Anda di halaman 1dari 82

AMALIYAH JALAN MENCAPAI PUNCAK

Puncak tertinggi adalah mengenal ALLAH… ALLAH itu ADA


Untuk mencari yang ADA, seseorang itu perlu MATI… "…
Oleh sebab itu jangan asyik dengan angan-angan kosong dan khayalan semata
Salik dan dunia ini … hanya WUJUD dalam fikiran…. bagaimana pun TIDAK ADA pada
hakikatnya… Kedua-duanya semata-mata... KOSONG. Sesuatu yang KOSONG tidak dapat
mengenal kepada yang ADA
Oleh karena itu jika mencari yang ADA melalui sesuatu yang TIDAK ADA adalah sia-sia belaka
Sebab yang TIDAK ADA ... tidak akan mampu menzahirkan yang ADA
Sebaliknya … Yang ADA lah yang mampu mewujudkan segala sesuatu "yang tidak ada"...
KOSONG... kepada yang ADA
Dzat yang ghaib lagi ghaib itu… selama-lamanya tidak akan ada kenyataannya…. tetapi ada
penzairan sifat-sifatnya
Terutamanya kepada salik yang mukmin.. salik yang mengenal-NYA. Si salik hanya menjadi
kenyataan … TAJJALLI… DZAT yang GHAIBUL GHAIB
Dari AHDAH.. timbul…WAHDAH.. Yaitu kenyataan kesempurnaan SifatNYA.. Inilah pintu
untuk mengenal yang ADA…. yang TIADA... KOSONG… tidak boleh berubah menjadi Yang
ADA
DIA lah yang ADA, DIA lah Yang Zahir…Yang Batin…Yang Awal dan Yang Akhir... DIA itu
adalah AKU... AKU yang bergelar TUAK ILAHI
Oleh sebab itu WUJUD AKU lebih terang dan nyata daripada WUJUD-WUJUD yang lain... AKU
lah Yang Melihat dan Yang Di Lihat.. WUJUD ENGKAU itu tidak ada…. Alias
KOSONG….semata-mata
Inilah Amaliyahnya : Pejamkan mata, tongkatkan lidah kelelangit langit mulut, lalu Tarik nafas
sedalam mungkin, kemudian ditahan, sewaktu menahan nafas baca doa ini 1x:
Bisamillahirahmanirrahim...
HUU ALLAH HAQ...
SIFATKU SIFAT MUHAMMAD...
DZAT ALLAH...
SIFAT MUHAMMAD...
AKU DUDUK DALAM ALIF LAM LAM HA...
HILANG DALAM KALIMAH TAUHID...
LAILAHAILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
Setelah itu keluarkan nafas seperti biasa, lakukan amaliah ini sesering mungkin sampai tercapai
hajat di hati

DZIKIR NAFAS
Ilmu Nafas itu dinamakan:
1. Bila diluar = Ilmu Gaibul Guyub.
2. Bila didalam = Ilmu Sirrul Asrar.
-Dari Nafas itulah munculnya ibadah Muhammad.
-Dari Jasad itulah munculnya ibadah Adam.
Sebagaimana yang ada di dalam Rukun Islam bahwa ibadah Muhammad itu adalah Sholahud Da'im= Sholat yang terus-
menerus tanpa henti.
Wahdah Fil Kasrah= Pandang satu kepada yang banyak,
Nafas itu yang keluar masuk dari mulut.
Nufus itu yang keluar masuk dari hidung.
Tanafas itu yang keluar masuk dari telinga.
Amfas itu yang keluar masuk dari mata
Maka Nafas itulah yang menuju kepada "ARASHTUL MAJID" karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu
Gaibul Guyub, karena termasuk dari ibadah Muhammad.
Ilmu Nafas harus disertai dengan ibadah praktek, akan sulit jadinya bila hanya dengan teori.
Pahami dulu hal ini :
- Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibrill, maka ucapannya "ALLAH".
-Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, maka ucapannya "HU".
Zikirullah yang dua diatas dinamakan NUR. Maka jadilah dua Nur ="ALLAH" "HU" , dua Nur ini bertemu di atas bibir,
tidak masuk ke dalam tubuh, amalan ini sampailah ke derajatnya yang dinamakan "NURUL HADI", maka ke arah itulah
yang dicapai.
setelah itu Nafas naik di dalam badan dan dinamakan AHMAD,
Nafas yang turun dari ubun-ubun sampai kepada Jantung Nurani itu dinamakan Izraill, ucapanya= "ALLAH".
Nafas yang dari jantung naik sampai ke ubun-ubun itu dinamakan Jibrill, maka ucapannya= " HU". Maka amalan inilah
yang dinamakan :
" Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah" = Amalan Sholeh = Pintu Makrifat
Kedua perkara diatas itu hendaklah diamalkan walau tanpa wudhu dan jangan dikencangkan suaranya hanya kita yang
dengar semata-mata "Khafi" (lafadz di dalam hati). Sesungguhnya yang dinamakan HATI (Qalbu) itu adalah Nur yang
memancar dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad) ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).
^Adapun zikir NAFAS itu adalah ketika keluar ALLAH dinamakan ABU BAKAR, zikirnya ketika masuk adalah "HU"
dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.
^Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika keluar adalah ALLAH dan ketika masuk adalah "HU", letaknya ANFAS pada hidung,
dinamakan MIKAILdan JIBRIL.
^Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap diam dengan "ALLAH HU" letaknya di tengah-tengah antara dua telinga,
dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.
^Adapun zikir NUFUSadalah ketika naik "HU" dan ketika turun adalah "ALLAH" letaknya di dalam jantung, Diri Nufus ini
dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI Sabda Nabi Saw : "Barangsiapa keluar masuk nafas dengan
tiada zikir, maka sia-sialah ia"

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 21.29.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Wa Nahnu Aqrobu Illaihi

Allah lebih dekat dari urat leher!


Istilah ini yang didalami para SANGKAN PARANING DUMADI, golongan MANUNGGALING LAN KAULA GUSTI, atau juga
bisa dikatakan ANNA AL HAQ...
bersatu dengan tuhannya..
Sesungguhnya inti dari itu tujuannya mendekatkan diri kepada allah SWT,,,
Sesuatu yang datang dari Allah tentu akan kembali kepadanya !
Yang jadi pertanyaan ialah letaknya makhluk dihadapan Allah dimana?
Dan untuk siapa diri yang mana dan dalam bentuk apa penyerahan diri secara total, "TAWAKALTU ANALLAH" atau
"ZUHUD" !
Sesungguhnya jadilah Tuhan kecil dihadapan para Makhluknya yang membawa RAHMAN dan RAHIM atas kemuliaan
yang di anugrahkanya, "INDAL ZIKRI AULIATAN RAHMAT" ,, jalan yang benar jalan yang dilalu para hambanya !
Dan sesungguhnya apabila kau melihat Waliullah niscaya itulah aku (Allah ) atas Kehendak ku,, dalam posisi ini
sebenarnya tiadalah peran seorang Waliullah yang ada hanyalah Allah,, dan Allah simpan jasad yang mutlak dan
kugantikan atas jasad yang fana, dan tidak kuhilangkan memori jiwa semata-mata untuk mengingat dunianya untuk
"Amar Ma'ruf Nahi Munkar",,
Tapi berbijaksanalah menyikapi semua ini karena hukum dunia mengikuti sebuah prasangka peran manusia-nya sendiri
tentang sebuah benar dan salah,,
Maka diri kita sendiri yang mampu menawabnya.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 20.38.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU

Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya


Menuntut ilmu adalah taqwa.
Menyampaikan ilmu adalah ibadah.
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir.
Mencari ilmu adalah jihad.
(Imam Al Ghazali)
Maksudnya :
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia mengenal dirinya
NAFSAHU (Manusia) maka barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama
RABBAHU, Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN
( Yang tidak berupa apa pun jua)
Maksudnya lagi :
MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang
" Laisa kamislihi syaiun" yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai Insan atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR
DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS, Nyawa atau Nafas adalah bagian dari diri Rohani, fungsinya adalah
menghidupkan diri Jasmani atau diri yang bernama DIRI TERPERI.
Coba rasakan di dalam tubuh ini :
ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
.......
Anasirnya terdiri dari NAFAS, NUFUS, AMFAS dan juga TANAFAS yang senantiasa mengingat Allah tanpa henti-hentinya,
Seharusnya diri manusia yang bertaraf MAN dan NAFSAHU ini wajib di kenali, dan ibadahnya pun wajib juga di kenali,
karena inilah nilai sebenar Manusia.
Diri terperi juga mempunya komponen Rohani yang lain yaitu :
Roh, Akal dan Nafsu, Lebih jelasnya adalah :
Dalam Jasad itu ada dua ROH,
^Pertama Roh Yaqazah, (Roh Jaga=akal dan nafsu) jika ia berada pada jasad, jadilah manusia itu jaga, maka apabila ia
"keluar" dari jasad maka tidurlah manusia itu dengan mimpinya.
^Kedua adalah Ruhul Hayat (Nyawa) jika ia berada pada jasad maka hiduplah jasad, apabila ia "keluar" dari jasad maka
matilah manusia itu.
*Kedua jenis Roh ini berada dalam jasmani manusia, tiada yang mengetahui tempatnya melainkan Allah SWT.
Roh itu adalah..,
Satu bernama Ruhul Yaqazah yang terdiri daripada Roh, Akal dan Nafsu,
Ruhul Yaqazah ini juga di kenal sebagai HATI, ia memberikan fungsi kepada manusia supaya "HIDUP BERARTI", dengan
adanya Roh ini di dalam jasad maka dapat memberikan kekuatan kepada setiap komponen jasmani, AKAL dapat
memberikan kemampuan berfikir, mengingat, dan berperasaan, sementara fungsi yang terdapat pada anasir NAFSU
adalah untuk menimbul suatu hasrat atau berkeinginan,
........
Ruhul Yaqazah ini jika dia masih berada didalam jasad maka manusia akan menjadi aktif (sadar) dan apabila ia keluar
dari jasad maka jasmani menjadi hilang kesadaran secara total, semua ini adalah atas ketentuan Allah SWT jua.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia
tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang
ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
(Qs.Az'zumar:42)
Surah Az Zumar ayat 42 menyatakan bahwa :
Ruhul Yaqazah ini di tahan kemudian di lepaskan, jika dilepaskan jasad menjadi aktif dan apabila ditahan maka jasad
menjadi hilang kemampuannya, hasratnya, berfikirnya, maka jadilah jasad tidur,
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada
Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
(Qs.Al'anam:60)
Sementara Roh yang satu lagi dinamakan Ruhul Hayat atau di kenal sebagai NYAWA kepada JASAD, atau dikenal juga
sebagai INSAN BATIN, Ruhul Hayat (Roh menghidupkan) ini selama ia tidak "keluar" dari jasmani maka jasad tidak akan
mati, akan tetapi apabila ia "keluar" maka jasad manusia akan mati dan menjadi busuk atau hilang (ghaib),
Sementara Ruhul Yaqazah akan mengikuti kemana saja Ruhul Hayat berada.
Kesimpulan Awal..
^ROHANI yang terdiri daripada Anasir ROH, AKAL, NAFSU dan NYAWA adalah makhluk yang TERSIRAT dan yang berhak
diistilahkan sebagai DIRI YANG SEBENARNYA kepada manusia, ROHANI yang lebih awal Allah jadikan sebelum Allah
ciptakan MANUSIA dari jenis yang TERSURAT.
^Jasmani ibarat Rumah (tempat kediaman) yang mana kita boleh keluar dan masuk dan memeliharanya dengan baik
supaya dapat tinggal lama disitu, Karena itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur apabila Rohani itu di kembalikan
Allah kedalam jasmani agar dapat meneruskan kerja KHALIFAH di bumi ini.
Akhirul kalam.. Inillah Doa yang biasa di ucapkan ketika bangun tidur :
" Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan Rohku kepadaku, dan yang telah memberi kesehatan pada tubuhku"
Doa ini mengisyaratkan bahwa Rohani (Ruhul Yaqazah) itu boleh keluar dan masuk kedalam jasad manusia atas izin Allah
SWT.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.12.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ANTARA AKU DAN ALLAH

" WAL AWAL WAL AKHIR ALLAHUSSAMA WATIWAL ARDI WAL JAHIRU WAL BATHINU LILLAHISSAMA WATIWAL ARDI
LAHU KUSSAMA WATIWAL ARDI ALLAHUL LAZI KHOLAQOSSAMA WATIWAL ARDI"
......
LAHURUFIN ALIF TIDAK KOSONG
WALA SAUTIN FA LAM ALIF KOSONG TITIK ALIF
ALLAH MUHAMMAD ADAM AHADIYAT WAHDAH WAHDIYAT ZAT SIFAT AF’AL
ALIF___TERBANG
LA HURUFIN WALA SAUTIN
( TIADA HURUF TIADA SUARA INILAH DIA JIBU)
ALIF TERBANG INI DIBUNYIKAN MENJADI : A. I.U
AKU INI HIDUP ATAU DENGAN LAIN KATA :
(AKU TUHAN, IA TUHAN, UJUD TUHAN)
SEMUANYA PUN KEPADA HU ;
DAN HU ITU LENYAP
DALAM JIBU, ARTINYA ;
(TIADA HURUF DAN TIADA SUARA)
INILAH AHIR PERJALANAN SEORANG SALIK/ PENUNTUT KAUM SUFI ATAU AHLI PERJALANAN
DEMIKIANLAH ADANYA.
________||_________
~ZAT ....
JIBU.
SIFAT.
Kenyataan ZAT: sifat namanya
~ASMA …
Kenyataan ZAT: Asma namanya
~ AF’AL …
Kenyataan ZAT: Kelakuan namanya
SYAREAT
THAREKAT
THAQIQAT
MA’RIFAT
ALIF= ADALAH ZAT
LAM AWAL=ADALAH SIFAT
LAM AKHIR= ADALAH ASMA
HA= ADALAH AF’AL
INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA
^ALIF =KENYATAAN HAYATULLAH ZAT
^KAF =KENYATAAN ALIMULLAH
^ BA= KENYATAAN KUDRATULLAH
^RO =KENYATAAN IBADATULLAH
INILAH KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA KALAU KITA SIMPULKAN MENJADI SATU
1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD
AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT
2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN ALLAH TA'ALA
AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR
JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH :
MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD
ARTINYA : " ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD DAN BATHIN MUHAMMAD ADA DI TUHAN"
BER-ARTI : YANG MENYEMBAH JUGA YANG DISEMBAH MAKA YANG BERLAKU DALAM KEADAAN SEMBAHYANG ITU
ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA
______________||___________
DALILNYA : LAYA' BUDULLAH ILLALLAH
ARTINYA : TIADA YANG MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH
..........

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 16.04.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

INILAH ASAL SEBENARNYA TUHAN MENJADIKAN MANUSIA

1). KUN PAYAKUN:


MENJADI OTAK PADA KITA YAITU ; ROH IDOFI
2). KUN HAQ:
MATA TERANG HATI TERANG
3). KUN SABITAH:
NAPSIAH NAFSU PADA KITA
4). KUN SAPUTIH:
NYAWA PADA KITA GERAK PADA KITA
5). KUN SADJATURRAHMAN:
KEHENDAK PADA KITA
6). KUN SUDJATULLAH:
KELAKUAN PADA KITA
7). KUN RAHMAN: RUPA KITA
8). KUN ZAT HAYUN:
TIADA MATI
9). KUN ILLA NUR:
RASA SEGALA TUBUH KITA NAMA DIRI HAMBA NUR HAYA QADIM

(TURNA ILALLAHI WAYARAKNA ILLALLAHI WAMA DAMA, ALA MA'FA'AL NAHU WALA ADJAM NAHU, MINGKULI DJAMIL
AZIM WALA NAU WUDU BIHI ABADAN ABADA.)
Kata Allah nyawa itu kekuasaanku dihati putih tempat bernyawa dalam Ukup, dijadikan umat Muhammad sekaliannya
daripada ; (AIR KUM DUMULLAH.) yang bernama (NUR MAYA QADIM LAILLAHAILLALLAH): Hampir hamba kepada
Tuhannya

LAILLAHAILLALLAH:
MAUJUD BIHAKQI ILLALLAH: (Aku maujud pada diri)

RAHASIA SYARIAT PADA ANGGOTA TUBUH.
RAHASIA THARIKAT PADA HATI.
RAHASIA HAKIKAT PADA NYAWA.
RAHASIA MA'RIFAT PADA DIRI.

Kalau sudah mengenal diri nampaklah hakikat diri pencipta sekalian alam. Itulah yang bernama ; ALLAH: tiada
berpermulaan tiada berkesudahan
1. LAILLAHAILLALLAH; zikir
2. ILLALLAH; zikir
3. ALLAH; zikir
4. ; sunyi

-MINALLAH; HAMBA
-BILLAH; MUHAMMAD
-LILLAH; ALLAH
1. Dari pada ALLAH
2. Kepada ALLAH
3. Karena ALLAH

1. ROHANI: TUBUH SYARIAT
2. RAHMAN: HATI THARIKAT
3. IDOFI: NYAWA HAKIKAT
4. BABBANI: RAHASIA MA’RIFAT

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 13.54.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

RASA NURANI

penguasa dirimu adalah AKAL mu...


penguasa perbuatanmu adalah HATI mu...
penguasa hati mu adalah RASA mu...
^dikedalaman RASA mu ada NURANI yang tak pernah terpisah dari AKU...
NURANI mu adalah bagian dari SIFAT-KU..
HAWA NAFSU mu adalah pasukan KU yang KU jadikan musuhmu untuk menguji mu...
NURANI mu adalah benteng kokoh yang AKU persiapkan untukmu berlindung dari serangan musuhmu...
AKAL mu bukanlah tempat berlindung yang aman bagimu karena dia mudah berkhianat terhadapmu, dia mudah
mengelabui mu...
^AKU selalu menjatuhkan pandangan KU kepada HATI mu, karena HATI mu lebih dekat dengan NURANI mu yang selalu
berakrab dengan KU...
^maka melihatlah dengan HATI mu,
mendengarlah dengan HATI mu,
berkatalah dengan HATI mu,
berfikirlah dengan HATI mu,
karena sebaik-baik berbuat adalah dengan HATI....
senantiasalah masuki HATI mu, tenggelamlah dikedalaman NURANI mu, maka kau tak akan pernah terpisah dari AKU
yang senantiasa merindu mu krn AKU lah MAHA CINTA...
^adakah selain AKU yg mampu memberikan KEBAHAGIAAN SEJATI bagimu..?
~AKU lah MAHA CINTA yang akan memuliakan MU dengan CINTA-KU, maka yang lain akan ikut memuliakanmu...
~AKU lah MAHA CINTA yang akan menghancurkan musuh-musuh tangguhmu dengan CINTA-KU maka yang lain akan
tunduk pada kemuliaanmu...
"hanya satu pinta-KU jangan kau saingi KEHENDAK-KU dengan kehendakmu dalam NURANI mu".

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 00.32.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 29 Januari 2016

MENSUCIKAN HATI

"KETAHUILAH, BAHWASANYA DIDALAM TUBUH SESEORANG ITU ADA SEGUMPAL DAGING, YANG APABILA SEGUMPAL
DAGING ITU BERSIH, BERSIHLAH TUBUH SEMUANYA, DAN APABILA RUSAK, RUSAKLAH TUBUH SEMUANYA, DAN
KETAHUILAH, DIA ADALAH HATI"
Dan selanjutnya menurut pandangan sufi, hati adalah tempat kedatangan kasyaf (membuka hijab rahasia Allah) dan
ilham (tempat petunjuk). Ia berfungsi sebagai alat untuk marifat dan menjadi cermin yang memantulkan (tajalli) makna-
makna yang sirr
Adapun yang dimaksud dengan tempat kasyaf atau ilmu batin adalah cahaya yang terang dalam hati yang bersih yang
mendatangkan marifatullah yang hakiki, dia adalah suatu cahaya yang menghilangkan tutup (tabir) hingga menjadi jelas
kenyataan Allah, sangat jelas sekali sama dengan penglihatan mata yg tidak diragu-ragukan lagi.
Sedangkan yang dimaksud dengan ilham adalah petunjuk dari Allah secara insting atau secara spontanitas yang
merupakan perwujudan ilmu laduni. Hati agar dapat selalu bersinar perlu dibersihkan dan alat pembersihnya adalah
dzikir kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadist:
"BAHWASANYA BAGI TIAP-TIAP SESUATU ITU ADA ALAT UNTUK MENSUCIKAN DAN ALAT UNTUK MENSUCIKAN HATI ITU
IALAH ZIKRULLAH"
(Tuak ilahi)

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.45.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ALLAH-MUHAMMAD-INSAN

~> BAGI ALLAH:

1. NURANI itu sifatku kata Allah.


2. ROHANI itu asmaku kata Allah.
3. INSANI itu af'alku kata Allah.
4. RABBANI itu dzatku kata Allah.
~> BAGI MUHAMMAD:
1. MUHAMMAD YANG AWAL itu adalah Nurani.
2. MUHAMMAD YANG AKHIR itu adalah Rohani.
3. MUHAMMAD YANG ZAHIR itu adalah Insani.
4. MUHAMMAD YANG BATHIN itu adalah Rabbani.
~> BAGI INSANI:
1. NURANI itu nyawa pada kita.
2. R0HANI itu hati pada kita.
3. INSANI itu tubuh pada kita.
4. RABBANI itu sir pada kita.
~> TERHIMPUN:
1. DZAT bagi Allah, DIRI bagi Muhammad.
2. SIFAT bagi Allah, RUPA bagi Muhammad.
3. ASMA bagi Allah, NAMA bagi Muhammad.
4. AF'AL bagi Allah, KELAKUAN bagi Muhammad.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.36.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MENGHADAPI AKHIR KEHIDUPAN

Bila keadaan kita semakin lemah, sehingga tidak dapat melaksanakan zikir TUBUH, zikir NYAWA dan zikir RAHASIA, maka
pindah pada "A" "I" "U"
Dan bila tidak mampu lagi, perhatian berpindah kepada KELUAR MASUKNYA NAFAS, dengan disertai keyakinan :
"DIA JUGA YANG KELUAR, DIA JUGA YANG MASUK, DIA JUGA YANG TIDAK KELUAR DAN TIDAK MASUK"
akhirnya perhatian kepada yang tidak BERSUARA, yang bukan DENGUNGAN, bukan pula PENDENGARAN, bukan pula
NAFAS, tidak tersentuh oleh LIDAH, itulah yang dinamai dengan istilah : "RAMBUT SELEMBAR"
ghaibkan dirimu kepada NUR, nanti MUHAMMAD yang meneruskan kepada yang tidak terbatas yaitu DZAT, maka
dengan demikian DZAT TUHAN-NYA ia melihat kepada TUHAN-NYA.
Firman Allah, Artinya :
"HAI MUHAMMAD, BILA ENGKAU DITANYAI TENTANG AKU KATAKAN BAHWA AKU LEBIH DEKAT DENGAN URAT NADI"

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.28.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SHALAT MAYYIT

Adapun sebabnya sembahyang mayyit itu empat takbir, karena ia berpangkal kepada empat pasal dari Adam.
Juga tentang fardhunya ada empat karna unsur dari nabi Adam tadi yaitu TANAH, AIR, ANGIN dan API
tidak ruku', tidak duduk, sebab dikeluarkan dari yang HIDUP kepada yang MATI, yang mati kepada yang hidup.
Adapun fardhunya shalat mayyit pada sifat tujuh ada tujuh yaitu:
1. NIAT
2. BERDIRI
3. TAKBIR
4. BACA AL FATIHAH setelah takbir pertama
5. BACA SALAWAT setelah takbir
6. SALAM
7. TERTIB BACA do'a. Yang diberikan kepada orang meninggal, masing-masing pasal mengandung hikmah yaitu:
1. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi roh atau hidupnya orang mati.
2. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi tubuh.
3. Takbir, diniatkan sembahyang kita meliputi didalam kubur.
4. Takbir, diniatkan terdinding dari api neraka.
ADAPUN KESEMPURNAANNYA SHALAT YANG DIBERIKAN PADA ORANG MATI ADA TUJUH KANDUNGANNYA YAITU:
1. Supaya ia dapat bergerak dari tidak bergerak.
2. Supaya ia dapat mendengar dari tidak mendengar.
3. Supaya ia dapat melihat dari tidak melihat.
4. Supaya ia dapat berkata-kata dari tidak berkata-kata.
5. Supaya ia dapat mencium dari tidak mencium.
6. Supaya ia dapat menikmati dari tidak makan.
7. Supaya ia dapat sentosa dari tidak sehat.
-----

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.24.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SYARAT MEMANDIKAN MAYAT

1. keislaman-Nya yang dimandikan oleh ABU BAKAR


2. Malu-nya yang dibungkus oleh UMAR
3. Cahaya-nya MUHAMMAD yang diniatkan membungkus atau menyelimuti
4. Kemudian diniatkan lagi nama ALLAH yang tertulis diwajah orang mati tersebut
5. Imam-Nya yang disembahyangi oleh USMAN
6. Bau-nya yang busuk dikuburkan oleh ALI
7. Pendengaran-Nya dibacakan talqin, MUHAMMAD yang menyampaikan
8. Perasaan-Nya dibacakan doa oleh MALAIKAT
9. Tanda-tandanya sudah bersih betul, bila telah dirasakan ada sesuatu gerak yang terdapat dipusatnya.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.19.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 28 Januari 2016

TAKBIRATUL IHRAM DAN AL FATIHAH

Bermula syarat pada TAKBIRATUL IHRAM itu ada empat perkara yaitu:
1. MI'RAJ
2. MUNAJAH
3. TAWAKKAL
4. BERKATA-KATA DENGAN ALLAH
-adapun tempat MI'RAJ itu yaitu ketika kita mengucapkan USALLI, maka kita i'tikatkan telah naik ke ARASY, dan telah
melihat CAHAYA yang sangat terang dan teramat indahnya
-adapun tempat MUNAJAH itu yaitu ketika kita mengucapkan ALLAH AKBAR, maka kita i'tikatkan telah bertemu dengan
Allah
-adapun TAWAKKAL itu tempatnya YAKIN ketika kita mengucapkan WAJJAHTU hingga akhirnya, maka kita i'tikatkan
menyerahkan diri sepenuhnya
-adapun tempat BERKATA-KATA DENGAN ALLAH itu ialah sewaktu kita membaca AL FATIHAH hingga akhirnya, maka kita
i'tikatkan telah BERKATA-KATA DENGAN ALLAH, berhadapan langsung serta bersatu.
Tatkala kita mengucapkan:
BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM,
maka kata tuhan telah menyebut akan daku oleh hambaku
tatkala kita mengucapkan:
AL-HAMDU LILLAAHI RABBIL-'AALAMIIN, maka kata tuhan telah memuji hambaku akan daku
tatkala kita mengucapkan:
AR-RAHMAANIR - RAHIIM,
maka kata tuhan telah datang puji atasku oleh hambaku akan daku
tatkala kita mengucapkan:
MAALIKI YAUMID-DIIN,
maka kata tuhan telah membesarkan akan daku oleh hambaku
tatkala kita mengucapkan:
IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN,
maka kata tuhan inilah antara aku dengan hambaku, bagi hambaku adakah yang dipintanya
tatkala kita mengucapkan:
IHDINASH-SHIRAATHAL-MUSTAQIIM,SHIRAATHAL-LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHAIRIL-
MAGHDHUUBI 'ALAIHIM WALADH-DHAALLIIN,
maka kata tuhan inilah antara hambaku, barang apa yang dipintanya aku jua yang memberikan-nya
tatkala kita mengucapkan:
AAMIIN,
dengan tulus ikhlas
Maka firman Allah Ta'ala:
"AAMIIN ITU EMPAT HURUFNYA, DAN AKU AKAN MEMBERI EMPAT FAEDAH DARIPADANYA"
Maka Sabda Nabi SAW :
"BARANG SIAPA YANG MEMBACA EMPAT HURUF ITU DENGAN TULUS IKHLAS YAKIN AKAN DIA, MAKA MEWARISKAN
ALLAH TA'ALA AKAN DIA DENGAN EMPAT KEMULIAAN Yaitu :
1. Selamat pada titian siratal mustaqim.
2. Dimasukkan kedalam syurga tanpa dikira-kira.
3. Terlepas dari neraka jahim.
4. Diwahyukan untuk dapat melihat tuhanNya.
itulah kelebihan daripada AAMIIN itu, sabda nabi SAW Artinya :
"AKAN ENGKAU LIHAT TUHANMU SEBAGAI MANA ENGKAU MELIHAT BULAN PURNAMA"

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 16.42.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


PUJIAN YANG TERHIMPUN DALAM ALFATIHAH

Bismillaahir: AKU MENJADIKAN DIRIKU

Rahmaanir: AKU MENGADAKAN MUHAMMAD

Rahiim: AKU MENGATAKAN RAHASIAKU

Al-hamdu lillaahi: YA MUHAMMAD AKU JUA YANG MEMUJI DIRIKU

Rabbil 'aalamiin: YA MUHAMMAD PEKERJAAN ITU AKU JUA ZAHIR DAN BATHIN

Ar-rahmaanir-rahiim: YA MUHAMMAD YANG MEMBACA FATIHAH ITU AKU JUA MEMUJI DIRIKU

Maaliki yaumid-diin: YA MUHAMMAD ENGKAU JUA GANTI KERAJAANKU TIADA LAIN YANG SEMBAHYANG ITU AKU JUA

Iyyaaka na'budu: YA MUHAMMAD AKU MEMUJI AKAN DIRIKU

Wa iyyaaka nasta'iin: YA MUHAMMAD TIADA YANG TAHU AKAN DIRIKU KECUALI ENGKAU

Ihdinash-shiraathal-mustaqiim: YA MUHAMMAD YANG GHAIB ITU AKU DENGAN ENGKAU TERLETAK DALAM
KEMULIAANKU
Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim: YA MUHAMMAD DENGAN KARNA SABDAKU MAKA JADILAH SEMUA YANG ADA INI

Ghairil-maghdhuubi 'alaihim walad-dhaalliin: YA MUHAMMAD TIADA AKU KATAKAN KEPADA MEREKA AKAN
RAHASIAKU, KARENA AKU KASIH KEPADA UMAT

Aamiin: YA MUHAMMAD GANTI RAHASIAKU

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 16.20.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

AL FATIHAH PADA DIRI

Bismillaahir: KEPALA
Rahmaanir-rahiim: 0TAK
Al-hamdu lillaahi: MUKA
Rabbil-'aalamiin: TELINGA KANAN
Ar-rahmaanir: TELINGA KIRI
Rahiim: TANGAN KANAN
Maliki: TANGAN KIRI
Yaumid-diin: BELAKANG
Iyyaaka na'budu: LEHER
Wa iyyaaka nasta'iin: DADA
Ihdinash-shiraathal-mustaqiim:URAT DAN LIDAH
Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim: PUSAT
Ghairil-maghdhuubi: EMPEDU
'Alaihim: HATI
Wa ladh-dhaalliin:DARAH
Aamiin: JANTUNG
----------------
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 15.01.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAKNA TERSIRAT AL FATIHAH

Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin:


DZAT MEMUJI SENDIRINYA, DAN AKULAH DZAT YANG WAJIBUL WUJUD YANG MENGETAHUI ZAHIR DAN BATHIN
Ar-rahmaanir-rahiim:
PENGETAHUANMU NYATA KEBESARANKU, YANG SEBENARNYA HANYALAH AKU

Maaliki yaumid-diin:
RAJA DUNIA DAN AKHIRAT YANG MEMPUNYAI KEBESARAN AKU ZAHIR DAN BATHIN

Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin:


AKU YANG MENYEMBAH AKU, KEADAANKU ITU YANG KAMU LAKUKAN

Ihdinash-shiraathal-mustaqiim:
KENYATAANKU ATAS MU DAN MUTLAK GANTIKU YAITU KELAKUAN KU TELAH SATU PADAMU

Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim:


SUATU ENGKAU BIRAHI RUPAKU SEPERTI RUPA MU

Ghairil-maghdhuubi 'alaihim:
ADAM ITU SEPERTI AKU

Wa ladh-dhaalliin:
TIADA PERBEDAAN ENGKAU DENGAN AKU

Aamiin:
ENGKAU RAHASIAKU DAN AKU RAHASIA MU

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 14.15.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


USUL TAHKIK SEMBAHYANG

Pasal menyatakan usul takik bagi sembahyang lima waktu dalam fardhu yang lima oleh Allah kepada kita yang dihukum
oleh nabi Muhammad SAW dengan menuntut Sembahyang dalam Diri kita seperti kata dalil:
"AWWALUDIN MAKRIFATULLAH"
bermula Agama itu mengenal Allah (SEMBAHYANG)
Arti yang AWAL itu NUR MUHAMMAD yaitu CAHAYA seperti kata:
"KULLU SYAI IN AHAD WA KALIMAH"
NUR itulah yang terlebih besar daripada perkataan Al Fatihah, adapun Fatihah itu yaitu PATI sekalian huruf, adapun yang
terkandung dalam Fatihah itu ada lima huruf yaitu:
1. ALIF
2. LAM
3. HA
4. MIM
5. DAL
-> keluar dari huruf ALIF ada lima yaitu:

1. WUJUD
2. DZAT
3. SIFAT
4. ASMA
5. AF'AL
-> keluar dari huruf LAM ada lima yaitu:
1. HATI atau roh
2. PARU PARU atau nur
3. LIMPA atau akal
4. EMPEDU atau iman
5. JANTUNG atau rahasia
-> keluar dari huruf HA ada lima yaitu:
1. DIRI YANG TERDIRI
2. DIRI YANG TAJALI
3. DIRI YANG SEBENARNYA
4. DIRI YANG ASLI
5. DIRI YANG BERDIRI SENDIRI
--> keluar dari huruf MIM ada lima yaitu:
1. ALLAH
2. MUHAMMAD
3. ADAM
4. NYAWA
5. DIRI KITA
-> keluar dari huruf DAL ada lima yaitu:
1. BERDIRI BETUL
2. RUKUK
3. SUJUD
4. TAHYAT
5. SALAM
Inilah yang keluar dalam huruf FATIHAH yang lima itu, Yang melimpah Agama islam dalam dunia.
Sebab itulah kita difardukan tuhan pada tiap tiap orang islam sembahyang lima waktu dengan syaratnya dan syah
batalnya supaya jangan sia sia pekerjaan kita itu.
Seperti jalan hukum orang yang Ahli syariat dan Ahli hakikat, hendaklah kita samakan timbangan itu barulah sempurna,
seperti kata Hadist nabi SAW:
" SYARIAT ITU JIKALAU TIADA HAKIKAT MAKA TIADA BERTEMPAT "
maka hendaklah kita ketahui jalan ke duanya itu supaya boleh sempurna Amal kita.
Adapun syariat itu ialah kelakuan yang zahir dan hakikat itu kelakuan yang bathin, maka tiadalah boleh bercerai ia
keduanya, jikalau bercerai keduanya itu tentulah tiada boleh berdiri barang sesuatu jua pun.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 09.51.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SUMBER SHOLAT LIMA WAKTU

Adapun sholat lima waktu itu bersumber dari surah Al Fatihah, Lima pasal yang terbuka menjadi hakikat sholat lima
waktu:
1. PERKATAAN
2. PENGLIHATAN
3. PENDENGARAN
4. PENCIUMAN
5. PERASAAN
Allah menjadikan keterbukaan didalam jiwa (NYAWA) sehingga mata dapat melihat, telinga dapat mendengar, hidung
dapat mencium, lidah dapat berkata kata, serta hati dapat merasa,
inilah sebabnya saidina Ali berkata:
" AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH JIKA AKU TIDAK MELIHATNYA"
Sehingga dalam pengucapan TAKBIR habislah segala hal, tiada suara apa apa lagi, hanya melihat dengan mata hati
maka sampailah niat, dan terikat kedalam ALIF ALLAH, kemudian diserahkan NYAWA kedalam TABIR NUR, demikianlah
perpaduan atau penunggalan TAUHID hamba dengan tuhan, itulah yang dinamakan SHOLAT yang mempunyai tiga isi :
1. MENYEMBAH
2. DISEMBAH
3. DISEMBAHKAN
-> TUBUH itulah yang menyembah
-> NYAWA itulah yang disembahkan kepada Allah SWT
-> ALLAH itulah yang sebenarnya disembah
~sesudah membuang TAKBIR apapun yang terlintas didalam sholat tidak usah di hiraukan, HIMPUNKAN ingatan semata
mata pada Allah sampai KHUSYU', tetapkan hadapanMu pada Allah, inilah yang dinamakan dalil:
" MENGENAL DIRI MENGENAL TUHAN"
MATIKAN DIRI, SEBELUM MATI
Artinya: yang menyembah dan yang disembah satu,
=maksudnya bila TAKBIR itu telah diangkat, maka Dia Yang Memuji Dirinya Sendiri.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.55.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT KEJADIAN SH0LAT


Allah SWT menciptakan sholat dari empat huruf nama MUHAMMAD yaitu:
1. ALIF
2. HA
3. MIM
4. DAL
~ALIF: ialah berdiri Rahasia pada kita Dzat pada tuhan
~HA: ialah ruku Nyawa pada kita Sifat pada tuhan
~MIM: ialah sujud Hati pada kita Nama pada tuhan
~DAL: ialah duduk Tubuh pada kita Ciptaan pada tuhan
-> bila telah berdiri sholat tetapkan pandangan mu pada DZAT ALLAH semata mata
-> bila telah ruku' tetapkan pandangan mu pada SIFAT ALLAH semata mata
-> bila telah sujud tetapkan pandangan mu pada NAMA ALLAH semata mata
-> bila telah duduk tetapkan pandangan mu pada CIPTAAN ALLAH semata mata
-> bila diluar sholat takutlah pada tuhan, serta merasa malu padanya
sabda nabi saw:
"SESUNGGUHNYA SEMBAHYANG ITU MEMBANGKITKAN NYAWA MENYEMBAH ALLAH"
^adapun tubuh itu bila telah berdiri sembahyang, kemudian mengucapkan TAKBIR, maka tiadakanlah sifat anda, tinggal
DZAT ALLAH semata mata yang meyakinkan
^bila berdiri itu dinamakan MI'RAJ, maksudnya tuhan telah ada
^bila sujud dinamakan BERMUNAJAT (bermohon) kita telah berdialog dengan tuhan
^bila duduk itulah namanya kita mendengar dengan pendengaranNya dan melihat dengan penglihatanNya
para ulama berkata:
"SESUNGGUHNYA SEMBAHYANG ITU LEBIH MULIA DARIPADA ISI ALAM SEMESTA"
dikatakan bahwa gerak itu, bukan gerak sendiri tapi Allah SWT itulah yang menjadikan engkau beserta gerakmu
bagi mereka yang tidak memahami i'tiqad sholat, SAMA HALNYA MENYEMBAH BERHALA

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.41.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT NIAT

~Artinya: USHALI, yaitu sebenar benarnya hidup yang di usulkan Agama itu.
~Artinya: FARDU, yaitu wajib nyawa masuk dalam tubuh kita itu itulah awalnya fardhu.
Artinya ZUHRI, yaitu kenyataan tuhan kita zahir dan bathin.
~Artinya ARBA'A RAKA 'ATIN, itu mempunyai rakaat dengan sebab itu nyawa kita maknanya empat perkara:
1. BERDIRI ITU NYAWA.
2. RUKUK ITU NYAWA.
3. SUJUD ITU NYAWA.
4. DUDUK ITU NYAWA.
^Arti ADAM, itu sudah ada pada NYAWA dan HATI.
tatkala kita mengatakan: "ALLAHU AKBAR" itu sudah bertempat nyawa itu R0HANIAH nya.
tatkala kita mengatakan:
"KABIRAW WAL HAMDULILLAHI KASYIR0W WASUBHA NALLAHI BUKR0TAW WA ASILA"
Artinya: telah mengaku nyawa kita tiada menyangkal akan dirinya ZAHIR dan BATHIN.
^demikianlah sifat kita di dalam sembahyang itu dengan diri, TIADA BOLEH BERCERAI.
Tatkala kita zahir ke dunia keluar dari dalam perut ibu kita dengan nyawa kita dengan diri kita. ^Adapun TUBUH itu
bagian nabi kita awal, terbit dari kalimah RASULULLAH, dan zahirnya dari MANIKAM.
^Adapun NYAWA itu ialah rahasia tuhan kita awal, terbit daripada kalimah TAUHID.
Apabila bercerai NYAWA itu dengan TUBUHNYA maka bercerailah kalimah yang dua itu. Karena tiada tempat lagi segala
amalan.
Adapun orang yang awam (0RANG KEBANYAKAN) tiada dapat mengenal jikalau tiada ilmunya.
kata dalil: "WAHUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM"
Artinya: "MENGAPAKAH KAMU TIADA MENGETAHUI, DIDALAM DIRI ENGKAU RAHASIA KU"

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.34.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ASAL SEMBAHYANG

"Barang siapa mengenal diri dengan hakikatnya yang benar, maka orang itulah yang putus makrifatnya kepada Allah".
Tetaplah orang itu yang bisa mengusulkan sekalian ilmu ini, maka bertanyalah SYEH ABD KADIR JABAL orang ilmu syariat
kepada SYEH KARAMI wali makrifat.
Soal: "APAKAH ASAL SEMBAHYANG ITU DENGAN SEBAB LIMA WAKTU SEHARI SEMALAM" =jawab: " YAITU DARIPADA
EMBUN YanG MENGADAKAN NUKTAH, asal sembahyang yang lima waktu itu ialah ASAL TITIK YanG TIGA, MAKA
DINAMAKAN RUKUN TIGA BELAS,
kedatanganNya itu ialah:
1. EMPAT DARI BAPAK IALAH:
* MANI jadi urat dan tulang
* MANIKAM jadi otak dan sumsum
2. EMPAT DARI IBU IALAH:
* WADI jadi bulu roma dan kulit
* MADI jadi darah dan daging
3. LIMA DARI TUHAN IALAH:
* pendengaran
* penglihatan
* penciuman
* perasaan
* penjabatan
~INILAH YanG DINAMAKAN PANCA INDRA, YAITU WAKIL TUHAN KEPADA KITA
~> PENDENGARAN terbagi empat:
dua mata - dua telinga itulah sembahyang Ashar
~> PENCIUMAN terbagi empat:
kiri kanan - depan belakang itulah sembahyang Zohor
~> PENGLIHATAN terbagi tiga:
dua lubang hidung - satu mulut itulah sembahyang Magrib
~> PERASAAN terbagi empat:
dua anggota kaki - dua anggota tangan itulah sembahyang Isya
~> PENJABATAN terbagi dua:
satu lubang pembuangan air kecil - satu lobang pembuangan air besar itulah sembahyang Subuh.
1. LIMA DARI TUHAN YAITU:
wujud dzat namanya
2. EMPAT DARI BAPAK YAITU:
wujud mani namanya
3. EMPAT DARI IBU YAITU:
wujud akli namanya
" DIMANAKAH TEMPAT WUJUD ITU ?,
="Tempatnya dalam diri kita, maka wujud yang tiga itu ialah:
1. WUJUD DZAT: tempatnya pada nafas kita yang menjadi ucapan yang tiada berkeputusan kepada Allah yaitu nyawa
kita.
2. WUJUD MANI: Tempatnya pada urat yang putih yang tiada berdarah yakni benih dalam diri kita.
3. WUJUD AKLI: tempatnya pada pusat kita yaitu jalan roh awal mula kita zahir dari ibu kita ke dunia.
Adapun DZATI ialah tiang Agama yang zahir, Wujud MANI ialah tiang Agama yang batin.
Dua perkara yang harus kita ketahui ialah:
1. BAPAK SEGALA ROH ITU RASULULLAH.
2. BAPAK SEGALA JASAD ITU ADAM.
Hendaklah kita ketahui benih turun dari ADAM yaitu EMBUN SETITIK, air rohani asalnya, MANIKAM AWAL terjadi.
Sabda Nabi Saw: "HUDSUNAMA 'ANU ILLA A BANI ADAM"
Sekalian yang menanggung jasad itulah semata mata pada benih ADAM,
bermula orang yang BERAKAL itu jika tiada ilmunya yaitu DUSTA YanG AMAT SANGAT.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.27.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT SHOLAT

Bila berdiri untuk sembahyang pada hakikatnya ALIF itulah yang berdiri untuk sholat
="maksudnya naikkan terdahulu nafas, kemudian berdiri".
Nyawa yang terdahulu berdiri, kemudian tubuh. Karena tidak mungkin tubuh yang mendirikan nyawa, sebaliknya nyawa
itulah yang mendirikan tubuh.
Jangan bertentangan perbuatan tubuh dengan nyawa, yang demikian itu sama halnya mensyarikatkan TUHAN.
Hal inilah yang menunjukan bahwa nyawa itu ibarat IMAM dalam sholat, sudah tentu imam itu terdahulu berdiri,
kemudian ma'muman, itulah sebabnya maka IMAM itu wajib di ketahui.
Bilamana ada orang bertanya, "SIAPAKAH IMAM MU DALAM SH0LAT ?"
:Jawablah, bahwa AL QUR'AN itulah IMAM saya.
-AL QUR'AN itu adalah KALAMULLAH perkataan tuhan, dan tuhan itu bersifat QADIM, jadi AL QUR'AN itu Qadim.
Jadi pada hakikatnya tuhan itulah imam, tanpa demikian ini berarti sholat tidak sah. Sebab yang di maksud sholat ialah
dzahirnya perbuatan, dzahir Artinya perbuatan tuhan pada kita, Allah jua pada hakikatnya sehingga kita bersatu kata
atau sekata dengan imam (imam dan ma'mum).
:Dikatakan= IMAMAN LILLAHI TA'ALA Artinya: imam karna Allah, imam itulah yang menggerakkan TUBUH dan tidaklah
nyawa itu dapat bergerak jika tidak karena kehendak TUHAN.
~Bila ruku' turunkan nafas terlebih dahulu, kemudian badan ruku' begitu pula i'tidal (bangun dari ruku') naikkan kembali
nafas.
~Waktu sujud juga demikian, nafas turun kemudian naikkan nafas pada saat bangun dari sujud, demikianlah nafas itu
mengikuti naik turunNya dalam sholat.
Inilah yang dikatakan= IMAM TANPA DI IMAMI.
Ada orang telah memiliki hal ini, itulah orang yang sah jadi imam, bila orang tidak mengetahui jadi imam, dapat
dikatakan imam yang di imami oleh ma'mum, lalu bila telah membuang takbiratul ihram, tahanlah nafas sebentar, Inilah
yang dinamakan lenyap pada Nur Muhammad.
(TUAK ILAHI)

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.07.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 27 Januari 2016

Seribu Cermin Kehidupan

Paham WAHDAT AL WUJUD ialah DIZAUQ dari kalimat TAUHID

"LAA ILAHA ILLALLALLAH",

Yakni keesaan WUJUD, maksudnya tiada WUJUD selain AKU di ALAM ini, sedang WUJUD segenap
ALAM adalah bersifat bayang-
bayang atau MAJAZI yang diartikan tidak ada sesuatu pun yang memiliki WUJUD HAKIKI kecuali AK
U.

-
Sementara alam atau segala sesuatu selain AKU keberadaannya adalah karena DIWUJUDKAN oleh
-KU.

Karena dilihat dari segi keberadaan-KU dengan DIRI-


KU sendiri, ALAM itu tidak ada (ma'dum) tetapi jika dilihat dari segi "keberadaan-
KU karena WUJUD AKU" maka jelaslah bahwa ALAM itu ada (maujud) atau lebih tepatnya alam ha
nyalah bayang-
bayang Aku, Artinya tak akan ada gambar bayangan bila tidak ada WUJUD benda yang membayan
ginya.

-
Yang dimaksud kesatuan wujud dalam faham WAHDAT AL WUJUD secara esensialnya adalah WAH
DATUS SYUHUD
(kesatuan penyaksian), bukan Aku menjadi WUJUD makhluk atau bertempat didalam makhluk, AK
U itu tiada bertempat atau mengambil tempat di segenap ALAM ini, namun AKU Meliputi segenap
ALAM ini,
"HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRU WAL BATHINU WA HUWA BI KULLI SYAI'IN ALIM"

(Aku yang awal Aku yang Akhir Aku yang zahir Aku yang Bathin dan Aku meliputi segala alam)

-
Sesungguhnya seluruh alam semesta ini diciptakan dari Nur Muhammad dan Nur Muhammad dari
Nur-Ku, namun semua perwujudannya hanya tampil sebagai bayang-
bayang saja, ibarat terang dan gelap, jauh dan dekat, baik dan buruk, siang dan malam.

-
Jika seorang tidak mampu melihat Aku yang meliputi cahaya di balik semua gambaran yang bekerl
ap-kerlip ini, berarti ia sebenarnya masih dalam kebingungan terhadap bayang-
bayang eksistensial dan awan-awan realitas yang berubah-ubah.

Jalaluddin Rumi menuliskan didalam bait Syair Puisinya :


Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan :

"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kepastian, wa
hai kekasih, Aku tersembunyi di qalbu orang yang beriman. Jika kau mencari Aku, carilah di qalbu-
qalbu ini."-

Aku telah menjadikan hati manusia sebagai wadah untuk memandang kepada hamba-
Ku dan sekaligus tempat memandang hamba kepada Akunya

Ibarat hati itu laksana cermin dan Aku laksana Matahari. Engkau tidak akan mampu melihat matah
ari secara langsung, tetapi engkau hanya bisa melihat matahari hanya melalui cermin, di dalam cer
min itu engkau dapat menyaksikan gambar atau bentuk matahari

Ibn arabi berkata :

"MAKHLUK INI HANYALAH MAJAZI (bayangan) DAN BILA DIPERBANYAK CERMINNYA MAKA TERLIH
AT BANYAKLAH MAKHLUK"

Jadi jika engkau letakkan seribu cermin itu, maka pada setiap cermin akan engkau lihat bentuk ma
tahari, namun yang engkau lihat itu bukan matahari yang sesungguhnya tetapi hanya pantulan ca
hayanya saja, matahari yang sesungguhnya hanya satu yang tak mampu engkau lihat karena keter
batasan mata di dalam memandangnya, dikarenakan sangat terangnya cahaya matahari itu.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 14.58.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 24 Januari 2016

Maqom Yang Lima

Al kisah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani r.a. sesudah beliau menunaikan sholat sunnat
hajat, lalu ia berkata :
"Ya Tuhanku! Di manakah maqam yang yang lima itu di dalam diri hamba?
Yaitu yang pertama Subuh,
kedua Dzuhur,
ketiga ‘Ashar,
keempat Maghrib
dan kelima Isya'."
Maka tatkala itu bergerak-geraklah seluruh anggotanya maka diketahuilah beliau tentang kedudukan maqam yang lima
itu. Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti daripada satu waktu kepada satu waktu. -1. Pada waktu Subuh maka
bergerak-geraklah perumahan hatinya.
maka berkatalah ia:
"Ya Tuhanku! Telah nyatalah hamba bahwasanya Subuh itu bermaqam di hati hamba."
Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti sampailah pada waktu Dzohor.
-2. Apabila sampai pada waktu Dzuhur, maka berdenyut lagi hatinya.
Tatkala itu terasalah ia suatu benda yang pahit mengalir di batang lehernya.
Maka berkatalah ia:
"Ya Tuhanku! Telah nyatalah aku bahwasanya waktu Dzuhur itu bermaqamnya pada hempedu ku."
Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti sampailah ia pada waktu 'Ashar.
-3. Apabila sampai pada waktu 'Ashar maka bergeraklah berhampiran dadanya sebelah kiri.
Maka katanya lagi:
"Ya Allah! Ya Tuhanku! tahulah hamba bahwasanya waktu 'Ashar itu bermaqamnya pada paru-paru hamba."
Maka berzikirlah lagi ia sampailah pada waktu Maghrib tiada ia berhenti-henti.
-4. Setelah sampai pada waktu Maghrib berdenyut-denyutlah di dalam dadanya.
Setelah diperhatikan denyutan itu, maka ia berkata lagi:
"Ya Allah! Ya Tuhanku! Telah nyatalah hamba bahwasanya waktu Maghrib itu bermaqam pada jantung hamba."
Maka berzikirlah ia daripada Maghrib sampailah ia pada waktu Isya'.
-5. Setelah sampai pada waktu Isya', maka berdenyut-denyutlah dadanya di sebelah kanan.
Tatkala itu maka nyatalah ia waktu Isya' itu pada limpanya. Maka bersyukurlah ia ke Hadhrat Allah Ta'ala. Katanya:
"Ya Allah! Ya Tuhanku! Dengan karena Mu aku mengetahui akan segala-galanya."
Maka berzikirlah ia tiada berhenti-henti sehingga sampai pada waktu Subuh.
Maka kedengaranlah pada telinganya,
"Ya Abdul Qadir! Di dalam lima waktu itu bahwasanya terhimpun ia di dalam waktu Subuh."
Maka telah nyata kedudukan maqam lima waktu itu pada diri kita oleh itu tiada boleh dinafikan tiap-tiap sesuatu itu.
Bukannya kehendak ilmu yang luas tiada sesuatu pun yang boleh mengisbatkan kepada kita. Hanya pada diri kita jua
yang boleh menandakan sesuatu itu di alam ini.
Maka berkata seorang ahli Sufi Syeikh Kiryani r.a. kepada sahabat-sahabatnya bahwasanya, "Hamba dapat mengetahui
akan maqam yang lima ini adalah wujudnya pada lima haqiqat. Yang dinamai ia pada tiap-tiap waktu ini."
1. Waktu Subuh menyatakan wujudnya Allah.
2. Waktu Dzuhur menyatakan wujudnya Af'al Allah.
3. Waktu 'Asar menyatakan wujudnya Qauli.
4. Waktu Maghrib menyatakan wujudnya Insani.
5. Waktu Isya' menyatakan wujudnya Rasuli.
Maka berkata sahabat-sahabatnya kepada Syeikh Kiryani r.a:
"Ya tuan hamba! Bolehkah tuan hamba terangkan bagaimana cerita di atas maqam yang lima itu? Karena tidak sekali-
kali hamba memahami dengan kata-kata tuan hamba itu!"
Maka berkatalah Syeikh Kiryani r.a. kepada sahabatnya:
"Ya sahabat ku! Tiliklah keadaan diri mu senyata dahulu agar kamu dapat ketahui akan maqam yang lima itu."
Adapun tatkala asalnya maqam yang lima waktu itu adalah diambil daripada cerita baginda Saiyidina Ali Karamallahu
wajhahu. Bahwasanya datang seorang hamba Allah menghadap baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu dengan
berkata;
"Ya Khalifah Amirul Mu'minin! Kenapakah waktu subuh itu tidak disamakan lima rakaat tiap-tiap waktu? Mengapakah
waktu Subuh dua rakaat saja dan Maghrib tiga rakaat, sedangkan waktu lainnya empat rakaat?"
Maka dijawab oleh baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu:
"Ya tuan hamba Sa'idah! Sebab-sebabnya waktu itu tidak sama akan rakaatnya, karena mengikut kejadian alam ini. Tiada
ia dijadikan oleh Tuhan dengan serentak. Melainkan dengan berperingkat-peringkat."
Seperti sabda Rasulullah SAW. kepada ku, mafhumnya :
"Ya Ali! Ketahuilah oleh mu bahwasanya tatkala asal waktu itu, diibaratkan tatkala embun tunggal setitik gugur ke bumi
menandakan adanya satu waktu dua rakaat yakni Subuh. Maka tatkala asal manusia pun daripada satu yakni Adam.
Inilah sebabnya Subuh itu dua rakaat. Menyatakan ia rakaat pertama itu kalimah Tauhid, yang kedua kalimah Rasul.
Kalimah Tauhid itu asal daripada ibu sekalian amalan dan kalimah Tauhid juga asal daripada bapak, yakni bapak sekalian
ilmu Laduni. Inilah sabda Rasulullah SAW. kepadaku"
Maka bertanya lagi hamba Allah itu kepada baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu;
"Ya tuan hamba Amirul Mu'minin! Apakah terkandungnya di dalam kalimah Tauhid dan kalimah Rasul?"
Maka jawab baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu:
"Ya Sa'idah! Adapun kalimah Tauhid itu nyata ia adanya Nur Muhammad yaitu Dzat Wajibal Wujud Kholiqul'alam.
Maka inilah sabda Rasulullah SAW. kepadaku"
Maka bertanya lagi Sa'idah;
"Ya Amirul Mu'minin! Bagaimana pula dengan waktu-waktu yang lain itu?"
Maka berkatalah baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu:
"Ya Sa'idah! Adapun waktu-waktu yang lain itu mengikut cerita Rasulullah SAW. kepadaku adalah seperti berikut ini :
*Waktu Dzuhur 4 rakaat :
1. Rakaat pertama menandakan wujudnya Dzat Allah.
2. Rakaat kedua menandakan wujudnya Sifat Allah.
3. Rakaat ketiga menandakan wujudnya Asma' Allah.
4. Rakaat yang keempat menandakan wujudnya Af'al Allah.
*Waktu 'Ashar 4 rakaat, menyatakan kepada 4 alam :
1. Rakaat pertama menyatakan kedudukan di Alam Roh.
2. Rakaat kedua menyatakan kedudukan di Alam Mithal.
3. Rakaat ketiga menyatakan kedudukan di Alam Ajsam.
4. Rakaat keempat menyatakan kedudukan di Alam Insan.
*Waktu Maghrib 3 rakaat, menyatakan kepada 3 diri :
1. Rakaat pertama menyatakan hal keadaan Diri Azali.
2. Rakaat kedua menyatakan hal keadaan Diri Terperi.
3. Rakaat ketiga menyatakan hal keadaan diri terdiri.
*Waktu Isya' 4 rakaat, menandakan 4 nama bagi diri yang batin :
1. Rakaat pertama menyatakan bersifat Wujud, mengesakan Dzat Allah.
2. Rakaat kedua menyatakan bersifat Ilmu, mengetahui akan Sifat Allah.
3. Rakaat ketiga menyatakan bersifat Nur, menyatakan ia akan Asma' Allah.
4. Rakaat keempat menyatakan bersifat Syuhud, ma'rifat akan Af'al Allah. Maka inilah yang dinamakan Rahasia Ma'rifat.
Maka bertanya lagi hamba Allah itu kepada Baginda Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu;
"Ya Amirul Mu'minin! Sekiranya jikalau hamba beramal dengan tiada ketahui jalan ini, apa hukumnya?"
Maka jawab Saiyidina Ali Karamallahu wajhahu:
"Ya Sa'idah! Siapa yang mengerjakan amalan dengan tiada mengetahui akan amalan itu adalah syirik semata-mata. Dan
mereka ini dijatuhkan di dalam golongan orang yang fasiq. Walau bagaimana 'alim sekalipun fasiq jua hukumnya."

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.15.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 23 Januari 2016

Mengenal Sejati Diri

Di dalam Kepala ada Otak


Di dalam Otak ada Nafas
Di dalam Nafas ada Roh
Di dalam Roh ada Budi
Di dalam Budi ada Nur
Di dalam Nur ada Sir Allah
^Sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadist Qudsy :
Di dalam tubuh anak adam ada Segumpal Daging
Di dalam Daging ada Hati
Di dalam hati ada Buah
Di dalam Buah Hati ada Nyawa
Di dalam Nyawa ada Rahasia
Didalam Rahasia ada Nur Illahi yang tersembunyi
Di dalam-Nya ada AKU
^Siapa mengenal Dirinya dia akan kenal ADAM
(Tanah, Air, Api, Angin)
Siapa mengenal Adam dia akan kenal MUHAMMAD
(Ujud, Ilmu, Nur, Suhud)
Siapa mengenal Muhammad dia akan kenal Roh
Siapa mengenal Roh dia akan kenal ALLAH SWT
(Zat, Sifat, Asma, Af'al)
Ingatlah engkau akan Allah Datang ingat hanyalah dari Allah yang tidak lalai sekejap mata
^Awaluddin Ma'rifat tullah
Awal agama mengenal ALLAH
Man arafa nafsahu, faqad Rabbahu
Kenallah dirimu rata-rata baru kenal Tuhan yang Nyata
Barang siapa mengenal Tuhan yang Nyata, Binasa Bagi Dirinya
Laa haula wala quata illa billahi a'lliyil azim
Tiada daya dan upaya melainkan Allah Yang Maha Tinggi
Itulah yang disebut Binasa bagi diri kita Yaitu MATIKAN DIRI SEBELUM MATI
^Pada suatu waktu Wali ALLAH bertanya tentang Riwayat Alam kita Abdul Qadir jailani bertanya :
Hai saudaraku?.......Apakah yang pertama ada sebelum ada Allah dan Muhammad?.......
dan sebelum ada 7 susun langit dan 7 susun lapis bumi, yang artinya sebelum ada alam semesta.
Mukaromah menjawab : Yang pertama ada sebelum Alam semesta dan masih Gelap Gulita pada hari/saat itu sudah ada
riwayat Hidup Tunggal Kemudian Hidup Berkata Aku Hamba, manakah Tuhan dan kalau Aku Tuhan manakah AKU. Kalau
demikian Akulah Tuhan, tapi .... manakah hamba yang menyembah padaku?......
Tiba-tiba suara berkata, Hai Hidup.... sembahlah Tuhanmu. Pada saat itu Hidup mengetahui dan mendengar suara yang
memanggilnya, dan segera di jawab siapa ini yang berkata-kata.....
Kemudian suara itu menjawab saya adalah Nyawa.
Kemudian Hidup kembali menjawab.
Hai nyawa keluarlah Engkau, apabila Engkau dapatkan aku maka Engkaulah Tuhan-ku. Aku patuh padamu, tapi bila
engkau tidak dapatkan aku maka akulah Tuhan-mu, mendengar suara/ucapan itu Nyawa pun keluar mencari hidup dan
tidak ditemukan. Kemudian Nyawa mendengar suara. Hai Nyawa, ALLAH Nama-KU dan AKU menyebut namamu. Setelah
Nyawa mendengar suara itu diapun sadar lalu menyembah dan bersujud mengucapkan kalimah=
ASSHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH
dan hidup membalas dengan ucapan=
WA ASSHA DU ANA MUHAMMAD DA RASULULLAH.
^Kesimpulanya:
Bahwa Al Hayat (hidup) itu adalah Zat nya ALLAH SWT, dan Nyawa adalah Muhammad oleh sebab itu, martabat
Walilullah hidup di kandung Nyawa dan Nyawa di kandung Hidup
^Firman ALLAH:
Ketahuilah, Bahwa Adam adalah Mahkluk-Ku
Aku ciptakan Dia dengan Tangan-KU
Aku tiupkan kedalam tubuh-nya Roh-KU
Aku tundukkan semua Malaikat-KU sujud kepada-nya
Aku tutupi tubuhnya dengan Pakaian kemuliaan-KU
Cahaya didalam Cahaya Aku Bayang didalam bayang bayang Aku Hidup didalam Hidup Aku Rahsia didalam Rahsia Aku

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 10.38.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

RAHASIA Fadilah Al-FATIHAH bagi diri


1. BISMILLAH = Mesrakan mulai dari Penglihatan.
2. AR-RAHMAN = Mesrakan ke Pendengaran.
3. AR-RAHIM = Mesrakan ke Penciuman.
4. ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAAMIIN = Mesrakan ke Pengrasa.
5. ARRAHMANIRRAHIMA = Mesrakan lagi dari Otak.
6. MALIKIYAUMIDDIN = Mesrakan turun ke Sum-sum.
7. IYYAKANA'BUDU WA IYYAKANASTA'INI = Mesrakan ke Tulang-tulang 360.
8. IHDINAS SHIRATAL MUSTAQIMI = Mesrakan ke Urat-urat.
9. SHIRATAL LAZIINA AN AMTA ALAIHIM = Mesrakan ke Daging.
10. GAIRIL MAQDUBI ALAIHIM = Mesrakan ke seluruh Kulit.
11. WALADDOLLIN = Mesrakan sampai ke Bulu-bulu.
12. AAMIIN = Mesrakan seluruh tubuh hingga SEMPURNA diri kita dzahir dan batin.
Membaca AL-FATIHAH sambil DA'IM adalah puji AL-QUR'AN dalam diri.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 08.35.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Wilayah Diri

al-haqq jalla jalaaluhu benar-benar menyingkapkan diri dan menampak dalam segala sesuatu, lalu tersembunyi dalam
penampakan-nya.maka selainnya tidak tampak dan tidak pula tersingkap, kecuali dengan cahaya keagungan dan
kemegahan-nya.
bila demikian, maka akan lebih jelas. dalam 'hairat, aku menuturkan :
"tidak tampak nyata, dalam wujud semesta selain kemegahan dzat-nya dan tidaklah aku terhijab kecuali dengan hijab
kerahasiaan-nya."
demikian sampai akhir qasidah. allah berfirman :
" dialah yang maha awal dan maha akhir, maha zhahir dan maha bathin,
(QS, al-hadid {57}:3).
artinya, dialah yang maha awal tanpa permulaan, maha akhir tanpa puncak ke-akhir-an. maha zhahir dengan sarana
penyingkapan-nya yaitu rahasia-rahasia dzat dan cahaya-cahaya sipat-sipat-nya. dialah maha bathin dalam esensi
penampakan-nya.dia tampak dengan dzat-nya dan bersama dengan atsar sipat-sipat-nya.
dalam al-hikam disebutkan :
"dia tampakan segala sesuatu karena dia sang maha bathin dia lipat wujud segala sesuatu karena dialah sang maha
zhahir dia tampakan rasa ada wujud-wujud ciptaan dengan nama-nya, al-bathin. dia lipat wujud segala sesuatu dengan
nama nya, az-zhahir karena tidak ada yang tampak nyata bersamanya.
permasalahan ini tidak bisa dipahami kecuali oleh orang-orang yang telah merasakan rasa-rasa maknawi ruhaniah. yaitu,
mereka yang sudah bisa menetapkan adanya dua sipat berlawanan dalam penampakan yang tunggal dan memberikan
masing-masing pihak apa yang menjadi haq-nya. bagi orang-orang yang belum mencapai maqam mereka, cukup dengan
berpasrah, menurut apa yang telah mereka perlambangkan.
bila kamu tidak melihat hilal pasrah lahpad orang-orang yang melihat-nya dengan mata kepalamya.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 07.57.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Kamis, 21 Januari 2016

Tingkatan Jiwa

JIWA pada tahap paling rendah disebut NAFS AMARAT, Yakni NAFS yang terus menerus
mendorong kepada hal-hal yang buruk dan rendah. Setelah melalui latihan spritual, JIWA
meningkat menjadi NAFS LAWWAMAT, Yakni JIWA yang mampu mencela kekurangan-kekurangan
dirinya sendiri. Bila di tingkatkan lagi, JIWA itu akah sampai kepada puncak kesempurnaannya,
itulah NAFS MUTMAINNAT, Yakni JIWA yang Tentram, Damai, dan Bahagia. Manusia yang
memiliki JIWA yang sempurna itu disebut juga manusia sempurna atau INSAN KAMIL. Mengenai
manusia sempurna ini, AL-JAMI' sebenarnya memberikan penjelasan yang cukup panjang.
Manusia sempurna dalam kajian penganut WAHDATUL WUJUD bukan saja mengacu pada
sejumlah kecil individu yang pernah hidup dimuka bumi ini dan memiliki JIWA yang paling
sempurna namun juga mengacu pada ciptaan Allah yang pertama, yang bersifat Spritual dan
merupakan bentuk awal segenap alam semesta.
Dari banyak munajatnya yang indah kepada Allah, dia berkata:
"Ya Rabbi, ya Tuhanku, jauhkanlah kami dari perbuatan menghabiskan waktu untuk perkara-
perkarakecil yang tidak berguna. Tunjukkanlah kepada kami segala perkara menurut hakekatnya.
Angkatlah dari batin kami selubung ketidaksadaran.Janganlah diperlihatkan kepada kami barang
yang tidak nyata sebagai barang yang ada. Janganlah Kau biarkan bayang-bayang menutup batin
kami, sehingga kami tidak dapat melihat keindahan-Mu. Jadikanlah bayang-bayang ini sebagai
kaca yang melalui batin kami untuk menyaksikan-Mu."
Pada bagian lain dia berkata:
"Sang kekasih menyeru dari kedai minuman, datanglah lalu berilah aku anggur cinta, cawan demi
cawan. Kubebaskan diriku dari belenggu logika dan nalar. Lalu kumulai meratap dan menangis
untuk bersatu."
Dalam tahun terakhirnya ia melihat visi tentang kematiannya, dan sering melantunkan bait syair
berikut:
Adalah memalukan Bahwa hari-hari berlalu tanpa kita Bunga-bunga akan mekar dan musim semi
akan tiba Musim panas, musim dingin, dan musim semi akan berlalu Dan kita pasti akan menjadi
tanah dan debu.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 21.39.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tujuh Maqom Kenaikan Rohani

1. Maqam Taubat.
Dalam ajaran tasawuf konsep taubat di kembangkan dan mendapat berbagai macam pengertian. Namun yang
membedakan antara taubat dalam syariat biasa dengan maqam taubat dalam tasawuf diperdalam dan dibedakan antara
taubatnya orang awam dengan orang khawas. Dalam hal ini dzu al-Nun an-Mishri mengatakan :
"Taubatnya orang-orang awam taubat dari dosa-dosa, taubatnya orang khawas taubat dari
ghoflah (lalai mengingat tuhan)".
Bagi golongan khowas atau orang yang telah sufi, yang di pandang dosa adalah ghoflah (lalai mengingat tuhan). Ghoflah
itulah dosa yang mematikan. Ghoflah adalah sumber munculnya segala dosa. Dengan demikian taubat adalah
merupakan pangkal tolak peralihan dari hidup lama (ghoflah) ke kehidupan baru secara sufi. Yakni hidup selalu ingat
tuhan sepanjang masa.
Karena taubat menurut sufi terutama taubat dari ghoflah, maka kesempurnaan taubat menurut ajaranntasawuf adalah
apabila telah tercapai maqam "Attaubatu min taubatihii" yakni mentaubati terhadap kesadaran keberadaan
dirinya dan keasadaran akan taubatnya itu sendiri.
2. Maqam wara' Dalam risalah al-qusyairiyah banyak membahas tentang makam wara' beserta pandangan atau
rumusan para sufi tentang hal ini. Wara’ adalah meninggalkan hal yang syubhat: tarku syubhat yakni menjauhi atau
meninggalkan segala hal yang belum jelas haram dan halalnya.
Abu bakar as-shiddiq mengatakan: "Kami tinggalkan tujuh puluh pintu menuju yang halal lantaran takut
jatuh pada satu pintu menuju haram".
Wara' memang salah-satu sendi etika islam yang sangat penting, oleh karena itu nabi bersabda yang artinya "Ibadah
itu sepuluh suku, Sembilan dari padanya dalam mencari halal".
Jadi Sembilan persepuluh dari ibadah adalah mencari halal.
Pada hadist lain nabi bersabda:
"hendaknya kamu menjalankan laku wara', agar kamu jadi ahli ibadah".
Laku hidup wara' memang penting bagi perkembangan mentalitas ke-islaman, apalagi bagi tasawuf. Dalam tasawuf
wara' merupakan langkah kedua sesudah taubat, dan disamping merupakan pembinaan mentalitas (akhlak) juga
merukan tangga awal untuk membersihkan hati dari ikatan keduniaan.
Wara' itu ada dua tingkat,
-wara' segi lahir yaitu hendaklah kamu tidak bergerak terkecuali untuk ibadah kepada Allah.
-Dan wara' batin, yakni agar tidak masuk dalam hatimu terkecuali Allah Ta'ala.
Wara' adalah meninggalkan setiap yang berbau syubhat dan meninggalkan apa yang tidak perlu, yaitu meninggalkan apa
yang tidak perlu, yaitu meninggalkan berbagai macam kesenangan.
3. Maqam zuhud
sesudah maqam wara' di kuasai mereka baru berusaha mengapai maqam (station) di atasnya, yakni maqam zuhud.
Berbeda dengan wara’ yang pada dasarnya merupakan laku menjahui yang syubhat dan setiap yang haram, maka zuhud
pada dasarnya adalah tidak tamak atau tidak ingin dan tidak mengutamakan kesenangan duniawi.
Dalam hal ini ‘Abdul Hakim Hasan dalam bukunya al-Tashawuf fi al-Arabi mengatakan sebagai berikut :
Adapun zuhud menurut bahasa Arab materinya tidak berkeinginan. Dikatakan, zuhud pada
sesuatu apabila tidak tamak padanya. Adapun sasaranya adalah dunia. Dikatakan pada seseorang
apabila bila dia menarik diri untuk tekun beribadah dan menghindarkan diri dari keinginan
menikmati kelezatan hidup adalah zuhud pada dunia.
Inilah makna agamis daripada zuhud. Nabi bersabda: "jika kamu melihat seseorang dianugerahi zuhud di
dunia dan cerdas nalarnya, maka kau dekatilah dia, bahwasanya dia adalah orang bijaksana."
Dikatakan zuhud adalah setengah dari firman Allah: "(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu; dan supaya kamu jangan selalu gembira terhadap apa yang diberikanya padamu"
(Qs, 57 ;23).
Maka seorang zahid tidak gembira dengan dunia yang ada di tanganya, dan juga tidak bersedih hati dengan hilangnya
dunia dari tanganya.
Abu ustman berkata; "zuhud kamu tinggalkan dunia, kemudian kamu tidak perduli siapa yang
mengambilnya".
Dalam tasawuf zuhud dijadikan maqam dalam upaya melatih diri dan menyucikan hati untuk melepas ikatan hati dengan
dunia. Maka di dalam tasawuf diberi pengertian dan diamalkan secara bertingkat. Pada dasarnya dibedakan zuhud pada
tingkat awal (biasa) dan zuhud bagi ajaran sufi.
Misalnya Abu Sulaiman aal-Darani mengatakan :
"Sufi itu suatu ilmu dari ilmu-ilmu tentang zuhud. Maka tidak pantas mengenakan kain suf dengan uang tiga dirham di
tanganya kok dalam hatinya menginginkan lima dirham".
Pada tempat lain Abu Sulaiman al-Darani mengatakan :
"zuhud adalah meninggalkan segala yang melalaikan hati dari Allah". Ruwaim mengatakan:
"zuhud adalah memandang kecil arti dunia dan menghapus pengaruhnya dari hati".
4. Maqam Fakir
Fakir dan dervish adalah nama-nama di mana para sufi bangga untuk disebutnya, karena kedua itu bahwa dialah
golongan yang telah memalingkan setiap pikiran dan harapan yang akan memisahkan pikiranyan daripada tuhan.
Kosongnya seluruh pikiran dan harapan dari kehidupan masa kini dan kehidupan yang akan dating, dan tidak
menghendaki apapun kecuali tuhan penguasa kehidupan masa kini dan masa yang akan dating-itulah fakir yang
sesungguhnya. Fakir yang sedemikian itu adalah orang yang lenyap kesadaran keberadaan dirinya, sehingga dirinya tidak
mendaku punya kemampuan, perasaan, dan perbuatan. Di terangkan bahwa Dawud al-Thail tidak punya apa-apa
terkecuali rumput kering untuk tikar, sebuah bata sebagai bantal, dan sebuah mangkok untuk minum dan mencuci.
Sebagai salah satu maqam dalam ajaran tasawuf maka fakir juga mendapat pembahasan perumusan yang bertingkat-
tingkat disesuaikan dengan tujuan penyucian hati terhadap ikatan keduniaan.
Dalam al-Risalah al-Qusyairiyah maqam fakir ini dibahas agak panjang lebar. Di antara perumusan-perumusan tentang
fakir, Misalnya al-muzayin mengatakan;
"jalan menuju Allah itu lebih banyak dari bilangan bintang di langit, tak ada yang ketinggalan
daripadanya terkecuali satu jalan saja, yaitu fakir, itulah yang paling lurus dari segala jalan".
Al-Nuri mengatakan :
"sifat orang fakir itu diam saja ketika tak punya apa-apa, dan tak membutuhkan ketika punya apa-
apa".
Dzu-al-Nun mengatakan :
"alamat seorang hamba akan mendapat murka tuhan adalah takut fakir".
Menurut syibli hakikat fakir itu ;
"Adalah orang yang tidak membutuhkan sesuatu apapun selain Allah"
Menurut Abu bakar al-Mishri
"fakir yang sesungguhnya adalah tidak memiliki sesuatu dan hatinya juga tidak menginginkan
sesuatu",
Jadi pada dasarnya wara' berusaha meninggalkan syubhat agar hidup hanya mencari yang jelas halal, kemudian dengan
zuhud telah mulai menjahui keinginan terhadap yang halal-halal dan hanya yang amat penting dalam hidupnya. Di dalam
maqam fakir telah sampai puncaknya, yaitu mengosngkan hati dari ikatan dan keinginan terhadap apa saja sealain
tuhan. Maka maqam fakir merupakan perwujudan upaya "tathir al-qolbi bi'l-kulliyati'anma siswa 'llah".
Yaitu penyucian hati secara keseluruhan terhadap apa yang selain Tuhan. Inilah ajaran qath’u al-ala’iq atau tajrid yakni
ajaran untuk membelakangi atau membuang dunia.
Al-Ghozali menganjurkan atau mengajarkan untuk membuang dunia itu sama sekali. Maka fakir di rumuskan dengan
"tidak punya apa-apa dan juga tidak menginginkan apa-apa".
5. Maqam Sabar
Dalam islam mengendalikan diri untuk laku sabar merupakan tiang bagi akhlak mulia. Dalam al-Qur’an dinyatakan sabar
merukan laku yang terpuji dan merupakan perintah suci agama. Jadi penguasaan diri dan bersabar dalam waktu
mengalami kesempitan, susah, penderitaan, tantangan dan perang, adalah mentalitas Islam. Sikap sabar di tinggikan
sebagai mentalitas sikap seorang mukmin dan muttqin, seperti di jelaskan dalam surat Al-Baqarah, ayat 153 yang
artinya: "hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".
Dalam tasawuf sabar dijadikan satu maqam sesudah maqam fakir. Karena persyaratan untuk bisa konsentrasi dalam zikir
orang harus mencapai maqam fakir. Tentu hidupnya akan dilanda berbagai macam penderitaan dan kepincangan. Oleh
karena itu harus melangkah ke maqam sabar. Sebagai satu maqam dalam tasawuf direnungkan dan dikembangkan
menjadi konsep yang diungkapkan dalam berbagai pengertian.
Ibnu 'Athaillah misalnya mengatakan :
Sabar adalah menerima segala bencana dengan laku sopan atau rela. Dan dikatakan pula bahwa
sabar adalah fana’ di dalam balai bencana tanpa ada keluhan:
Bergulat dengan kesengsaraan tanpa ada keluhan. Jadi dengan maqam sabar para sufi memang
telah menyengaja dan menyiapkan diri dengan seribu satu kesulitan dan derita dalam hiduonya
dengan sikap sabar, tanpa ada kesulitan.
Itulah laku maqam sabar di dalam tasawuf.
6. Maqam Tawakkal
Dalam syariat islam diajarkan bahwa tawakkal dilakukan sesudah segala daya upaya dan ikhtiar dijalankanya. Jadi yang
ditawakkalkan atau digantungkan pada rahmat pertolongan Allah adalah hasil usahanya sesudah segala ikhtiar
dilakukanya. Yakni tawakkal yang di landasi oleh aktif kerja keras. Tasawuf menjadikann maqam tawakkal sebagai
wasilah atau sebagai tangga untuk memalingkan dan menyucikan hati manusia agar tidak terikat dan tidak ingin dan
memikirkan keduniaan serta apa saja selain Allah. Oleh karena itu sesuai cita ajaran tasawuf tawakkal dijadikan prinsip
ajaran yang mengarah ke paham jabbariyah mutlak. Yakni tawakkal tanpa memikirakan usaha, orang harus sepenuhnya
mengantungkan diri sepenuhnya kepada takdir dan pemeliharaan langsung dari Allah.
Dalam Risalah Qusyairiyah diterngkan bahwa Sahlu Bin Abdulloh mengatakan;
Permulaan dari maqam tawakkal itu adalah seorang hamba (manusia) di depan Alloh yang maha
kuasa laksana mayat di depan oaring yang memandikan, di bolak-balikan sekehendaknya tanpa
bergerak dan ikhtiar.
Seterusnya dalam Risalah Qusyairiyah disebutkan bahwa Hamdun mengatakan:
Tawakkal itu berserah diri (mempercayakan diri) pada jaminan pemeliharaan Alloh sepenuhnya.
Abd al-Dayim dalam bukunya Al-Tashawuf al-islami Bain al-falsafat wa al-Din mengatakan tentang maqam tawakkal
sebagai berikut :
Dalam ordo-ordo tarekat, tawakkal ini diterapkan terhadap guru tarekat yang membuat mereka juga seperti kutipan
tersebut di atas. Yakni para murid harus melepaskan kemauan pribadinya, dan berserah diri pada syaih (gurunya)
disuruh apa saja harus tunduk.
7. Maqam Ridlo
Setelah mencapai maqam tawakkal, nasib hidup mereka bulat-bulat diserahkan pada pemeliharaan dan rahmat Allah,
meniggalkan membelakangi segala keinginan terhadap apa saja selain Tuhan, maka harus segera diikuti menata hatinya
untuk mencapai maqam. Maqam ridlo adalah ajaran menanggapi dan mengubah segala bentuk penderitaan,
kesengsaraan, dan kesusahan, menjadi kegembiraan dan kenikmatan.
Yakni sebagaimana di katakana imam ghazali, rela menerima apa saja. Dalam ajaran kawruh beja Suryamataram ridlo itu
dirumuskan dalam ungkapan "aku saiki neng kene ngene, gelem" jadi dengan maqam ridlo segala derita dan percobaan
tuhan ditanggapinya sebagai rahmat nikmat Allah.
Dalam risalah al-Qusyairiyah misalnya diceritakan ada seorang sufi yang selama hidupnya selalu bermuram hati dan
tidak pernah tertawa terkecuali setelah kematian anak satu-satunya. Tertawa lantaran syukur diberi cobaan yang paling
akbar di dunia bisa diatasinya (kuat), dan bahkan cobaan itu bisa di tanggapinya sebagai nikmat. Masih diperhatikan
Tuhan, yakni masih mau menegurnya melalui cobaan tadi.
Mengenai maqam ridlo ini dalam Risalah al-Qusyairiyah dinukilkan macam-macam pemahaman terhadap maqam ridlo
sesuai dengan renungan took sufi itu sendiri.
Misalnya Ruwaim mengatakan :
Ridlo itu, itu seandainya Allah menjadikan neraka jahannam di kananya, tidak akan meminta untuk dipindah ke kirinya.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.49.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Ilmu Yakin, Ainul Yakin Dan Haqqul Yakin Dalam Musyahadahnya

Ilmul Yaqin, Ainul Yaqin, Haqqul Yaqin adalah tahapan dalam pendirian seseorang dalam
pandangan Musyahadahnya (penyaksiannya) kepada Allah SWT.
-Di dalam ILMUL YAQIN
segala pengetahuan ilmu telah diliputi dengan Ilmu Allah sehingga apapun amaliah maupun
ubudiyah itu semua menunjukkan dari pada lautan Ilmu Allah Ta'ala.
-Di dalam AINUL YAQIN,
tatkala seseorang 'arifiin' telah melihat sesuatu amalaiah dan ubudiyah diliputi oleh Ilmu Allah
kemudian ia menyaksikan bahwa di dalam gerak dan diam (lelaku) itu adalah saksi Hidupnya Allah
Ta'ala yang menunjukkan adanya Allah Ta'ala sebagai tujuan hidupnya. dengan Merasakan dan
menyadari gerak dan diam, suara dan perkataan itu adalah saksi hidupnya Allah Ta'ala maka sama
halnya ia merasakan dan menyadari kehadiran Allah Ta'ala dekat sekali dengan dirinya.
"Bukan menghadirkan Allah" akan tetapi menyadari bahwa "Allah senantiasa Maha Hadir atas
dirinya dan sekalian Alam meliputi tiap-tiap sesuatu".
"WAHUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM"
(Dia Allah serta kamu di mana kamu berada).
-HAQQUL YAQIN,
adalah kemantapan dalam pendirian yang kokoh setelah ia mengetahui kemudian ia melihat
dengan penyaksian lalu kemudian tertanam sedalam-dalamnya pada dirinya bahwa :
"Segala sesuatu apapun yang terlihat, Tidak ada yang ada melainkan ilmu ALLAH TA'ALA, Segala
sesuatu apapun yang yang terdengar tidak ada yang ada melainkan kalam ALLAH TA'ALA, Dan
tidak ada yang terasa maupun dirasakan melainkan sirrullah (dzatullah)".
Setelah semua perjalanan dan tahapan itu misra (meresap) pada diri, maka Allah akan Jazbah
dirinya sehingga sampailah ia pada maqom "KAMALUL YAQIN"
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 16.51.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Cinta Yang Hakiki Tak Cukup Dengan Bahasa Kata

"Setiap perkataanku bicara tentang cinta tatkala mendatanginya, daku tersipu malu bahasa mulut
memang bisa menerangkan tapi cinta lebih terang tanpa kata-kata"
Para sufi menganggap Allah SWT sebagai kekasih hakiki para pecinta sejati, kekasih-kekasih selain-Nya adalah jelmaan
dari Tajali-Nya. Cinta kepada Tajalli-Nya dianggapnya sebagai cinta Majazi yang secara Vertikal menuju cinta sejatinya,
yaitu Allah SWT.
Para sufi percaya bahwa pada hakekatnya tidak ada suatu apapun kecuali eksistensi-Nya yang maha Esa. Semua makhluk
adalah huruf-huruf yang terangkai indah dalam lembar Wujud-Nya. Tintanya adalah cinta.
Cinta hanya bisa dipahami lewat pengalaman personal. Namun hakikatnya mustahil direngkuh hanya dengan sekali
percobaan. Manusia tak mungkin mengarungi dan menggapai cinta sejati, karena cinta merupakan jalan tak berujung.
Cinta tak pernah memuaskan pencandu yang selalu dicekik dahaga.
Besarkah pengaruh cinta? Demi cinta, subjek rela meniadakan dirinya sembari menganggapnya sebagai puncak
kesempurnaannya.
Laron yang mati akibat tersengat api lampu yang dipujanya.
Semut ternggelam dan terbenam dalam gula yang dicintainya.
Bagi sebagian orang, cinta lebih dari sekedar bernyawa. Karena itulah, mereka mengutamakannya atas kehidupan.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 09.11.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 20 Januari 2016

Wujud Terpadu Didalam dzat

wujud, secara keseluruhan terpadu dalam dzat yang satu, sebagaimana ungkapan penyair :
"wujud-wujud ini, semua terpadu meski berbilang penampakannya dan dalam perjalanan
hidupmu tiada satu pun yang baku selain dirimu "
dan terkadang, didalam satu wujud terkumpul banyak sifat-sifat berlawanan menurut analisa rasio maupun kebiasaan
hukum alam. namun dengan perbedaan sudut pandang atau arah pemahaman. maka bisa disimpulkan bahwa hukum-
hukum rasional, baik yang wajib, yang mustahil, maupun yang mungkin (ja'iz), belum tentu terus berlangsung mencapai
sasaran, menurut ahli bathin.
hanya saja, sebagian hal-hal yang relatif menurut ahli zhahir bisa menjadi kepastian bagi ahli bathin dengan
mengembalikannya pada keaslian wujudnya dan tersaksikannya al-haqq di dalam nya. dan perkara yang ja'iz menurut
ahli bathin adalah berubah-ubahnya warna anggur cinta ilahi, sesuai kehendak allah terdahulu.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.19.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sembilan macam roh

Berdasarkan ilmu dan kajian ahli-ahli ilmu kerohanian, Roh manusia terdiri daripada himpunan sembilan jenis Roh.
Setiap Roh ini mempunyai fungsinya yang tersendiri seperti berikut;
1.Roh Idofi - Roh Utama
2.Roh Rabbani - Roh yang sukar ditemui. Bersifat diam dan tidak mempunyai apa-apa kehendak. Sifat kehambaan yang
sebenar-benarnya.
3.Roh Rohani - Roh yang berkaitan dengan nafsu
4.Roh Nurani - Roh yang berkaitan dengan hati yang baik (nafsu mutmainnah)
5.Roh Kudus - Roh berkaitan berhubungan dengan berbuat kebaikan
6.Roh Rahmani - Roh yang mempengaruhi manusia bersifat sosial dan suka memberi
7.Roh Jasmani - Roh yang menguasai seluruh darah dan urat. Roh yang menjadikan kita sakit dan seumpamanya.
Sekiranya kita dapat menguasainya, ditusuk jarum pun tidak akan rasa sakit.
Roh ini mudah dikuasai oleh nafsu amarah dan sifat kebinatangan buat manusia seperti suka makan,bersetubuh, malas
dsb.
8.Roh Nabati - Roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan fizikal
9.Roh Rewani - Roh yang menjaga tubuh fizikal dan pemikiran. Bila tidur,roh ini yang keluar.
Wallahua'lam

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.08.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 19 Januari 2016

HAKIKAT RUH

Hati adalah badan, dan Ruh adalah nyawanya. Ruh pula yang langsung terkait dengan Tuhan, dan keterkaitan itu
dinamakan as-Sir(rahasia/rahsa).
Ruh adalah nyawanya hati, dan as-Sir adalah nyawanya ruh. Boleh juga dikatakan bahwa hakikat hati adalah ruh, dan
Hakikat ruh adalah as-Sir. as-Sir atau rahasia yang sampai kepada Tuhan, dan as-Sir yang masuk ke Hadrat-Nya. as-Sir
inilah mampu untuk yang mengenal Allah karena as-Sir adalah hakikat semua yang berwujud dalam rahsa.
------
Firman Allah: ِ‫الروحِ َويَسْأَلُونَ َكعَن‬
ُّ ِ‫ح قُل‬
ُِ ‫الرو‬
ُّ ‫ن‬ِْ ‫ْالعل منَِ أُوتيت ُِْم َو َما َربي أ َ ْمرِ م‬
ْ ْ ِ‫ّل م‬
َِ ‫يل إ‬
ِ ً ‫قَل‬
Artinya:
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: `Roh itu termasuk urusan Tuhanku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS.AlIsraa':85)
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 08.06.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peran Iman Dalam Diri

Iman adalah kehormatan seorang Muslim...


Iman adalah bendera setiap orang yang mengucapkan dua kalimat Syahadat...
Iman juga tolak ukur tinggi rendahnya pengetahuan tentang makna kehidupan yang dimiliki seseorang...
Iman merupakan cermin kehidupan yang selalu menjadikan diri kita siap menghadapi kehidupan ini...
"Mereka yang beriman adalah mereka yang selalu menjaga dan menambah tingkat keyakinannya dengan doa yang tidak
pernah putus.
dengan ilmu yang tidak pernah padam.
dengan usaha yang tidak pernah berhenti."
Berimanlah kepada Allah SWT dengan iman yang sungguh sungguh.
bukan keadaan yang membuat seseorang beriman, bukan juga karena rayuan membuat orang beriman tapi ilmu, akal
dan doa lah yang membuat diri beriman.. Dan tidak dikatakan seseorang beriman jika dia tidak memperdulikan
saudaranya karena sesungguhnya Iman itu terpancar dari Hati dan Pikiran yang tercermin dari sikap dan sifat..

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 06.52.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ISTIGFAR YANG MEMENUHI SYARAT AMPUNAN ALLAH SWT

Suatu hari Sayyidina Ali bin Abi Thalib melewati seorang yang sedang mengulang ulang kata Astagfirullah ,Sayyidina
Ali menegurnya, "celakalah kamu tahukah kamu apa arti kata istigfar,?
istigfar ada pada tingkat yang sangat tinggi ,istigfar mengandung enam makna:
1) penyesalan akan apa yang sudah kamu lakukan
2) bertekad untuk tidak mengulangi dosa
3) mengembalikan kembali hak orang lain yang sudah kamu rampas ,sampai kamu kembali kepada Allah dengan tidak
membawa hak orang lain padamu
4) gantilah segala kewajiban yang telah kamu lalaikan
5) arahkan perhatianmu kepada daging yang tumbuh karena harta yang haram ,rasakan kepedihan penyesalan sampai
tulang kamu lengket pada kulitmu setelah itu tumbuhkanlah daging yang baru
6) usahakan agar tubuhmu merasakan sakitnya ketaatan ,setelah kamu merasakan manisnya kemaksiatan ,
setelah memenuhi syarat itu ucapkanlah Astagfirullah

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 06.13.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 18 Januari 2016

ANASIR DIRI

Anasir ALLAH
Dzat, Sifat, Asma, Af'al
Anasir MUHAMMAD
Awal, Akhir, Dzahir, Batin
Anasir HAMBA
Rahasia, Nyawa, Hati, Tubuh
Anasir ADAM
Api, Angin, Air, Tanah
MENGESA-KAN ALLAH DALAM RAGAM DIRI
Awal Muhammad itu Nurnya
Akhir Muhammad itu Ruhaninya
Dzahir Muhammad itu Rupanya
Batin Muhammad itu Dzatnya URAIAN
Rahasia hamba itu Batin Muhammad Batin Muhammad itu Dzat Allah Dzat Allah itu Rahasia hamba Nyawa hamba itu
Awal Muhammad Awal Muhammad itu Sifat Allah Sifat Allah itu Nyawa hamba Hati hamba itu Akhir Muhammad Akhir
Muhammad itu Asma Allah Asma Allah itu Hati hamba Tubuh hamba itu Dzahir Muhammad Dzahir Muhammad itu Af'al
Allah Af'al Allah itu Tubuh hamba

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 13.58.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU

Mereka berkata alam menjadi dalil wujud Allah


aku pandang pada alam Allah tidak kelihatan mana mungkin ada kekuatan alam mempamer wujud Tuhan bukankah
Allah tidak memerlukan alam
Dia yang zahir dan Dia yang batin
Dia yang awal dan Dia yang akhir.
Aku pandang ke dalam hatiku zat rahasiaku diterangi Rahasia Ilahi kemudian aku pandang kepada alam baru aku melihat
Cahaya-Nya meliputi alam
aku pandang lagi kepada alam cahaya-Nya kembali terhijab dari pandangan lalu aku pindahkan alam ke dalam hatiku aku
kembali melihat Cahaya Ilahi meliputi alam.
Cahaya-Nya hanya boleh dipandang oleh zat rahasiaku
apabila aku menyatu dengan zat rahasiaku tanpa takwil tanpa hujah tanpa terka tanpa ulasan tanpa kupasan tanpa
huraian hanya yakin dan larut di dalam keyakinan bahwa aku tidak terpisah daripada zat rahasiaku baru dapat aku
saksikan Cahaya-Nya tanpa rupa tanpa warna hanya jelira di dalam yakin sesungguhnya Cahaya Engkau yang aku
pandang.
Apa jua yang nyata bila aku halakan pandangan ke sana daku tidak melihat wujud di situ hinggalah aku halakan
pandangan ke dalam hati barulah aku melihat wujud menyertainya.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 13.46.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak berkumpul makhluk dan Khaliq dalam satu hati

"Makhluk dan Khaliq tidak berkumpul.


Dunia dan akhirat juga tidaklah berkumpul dalam satu hati.
Ada kalanya makhluk dan ada kalanya Khaliq di hatimu.
Ada kalanya dunia dan ada kalanya akhirat.
Ada kalanya terbayang bahwa makhluk ada di lahirmu sedang Khaliq di hatimu.
Dunia di tanganmu sedang akhirat di hatimu.
Adapun di dalam hati, kedua-duanya tidak berkumpul.
Lihatlah kepada jiwamu dan pilihkan untuknya, jika ia menghendaki dunia maka keluarlah akhirat dari hatimu.
Jika ia menghendaki akhirat maka keluarkanlah dunia dari hatimu.
Jika ia menghendaki Tuhan maka keluarkanlah dunia, akhirat dan apa yang selain-nya dari hati.
Selagi di dalam hatimu masih ada sebesar semut yang selain Allah, maka kamu tidak melihat dekatnya Allah di sisimu,
dan tidak bangkit kejinakan dan ketenangan kepada-Nya. Selagi di dalam hatimu masih ada dunia sebesar semut kecil,
maka kamu tidak melihat akhirat di hadapanmu. Dan selagi di dalam hatimu terdapat akhirat sebesar semut kecil, maka
kamu tidak melihat dekat kepada Allah.
(Syeikh Abdul Qadir Jailani)
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 13.39.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 14 Januari 2016

ALLAH ADALAH SUMBER CAHAYA DARI SEGALA CAHAYA

Faham "WAHDAT AL WUJUD"


Ibnu Arabi ialah "WAHDAT AL WUJUD" dari kalimat tauhid "LAA ILAHA ILLA ALLAH", yakni keesaan Wujud.
maksudnya tiada Wujud selain Allah dialam ini, sedang Wujud segenap alam adalah bersifat bayang-bayang atau
MAZAZI yang diartikan tidak ada sesuatu pun yang memiliki Wujud Hakiki kecuali Tuhan.
Sementara alam atau segala sesuatu selain Tuhan keberadaannya adalah karena diwujudkan oleh Tuhan. Karena dilihat
dari segi keberadaannya dengan dirinya sendiri, alam itu tidak ada (ma'dum) tetapi jika dilihat dari segi
"keberadaannya karena wujud Tuhan"
maka jelaslah bahwa alam itu ada (MAUJUD) atau lebih tepatnya alam hanyalah bayang-bayang Tuhan Artinya tak akan
ada gambar bayangan bila tidak ada Wujud benda yang membayanginya.
Yang dimaksud kesatuan Wujud yang dikatakan Syech ibn arabi dalam faham "WAHDAT AL WUJUD" secara esensial-nya
adalah "WAHDATUS SYUHUD"
(Kesatuan Penyaksian), bukan Allah menjadi Wujud makhluk atau bertempat didalam makhluk, Allah itu tiada bertempat
atau mengambil tempat di segenap alam ini, namun Allah Meliputi segenap Alam ini,
"HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WAZ ZAHIRU WAL BATHINU WA HUWA BI KULLI SYAI'IN ALIM" (Dia yang awal Dia yang
Akhir Dia yang zahir Dia yang Bathin dan Dia meliputi segala alam).
meksipun kita menyadari bahwa sesungguhnya seluruh alam semesta ini diciptakan dari Nur Muhammad dan Nur
Muhammad dari Nur Allah, namun semua perwujudannya hanya tampil sebagai bayang-bayang saja, ibarat terang dan
gelap, jauh dan dekat, baik dan buruk, siang dan malam.

Jika seorang salik tidak mampu melihat Allah yang meliputi cahaya di balik semua gambaran yang kerlap-kerlip ini,
berarti ia sebenarnya masih dalam kebingungan terhadap bayang-bayang eksistensial dan awan-awan realitas yang
berubah-ubah.

Jalaluddin Rumi menuliskan didalam bait Syair Puisinya :
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kepastian, wahai kekasih, Aku
tersembunyi di qalbu orang yang beriman. Jika kau mencari Aku, carilah di qalbu-qalbu ini."

Allah telah menjadikan hati manusia sebagai wadah untuk memandang kepada hamba-Nya dan sekaligus tempat
memandang hamba kepada Tuhannya.
Ibarat hati itu laksana cermin dan Allah laksana Matahari.
Engkau tidak akan mampu melihat matahari secara langsung, tetapi engkau hanya bisa melihat matahari hanya melalui
cermin, di dalam cermin itu engkau dapat menyaksikan gambar atau bentuk matahari.

Ibn arabi berkata :
"Makhluk ini hanyalah majazi (bayangan) dan bila diperbanyak cerminnya maka terlihat banyaklah makhluknya"

Jadi jika engkau letakkan seribu cermin itu, maka pada setiap cermin akan engkau lihat bentuk matahari, namun yang
engkau lihat itu bukan matahari yang sesungguhnya tetapi hanya pantulan cahayanya saja, matahari yang sesungguhnya
hanya satu yang tak mampu engkau lihat karena keterbatasan mata di dalam memandangnya, dikarenakan sangat
terangnya cahaya matahari itu.

AWALUDDIN MA'RIFATULLAH

"Artinya awal agama itu mengenal Allah".


Dengan apa Allah dikenal? Dengan tiga perkara :
- Pertama tahu akan "TUBUH".
- Kedua tahu akan "HATI".
- Ketiga tahu akan "NYAWA"
Ada berapa pembagian tubuh? Tubuh dibagi tiga :
- Pertama tubuh yang kasar.
- Kedua tubuh yang halus.
- Ketiga tubuh yang bathin.
Maksud tubuh kepada hati. Maksud hati kepada nyawa. Maksud nyawa kepada Allah.
~
Berapa jalan manuju kehadirat Allah? Jalan menuju kehadirat Allah itu ada empat :
- Pertama jalan SYARIAT.
- Kedua jalan TARIKAT.
- Ketiga jalan HAKIKAT.
- Keempat jalan MAKRIFAT.
_
SYARIAT: Tubuh yang kasar.
TARIKAT: Tubuh yang halus.
HAKIKAT: Tubuh yang batin.
MAKRIFAT: Tubuh yang hissi.
SYARIAT : "JADI TUBUH".
TARIKAT : "JADI HATI".
HAKIKAT: "JADI NYAWA".
MAKRIFAT: "JADI RAHASIA".
*SYARIAT: Zikirnya "LAA ILAHA ILLALLAH".
*TARIKAT: Zikirnya "ALLAH ALLAH".
*HAKIKAT: "HU… ALLAH".
*MAKRIFAT: Zikirnya... "Tiada berhuruf, tiada bersuara, lenyap selenyap-lenyapnya, karam sekaram-karamnya…"
~
SYARIAT: Adalah jalan tubuh, Tahu ketiadaan tubuh kita lahir dan bathin, zahirnya tubuh batinnya anggota.
TARIKAT: Adalah jalan hati, Tempat bergantung baik dan jahat, lahir dan batin. Zahirnya akal, bathinnya ingat kepada
Allah.
HAKIKAT: Adalah jalan nyawa. Pencari jalan kepada Allah, lahir dan batin. Zahirnya angin bathinnya Muhammad.
MAKRIFAT: Adalah jalan rahasia Allah yang punya kendali lahir dan bathin. Zahirnya Muhammad batinnya Allah.
SYARIAT : Kalau mati kuburnya "Dapat dibumi yang tak berpijak".
TARIKAT : Kalau mati kuburnya "Dapat dilangit tak berbintang".
HAKIKAT : Kalau mati kuburnya "Dapat diangin yang tak berhembus"
MAKRIFAT : kalau mati kuburnya "Dapat dilaut yang tak berombak".
~
-MATI SYARIAT : Mati TABI’I namanya.
-MATI TARIKAT : Mati MAKNAWI namanya.
-MATI HAKIKAT : Mati SURI namanya.
-MATI MAKRIFAT : Mati HISSI namanya.
-MATI TABI’I : Yaitu mati panca indra yang lima, seluruh anggota tubuhnya secara lahir dan batin telah membaca Allah
Allah dan suara alam ini seolah berzikir dan terdengar membaca kalimat Allah Allah, berzikir dengan sendirinya, hingga
yang tinggal hanyalah rasa rindu terhadap Allah. Orang yang telah merasakan mati Tabi’i itulah orang yang telah sampai
dengan Rahmat Allah pada maqam tajalli Af’alullah (nyata perbuatan Allah SWT)
~
-MATI MAKNAWI : Yaitu merasakan dirinya lahir dan batin telah hilang dan seluruh alam ini telah lenyap semuanya, yang
ada hanyalah kalimat Allah Allah semata-mata dimanapun ia memandang, kalimat Allah yang ditulis dengan Nur
Muhammad. Orang yang telah merasakan mati maknawi itulah orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada
maqam Asma Allah SWT, atau biasa disebut maqam Tajalli Asma (nyata nama Allah SWT), nama dengan yang punya
nama tidak terpisahkan sedikitpun. "Dengan nama Allah SWT, yang tidak memberi mudarat/binasa dilangit dan dibumi
dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui"
-MATI SURI : Yaitu didalam perasaan orang itu telah lenyap segala warna-warni, yang ada hanya Nur semata-mata, yakni
Nurullah, Nur Dzatullah, Nur Sifatullah, Nur Asma Allah, Nur Af'alullah, Nur Muhammad, Nur Baginda Rosulullah, Nur
Samawi, Nur 'Ala Nur. Inilah orang yang telah diberi pelita oleh Allah untuk meluruskan jalannya. Orang yang telah
merasakan mati suri itulah orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada makam Tajalli Sifattullah (Nyata Sifat
Allah).
-MATI HISSI : Yaitu dalam perasaannya telah lenyap kalimat Allah, dan telah lenyap pula seluruh alam ini secara lahir dan
batin, dan telah lenyap pula Nur yang tadinya terang benderang, yang ada dan dirasakannya adalah Dzat Allah SWT,
bahkan dirinya sendiripun dirasakannya hilang musnah, ia telah dibunuh Allah SWT. Dan dialah sebagai gantinya.
Firman Allah SWT didalam Hadist Qudsi :
"Bahwasanya hamba-Ku, apabila AKU telah kasihi, AKU bunuh ia, lalu apabila telah AKU bunuh,
maka AKUlah sebagai gantinya".
Maka langkahnya seolah-olah langkah Allah.
Pendengarannya,pendengaran Allah.
Penglihatannya,penglihatan Allah.
Geraknya, kehendak Allah.
Perbuatannya, perbuatan Allah.
Orang yang telah mendapat mati hisi, ia akan melihat Allah SWT dalam perasaannya.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 115 :
"Timur dan barat kepunyaan Allah SWT, kemana kamu menghadap, maka disanalah ada wajah Allah".
Surat An-Nisa ayat 126 :
"Dialah Allah yang awal, dan Dialah yang zhahir dan Dialah Allah yang batin".
Orang yang telah merasakan mati hissi, itulah orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah SWT pada maqam Tajalli
Dzat.

TENTANG ALLAH (WAJIBUL WUJUD)

-WAJIBAL UJUD= YANG WAJIB ADA


Yang ada hanya ALLAH. Tiada yang lain. Yang lain tidak ada.
TAUHID ialah mengetahui satu, melihat satu dan menjadi satu.
Aku satu dan tiada sekutu denganKu.
Walaupun ada bertingkat-tingkat dari segi BADAN AKAL RUH SIRR NUR DZAT, hakikatnya bukanlah salah satu dari tingkat
tingkat itu tetapi adalah DZAT itu sendiri.
hakikat MUHAMMAD ialah Kepala pancuran semua manifestasi.
Meskipun MUHAMMAD didalam badan, hakikatnya adalah hakikat seluruh Alam.
Keturunannya ialah :
- SELURUH ALAM
- WALI-WALI
- MALAIKAT-MALAIKAT
- KETURUNAN YANG LAHIR DARI JASADNYA

Ulama SYARIAT berpendapat WUJUD itu ada dua :
PERTAMA :
satu yang asal yakni ALLAH
KEDUA :
yang dijadikan atau baharu yakni yang dijadikan ALLAH dari tiada
Ulama Hakikat berpendapat :
benda-benda yang akan diwujudkan bukan dari tidak ada tetapi adalah dari A'YAN SABITAH (bentuk bentuk tetap dalam
Ilmu Allah)
Yaitu dari WUJUD ALLAH
Perintah KUN hendaklah pada benda yang ada. Yang tidak ada tidak dapat menerima Perintah KUN itu.

Lain lain perbedaan Prinsip Ulama SYARIAT DAN Ulama HAKIKAT :
*Ulama SYARIAT mengatakan:
WUJUD Kejadian berbeda dengan WUJUD ALLAH.
*Para SUFI mengatakan:
Tiada perbedaan hanya Satu Jua Yaitu WUJUD MUTLAK ALLAH.
*Ulamak SYARIAT mengatakan:
bahwa kejadian sari ADOM.
*Para SUFI mengatakan:
Yang diperintah itu mestilah ada atau WUJUD untuk menerima perintah dan ini ialah A'YAN SABITAH .
Yang KETIGA :
ialah HU HU (Dia-Dia) dan KAANAHU (Seperti Dia)
*Ulama SYARIAT mengatakan:
dalam FANA' makhluk menjadi KAANAHU (seperti Dia) dan bukan HU HU (Dia-Dia)
*Ibnu Arabi menyatakan:
WUJUD tidak lebih dari SATU.
Yang sama itu menzahirkan kepada Diri-Nya dengan Diri-Nya seperti air menzahirkan dirinya dalam bentuk ais. Jadi tiada
yang FANA' Ianya Hu Hu.
Yang lain tidak lebih dari hanya nama-nama dan benda-benda pada pikiran saja.
Hakikatnya Dia Yang Satu. Semua nama-nama adalah penzahiran daripada satu hakikat.
"Kadang-kadang hakikat itu lautan, kadang-kadang buih, kadang-kadang ombak, kadang-kadang ais kadang-kadang salji,
kadang-kadang Allah, kadang-kadang makhluk."
Nama itu banyak .. yang dinamakan itu hanya Satu.
bentuk-bentuk adalah Diri-Nya sendiri pada zahirnya dan pada hakikatnya.
Semua benda-benda WUJUD karena WUJUD-Nya ALLAH.
Dengan sendirinya mereka itu TIDAK ADA. Huruf TIDAK ADA , yang ada ialah DAKWAT.
Yang TIDAK ADA ialah cerminnya WUJUD Mutlak
-MUMTANUL WUJUD-Ada Yang Negatif = Cermin.
-MUMKINUL WUJUD-Ada Yang Mungkin = Bayangnya.
-WAJIBUL WUJUD-Yang Pasti Ada = Orangnya.
*Ulama SYARIAT mengatakan:
WUJUD benda-benda (dunia) adalah Tambahan pada DZAT.
*Para SUFI mengatakan:
WUJUD MUTLAK ialah ALLAH.
Pembatasannya ialah Diri-Nya sendiri.

DZAT mengetahui Diri-Nya sendiri Dari segi mengetahui :
Dia Menjadi wajib. Pelaku tanpa kualiti, Pencipta Yang Berkuasa dll. Dari segi Diketahui :
Dia menjadi Yang Dilakukan. Yang diberi kualiti. Yang Dijadikan tanpa kuasa yaitu Hakikat Insan.
"DAN DIA BERSAMA KAMU DIMANA SAJA KAMU BERADA"
(Qs Al-Hadid:4)


URAIANNYA :
ALLAH ialah hakikat semuanya hakikat segala-galanya tiada yang kecuali.
Apabila ALLAH beserta dengan semua, Dia juga tanpa semua. Selagi kita WUJUD dalam pandangan kita, DIA TIADA
NAMPAK dan apabila kita tidak WUJUD dalam pandangan kita DIALAH YANG KITA NAMPAK.
ALLAH menzahirkan Diri-Nya pada sesuatu benda yang dicari oleh seseorang itu. TAJALLI-NYA tidak terkira banyaknya.
Penyembahan Yang Terhad oleh Yang Terhad adalah Syirik.
CINTA ALLAH ialah KEMAHUAN UNTUK MANIFESTASI (penzahiran).
WUJUD adalah gerak dari KEADAAN YANG TERPENDAM (Kunza Mahfiyyan-Adom Idhafi)
kepada KEADAAN YANG TERNAMPAK.
Ini adalah Gerak Cinta. Tanpa Cinta ianya terpendam dalam Ilmu buat selama-lamanya.
WUJUD itu adalah hanya TAJALLI dan TAJALLI itu menjadi hakikat seseorang dalam TAJALLI.
Hakikat benda ialah DZAT ALLAH sendiri.
WUJUD diluar dan WUJUD didalam tidak berbeda.
Semuanya adalah Satu Diri Yang Sama itu jua yakni ALLAH.
Wallahualam.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 06.04.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 27 Februari 2016

SHOLATNYA ORANG ARIF (SUFI)

AIR MUTLAK:
Penyucian hanya boleh dilaksanakan dengan AIR MUTLAK.
Kejernihannya meliputi setiap lapisan ALAM.
Asal air adalah satu pada tahap Yang Ghaib, apabila ia menyatakan penzahirannya maka timbullah Berbagai warna yang
terpelihara dari asal yang satu itu.
Inilah Air yang hakiki.
Bersucilah dengannya di dalam SIRULLAH.

HADATH:
Makna hadath dari kacamata kesufian ialah WUJUD selain Allah (wujud ghairullah).
Hadath ini mesti dibersihkan dengan AIR MUTLAK di dalam SIRULLAH.
Apabila telah bersuci dengan air tersebut, maka barulah layak untuk memasuki pintu Majlis Tuhan itu.
Jika masih lagi ada WUJUD GHAIRULLAH, maka belumlah lagi dikatakan bersuci dan masih menanggung hadath.
Bersihkanlah diri dengan AIR MUTLAK dengan sebersih-bersihnya sehingga tiada lagi yang kelihatan melainkan Allah
Yang Maha Esa saja.

Hadath Kecil:
Menghilangkan hadath kecil dari sisi kerohanian ialah Fana' dalam 7 sifat:
1. QUDRAT
2. IRADAT
3. ILMU
4. HAYAT
5. SAMA'
6. BASHAR
7. KALAM

Hadath Besar:
Menghilangkan hadath besar dari sisi kerohanian ialah:
Memfanakan diri seluruhnya.
Apabila telah bersih suci daripada hadath besar ini barulah dikurniakan boleh 'MELIHAT ALLAH' dengan segala
KEAGUNGAN-NYA dan KEMULIAN-NYA.
Bermandilah dengan Air Mutlak ini dengan niat:
• LAA FA'IL ILALLAH=
tiada yang berbuat melainkan Allah
• LAA HAYYA ILALLAH=
tiada yang hidup melainkan Allah
• LAA MAUJUDA ILALLAH=
tiada yang maujud melainkan Allah
"MAN ARAFA NAFSAHU, FAQAD ARAFA RABBAHU, FASADAL JASADU"=
(Siapa yang mengenal dirinya rata-rata, kenallah dia Tuhannya, siapa yang kenal Tuhannya, fanalah jasadnya),
sehingga basah kuyup seluruh dirimu dengan Air Mutlak itu oleh pentajallian AL-HAQ, dan dengan Air Mutlak itu jua
dirimu terserap dalam Cinta-Nya yang mendarah-daging dalam seluruh tubuhmu-
"Ke mana engkau memandang, di situlah Wajah-Ku".

SHOLAT diambil daripada perkataan WASHLAT (artinya tersangat hampir).
Sholat daripada fahaman sufi maknanya PERTEMUAN atau lebih tepat lagi ialah PENYATUAN.
Manakala wudhu maknanya PERPISAHAN.
Solat digolongkan kepada DUA bagian:
1). SHOLAT SYARIAT
2). SHOLAT HAKIKAT (Da'im)

*Sholat Syariat:
Solat ini mempunyai tatacara dan hukum-hukum tertentu.
Kiblatnya mengarah kepada Ka’abah di dalam Masjidil Haram.
Tertakluk kepada lima waktu sehari semalam. Wajib dikerjakan dengan seluruh tubuh yang zahir.

*Sholat Hakikat:
Sholat Hakikat atau sholat Da'im adalah sholat yang berkekalan tidak putus dan tidak tertakluk kepada waktu dan
tempat, tidak ada perbuatan, tidak ada bacaan.
Da'im adalah juga namanya Wustha artinya yang di tengah-tengah, maka ianya dilaksanakan hanya pada hati. Namun
begitu,
Sholat Da'im atau Wustha ini tidak boleh dipisahkan dengan Sholat Syari'at.
Mengerjakan sholat syariat saja tanpa hakikatnya adalah pincang.
Dan begitu pula mengerjakan solat hakikat saja tanpa syariat adalah binasa. Justru itu, Solat Da'im ini harus disepadukan
dengan Sholat Lahiriyah.

Intisari Solat Da'im | Wustha
*KIBLAT:
Tidak di Timur dan tidak pula di Barat. Ianya menghala dari tengah (Roh) menghadap ke Wajah Allah (SirulLah).
*BERDIRI:
Berdiri (mula) di Alam Mulki dalam takluknya ALIF.
Sebelum jatuhnya niat, ALIFitu WUJUD memakai TUJUH sifat Ma'ani:
WUJUD, HAYAT, ILMU, QUDRAT, IRADAT, SAMA', BASHAR dan KALAM.
*NIAT:
Maksudnya dari sisi kesufian:
melenyapkan diri dari diri.
Dalam takluk rahasianya ALIF yakni Titik Hati.
Tujuan niat ini adalah untuk memulangkan kesemua sifat amanah kepada AL-HAQ.
Beradanya niat ialah di antara Alam Mulki dan sempadan Alam Malakut....

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 04.45.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KAAF HAA YAA AIN SHOOD

"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"


Sebenarnya tidak cukup dengan membaca huruf-huruf itu saja tanpa amalan yang bisa menyatukanNya dengan diri mu,
dari menyatu tadi maka timbulLah keyakinan,
inilah huraian dari huruf-huruf tersebut :
-KAF :
KAMAA IN ANZALNA HUMINASSAMAA I FAKHTALATOBIHI NABAATUL AR. PAASBAHA HASIMAN
TAZRU HURIYYA. YA HAF KOLIZA i.
-HA :
HUALLAH HULLAZI LA ILAHA ILLA HUWAL 'AZIMULQHAIB. WASSAHAADATI
WARRAHMANIRRAHIM. YA KAPASLIA i.
-YAA :
YAUMAL 'AZI MIPATI IZIL KULUB. LADALHANAAZI ROKALZIMI NAMALIZZOLIMIN. NAMIL HAMIMIN
WALA SHAFIE YUUTO-'U NAYA DARZA i.
-'AIN :
'ALIMAT NAFSUMMA AHDOROT KALA UQSIMUBIL KHOMSIJAWA RILQUNNAS WALLAILI IZA
ASAA'ASA WASSUBH IZA TANAPPAS. YA WAGHRILA IZ.
-SHOD :
SHOD, WALQURANIZIZIKRI BALILLAZI NAKAFARU PIIZZATI WASIQOH YADA' SA' YA i TAWAKKALTU
YA QODDAM HAAZIHIL AATISHARIF TA'IINU ALAYYA KODOO HAWAA IJI. AJALI AJALI ALWAHAB
ALWAHAB ASSI'AL BIHAQQITAURAT WALINJIL WALZABUR WALFURQAN WARHURNI
WARAMMIYYI NASROMMINALLAH WAFATHOM KORIBON WABASHIRIL MUKMININ.

Ini adalah salah satu dari amalan yang menggunakan huruf Nuraniyyah TATA CARANYA ialah setiap niat atau perbuatan
hendaklah dimulai dengan
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM,
lalu bacalah
"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
satu persatu setiap jari tangan kanan mu lalu kemudian genggamlah dan lihat ringkasan di bawah ini :
KAAF : jari kelingking
HAA': jari manis
YAA : jari tengah
'AIN : jari telunjuk
SHOOD : ibu jari

Genggamlah erat-erat jari jemarimu seraya bathin mu berkata :
"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
tertutup SEMBILAN lobang ditubuhku,
terkunci SEMBILAN nafsu diriku,
tiada aku-ku bersifat QUDRAT, lemah seluruh urat-urat sendiku, hancurlah tulang belulangku, lenyaplah seluruh tubuh
zahirku, masuk dalam kandungan kalimah
"LAA ILAAHA ILLALLAAH"

CATATAN:
Kuasamu tergantung kepada daya kekuatan ilmu MAKRIFAT dari tuhan mu, manakala efeknya pula terserah pada
sekeras mana niat dirimu terhadap apa yang tuhan engkau lakukan
Didalam kajian mengenal diri huraian pada
"KAAF HAA' YAA 'AIN SHOOD"
sangat jelas bagi yang mengetahui nya, ia bukan hanya sekedar bacaanTauhidul AF'AL saja, tapi ia adalah pembuka
kepada pegangan ilmu MAKRIFAT

KAF : Terbukanya tabir diri
HA' : Jiwa ke ilahian yang keluar dari tiupan ruhul kudus
YAA : Hati
'AIN : Hakikat wujud diri
SHOD : Kekentalan Ilmu yang ada pada diri

Maka adapun hakikatnya itu ialah orang yang tiada memandang bagi dirinya amal perbuatan lagi, Hanya memandang
kelakuan Allah Taala yang berlaku pada dirinya yang ditakdirkan pada azali sebelum dijadikan dirinya, Yang
dipandangnya ialah segala amalnya daripada Allah dengan Allah bagi Allah, inilah yang sebenarnya ahli hakikat, Jadi
hakikat yang dikehendaki di sini ialah hakikat yang meliputi tubuh dan nyawa atau jasad dan roh
Seandainya seorang itu tiada bernyawa, bukan manusia namanya dan sudah pasti dia tiada dapat beramal, Sedangkan
sebenarnya dia tiada dapat memandang yang beramal dan yang empunya amal, Karna dengan adanya roh baru jasad
dapat beramal
-Sedangkan ROH itu ialah SIFATULLAH atau SIRRULLAH dan ROH itu tiada akan dapat beramal sekiranya tiada serta
dengan DZATULLAH, maka barulah benar yang beramal itu Sifat bagi DZAT, dan yang empunya amal itu adalah DZAT,
Oleh karena itulah hakikatnya orang syariat itu dihukumkan syirik,
KARNA DIA MERASA DIRINYALAH YANG BERAMAL DAN BERBUAT TERSEBUT
Setelah nyata kezahiran kalimah tersebut, barulah didatangkan nyawa, maka bersuaralah ia dengan nama kebesaran
DZAT tuhannya "ALLAHU AKBAR" tatkala ini karamlah dia didalam kebesarannya,
Kemudian di ikuti dengan tujuh kesempurnaan Takbir yaitu :
"LA HAYYUN, LA ALIMUN, LA SAMIUN, LA KADIRUN, LA BASIRUN, LA MURIDUN, LA MUTAKALIMUN BILHAQI ILALLAH "

Maka bersuaralah dia dengan nama kebesaran DZAT tuhannya "ALLAHU AKBAR" bergetarlah dirinya, karam didalam
kebesarannya, Sungguh cantik dan indah bagi mereka yang mengetahui rahasia dan perbuatan gerak diri itu,
Segala-galanya tersirat disebalik firman Allah yang bermaksud :
"Jika Engkau mengasihi Aku, ikutilah Aku, Niscaya Aku akan mengasihi mu".
(Tuak ilahi)

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 02.58.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 26 Februari 2016

HAKIKAT SHALAT

Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka
inilah suatu kitab yang sudah di pindahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru
belajar menginginkan Allah.
Bahwasanya di ceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a:
katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s,
daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib
bagi kita untuk mengetahuinya.
Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah,

bermula hakikatnya di dalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).
Adapun hakikatnya :
1). BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara.
-Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* KUAT.
* LEMAH.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-
KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah.
-Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini.
-Adapun yang di hilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.
2). RUKU' (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur.
-Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat
KEELOKAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* TUA.
* MUDA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA.
-Adapun yang di hilangkan tatkala RUKU' itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.
3). SUJUD (MI'RAJ)
itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai.
-Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat
KEKERASAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* HIDUP.
* MATI.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI.
-Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.
4). DUDUK (TABDIL)
itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.
-Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat
KESEMPURNAAN ALLAH TA'ALA,
yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
* ADA.
* TIADA.
Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga.
-Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA.
-Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu,

karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu
diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
Itulah hakikatnya shalat.
Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas,
shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti
KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi.
Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu.
Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, iaitu hendaklah tahu akan
MAQARINAHNYA.
Bermula MAQARINAH shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU' (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI'RAJ).
4. DUDUK (TABDIL). -Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM)
itu adalah TERCENGANG,
artinya :
tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta'ala, siapa yang menyembah?
Dan siapa yang di sembah?.
-Adapun hakikatnya RUKU' (MUNAJAH)
itu adalah BERKATA-KATA,
artinya :
karena di dalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan
Allah. Separuh bacaan yang di baca di dalam shalat itu adalah KALAMULLAH.
-Adapun hakikatnya SUJUD (MI'RAJ)
itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.
-Adapun hakikatnya DUDUK (TABDIL)
itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.

Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :
1. QASHAD.
2. TA'ARADH.
3. TA'IN.
-Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang di shalatkan itu fardhu itu sunnah.
-Adapun artinya TA'ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TA'IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya di dalam shalat :
-Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :
Nyata kepada AF'AL Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.
-Adapun sempurnanya RUKU' (MUNAJAH) itu hakikatnya :
Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM AWAL.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.
-Adapun sempurnanya SUJUD (MI'RAJ) itu hakikatnya :
Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.
-Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :
Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.
*Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.
*Adapun RUKU' (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah.
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.
*Adapun SUJUD (MI'RAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada DADA kita.
*Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA'RIFAT Allah.
Hurufnya MIM AWAL.
Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.
Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.

INILAH FASAL Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita di jadikan oleh Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :

1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.
-Adapun NYAWA kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.
-Adapun MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.
-Adapun TUBUH kita di jadikan Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.

INILAH PASAL Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta'ala atas 4 (empat) perkara :
1. SYARIAT. = AF'AL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MA'RIFAT. = RAHASIA. = SIR.
-Adapun hakikatnya :
^SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.
^THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.
^HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.
^MA'RIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.
-Adapun yang tersebut di atas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD.
Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM AWAL.
2. HA.
3. MIM AKHIR.
4. DAL.
-Adapun huruf MIM AWAL itu ibarat KEPALA.
-Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu ibarat PUSAT (PUSER).
-Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.
-Adapun huruf MIM AWAL itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.
-Adapun huruf HA itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
-Adapun huruf MIM AKHIR itu MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.
-Adapun huruf DAL itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.

Sah dan lagi lafadz ALLAH terdiri dari 4 (empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM AWAL.
3. LAM AKHIR.
4. HA.
-Adapun huruf ALIF itu nyatanya kepada AF'AL Allah.
-Adapun huruf LAM AWAL itu nyatanya kepada ASMA Allah.
-Adapun huruf LAM AKHIR itu nyatanya kepada SIFAT Allah.
-Adapun huruf HA itu nyatanya kepada ZAT Allah.
*Adapun AF’AL itu nyata kepada TUBUH kita.
*Adapun ASMA itu nyata kepada HATI kita.
*Adapun SIFAT itu nyata kepada NYAWA kita.
*Adapun ZAT itu nyata kepada ROHANI kita.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan ALAM. Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1). ALAM KABIR (ALAM BESAR/ALAM NYATA).
2). ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).
-Adapun ALAM KABIR itu adalah alam yang NYATA INI.
-Adapun ALAM SYAQIR itu adalah alam DIRI KITA INI.
*ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR karena
*ALAM SYAQIR itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya bumi dan langit, arasy dan
kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.
-Adapun BUMI / JASMANI di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu:
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-SUM).
-Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY) di dalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2. MANIK (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3. NAFSU (RUH JASMANI).
4. BUDI (RUH NAFASANI).
5. SUKMA (RUH ROHANI).
6. RASA (RUH NURANI).
7. RAHASIA (RUH IDHAFI).
-Adapun MATAHARI di dalam tubuh kita yaitu NYAWA kita. Adapun BULAN di dalam tubuh kita yaitu AKAL kita.
-Adapun BINTANG di dalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit). Adapun SYURGA di
dalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.
-Adapun NERAKA di dalam tubuh kita yaitu DOSA-DOSA kita.
-Adapun LAUT di dalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :
1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.
-Adapun LAUT ASIN di dalam tubuh kita yaitu AIR MATA kita.
-Adapun LAUT TAWAR di dalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.
-Adapun MAHLIGAI di dalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.
Di dalam DADA itu QALBUN dan di dalam QALBUN itu BUDI dan di dalam BUDI itu JINEM dan di dalam JINEM itu NYAWA
dan di dalam NYAWA itu RASA dan di dalam RASA itu RAHASIA (SIR).


BAB "SHOLAT"
Dalam agam Islam tidak di kenal istilah sembahyang. Yang ada ialah Sholat.
Kata sholat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata sholat/sholati.
Sedangkan kata sholat menurut ilmu nahu terjamahan ke dalam bahas Indonesia ialah Sholeh. Sholat Agama Islam ialah
berkiblat ke Baitullah, Berkiblat disini yang tersirat di sini ialah Menghadap ke Baitullah bukannya yang ada bangunannya
di negara Arab, melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia .
Yang letaknya di atas perut,di ujung jantung ( QOLBU ).
Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya di buat dari kulit sapi betina,itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu
)kita. Itu pula sebabnya maka orang jawa mengatakan kulit itu dengan kata kalep.
Berasal dari kata QOLB (qolbu ) Mengapa masjid di namakan Masjidil Haram?
Sehingga ada pertanyaan mengapa kalau haram di masuki bukan di jauhi?
Riwayatnya : Para sahabat Nabi Muhammad SAW,sangat kasihan bila melihat Nabi Besholat dengan kepanasan . Oleh
sebab itu lalu di buatkan sebuah bangunan.
Ketika hendak sholat,para sahabat lalu mempersilahkan untuk mempergunakan bangunan itu,sekalian di beri nama.
Setelah melakukan sholat di bangunan hasil karya para sahabat itu,Rosulullah lalu memberinya nama : Masjidil Haram.
Maksudnya agar umat Islam tidak mengutamakan atau menilai bahwa dengan bersholat di bangunan semacam itu,pasti
sholatnya di terima oleh ALLAH.
Tetapi maksud ini tidak dapat dibaca oleh para sahabat. Dan para sahabatpun tidak ada yang menanyakan mengapa
Rosulullah menamakannya Masjidil Haram.
Itulah sebabnya maka setiap bangunan yang di pergunakan untuk sholat umat Islam lalu meniru bentuk Masjidil Haram
yang di bangun oleh para sahabat Nabi.
Sudah barang tentu bangunan yang sekarang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.
Baik dalam bentuk maupun bahannya.
Dalam AL QUR'AN ada perintah ALLAH bahwa umat Islam bila melaksanakan sholat yang fardhu wajib melakukannya di
BAITULLAH (rumah ALLAH).
Dan dalam sebuah sabda Rosulullah dalam Hadist mengatakan :
"SESUNGGUHNYA SEAMPUH-AMPUHNYA SHOLAT BILA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN "
Kalau kita pikirkan selintas antara firman ALLAH dengan Hadist di atas sangat berlawanan.
Sebab sholat fardhu di BAITULLAH (kalau di artikan masjid) tentunya dengan sholat berjamaah.
Tetapi Hadist mengatakan Sholat yang ampuh bila tidak di ketahui oleh orang lain.
Tidak di ketahui bukan berarti tidak di lihat,Bukan !
Dalam kebingungan ini maka sebagian orang Syari'at menuduh Hadist itu adalah Dho'if (palsu).
Padahal sebenarnya Hadist itu benar adanya.
Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib
melakukannya.
1). SHOLAT SYARIAT :
Di lakukan LIMA kali sehari dengan 17 Roka'at
2). SHOLAT TAUHID :
Di lakukan 24 jam (LIMA waktu) di BAITULLAH
3). SHOLAT DHA'IM :
di lakukan sewaktu-waktu bila di perlukan untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta
(ALLAHU AKBAR ).
1). SHOLAT SYARI'AT
Sholat ini sesungguhnya biasa di lakukan oleh mereka dari golongan Syari'at.
Mereka melakukan LIMA kali sehari semalam.
Yaitu:
waktu SUBUH, DZUHUR, ASHAR, MAGRIB, ISYA.
Yang tersirat dari perintah ALLAH di sini ialah :
1. Sholat Subuh:
DUA rokaat, dan dapat di lakukan secara berjamaah. Sholat ini memperingati saat kita di lahirkan ke alam fana ini.
Kita lahir terdiri dari DUA bagian :
LAHIR dan BATIN.
Lagi pula kita lahir tidak sendirian.Di saksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi,Bapak,Ibu.
Itu sebabnya maka sholat subuh ini biasa di lakukan secara berjamaah.
2. Sholat Dhuhur :
EMPAT rokaat.Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin)
Dalam mencari nafkah,maka memerlukan ke EMPAT hawa nafsu :
NAFSU AMARAH, LUAMAH, SUPIYAH, MUTMAINAH.
Bisa di lakukan berjamaah bila
sholat Jum’at :
di lakukan hanya DUA roka'at,karena yang DUA roka'at pertama sudah di pergunakan untuk khotbah.
Dan khotbah itu wajib di ikuti, karena merupakan rejeki batin
(Santapan rohani).
3. Sholat as'har :
EMPAT Roka'at .
Tujuannya untuk berbuat amal.Dalam berbuat amal lahir dan amal batin,maka dipergunakan JASAD, NYAWA, ROH, dan
ROHANI.
4. Sholat maghrib :
TIGA roka'at.Tujuannya untuk mati. Tiga roka'at karena orang mati itu melepaskan : DZAT, NUR, dan SIR
5. Sholat Isya :
EMPAT roka'at. Karena Tujuannya untuk hijrah (pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat), maka jasad harus membawa
ROH JASMANI/HEWANI, ROH NABATI, dan ROH REWANI
-NYAWA harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
-ROH harus membawa Roh Kudus
-RUHANI harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2). SHOLAT TAUHID
Sholat Tauhid ini di pergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke LIMA sholat sayari'at.
Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah :
"BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU, MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA"
Maka para penganut ilmu MA'RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholat Syari'at.
Padahal Sholat syari'at itu juga termasuk sholat Muhammad SAW.
Dan ada maksud dan tujuannya .
Di karenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya, maka sholat syari'at banyak di tinggalkan oleh
orang Mari'fat.
Sholat Tauhid di lakukan dengan melakukan (Dzikir Qolbu).
Dengan Dzikir Qolbu Ini,
maka senua nafsu di imami oleh Rasul/Nur Muhammad dan juga
semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah.
Ini adalah sholat fardu yang di lakukan berjamaah di Baitullah.
Dan ini pula yang di maksud dengan sholat paling ampuh yang tidak di ketahui oleh orang lain !
Keterangan : Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan), lalu pindah ke Baitul Muqadis (Puser) terus ke
Baitul Ma'mur (kening), lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas (Kemaluan) dan akhirnya sholat di Baitullah (Ulu Hati)
Oleh karena adanya sholat ini, maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat jamnya.
Kalau tidak lebih sekian detik atau menit, ya kurang sekian detik atau menit.
Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke EMPAT nafsu yang di imami oleh Rasul/Nur Muhammad.
3). SHOLAT DHA'IM
Sewaktu di Gua Rahim,semua umat manusia pernah melakukan sholat. Dan sholatnya adalah DHA'IM MUL HAQ .
Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup di alam Fana ini.
Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ, maka lalu
LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL'ADHIM
(Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),
tidak bias lagi KUNFAYAKUN.
Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mandapatkan HAQ yang hilang itu.
Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.
HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.
Sarananya sudah ada dan dalam diri kita.
Yaitu di tengah-tengah Tonsil.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 01.51.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 25 Februari 2016

PENGENALAN ILMU MAKRIFAT

ketahui olehmu hai salik bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri melainkan mengetahui akan asal
kejadian diri,yang mula-mula diciptakan oleh Allah Ta'ala..pasal pada menyatakan asal yang mula-mula di jadikan oleh
Allah seperti pada sabda Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan kita Nabi SAW :
"yang mula-mula di jadikan oleh Allah Ta'ala yaitu NUR MUHAMMAD"..
LA YASKULUHUL LAHU'ILLAH =
"tiada yang menyebut Allah hanya Allah",
LAYA RULAHU ILALLAH =
"tiada yang melihat Allah hanya Allah",
LAYA BUDULLAHU ILALLAH =
"tiada yang menyembah Allah hanya Allah"
seperti firman Allah di dalam hadits qudsi :
"dzahir tuhan didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan aku pun rahasianya
(insanu sirri wa ana sirrahu)
bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan sifat-ku tiada lain dari padanya
(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin laghoiri)" ,
pada hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad.. ini di dalam Al-Adzhim..
JISTUMUL INSANU WANAFSUHU, WAKALBUHU, WARKUHU, WASSAMAHU, WABSARRAHU WARRUHA WALISANUHU,
WAYAJIDUHU, LAHUAHILA ANA WALLA ANA GAIRUHT:
"tubuh manusia dan hatinya dan nyawanya, pendengarannya,penglihatannya,tangan dan kakinya sekalian itu aku
nyatakan dengan diriku bagi dirinya, dan insan itu tiada lain dari pada aku dan aku pun tiada lain dari padanya" ...
maka tiada engkau berani akan di aku selama engkau masih tiada fana di dalamku,syah tiada ayal, terhila dan yaitu
rupaku padamu ..
maka itulah yang dipegang oleh orang arif'billah,
firman Allah :
WA HUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM
"ada tuhan kamu serta kamu",
WA FI'AN FUSIKUM AFFALA TAFSIRUUN
"dan didalam dirimu pun Aku maka tiadalah kamu lihat akan di Aku,karena Aku terlebih hampir dekat pada alat matamu
yang putih,terlebih Aku hampir padamu.."
maka memadailah keterangan dan nash Quran maka sampai disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul
fahwa idrak,bermula lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat
LAA ILLA HA ILAALLAH, ANA...
tiada tuhan melainkan Aku...
Adapun
LA ILLAHA = isyarat Wujud makhluk,
ILA ALLAH = isyarat Qadim

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 11.24.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SHOLAT DIDALAM SHOLAT

Sholat adalah merupakan Mikrajnya orang mukmin.


Sholat yang sebenar-nya sholat adalah seperti yang di sebutkan oleh para auliya dan anbiya itu adalah sholat di dalam
sholat atau sholat dzahir bathin.
"LAA AF'ALUN ILALLAH"
(tiada perbuatan hanya perbuatan allah)
Fahamnya adalah..
Fanalah perbuatan makhluk,dan jika ada lagi perbuatan makhluk maka batallah sholat itu.
Mengapa dikatan batal sholatnya jika masih ada perbuatan makhluk,
Jawabnya: Karena Haramlah hukumnya di dalam sholat ada selain-Nya,
Sebab itulah TAKBIR itu dinamakan TAKBIRATUL IKHRAM,
artinya perbuatan makhluk lenyap tiada, maka hendallah kita ketahui dahulu apa yang menyembah, apa yang di
sembah..?
Dan apakah yang di persembahkan?

Jelasnya di dalam berhubung dengan ALLAH SWT diamlah pada RAHASIA-NYA disebabkan pada RAHASIA-NYA itu ada
yang turun dan ada yang naik seperti JASAD di dalam SEMBAHYANG itu juga ada berdiri rukuk sujud dan salamnya,
Ada juga yang tidak naik dan tidak turun seperti mati atau bertahan,

Rasulullah SAW sebelum beliau MIKRAJ atau sebelum beliau menerima sholat yang LIMA WAKTU ada beberapa sholat
yangg beliau lakukan Diantaranya adalah:
-SHOLAT TUBUH.
-SHOLAT NYAWA.
-SHOLAT RAHASIA. Semua ini adalah merupakan kesempurnaan dari sholat, di tambah dengan shalat yang LIMA WAKTU.
-SHOLAT TUBUH, Adalah:
Gerak tubuh (tiada yang lain selain-Nya) IRADAH Allah semata.
-SHOLAT NYAWA, adalah:
Puji di Nafas (tiada lain Allah memuji dirinya baik saat terjaga ataupun saat tertidur).
-SHOLAT RAHASIA, Adalah:
Segala Puji Tiada lain-Nya Yaitu:
Disaat sampai waktu yang di namakan Puji QADIM bagi Allah.

Selanjutnya..
Sholat LIMA waktu itu adalah dari pada surah AL'FATEHA, Yang menjadi hakikat sholat yaitu:
PERKATAAN
PENGLIHATAN
PENDENGARAN
PENCIUMAN
PERASAAN.
Sebab itulah syaidina Ali ra berkata...
AKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH JIKA AKU TIDAK DAPAT MELIHATNYA
Sebab itulah di dalam TAKBIRATUL IKHRAM itu sirnalah semua suara atau yang terlihat oleh mata kasar hanya melihat
dengan mata HATI.
Pada ketika NIAT sampai pada ALIF ALLAH kemudian diserahkan NYAWA itu ke tabir NUR ILAHI dan terikat dalam ALIF
ALLAH (berdiri).
Inilah yang dinamakan penunggalan TAUHID hamba dan Tuhan, Atau sholat.
Yaitu mengandungi TIGA makna di dalamnya, Yaitu:
MENYEMBAH..
DI SEMBAH.
DI SEMBAHKAN.
Siapa yang menyembah?
Yang menyembah itu TUBUH.
Siapa yang disembah? Yang disembah itu Allah itulah yang disembah.
Apakah yang disembahkan?
Yang disembahkan itu ialah NYAWA kepada Allah SWT.
Maka dari itu hendaklah di teliti dahulu supaya kita tidak menyembah nama atau menyembah tembok dan sebagainya...
Setelah membuangkan TAKBIR apapun yang terlintas didalam sholatmu itu jangan di perdulikan.
Himpunkan ingatan semata-mata pada Allah sampailah khusyuk,
Jiwa adalah Rasul
Yang meliputi jiwa raga adalah allah.

Langkah dan cara dalam sholat dzahir bathin, Perhatikan:
posisi duduk sebelum berdiri mulai sholat:
Tarik NAFAS dari PUSAT pelan pelan terus naik hingga ke ubun..
HATI membaca ALLAH ... disamping itu sama tarikan NAFAS terus naik ke ubun-ubun hingga terasa denyutan-denyutan
pada ubun-ubun Lalu Badan atau jasad berdiri.
Setelah posisi berdiri siap...
Turunkan NAFAS perlahan-lahan sambil lisan baca "ALLAH"
Selanjutnya,Teruskanlah dengan ucapan "Shalli nya, Misalnya..
"USHALLI FARDHOL ISYA'I ARBA'A ROKAATIN MUSTAKBILAL QIBLATI FARDHOL LILLAHI TAALA"
( sendiri) Berjemaah, makmumallillahi Ta'ala atau imam... imamallillahi Ta'ala,
Seterusnya pada TAKBIRATUL IKHRAM, Ketika lisan membaca shalli selesai hendaklah terlebih dahulu NAFAS di tarik dari
pusat hingga ke ubun dan sampainya di ubun, NAFAS di tahan di situ,Barulah tangan di angkat sambil Hati berkata,
ALLAHU (lepaslah nafas) perlahan turun dari ubun kemudian ke pusat Barulah lisan membaca AKBAR.
Berdirilah BATIN baru JASAD berdiri,
Inilah yang dikatakan HATI dahulu barulah LISAN.
NAFAS dahulu barulah BADAN, NYAWA dahulu barulah JASAD, Karena pada hakikatnya..
Di dalam Sholat itu hendaklah kita ketahui terlebih dahulu, Siapakah IMAM kita pada diri kita sendiri.
Jawab: (Nyawa itulah imam)
Jika kita tau siapa IMAM kita dalam sholat maka dia itulah yang sah menjadi IMAM di dalam sholat berjamaah.
Tetapi jika tidak tau IMAM pada diri kita sendiri maka,Tidak lah sah sholatnya, Apalagi jadi IMAM pada orang banyak
Atau keluarga,
LAA YASUL SHALAT ILLA BI MAKRIFATULLAH,
Artinya:
"Tidak sah shalatnya tanpa mengenal allah"
WAQALBUL MUKMININ BAITULLAH
Artinya:
"Jiwa orang mukmin itu rumahnya Allah",

Mengapa kita harus berniat di dalam sholat LIMA WAKTU,
"Karna pada hakikatnya niat terletak pada martabat ALIF (berdiri) Atau QALBU manusia ( hati ) dan didalam sholat itu
kita lafadzkan yaitu didalam HATI.
Dan ucapan di dalam hati itulah yang dikatakan QALAMULLAH.
-ALIF - Niat.
-LAM - Berdiri.
-HA - Ruku'.
-MIM - Duduk.
*SUBUH DUA RAKAAT yaitu:
Menandakan, "AH",
ZAT DAN SIFAT (AH).
*DZUHUR EMPAT RAKAAT yaitu:
menandakan "ALLAH",
WUJUD, ALAM, NUR, SYAHADAT.
(Allah).
*ASHAR EMPAT RAKAAT yaitu:
menandakan "MUHAMMAD".
TANAH, AIR, API, ANGIN
(Muhammad)
*MAGHRIB TIGA RAKAAT yaitu:
Menandakan "ADAM",
AHDA, WAHDA, WAHDIA, (Adam)
*ISYA' EMPAT RAKAAT yaitu:
Menandakan "HAWA",
MANI, MANIKAM, MADI, WADI,
(Hawa).

Dan inilah sebabnya di dalam sembahyang LIMA WAKTU sehari semalam itu Agar kita tau...
Yang menyembah
Yang Disembah
dan Yang di sembahkan.
"INNA SHOLATI, WANUSUKI,WA MAHYA YA,WA MAMATI LILLAHI RABBIL ALAMIN".

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 09.41.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


RASUL DIUTUS BUKAN UNTUK MENGIMANKAN MANUSIA

Karena di dalam HATI manusia pasti ada IMAN, maka Rasul diutus ke dunia ini bukanlah untuk mengimankan manusia
kepada Allah Ta'ala karena hal itu merupakan pekerjaan yang tahsilul hasil, pekerjaan yang sia-sia, karena didalam JIWA
semua manusia itu telah IMAN, hanya saja manusia itu menyeleweng atau lupa.
Perhatikan Ayat berikut :
AFALAA YANDHURUUNA ILAL IBILI KAIFA KHULIQOT. WA-ILAS SAMAA-I KAIFA RUFI`AT .
WA-ILAL JIBAALI KAIFA NUSHIBAT.
WA-ILAL ARDLI KAIFA SUTHIHAT.
FADZAKKIR INNAMAA ANATA MUDZAKKIR.
Artinya :
"Apakah kamu tidak melihat kepada unta, betapakah unta itu dijadikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada langit,
betapakah langit itu ditinggikan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bukit-bukit, betapakah bukit-bukit itu
ditegakkan ?. Dan apakah kamu tidak melihat kepada bumi, betapakah bumi itu dihamparkan ?. Maka berilah
peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
(QS Al Ghoosyiyah 17-21 ).
Cobalah diangan-angan :
Setelah menyebut unta kenapa menyebut langit, gunung, dan bumi?
Sedangkan didalam surat Ahzab ayat 72 diterangkan ;
"bahwa amanat Allah itu ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung",
lalu siapakah untanya ?
Untanya yang di padang pasir adalah saya dan kita semua yang glinuk-glinuk ini (manusia).
Kemudian ayat tersebut diakhiri dengan :
FADZAKKIR INNAMAA ANTA MUDZAKKIR.
"Maka berilah peringatan, sesungguhnya engkau adalah orang yang memberi peringatan".
Jadi kanjeng Nabi itu hanyalah mengingatkan.
Mengapakah diingatkan ?
Adanya diingatkan, karena manusia itu membawanya tetapi lupa atau tidak tahu akan apa yang dibawa, seperti binatang
unta. Dan yang membuat manusia lupa itu banyak sekali sebabnya.

"KENDARAANNYA JIWA SELAMA MENGEMBARA DI DUNIA"
Nafs manusia memang ditugaskan oleh Allah untuk mengembara di dunia atau menjadi musafir di dunia. Jadi Anfus itu
bukan penduduk asli dunia, Nafs itu penduduk sana, adapun perlunya kesini adalah untuk mengembara.
Dan berhubung dunia ini adalah materi maka sebelum Nafs turun ke dunia, maka disiapkanlah kendaraannya dulu yaitu
Allah menciptakan yang namanya badan/jisim/jasad.
Didalam surat Al Arof ayat 148 disebut jasad :
MIN HULIYYIHIM 'IJLAN JASADAN LAHU KHUWAARUN.
Artinya :
"Dari perhiasan emas-emas dijadikan anak sapi yang berjasad, dan anak sapi itu memiliki suara".
Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Musa ketika munajat di gunung Thursina' selama 40
hari akan menerima Kitab Taurot.
Ketika ditinggal munajat itulah maka salah seorang kaumnya Nabi Musa yang bernama Samiri mengumpulkan perhiasan
orang banyak, diantaranya berupa kalung, gelang, dsb, lalu emas tersebut dibentuk menjadi seekor anak sapi, kemudian
anak sapi itu disihir sehingga bisa bersuara.
Selanjutnya kaumnya Nabi Musa disuruh oleh Samiri untuk menyembah seekor anak sapi tersebut, akhirnya semua
kembali musyrik lagi.
Didalam surat Yunus ayat 92 disebut badan :
FAL YAUMA NUNAJJIIKA BIBADANIKA LITAKUUNA LIMAN KHOLFAKA AAYATAN
Artinya :
"Pada hari ini Kami selamatkan badan engkau (badannya Fir`aun diselamatkan oleh Alloh dari kerusakan), supaya
menjadi ayat/tanda bagi orang yang kemudian".
Jadi badannya Fir'aun sampai sekarang ini masih utuh yakni sekarang dimasukkan kaca di museum Mesir, dimaksudkan
agar menjadi ayat atau pelajaran bagi manusia bahwa Fir`aun itu adalah seorang raja kaya yang ma'shiyat kepada Allah
Ta'ala.
Dalam Surat Al Baqoroh ayat 247 disebut jisim :
BASTHOTAN FIL'ILMI WAL JISM

Artinya :
"Ilmu yang luas dan jisim yang kuat".
Mengapa disebut jisim ?
Jisim itu berarti :
susunan.
Semua wujud yang tersusun dari beberapa unsur dinamakan jisim.
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM : KHOLAQOLLOOHUL INSAANA MIN ARBA'ATI ASY-YAA-A,
MINAL MAA-I WATTUROOBI WANNAARI WARRIIHI.
(Al Hadits).
Kitab Arrohmatuth Thiibi wal Hikmah.
Artinya :
Bersabda Rasululloh SAW :
"Allah Ta'ala telah membuat jisimnya manusia itu dari empat perkara, dari air, dari tanah, dari api, dan dari angin".
Jadi jasmaninya manusia itu disusun dari empat unsur :
-AIR,
mengandung basah : (ruthoobun).
Tanah/bumi, mengandung kering : (yabisun).
-API,
yang mengandung daya panas : (haarun).
-ANGIN,
mengandung dingin : (bardun).
Jadi didalam jasmani manusia itu terkumpulnya API, ANGIN, AIR, BUMI, atau kumpulnya TABI'AT PANAS, DINGIN,
BASAH, KERING.
Kadang ada yang kebanyakan API-NYA sehingga mudah marah.
Ada yang kadang lebih banyak ANGIN-NYA dari pada API-NYA.
Kadang ada yang lebih banyak daya BUMI-NYA dari pada lainnya. Dan terkadang lebih banyak unsur AIR-NYA.
Inilah yang menimbulkan macam-macam tabi'at-nya manusia.

Kemudian inti sari dari empat unsur itu diproses oleh Allah Ta'ala menjadi (sulaalah) :
WALAQOD KHOLAQNAL INSAANA MIN SULAALATIN MIN THIIN.
(Al Mu'minuun). Artinya :
"Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia itu dari sulaalah dari ath thiin".
Letaknya (sulaalah) itu di tempat yang namanya (ath-thiin).
Sulaalah yang ada di ath-thiin itu diproses menjadi nuthfah yang tempatnya itu antara shulbi wat tarooib :
YAKHRUJU MIN BAINIS SHULBI WAT TAROO-IB.
(Ath Thooriq ayat 7).
Artinya :
"Yang keluar dari antara Shulbi dan Taroo-ib".
Setelah bertempat di antaranya lalu diproses oleh Allah Ta'ala di
(AL ARHAAM) yang ada di alam kandungan, atau kadang-kadang dinamakan (QOROORIN MAKIIN).
Selama sembilan bulan diproses didalam
(DHULUMAATIN TSALAATS) dan disitulah manusia itu digambar.
Ini sebagaimana diterangkan dalam ayat Alquran :
YAKHLUQUKUM FII BUTHUUNI UMMAHAATIKUM KHOLQON MIN BA'DI KHOLQIN FII DHULUMAATIN TSALAATSIN.
(Az Zumar ayat 6).
Artinya :
"Dia (Allah) menciptakan kamu dalam perut ibumu, penciptaan demi penciptaan didalam tiga lapis kegelapan".
HUWALLADZII YUSHOWWIRUKUM FIL ARHAAMI KAIFA YASYAA-U
(Ali Imron ayat 6).
Artinya :
"Dialah Dzat yang menggambar kamu didalam Arham sebagaimana dikehendakiNya".
Sebelum manusia dilahirkan, ia diproses dulu selama 40 hari X 3.
Dan setelah diproses selama 40 hari X 3, lalu mulai turun Ruh yang ditiupkan dari Malaikat.

Keterangan ini disebutkan dalam sebuah hadits Nabi :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAM :
INNA AHADAKUM YUJMA`U KHOLQU FII BATHNI UMMI. ARBA'IINA YAUMAN NUTHFATAN, TSUMMA YAKUUNU
'ALAQOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YAKUUNU MUDLGHOTAN MITSLA DZAALIKA, TSUMMA YURSALU ILAIHIL
MALAKU WAYANFUKHU FIIHIR RUUHU WAYU'MARU BI-ARBA'ATI KALIMAATIN
Artinya :
Bersabda Rosululloh SAW :
"Sesungguhnya tiap-tiap salah seorang kamu itu dikumpulkan kejadiannya didalam perut ibu. Selama 40 hari kamu
menjadi nuthfah, kemudian kamu menjadi 'alaqoh selama 40 hari, lalu menjadi mudlghoh selama 40 hari, kemudian
Alloh Ta`ala mengutus Malaikat maka Malaikat meniupkan Ruh didalamnya dan perintah menulis empat kalimat".
Jadi setelah nuthfah ada didalam Arham selama 40 hari X 3 maka barulah ada Ruh dari Unsur Malaikat yakni Malaikat
meniupkan Ruh pada jasmani itu tadi.
Tiupan dari Malaikat itu disebut :
(JISMUN LATHIIFUN).

Tulisan di atas banyak keterangan yang tersamar tentang Mi'roj manusia, atau kalau di tempat lain disebut MIGRASI
JIWA.
Cobalah di baca lagi dan di angan-angan..

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 02.29.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 24 Februari 2016

RAHASIA DISEBALIK HURUF HIJAIYAH


Huruf Hijaiyah kaitannya dengan Martabat Ketuhanan :
1). ‫( ا‬ALIF)= Tidak ada Tuhan selain Allah.
2). ‫( ﺏ‬BA)= Yang Awal dan yang Akhir, yang Buka dan yang Tutup.
3). ‫( ﺖ‬TA)= Yang maha menerima taubat dari seluruh hambanya.
4). ‫( ﺙ‬TSA)= Yang maha menetapkan bagi semua mahluk.
5). ‫( ﺝ‬JIM)= Yang maha agung, dan terpuji serta suci akan seluruh nama-namanya.
6). ‫( ح‬KHA)= Yang haq, maha hidup, penyayang dan kekal.
7). ‫( ﺥ‬KHO)= Yang maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hambanya.
8). ‫( ﺪ‬DAL)= Yang maha memberi balasan kepada hambanya baik atau buruk.
9). ‫( ﺫ‬DZAL,= Yang maha memiliki seluruh keagungan dan kemuliaan.
10). ‫( ر‬RO)= Yang maha lemah lembut terhadap hamba-hambanya.
11). ‫( ﺯ‬ZAI)= Yang merupakan hiasan hamba terhadap khaliknya.
12). ‫( ﺲ‬SIN)= Yang maha mendengar dan maha melihat.
13). ‫( ﺶ‬SYIN)= Hanya kepada Allah seorang hamba bersyukur.
14). ‫( ﺹ‬SHAD)= Yang maha benar akan setiap janji-janjinya.
15). ‫( ﺽ‬DHAD)= Yang maha nampak dan menampakkan seluruh tanda-tanda.
16). ‫( ﻁ‬THO)= Yang maha adil dan maha bijaksana.
17). ‫( ﻅ‬DZO)= Tidak beranak dan tidak diperanakkan.
18). ‫( ﻉ‬AIN)= Yang maha mengetahui akan hamba-hambanya.
19). ‫( ﻍ‬GHAIN)= Tempat pengharapan dari semua ciptaan.
20). ‫( ﻑ‬FA)= Yang maha menubuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
21). ‫( ﻕ‬QAF)= Yang maha kuasa atas segala mahluk.
22). ‫( ﻚ‬KAF)= Yang maha mencukupi dan tidak ada satupun yang setara dengan dia.
23). ‫( ﻞ‬LAM)= Yang maha kaya dan pemurah terhadap hamba-hambanya.
24). ‫( م‬MIM)= Yang memiliki semua kerajaan.
25). ‫( ن‬NUN)= Cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya Arasy-nya.
26). ‫( ﻮ‬WAU)= Tempat bergantung semua mahluk dan tidak dipersekutukan.
27). ‫( ﻫ‬HA)= Yang maha pemberi petunjuk kepada seluruh mahluknya.
29). ‫( ﻱ‬YA)= Kekuasaan Allah yang terbuka luas bagi seluruh mahluknya.
30. ‫( ّل‬LAM'ALIF)= Tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu baginya.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.41.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MA'UL HAYAT (air kehidupan)

Menderaskan aliran MA'UL HAYAT Untuk hidup di dunia ini, ada pendukung selain ROH, yaitu MA'UL HAYAT, Air
kehidupan, tirta nirmala, atau banyu prawita suci.
MA'UL HAYAT mengalir ke seluruh tubuh semua makhluk hidup di manapun, baik makhluk ghaib maupun makhluk lahir,
ia tidak mudah busuk, bahkan mampu membuat hidup lebih hidup karena daya keampuhan dan kekuatannya yang luar
biasa, setiap yang kita anggap masalah akan diatasi dengan mulus tanpa kesulitan.
Hal itu berarti juga terjadinya peningkatan demi peningkatan yang lancar, tidak ada hambatan yang berarti.

Ada empat tempat dalam diri manusia yang ditempati oleh MA'UL HAYAT, Yaitu RAGA, QALBU, ROH dan NUR
MUHAMMAD .

1). MA'UL HAYAT dalam RAGA.
Maul hayat dalam raga ini sangat berpengaruh pada kesehatan manusia.
Ketika manusia itu mau menjalankan dzikir lisan/ dzikir nafas, pengaruhnya berupa meningkatnya kekebalan tubuh,
mengokohnya daya tahan tubuh, semakin cepatnya daya sembuh, semakin kuatnya daya tangkap pikiran dan
bertambah mantapnya daya pikir. Pengaruh itu akan lebih kuat lagi apabila dzikir dikembangkan ke seluruh anggota
tubuh lahir dan ke wilayah anggota tubuh batin/ghoib. Dengan melakukan itu musnahlah sifat-sifat jelek dan muncullah
sifat-sifat baik.
Maul hayat dalam raga dilandasi oleh dzikir raga (dzikir lisan/ dzikir nafas). Ia menghidupkan raga itu sendiri, sehingga
seseorang merasakan hidup lebih mantap, percaya dirinya lebih kuat,
- Jika maul hayat mengalir ke otak, maka cara berpikir kita akan lebih matang.
- jika maul hayat mengalir ke mulut , kita dapat berbicara dengan fasih saat mengajak orang lain ke jalan kebaikan dan
merasakan kenikmatan atas pemberian Alloh, serta mensyukuri segala kenikmatan.
- Jika maul hayat mengalir ke telinga , kita dapat mendengar serta memilih yang baik dan buruk.
- Jika maul hayat mengalir ke kulit , kita dapat merasa,
- Jika maul hayat mengalir ke mata , kita dapat melihat mana yang sebenarnya harus dilihat.
- Jika maul hayat mengalir ke hidung kita dapat bernafas. Bernafas adalah kodrat, sedangkan kodrat hidup adalah
melaksanakan tugas kehidupan sesuai kehendak Allah SWT.
Berbahagialah orang yang sudah menghidupkan raganya dengan dzikir, dengan demikian ia meneteskan maul hayat
lebih deras dan memancarkannya ke seluruh tubuh lahir dan tubuh batin/ ghoib dan selalu tetap bertakwa kepada Allah
SWT.

2). MA'UL HAYAT dalam QALBU.
Bila qalbu sudah berdzikir, aliran maul hayat dapat menghidupkan qalbu serta membuka pintu-pintu ilmu yang
bermanfaat di dunia dan akhirat, juga membuka pintu ilham yang datang dari Allah SWT.
Maul hayat dalam qalbu mengubah cahaya iman menjadi cahaya ketakwaan, dari cahaya penerima ilmu menjadi
penyampai ilmu, karena pengaruh maul hayat orang
- yang semula sulit menerima dan menyebarkan ilmu jadi mudah melakukannya,
- yang semula hanya menerima ilmu jadi suka memberikan ilmu walau hanya satu kalimat,
- yang semula tertutup pada ilmu menjadi terbuka terhadapnya,
- yang semula sulit menerima ilham menjadi mudah menerimanya, perubahan itu terjadi karena maul hayat dapat
menghidupkan pancaran cahaya qalbu.
Terpancarnya maul hayat dari qalbu dan tersingkapnya kotoran qalbu memudahkan kita dalam menangkap sinyal yang
ada di dalam di luar tubuh. Dalam menerima petunjuk pun kita dimudahkan.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Quran:
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada
Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu".
(QS At'taghabun ayat 11)
Dari lapisan dinding qalbu memancar lima macam cahaya yang masing-masing berpengaruh pada sifat seseorang.
Kelima macam cahaya tersebut adalah merah, hijau, kuning, putih dan biru.
-Warna merah melambangkan sifat marah dan sifat jelek lainnya.
-Warna hijau melambangkan kesukaan beragama.
-Warna kuning melambangkan kemuliaan dunia dan akherat.
-Warna putih melambangkan sifat kebersihan menuju kesucian.
-Warna biru melambangkan sifat fanatisme.
Apabila kelima warna itu disatukan, mengalirlah tetesan maul hayat yang mempersatukan warna yang sangat indah dan
menakjubkan bagaikan embun pagi tersinari cahaya matahari, terjadilah cahaya kemilau yang dapat disebut pancawarna
yang dalam kelompok lain disebut Cahyo Sada Lanang, munculnya diatas kepala (ubun-ubun). Apabila cahaya itu diambil
dengan tangan kanan, lalu dipukulkan, maka gunung bisa hancur, laut bisa kering dan tanah bisa pecah. Orang yang
dapat menyatukan kelima cahaya itu adalah orang yang mampu menahan hawa nafsu dan mengendalikannya ke arah
kebaikan serta mampu menjalankan keikhlasan dan kepasrahan yang total.

3). MA'UL HAYAT dalam ROH.
Maul hayat dalam roh, dilandasi oleh dzikir lisan/dzikir nafas, berlanjut berdzikir qalbu dan berkembang serta terdengar
dzikir roh. Setelah sampai ke dzikir roh, barulah maul hayat dalam roh mempengaruhi proses penyucian roh agar
kembali fitrah seperti pada saat raga dilahirkan ke dunia. Roh kembali fitrah berdampak pada kesucian qalbu. Setelah
kesucian qalbu mempengaruhi organ-organ, qalbu tersucikan karena-Nya, lalu merambat keluar ke arah maul hayat
dalam raga.
Dzikir roh dapat membuka pancaran maul hayat ke semua organ tubuh, baik lahir maupun batin.
"(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya
dengan sebaik-baiknya".
(QS Al'insan ayat 6)
Pada tahapan dzikir roh, roh sering mendapatkan ilham khusus untuk perjalanannya. Roh berhablum-minalloh, sebagian
rahasia roh pun ditampakkan.

4). MA'UL HAYAT pada NUR MUHAMMAD.
Maul hayat pada Nur Muhammad berfungsi hanya menunggu kedatangan maul hayat dalam roh. Roh dijemput oleh Nur
Muhammad setelah jiwa dan raga disucikan melalui dukungan dzikir raga (dzikir lisan/dzikir nafas).
Setelah dijemput, roh diantar oleh Nur Muhammad untuk menghadap-Nya. Akan tetapi apabila maul hayat dalam raga
dan qalbu masih memancar roh suci maka maul hayat yang sedang menghadap Allah SWT disuruh kembali ke dalam
raga untuk melanjutkan kehidupan. Alasannya tugas kemanusiaannya masih berlanjut, yaitu untuk menyampaikan kabar
gembira atas prestasi yang telah dicapainya kepada orang-orang yang percaya dan berniat menjalaninya.
Apabila maul hayat dalam raga dan qalbu seseorang yang sudah mati (berarti raganya sudah mati), Allah SWT menerima
roh suci, maul hayat dan Nur Muhammad. Roh suci ditempatkan di sisi-Nya, maul hayat dikembalikan kepada sumber
Yang Maha Hidup dan Nur Muhammad kembali ke sumbernya pula yaitu Muhammad Yang Rahmatal lil 'alamin.
Aliran Maul Hayat bisa tertutup oleh hawa nafsu yang tidak tertahan. Seseorang yang melampiaskan nafsunya melalui
kemarahan akan mengakibatkan daya pancar maul hayat melemah.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 08.02.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKEKAT HAJI

Menurut sebagian pandangan Arifbillah :


1). MEMAKAI PAKAIAN PUTIH tidak di jahit atau disebut IHRAM hakekat-nya adalah kembali
kepada ASAL kejadian kita, tidak tahu apa-apa.
ITULAH YANG DISEBUT MUHAMMAD
ITULAH YANG DISEBUT INSAN KAMIL,
hakekat diri kita
"ALASTU BIRABBIKUM QOLU BALA SYAHIDNA"
.
2). TAWAF TUJUH KELILING
hakekat-nya adalah tujuh MARTABAT Ke-Dzahiran INSAN KAMIL :
(AHDIYAH, WAHDAH, WAHDIAYAH, ALAM ARWAH, ALAM MISAL, ALAM AJSAM, ALAM INSAN.)
"ALLAHULLAZII KHALAQAS SAMAWATI WAL ARDI WAMA BAINAHUMA FI SITATI AYYAMIN
SUMMAS TAWA ALAL ARSYI"
.
3). SYA'I TUJUH KALI
balik antara SAFA dan MARWAH hakekat-nya Adalah INSAN KAMIL Dzahir di dalam Yang Nyata,
ALAM SYAHADAH, ia bersujud kepada Allah SWT, sambil memuji HU..HU..HU..
itulah yang di isyaratkan dengan :
"HUWAL AWALUHU, WALAKHIRU, WA DZAHIRU, WAL BATINU, WAHUA BIKULLI SYAI’IN ALIM"
.
4). BERCUKUR RAMBUT
sekurang-kurangnya tiga helai maka Artinya kita menyaksian diri kita yang hakiki, menyaksikan
dengan Tuhannya sebagai bukti tiga helai rambut kita cukur dalam batin kita sambil berkata :
AH..AH..AH..
Artinya Alif itu yang dimaksud :
"INNANI ANNALLAHUL LAZII LAA ILAHA ILLA ANA"
.
5). MENGECUP HAJAR ASWAD
hakekatnya sebelum mengecup sapukan tagan kita kepala lebih dulu hakekatnya kita berjabat
tangan dengan Tuhan kita, kemudian kita memasukan muka kita sambil mengecup batu yang
tujuh biji itu, hakekatnya kita kembali dalam RAHIMULLAH sebelum kita lahir ke ALAM SYAHADAH
sambil memuji baca :
"YAA MAN HUA ALLAHULLAZI LAA ILAHA ILLA ALLAH"
.
6). WUKUF DI ARAFAH,
hakekatnya petemuan KHALIQ dengan mahluk INSANUL KAMIL, disanalah puncak segala
kenikmatan HAJI.
"AL HAJJU ARAFAH"
Dapatlah kita rasakan seluruh jiwa dan raga kita memusyahadahkan AL-HAQ sambil melinangkan
air mata kita karena rasa asyik dan syahdu kepada AL-HAQ
.
7). MELEMPAR JUMRATUL ULA SERTA JUMRATUL AQABAH,
hakekatnya meninggalkan dosa-dosa INSAN BASHARIYAH selama empat hari mulai tanggal 10 s/d
13 Dzulhijjah (hari Wasrik) untuk melaksanaan Tawaf Ifadhah kembali ke Makkah, disinilah kita
menyerahkan jiwa dan raga kita kepada Allah SWT, dengan memejamkan mata kita sambil
Musyahadahkan Hakikatul Muhammadiyah.
"ANA MINALLAH WAL MUKMINUNA MINNI"
.
"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRU" . . .
Inilah Rahasia dan Hakekat Haji Barangsiapa mengenal hakekat Haji ini maka ia akan mendapat
haji yang MABRUR
"AL HAJJUL MABRURU LAISA LAHU ZAZA'UL ILLAJANNAH" . . .
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 06.50.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

NUR ALA NUR

HILANGKAN BUNYI DETIK DENGAN PELEBURAN YANG SEMPURNA, HILANGKAN, LENYAPKAN SEMUANYA,
12 hijab dalam 12 bulan, Berjumlah 360 hari dalam setahun, Menjadi 360 berhala di dalam diri, Dengan turun naik
nafasmu leburkan semuanya,
.

AHDIYAH

Tidak ada tetapi UJUD itulah NUR HABIBI sebutan bagi DZAT ALLAH TA'ALA itulah UJUD Nyata
NATIJAH MUHAMMAD DZATUL BUHTI bernama ia ALLAH.
turun naik Nafas HU ALLAH LA TA'YIN
Naik turunnya AHMAD AMINULLAH
.

WAHDAH

Ada tetapi belum berupa, NUR MUBSIRAH ALLAH


Wujud kita rahasia Muhammad
Sani Dzatiyah Muhammad
"ASYHADU ANNI AHMAD AINUL HAQ"
Leburkan.., mesrakan..,
TA'YIN AWAL ALLAH HU
.

WAHDIYAH
Sudah ada nyata.
NUR MUHAMMAD berdiri sendiri UJUD-NYA,.
.
"ALLAHU AKBAR"
- ALIF :
ALIFULLAH itu adalah DZAT ALLAH atau NUR atau HUWA yaitu DIRI ALLAH tiada lain DIRI AHMAD
jua, sebenar-benarnya NUR MUHAMMAD SAW, karena Muhammad itulah yang bernama Allah.
- KAF :
NYAWA yang berhubungan dengan jantung di dalam fuad yang hidup, itulah yang sholat jatim
hingga ada DA'IM, bicaralah sebagaimana mestinya.
- BA :
AF'AL ALLAH adalah kelakuan Muhammad SAW, karena kenyataan ALLAH di perlihatkan kepada
nabi Muhammad SAW, yaitu NURUN ALA NURIN.
- RA :
Maka hendaknya diri yang nyata ini dapat melakukan suatu perintah yang di sebabkan dari rahasia
perintah yang berasal dari Ruh Idhafi yang memerintah nyawa, lalu nyawa memerintah diri,
hingga berlakulah yang sebenar-benar diri yang HAQ namanya, tiada huruf tiada suara, karena
bersumber dari NUR Muhammad SAW.
Itulah pemakaian yang syah anatara turun naik, seperti firmanNya :
QOD JAA AKUMUL HAQ MIRRABBIKUM
"Sesungguhnya yang datang kepadamu adalah HAQ dari pada Tuhanmu"
Itulah adanya NUR KEPADA NUR Maksudnya :
Dari UJUD IDHAFI yaitu UJUD HAKIKI kepada Kedzahiran WUJUD MUTLAK.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 05.46.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KHAWASUL KHAWAS

Dalam pandangan Tassawuf umum maka Khawasul khawas adalah penekanan agar manusia wajib
melihat Wajah Allah dengan menggunakan sembilan wajahnya,
hal ini terkait dengan LIMA kali Sholat fardhu yang didalamnya ada SEMBILAN TASHAUD, maka
pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar,
(melahirkan semula bayi makna)
Bahwa, Kita harus mampu mencapai makna Hakekat manusia yang sebenar-benarnya, yang
disebut "TIFLUL MA'ANI" atau Bayi Ma'nawi.
"SEMBILAN Wajah itu bertajjali hakekatnya SATU jua"
Itulah yang di maksud dengan Hakekat SULUK.
Tujuannya semata-mata adalah DA'IMUN SHOLAT.
Mengosongkan diri dzahir dan batin, hanya berdiri Rohaniyah adanya.

"ATTAHILLANI SIFATUL MAZMUMAH WATTA HILLA BIHI SIFATUL MAHMUDAH"
Kosongkan diri dari sifat Mazmumah
(sifat buruk dzahir dan batin) dan mengisi dengan sifat yang baik-baik.

Pemakaian dalam Sholah LIMA waktu :
1). Mulai sholat, amaliyah, mesrakan mulai dari kepala sampai turun, itulah zuhud diri adanya.
2). Nafas turun kebawah, sabil turun naik disitu membaca Syahadat Ruh dan waktu menutup
tahan dengan syahadat batin, zuhudkan Rupa kita dengan LAISA,
3). Tuh billah… tuh billah….
Yang diakui Allah Ta'ala (Rasulullah) adalah RAHASIA itu, Bukan diakui dan yang diakui, tiada
berbeda, melainkan IA jua yang mengakui,
Itulah Rasulullah SAW yang mengenalnya, IA jua yang mengagumi adanya, Itulah sebenar-
benarnya "GAYATUL MAKRIFAT",

Baca-bacaan hanya menjalankan Syariat saja sebagaimana yang di bawa oleh junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW.
Dialah yang diakui, RAHASIA itulah Kuncinya.
Hanya IA menyembunyikan dirinya, tanpa di ingat karena sudah sedia adanya.
Hanya orang yang di karuniai atau orang yang di bai'at atau orang yang di pimpin oleh Zuriat
Rasulullah SAW itulah yang akan dikenalkan bagi dirinya.
Yaitu lebih dzahir dan terlebih nyata diri dan segala yang nyata adalah Dzat Allah atau Nur yang
awal-awal (HUWA) itulah rahasia GAYATUL MAKRIFAT.

-Bermula yang bernama Rahasia AHDIYAH yaitu hidup,
Lalu berkehendak mendzahirkan dirinya disebut WAHDAH,
Manakala lanjutlah kehendaknya itulah namanya WAHDIYAH,
Kemudian menilik ia pada sifat JALAL dan JAMAL-NYA maka DZAHIRLAH ia pada Alam KUDSI (Alif),
isyarat pemakaian yang hakiki, sholat da'im namanya yaitu NUR MANIKAM,
-Adapun Alam KUDSI yaitu ubun-ubun bernama RABBUN,
Tujuh lapis langit itulah BAITUL MAKMUR namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak mendzahirkan dirinya SYAKULLAH namanya
Rahasia Allah itulah Nur yang awal-awal,
Tetap asyiknya SIRULLAH namanya,
Dan tatkala rahasia itu berkehendak di dada bapak,
TUH BILLAH KUNTU KANZA MAKHFIAH namanya,
Dan tatkala rahasia pada pusat bapak Tik.. Tik.. samar-samar,
KANZA MADZI namanya,
Dan tatkala rahasia itu turun ke sulbi terus ke kolam DETIK MANI namanya,
Tatkala rahasia itu jatuh ke rahim ibu KUNTUM MANIKAM namanya,
Nuktah rupanya,
Mengenal dirinya Allah atau TAJJALI SIFAT namanya,
Hanya dengan gerak Rabbun, tatkala ia jatuh berfirman :
"ASSALAMUALAIKUWARAHMATULLAH"
Bernama ia RAHMATULLAH, inilah sebabnya di dalam Sholat ada Salam dan Amin,
Lalu berfirman ia :
"AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHU"
Ketika jatuh pada rahim itu hanya hidup di hari semalam,
Itulah berkekalan adanya,
SHOLAT DA'IM namanya,
Pemakaiannya satu gerak mesrakan dengan lembut, bernama ia ALLAH, Keluar adalah rahasia diri,
rahasia HUWA, hanya di ketahui saja adanya,
Tiga hari tiga malam NUR namanya,
Tiada huruf dan suara, GERAK PERINTAH namanya,
Ketika tujuh hari tujuh malam ZUHUD namanya,
Tahan nafas kembalikan diri kita, Ujudkan, leburkan, diri tiada berdarah, berdaging, bertulang,
berbulu, hanya semata-mata. Ketika rahasia diri hidup 40 hari RUH namanya (daging segumpal).
Ketika rahasia diri hidup 4 bulan 20 hari mulai berbentuk rupa INSAN, Mudgah namanya,
Tujuh bulan tujuh hari MUHAMMAD namanya, hidup sempurna, Tatkala ia lahir INSAN KAMIL
namanya
Dzahir berupa insan ini suci lagi kamil,
Siapa yang mengetahui Ilmu ini maka sempurnalah dirinya dari dunia sampai akhirat.
Pasti akan kenal dengan RASULULLAH SAW.
Itulah yang hilang lenyap,
Itulah Rahmatullah,
Itulah Khawasul khawas,
Itulah Hakekat Insan,
Itulah Ilmu yang HAQ dari ZURIAT Rasulullah SAW.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 03.14.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 23 Februari 2016

RAHASIA DI DALAM DIRI


Inilah yang menyatakan bahwa di dalam badan manusia itu terdapat EMPAT bagian yaitu :
-NAFAS
-ANPAS
-TANAPAS
-NUPUS
Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.
Manakala NYAWA itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu seperti ANPAS.
Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS
dan NUPUS itu seperti rupa ZAT
manakala Zat itu seperti rupa SIFAT
dan SIFAT itu seperti rupa ASMA'
dan ASMA' itu seperti rupa AF'AL.

Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti Firman-Nya melalui Hadith Qudsi :
QALALLAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LILLAH
"Insan itu rahsia-Ku dan Aku rahsia-nya. Sifat-Ku itu Sifat-nya tiada ada daripadaku melainkan
Allah Taala"

Barangsiapa mengenal akan BADAN-NYA ia mengenal akan NYAWA-NYA.
Barangsiapa mengenal akan NYAWA-NYA ia akan mengenal akan SIRR-NYA
Barangsiapa mengenal akan SIRR-NYA akan mengenal akan TUHAN-NYA yang qadim adanya.
Ketahuilah olehmu wahai talib yang keluar itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak
dari hidung sampai kebawah leher.
Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati.
Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati.
Itulah HAKIKAT NYAWA.

WUJUD
WUJUDU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBU
"Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK
ANA WUJU DA HU
Ada kita dengan DIA
WA NAF SUHU
Ada DIA dengan sendirinya.
Ada pun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan karena lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT.
Ini adalah karena Wujud itu ada.
Maka yang ADA itu ZAT.
Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain daripada Wujud itu karena wujudnya itu menyatakan
Zatnya.
Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT namanya.
Ada pun Wujud itu artinya ADA.
Apa yang dikatakan itu ada.
Yang dikatakan itu ialah ZAT.
Ada pun Wujud ini ditilikkan pihak
lafaznya SIFAT dan jika ditilik
pada maananya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu karena bacaan itu Wujud ada ZAT.
Inilah maananya.
Ada pun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan
Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 08.31.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

DUA PULUH SIFAT DIDALAM DIRI

1). WUJUD =
Badan Insan SIFATKU mula jadi menanggung didalam dunia
2). QIDAM =
RUH JASMANI kulitku mula jadi meliputi sekalian alam
3). BAQA' =
RUHANI dagingku mula jadi menanggung Rahasia didalam diri
4). MUKHALAFATUHU LIL HAWADITH =
RUH NIBATI darahku mula menjadi meliputi Alam Sendiri
5). BINAFSIHI =
RUH INSAN nafasku mula jadi berjalan ucapan didalam DIRI
6). WAHDANIAT =
RUH RABBANI hatiku asal mula jadi TAHU didalam DIRI
7). KUDRAT =
RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku
8). IRADAT =
RUH KAHFI tulangku asal mula jadi menguatkan Alam Sendiri
9). ILMU =
RUH IDHAFI benihku asal mula jadi yang nyata didalam CERMIN HAQ
10). HAYAT =
RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri.
11). SAMA' =
BESI KURSANI pendengaranku asal semula jadi
12). BASAR =
PANCARAN MA'NIKAM kalam aku berkata-kata dengan sendiri
13). KALAM =
RUH MA'NIKAM menzahirkan perkataan didalam dunia
14). QADIRUN =
WUJUD MA'NIKAM tali Ruhku KUNHI ZAT dengan Sifatku
15). MURIDUN =
ILMU ALLAH badanku asal mula jadi KALIMAH didalam diriku
16). ALIMUN =
DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih
17). HAIYUN =
Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku
18). SAMIUN =
Bersama ZAT dan SIFAT WAHDAH didalam Kalimah iman diriku
19). BASIRUN =
RAHASIA NYAWA dengan BADAN WAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai dunia
akhirat
20). MUTAKALLIMUN =
Ghaib didalam Ka'bah Ghaib aku didalam Ka'bah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah.
.
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Permulaan agama mestilah MENGENAL ALLAH. Kenalkanlah DIRI kamu sebelum kamu Mengenal AKU dan sebenar-benar
kenal DIRI KAMU ialah Engkau Kenal AKU.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 04.35.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 22 Februari 2016

EMPAT TINGKATAN PUJIAN

Ada empat (4) pembagian tingkatan pujian:


1). PUJI HADIST 'ALAL HADIST
Puji yang baru atas yang baru Seperti membaca ayat Al Qur'an mengucapkan baru, sedangkan tulisannya baru yang
dapat ditulis oleh manusia.
2). PUJI HADIST 'ALAL QODIM
Puji yang baru atas yang Qodim Yang lazim memujikan Tuhan Yang Maha Kuasa atas kebenarannya, atas kemurahannya
Tuhan dll.
Puji yang ini adalah yang biasa diamalkan oleh ahli Fikih yaitu ilmu Syariat.
3). PUJI QODIM 'ALAL QODIM
Puji yang Qodim atas yang Qodim Ialah puji Allah Ta'ala memuji atas Allah Ta'ala, inilah pekerjaannya umat manusia
yang telah mendapatkan ilmunya Wali Allah, Nabi-nabi yang telah mendapatkan ma'rifatnya. Dapat dilakukan pada
SHALAT FATUL MUTLAQ yang wajib atas mereka.
4). PUJI QODIM 'ALAL HADIST
Puji yang Qodim atas yang Hadist Puji Allah Ta'ala atas yang baru, yaitu bila Tuhan seru sekalian Alam telah
menunjukkan (memperlihatkan) sifatnya suatu CAHAYA YANG TERANG BENDERANG, YANG DINAMAKAN JOHAR AWAL.
Seperti Allah telah memperlihatkan sifatnya atas Rosulullah SAW, Auliyah Allah serta kepada sekalian penganutnya.
Ilmu inilah yang penting dicari oleh umat manusia Yang beragama. Dengan ilmu ini baru kita percaya serta dapat
memenuhi akan kalimat=
"INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UUN ".
Bagi Allah Ta'ala dan kembali kepada Allah Ta'ala bagi semua umat manusia asal dari Cahaya harus kembali kepada
Cahaya yang terang benderang,
iàlah Sifatullah yang dinamakan JOHAR AWAL.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 23.21.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 19 Februari 2016

MENGENAL SEBENAR DIRI

Sabda Rasulullah SAW:


MAN ARAFA NAFSA FAQAD ARAFA RAB’BAH WAMAN ARAFA RAB'BAH FASADA JASAD. "Sesiapa yang mengenal dirinya,
tentu dia mengenal Robbnya dan sesiapa yang mengenal Robbnya, maka binasalah dirinya."
Firman Allah SWT:
Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
(QS.Al-Baqarah:156)

Apabila Ruh diturunkan kebumi, ia berhajat kepada Sifat Iftiqar Allah untuk berfungsi di atas muka bumi ini. Jika tiada
Sifat Iftiqar, Ruh tidak berfungsi. Ini disebabkan ia memiliki sifat yang suci dan tinggi. Ia tiada pengetahuan dan kehendak
terhadap alam yang rendah (dunia).
Oleh karena itu, ia perlukan Sifat Iftiqar untuk melaksanakan tugas khalifah, untuk kehidupannya dan dunia.

Empat Sifat Iftiqar: Sifat Qudrat, Hayat, Iradat, Ilmu.
Sebelum Ruh dimasukkan ke dalam jasad, Allah melapisi Ruh Al-Qudsi dengan lapisan-lapisan sampai ke alam
"MULKIAH" yang disebut "QISWAH UNSURIAH" Yaitu Alam JABARUT, Alam MALAKUT dan Alam MULKI karena kekuatan
Ruh Al-Qudsi boleh menghancurkan jasad, sebagaimana cahaya matahari yang dihalangi cahayanya bumi dengan
pelbagai lapisan agar tidak terbakar bumi ini kerana kepanasannya.
Ruh Yang Suci,
Firman Allah SWT:
"Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) ku, maka hendaklah
kamu sujud kepadanya. (QS Al-Hijr :29)

1). QUDRAT (Kuasa):
Yaitu dinyatakan pada=
(RUH JASMANI) dan diletakkan dalam jasad. Ruh memerlukan jasad untuk
bergerak di atas muka bumi. (NASMA "FIZIKAL" : kuasa batin yang hebat).
TANAH: tubuh badan-istana hakikat.
2). ILMU (ilmu):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SULTANI) dan menjadi akal apabila digabungkan dengan unsur air
dan diletakkan pada otak.
Ruh tidak akan dapat berfikir untuk kehidupan di dunia tanpa ilmu
bangsa dunia.
(AIR: akal- ilham, laduni pandangan tajam hikmah).
AIR: otak-istana syariat.
3). HAYAT (hidup):
ianya dinyatakan pada=
(RUH AL HAYAT) dan menjadi nafas apabila bergabung dengan udara. Ruh
memerlukan nafas untuk berhubung dengan nafas.
(NAFAS: menstabilkan emosi, akal, kesihatan dan perjalanan Ruh).
ANGIN, udara: sistem pernafasan-istana tarikat.
4). IRADAT (berkehendak):
ianya dinyatakan pada=
(RUH SAIRANI RAWANI) dan menjadi nafas apabila digabungkan dengan
unsur api dan diletakkan dijantung/ qalbi. Ruh memerlukan nafsu yang
bangsa dunia untuk memakmurkan dunia.
(NAFSU: ketenangan, kasyaf, asyik, cinta, rindu, syuhud, makrifat).
API: jantung-istana makrifat.

Syeikh Abdul Qadir Jailani Di dalam Kitab Sirrul Asrar mengatakan:
Ruh adalah hakikat diri manusia yang sebenar. Ruh adalah Nur cahaya
yang tinggi yang dibaluti dengan beberapa lapisan pakaian sebelum
diturunkan ke alam dunia ini agar jasad tidak terbakar.

"Manusia itu rahasiaku dan Aku adalah rahasia manusia."
(Hadis Qudsi)

Setiap Ruh mempunyai tempat di daerah ketika ia berada dalam jasad.
Setiap insan wajib mengetahui bagaimana mahu mengolah setiap lapisan
tersebut agar tersingkap baginya rahasia.
Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu nescaya engkau akan
mengenali Tuhanmu tanpa huruf, suara, tanpa dalil dan perantaraan.
Galillah rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari
Alam MALAKUT, Alam JABARUT dan akhirnya LAHUT, niscaya kamu akan
dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih
di Alam LAHUT serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri
KeTuhanan
sebagaimana firmannya:
Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat
anak-anak Adam (turun-temurun)dari (tulang) belakang mereka, dan Ia
jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya
dengan firmanNya):
"Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar
(Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi".
Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak:
"Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang
(hakikat tauhid) ini".
(QS Al-A'raaf:172)

Sesiapa yang sampai ke alam ini, ia mengambil ilmunya terus dari Allah
tanpa perantaraan. Di alam ini, ia beribadah dari Allah, dengan Allah dan
untuk Allah.
Pandangannya sentiasa melihat pada dua alam, melihat diri-Nya di Alam
ZAHIR Yaitu AF'AL, SIFAT dan ASMA, bermusyahadah dengan Zat-Nya di
Alam LAHUT.
Adakala mereka itu fana (lebur) penglihatan di alam ini ketika
mentajallikan rahasia-Nya sehingga tiada yang dilihat melainkan Allah
SWT.
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 18.39.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 18 Februari 2016

RAHMAN DAN RAHIM-NYA

"BA", itu adalah huruf yang membentuk mangkok, di mana titik pertama permulaan di namakan
"AR-RAHMAN", dan di sinilah yang di namakan "KUN",
kun artinya jadilah, dan adapun titik terakhir di namakan "AR-RAHIM", dan inilah yang di namakan "FAYAKUN), yang
artinya maka terjadilah

Kembali bilamana titik pertama yang mengawali-nya mempunyai sifat rahman dan titik akhir-nya adalah sifat RAHIM-
NYA maka di katakan itu kebenaran bahkan melampaui kebenaran itu, Lalu kenapa yang buruk itu sering kita kaitkan
dengan Allah padahal RAHMAN dan RAHIM itu bukanlah sesuatu yang buruk

Perlu di sadari dari huruf ALIF GHAIB menyatakan diri pada huruf ALIF NYATA (jasad), itu merupakan cerita Allah,
bagaimana Allah menciptakan manusia menjadi khalifah di bumi dengan bermodalkan hati sebagai tempat menampung
ilmu Allah

Ke kanan ia bersifat RAHMAN
Ke kiri ia bersifat RAHIM
Ke atas ia BERHABLU MINALLAH
Ke bawah ia BERHABLU MINANNAS


Adapun sifat ALIF NYATA (jasad), pada dasarnya bersifat RAHMAN dan RAHIM dan sifat itu sejak AZALI adanya, Mungkin
engkau akan berkata :
"Keburukkan itu datang atas kuasa Allah, dan manusia tiada upaya akan hal itu"

Benar apa yang di katakan itu, namun sadarilah, keburukkan itu datang dari Allah tapi di peruntukkan kepada iblis, dan
adapun manusia itu bukanlah iblis melainkan ia menjadi sifat RAHMAN dan RAHIM-NYA Allah untuk menjadi rahmat
bagi alam ini

Bukankah manusia itu di ciptakan seperti rupa rahman rahimnya...???
Lalu kenapa sifat buruk ingin di sematkan pada manusia....???
Ingat...
Manusia itu bukan iblis, melainkan manusia itu RAHMAN RAHIM-NYA yang di sifatkan
"LA ILAHA ILALLAH, MUHAMAD RASULULLAH"

Allah SWT pernah berfirman kepada Dawud a.s :
"Aku pernah mengajarkan kepada Bani Isra'il bahwa Aku dengan seluruh makhluk-Ku tak ada hubungan nasab sama
sekali, Namun mereka sangat berhasrat untuk berada di sisi-Ku, sehingga Aku memperkenankan mereka untuk
mendapatkan apa yang tak terlihat mata, apa yang tak terdengar telinga, dan apa yang tak pernah terlintas dalam hati
manusia"

Letakkan Aku di antara kedua belah matamu, lalu lihatlah Aku dengan mata batinmu, Janganlah kamu melihat orang-
orang yang akalnya terselubung hijab dengan indera penglihatan yang berada di kepala mereka, Sebab pandangan akal
mereka sudah penuh dengan polusi karena terputus dari pahala-Ku

Aku bersumpah demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan membuka pahala-Ku bagi hamba yang menaati-Ku
hanya sekadar coba-coba, sekadar mencari pengalaman, atau sekadar berkeinginan (untuk taat) namun tak melakukan
apa pun

Rendahkan dirimu terhadap orang yang kamu beri pelajaran, Jangan pernah berbuat aniaya atau takabur terhadap
orang-orang yang berkehendak menuju kepada-Ku (al-muridin)

"Andai saja para pecinta-Ku tahu posisi mereka di sisi-Ku, niscaya para pecinta-Ku itu menjadi bumi, tempat dimana
mereka biasa berjalan di atasnya".
(Tuak ilahi)

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 16.50.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 17 Februari 2016

SEMBILAN JENIS ROH MANUSIA

Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-
sendiri.
Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :

1). ROH IDOFI (Roh Ilofi) :
adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut "JOHAR AWAL SUCI", karena roh inilah maka
manusia dapat hidup.
Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.
Roh ini sering disebut "NYAWA".
Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang
keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah
sampai pada irodat Allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya
mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh
yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini.
'Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).
Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat "INSAN KAMIL".

2). ROH RABANI :
Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi.
'Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak.
Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak
merasakan apa-apa.

3). ROH ROHANI :
Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa.
Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan
perbuatan buruk.
Roh inilah yang menepati pada EMPAT jenis nafsu, Yaitu :
✺ NAFSU LUWAMAH
✺ NAFSU AMARAH
✺ NAFSU SUPIYAH
✺ NAFSU MULAMAH (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu
manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan
baik, ia akan hidup dalam kemuliaan.
Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani
berada.
Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang.
Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.

4). ROH NURANI :
Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini
menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut
hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya. Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja.
Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-
ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita
dipandang sama.

5). ROH KUDUS (Roh Suci) :
Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi
pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai
dengan kepercayaan yang dianutnya.

6). ROH RAHMANI :
Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata "RAHMAN" yang
artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

7). ROH JASMANI :
Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya
roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar
dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama
dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani.
Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang
sendiri dan lain sebagainya.

8). ROH NABATI :
ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.

9). ROH REWANI:
ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila
masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang
bermimpi itulah yang menjumpainya.
Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia.
Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh
Idofi.
Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 17.34.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HALANGAN SAAT SAKRATUL MAUT

PERTAMA:
Yang pertama nampak Alam Ruhiyah Yaitu Alam Nyata, Terang benderang tapi bukan terangnya siang
Tiada, Timur, Barat, Utara, Selatan, Bawah dan atas Disitu nampak seolah-olah samudra tidak bertepi, itulah kenyataan
(hati) berbaur cahaya akal, dan ditengah-tengahs amudra itu ada Dzurriyyah jernihnya laksana langit diufuk barat kala
petang hari, terang keemasan cahayanya, itulah kenyataan (jantung) berbaur cahayanya.
JOHARUL AWWAL yang meliputi sejatinya (hati) sebagai pembukanya, maqamnya dicipta, Bertempat dipenglihatan,
Pendengaran, Penciuman Perasa, Dan perasaan, Disebut "MUKASIFAT" kekuasaannya hanya memimpin segala sifat
Samwah, ketika itu janganlah sampai khilaf terhadap tanda rupa yang sejati,

KEDUA:
Yang kedua telah musnah Alam Ruhiyah, lalu nampak Alam Sirriyyah, yaitu alam Rahasia, terangnya melebihi 'Alam
Ruhiyyah, disitulah kedatangan cahaya empat warna, Hitam, Merah, Kuning Putih, Itulah kenyataan budi mengeluarkan
(nafsu) empat perkara, masing-masing menjadi rintangan (hati) berturut-turut muncul kepermukaan satu persatu.
1). Yang mula-mula muncul adalah cahaya hitam, itulah nafsu lawamah, hawanya sewaktu hidup membawa :
haus, lapar, mengantuk, dan yang sejenisnya,
Tempatnya diperut besar, Keluarnya dari lisan, dan kejadiannya dalam cahaya hitam menampakan jenis-jenis binatang
yang merayap, maka mereka akan menggoda agar dianggap sebagai tuhan.
Tanda kehadirannya adalah gempa bumi, Alam nafsu yang disebut "alam Nasut" yakni tempat lupa maksudnya adalah
sewaktu hidupnya mempertuhankan "nafsu Lawamah",
Banyak lupa daripada mengingati Allah, lebih mementingkan banyak :
Makan, Minum, Tidur, Maka hendaknya ingat-ingatlah dengan segala keteguhan, jangan sampai hanyut berada didalam
cahaya hitam, bisa-bisa menjelma menjadi hewan yang "merayap".
2). Setelah cahaya hitam lenyap lalu nampak cahaya merah, itulah nafsu amarah,
Tempatnya diampedu,
Keluarnya dari telinga,
kejadiannya dalam cahaya merah menampakkan jenis-jenis kelakuan 'sarani' dan bangsa hantu, masing-masing
menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, tanda-tandanya api menyala besar menjulang, alam nafsu itu disebut "Alam
Jabarut", tabiatnya geram, tempat menderita kesukaran, awas..! disinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya
mengikuti hawa nafsu 'amarah' seperti:
mengumbar marah, panas hati, inkar, dendam, hasut, dan sejenisnya..,
Ingat-ingatlah hendaknya teguh, jangan sampai hanyut berada dalam cahaya merah, bisa-bisa menjelma jadi hantu.
3). Setelah cahaya merah lenyap lalu nampaklah cahaya kuning, itulah keadaan "nafsu sufiayah",
Tempatnya dilimpa,
Keluarnya dari mata,
Kejadianannya didalam cahaya kuning menampak jenis-jenis hewan unggas, dan bangsa burung yang dapat terbang,
masing-masimg memgoda agar dianggap sebagai Tuhan,
Tanda-tandanya : angin ribut yang besar, alam nafsu itu disebut "Alam lahut"
tabiatnya suka berubah-rubah, tempatnya di dalam rongga anggota badan, disinilah tergodanya orang selagi hidupnya
mengikuti hawa nafsu syahwat, keinginannya yang membawa kemurkaan : kesukaan pada kesenangan dunia sampai
lupa mengingat Allah.
Awas ingat-ingatlah! Hendaknya tetap teguh jangan sampai hanyut berada didalam cahaya kuning, bisa-bisa menjelma
menjadi jenis-jenis hewan yang dapat terbang seperti kelalawar dan sebagainya.
4). tiada lama cahaya kuning lenyap lalu cahaya putih datang, Itulah keadaan nafsu mutmainah, tempatnya ditulang,
keluarnya dihidung,
Kejadiaannya didalam cahaya putih menampak jenis-jenis bangsa ikan berada disamudra Rahmah,
Masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, Tanda-tandanya, air jernih tidak ketahuan asalnya,
Alam nafsu ini disebut "Alam Malakut"
artinya : istana tetapi hati-hatilah itu bukan istana sejati yang Maha Mulia, hanya penggoda saja, disinilah tempat
tergodanya orang selagi hidupnya mengikuti nafsunya yang menyuruh pada : Rakus, Tamak, Gila harta dan kedudukan
atau kemasyuran, gila dunia dan sejenisnya.
Ingat-ingat dan waspadalah !
hendaknya yang teguh, jangan sampai hanyut didalam cahaya putih kalau-kalau menjelma pada ikan atau bangsa hewan
dalam air.

KETIGA :
Yang ketiga : setelah musnah "Alam Sirriyyah" lalu nampak "Alam Nurriyyah" yakni alam cahaya, terangnya melebihi
alam sirriyyah, disitu datang alam panca warna. Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Berbarengan dengan itu nampak
terbentang ! istana seribu ke-indah-an permai semua, itulah kenyataan panca indra yang disebut "Alam hidayah" yakni
petunjuk karena memang menunjukan tempat terbentangnya istana, tetapi waspadalah itu bukan istana sejati yang
teratur Maha Mulia, melainkan hanyalah : "istana pana sarana"
namanya misalnya juga :
1). Istana yang indah teratur nampak cahaya hitam,
Itulah cahayanya dzat hewan yang bangsa merayap,
2). Istana yang indah teratur nampak cahaya merah,
Itulah istananya bangsa hantu,
3). Istana yang indah teratur nampak cahaya kuning,
Itulah istanya dzat bangsa burung dan hewan yang terbang,
4). Istana yang indah teratur nampak cahaya putih,
Itulah istananya bangsa ikan dan hewan dalam air,
5). Istana yang indah teratur nampak cahaya hijau,
Itulah istananya bangsa tumbuh-tumbuhan,
Tiba-tiba terdengar suara menyeruh menunjukkan pada istana yang Agung Maha Mulia, padahal itu semua bukannya
istana yang sejati maka hendaknya ingat-ingat dan waspadalah jangan sampai tergoda untuk memilih salah satu, bisa-
bisa termasuk kedalam istana yang sesat istana "pana sarana" namanya, dan disinilah banyak terjerumus yang selagi
hidupnya, Berdusta, Menipu, Licik, Curang dan sejenisnya,

KE'EMPAT :
Yang kempat : Masih didalam Nurriyyah. disitu nampak cahaya Jernih, didalam cahaya da nyala berdiri memancarkan
sinar delapan Warna : Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Biru, Ungu dan Merah muda, Berbarengan dengan itu nampak
seakan-akan surga seribu permai semua, itulah kenyataannya "sukma", yang disebut "Alam iskhat" yakni alam birahi
'syaghafi' karena tempat menggoda rasa merasa jatuh cinta kepada surga yang terbentang itu, padahal sesungguhnya
bukan surga yang suci yang penuh nikmat,
1). Yang nampak surga seribu hitam licin gelap gemerlap, itulah kanyataan rasa,
Maka jikalau berada disitu bisa-bisa jadi raja jin hitam.
Hati-hatilah jangan sampai terhanyut didalamnya.
2). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah kemerahan.
Itulah kejadian diri kedustaan ciptarasa.
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah,
3). Yang nampak seaka-akan surga seribu kuning keemasan,
Itulah kejadian dari kacaunya cipta angan-angan
Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin kuning.
4). Yang nampak seaka-akan surga seribu putih, bersinar bersih,
Itulah kejadian dari kesetiaan cipta/kebiasaan berkhayal ;
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi penghulunya jin putih.
5). Yang nampak seakan-akan surga seribu hijau pelangi,
Itulah kejadiannya dari kekuatan cipta anga-angan,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin hijau.
6). Yang nampak seakan-akan surga seribu biru gelap gemerlap,
Itulah dari reka daya cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin biru.
7). Yang nampak seakan-akan surga seribu ungu,
Itulah kejadian dari kelayakkan cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin ungu.
8). Yang nampak seaka-akan surga seribu merah muda berpancaran serupa merah delima,
Itulah kejadian dari berubah-rubah cipta,
Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah muda,
Maka tiba-tiba menghembus segala bayangan itu semerbak bau harum yang menarik rasa, padahal palsu belaka,
Ingat-ingatlah jangan sampai dirasakan, semuanya termasuk surga penyesatan.
Orang tergoda disini yaitu mereka yang selagi hidupnya suka terbenam dalam khayal /lamunan,malas bekerja, suka
memusatkan daya cipta pada jalan yang tercela, maka itu :
berhati-hatilah!

KELIMA :
Yang kelima : musnah (Alam Nurriyyah,) maka menampak 'Alam Uluhiyyah (Ilahiyya) artinya : 'Alam ketuhanan,
terangnya Melebihi Alam Nuriyyah dan disitu nampak cahaya memancar, didalam cahaya itu ada berbentuk seperti anak
lebah berdiri dimaqom Fana, itulah warna sukma yang menambahi warna semua dan adalah meliputi didalam jagat Raya
dan jagat kecil beserta Isinya tetapi hidupnya dari purnamanya rasa. lalu saat itu datang malaikat menyerupakan bapak
dan kakek laki-laki/leluhur Laki-laki, mengaku utusan dzat yang Maha Suci, katanya : di suruh membawa ke
"Karamtullah), hati-hatilah dan ingat-ingatlah Hendaknya tetap teguh ! jangan sekali-sekali meng-imankan! dinilah
tergodanya orang yang selagi hidupnya suka membanyakan kesesatan dan penyesatan jalan ketuhanan.

KE'ENAM :
Yang keenam : masih didalam Uluhiyyah, semakin bertambah terangnya disitu tampak cahaya bersinar, didalam sinar itu
ada bentuk macam-macam patung Kecil dari gading/semacam anak-anakan dari mutiara, bukan laki, bukan perempuan,
bukan-banci berdiri dimaqom baqau, itulah purnamnya rahasia yang menguasai di alam semua, tetapi hidupnya, dari
"Dzat Athma" pada ketika itu datanglah beda ari menyerupai ibu dan nenek yaitu leluhur perempuan dan mengaku
katanya : utusan Dzat yang maha suci yang disuruh untuk membawa ke "Karamatullah", maka ingat-ingat-lahjangan
sekali-sekali meng-imankan. disinilah tergodanya orang selagi hidupnya menggemari olok-olokan bermain-main.

KETUJUH :
Yang ketujuh : didalam Uluhiyah,terang benderang tiada hingganya tiada bandingnya, disitu tiada
menampak apa-apa melainkan Nur cahaya gilang gemilang tiada bayangan. itulah Dzat Athma
yang disebut sajatinya Dzat, yang :
Tiada Awal, Tiada Ahkir, Tiada Arah Jihat, Tiada batas angan tempat, Tiada Rupa, Tiada Warna,
Tiada berkesudahan, Aslinya segala asal, Azali abadi, semestanya meliputi sekalin Alam semua,
Meliputi menguasai segala maqom sempurna, Hidup serta menghidupkan, Maha suci Dzatnya
yang Maha Agung, Yang berkuasa Asmanya serta sempurna Af'alnya, yakni :
"LAISYA KAMISLIHI SYAII'UN",
artinya :
tiada yang menyerupai sesuatu apapun juga.
"LAM YAKUN LAHU KUFUAN AHAD",
artinya :
berada didalam hidup kita peribadi
"WAHUWA M'AKUMM AINAA KUNTUM",
artinya :
tiada jarak antara, manunggal hamba tuhan'
Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 06.42.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


SAAT-SAAT AJAL MENJEMPUT

Penglihatan orang akan mati = yang keluar saat-saat menjelang kematian, Yang keluar dari Tubuh kita takkala Sakaratul
Maut menjelang diantaranya :
1). Ketika datang cahaya hitam, itulah yang dipanggil cahaya Iblis maka pujinya :
"LAILAHA ILLALLAH"
2). Ketika datang cahaya merah, itulah yang dipanggil cahaya yahudi maka pujinya :
"ALLAH, ALLAH, ALLAH"
3). Ketika datang cahaya kuning, itulah yang dipanggil cahaya nasrani maka pujinya :
"ALLAH HU, ALLAH HU, ALLAH HU"
4). Ketika datang cahaya hijau, itulah yang dipanggil cahaya Jibril maka pujinya :
"ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU, ALLAHU YAA HU"
5). Ketika datang cahaya putih, itulah yang dipanggil cahaya "Nur Muhammad" maka pujinya :
"MASYAA ALLAHU KANAL MU'MINIINA YAA HU, YAA HU, YAA HU HAQ"

Manakala sudah habis segala rupa cahaya pada penglihatan yang putih bersih, muncul cahaya sangat terang kembali,
terangnya jauh dibandingkan cahaya matahari dan bulan, terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit
dan tiada cahaya yang seumpamanya, tidak ada bandingnya, maka itulah yang disebut "NURULLAH" menembus meliputi
segala ruang. Kemudian nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, persis rupanya tiada bedanya, serta kita pandang
ada "KAFUL MUHAMMAD" maka itulah yang dinamai "KALIMATULLAH" dan "KALIMATU MUHAMMAD", itulah sebenar-
benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan, "YAA HU.., YAA HU.., YAA HU…, HAQ-KU".
(Jangan berhenti pujinya hingga 'hilang')
Demi Allah yang bersifat Rahman Rahiim, jangan ‘syak' dan diam, begitulah pengajaran daripada Aulia Allah yang turun
kepada guru yang Mursyid, maka kita serahkanlah dengan ridha, serta ikhlash mati kita itu, karena mati itu…tiada
….supaya ada…

Diposkan oleh Muhammad Raydi Pada 05.29.00 Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

JALAN PULANG

Tannazul Dzat = Taraqi = Jalan Pulang.


Kematian dipahami bukan akhir dari segala kehidupan yang tidak mungkin lagi ada lagi kehidupan yang telah dilaluinya,
kematian adalah perpindahan waktu dan tempat untuk menuju kehidupan yang lebih sempurna dari kehidupan
sebelumnya.
Pahamilah kematian sebagai kehidupan yang akan bermula kembali.
"Raihlah nilai-nilai kematian dengan nilai-nilai kehidupan sekarang ini"
Tanamkan ilmu kematian sejak dini dalam diri, sehingga menyerap kedalam diri dan menyatu menjadi satu,
kesempurnaan hidupun teraih dengan penuh ke gemilangan spritual. Mursyid mengajarkan kematian dari pengalaman
yang telah dilaluinya, sehingga mampu menceriterakan kembali tentang perjalanan kematian yang harus di lalui oleh
muridnya. Ajaran kematatian inilah yang betul-betul telah teruji bukan sekedar ceritera yang didapat dari buku maupun
dongeng yang tidak diketahui sumber otentiknya.
----------------
Carilah ilmu kematian dari orang yang telah mengalami kematian ,dengan sempurna dan sekarang telah terlahir kembali
dengan sempurna kedunia, untuk mentransfer pengetahuiannya agar dijadikan pedoman bagi hidup kita Kalaulah kita
telah memahami dengan sempurna dan mengamalkan terhadap ilmu kematian yang telah diberikan maka kita dapat
meraih kematian dengan penuh ketenangan dan kegembiraan.
.
"Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat".
(Qs.Al'Mukminun ayat 16)
.
Perjalanan setelah di kuburkan dalam bumi:
1). Dalam kandungan bumi selama 3 hari si-mayat sedang mem-bengkak belum ada yang musnah.
2). Dalam 7 hari mulai-lah hancur tubuhnya, perutnya pun telah pecah
3). Dalam 40 hari telah kehilangan urat, kulit, daging, rambut sudah terlepas namun tulang
belulang masih utuh
4). Dalam 1 tahun pertama telah ruku'
5). Dalam 2 tahun telah sujud
6). Dalam 1000 hari, semua tulang telah kumpul, segalanya sempurna dari qudrat dzat yang Maha
Mulia, telah tiada rasa-rasa lagi, dan tidak merasa-rasa lagi, tinggalkan Asma Allah dan tiada
diqudrat-Nya.
.
Manusia yang sempurna kembali kejaman-nya sendiri, sebagaimana nyawa melompat jauh pulang
didalam "TANAZUL TARRAQI", sebagai berikut :
1). Cahaya kembali pulang gilang gemilang kepada alam Insan Kamil.
2). Budi kembali pulang kepada alam Ajsam
3). Rasa kembali pulang kepada alam Misal
4). Rupa kembali pulang kepada alam Roh
5). Warna kembali pulang kepada alam Wahdiyah
6). Bau kembali pulang kepada alam Wahdah
7). Angan-angan kembali pulang kepada alam Ahdiyah
8). Hidup kembali pulang kepada alam Insan Kamil kembali sempurna terang benderang dari pada
Qudrat-Nya.
.
Ber-awal yang sempurna di dalam bumi suci adalah :
1. KULIT
2. OTAK
3. URAT
4. TULANG
5. RAMBUT
6. DARAH
7. DAGING
8. SUMSUM.
.
Adapun Saudara Empat, Kelima pancer juga sama sempurna kepada bumi suci :
1. AIR TUBAN
2. PEMBUNGKUS
3. ARI-ARI
4. TALI PUSAR
5. PANCER
Semuanya telah pulang sempurna kembali kepada Qudrat-Nya.
-Yang Hitam menyala menjadi merah
-Yang Merah menyala menjadi kuning
-Yang Kuning menyala menjadi putih
-Yang Putih menyala menjadi terang benderang "Tungal pada Dzat Allah"
(Maksudnya : Kulit itu bernyala daging, daging bernyala tulang, tulang itu bernyala-nya dilebur menjadi cahaya yang
bersifat pada makrifat yang abadi)
(Maksudnya lagi :
telah memusnahkan Wujudnya hamba. karena hamba itu = Adam Hukumnya, adanya hamba itu melainkan Dzattullah
bercahaya dan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai