Bunyi pasal 9 Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang pokoo-pokok ketenagakerjaan “setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan,dan pemeliharaan moril
kerja perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat manusia, dan moral agama”. Untuk melestarikan
hal tersebut pemerintah melakukan upaya pembinaan dibidang ketenagakerjaan, yang secara tegas
dinyatakan pada pasal 10 undang-undang no.14 tahun 1969. Dimana pembinaan norma tersebut
meliputi pembentukan norma, penerapan norma, dan pengawas norma itu sendiri. Atas dasar itulah
maka dikeluarkan undang-undang n0.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja secara internasional telah dirumuskan badan international labour
(ILO) dan badan world heath organizatio (WH0) pada tahun 1950. Badan-badan tersebut menyepakati
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan fisik, mental, dan
sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya
Ada pun langkah-langkah yang perlu diambil menurut ILO untuk menghindari dan menanggulangi
kecelakaan ditempat kerja, yaitu antara lain melalui; peraturan perundang-undang, standarisasi,
inspeksi, riset teknis, riset medis, riset psikologis, riset statistik, pendidikan, latihan, persuasi, dan
asuransi.
3.1.2. Menjelaskan penyebab dan pencegahan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
PENYEBAB KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA
A. Pencegahan Umum
- Seluruh tempat kerja harus dijaga setiap waktu dari kotoran
- Seluruh tempat kerja terbebas dari barang-barang lain yang mengganggu pekerja/
orang lewat
- Setiap pralatan/mesin siap digunakan kapan saja
- Peralatan pembawa/ perangkat harus dalam keadaan baik
- Tangga (kayu atau aluminium) harus dalam keadaan siap dan aman dipakai
- Setiap tempat kerja sebaiknya terdapat nomor-nomor telepon yang relevan dengan
pertolongan pertam pada kecelakaan seperti:
Dokter
Rumah sakit
Polisi
Pemadam kebakaran
Ambulan
- Perlengkapan P3K siap digunakan dan mudah dijangkau
- Pekerjaan yang menimbulkan api seperti pada las, gerinda dan lainya, harus di
tempatkan jauh dari keberadaan bahan-bahan yang mudah terbakar
- Setiap ruangan harus terbebas untuk penyelamatan diri (evakuasi)
- Setiap bagian mesin yang berputar harus terlindungi dengan baik
- Paku dan sejenisnya harus dimasukkan/ dibengkokkan
B. Bengkel Mesin
- Gunakan selalu kaca mata/ pelindung keamanan
- Gunakan baju kerja selagi praktik di ruangan kerja
- Pada saat menggerinda periksa roda gerinda
- Segera diganti apabila ada sepasang roda gerinda yang tidak seimbang dan tidak rata
permukaannya
- Bersikan segera setelah selesai bekerja di mesin
- Pastikan mata bor dalam keadaan benar dan keras terpasang demikian juga bahan
yang akan dibor
- Berusaha selalu posisi tubuh dalam keadaan baik selama bekerja
- Bila sedang memotong pelat dengan pahat pada ragum arahkan ke dinding
- Jauhkan muka kita dari aliran gas buang
- Jangan melepas serpihan kepala pahat dengan tangan
- Jangan gunakan air bila terjadi kebakaran berasal dari listrik
C. Perawatan Mesin/Peralatan
Hal-hal yang diperlukan untuk pencegahan terjadinya kerusakan dan kecelakaan adalah:
1. Yang meliputi tindakan keamanan, pencegahan, getaran debu dan bahaya karat.
2. Pelumasan yang efektif merupakan jaminan umum dari suatu mesin
3. Adanya perencanaan dan penjadwalan perawatan
4. Pemeriksaan teratur
5. Penyediaan alat-alat
D. Perbaikan Mesin/peralatan
1. Perbaikan dilakukan apabila:
- Produk tidak memenuhi syarat
- Dudukan/bantalan tidak kokoh, longgar
- Suara mesin menunjukkan kejanggalan
3.1.3. Menjelaskan Alat Pelinding Diri (APD) Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar