Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Projek Ilmu
Pengetahuan Alam Dan Sosial”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran IPAS.

Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan,


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara
garis besar tentang Projek Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial. Terima kasih saya ucapkan
atas waktunya untuk. membaca makalah kami.

Om Santih, Santih, Santih Om

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A) Latar Belakang.........................................................................................................1
B) Rumusan Masalah....................................................................................................2
C) Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. Interaksi Sosial.............................................................................................................3
A) Pengertian Interaksi Sosial.......................................................................................3
B) Syarat Terjadi Interaksi Sosial..................................................................................3
C) Faktor Yang Mempengaruhi.....................................................................................4
D) Bentuk Interaksi........................................................................................................5
E) Komunikasi...............................................................................................................9
F) Sosialisasi.................................................................................................................11

2.2. Lembaga Sosial............................................................................................................13


A) Pengertian Lembaga Sosial......................................................................................13
B) Tujuan Dan Fungsi Lembaga Sosial........................................................................13
C) Klarivikasi Lembaga Sosial.....................................................................................14

2.3 Dinamika Sosial ............................................................................................................15


A) Pengertian Dinamika Sosial ....................................................................................15
B) Faktor Dinamika Sosial ..........................................................................................15
C) Dampak Dinamika Sosial........................................................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................................18


3.1 Kesimpulan..............................................................................................................18
DAFTAR REFRENSI ........................................................................................................19

iii
BAB I PENDAHULUAN

A) Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu sma
lain,ada aksi dan ada reaksi, pelakunya lebih dari satu. Interaksi dapat terjadi antara individu
dan induvidu, individu dan kelompok,serta kelompok dan kelompok. Guru mengajar di kelas
merupakan contoh interaksi sosial antara guru sebagai individu dengan siswa sebagai
kelompok.

Terjadinya Interaksi sosial memerlukan 2 syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder sedangkan komunikasi
sosial dapat secara langsung maupun tidak lngusng. Komunikasi sosial adalah suatu proses
interksi antara seseorang atau sesuatu lembaga melalui penyampaian pesan dan langka untuk
membangun integrasi atau adaptasi sosial. Sedangkan kontak sosial adalah hubungan antara
dua pihak yang saling bereaksi dan menjadi awal terjadinya interksi sosial. Komunikasi sosial
secara langsung terjadi apabila tanpa melalui prantara, misalnya A dan B bercakap cakap
termasuk contoh Interkasi sosial secara langsung sedangkan kalau A titip salam ke C lewat si
B dan si B meneruskan kembali ke A ini termasuk contoh komunikasi sosial tidak langsung.

Interksi sosial menyebabkan terjadinya perubahan perubahan di masyarakat


Perubahan ini yang di sebut dengan dinamika sosial. Dinamika sosial adalah perubahan sosial
yang terjadi akibat adanya interaksi dalam dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat
yang memiliki hubungan psikologis secara jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika
masyarakat dapat terjadi interaksi sosial, kelompok sosial dan kelas sosial. Adapun Contoh
dari dinamika sosial yaitu Adanya aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai reaksi
atas isu perpanjangan pemerintah menjadi 3 periode.

Seperti yang kami jelaskan dan jabarkan mengenai pengaruh Intraksi sosial dan
Dinamika sosial, Kami sebagai penulis tertarik untuk mendalami materi ini agar kami bisa
memahami materi ini lebih lanjut

1
B) Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari interaksi sosial?

2. Apakah syarat terjadinya interaksi sosial?

3. Apa sajakah bentuk- bentuk dari interaksi sosial?

4. Apa yang dimaksud dengan dinamika sosial?

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial?

6. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi?

C) Tujuan

1. Mencari tau pengertian intraksi sosial

2. Mencari tau syarat intraksi sosial

3. Untuk mengetahui apa saja bentuk bentuk interaksi sosial

4. untuk mengetahui yang di maksud dinamika sosial

5. untuk mencari tau faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial

6. Mencari tau apa yang di maksud sosialisasi

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Interaksi Sosial


A) Pengertian interaksi sosial
Interaksi berasal dari kata inter dan aksi. Interaksi sosial adalah hubungan
timpal balik yang dinamis antara individu, individu dengan kelompok,maupun
kelompok dengan kelompok.berdasarkan pengertian diatas,dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada beberapa ciri-ciri interaksi dalam kehidupan masyarakat berinteraksi
dengan masyarakat di sekitar contohnya: saat memutuskan kegiatan dalam acara bakti
sosial interaksi sosial yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. interaksi sosial
adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara dua individu atau lebih
interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk individu

B) Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial
Kontak sosial merupakan suatu kontak antara satu pihak dan pihak lain yang
saling bereaksi. Contohnya, ketika Anda bercakap, bermain, dan bertegur sapa dengan
teman maka akan terjadi kontak sosial antara Anda dan teman saat itu.

1) Jenis-jenis kontak sosial dalam interaksi sosial, antara lain sebagai beriku.

a. Kontak sosial primer adalah kontak sosial yang terjadi secara langsung atau tanpa
perantara. Contohnya, kedua orang yang bertukar senyum.

b. Kontak sosial sekunder langsung adalah kontak sosial yang dilakukan dengan
perantara pihak ketiga yang bersifat pasif. Contohnya, seseorang mengirim surat
melalui kantor pos. Pada peristiwa tersebut, petugas kantor pos bersifat pasif
karena ia tidak membaca dan mengubah isi pesan.

c. Kontak sosial sekunder tidak langsung adalah kontak sosial yang dilakukan
dengan perantara pihak ketiga yang bersifat aktif. Contohnya, kepala sekolah
menyampaikan pesan untuk peserta didik melalui guru. Pada peristiwa tersebut,
guru bersifat aktif karena penyampaian dari kepala sekolah ke guru dan guru ke
kepala sekolah akan mengalami sedikit perubahan.

3
2) Bentuk kontak sosial, antara lain sebagai berikut.
a) Antarindividu. Contohnya, seorang pembeli sedang menawar harga barang kepada
seorang penjual di pasar.
b) Antara individu dengan suatu kelompok. Contohnya, seorang guru yang mengajar
c) Antar kelompok, contoh nya,dua tim sepak bola melakukan pertandingan
persahabatan di stadion gelora bungkarno

C) Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial


Faktor-faktor yang memengaruhi berlangsungnya interaksi sosial, antara lain sebagai berikut.

a. Imitasi
Imitasi adalah proses seseorang mencontoh gaya hidup tokoh yang diidolakan
sehingga mendorongnya untuk meniru orang lain atau kelompok.
1) Dampak dari proses imitasi dapat bersifat positif dan negatif, yaitu sebagai berikut.

a. Dampak positif proses imitasi adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta


tingkah laku dengan cepat dan seragam. Imitasi juga mendorong individu atau
kelompok menaati aturan atau norma yang berlaku. Contohnya, meniru cara
berpakaian tokoh idola dan meniru pola makan sehat dari negara lain.

b. Dampak negatif proses imitasi, yaitu dapat menimbulkan kesalahan kolektif


sehingga dapat menghambat kebiasaan berpikir kritis, Contohnya, merokok di ruang
publik dan menggunakan smartphone ketika belajar di kelas.
2) Jenis imitasi dibedakan menjadi dua, yaitu meniru tanpa sengaja karena individu tidak
mengetahui tujuan dari peniruan tersebut dan meniru disengaja karena individu
mengetahui tujuan dari peniruan tersebut.

b. Sugesti
Sugesti adalah proses sosial yang berlangsung jika suatu individu menerima suatu
pandangan atau sikap akibat pengaruh dari individu lain, Pengaruh tersebut dapat
menggerakkan hati seseorang, biasanya diterima tanpa adanya kritik, serta meliputi
proses autosugesti dan heterosugesti. Autosugesti adalah sugesti terhadap dirinya
sendiri, sedangkan heterosugesti merupakan sugesti dari orang lain.

c. Identifikasi

4
Identifikasi adalah proses seseorang untuk menjadi sama atau mirip dengan tokoh yang
diidolakannya. Identifikasi hampir sama dengan imitasi karena sama-sama meniru
individu lain. Namun, identifikasi dapat menghilangkan identitas asli seseorang. Selain
penampilan, identifikasi juga mendorong seseorang untuk mengubah pemikirannya
sama seperti tokoh yang diidolakan.

d. Simpati
Simpati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan seolah-olah ia berada dalam
keadaan yang sedang dialami oleh orang lain. Contohnya, kita ikut merasa sedih saat
mendengar teman mengalami musibah.
e. Empati
Empati adalah simpati yang mendalam hingga memengaruhi kondisi fisik dan jiwa
individu yang mengalaminya.

D) Bentuk Interaksi
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial ke arah yang positif dan dapat
meningkatkan persatuan. Bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai
berikut
A. Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mencapai
kepentingan atau tujuan bersama. Bentuk-bentuk kerja sama, antara lain sebagai
berikut.

a) Gotong royong, yaitu bentuk interaksi sosial dengan melakukan kerja bersama- sama
untuk satu tujuan bersama. Contohnya, masyarakat gotong royong dalam
pembangunan rumah ibadah.

b) Tawar-menawar (bargaining), yaitu proses perjanjian tukar-menukar barang atau jasa


antara penjual dan pembeli hingga mencapai kesepakatan bersama Contohnya, proses
transaksi antara pembeli dan penjual yang terjadi di pasar.

c) Kooptasi (cooptation), yaitu suatu proses penerimaan unsur baru dalam suatu
organisasi yang dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik yang dapat merusak
organisasi. Contohnya, pemberlakuan kebijakan untuk relokasi pedagang kaki lima ke
tempat baru yang telah disediakan.

5
d) Koalisi (coalition), yaitu perpaduan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan yang sama. Koalisi dapat menciptakan keadaan yang tidak stabil untuk
sementara, karena setiap organisasi mempunyai struktur yang berbeda. Contohnya.
koalisi beberapa partai politik untuk mencalonkan seorang pemimpin dalam pemilu 5)
Joint venture, yaitu kerja sama dalam mengerjakan suatu proyek tertentu. Contohnya,
usaha pertambangan, jalan tol, perhotelan, dan lainnya.

B. Akomodasi
Akomodasi, yaitu interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat sebagai
upaya untuk menyelesaikan suatu pertentangan tanpa menghancurkan lawan. Jenis-
jenis akomodasi, antara lain sebagai berikut.

1) Koersi (coercion), yaitu upaya penyelesaian masalah dengan menggunakan tekanan


kepada salah satu pihak agar menjadi lebih lemah. Contohnya, ketika terjadi bentrok
antarkelompok, polisi akan melakukan tindakan koersi, yaitu menembakkan gas air
mata.

2) Kompromi (compromise), yaitu suatu perundingan damai di antara pihak yang sedang
bertikai agar saling mengurangi tuntutan. Contohnya, gencatan senjata yang dilakukan
oleh negara-negara yang berperang.

3) Arbitrase (arbitration), yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan menggunakan pihak


ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak. Keputusan pihak ketiga bersifat mengikat
sehingga harus diikuti oleh pihak-pihak yang bertikai. Contohnya, arbitrase yang
dilakukan oleh polisi dalam penyelesaian masalah antara korban dan pelaku kecelakaan
lalu lintas.

4) Mediasi (mediation), yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang
bersifat netral dalam penyelesaian suatu perselisihan. Keputusan pihak ketiga tidak
mengikat, sehingga pihak-pihak yang bertikai tidak wajib untuk mengikuti saran/
usulannya. Contohnya, penyelesaian masalah antarwarga yang berselisih oleh ketua
RT.

5) Konsiliasi (conciliation), yaitu suatu usaha yang mempertemukan pihak yang berselisih
melalui lembaga sosial. Contohnya, penyelesaian masalah antara karyawan dan
perusahaan yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan.

6
6) Toleransi, yaitu suatu sikap menghargai perbedaan dalam masyarakat. Contohnya, umat
agama A yang menjaga umat agama B tetap aman ketika beribadah.

7) Ajudikasi (adjudication), yaitu suatu usaha penyelesaian perselisihan melalui


pengadilan. Contohnya, sengketa antara karyawan dan perusahaan yang diselesaikan
melalui pengadilan.

8) Stalemate, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi ketika pihak-pihak yang bertentangan
berhenti karena mempunyai kekuatan yang seimbang. Contohnya, dua negara yang
sudah berperang lama akhirnya berhenti tanpa ada kekalahan dari salah satu pihak
karena memiliki kedudukan sama-sama kuat.

C. Asimilasi
Asimilasi, yaitu suatu usaha menggabungkan dua kebudayaan atau lebih
sehingga menghilangkan budaya lamanya. Asimilasi dilakukan untuk mencapai
kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Faktor yang menghambat
proses asimilasi, antara lain sebagai berikut.

1) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.


2) Kurangnya pengetahuan atas kebudayaan baru yang akan dihadapi.
3) Perasaan khawatir atas kebudayaan yang akan dihadapi.
4) Terdapat perbedaan ciri fisik, misalnya warna kulit.
5) Gangguan golongan mayoritas terhadap golongan minoritas.
6) Perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi. Sementara itu, faktor
yang mendorong terjadinya asimilasi, yaitu sebagai berikut
1) Sikap toleransi terhadap kebudayaan kelompok lain.
2) Sikap keterbukaan dari golongan yang berkuasa.
3) Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).
4) Adanya musuh bersama dari luar kelompok.
Contoh asimilasi adalah perkawinan campuran antara dua suku yang berbeda.

D. Akulturasi
Akulturasi adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih sehingga dapat
menghasilkan kebudayaan baru. Perbedaan antara asimilasi dan akulturasi terjadi pada

7
kebudayaan lama yang tetap terjaga meskipun mengalami pencampuran. Contoh
akulturasi dapat dilihat pada alat musik keroncong yang merupakan perpaduan antara
musik Portugis dan Jawa.

4. Interaksi Sosial Disosiatif


Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang menuju ke arah
pertentangan. Bentuk interaksi sosial ini antara lain sebagai berikut.

a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Ada dua tipe persaingan, yaitu persaingan pribadi dan
kelompok. Persaingan pribadi adalah persaingan yang dilakukan antarindividu,
misalnya persaingan dua atlet bulu tangkis untuk memenangkan pertandingan.
Persaingan kelompok adalah persaingan yang dilakukan antarkelompok, misalnya
persaingan antarpartai politik untuk memenangkan pemilu.

E. Kontravensi
Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontravensi adalah proses
persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi
seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap orang lain. Bentuk
kontravensi menurut Von Wiese dan Howard Becker, antara lain sebagai berikut.

1) Rahasia. Contohnya, menyembunyikan rahasia sebagai strategi yang akan untuk


menjatuhkan lawan.

2) Taktis. Contohnya, provokasi serta menyebarkan propaganda untuk mengejutkan


dan membingungkan pihak lawan muatan listrik yang bergerak dinamis
menimbulkan arus listrik dan energi magnet. Sebagai contoh, Anda sudah
mengetahui bahwa arus listrik akan mengalir dalam suatu penghantar jika pada
ujung-ujung penghantar tersebut diberikan beda potensial. Arus listrik mengalir
dari potensial tinggi ke nat ada perpindahan muatan listrik (elektron digunakan

3) Sederhana. Contohnya, menyangkal perkataan seseorang di depan umum.

4) Umum. Contohnya, penolakan, perlawanan, keengganan, dan pengacauan.

8
5) Intensif. Contohnya, menyebarkan desas-desus, menghasut, dan mengecewakan
pihak-pihak lain.

9
E) Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Hal
penting dari komunikasi adalah adanya kegiatan menafsirkan perilaku (berupa
pembicaraan, ak badaniah/gestur, dan sikap) yang ingin disampaikan oleh seseorang.
Jika penafsiran makna yang diberikan seseorang tidak tersampaikan pada orang yang
dituju, maka munikasi tidak terjadi. Proses komunikasi diawali oleh komunikator
memberikan pesan pada komunikan, lalu pesan dimaknai oleh komunikan hingga
terjadilah sesuai efek. Proses munikasi membutuhkan tiga komponen, yaitu
komunikator, komunikan, dan pesan.

1 Komunikator
Komunikator merupakan seseorang yang menjadi sumber informasi bagi
komunikan. komunikator bertugas menyampaikan pesan kepada komunikan. Berikut
kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator.
Komunikasi verbal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pemahaman substansi yang
akan disampaikan.
Kredibilitas yang baik di hadapan audiens atau komunikan. Pemilihan media komunikasi
yang tepat.
Mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul saat menyampaikan pesan.
Memberikan tanggapan kepada komunikan.

2. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan atau audiens dari pesan yang
disampaikan dieh komunikator. Komunikan terdiri atas sebagai berikut.
Individu, yaitu seseorang yang akan diajak berkomunikasi secara langsung oleh komunikator.
Kelompok, yaitu sekumpulan individu yang memiliki persamaan latar belakang sosial.
Contohnya, kelompok suku bangsa tertentu.
Institusi, yaitu sekumpulan individu yang tergabung secara formal dalam sebuah organisasi.
Masyarakat umum, yaitu khalayak umum tanpa memandang latar belakang, kelompok, sosial,
ekonomi, budaya yang dimiliki.

3. Pesan
Pesan berupa informasi yang akan dikirim oleh komunikator kepada
komunikan, Pesan dapat disampaikan secara verbal (lisan) atau nonverbal. Pesan
10
dapat disampaikan secara langsung (face to face) maupun melalui media tertentu.
Jenis pesan berdasarkan sifatnya, meliputi sebagai berikut.

D) Pesan informatif, yaitu pesan yang berisi fakta dan data yang digunakan untuk
mengambil Suatu simpulan serta keputusan sendiri. Contohnya, berita cuaca
menyatakan bahwa bulan depan mulai memasuki musim penghujan.

E) Pesan persuasif, yaitu pesan berist ajakan yang dapat memengaruhi kesadaran
manusia bahwa pesan yang disampaikan akan memberikan suatu perubahan.
Perubahan dapat terjadi karena didasarkan atas kehendak komunikan sendiri sehingga
komunikan tidak merasakan sebuah keterpaksaan. Contohnya, ajakan untuk
meningkatkan cinta tanah air kepada peserta didik. c. Pesan koersit, yaitu pesan yang
bersifat memaksa dengan adanya sanksi. Bentuk penyampaian pesan dapat berupa
agitasi yang menumbuhkan tekanan di kalangan komunikan. Contohnya, sanksi
kepada masyarakat yang menimbulkan kerumunan selama pandemi

4. Media Komunikasi (Channel)


Media komunikasi adalah suatu sarana yang digunakan sebagai alat komunikasi dari
komunikator kepada komunikan agar dapat memahami isi pesan. Jenis media komunikas
antara lain sebagai berikut.

 Media komunikasi personel, yaitu media komunikasi yang digunakan oleh dua orang
atau lebih untuk saling berhubungan. Contohnya, telepon serta aplikasi pesan
(WhatsApp, Line, dan Telegram).

 Media komunikasi massal atau sering disebut sebagai media massa, yaitu media
komunikasi yang digunakan untuk mengomunikasikan pesan dari satu individu atau
beberapa orang kepada masyarakat sehingga dapat berdampak luas bagi khalayak.
Contohnya, surat kabar, televisi, dan website. Kemajuan teknologi mempermudah
masyarakat untuk melakukan komunikasi dengan beberapa orang sekaligus.

5. Efek Pesan (Feed Back)


Kesuksesan suatu pesan dilihat dari dampak yang diberikan oleh komunikator
kepada komunikan. Efek sebuah pesan dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut.

11
 Perubahan pengetahuan, yaitu penambahan pengetahuan komunikan sebab pesan
dalam komunikasi yang diterimanya. Contohnya, setelah belajar biologi, peserta
didik jadi lebih memahami kegunaan tumbuhan dalam kehidupan.

 Perubahan sikap atau perilaku, yaitu perubahan tingkah laku komunikan setelah
menerima pesan. Contohnya, setelah belajar biologi, peserta didik menanam pohon
karena memahami fungsi tanaman sangat penting untuk kehidupan.
Sebagai contoh, Anda sudah mengetahui bahwa arus listrik akan mengalir www dalam
suatu penghantar jika pada ujung-ujung penghantar tersebut diberikan beda potensial Arus
listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah karena ada perpindahan muatan
listrik (elektron) dari potensial rendah ke potensial lebih tinggi. Besar usaha atau energi yang
diperlukan untuk memindahkan muatan listrik tersebut ditentukan oleh jumlah muatan dan
ber penghantar tersebut Artinus

F) Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu upaya menanamkan nilai budaya kepada individu agar dapat
menjadi warga masyarakat yang baik. Selama proses sosialisasi berlangsung, komunikan
diajarkan berbagai peran yang harus dilakukan sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai
makhluk sosial dalam lingkungan masyarakat, manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan
diri sehingga keteraturan sosial dapat terwujud.
1. Tipe, Bentuk, dan Agen Sosialisasi
a. Tipe sosialisasi
Sosialisasi yang umum dilaksanakan dibagi menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut.
 Sosialisasi formal memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi. Contohnya.
aturan yang tertulis pada UUD 1945.
 Sosialisasi informal, yaitu sosialisasi yang bersifat kekeluargaan di masyarakat atau
pergaulan. Contohnya, interaksi sosial dalam keluarga.
b. Bentuk sosialisasi
Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
1) Sosialisasi primer adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahap awal yang
dijalani manusia, yaitu sosialisasi semasa kanak-kanak ketika belajar perannya
sebagai anggota keluarga (masyarakat). Contohnya, orang tua mengajarkan anak
untuk bersikap jujur.

12
2) Sosialisasi sekunder adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi selanjutnya
yang dilakukan oleh pihak-pihak di luar keluarga. Contohnya, sosialisasi yang
dilakukan di lingkungan sekolah dalam proses belajar mengajar.

c. Agen sosialisasi
Pihak-pihak yang berperan memsosialisasikan nilai dan norma disebut sebagai agen
sosialisasi. Ada lima agen sosialisasi utama yang ada, yaitu sebagai berikut.

1) Keluarga, merupakan agen sosialisasi primer yang memiliki intensitas tinggi untuk
mengawasi perkembangan pola perilaku anggota keluarga. Tujuan sosialisasi ini adalah
untuk membentuk ciri khas kepribadian individu sejak dini.
2) Lembaga pendidikan, merupakan sosialisasi sekunder yang memiliki tujuan
menanamkan nilai kedisiplinan dan berorientasi mempersiapkan bekal pendidikan
generasi muda di masa mendatang.
3) Kelompok permainan (peer group), yaitu agen yang melakukan sosialisasi melalui
kelompok permainan/teman sebaya.
4) Lingkungan kerja, yaitu sosialisasi yang dilakukan dalam lingkungan kerja untuk
mencapai kesuksesan dan keunggulan dalam bekerja.
5) Media massa, yaitu alat penyampaian pesan yang bersifat umum. Perkembangan dan
perubahan sosial memiliki peran penting dalam penyampaian nilai dan norma untuk
menghadapi masyarakat yang beragam atau heterogen.

2. Pengaruh Sosialisasi
a. Keselarasan individu dan lingkungan sosial
Sosialisasi yang efektif dapat menginspirasi individu untuk berpikir dan bertindak
sesuai dengan kepentingan sosial melalui beberapa tahap yang meliputi hal-hal berikut

1) Tahap persiapan (preparatory stage)


Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, yaitu saat seorang anak mempersiapkan
diri untuk mengenal dunia sosialnya. Pada tahap ini, anak juga mulai melakukan kegiatan
meniru meski tidak sempurna. Contohnya, kata "mamah" yang diajarkan ibu kepada
anaknya yang masih balita diucapkan "mah". Makna kata tersebut juga belum dipahami
secara tepat oleh anak.
13
2) Tahap meniru (play stage)
Pada tahap ini, seorang anak belajar beberapa peran yang dilihatnya, tetapi belum
mengerti serta tidak menyadari aturan dan objek permainan. Contohnya, ketika seorang
anak bermain menjadi seorang polisi, ia belum mengetahui alasan polisi menangkap
penjahat.
3) Tahap siap bertindak (game stage)
Pada tahap ini, seorang anak mulai menyadari objek permainan. Anak mulai
menyadari bahwa setiap permainan ditentukan oleh aturan. Mereka terus mengadaptasikan
perilaku mereka pada kebutuhan tim untuk mencapai tujuan. Jika pada tahap play stage
seorang anak hanya mengetahui perannya, pada tahap ini anak mulai mengetahui peran
pihak lain yang berinteraksi dengannya. Contohnya, dalam permainan voli, seorang anak
menyadari peran pemain, wasit, tosser, dan posisi lainnya.

4) Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)


Pada tahap ini, seseorang telah dianggap dewasa karena sudah dapat menempatkan
dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Ia dapat berinteraksi dengan masyarakat luas
atau orang lain di sekitarnya. la mulai menyadari pentingnya peraturan yang berlaku dalam
masyarakat dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Contohnya, seorang anak yang
mulai memahami perannya sebagai peserta didik dan peran guru sebagai pengajar.

2.2 Lembaga Sosial


A) Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial pengertian lembaga sosial bersifat abstrak karena norma-norma
yang ada di masyarakat berikut lembaga sosial menurut para ahli menurutku negara
ningrat lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan
manusia berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial adalah
kumpulan pranata sosial yang mengatur jalannya interaksi atau kegiatan sosial dalam
masyarakat
B) Tujuan Dan Fungsi Lembaga Sosial

- Tujuan dan fungsi lembaga sosial tujuan

14
1. memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan contohnya perkawinan keluarga
dan pengasuhan anak

2. Memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat pada jenjang sekolah dasar


sampai dengan perguruan tinggi

3. Kebutuhan manusia untuk mendekatkan diri kepada tuhan yaitu melalui


kegiatan di masjid,gereja,pura, wihara dan lainnya

- Fungsi lembaga sosial

1. Fungsi manives adalah fungsi lembaga yang disadari dan diharapkan oleh
banyak orang.contohnya keluarga sebagai lembaga sosil yang berfungsi
sebagai tempat internalisasi nilai dan norma yang ada di masyarakat

2. Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak di sadari dan tidak menjadi
tujuan dari banyak orang. contohnya lembaga pendidikan berfungsi mendidik
anak tetapi juga mejauhkan anak dari pernikahan dini

B) Klasifikasi Lembaga Sosial


Lembaga sosial diklasifikasikan dalam beberapa tipe, ada yang menurut
penerimaannya dalam masyarakat, sudut sistem nilai, dan sudut penerimaannya.
Menurut John Lewis dan John Philip Gilin, tipe lembaga sosial diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat

- Basic institution (lembaga sosial primer), yaitu lembaga penting yang mendasar untuk
menciptakan dan melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan dalam masyarakat.
Contohnya, keluarga.

- Subsidiary institution (lembaga sosial sekunder), yaitu lembaga sosial yang dianggap
sebagian masyarakat kurang penting karena tidak memberikan pengaruh terhadap
masyarakat. Contohnya, tempat wisata.

b. Berdasarkan sudut pengembangan

15
- Crescive institution, yaitu lembaga sosial yang tumbuh secara tidak direncanakan dan
muncul sebagai akibat berlakunya adat istiadat masyarakat. Contohnya, KUA pada
lembaga agama.

- Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk dan direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya, sekolah pada lembaga pendidikan.

c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat

- Sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima masyarakat. Contohnya,


koperasi yang membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

- Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat. Contohnya,


organisasi kriminal.

d. Berdasarkan sudut penyebarannya

- General institution, yaitu lembaga sosial yang sudah dikenal luas sebagian besar
masyarakat. Contohnya, pengadilan.

- Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh
sebagian kecil masyarakat tertentu. Contohnya, aliran pada suatu agama.

e. Berdasarkan fungsinya

- Operative institution, yaitu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan tertentu, salah
satunya memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Contohnya, pasar (yang
dinaungi lembaga ekonomi).

- Regulative institution, yaitu lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat yang
berlaku dalam masyarakat. Contohnya, lembaga kepolisian.

2.3 Dinamika Sosial


A) Pengertian Dinamika Sosial
Dinamika sosial adalah kajian dalam ranah sosiologi yang membahas tentang
perubahan dalam kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor
sosial. faktor-faktor yang menyebabkan dinamika sosial.

B) Faktor Dinamika Sosial

16
Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan dinamika sosial.

1. Bertambah atau berkurangnya penduduk. Bertambah dan berkurangnya penduduk


memengaruhi perilaku di dalam masyarakat. Contoh, di kampung A dulu sangat jarang
penduduk sehingga jarang ada kegiatan sosial. Saat kampung A sudah ramai, penduduk
pun sering dilakukan kegiatan sosial bersama.

2. Penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat memengaruhi perubahan sosial


karena masyarakat akan tertarik dengan penemuan tersebut dan memungkinkan
terjadinya perubahan kebiasaan bahkan budaya di dalam masyarakat. Contoh, sebelum
adanya HP, orang sering berkunjung ke rumah saudara. Ketika sudah ada HP, jarang
terjadi kunjungan ke rumah saudara.

3. Pertentangan dalam masyarakat. Pertentangan akan menciptakan perubahan sosial


karena pertentangan akan berakhir dan tercipta tatanan nilai baru. Contohnya, peristiwa
perang dunia kedua menimbulkan kebencian antarnegara. Setelah perang berakhir,
negara-negara yang pernah berperang menjadi tidak terlalu akrab, tetapi tetap dapat
menjalin kerjasama dengan profesional.

4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi. Pemberontakan atau revolusi hampir mirip


dengan pertentangan. Bedanya, revolusi biasa terjadi di negara sendiri. Contohnya,
revolusi di negara Rusia yang mengubah tatanan negara yang awalnya kerajaan menjadi
kuasa proletariat.

Dari faktor-faktor dinamika sosial tersebut, tidak semuanya dapat menerima


langsung terkait perubahan. Dalam dinamika sosial, sering kali ada pertentangan di
dalamnya. Bahkan pertentangan dan pemberontakan sendiri merupakan faktor yang
menyebabkan terjadinya dinamika sosial. Dari dinamika sosial, akan dibahas masalah
sosial karena sebenarnya keduanya cukup berkaitan. Dinamika sosial dapat diartikan
sebagai gejala abnormal yang tidak dikehendaki sehingga dapat menggangu integritas
dalam masyarakat.

C) Dampak Dinamika sosial

17
Dampak Permasalahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat
Kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan
merupakan beberapa masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Permasalahan ini berdampak pada kehidupan kita sebagai suatu bangsa yang sedang
melakukan pembangunan untuk mencapai cita-cita bersama.
Ketidakadilan merupakan tindakan kesewenang-wenangan dalam pembagian
sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok. Dampak ketidakadilan akan
memunculkan kesenjangan sosial-ekonomi pada masyarakat.

a. Kesenjangan sosial-ekonomi adalah akibat pembangunan yang tidak berkeadilan


sehingga berdampak pada rasa tidak puas dan kecewa sebagian masyarakat yang
mengalaminya

b. Kemiskinan sebagai masalah sosial akibat dari kesenjangan sosial-ekonomi. Hal in


berdampak pada meningkatnya angka putus sekolah serta menurunnya tingkat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

c. Kriminalitas sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial. Hal ini berdampak pada
rusaknya tatanan hidup bermasyarakat karena ada pihak yang dirugikan hingga
mengganggu stabilitas keamanan suatu wilayah.

18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Interaksi adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, baik
melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan reaksi timbal
balik.

2. Syarat ada dua yaitu kontak sosial dan komunikasi.


3. Ada dua bentuk interaksi sosial, yakni interaksi sosial asosiatif dan sosiatif
- Komunikator (Sender) : pihak yang mengirimkan pesan pada orang lain

- Komunikasi (Receiver) : pihak yang menerima pesan dari orang lain

- Pesan (Message) : isi atau maksud yang akan disampaikan dari satu pihak ke pihak
lain

- Umpan balik (Feedback) : tanggapan dari penerima pesan atas pesan yang
disampaikan

4. Yang dimaksud dengan dinamika sosial adalah segala bentuk perubahan yang terjadi
dalam komponen masyarakat yang terjadi atas kurun waktu tertentu.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi sosial, antara lain sebagai


berikut : imitasi adalah proses seseorang mencontoh gaya hidup tokoh yang diidolakan
sehingga pendoronganya untuk meniru orang lain atau kelompok.

6. Sosialisasi adalah sebuah upaya menambahkan nilai budaya kepada individu agar dapat
menjadi warga masyarakat yang baik

19
DAFTAR REFRENSI

Harti, Dwi, DKK dan Puspita Andhini. 2022. Projek Ilmu Pengetahuan Alam
dan sosial (IPAS) Kelas X. Jakarta:”Erlangga”

20

Anda mungkin juga menyukai