Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

ARTRITIS SEPTIK

A. Konsep Teori

1. Pengertian

Artritis septik adalah sendi yang mengalami infeksi akibat

penyebaran dari infeksi di tempat tubuh lain (penyebaran

hematogenus) atau secara langsung akibat trauma atau intervensi

bedah.

2. Epidemologi

- Penjamu abnormal atau mengalami imunosupresi (seperti pada

DM, HIV, usia lanjut)

- Bakteriemia sekunder karena invasi virus, endokarditis, atau

infeksi kulit, juga dapat terjadi karena inokulasi langsung

atau penyebaran dari sebuah fokus yang berdampingan

(seperti pada selulitis, bersitis septik, osteomielitis)

- Sendi yang rusak akibat Reumatoid Artritis, Osteoartritis,

gout atau trauma.

3. Penyebab

Infeksi oleh bakteri gonococci dan bakteri staphylococci.


4. Fatofisiologi yang dihubungan dengan masalah keperawatan

Trauma sendi Artritis Penurunan kekebalan


sebelumnya tubuh

Bakteri

Artritis Septik Kurang informasi

Peningkatan suhu Pus Kurang


tubuh Nyeri Pengetahuan

Kondrolisis
Hipertermi
Penurunan rentang
gerak

Kerusakan mobilitas fisik

Sindrome Kurang Perawatan


Trauma sendi sebelumnya, artritis yang menyertai, dan

menurunnya kekebalan tubuh penderita mempengaruhi terjadinya

infeksi sendi. Gonococci dan staphyloccoci penyebab utama

infeksi sendi pada orang dewasa, penemuan dan penanganan

yang segera pada infeksi sendi sangat penting karena timbunan

pus yang dapat menyebabkan kondrolisis (kerusakan kartilagi

hialin) yang penyembuhaanya sangat buruk.

5. Manifestasi klinis

- Onset akut artritis monoartikular (>80%) dengan rasa nyeri,

pembengkakan, dan hangat pada sendri

- Lokasi lutut (paling sering), panggul, peradangan tangan,

bahu, pergelangan kaki. Pada pasien dengan infeksi virus akut

cendrung untuk melihat daerah lain seperti sendi sakroiliakan,

simfisis pubis, sterno klauvikular dan sendi manubrium

sterni.

- Pada lutut, bursitis pra patela septik harus dapat dibedakan

dengan efusi lutut intra artikular septik. Nyeri  infeksi intra

artikular  jangkauan gerak menurun ekstrem bila fleksi dan

pembengkakan  bursistis pra patela berbentuk kubah di atas

patela, tanpa efusi intra artikular.

- Gejala konstitusional: demam, menggigil, berkeringat,

malaise, mialgia, nyeri.


- Infeksi dapat dilacak dari tempat awal untuk membentuk

fistula, abses, osteomielitis.

6. Pemeriksaan Diagnostik

- Leukositosisi dengan pergeseran ke kiri

- Artro sentesis sebaiknya dilakukan secepatnya bila dicurigai.

Hati-hati dalam melalukan puntie melalui daerah yang

terinfeksi karena dapat memasukkan infeksi lain ke dalam

ruangan sendi.

- Cairan sinovial : hitung sel leukosit, biasanya > 50.000, >

90% PMN (Catatan: tidak menyingkirkan artritis septik).

Dengan krista (+) 75%. 50% infeksi batang gram (-) dengan

kultur sesuai dengan infeksi stafilukokus.

- Radiografi konvensional seperti 2 minggu setelah infeksi,

pada saat itu dapat sesuai biasanya jarang membantu sampai

melihat erosi tulang, penyempitan rongga sendi, osteomielitis,

periostitis.

B. Konsep Dasar Askep

1. Pengkajian

a. Data Subyektif

1) Sakit pada bagian tubuh terutama pada sendi-sendi

2) Mengeluh bengkak lokal pada bagian sendi


3) Mengeluh demam

4) Pasien mengungkapkan riwayat penyakitnya seperti DM

artritis

5) Pasien mengungkapkan riwayat pemakaian obay

kortikosteroid jangka panjang

6) Pasien mengungkapkan kesulitan untuk bergerak

7) Pasien bertanya tentang penyakitnya

b. Data obyektif

1) Daerah sendi bengkak, tampak kemerahan

2) Suhu tubuh > 37 o C

3) Pasien tampak meringis kesakitan

4) Terasa hangat dan nyeri tekan pada daerah yang bengkak

5) Ada cairan purulen yang keluar dari sendi yang bengkak

2. Diagnosa keperawatan

a. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks

spasme otot sekunder terhadap artritis

b. Hipertermi berhubungan dengan tidak efektifnya

termoregulasi sekunder terhadap infeksi

c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,

penurunan kekuatan dan rentang gerak sekunder terhadap

artritis.
d. Sindrome Kurang perawatan diri berhubungan dengan

kelemahan otot sekunder terhadap artritis

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

ditandai oleh pasien terus bertanya tentang penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai