Anda di halaman 1dari 10

BAB II

VISI, MISI, OBJEK DAN FALSAFAH PERUSAHAAN

1. VISI Perusahaan
a. Pengertian Visi Perusahaan
Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat memberikan
aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu dalam
menyusun strategi. Sedangkan misi mengandung tujuan pokok perusahaan, dan misi
juga merupakan visi dari si pendiri perusahaan
Visi adalah merupakan suatu pendapat yang dituangkan secara lisan maupun pernyataan
yang menyatakan cita ± cita / impian individu maupun kelompok yang ingin dicapai
dimasa depan. Sedangkan, apabila dihubungkan dengan perusahaan maka
Visi perusahaan adalah sebuah pemikiran yang dituangkan secara lisan maupun
pernyataan yang menyatakan impian suatu perusahaan yang ingin dicapai dimasa
depan!.
Dalam pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa visi perusahaan merupakan
pemfokusan untuk tujuan suatu perusahaan dimasa depan.
b. Jangka Waktu Visi Perusahaan
Kita telah mengetahui bahwa visi perusahaan merupakaan pemfokusan untuk masa
depan, namun waktu pelaksanaannya tidak dapat dipastikan akan berapa lama
berlangsung, mungkin saja 5 tahun atau 25 tahun dan kemungkinan lain lagi langsung
mengubahnya yang disebabkan oleh beberapa factor, yakni:
a. Perubahaan yang cepat dibeberapa bidang didunia pada masa depan
b. Pergantian kepimpinan suatu perusahaan.
c. Pembuatan Visi Perusahaan
Visi perusahaan harus dapat dibuat secara jelas dan terarah. Untuk kepentingan itu,
perusahaan harus mempunyai keinginan dan kepastian kea rah mana kegiatan akan
difokuskan dan diprioritaskan agar pada masa depan perusahaan tetap mampu
menjalankan fungsinya dengan baik. Agar visi perusahaan menjadi jelas dan terfokus,
maka kita harus memperhatikan kemungkinan ± kemungkinan pada masa depan,
mengintergrasikan semua peluang dan tantangan dari lingkungan eksternal, dan
menginterpretasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internalnya.
Dalam pembuatan visi kita harus mengenal benar bidang usaha yang dijalankan
perusahaan, untuk ini maka pemimpin/manajemen perusahaan harus dapat melakukan
hal berikut:

a.Memosisikan perusahaan dan melihat berbagai kemungkinan pada masa depan

b.Memfokuskan pengembangan usaha ke masa depan dan prioritas kegiatan.

c.Menentukan hasil yang ingin dicapai pada masa depan.


Tambahan yang sangat penting yaitu, apabila tidak ada program dan aktivitas ± aktivitas
yang mendukung tercapainya tujuan , maka visi hanya akan menjadi slogan ± slogan
semata. Jadi, visi harus dilaksanakan dengan misi agar pernyatan masa depan
perusahaan tercapai.
Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari
perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah
hal – hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan pada karyawan
kemana kita akan menuju. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas kemana kita akan
melangkah, contoh pernyataan visi yang efektif adalah “Jika kita ingin bersaing pada
taraf internasional, perusahaan ini diharapkan untuk …….” Pada area yang kosong
dapat digunakan untuk menggambarkan detail – detailnya.
d. Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis
Menentukan visi dan misi tidaklah sembarang. Kita tahu bahwa visi dan misi sangat
menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk menentukan visi
dan misi tidak boleh “asal jadi”. Sedikit saja salah dalam menentukan visi maupun
misi maka arah perusahaan akan bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita.
Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan)
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa "kita", apa yang "kita"
lakukan, dan kemana "kita" mengarah
Contoh Visi Perusahaan

1. Visi Misi Renstra 2005 2009

Visi
“Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya
untuk mendukung pembangunan pertanian”

Misi

1. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan


informasi pertanian;
2. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan
informasi pertanian;
3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian;
4. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem
informasi pertanian.

2. Misi Perusahaan
a. Misi perusahaan
Misi Perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan perusahaan.
Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group kecil dalam
organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih mengerti mengenai
tujuan mereka. Sebagai contoh, satu group mungkin menjual aplikasi kepada klien, yang
lain mungkin menjual logical data modeling kepada pengembang aplikasi.
Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi ketimbang arahan
atau petunjuk khusus. Dalam ungkapan yang khas, misi merupakan sebuah pernyataan,
bukan sasaran-sasaran yang terukur, akan tetapi merupa-kan pernyataan tentang sikap,
pandangan, dan orientasi.
Pada umumnya sebuah misi perusahaan dirancang untuk menyele-saikan tujuh hal
berikut:
1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.
2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya organisasi.
3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalo-kasikan sumberdaya
organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional, seperti misalnya,
mendorong sebuah operasi “businesslike”.
5. Membantu sebagai sebuah focal point bagi siapa-siapa yang memihak kepada tujuan
dan arah organisasi serta menghalangi pihak-pihak yang tidak dapat berpartisipasi
lebih lanjut di dalam aktivitas-aktivitasnya.
6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan dan sasaran ke dalam sebuah struktur kerja yang
melibatkan penetapan tugas-tugas pada unsur-unsur tanggungjawab di dalam
organisasi.
7. Menetapkan tujuan/maksud organisasional dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut
ke dalam sasaran-sasaran sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter
kinerja dapat diperkirakan dan dikendalikan.
Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya :
1. Memberikan arah
2. Memfokuskan langkah – langkah yang akan diambil
3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang sudah
dibentuk
4. Membantu karyawan – karyawan pada tingkat apapun untuk mengerti arah mana
yang harus diambil atau melangkah
5. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat
6. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah
Terdapat beberapa langkah pendekatan dalam perumusan misi yaitu :
1. Pernyataan pemilik ketika akan mendirikan perusahaan, yang gambarkan peran dan
bisnis yang akan dijalankan.
2. Identifikasi pihak yang berkepentingan (stake holder) kemudian mengkomunikasi
pernyataan tersebut.
3. Rekonsiliasi berbagai kepentingan stake holder jika terdapat perbedaan perbedaan
dan kepentingan yang saling bertentangan yang terdapat di dalam misi.
4. Mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang telah diakomodir dalam langkah
sebelumnya.
5. Mengkomunikasikan lagi misi ke pihak internal dan juga ke eksternal yang
merupakan stake holder.

b. Merumuskan sebuah Misi


Proses penetapan misi sebuah perusahaan untuk suatu bisnis ter-tentu, paling baik
mungkin dapat dipahami melalui pemikiran tentang bisnis tersebut pertama kali berdiri.
Untuk bisnis tertentu, diawali dengan suatu keyakinan, hasrat, serta aspirasi dari seorang
entre-preneur. Dalam hubungan itu, pengertian misi biasanya didasarkan pada
keyakinan-keyakinan mendasar berikut:
1) Barang atau jasa yang disediakan perusahaan dapat memberikan manfaat paling tidak
sama dengan harganya.
2) Barang atau jasa dapat memenuhi kebutuhan seorang pelanggan dari segmen pasar
tertentu yang saat ini belum terpuaskan dengan memadai.
3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan memberikan suatu barang atau jasa
yang kompetitif dalam harga maupun kualitas.
4) Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, suatu kegiatan usaha bukan hanya dapat
survive saja tapi bahkan dapat tumbuh dan profitable.
5) Falsafah manajemen dari suatu kegiatan usaha akan menghasilkan sebuah public
image yang menguntungkan serta akan memberikan imbalan finansial dan psikologis
bagi pihak-pihak bersedia untuk menginvestasikan tenaga maupun uangnya untuk
membantu perusahaan mencapai keberhasilan.
6) Konsep diri tentang bisnis dari para entrepreneur dapat dikomunikasikan dan
diadopsi oleh para karyawan dan stakeholder
c. Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis
Menentukan visi dan misi tidaklah sembarang. Kita tahu bahwa visi dan misi sangat
menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk menentukan visi
dan misi tidak boleh “asal jadi”. Sedikit saja salah dalam menentukan visi maupun misi
maka arah perusahaan akan bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita.
Sedangkan strategi dalam membentuk misi adalah :
1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian – bagian yang kecil
2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan bisnis
Seorang pemimipin yang strategis akan selalu mulai dengan :
1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan
2. Visi ke mana perusahaan akan melang
3. Tujuan Perusahaan
Selain misi perusahan perlu untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai dengan jelas
dan merupakan basil akhir yang akan diperoleh perusahaan/organisasi dari semua
aktifitasnya nanti. Terdapat beberapa alasan mengapa tujuan ini perlu, yaitu :
1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi di dalam lingkumgan.
2. Membantu mengkoordinasikan keputusan dan pengambilan keputusan.
3. Norma untuk menilai pelaksanaan prestasi perusahaan.
4. Sasaran yang lebih nyata dari pada pernyataan misi.
Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan
jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang. Tujuan juga bukan
ditetapkan hanya dalam bentuk tunggal. Peter drucker, menyatakan bahwa salah satu
kekeliruan perusahaan adalah menetapkan tujuan tunggal. Tujuan memiliki beberapa ruang
lingkup, yaitu :
1. Market standing.
2. Innovation.
3. Productivity.
4. Resource levels
5. Profitability.
6. Manager performance and attitude.
7. Worker performance and attitude.
8. Social responsibility.
Baik tidaknya suatu tujuan ditentukan oleh bagaimana tujuan tersebut benarbenar
bermanfaat bagi perusahaan. Bagimanakah persyaratan suatu tujuan yang baik tersebut?
Setidak terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Tujuan tersebut haruslah spesifik.
2. Realistis atau memungkinkan untuk dicapai.
3. Fleksibel
4. Dapat diukur baik dari sisi waktu pencapaian, nilai uang dan ukuran-ukuran lainnya.
5. Konsisten yaitu setiap tujuan harus sejalan dengan tujuantujuan lain seperti tujuan
jangka pendek dan panjang.
4. Sasaran Operasional Perusahaan
Tujuan operasi adalah optimalisasi sekaligus efisiensi dalam setiap tahap produksi,
penanganan, penyimpanan terhadap produk sampai pada tahap distribusi dan penyampaian
produk serta layanan kepada konsumen sehingga memberikan profitabilitas yang
senantiasa meningkat untuk perusahaan dan kepuasan kepada setiap shareholder, terutama
konsumen. Tujuan operasi OPU tertuang ke dalam lima utama target kinerja operasional
sebagai berikut:
1. Kualitas
produk dalam kualitas baik yang masih berada dalam tingkat toleransi yang dapat
diterima pasar baik dari segi fisik seperti kesegaran, warna, tekstur dan ukuran sampai
kepada kualitas mikrobiologi pada sayur seperti jaminan atas nilai nutrisi dan keamanan
terhadap produk (tidak menggunakan bahan kimia dalam produksi sampai pemasaran).
Spesifikasi komponen mutu dikutip berdasarkan tabel dibawah ini.

Komponen mutu berdasarkan kelompok menurut tiap pihak yang terkait (I Made S.
Utama)
No. Petani Wholesaler Pengecer Konsumen
1 Warna Warna Warna Warna
2 Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
3 Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
4 Hasil Tinggi Kekerasan Kekerasan Kelembutan
tekstur
5 Tahan penyakit Masa simpan Masa simpan Nilai nutrisi
6 Mudah dipanen Keamanan Keamanan Keamanan
7 Respon terhadap Ada tidaknya Ada tidaknya Cita rasa
pemasakan cacat cacat
terkendali
8 Dapat Dapat Dapat Ada-tidaknya
ditransportasi ditransportasi ditransportasi cacat
dengan mudah dengan dengan
mudah mudah

 Organik dan bebas dari berbagai bahan kimia sintetis (pupuk, pestisida, dan herbisida).

 Produk semua diproduksi oleh Parahita, tidak mengambil dari produsen lain.

 Tracebility dapat dilacak dari produk yang dijual di produksi sampai ke pasar (model
tracebility ini menggunakan ISO 22000, perpaduan HACCP Food Safety dan ISO 9001).

2. Speed

 Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman produk dari area pertanian ke stockist
yaitu dalam waktu paling lama 24 jam setelah panen.

 Karena sayuran merupakan produk yang mudah rusak (non-durable goods) sehingga
perusahaan tidak berniat untuk memiliki inventory dalam skala besar, namun
inventory yang disediakan adalah tempat untuk menyimpan sayur untuk sementara
sebelum diantar kepada konsumen

3. Dependability

 Pengiriman produk yang tepat waktu dari pertanian ke stockiest

 Ketersediaan produk yang konstan

4. Flexibility

 Volume flexibility – kemampuan untuk menyesuaikan volume yang diproduksi dan


customer B2C yang dilayani.

5. Cost

 Menjaga biaya operasional secara keseluruhan agar seefisien mungkin dan waste
yang dihasilkan dijaga dalam proporsi minimum. Namun tingkat waste dapat
bervariasi tergantung dari musim penanaman, dimana umumnya waste dan biaya
menurun terbanyak pada musim hujan karena jumlah sayur yang diproduksi tidak
bisa optimal namun waste tersebut dapat ditekan dengan menggunakan teknologi
tertentu

Sasaran Operasi
Sasaran operasi perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Jaminan organik 100% untuk semua produk


2. Memperoleh kepuasan dari pelanggan terhadap kualitas produk
3. Menjaga kuota ketersediaan produk minimal 90% di semua gerai agen di musim hujan
dan memastikan semua produk tersedia dalam kuota yang telah disepakati bersama
antara OPU dengan agen.
4. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan jenis sayuran atau varian minimal 1
alam setahun.
5. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan luas lahan untuk meningkatkan volume
produksi minimal dalam 1 tahun
5.Falsafah Perusahaan
Falsafah adalah kata serapan bahasa Arab dari istilah bahasa Yunani “philosophia” yang
terdiri dari 2 kata, yaitu : philos / philein berarti suka, cinta, mencintai.Shophia berarti
kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu. Jadi philosophia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu filsafat. Istilah ini kemudian di-indonesiakan menjadi
filsafat. dalam bahasa Belanda yaitu wijsbegeerte berarti keinginan untuk ilmu Lwijs :
pandai, berilmu; Begerte : keinginan. Dalam arti praktis filsafat mengandung arti alam
berfikir / alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berfikir secara mendalam atau radikal
atau dengan sungguh – sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran atau
dengan kata lain berfilsafat mengandung arti mencari kebenaran atas sesuat
Falasafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan didalam
menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun
perusahaanya contohnya dapat terlihat dalam sejarah PT HM Sampoerna sebagai
berikut.Sejarah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT HM Sampoerna) dimulai pada
tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan
menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan
kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan
memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial.

Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee
mengganti nama keluarga dan perusahaanya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya
berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan
pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan
tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih
memproduksi SKT PT HM Sampoerna.

Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan
usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai
usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat
dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng
Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem
Sieng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil
membangunnya kembali.

Putera kedua Aga, yaitu Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi PT HM


Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, PT HM Sampoerna berkembang
menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan moderen dan memulai masa
investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai
salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia.

Pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris
International Inc.) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT HM Sampoerna.

Company Philosophy atau Falsafah Perusahaan sering juga disebut sebagai “kredo” dan
nilai-nilai dari kredo tersebut harus ditanamkan pada setiap hati dan tingkah laku
karyawan. Kredo adalah salah satu unsur (asumsi dasar) dari budaya korporasi, dan
merupakan komponen yang terdalam dari budaya. Kita ambil contoh kredo dari
perusahaan Jepang Matsushita. Perusahaan tersebut memilih “Air” menjadi falsafahnya,
alasannya : “air ada dimana-mana dan diperlukan setiap insan, air mengalir ketempat
yang lebih rendah”. Artinya produk perusahaan tersebut harus memenuhi kebutuhan
sampai ke lapisan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir juga membawa konsekuensi
pemerataan pendapatan bagi karyawan.

Anda mungkin juga menyukai