1. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial dan komunikasi . Jelaskan
dalam terjadinya interaksi sosial kedua bacaan dengan menjelaskan kontak sosial dan
komunikasi yang terjadi dalam bentuk matriks!
2. Bentuk interaksi sosial terdiri dari proses yang mendekatkan dan proses
yang menjauhkan. Jelaskan perbedaan proses tersebut dan berikan contohnya!
Asosiatif
Disosiatif
1. Persaingan : Proses sosial antara dua orang atau lebih untuk memiliki
asset material atau bukan material.
3. Jelaskan bentuk interaksi yang terjadi pada dua bacaan! Berikan contoh kutipan
dalam bacaan yang mendukung jawaban anda!
Bentuk interaksi yang terjadi pada teks “ Mengakhiri Konflik Papua” adalah
bentuk bentuk interaksi dissosiatif. Karena teks itu berisi tentang konflik dan
kontravensi yang terjadi antara sebagian warga negara Indonesia yang
memandang buruk warga Papua sehingga terjadi rasisme dan tindak
kekerasan terhadap warga Papua.
Contoh kutipan :
1. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial dan komunikasi . Jelaskan
dalam terjadinya interaksi sosial kedua bacaan dengan menjelaskan kontak sosial dan
komunikasi yang terjadi dalam bentuk matriks!
Kontak sosial
Ia juga bersilaturahim ke pemegang kebijakan dan pihak-pihak lain yang bisa
membantunya membangun desa.
Ia rutin bersilaturahim dan berkunjung ke rumah-rumah warga. Ia tahu
kegiatan itu melelahkan karena warganya berjumlah 7.600 jiwa dari 2.350
keluarga. Namun, itulah kunci yang membuatnya dekat dengan warga.
Komunikasi
Ia datangi pertemuan-pertemuan RT untuk memberikan pemahaman tentang
manfaat pertanian terencana dan terintegrasi.
Selain itu, ia juga menekankan kepada perangkat RT, tokoh masyarakat, dan
warga bahwa dana desa aman digunakan asalkan bukan untuk kepentingan
pribadi.
1. Assosiatif
Merupakan proses dimana terjadi penyatuan serta menghasilkan kerja sama.
Bentuk ini terbagi menjadi 3, yaitu kerjasama, akomodasi, serta asimilasi dan
akulturasi.
A. Kerjasama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut.
Dalam teks “Rasim, Tokoh Ekonomi Desa”, terdapat contoh kerja
sama yaitu terdapat dalam kalimat “Desa Langgosari mendapatkan
akses air bersih melalui kerja sama dengan Perhutani dan Dinas Cipta
Karya”.
B. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses di mana perorangan atau kelompok
manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan
penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan atau
pertikaian tersebut.
Akomodasi terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing
pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan
mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap
perselisihan.
b. Arbitrase, yaitu proses akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi
dari kedua belah pihak yang bertentangan.
c. Mediasi, yaitu menggunakan pihak ketiga yang netral untuk
menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai.
d. Konsiliasi, yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan
yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama.
e. Toleransi, yaitu suatu watak seseorang atau kelompok untuk
sedapat mungkin menghindari perselisihan.
Dalam teks “Rasim, Tokoh Ekonomi Desa”, terdapat contoh toleransi
serta konsiliasi yang terdapat pada paragraf 7 pada kalimat “Rasim
menghadapi penolakan itu dengan sabar. Ia datangi pertemuan-
pertemuan RT untuk memberikan pemahaman tentang manfaat
pertanian terencana dan integrasi”.
C. Asimilasi dan Akulturasi
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara
beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental,
dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Pada teks “Rasim, Tokoh Ekonomi Desa” terdapat contoh asimilasi
yaitu terdapat pada paragraf 7 pada kalimat “Ia mengajak ketua RT,
tokoh masyarakat, serta pemuda desa untuk studi banding keluar
wilayah”. Serta terdapat contoh akulturasi yaitu terdapat pada paragraf
4 pada kalimat “Rasim memang dekat dengan pengolahan kebun dan
pertanian karena ia sering membantu sang ayah bertanam padi dan
sayur-mayur di Desa Karanggude, Karanglewas, Banyumas”.
2. Dissosiatif
Merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan.
Bentuk ini terbagi menjadi 3, yaitu persaingan, kontravensi, dan konflik.
A. Persaingan
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling
berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai
tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.
Pada teks “Rasim, Tokoh Ekonomi Desa” terdapat contoh persaingan
yaitu pada paragraf ke 7 pada kalimat “Ide Rasim tidak berjalan begitu
saja sebab sebagian tanah desa itu terlanjur diokupasi warga secara
perseorangan dengan ditanami singkong”.
B. Kontravensi
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan konflik.
Kontravensi dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Umum, yaitu seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap
pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan
kekerasan.
b. Sederhana, yaitu seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain,
mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.
c. Intensif, yaitu seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan
mengecewakan pihak lain.
d. Rahasia, yaitu seperti mengumumkan rahasia pihak lain dan
berkhianat.
e. Taktis, yaitu seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak
lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.
Pada teks “Rasim, Tokoh Ekonomi Desa” terdapat contoh kontravensi
(penolakan) yaitu pada paragraf 7 pada kalimat “Warga juga keberatan,
bahkan menentang sistem pertanian terintegrasi dengan peternakan
yang diusulkan Rasim”.
C. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
3. Bentuk interaksi yang terjadi pada teks “Rasim, Motor Ekonomi Desa” adalah
bentuk interaksi Assosiatif. Karena teks ini berisi bahwa bagaimana kepala
desa membangun desa yang bai buat waarganya dengan cara yang baik pula
seperti bekerja sama dan saling menjaga silahturahmi.
Contoh kutipan :
- “ ia rutin bersilahturahim dan berkunjung ke rumah-rumah wargany
“ (Assosiatif Akomodasi).
- “ ia juga bersilahturahim ke pemegang kebijakan dan pihak-pihak lain yang
bisa membantunya membangun desa. “ (Assosiatif Akomodasi).
- “ Desa Langgongsari mendapatkan akses air bersih melalui kerja sama
dengan Perhutan dan Dinas Cipta Karya. “ (Assosiatif Kerjasama).
- “ Desa tanpa usaha tidak akan mandiri. Desa seperti itu akan terus
mengandalkan kucuran dana dari pemerintah. “ (Assosiatif Akomodasi).
- “ Ia datangi pertemuan-pertemuan RT untuk memberikan pemahaman
tentang manfaat pertanian terencana dan terintegrasi. “ (Assosiatif
Akomodasi).
NAMA : Kireina Gusti S
NIM : F24190088
NAMA : Muhamad Tri Hanrevi
NIM : G14190046
Definisi interaksi
sosial menurut
ahli
Manfaat interaksi
Definisi, Syarat,
dan Prinsip Kontak sosial
Interaksi Sosial
Syarat interaksi
sosial
Komunikasi
Interaksi Sosial
pada zaman
sekarang
Kerja sama
Akomodasi
Asosiatif
Asimilasi
Interaksi
Sosial Proses Interaksi
Akulturasi
Sosial
Persaingan
Definisi Relasi
Sosial
Dissosiatif Kontravensi
Jaringan Sosial
NAMA : Timotius Binoto Wicaksana C
NIM : F24190090
NIM : E14190032