Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

Analisis Interaksi dan Struktur Sosial dalam Kehidupan

Ike Melvitasari (G94190011)

Nafisah Putri (G54190018)

Ananda Desta Fitriana K. (C54190003)

Ahmad Mubarak J. (G74190082)

Galuh Nur S. (G74190009)

Kelompok 6/ Kelas V03.1


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan atas segala rahmat dan inayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis Interaksi dan Struktur Sosial dalam
Kehidupan” sebagai upaya meningkatkan kepekaan mahasiswa kepada masyarakat luas.

Makalah ini disusun guna memberikan sebuah analisis pengembangan materi Sosiologi
Umum oleh mahasiswa sebagai sarana studi lapangan mengenai Interaksi dan Struktur Sosial
sebagai sarana menyiapkan mahasiswa dalam menyikapi permasalahan yang kemungkinan akan
timbul dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses penyelesaian makalah ini, walaupun banyak kesulitan karena keterbatasan
ilmu yang dimiliki, namun berkat bimbingan, arahan, koreksi dan saran, maka makalah ini dapat
terselesaikan guna memenuhi syarat penugasan mata kuliah Sosiologi Umum semester 1 tahun
ajaran 2019/2020. Untuk itu, rasa terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kakak Asisten Praktikum Sosiologi Umum semester 1, Kak Pipih Ayu Damayanti.
2. BapaK Ir. Murdianto, M.S sebagai dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Umum
semester
3. Teman-teman kelas V03.1

Akhir kata, semoga makalah ini bermafaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Bogor, 29 Agustus 2019

Penulis
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Interaksi social merupakan hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antara
perorangan, kelompok, maupun perorangan dengan kelompok (Gillin dan Gillin, 1954). Dapat
pula dilihat sebagai proses dimana orang mengorientasikan dirinya pada orang lain dan bertindak
sebagai respon terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang lain (Calhoun et.al., 1994).

Syarat terjadinya interaksi social diantaranya adalah adanya kontak social dan komunikasi.
Kontak social adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang saling menyentuh
meskipun tidak selalu berkaitan dengan hubungan fisik, bias jadi dilakukan oleh individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan individu. Sedangkang
komunikasi adalah suatu kegiatan yang berperan untuk pertukaran pesan yang membentuk sebuah
pengertian baru di antara pihak yang berinteraksi.

Dalam makalah kali ini kami akan menganalisis dua bacaan yang terkait dengan interaksi
social yang terjadi dalam kehidupan nyata, diantaranya bacaan yang berjudul “Rasim, Motor
Ekonomi Desa” dan “Mengakhiri Konflik Papua”. Yang harapan kedepannya agar kami selaku
pihak mahasiswa bias mengerti dan memahami tentang interaksi social secara nyata yang ada
dalam kehidupan.

Rumusan Masalah

1. Syarat terjadinya interaksi social adalah kontak social dan kominikasi. Jelaskan dalam
terjadinya interaksi social kedua bacaan dengan menjelaskan kontak social dan komunikasi
yang terjadi dalam bentuk matriks!
2. Bentuk interaksi social terdiri dari proses yang mendekatkan dan menjauhkan. Jelaskan
perbedaan proses tersebut dan berikan contohnya!
3. Jelaskan bentuk interaksi yang terjadi pada 2 bacaan, berikan contoh kutipan dalam bacaan
yang mendukung jawaban anda!
Tujuan

1. Menganalisis dan menjelaskan terjadinya interaksi social kedua bacaan dengan


menjelaskan kontak social dan komunikasi yang terjadi dalam bentuk interaksi.
2. Menjelaskan perbedaan dan memberikan contoh mengenai proses interaksi social yang
mendekatkan dan menjauhkan.
3. Menjelaskan bentuk interaksi yang terjadi pada kedua bacaan.

Manfaat

1. Memberikan analisis kepada pembaca mengenai contoh-contoh kontak social dan


komunikasi sebagai syarat terbentuknya interaksi social dalam kehidupan.
2. Memberikan analisis bentuk-bentuk interaksi social yang terjadi di masyarakat khususnya
dalam bacaan “Mengakhiri Konflik Papua dan bacaan “Rasim, Motor Ekonomi Desa”.
3. Memberikan penjelasan mengenai contoh bentuk interaksi social yang terjadi pada kedua
bacaan kepada pembaca.
PEMBAHASAN

Hasil Diskusi Kelompok

1. Bacaan pertama “Rasim, Motor Penggerak Ekonomi Desa”


Kontak Sosial Komunikasi
1. Kontak fisik sebagai anggota Rasim mendatangi pertemuan-pertemuan
masyarakat dalam satu desa RT secara langsung untuk menjelaskan
pastinya mereka saling berbicara, pemahaman mengenai manfaat pertanian
melihat, dan melakukan aktivitas terencana dan terintegrasi, bahkan
bersama. mengajak ketua RT, tokoh masyarakat,
2. Orang dengan kelompok (Rasim serta pemuda desa untuk studi banding ke
dengan penduduk desa luar wilayah agar tidak ada lagi penduduk
Langgongsari) yang masih keberatan dengan usulan
3. Sifat kontak social yang Positif Rasim.
(Rasim mendekatkan diri dengan
silaturahmi dengan penduduknya)
dan negative (reaksi sebagian
masyarakat yang menentang apa
yang disampaikan oleh Rasim
sebagai pemimpin desa) sekaligus
interaksi yang bersifat Primer
(Rasim mendatangi pertemuan-
pertemuan RT) dan sekunder yang
ditunjukkan ketika tokoh Rasim
terfikirkan oleh kata-kata yang
disampaikan oleh Ir. Soekarno
yang mungkin dia tau melalui buku
yang telah di abaca.
Bacaan kedua “Mengakhiri Konflik Papua”
Kontak Sosial Komunikasi
1. Bersama sama menyentuh Komunikasi yang terjadi antara
hubungan fisik (kerusuhan yang masyarakat yang mendukung Papua agar
terjadi di sejumlah kota Papua, tentu pemerintah lebih bijak dalam
saja merugikan banyak orang, dan menyelesaikan konflik yang tengah
juga telah terjadi perusakan fasilitas terjadi, dan komunikasi dari pihak papua
umum) sendiri yang disuarakan kepada pihak
2. Berlangsung dalam orang dengan pemerintah agar memberikan keadilan
kelompok (ketika konflik papua yang seimbang untuk daerah mereka agar
puncaknya yaitu saat polisi tidak sekadar menganggap masalah papua
menyerbu masuk ke asrama sebagai masalah yang sederhana untuk
mahasiswa Papua di Surabaya diselesaikan.
sambil menembakan gas air mata,
seolah olah mahasiswa lebih bahaya
dari teroris. Yang intinya disini
terdapat dua kelompok yaitu aparat
polisi dan mahasiswa)
3. Sifat negatif seandainya benar
mahasiswa Papua benar benar
melecehkan bendera kebangsaan
sekalipun, hal tersebut bukan alasan
untuk mengusir dan
memperlakukan mereka

2. Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk interaksi sosial terdiri dari proses yang mendekatkan dan proses yang menjauhkan.
Proses yang mendekatkan merupakan interaksi sosial yang positif dan mengarah pada
kesatuan. Disebut juga interaksi sosial assosiatif. Diantaranya:
a. KERJA SAMA
Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara
individu atau kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa
tujuan bersama. Contohnya : mengerjakan tugas kelompok bersama teman satu
kelompok, kerjasama dalam satu tim permainan sepakbola.
b. AKOMODASI
Berbeda dengan kerja sama, akomodasi berawal dari perselisihan. Akomodasi
adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konflik
oleh pihak-pihak yang bertikai. Akomodasi sebagai proses sosial juga memiliki
bentuk-bentuk yaitu :
• Koersi
Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan
menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan. Contohnya :
seorang ibu yang melerai anaknya saat anaknya bertengkar dengan anak
tetangganya dengan cara menghajar anaknya sendiri agar tidak bertengkar lagi
(umumnya terjadi di daerah perdesaaan)
• Kompromi
Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah
melalui pengurangan tuntutan. Contohnya : ketika terjadi kecelakaan ringan
yang terjadi di sebuah gang sempit yang menyebabkan kerusakan pagar salah
satu penduduk, kedua belah pihak yang bertabrakan diminta untuk saling
memberikan ganti rugi yang sama besar untuk mengganti kerusakan yang ada,
meskipun hanya salah satu pihak yang merusakkan secara langsung, namun
kerusakan itu harus ditanggung berdua bukan hanya salah satu pihak saja.
• Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertemukan
keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik, sehingga dapat
meyelesaikan masalah. Misalnya, ketika di depan pasar ada ibu-ibu yang
jambak-jambakan karena rebutan harga kangkung paling murah. Karena gak
tega ngeliat mereka ribut, si pedagang memanggil mereka. Dicari jalan
tengahnya. Kangkungnya dibagi dua. Belinya patungan.
• Arbitrasi
Arbitrasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan keputusan yang
mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contoh, guru BK memberi hukuman
kepada kedua murid yang bertengkar.
• Mediasi
Berbeda dengan dilakukan oleh pihak ketiga sebagai mediator, hanya sebagai
penasehat. Tapi, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada kedua pihak yang
berkonflik. Contoh, pak RT memberikan nasehat kepada tetangga yang
bertengkar.
• Ajudikasi
Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur
hukum). Contoh, hakim memberikan sanksi hukum kepada koruptor.

c. ASIMILASI
Merupakan percampuran dua kebudayaan yang melebur menjadi suatu kebudayaan
baru.Contoh: Warga di Pekalongan yang beretnis Tionghoa dan Arab,
menggunakan bahasa Jawa sebagai identitas sosial mereka, karena hal tersebut
telah melebur menjadi kebudayaan masyarakat setempat meskipun
beretnis Tionghoa dan Arab
d. AKULTURASI
Penerimaan segala unsur–unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur lama.Contoh: Bangunan Masjid Kudus mencerminkan
adanya interaksi budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

Sedangkan proses yang menjauhkan merupakan kebalikan dari dari interaksi sosial
assosiatif yaitu dissosiatif. interaksi ini lebih mengarah ke arah perpecahan baik individu
maupun kelompok. Diantaranya :

a. PERSAINGAN (KOMPETISI)
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok manusia
yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa
menggunakan ancaman kekerasan. Contohnya : persaingan perusahaan OPPO dan
Samsung dalam memasarkan produk terbarunya.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan.
Contohnya : menyebarkan berita yang tidak benar atau fitnah pada tetangga yang
memiliki usaha karena merasa iri dengan pencapaian atau karena banyaknya
pembeli yang berbelanja di sana, sedangkan pada usahanya sepi.
c. Pertentangan atau Konflik
konflik adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam
mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi
disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan,
perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial. Contohnya : konflik 22 mei 2019
pasca pemilu presiden dan wakil presiden RI.

3. Bentuk interaksi social pada kedua bacaan


Bacaan pertama “Rasim, Motor Bacaan kedua “Mengakhiri Konflik
Penggerak Ekonomi Desa” Papua”
terdapat dua bentuk interaksi yang terjadi. terdapat bentuk interaksi akomodasi.
Yang pertama adalah kerjasama. Interaksi Bentuk interaksi tersebut di dukung
tersebut di dukung dengan ada nya kutipan dengan adanya kutipan "Aparar keamanan
"Untuk mewujudkan visinya tentang usaha bertindak proporsional dan adil dalam
desa, Rasim berupaya mengajak warga menangani konflik papua mengenai
untuk mengelola 50 hektar tanah milik laporan perusakan bendera Merah Putih di
desa" dan interaksi yang kedua adalah asrama mahasiswa papua di Surabaya".
akulturasi. Interaksi tersebut di dukung
dengan adanya kutipan "Ide Rasim tidak
berjalan begitu saja sebab sebagian tanah
desa itu terlanjut diokupasi warga secara
perseorangan dengan ditanamu singkong.
Warga juga keberatan, bahkan menentang
sistem pertanian teribtegrasi dengan
peternakan yang diusulkan Rasim. Rasim
menghadapi persoalan itu dengan sabar. Ia
datangi pertemuan-pertemuan RT untuk
memberikan pemahaman tentang
pertabuan terencana dan terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai