terlibat dalam
kehidupan si anak. Coba saja perhatikan, para ayah ini menemani bermain, mendampingi
belajar, makan bersama, bahkan menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

Mitos 9: Ayah tidak dapat menggantikan peran ibu bagi anak perempuan.

Fakta: Apa pun jenis kelamin anaknya, ayah mampu menjadi role model yang tepat. Bagi
anak lelaki, ayah menjadi contoh bagaimana berperilaku dan bersikap sebagai seorang
gentleman. Sedangkan bagi anak perempuan, ayah merupakan contoh yang dekat dan sehat
bagaimana dunia lelaki yang sesungguhnya sehingga anak perempuan tidak akan canggung
ketika kelak menghadapi lawan jenisnya dalam pergaulan sosial. Demikian yang dikupas
Piere Bronstein & C. P. Cowan dalam Fatherhood Today: Mens Changing Role In the Family.
John Wiley & Sons, New York, 2002.

Mitos 10: Ayah hanya berkutat pada soal disiplin.

Fakta: Ayah memang sering dicitrakan sebagai pribadi kaku yang hanya mengedepankan
soal disiplin dan keteraturan bagi anak-anaknya. Padahal sebenarnya, seperti yang disebut
M.Y. Yogmen & Dwight Kindlon dalam bukunya Fathers, Infants and Toddlers (Harpers
Parenting, New Jersey, 1998), ayah juga mampu bersikap hangat kepada anak-anak.
Kehangatan itu ditunjukkannya dalam bentuk bermain bersama, menyiapkan makan malam
bersama ibu dan menemani anak-anak belajar. Ayah modern justru enggan mencitrakan
dirinya sebagai sosok yang dingin yang disegani dan dijauhi anak-anaknya.
45 MITOS DAN FAKTA SEPUTAR ASI

*M : Menyusui menyebabkan payudara kendur.


F : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.

*M : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu.


F : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.

*M : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui.


F : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara,
bukan pada puting.

*M : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi.


F : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.

*M : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi.


F : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.

*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh.
F : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

*M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh.
F : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

*M : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja.


F : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.

*M : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi.


F : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.

*M : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi.


F : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

*M : Pisang dapat membersihkan usus bayi.


F : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum
sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.

*M : Susu formula sama baiknya dengan ASI.


F : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.

*M : Susu formula membuat bayi lebih sehat.


F : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.
*M : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI.
F : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.

*M : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi.


F : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.

*M : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula.
F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan
kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

*M : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi.


F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan
kelaparan) hingga 2x24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

*M : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu.
F : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang
masih belum siap.

*M : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain
sebelum ASI keluar.
F : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.

*M : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang.


F : Bayi menangis belum tentu lapar.

*M : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI.


F : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang
dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.

*M : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran.


F : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

*M : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI.


F : Ketika sakit, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi
melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.

*M : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya.


F : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.

*M : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring.


F : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.

*M : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui.


F : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.
*M : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan.
F : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut
bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

*M : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga.
F : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut
bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

*M : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi.


F : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera,
memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.

*M : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri.


F : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.

*M : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan.


F : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran.
Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.

*M : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya.


F : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang
harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.

*M : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir.
F : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke
kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak
kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.

*M : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis.


F : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat
diisi sebanyak 4 sendok teh.

*M : Bayi menangis, pasti karena lapar.


F : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa
sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.

*M : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain.
F : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.

*M : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih.


F : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk
memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting
untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.
*M : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong.
F : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit,
diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih
kedinginan.

*M : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri.
F : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.

*M : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
F : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

*M : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
F : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.

*M : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir.
F : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.

*M : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir.


F : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.

*M : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD


pada bayi yang lahir dengan operasi caesar.
F : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan
dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi
dibiarkan untuk IMD.

*M : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI.


F : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada ibu.
(ING)
PANTANGAN YANG HARUS DIPATUHI SAAT KEHAMILAN INI MENURUT DOKTER

1. Jangan makan kerang! Tetapi seafood selain itu tidak masalah malah seperti ikan, cumi,
dan udang merupakan omega terbaik selama hamil.

Kenapa kerang harus dihindari alasanya karena di kerang mengandung merkuri yang sangat
banyak di banding jenis ikan, cumi, dan udang. Terlebih kerang itu kan menyerap atau
mengambil sejumlah pasir-pasir laut didalam cangkangnya dan apalagi para nelayan itu kan
menemukan kerang-kerang tersebut berada di pesisir pantai sedangkan tiap jajaran pesisir
pantai di pulau Jawa terutama yang diambil di sekitar pantai Jakarta (teramat diragukan
kebersihan pantainya!). Dan alasan utama merkuri tersebut dilarang dikonsumsi oleh orang
hamil dapat mengakibatkan anak menderita Autis, selain kerang dan merkuri yang terkandung
didalamnya untuk menghindari anak menderita Autis disaat kehamilan jangan melakukan
penambalan gigi.

2. Jauhi segala macam MSG (Mono Sodium Glutamat) berarti berpisah dulu dengan mie
instan, snack ringan, dan penyedap rasa lainnya.

Menurut penelitian sih…MSG ini memang kurang baik di saat hamil maupun tidak akibatnya
dapat merusak fungsi otak…alias bisa jadikaya Oneng itu loh!

3. Berbagai makanan yang dapat membuat perut panas, seperti durian, daging kambing, dan
tape.
Kalau yang ini masih dapat ditolerir apabila si Janin sudah melewati empat bulan dan
konsumsi yang diperbolehkan hanya sekedar icip-icip bukan icip-icip sampai puas loh! Untuk
kandungan yang masih dibawah empat bulan benar-benar harus dihindari dahulu karena
akibatnya cukup fatal yaitu bisa keguguran loh, katanya!

4. Makanan yang terlalu asam

Seperti halnya rujak yang cukup digemari saat hamil karena biasanya orang yang sedang
hamil metabolismenya berubah dan seringkali mual, rujak merupakan salah satu pilihan untuk
mengurangi mual karena buah segar dengan sejumput sambal gula merah kacang plus asem
jawa yang nikmat itu sangat menggugah selera. Tapi harus diwaspadai buah-buahan yang
terlalu asam dan sambal yang terlalu pedas tidak baik untuk kandungan, terutama buah
seperti nanas, mangga dan kedongdong yang seringkali terlampau asam. Untuk orang yang
mempunyai indikasi maag buah-buahan yang asam sudah sepatutnya dihindari apalagi saat
hamil, karena kadar asam yang berlebih dapat menyebabka iritasi di seputar perut takutnya
berimbas pada janin yang belum kuat.

5. Kebersihan makanan

Hal yang satu ini sih hamil ga hamil patut jadi acuan utama saat memilih asupan makanan
yang akan masuk ke perut kita, namun disaat hamil kebersihan merupakan ujung tombak
untuk menjaga kesehatan kita. Jadi makanan tersebut paling tidak kita tahu kebersihannya
sayuran dicuci bersih sebelum dimasak, karena kalau sayur terkadang mampir di wajan kan
cuma sebentar (hal ini dilakukan agar si sayur masih terasa segar!) jadi kalau tidak dicuci
bersih kemungkinan kuman masih menempel di sayuran itu. Kebersihan dari lalapan kalau
bisa dihindari mengkonsumsi lalapan mentah untuk amannya lebih baik semua lalapan di
rebus terlebih dahulu biar lebih afdhol dan juga mencegah dari virus toksoplasma yang
kadang ada di sayuran (ini berasal dari percampuran beberapa pestisida dan packaging
pengiriman yang tidak higienis). Karena tokso bukan cuma berasal dari hewan peliharaan
yang kurang terurus seperti kucing, anjing ataupun kelinci tetapi juga dapat datang dari
sayuran mentah serta daging yang masaknya kurang matang seperti ketika di bakar layaknya
sate dan ayam bakar.
Berperilaku bijak saat hamil memang perlu demi kesehatan Anda dan si kecil. Beberapa hal
dibawah ini harus Anda hindari ketika Anda sedang hamil. Apa sajakah itu?

1. Merokok. Merokok maupun berada di tengah para perokok, sama saja menghirup
racun. Menurut WHO, dalam kepulan asap rokok terkandung 4000 senyawa kimia
berbahaya, di antaranya tar, karbon monoksida (CO), dan nikotin. Bahkan 43 senyawa
kimia di antaranya bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Resiko bagi janin? Keguguran,
lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah, dan kematian.
2. Minum obat sembarangan. Apa pun itu, yang namanya obat adalah senyawa kimia.
Semua senyawa kimia yang dikonsumsi ibu hamil bisa mempengaruhi janin. Maka,
begitu Anda sakit, segera konsultasikan obat yang sebaiknya Anda konsumsi ke dokter
kandungan. Jika jenis penyakit Anda harus ditangani oleh dokter spesialis lain, katakan
bahwa Anda sedang hamil, sehingga dia akan menuliskan obat-obatan yang aman bagi
Anda dan janin.
3. Minuman beralkohol. Di Amerika Serikat, setiap tahun lahir 750 bayi dengan gejala
Fetal Alcohol Syndrome atau sindroma bahaya alkohol terhadap janin. Efeknya muncul
dalam gejala-gejala antara lain keterbelakangan mental, cacat bawaan pada janin,
kesalahan pembentukan (malformasi) pada wajah, timbul disfungsi sistem saraf pusat,
dan gagalnya sistem organ-organ tubuh.
4. Stres. Stres akan menimbulkan rasa lelah, susah tidur, sakit kepala, sakit punggung,
dan tegang. Juga secara tidak langsung berpengaruh pada perilaku ibu, seperti susah
atau terlalu banyak makan, merokok, minum minuman beralkohol, dan sebagainya.
Wanita yang mengalami stres berat di awal kehamilan cenderung melahirkan bayi
prematur. Selain itu, hormon penyebab stres (hormon kortisol) akan menghambat aliran
darah ke plasenta, sehingga janin tidak menerima nutrisi dan oksigen untuk proses
tumbuh kembang yang optimal.
5. Lengah pada zat kimia berbahaya. Ada 4 juta jenis zat kimia yang digunakan di
lingkungan rumah, seperti produk pembersih rumah tangga, pestisida, tinner dan cat.
Zat-zat kimia itu bisa mengancam kesehatan janin, baik lewat udara atau terserap
melalui kulit maupun mata ibu. Bila terpapar dalam jangka waktu lama, hal ini akan
beresiko terhadap tumbuh kembang janin, seperti menurunnya daya kecerdasan anak,
lahir dengan cacat bawaan, atau lahir dengan berat badan rendah.
6. Mandi air panas. Mandi atau sauna air hangat memang asyik, apalagi sambil
berendam. Tapi perlu diingat, suhu air tidak noleh lebih dari 35 derajat Celcius dan
jangan terlalu lama berendam karena bisa memicu timbulnya kontraksi.
7. Membersihkan kotoran hewan. Seberapapun sayangnya Anda pada si dogi atau si
meong, Anda sebaiknya tidak membersihkan kandang atau kotorannya. Kotoran anjing
dan kucing mungkin saja mengandung parasit toksoplasmosis. Parasit ini beresiko
menimbulkan keguguran, bayi lahir cacat, serta kerusakan pada organ dalam dan sistem
saraf pusat si kecil.
MAKANAN TERLARANG BAGI IBU HAMIL

Anda sedang hamil? Siap-siap mencoret beberapa makanan atau minuman dalam menu
sehari-hari ya... Bagi Anda yang gemar bertualang dalam dunia cita rasa, kehamilan mungkin
terasa bagai sebuah ‘ganjalan’. Pasalnya, demi menjaga kesehatan si kecil, Anda ‘kebanjiran’
petuah seputar apa yang boleh dikonsumsi dan apa yang harus benar-benar dipantang.
Berikut jenis-jenis makanan yang perlu dikenai ‘lampu kuning’, atau bahkan ‘lampu merah’.
Selebihnya? Anda bebas mengombinasikan berbagai bahan pangan, asal tetap bergizi
seimbang.

LAMPU MERAH: Makanan mentah atau setengah matang

Penyebab: Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman
penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Misalnya, bakteri Listeria (mengakibatkan keguguran
atau janin meninggal dalam kandungan), bakteri Salmonella (memicu keguguran), parasit
Toksoplasma (janin berkondisi abnormal), serta bakteri E. coli (merusak usus dan ginjal).

Boleh dikonsumsi? Boleh saja, asal daging sapi (termasuk daging olahan seperti sosis atau
burger), unggas, serta ikan dimasak hingga benar-benar matang. Anda tetap bisa makan
sushi, namun pilih sushi vegetarian atau yang dagingnya dimasak matang. Untuk memastikan
daging olahan benar-benar matang, gunakan termometer khusus untuk daging.

Hindari: Bahan pangan apapun yang tidak diproses hingga matang, seperti telur mentah,
daging setengah matang, kerang mentah, sashimi, sushi mentah, dan lain-lain. Juga, hindari
makanan olahan dari telur mentah, seperti dressing untuk salad dan mayonnaise segar.

LAMPU KUNING: Seafood

Penyebab: Protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 dalam makanan laut memang bisa
membantu meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Malah, menurut penelitian yang dilakukan
di Inggris, kekurangan konsumsi makanan laut selama masa kehamilan bisa mengakibatkan
lemahnya kemampuan verbal, gangguan perilaku, serta masalah tumbuh kembang lain pada
anak. Namun, Anda tetap mesti berhati-hati, karena beberapa jenis makanan laut
mengandung logam merkuri yang berkadar tinggi, sehingga bisa menghambat pertumbuhan
sistem saraf janin.

Boleh dikonsumsi? Anda masih boleh menyantap salmon (kalau bisa, pilih ikan salmon yang
segar dan tidak diternakkan), udang, teri, dan kakap maksimal 340 g per minggu. Batasi
konsumsi ikan tuna hingga tidak lebih dari 170 g seminggu.

Hindari: Ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta jenis ikan apapun yang
berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi. Catatan: Semakin besar ukuran serta
tua usia ikan, semakin tinggi pula kadar polusi dalam tubuhnya.

Kafein dan teh herbal

Penyebab: Kafein bisa ’menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung
serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara
berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko
mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.

Boleh dikonsumsi? Selama hamil, Anda boleh mengonsumsi kafein hingga tidak lebih dari
300 mg per hari (kira-kira sebanyak 2-3 cangkir kopi). Meski jumlah tersebut termasuk aman,
ini bukan berarti kafein yang Anda konsumsi tidak akan menimbulkan risiko apapun. Sebagai
perbandingan: 240 ml kopi mengandung 150 mg kafein, 350 ml minuman bersoda
mengandung 35-50 mg kafein, serta 240 ml teh hitam mengandung 40 mg kafein. Minuman
lain yang termasuk aman bagi Anda adalah teh celup tanpa kafein yang diberi perasa
tambahan, seperti sitrus, jahe, dan peppermint.

Hindari: Teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu
terjadinya kontraksi. Sayangnya, tidak semua kemasan teh mencantumkan secara mendetail
bahan-bahan herbal yang digunakan sebagai campuran. Dan meski pada label kemasan
tertulis diperuntukkan bagi wanita hamil, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter.

Keju dan produk susu lainnya

Penyebab: Produk dari susu mentah atau belum dipasteurisasi (dipanaskan sampai suhu
60°C selama 30 menit untuk membunuh bakteri) bisa mengandung sejumlah kuman, yaitu
Listeria, Salmonella, E. coli, dan lain-lain, yang menyebabkan penyakit yang ditularkan
melalui makanan.

Boleh dikonsumsi? Boleh. Di antaranya adalah susu dan yogurt yang telah melalui proses
pasteurisasi, serta keju keras.

Hindari: Susu mentah, serta keju lunak seperti keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan
Roquefort (kecuali pada label tertera dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi).

Pemanis buatan

Penyebab: Meski efek samping bahan pemanis tambahan terhadap tumbuh kembang janin
masih belum diketahui secara pasti, sejumlah pakar melarang wanita hamil mengonsumsi
pemanis buatan.

Boleh dikonsumsi? Dalam batas wajar, sakarin, aspartam, serta splenda masih boleh
dikonsumsi.
Hindari: Minuman yang tinggi gula. Lebih baik Anda banyak-banyak minum air putih atau jus
buah segar.
1. ADAT DI JAWA TENGAH TENTANG KELAHIRAN BAYI
a. Brokohan, yaitu upacara kelahiran bayi. Sesaji yang disediakan yaitu dhawet, gula
Jawa (satu tangkep), kelapa, kembang setaman.
b. Selapanan, yaitu upacara pemberian nama pada bayi yang baru lahir. Upacara itu
diadakan pada hari ke-35 setelah kelahirannya.
c. Tedhak Siten, upacara ini diperuntukkan bagi bayi yang berusia antara 5-6 bulan pada
saat pertama kali turun ke tanah.

Urutan upacara tedhak siten:


a. Menginjakkan kaki bayi ke atas jadah sebanyak tujuh piring. Artinya agar kelak setelah
dewasa selalu ingat tanah airnya.
b. Menaikkan bayi setahap demi setahap ke atas tangga bersusun tujuh yang terbuat dari
tebu wulung.Artinya agar ia mendapat kehidupan sukses dan dinamis setahap demi
setahap.
c. Memasukkan bayi berikut inang pengasuh ke dalam kurungan dan menanti sampai
bayi tersebut mengambil barang-barang yang disediakan dalam kurungan yang terdiri
dari buku, pensil, wayang kulit, perhiasan emas berlian,dan mainan, Benda yang
pertama kali diambil sang bayi akan melambangkan kehidupannya kelak.
d. Siraman yaitu memandikan bayi dengan air bunga setaman yang bertujuan agar ia
dapat menjalani kehidupan yang bersih dan lurus.

Tetesan
Tetesan, yaitu upacara khitanan untuk putri raja yang berusia 8 tahun.
a. Upacara tetesan diadakan di Bangsal Pengapit sebelah selatan Dalem Prabayeksa.
Dihadiri oleh garwa dalem, putra dalem, wayah, buyut, serta canggah.
b. Selain itu juga abdi dalem bedaya, emban, amping, abdi dalem keparak berpangkat
tumenggung serta Rio yang duduk di emper bangsal pengapit. Abdi dalem lainnya
berada di halaman sekitarnya.
c. Busana yang dikenakan untuk upacara tetesan terdiri dari nyamping cindhe yang
dikenakan dengan model sabukwala, lonthong kamus bludiran, cathok kupu terbuat
dari emas, slepe, kalung ular, subang gelang tretes, dan cincin tumenggul. Sanggulnya
berbentuk konde dengan pemanis bros di tengahnya dan hiasan bulu burung bangau
yang disebut lancur. Di atas sanggul diletakkan pethat berbentuk penganggalan atau
bulan sabit.

Supitan
Supitan, yaitu upacara khitanan untuk putra bangsawan yang berusia kira-kira 14 tahun.
Setelah menjalani upacara supitan para bangsawan tinggal di Ksatriyan terpisah dari ibunya
dan saudara perempuannya.

Tarapan
Tarapan, yaitu upacara inisiasi haid pertama bagi anak perempuan.
a. Busana yang dikenakan terdiri dari nyamping cindeh, lonthong kamus bludiran, udhet
cindhe, slepe, gelang kana, sangsangan sungsun, subang, dan cincin. Sanggulnya
berbentuk tekuk dengan hiasan pethat gunungan. Di bagian tengah sanggul dikenakan
bros, lancur, serta peniti renteng sebagai jebehan di keri kanan. Upacara diadakan di
Bangsal Sekar Kedaton sebelah selatan Kedaton Kulon.
b. Upacara ini termasuk upacara intern wanita, sehingga para pria termasuk Sultan tidak
boleh hadir dalam upacara tersebut.
c. Perkawinan, terus hamil dan ada upacara Nggangsali (5 bulan) dan Mitoni (7 bulan).
Usia 9 bulan, bayi lahir, Brokohan lagi, dan seterusnya...
2. PANTANGAN MELAYU

a. Wanita mengandung tidak boleh mentertawakan binatang seperti monyet kerana


dikhuatiri muka dan perlakuan bayi akan menyamai haiwan berkenaan.
b. Mereka dilarang memakan ikan yang bewarna merah kerana dikhuatiri berlakunya
tumpah darah ketika melahirkan bayi.

c. Wanita mengandung juga dilarang bekerja pada waktu subuh dan maghrib kerana
dikhuatiri bayi yang lahir akan kelihatan tidak bermaya kerana semangatnya telah
terganggu.

d. Mereka dilarang mengetuk paku pada kayu di sebelah petang kerana dikhuatiri bayi
atau ibu akan sakit atau mati

Adat Kehamilan / Kelahiran

ADAT MELENGGANG PERUT

a. Adat ini masih diamalkan oleh sesetengah masyarakat Melayu yang berpegang teguh
kepada adat khususnya di kawasan pedalaman. Adat melenggang perut dilakukan bagi
bakal ibu yang mengandung anak pertama atau anak sulung ketika kandungan itu
berusia tujuh bulan. Adat mi bertujuan memelihara anak dalam kandungan dan
dipercayai sempurna sifatnya apabila lahir kelak.
b. Jika amalan melenggang perut tidak dilakukan dipercayai akan memudaratkan ibu yang
mengandung. Kemungkinan ibu akan mengalami kesulitan semasa bersalin.
c. Dari sudut lain pula, amalan melenggang perut adalah sebagai langkah menempah
bidan bagi ibu mengandung yang hendak melahirkan anak di rumah. Dengan cara ini,
seseorang bidan yang telah ditempah bertanggungjawab terhadap keselamatan ibu
mengandung semasa bersalin nanti. Untuk menjalankan upacara ini beberapa bahan
perlu disediakan. Di antara bahan-bahan tersebut ialah anak kelapa yang baru tumbuh,
anak tebu yang baru tumbuh, anak pisang yang baru tumbuh, air sebuyung, mayang
pinang, kain batik, tepung tawar, bertih, limau nipis, kelapa muda dan kelapa tua, bunga
tujuh jenis seperti bunga melur, kenanga, bunga cina dan lain-lain, sirih sepiak, pucuk
kelapa muda dan benang mentah.

Penentuan Waktu / Masa

Adat melenggang perut sebaik-baiknya hendaklah dilakukan pada waktu pagi, iaitu pada
hari Jumaat. Waktu yang baik untuk melaksankan upacara ini ialah antara jam 8.00 pagi
hingga jam 12.00 tengah hari, sebelum masuk waktu zuhur.

a. Menempah Bidan dan Melenggang Perut

Tempahan bidan hendaklah diberitahu terlebih dahulu bagi memberi kesempatan kepada
bidan membuat persediaan yang diperlukan untuk upacara melenggang perut itu.

Setelah ditentukan harinya, langkah pertama yang dilakukan ialah menggolek buah
kelapa di atas perut ibu mengandung. Kelapa itu mestilah dibuang sabutnya dan dikupas licin.
Kelapa itu akan digolekkan pada perut ibu mengandung, bermula dari kanan ke kiri.
Perlakuan ini dilakukan oleh bidan dan hanya disaksikan oleh ahli keluarga yang terdekat
sahaja.
b. Mandi Bunga

Sesudah upacara menggolek kelapa di atas perut ibu mengandung, upacara memandikan
ibu mengandung itu pula dijalankan. Proses ini dikenali sebagai mandi bunga kerana air
mandian itu dibubuh tujuh jenis bunga yang dimasukkan ke dalam buyung. Air di dalam
buyung itu dititiskan air limau nipis dan dibubuh juga sedikit bertih. Mandi bunga dikatakan
baik dari segi fizikal dan menguatkan semangat ibu mengandung.

c. Tepuk Mayang

Setelah selesai mandi bunga, ibu mengandung akan diberi persalinan. Apabila selesai
menukar pakaian, ibu mengandung disuruh berlunjur lurus (kaki dirapatkan) dan bidan akan
melaksanakan upacara menghalau dan menjauhkan kuasa ghaib. Mayang pinang muda yang
masih di dalam kelopak dijampi. Bidan berdiri tegak di belakang kepaha ibu mengandung
sambil menjampi mayang. Kemudian, mayang akan dipukul di atas tangan kiri bidan tersebut
sehingga pecah kelopaknya. Upacara ini dilaksanakan kerana dipercayai si ibu akan bersalin
sebagaimana mudahnya mayang pecah.

d. Membelah Kelapa

Sebaik sahaja upacara tepuk mayang selesai, kelapa muda akan dibelah. Air serta isi
kelapa tersebut diberi minum kepada ibu mengandung. Kelapa yang tua pula dibuat minyak.
Minyak kelapa ini digunakan untuk menguat bakal ibu tersebut. Tujuan membelah kelapa ini
hampir sama dengan upacara tepuk mayang tadi.

e. Upacara Pelepas

Perkataan 'pelepas' bermaksud adat menghalau atau menjauhkan penunggu dan


memuhihkan semangat bakal ibu tersebut. Di antara peralatan yang diperlukan ialah benang,
daun kelapa, sirih sepiak dan kemenyan.

Bidan akan membuat lingkaran simpul lepas daripada daun kelapa. Kemenyan pula
akan dibakar, manakala sirih dan benang akan diletakkan di dalam piring. Bidan akan
menjampi dan simpulan daun kelapa tadi dileraikan. Apabila simpulan tersebut dililitkan pada
tengkuk (bukan lilit mati) ia akan ditarik pada puncanya.

f. Jamuan Kesejahteraan

Apabila upacara pelepas selesai, tuan rumah akan mengadakan sedikit jamuan kepada
para tetamu yang hadir dalam upacara tersebut. Kelazimannya jamuan yang diadakan ialah
pulut kuning atau jamuan nasi. Apabila selesai jamuan tersebut, maka berakhirlah upacara
melenggang perut.
PANTANG LARANG BAGI IBU MENGANDUNG (MELAYU / MALAYSIA)

Perkataan 'pantang' bererti tegahan daripada melakukan sesuatu kerana dipercayai


membawa akibat buruk. Sementara perkataan 'larang' bererti tegahan daripada melakukan
sesuatu kerana kuat kuasa undang-undang atau perintah. Pantang larang diadakan sebagai
satu cara mengelakkan manusia daripada mendapat sakit ataupun kecelakaan. Pantang
larang masyarakat Melayu terbentuk akibat kepercayaan terhadap kekuatan kuasa jahat.
Mereka mempercayai bahawa jika sesuatu pantang larang dilanggar kecelakaan akan
menimpa mereka.

Oleh itu beberapa pantang larang berkait dengan ibu mengandung diadakan. Pantang
larang ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesihatan ibu mengandung serta
menjaga bayi dalam kandungannya.

Di antara pantang larang ibu mengandung berhubung dengan makanan adalah seperti
berikut:

a. Dilarang makan sotong. Dipercayai jika ibu mengandung memakan sotong, hantu akan
mencekik ataupun mencerut bayi dalam kandungan kerana sotong mempunyai banyak
tangan yang biasa kita sebut sebagai janggutnya. Oleh itu ibu mengandung dilarang
memakan sotong kerana dikhuatiri akan menghadapi masalah ketika bersalin. Anak
mungkin tercerut tali pusatnya.
b. Dilarang minum air kelapa dan air tebu pada peringkat awal kerana dikhuatiri anak
dalam kandungan akan gugur.
c. Memakan buah nanas dan betik muda juga dilarang. Buah-buahan ini dipercayai akan
menggugurkan kandüngan.
d. Apa sahaja yang diidamkan oleh ibu mengandung mestilah dipenuhi. Jika tidak
dipenuhi dipercayai anak yang bakal hahir akan meleleh air liurya.

Pantang larang lain berhubung dengan ibu mengandung adalah seperti berikut:

a. Dilarang mencaci atau mengumpat, membuat fitnah, iri hati juga bergaduh
terutama dengan ibu mentua. Perbuatan tersebut dipercayai akan mempengaruhi
perangai anak yang bakal lahir. Ibu mengandung juga akan mengalami kesulitan
semasa melahirkan anak.
b. Dilarang memaku, memahat, menggali lubang, membelah kayu menyembeih
binatang ternakan. Perbuatan ini dikhuatiri akan menyebabkan anak yang bakal lahir
cacat bibirnya atau anggota-anggota badan lainnya.
c. Tidak boleh memukul atau mencederakan binatang kerana dikhuatiri anak
yang bakal lahir akan mengalami kecacatan.
d. Dilarang keluar rumah pada waktu petang dan senja kerana dikhuatiri hantu
akan mengusiknya.
e. Hendaklah menjauhi pergaulan dengan orang yang tidak jujur atau rendah
maruahnya, kerana dipercayai ini akan mempengaruhi perangai anak yang bakal lahir.
f. Dilarang melihat gerhana bulan ataupun matahari kerana khuatiri anak yang
bakahl lahir akan cacat.
g. Dilarang duduk di anak tangga kerana dipercayai perbuatan akan
mendatangkan kecelakaan kepada ibu sewaktu hendak melahirkan anak.
h. Tidak boleh menziarahi orang mati kerana dikhuatiri menjejaskan kesihatannya
juga kandungannya. Ibu dilarang menyentuh mayat kerana khuatiri anak yang akan
dilahirkan cacat anggota badannya.
i. Tidak boleh memikul batu kerana dikhuatiri anak dalam kandungan menjadi
lumpuh.
j. Tidak boleh menanam pokok pisang kerana dikatakan perbuatan ini boleh
menyebabkan anak berkepala besar yang luar biasa.
k. Ditegah menyusun tempurung kerana dikhuatiri anak yang akan dilahirkan
botak kepalanya.
l. Ibu mengandung juga tidak boleh membiarkan anak-anak melangkah perutnya
kerana dikhuatiri anak akan lahir cacat atau dilahirkan tidak cukup bulan.
m. Tidak boleh melintasi di bawah pokok cermai kerana dipercayai ini boleh
menyebabkan keguguran atau turun darah.
n. Dilarang tidur pada waktu tengah hari kerana dikhuatiri kepala anak yang bakal
lahir akan menjadi besar.
o. Membawa api di belakang ibu mengandung juga adalah dilarang kerana
dikhuatiri bayi kembar darah.
p. Membawa air di belakang ibu mengandung juga dilarang kerana dikhuatiri bayi
kembar air.

Selain pantang larang yang dinyatakan di atas terdapat beberapa pantang larang lagi yang
bersangkut dengan suami kepada ibu mengandung.

a. Suami kepada ibu mengandung pula dilarang meniup seruling atau


alat bunyi-bunyian kerana dikhuatiri anak yang akan dilahirkan sentiasa menangis.
b. Suami juga dilarang menyembelih ataupun pergi memburu binatang
kerana dikhuatiri anak yang bakal lahir cacat anggota badannya.
c. Suami juga dilarang pulang lewat malam atau pergi ke luar negeri.
d. Suami juga dilarang memukul, membunuh binatang seperti ular dan
sebagainya kerana dipercayai anak yang bakal dilahirkan akan cacat atau kenan
binatang tersebut.

MAKANAN IBU MENGANDUNG

Setiap makanan yang mungkin diidamkan oheh ibu mengandung mestilah ada had dan
pantang larangnya. Makanan tertentu dikatakan ada baik dan buruknya kepada ibu
mengandung dan anak yang bakal dilahirkan.
Berbagai jenis makanan disenaraikan sebagai memanaskan, menyejukkan, tajam,
berangin dan mungkin beracun atau memudaratkan kandungan serta menjejaskan kesihatan
ibu dan bayi dalam kandungan.

Makanan Sejuk

Makanan yang disenaraikan sebagai makanan sejuk adalah seperti sayur-sayuran,


sesetengah buah-buahan, teh dan herba-herba Cina, air tebu, air tembikai, air nanas dan
betik. Jika dimakan akan menyebabkan tangan atau kaki berasa kebas, pening kepala, sakit
urat saraf, sesak nafas, sakit sendi dan juga kejang otot.

Ibu mengandung juga dilarang memakan makanan sejuk kerana ia boleh melemahkan
kandungan, kesihatan ibu dan boleh menyebabkan keguguran.

Makanan Panas

Makanan yang disenaraikan sebagai makanan panas pula ialah daging termasuklah daging
lembu dan kambing, rempah, sesebuah-buahan tempatan seperti durian, beberapa jenis
herba Cina dan coklat. Walaupun makanan ini tidak dilarang ketika mengandung, ramai
percaya memakan makanan tersebut boleh menyebabkan anak kerdil dan ibu mengandung
kesulitan ketika melahirkan anak. Durian tidak digalakkan kerana buah ini dipercayai
menyebabkan anak bisul setiap musim durian.

Makanan Lain yang Dilarang

Binatang bersisik atau berkulit kasar juga dilarang ibu mengandung memakannya kerana ia
boleh menyebabkan anak berkulit kasar mempunyai masalah kulit.

Pantang larang makanan ini lebih ketara sewaktu ibu melalui tempoh pantangnya selama
44 hari. Masa inilah ibu digalakkan makanan panas yang boleh membantu memulihkan
kesihatan badannya dengan cepat.

Pantangan Larangan Bagi Perempuan Hamil (MELAYU)


Maka diperbicarakan orang didalam masa-masa kehamilan ini adalah pantangan dan
larangan yang diindahkan, kerana tiada boleh hendak diperkecilkan-kecilkan. Bersebab
pantang larang yang diperingatkan oleh orang-orang tua, bukanlah tiada mempunyai sebab
musabab, tentulah ianya tersabit kepada pengalaman turun temurun.
Oleh sebab itu, dalam kaitan ini hendaklah juga diberikan kepada beberapa contoh pantang
larang ketika masa kehamilan bagi calon emak maupun juga kepada suami atau calon ayah.
Pantang larang itu diantaranya sebagai yang ternukil berikut ini bagi perempuan yang sedang
hamil:

a. Tiadalah konon diperkenankan untuk melalui atau melewati tempat


menyidai pakaian atau penjemur kain, dikhawatirkan anaknya lahir dalam keadaan
melintang.
b. Tiadalah diperkenankan untuk membelah ikan dibagian kepala,
terutama jika ikan itu besar, takut kelak anak yang dilahirkan menjadi cacat atau sumbing
bibirnya.
c. Tiada diperbolehkan membelah puntung kayu, dikhawatirkan anaknya
kelak cacat.
d. Tidak boleh mencacak pagar, ditakutkan akan susah ketika
melahirkan.
e. Janganlah mengikat tali, rotan atau akar, dipercayai akan sukarlah
ketika melahirkan.
f. Tiadalah dibenarkan seseorang itu melewati atau melintas di
belakang kepada perempuan hamil yang sedang duduk, takut nyeman atau menyerupai
orang yang lalu dibelakang. Kalau ingin lewat di belakangnya hendaklah diberitahu
dahulu.
g. Tiadalah pula elok melilit kain sesuatu dileher, ditakutkan kelak si
anak akan terlilit tali pusat ketika lahir.
h. Kemudiannya bagi perempuan hamil tiadalah elok untuk
memperkatakan keburukan ataupun kecacatan seseorang, sebab akan dikhawatirkan
kelak anaknya lahir menyerupai kepada orang yang dicelanya. Tetapi jika ianya terlepas
kata sebaiknya meminta ampun kepada Allah dengan cara beristighfar.
i. Sebaiknya kepada wanita yang sedang hamil, dipersenang-
senangkan hatinya.

ADAT MELAHIRKAN ORANG RIMBA (RIAU – JAMBI – SUMSEL)

Bagi masyarakat yang memiliki tingkat kematian sangat tinggi seperti halnya Orang Rimba,
kelahiran bayi merupakan kejadian yang dianggap sangat penting. Bayi yang lahir merupakan
pertanda bahwa kelompok mereka bisa terus berlanjut. Upacara untuk menyambut bayi pun
dilakukan. Pada saat hamil delapan bulan, anggota keluarga terdekat telah menyiapkan
tempat khusus untuk melahirkan, yakni tano peranakan. Tempat khusus untuk melahirkan itu
terpisah jauh dari rumah. Hanya suami, dukun bayi dan anggota keluarga terdekat yang boleh
datang ke sana. Pada saat menjelang upacara sale mereka juga menyiapkan balai sebagai
tempat upacara. Sale diselenggarakan pada hari dimana diperkirakan bayi akan lahir.
Tujuannya agar sang bayi mendapat berkah dari nenek moyang serta berumur panjang.

Proses kelahiran bayi dianggap penuh dengan bahaya. Hantu-hantu akan berusaha
mengganggu bayi dan ibunya. Tidak jarang gangguan yang berat bisa membunuh ibu dan
bayi. Oleh karena itu dalam proses melahirkan, sang ibu ditunggui oleh suami, mertua,
orangtua, kakek nenek suami, dan kakek neneknya sendiri. Mereka berharap ibu dan bayi
yang ditunggui tidak akan didekati hantu pengganggu. Dengan cemas mereka menunggu.
Proses melahirkan seolah dianggap pertarungan hidup mati. Hal itu sebenarnya sangat wajar
karena karena tingkat kematian ibu dan anak pada saat melahirkan sangat tinggi.

Setelah melahirkan, ubun-ubun dan tali pusat bayi yang baru lahir diolesi kulit pohon
tenggeris. Kulit kayu yang hendak dioleskan itu terlebih dahulu dikerok dengan parang
dengan aturan dari atas kebawah. Setelah itu kulit kayu dikeringkan dan siap digunakan.
Dalam waktu tujuh hari, tali pusat akan tanggal dan kering. Dalam waktu tujuh hari pula ubun-
ubun akan mengeras. Ari-ari bayi (bali anak) yang keluar ditanam di tanah. Disekitarnya
diletakkan tiga ranting pohon setubung bercabang tiga. Ari-ari bayi diperlakukan sama seperti
anak. Pekuburannya tidak boleh dilewati oleh siapapun dan juga tidak boleh dijadikan ladang.

Anda mungkin juga menyukai