FISIP UHO
OLEH:
SITI KASMAWATI
C1B117237
KENDARI
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
dasar manusia dalam hubungan antar pribadi, dimana komunikasi terdapat dalam
berbagai konteks kehidupan manusia seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik
yang tentunya manusia itu sendiri saling membutuhkan dalam hal berinteraksi.
dapat hidup dan berkembang serta berperan sebagai makhluk sosial dengan
melakukan hubungan kerja sama yang baik antar sesama manusia lainnya. Boleh
2
Dengan demikian komunikasi nonverbal merupakan jenis komunikasi yang
language), serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh manusia itu
35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi nonverbal. Albert
kepercayaan dari pembicaraan orang dari bahasa verbal sebanyak 7%, dari vocal
suara sebanyak 38%, serta dari ekspresi muka (nonverbal) sebanyak 55%. Ia
sering sekali terdengar maupun terlihat dalam kehidupan kita yaitu dalam
hubungan antar pribadi. Satire biasa terlihat bukan hanya dalam kehidupan antar
pribadi mahasiswa tetapi melalui media juga seperti drama, puitis, majas, lagu,
karikatur, film. Satire dikaitkan dengan bahasa lelucon yang dimaksudkan untuk
3
bahasanya benbentuk humor, dimana satire digunakan untuk melihat kekurangan
untuk mendapat perubahan. Satire pula digunakan oleh mahasiswa FISIP UHO
agar membuat perasaan lebih tenang, menghilangkan penat, serta menghibur diri.
Satire merupakan majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk sindiran
sebagai bahan candaan yang sifatnya menghibur tetapi satire pula digunakan agar
satire yang sering memicu terjadinya permasalahan bagi mahasiswa itu sendiri.
Salah satu contoh satire dikalangan mahasiswa FISIP UHO yaitu tentang
dan besar, buka saja botol tidak bisa. Contoh yang lain juga seperti harumnya
kamu, orang yang disampingmu saja menghindar. Tetapi bahasa satire tersebut
tidak langsung dilontarkan kepada seseorang yang dimaksud, namun dapat merasa
tersinggung karena situasi dan topik yang ada terdapat pada seseorang tersebut.
Berdasarkan pendapat salah satu ahli yaitu Keraf (2010, hlm. 144),
sesuatu. Sehingga gaya bahasa tersebut cenderung menolak suatu gagasan dan
4
Awalnya komunikasi dengan menggunakan bahasa satire terlihat lebih
FISIP UHO karena ada unsur humor yang digunakan. Namun, satire mempunyai
kekuatan yang bisa diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. Disatu sisi,
penggunaan satire dapat menjadi kekuatan atau daya tarik seseorang. Disisi lain,
memang terjadi dan ada pada diri seseorang, kemudian menyusun kalimat dalam
bentuk satire yang akan ditujukan untuk peristiwa tersebut. Biasanya saat terjadi
satire, mahasiswa dalam berinteraksi terlihat senang akan candaan yang dibuat.
Tetapi, siapa sangka setelah terjadinya peristiwa tersebut ada pihak yang diam-
Akibatnya, mahasiswa FISIP UHO saling tatap dengan penuh rasa marah maupun
tatap dengan penuh kesinisan, rasa sakit hati, kecewa, menyinggung dan beberapa
akibat lainnya.
Satire bukan bahasa asing yang jarang kita dengar. Bagi mahasiswa FISIP
UHO, titik tertinggi dalam menjalin komunikasi dan hubungan yang baik disaat
tidak merasa tersinggung lagi dengan candaan orang lain. Pernyataan tersebut
5
bukan hanya diakui oleh mahasiswa FISIP UHO saja, tetapi juga mahasiswa
Namun, siapa sangka kini satire menjadi salah satu hal yang jangan dianggap
remeh oleh mahasiswa FISIP UHO, Kendari karena dapat memicu terjadinya
antar pribadi. Sekiranya penggunaan satire kerapnya harus menjadi perhatian kita
bahasa satire yang selalu membawa canda tawa bagi mahasiswa FISIP UHO
niatnya hanya untuk membawa dampak positif bagi mahasiswa entah untuk
dibalik canda tawa yang dilihat terdapat dampak negatif yang merusak hubungan
antar pribadi.
Berangkat dari persoalan tersebut, maka penelitian ini akan difokuskan pada
6
2. Bagaimana dampak satire dalam hubungan antar pribadi mahasiswa
FISIP UHO?
Dengan melihat tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka
diharapkan penelitian ini secara langsung maupun secara tidak langsung dapat
1. Manfaat Teoritis
dalam hubungan antar pribadi. Tentunya penelitian ini juga diharapkan mampu
2. Manfaat Praktis
untuk tidak menganggap remeh tentang satire. Kita sebagai makhluk sosial tetap
7
3. Manfaat Metodologis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti yang
yang berbeda.
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam penelitian pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,
Penelitian dalam bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori dan konsep,
penelitian, informan penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan
8
BAB II
Satire telah ada dan digunakan sejak tahun 41 H/661 M. Tahun itu adalah
ekonomi, dan fanatisme kesukuan. Pada masa tersebut ada seorang tokoh yang
yang berkembang pada masa Bani Umayah adalah dalam puisi hija al-Farazdaq.
Jenis satire oleh al-Farazdaq ada 5 jenis yaitu, jenis satire agama (al-hijā al-dīnī)
seseorang, satire sosial (al-hijā al-ijtimāi) yaitu sindiran yang terkait perilaku
sosial yang kurang lazim terjadi pada masyarakat pada umumnya, satire politik
(al-hijā al-siyāsi) yang digunakan untuk kepentingan politik, satire moral (al-hijā
memiliki moralitas yang rendah, dan satire personal (al-hijā al-syakhsyi) yaitu
satire yang menyerang pribadi seseorang dengan cara mengejeknya melalui hal-
Sejarah satire atau asal usul satire juga telah ada pada zaman Yunani Kuno,
seperti satire dalam puisi iambik Semonides of Amorgos (abad ke 7-6 SM) dan
9
Archilochus of Paros (712-664 SM), dan karya komedian seperti Aristophanes
(444-385 SM) yang warisannya diwarisi oleh Humor Romawi seperti Gaius
Satire juga terlihat pada masa reformasi dan pada masa orde lama juga
atau lambang dalam melukiskan kejadian atau tokoh yang sedang banyak
menggambar dan teknik penggunaan bahasa kartun karikatur. Pada era ini semua
Ancaman bredel akan didapat media pada masa itu jika media berani mengkritik
jalannya proses roda pemerintahan masa itu, sehingga teknik penggunaan bahasa
yang tadinya kejam atau tajam kini berubah menjadi lebih mulus atau halus. Masa
sosial, mobilisasi, serta sarana transfer nilai. (Arif Wibawa, Jurnal Komunikasi
Massa:21). Kemudian media massa kembali menjadi lebih kritis, tetapi tidak
sarkastik. Halusnya bahasa yang digunakan memang warisan saat masa orde baru
Pada karikatur orde lama, teknik menggambarkan suatu peristiwa pada masa
itu benar-benar tajam dan bebas. Karikatur politik dalam koran yang terbit saat
itu, begitu tajam dan bebas tertuju kepada tokoh politik yang mengalami masalah,
10
menggambarkan peristiwa tersebut begitu nyata sesuai peristiwa yang terjadi
ketika pada masa orde lama. Media pada masa tersebut masih dibawah kendali
Karikatur lebih mudah dipahami maknanya pada saat itu, karena media tidak takut
masyarakat hingga saat ini. Satire digunakan seperti dalam ranah politik, dalam
Mengutip dari buku Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, satire adalah
majas atau gaya bahasa yang mengandung kritik serta berbentuk penolakan.
Mengutip dari ungkapan satire dalam Charlie Hebdo tulisan Sri Ratnawati, satire
pada dasarnya digunakan untuk menyindir secara halus, bahkan bisa dijadikan
Satire merupakan majas atau gaya bahasa yang ditujukan untuk menyatakan
secara tidak langsung atau berupa kiasan dalam menggunakan bahasa satire.
Sementara itu, Nurdin, Maryani dan Mumu (2002, hlm. 29) satire
Menurut Keraf (2010, hlm. 144) berpendapat satire adalah ungkapan yang
11
Disimpulkan bahwa satire adalah gaya bahasa yang cenderung menolak suatu
Octa Riskiana Diar Resti (2015:2) menjelaskan bahwa satire adalah sebuah
kritikan yang menyindir terhadap suatu keadaan dalam bentuk karya sastra,
namun hanya memberikan gambaran terhadap suatu keadaan yang terjadi, dan
biasanya tidak memberikan solusi positif dari apa yang dikritiknya. Satire
dikemas dalam bentuk humor dimana dapat membangkitkan tawa para penikmat
sastra, dan tawa itulah yang menjadi senjata satire untuk mengkritik dan
mencemooh sesuatu. Abrams (dalam Allen dan Stephens, 1962: 44) satire menjadi
2 jenis: (1) Direct satire, (2) Indirect satire. Ada dua hal penting dalam satire,
yang pertama adalah “Wit and Humour” (kecerdasan dan humor), yang kedua
adalah “attack” (serangan) (Frye dalam Allen dan Stephen, 1962: 16). Humor
tanpa adanya penyerangan hanya akan membentuk kesenangan saja, tidak akan
menjadi sebuah satire (Frye dalam Allen dan Stephen, 1962: 16). Oleh karena itu
(Toyadha, 2017)
Satire terbagi atas tiga bentuk, yaitu satire berbentuk cemooh dan nista,
12
1) Satire Cemooh dan Nista
Satire bentuk cemooh dan nista adalah satire berbentuk majas atau gaya
bahasa berupa ejekan yang kasar guna merujuk kepada seseorang atau masyarakat
mempunyai sisi kelemahan yang selalu mereka anggap remeh, bahwa orang
Berdasarkan sifatnya satire dibagi menjadi dua jenis, yaitu satire lembut dan
a) Satire lembut: Gaya bahasa satire bersifat lembut yaitu penggunaan gaya
yang dimiliki.
b) Satire Keras: Gaya bahasa satire bersifat keras yaitu penggunaan gaya bahasa
dengan nada kasar, marah bahkan dingin untuk mengkritik sesuatu yang
dianggap salah atau tidak dapat ditoleransi. Biasanya jenis satire ini
13
menggunakan kata-kata yang tidak pantas untuk memberi mengkritik. Dosis
sarkasme dan sinisme dalam jenis satire ini sangat tinggi. (Ii & Pustaka,
2013)
bahasa nonverbal seperti ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
suara, gaya emosi, gaya berbicara serta gerak isyarat dan bahasa tubuh.
bahasa nonverbal. Bahasa nonverbal disebut isyarat atau bahasa diam (silent
marah, bahagia, sedih atau bingung dapat dilihat melalui komunikasi verbalnya.
35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi nonverbal. Albert
kepercayaan dari pembicaraan orang dari bahasa verbal sebanyak 7%, dari vocal
suara sebanyak 38%, serta dari ekspresi muka (nonverbal) sebanyak 55%. Ia
14
cenderung lebih mempercayai sesuatu yang bersifat nonverbal dibandingkan
a. Sentuhan (haptic)
Sentuhan berupa pesan nonverbal tetapi tidak melalui non vokal dan non
visual. Lewat kulit kita bisa menerima dan merasakan sentuhan dimana dari
emosi bahkan perasaan yang diperoleh melalui sentuhan memiliki khasiat dalam
b. Komunikasi Objek
berbusana. Orang menilai bisa lewat dari jenis pakaian yang dikenakan.
perusahaan tertentu.
c. Kronemik
waktu dengan peranan budaya dalam sebuah konteks tertentu. Contoh, seorang
mahasiswa yang hargai waktu, dimana seseorang menilai mahasiswa tersebut bisa
memanfaatkan dan mengaplikasikan waktu yang dimiliki secara efektif dan tepat.
Kata atau frasa biasanya digantikan oleh gerakan tubuh. Bentuk-bentuk dari
15
a) Emblem, adalah gerakan tubuh yang bentuk terjemahan dari pesan verbal.
informasi. Contoh, saat mengatakan orang lain gemuk atau kurus biasanya
orang berbicara kita mendengar dan spontan mata menjadi fokus, ataupun
menganggukkan kepala.
kepuasan kebutuhan badan atau fisik. Contoh, saat sendiri dan tanpa sadar
Dalam komunikasi nonverbal selain kinestetik ada juga gaze atau gerakan
mata. Gerakan mata dalam melakukan interaksi atau komunikasi dengan tujuan
memberi pesan terhadap orang lain serta mendapat pesan terhadap orang lain.
pandangan terfokus dan penuh perhatian, sebaliknya hubungan buruk bila terjadi
16
penghindaran kontak mata), memberitahu orang lain agar bicara, serta sebagai
pengindraan. Contoh, saat melihat orang lain bertengkar, kita dengan spontan
mengalihkan pandangan.
e. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, adalah jarak yang dipakai saat komunikasi
dengan lawan bicara, ini juga terkait dengan tempat posisi kita berada. Ada
beberapa macam pembagian zona prosemik menurut Richard West dan Lynn H.
a. Jarak intim, berjarak 0-45 cm. (Dekat 0-15 cm, jauh 15-45 cm), jarak ini
tangan).
f. Lingkungan
g. Vokalik
Vokalik atau pra language merupakan sebuah unsur dari nonverbal dari
ucapan yaitu cara bicara. Contoh, nada suara, nada bicara, kecepatan bicara,
kualitas suara, keras atau lemahnya suara serta intonasi. (Kurniati, 2016)
17
2.1.4.2 Fungsi Komunikasi Nonverbal
berfungsi untuk:
rasa haru dilakukan dengan mata yang berlinang air mata bukan dengan
bahasa verbal.
secara verbal. Misal, istri bilang bagus saat dimintai komentar saat suami
mencukur rambut namun matanya hanya terus melihat pada masakan yang
ia masak.
jumpa.
mahasiswa melihat jam saat waktu mata kuliah akan usai, sehingga dosen
18
dapat diterima. Misal, mahasiswa menopang dagu saat berkuliah yang
lainnya. Misalnya dapat dilihat dari segi cara duduk, pola berbicara,
pakaian.
mendukung menentukan arti dari sifat nonverbal. Contoh, pukul meja saat
mendengar info kematian akan beda saat pukul meja pada saat seseorang
berpidato. Misal, saat marah bahasa verbal disertai dengan badan yang
f) Dikendalikan oleh aturan, saat kecil manusia belajar tentang aturan serta
kaidah mematuhi saat melihat perilaku orang yang lebih dewasa. Contoh,
sebanyak 35% porsi untuk komunikasi verbal, sisanya sebanyak 65% porsi untuk
19
saling berkaitan dan saling melengkapi antara keduanya, sehingga komunikasi
verbal dan nonverbal tidak dapat dipisah saat berinteraksi. (Kurniati, 2016)
dilakukan dua orang bahkan lebih secara langsung atau tatap muka. Sedangkan
hubungan antar pribadi merupakan hubungan diluar dari diri sendiri maksudnya
Hubungan antar pribadi merupakan hubungan yang terjadi antara dua orang
hubungan antar pribadi, terdapat proses dan dimulai dari interpersonal attraction.
Interpersonal attraction menurut Baron dan Byrne (2006) adalah memberi nilai
hanya menyampaian isi dari pesan, tetapi menetukan juga keakraban dari
hubungan antar pribadi yang terjadi. Jadi, dalam berkomunikasi bukan hanya
langsung atau tatap muka, dimana setiap orang dapat menangkap dan mendengar
Ada dua faktor yang dapat meningkatkan hubungan antar pribadi, faktor
tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Internal yaitu dari pengaruh perasaan
20
kesamaan, dan daya tarik secara fisik. Ada beberapa ciri dari hubungan antar
pribadi, diantaranya:
a. Pesan dua arah, antara pemberi dan penerima berada dalam posisi yang
sejajar dimana arus pesan dua arah tersebut terjadi secara berkelanjutan.
kaku, hal ini lebih bersifat pendekatan antara individu dalam ranah
mengetahui feedback dari pesan yang telah disampaikan dengan cepat baik
d. Terjadi kedekatan secara fisik antara pelaku yang berinteraksi berupa psikis
ataupun fisik.
21
e. Interdependensi, merupakan saling ketergantungan orang yang satu dengan
saat dua orang bahkan lebih saling mempengaruhi perasaan, pikiran serta
dan makna. Karena menurut Osgood setiap orang dalam melakukan komunikasi
sirkular ini ditandai atas adanya umpan balik, yang berarti dalam proses
komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pula pada satu titik yang
lainnya. Model Osgood, input berarti beberapa bentuk dari stimuli dan energi fisik
Secara harfiah sirkular berarti, bundar atau keliling serta bulat. Dimana
dalam proses sirkular komunikasi antara komunikator dan komunikan akan terjadi
22
2.1.7 Penelitian Terdahulu
sopan serta
saling
membantu
23
Grafis Batman: sebenarnya pada tulisan (buku
kehidupan
nyata.
Bersalah negosiasi,
oposisi, dalam
memaknai
kata satire
dalam segmen
debat kusir
24
Film Smart? dengan baik sedangkan
mudah
dipahami
ketidakadilan, musik/lagu
masalah
moralitas, dan
kekuasaan
yang korup
atas tuntutan
publik
25
2.2 Kerangka Pikir
manusia sebagai makhluk sosial, hanya dapat hidup dan berkembang serta
berperan sebagai manusia saat melakukan hubungan kerja sama dengan manusia
lainnya. Itu semua dilakukan dengan cara komunikasi dalam menjalin suatu
hubungan antar pribadi. Hampir seluruh atau sebagian kegiatan yang dilakukan
Dimana satire adalah majas atau gaya bahasa guna menyatakan sindiran atau
menyinggung terhadap suatu keadaan atas peristiwa atau merujuk kepada orang
tertentu. Berbagai satire pun sudah bermunculan saat ini dalam hubungan antar
makhluk sosial dalam menjalin hubungan antar pribadi lebih menjaga dan
memikirkan apa yang ingin disampaikan. Karena, satire dapat membuat terjadinya
permasalahan. Dalam penelitian ini, terdapat dua poin penting yang peneliti akan
dibahas secara rinci, yaitu bentuk satire dan dampak dari satire. Untuk lebih
berikut:
26
2.1 Bagan Kerangka Pikir
Identifikasi Satire
Bentuk Satire
Dampak Satire
1. Satire Cemooh/Nista
Terganggunya pikiran/merasa cemas
2. Satire Perasaan Muak
Terputusnya hubungan pribadi
3. Satire Menceritakan kelemahan seseorang
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini yang nantinya akan dilakukan di FISIP UHO, Kendari dengan
pertimbangan bahwa FISIP UHO salah satu Fakultas yang mempunyai mahasiswa
aktif dalam melakukan hubungan antar pribadi. Aktif yang dimaksud adalah
bahasa satire.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiwa di FISIP UHO, Kendari yang
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
dalam menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Dalam teknik ini, peneliti
memilih subjek penelitian FISIP UHO, Kendari dengan tujuan untuk menentukan
informan kunci yang sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan secara
28
penelitian ini akan ada 5 informan yang akan membantu penelitian, dengan rentan
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, bukan dalam bentuk
Adapun sumber data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer, yaitu data yang akan dikumpulkan secara langsung dari
dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia
sebelum penelitian ini dilakukan. Data Sekunder dapat berupa data yang
diperoleh dari hasil studi dokumentasi, data tertulis, foto dan literatur yang
29
UHO”.
berikut:
UHO”.
UHO”.
30
3.5 Analisis Data
Analisis data menurut Miles dan Huberman (1992), adalah sebagai berikut:
data.
data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti
akibat.
31
3.6 Desain Operasional Penelitian
Analisa Data
2. Terputusnya Dokumentasi
hubungan pribadi
32
3.7 Konseptualisasi
2. Bentuk satire ada beberapa macam, yaitu bentuk satire cemooh dan nista
merupakan bentuk majas atau gaya bahasa dengan tujuan mengejek yang
Bentuk satire perasaan muak adalah salah satu bentuk satire yang
kelemahan.
komunikasi.
hubungan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Buana, C. (2019). Budaya Satire pada Masa Dinasti Umayyah dalam Syair Hijā’
Al-Farazdaq. Buletin Al-Turas, 25(2), 209–226.
https://doi.org/10.15408/bat.v25i2.11744
Dalam, B. S. E., Puisi, K., Anak, S., & Tinjauan, K. (2020). Bentuk-bentuk satire
ekologis dalam kumpulan puisi suara anak keerom (tinjauan ekokritik). 9,
1–14. https://doi.org/10.26499/jentera.v9i1.1803
Halimah, S. N., & Hilaliyah, H. (2019). Gaya Bahasa Sindiran Najwa Shihab
dalam Buku Catatan Najwa. Deiksis, 11(02), 157.
https://doi.org/10.30998/deiksis.v11i02.3648
34
21.
Pandaleke, T., Waleleng, F., & Grace, J. (2020). Peran Komunikasi Sosial
Masyarakat Dalam Melestarikan Bahasa Daerah Pasan Di Desa Rasi
Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Acta Diurna
Komunikasi, 2(3).
Toyadha, G. (2017). Analisis Semiotika Pemaknaan Lelucon Satire the Joker Pada
Buku Novel Grafis Batman : the Killing Joke ( Analisis Semiotika Roland
Barthes ). Jurnal Komunikasi, 4(3), 3165–3184.
35
PEDOMAN WAWANCARA
I. Data Informan
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
pertemanan?
36
PEDOMAN OBSERVASI
a. Tujuan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu
3. Konteks Observasi
Visi Program Studi Ilmu Komunikasi: Menjadi Program Studi yang unggul,
37