Anda di halaman 1dari 2

VI.

Pembahasan
Percobaan kimia magnet bertujuan untuk menunjukkan sifat momen magnet suatu ion
logam dalam berbagai garam. Garam yang digunakan adalah CuSO​4​.5H​2​O, NaCl, FeSO​4​,
MgCl​2​, dan K​4​Fe(CN)​6​. Prinsip percobaan yaitu menentukan momen magnet pada suatu ion
logam dalam garam dengan mengukur panjang dan massa dari sampel menggunakan alat
magnetic susceptibility balance (MSB) sehingga diketahui nilai sensitivitas massanya (Xg).
Prinsip MSB adalah adanya dua magnet yang berseberangan menimbulkan terbentuknya
medan magnet. Suatu sampel yang dikenai medan magnet akan mengalami defleksi yang
akan terdeteksi oleh tranducer optic. Medan magnet yang dihasilkan oleh pasangan magnet
kedua mengembalikan berkas ke posisi semula dimana besarnya gaya yang dibutuhkan
untuk mengembalikan berkas ke posisi semula sebanding dengan gaya yang diberikan
sampel untuk mendeteksi berkas.

MSB sebelum digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi berfungsi untuk
menetralkan alat agar ketika dilakukan pengukuran, nilai yang ditunjukkan oleh alat tersebut
akurat. Alat MSB apabila medan magnet dikenai suatu ion logam yang bersifat
paramagnetik maka akan tarik menarik, sedangkan dikenai ion logam yang bersifat
diamagnetik maka akan tolak menolak. Akibatnya, akan terjadi perubahan massa dan
panjang sebelum dan sesudah dikenai ion logam, selisih tersebut disebut dengan
sensitivitas massa. Perbedaan antara paramagnetik dengan diamagnetik dapat dilihat pada
tabel berikut

(Tabel)

Pertama kristal yang diuji adalah CuSO​4​.5H​2​O yang berfungsi sebagai standar karena ​29​Cu
memiliki nomor atom yang paling besar sehingga Xg dari semua logam transisi yang diukur
tidak boleh melebihi Xg dari CuSO​4​.5H​2​O. Dari pengukuran tersebut digunakan untuk
menghitung harga momen magnet ion yang terkandung oleh senyawa tersebut untuk
mencari Xm dan XA. Cu memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut :

​29​Cu = [Ar] 3d​10​ 4s​1


2+ ​ 9​ 0
29​Cu​ = [Ar] 3d​ 4s​

Konfigurasi pada Cu​2+ ​terdapat elektron yang tidak berpasangan pada orbital 3d sehingga
bersifat paramagnetik dan berwarna biru. Berdasarkan percobaan diperoleh sensitivitas
sebesar 6,575 x 10​-6​ dengan momen magnet sebesar 2,06 BM. Secara teori CuSO​4​.5H​2​O
memiliki momen magnet 1,29 BM. Walaupun hasil perhitungannya berbeda, nilai keduanya
menunjukkan bahwa kristal bersifat paramagnetik karena momen magnetnya lebih dari 1,73
BM.

Kristal kedua adalah K​4​Fe(CN)​6​. Kristal tersebut mengandung atom Fe, dimana Fe
merupakan kation yang memiliki muatan 2+. Fe memiliki nomor atom 26 sehingga
konfigurasi elektronnya sebagai berikut :

​26​Fe = [Ar] 4s​2​ 3d​6


​26​Fe​2+​ = [Ar] 4s​0​ 3d​6

26​ Fe​3+​ = [Ar] 3d​5

Berdasarkan konfigurasi tersebut diketahui elektronnya tidak terisi penuh sehingga bersifat
berwarna dan paramagnetik. Hal ini sesuai dengan praktik dimana kristal berwarna kuning.

Anda mungkin juga menyukai