Visi Misi Perusahaan 1.1.2.1.12.2
Visi Misi Perusahaan 1.1.2.1.12.2
1. VISI Perusahaan
a. Pengertian Visi Perusahaan
Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan. Visi dapat memberikan
aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau rambu-rambu dalam
menyusun strategi. Sedangkan misi mengandung tujuan pokok perusahaan, dan misi
juga merupakan visi dari si pendiri perusahaan
Visi adalah merupakan suatu pendapat yang dituangkan secara lisan maupun pernyataan
yang menyatakan cita ± cita / impian individu maupun kelompok yang ingin dicapai
dimasa depan. Sedangkan, apabila dihubungkan dengan perusahaan maka
Visi perusahaan adalah sebuah pemikiran yang dituangkan secara lisan maupun
pernyataan yang menyatakan impian suatu perusahaan yang ingin dicapai dimasa
depan!.
Dalam pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa visi perusahaan merupakan
pemfokusan untuk tujuan suatu perusahaan dimasa depan.
b. Jangka Waktu Visi Perusahaan
Kita telah mengetahui bahwa visi perusahaan merupakaan pemfokusan untuk masa
depan, namun waktu pelaksanaannya tidak dapat dipastikan akan berapa lama
berlangsung, mungkin saja 5 tahun atau 25 tahun dan kemungkinan lain lagi langsung
mengubahnya yang disebabkan oleh beberapa factor, yakni:
a. Perubahaan yang cepat dibeberapa bidang didunia pada masa depan
b. Pergantian kepimpinan suatu perusahaan.
c. Pembuatan Visi Perusahaan
Visi perusahaan harus dapat dibuat secara jelas dan terarah. Untuk kepentingan itu,
perusahaan harus mempunyai keinginan dan kepastian kea rah mana kegiatan akan
difokuskan dan diprioritaskan agar pada masa depan perusahaan tetap mampu
menjalankan fungsinya dengan baik. Agar visi perusahaan menjadi jelas dan terfokus,
maka kita harus memperhatikan kemungkinan ± kemungkinan pada masa depan,
mengintergrasikan semua peluang dan tantangan dari lingkungan eksternal, dan
menginterpretasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internalnya.
Dalam pembuatan visi kita harus mengenal benar bidang usaha yang dijalankan
perusahaan, untuk ini maka pemimpin/manajemen perusahaan harus dapat melakukan
hal berikut:
Visi
“Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya
untuk mendukung pembangunan pertanian”
Misi
2. Misi Perusahaan
a. Misi perusahaan
Misi Perusahaan adalah sebuah ekspresi dari ambisi untuk mengembangkan perusahaan.
Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group kecil dalam
organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih mengerti mengenai
tujuan mereka. Sebagai contoh, satu group mungkin menjual aplikasi kepada klien, yang
lain mungkin menjual logical data modeling kepada pengembang aplikasi.
Misi juga mengandung uraian yang luas mengenai tujuan dan strategi ketimbang arahan
atau petunjuk khusus. Dalam ungkapan yang khas, misi merupakan sebuah pernyataan,
bukan sasaran-sasaran yang terukur, akan tetapi merupa-kan pernyataan tentang sikap,
pandangan, dan orientasi.
Pada umumnya sebuah misi perusahaan dirancang untuk menyele-saikan tujuh hal
berikut:
1. Menjamin kebulatan suara dalam hal tujuan di dalam organisasi.
2. Menyediakan sebuah landasan guna memotivasi penggunaan sumberdaya organisasi.
3. Mengembangkan suatu landasan, atau standar, untuk mengalo-kasikan sumberdaya
organisasional.
4. Membangun sebuah suasana umum atau iklim organisasional, seperti misalnya,
mendorong sebuah operasi “businesslike”.
5. Membantu sebagai sebuah focal point bagi siapa-siapa yang memihak kepada tujuan
dan arah organisasi serta menghalangi pihak-pihak yang tidak dapat berpartisipasi
lebih lanjut di dalam aktivitas-aktivitasnya.
6. Memfasilitasi penerjemahan tujuan dan sasaran ke dalam sebuah struktur kerja yang
melibatkan penetapan tugas-tugas pada unsur-unsur tanggungjawab di dalam
organisasi.
7. Menetapkan tujuan/maksud organisasional dan menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut
ke dalam sasaran-sasaran sedemikian rupa sehingga biaya, waktu, dan parameter
kinerja dapat diperkirakan dan dikendalikan.
Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya :
1. Memberikan arah
2. Memfokuskan langkah – langkah yang akan diambil
3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang sudah
dibentuk
4. Membantu karyawan – karyawan pada tingkat apapun untuk mengerti arah mana
yang harus diambil atau melangkah
5. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat
6. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah
Terdapat beberapa langkah pendekatan dalam perumusan misi yaitu :
1. Pernyataan pemilik ketika akan mendirikan perusahaan, yang gambarkan peran dan
bisnis yang akan dijalankan.
2. Identifikasi pihak yang berkepentingan (stake holder) kemudian mengkomunikasi
pernyataan tersebut.
3. Rekonsiliasi berbagai kepentingan stake holder jika terdapat perbedaan perbedaan
dan kepentingan yang saling bertentangan yang terdapat di dalam misi.
4. Mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang telah diakomodir dalam langkah
sebelumnya.
5. Mengkomunikasikan lagi misi ke pihak internal dan juga ke eksternal yang
merupakan stake holder.
Komponen mutu berdasarkan kelompok menurut tiap pihak yang terkait (I Made S.
Utama)
No. Petani Wholesaler Pengecer Konsumen
1 Warna Warna Warna Warna
2 Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
3 Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
4 Hasil Tinggi Kekerasan Kekerasan Kelembutan
tekstur
5 Tahan penyakit Masa simpan Masa simpan Nilai nutrisi
6 Mudah dipanen Keamanan Keamanan Keamanan
7 Respon terhadap Ada tidaknya Ada tidaknya Cita rasa
pemasakan cacat cacat
terkendali
8 Dapat Dapat Dapat Ada-tidaknya
ditransportasi ditransportasi ditransportasi cacat
dengan mudah dengan dengan
mudah mudah
Organik dan bebas dari berbagai bahan kimia sintetis (pupuk, pestisida, dan herbisida).
Produk semua diproduksi oleh Parahita, tidak mengambil dari produsen lain.
Tracebility dapat dilacak dari produk yang dijual di produksi sampai ke pasar (model
tracebility ini menggunakan ISO 22000, perpaduan HACCP Food Safety dan ISO 9001).
2. Speed
Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman produk dari area pertanian ke stockist
yaitu dalam waktu paling lama 24 jam setelah panen.
Karena sayuran merupakan produk yang mudah rusak (non-durable goods) sehingga
perusahaan tidak berniat untuk memiliki inventory dalam skala besar, namun
inventory yang disediakan adalah tempat untuk menyimpan sayur untuk sementara
sebelum diantar kepada konsumen
3. Dependability
4. Flexibility
5. Cost
Menjaga biaya operasional secara keseluruhan agar seefisien mungkin dan waste
yang dihasilkan dijaga dalam proporsi minimum. Namun tingkat waste dapat
bervariasi tergantung dari musim penanaman, dimana umumnya waste dan biaya
menurun terbanyak pada musim hujan karena jumlah sayur yang diproduksi tidak
bisa optimal namun waste tersebut dapat ditekan dengan menggunakan teknologi
tertentu
Sasaran Operasi
Sasaran operasi perusahaan adalah sebagai berikut.
Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee
mengganti nama keluarga dan perusahaanya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya
berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan
pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan
tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih
memproduksi SKT PT HM Sampoerna.
Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan
usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai
usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat
dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng
Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem
Sieng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil
membangunnya kembali.
Pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris
International Inc.) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT HM Sampoerna.
Company Philosophy atau Falsafah Perusahaan sering juga disebut sebagai “kredo” dan
nilai-nilai dari kredo tersebut harus ditanamkan pada setiap hati dan tingkah laku
karyawan. Kredo adalah salah satu unsur (asumsi dasar) dari budaya korporasi, dan
merupakan komponen yang terdalam dari budaya. Kita ambil contoh kredo dari
perusahaan Jepang Matsushita. Perusahaan tersebut memilih “Air” menjadi falsafahnya,
alasannya : “air ada dimana-mana dan diperlukan setiap insan, air mengalir ketempat
yang lebih rendah”. Artinya produk perusahaan tersebut harus memenuhi kebutuhan
sampai ke lapisan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir juga membawa konsekuensi
pemerataan pendapatan bagi karyawan.